A. Pengertian
Manajemen Keuangan Internasional adalah ilmu dan
seni yang merupakan bagian dari ekonomi internasional yang
mempelajari dan menganalisis pengelolaan fungsi POAC
(Planning, Organizing, Actuating and Controlling) sumber
daya keuangan unit makro ekonomi (Negara/Pemerintah) dan
unit mikro ekonomi (Perusahaan/ Organisasi/Perorangan)
khususnya yang berkenaan dengan pengaruh fluktuasi kurs
valas terhadap aktivitas ekonomi keuangan Internasional
yang meliputi:
1. International Commercial Transaction, terdiri dari:
a. Ekspor barang/jasa.
b. Impor barang/jasa.
2. International Financial Transaction,
terdiri
dari:
Ekspor
Barang
& Jasa
a.
International
Investment.
International Commercial
b. Transaction
International Financing.
Impor Barang & Jasa
c. (Transaksi
International Budgeting.
d. Perdagangan
International EarningRevenue.
International terdiri
Investment
3. International
Financial Risk Management,
dari:
Internasional)
(Direct
&
Portfolio)
a. Insurance.
International Financing
b. Asset liabilities management.
(Short & Long Term)
International
c.
Hedging. Financial
Transaction
4. Financial
Report, terdiri dari: International Budgeting
(Fixed & Variable)
a. (Transaksi
Macro Finance (BOP & APBN/APBD).
International Earning/Revenue
b. Perdagangan
Micro Finance (Laporan Keuangan
Perusahaan).
Pengaruh
Forex Rate
Terhadap
International
Transaction
Internasional)
Insurance
International Financial
5. Financial
Performance, terdiri dari:
Risk Management
Hedging
a. (Resiko
Liquidity
Manajemen
ratio.
Internasional)
b. Keu.
Solvability
ratio.
c. Rentability ratio.
d. Activity ratio.
e. Growth ratio.
f. Economy value added (EVA).
Natural Hedging
Money Market
Hedging Market
Forward
Hedging
Swap Hedging
Future Market
Hedging
Option
Market
Hedging
Range Agreement
Balance of Payment
Gambar 1
(BOP)
Macro
Pengaruh Forex Rate Terhadap International
Transaction
Balance of Payment
Finance
(BOP)
Balance Sheet
Income Statement
Cash Flow Statement
1
V. Financial Performance
(Kinerja Keuangan)
Micro
Finance
Liquidity Ratio
Solvability Ratio
Rentability Ratio
Activity Ratio
Growth Ratio
Economy Value Added (EVA)
B. Pengaruh
Sebaliknya dari gambar 1.1 di atas, dapat juga dilihat
bagaimana interaksi antara International Commercial dan
Financial Transaction yang dapat mempengaruhi nilai tukar
atau Forex Rate seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.2
dibawah ini.
Gambar 1.2
Pengaruh International Commercial dan Financial Transaction
Terhadap Kurs Valas (Forex Rate)
Keterangan:
MB/J
= Impor barang/jasa
CX
= Capital ekspor
DFC
= Demand Foreign Currency
Currency
DDC
= Demand Domestic Currency
Currency
C. Pengaruh
dan
XB/J
CM
= Ekspor barang/jasa
= Capital impor
SFC
= Supply Foreign
SDC
Peranan
= Supply Domestic
Manajemen
Keuangan
teoritis
dari
aspek
macro
finance
dapat
yaitu
prinsip
nationality
atau
pemerintah
atau
government
(G + Tr) dan
internasional
(X)
dan
yang
impor
ditunjukkan
(M)
terhadap
oleh
aktivitas
keseimbangan
keseimbangan
ekonomi
nasional
suatu
negara
(Resources) terbatas.
Problem ekonomi yang utama adalah masalah Scarcity
(kelangkaan) disatu pihak dan Abundant (kelebihan) dilain
pihak.
3. Bila ekonomi dalam keadaan Scarcity (kelangkaan), maka
perlu dilakukan Impor (M). Sebaliknya bila ekonomi dalam
keadaan Abundant (kelebihan), maka perlu dilakukan
ekspor (X) yang berarti diperlukan perdagangan dan
keuangan internasional.
4. Problem Choice (pilihan)
perlu
diputuskan
untuk
(peluang
biaya
terbaik)
dan
opportunity
profit
Gambar 1.3
Pengaruh Supply dan Demand terhadap Pendapatan Nasional
Keterangan:
As
= Agregat supply
M
= Impor
DN
= Dalam negeri
PD
= Produk domestic
Ad
X
LN
KD
=
=
=
=
Agregat demand
Ekspor
Luar negeri
Konsumsi domestic
pada
As,
maka
secara
teoritis
sebenarnya
memenuhi
(Needs<Wants<Expectations)
permintaan
dari
konsumen
yang
dan
Peranan
Manajemen
Keuangan
khususnya
keuangan
akan
internasional,
dapat
beroperasi
tentu
negeri.
Variable
yang
menentukan
input
atau
ilustrasi
dapat
dilihat
bagaimana
tingkat
TR
TC
(X - JPY) (M - USD)
erat
dari
perekonomian
global
sebagaimana
Keterangan:
1. Diasumsikan perusahaan A yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia
(IDR = Indonesian Rupiah) akan melakukan kerjasama investasi
dengan perusahaan B di Hanoi-Vietnam (VND = Vietnam Dong).
2. Karena kekurangan modal, maka perusahaan A akan meminjam pada
Lembaga Keuangan C dan di pasar uang internasional London-UK (GBP
= Great British Pound).
3.
Untuk keperluan bahan bakunya, perusahaan A membeli dari
perusahaan D yang berkedudukan di Kuala Lumpur-Malaysia (MYR =
Malaysian Ringgit).
4. Untuk barang modal dan teknologinya perusahaan A membeli dari
perusahaan E di Tokyo-Japan (JPY = Japan Yen)
5. Kemudian produksi yang dihasilkan dari investasi di Hanoi-Vietnam
tersebut diekspor ke perusahaan F di New York-USA (USD=US Dollar).
finance
keuangan
diatas,
maka
internasional
dapat
memang
disimpulkan
sangat
bahwa
berpengaruh
Dari
pengertian
dan
skema
pengaruh
peranan
permasalahan
dan
sumber
utama
krisis
di
DPR/A
dalam
rangka
memenuhi
tuntutan
Mikhail
Gorbachev
pada
pertengahan
tahun
dan
transparansi
institusi
pemerintah
usaha
untuk
mengatasi
stagnasi
Sedangkan
Komunisme
sehingga
ditegakkan
dengan
sistem
politiknya
tetap
law
enforcement
tetap
tegas.
Dampaknya
pada
bentuk
Reformasi
Ekonomi/Moneter)
yang
Politik
ditandai
(bukan
Reformasi
terutama
dengan
Spot
Rate
dan
Forward
Rate
sebagai
4. Mixed/Combination
Forecasting,
yaitu
dengan
Keterangan:
VMPK1 = value of marginal product of capital negara I
VMPK2 = value of marginal product of capital negara II
O1 O2 = total capital stock negara I dan II
Penjelasan grafik:
1. Keadaan sebelum terjadi arus modal/keuangan
internasional
a. Total modal yang dimiliki negara I dan II adalah sebesar
O1 O2 dengan rincian negara I memiliki lebih banyak,
13
negara I,
Sebesar CFG yang dimiliki oleh faktor produksi
lainnya, seperti tenaga kerja, tanah / bangunan, dan
lain-lain di negara I.
c. Hal
yang
sama
terjadi
bila
di
negara
II
negara II;
Sebesar HJM yang dimiliki oleh faktor produksi
lainnya, seperti tenaga kerja, tanah/bangunan, dan
lain-lain di negara II.
nasional
domestik.
Ditambah dengan produksi nasional yang diperoleh
produksi
lainnya
seperti
tenaga
kerja,
merupakan
produksi
nasional
domestik.
2) Sebesar ABEM merupakan produksi domestik yang
diperoleh dari investasi asing di dalam negara II,
dengan rincian sebagai berikut:
- Sebesar ERM merupakan tambahan
produksi
15
pembiayaan
jangka
panjang
dan
of
payment
karena
tidak
ada
kewajiban
pada
perencanaan
ekonomi.
e. Dapat terjadi intervensi oleh home government MNC.
Pada umumnya aliran modal/keuangan internasional ini
akan diikuti dengan mobilitas faktor produksi lainnya, yang
secara keseluruhan akan memberikan efek positif bagi ke dua
negara
berupa
kenaikan
output
total
dan
pendapatan
Redistribusi income.
Keseimbangan balance of payment.
Penerimaan pajak.
Term of trade.
Transfer teknologi, dan lain-lain.
F. Paradigma Baru
Sejak Era Globalisasi yang semakin meluas, terutama
karena kemajuan teknologi informasi, maka terjadi perubahan
paradigma (cara pandang) keuangan internasional:
1. Paradigm sebelum globalisasi
Sebelum
era
globalisasi,
keuangan
internasional
merupakan bagian kecil dari keuangan nasional suatu
negara.
2. Paradigm baru sejak globalisasi
Tetapi sejak era globalisasi, justru keuangan nasional
merupakan bagian kecil dari keuangan internasional.
Perubahan paradigm ini dapat dijelaskan dengan
gambar 1.7. di bawah ini :
Gambar 1.7
Paradigm Keuangan Internasional
Keterangan
17
A
B
C
D1
D2
=
=
=
=
=
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
nasional negara A.
nasional negara B.
nasional negara C.
internasional sebelum globalisasi.
internasional sejak globalisasi.
BAB II
PERKEMBANGAN SISTEM MONETER
DAN KRISIS MONETER INTERNASIONAL
A. Perkembangan
Perkembangan sistem moneter internasional menjelang
berakhirnya Perang Dunia II dimulai dengan penyelenggaraan
Internasional Monetary and Financial Conference dari tanggal
01 hingga 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire
USA yang menghasilkan Articles of Agreement tentang
pendirian IMF dan World Bank (IBRD).
Menurut Articles I dari Agreement di atas, tujuan
pendirian IMF (Punnet, J.P dan Ricks D.A., 1992:101), adalah:
1. Meningkatkan kerjasama masalah-masalah moneter.
2. Memperluas perdagangan dan investasi dunia.
18
untuk
mempertahankan
guna
meningkatkan
pembangunan
dan
perkembangan
sistem
moneter
internasional
(SMI)
akhir
tahun
kepercayaan
1960-an
terhadap
USD
karena
adanya
(J.Klein
&
M.
krisis
Marois,
bulan
melakukan
negosiasi,
IMF
berhasil
negara industri.
Kenaikan harga emas, dan
Menetapkan regime sementara untuk kurs tengah
yang
ditetapkan
melalui
sistem
kurs
mekanisme
20
c.
melalui
kebijakan
dengan
cara
tergabung
dalam
EEC
sejak
April
1972
juga
uang
beredar
dikendalikan/dikontrol.
2. Cadangan devisa harus
harus
mencukupi
dan
dapat
dapat
khususnya
Indonesia
sejak
Juli
1997.
Keadaan
ini
negara
sedang
berkembang
semenjak
(fixed exchange
100.000.000.000.000
Rp
2.000
250.000.000.000
Rp 500.000.000.000.000 = Rp 500.000.000.000.000
Krisis moneter di suatu negara biasanya akan
muncul karena biasa pemerintah di negara sedang
berkembang,
lebih
banyak
dan
mudah
untuk
instrument
sektor
moneter
yang
menghasilkan barang/jasa.
Biasanya juga bersifat kaku karena adanya kebijakan
monopoli yang dijalankan pemerintah.
Hal ini yang sering menyebabkan terjadi ketidak
pemerintah
menjalankan
kebijakan
120.000.000.000.000
Rp
2400
250.000.000.000
Rp 600.000.000.000.000 = Rp 600.000.000.000.000
Dari persamaan keseimbangan diatas dapat dilihat
terjadinya kenaikan harga atau inflasi sebesar :
2400 - 2000
x 100% 20%
2000
B. Krisis
24
produksi
barang-barang
industri
relatif
kepercayaan
jaminan
emas
ini
telah
25
(fixed exchange
terakhir
tentang
krisis
moneter
bentuk
Foreign
Direct
Investment
dan
Portfolio
Indonesia.
Hal
ini
yang
menyebabkan
1
.
2
.
1
.
2
.
1
.
2
.
Tahun 2008
Sumber Krisis:
Krisis regional mulai dari
krisis ekonomi Thailand.
Sumber Krisis:
1. Krisis global mulai dari krisis
pasar modal USA (Subprime
Mortgage).
27
dirasakan
di
sektor
Dampak
krisis
global
3 industry
manufacturing
dirasakan disemua sektor
. dan perkotaan karena
industri
dan
agrobisnis
komponen/bahan
baku
terutama yang berorientasi
impor
untuk
sektor
ekspor karena menurunnya
industri
yang
relatif
permintaan dunia. Namun
tinggi. Sedangkan sektor
pertumbuhan perekonomian
agro bisnis relatif baik
Indonesia hanya mengalami
karena daya saing produk
penurunan karena kontribusi
agro bisnis domestik yang 4. ekspor/impor hanya sekitar
meningkat sebagai akibat
1. 30% s/d 40% dari GDP.
depresiasi rupiah.
Tingkat inflasi sekitar 10%
4 Tingkat inflasi mencapai
dan tingkat SBI 6 8%.
. sekitar
50%
tingkat
1. bunga SBI 60%.
28
BAB III
PENGERTIAN, KEGUNAAN, STRUKTUR
DAN POSISI BALANCE OF PAYMENT
A. Pengertian
Menurut Balance of Payments Manual (BPM) yang
diterbitkan oleh IMF (1993), definisi Balance of Payment
(BOP) adalah sebagai berikut:
A statement that systematically, for specific time
period, the economic transactions of an economy with
the rest of the world. Transactions, for the most part
between residents and non residents, consiste of those
involving goods, services and income; those involving
financial claims on assets and liabilities to, the rest of
the world; and those (such gift) classified as transfers,
which involve offsetting entries to balance in an
accounting sense-one set transactions.
Secara umum definisi BOP di atas dapat diartikan
sebagai berikut :
Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran
internasional adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi
perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter
antara penduduk (resident) suatu negara dengan penduduk
luar negeri (rest of world) untuk suatu periode waktu tertentu
biasanya satu tahun.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa BOP
merupakan
suatu
catatan
sistematis
yang
disusun
29
Kredit (+)
Debit (-)
USD 1.000
jangka
USD 1.000
USD 1.000
USD 1.000
transaksi
kredit
dan
debit
tersebut
otonom
(autonomous
transaction),
yaitu
transaksi
yang
timbul
30
sebagai
akibat
atau
untuk
PMA/direct
investment.
b. Transaksi debit otonom (debit autonomous transaction
atau DAT) yang meliputi:
- Impor barang dan jasa.
- Ekspor modal jangka panjang
untuk
PMA/direct
membukukan
seluruh
transaksi
keuangan
dan
komposisi
transaksi
IMF/negara
donor
untuk
memberikan
bantuan
31
Balance
of
Payments
Textbook
(IMF,
1996:30-38),
negara
yang
menyusun
BOP-nya
masing-masing
Uraian
Transaksi berjalan (current account)
A. Neraca perdagangan (barang bersih) =
32
2000
7,992
25,042
2006
10,836
29,660
2008
10,102
33,550
B.
C.
D.
BOT
Ekspor, Fob (exports, Fob)
Impor, Fob (imports, Fob)
Jasa-jasa bersih (service net) = BOS
Pendapatan bersih (income net)
Transfer berjalan bersih (current
transfer net)
Transaksi modal
II
&
financial
(capital
&
financial account)
A. Transaksi modal (capital account)
B. Transaksi financial (financial account)
1.
Investasi
langsung
65,407
-40,365
-9,797
-8,443
1,190
103,528
-73,868
-9,888
-13,800
4,863
128,918
-95,368
-11,585
-16,737
4,875
-7,896
2,944
1,225
-7,896
350
2,594
2,211
192
1,033
3,055
-4,550
-2,703
4,914
4,174
-3,390
6,445
6,050
-1,435
96
-1,933
6,107
-3,792
-1,588
-2,204
13,780
-3,120
9,170
-8,072
-8,197
125
11,328
(direct
investment)
Ke luar negeri (abroad, net)
Di Indonesia (in Indonesia/FDI, Net)
2. Investasi
portfolio
(portfolio
III
investment)
Asset bersih (assets, net)
Kewajiban bersih (liabilities, net)
3. Investasi lainnya (other investment)
Aset bersih (assets, net)
Kewajiban bersih (liabilities, net) (1)
Total (I+II)= R = Perubahan cadangan
IV
V
VI
devisa
Selisih perhitungan (Errors & Amission)
Neraca keseluruhan (III+IV) (overall balance)
Lalu lintas moneter (monetary movements)
3,822
3,918
-3,918
729
14,510
-14,510
0
11,328
-11,328
(2)
Perubahan cadangan devisi (changes in
-5,042
-6,902
-11,328
1,124
1,124
0
-7,608
0
-7,608
0
0
0
assets
29,394
42,588
68,249
reserves asset)
Use of fund credit & loans
Penarikan (purchases)
Pembayaran (repurchases)
Memorandum:
Posisi cadangan devisa (reserve
position (3)
In months
of
import
&
official
-1,911
debt
n.a.
4,5
6,2
repayment
Transaksi berjalan (%GDP) (current account)
Rasio pembayaran utang (%) (debt service
5.3
41.1
2,9
24,8
18,8
6,8
ratio) (4)
a.1. Sektor terkait pemerintah & otoritas
8.7
14,2
moneter (5)
Sumber: Publikasi Bank Indonesia (bi.go.id)
(1) Tidak termasuk pinjaman IMF.
(2) Negatif berarti surplus & positif berarti defisit.
(3) Sejak tahun 1998 posisi cadangan devisa berdasarkan aktiva luar negeri menggantikan
cadangan devisa resmi. Sejak tahun 2000 posisi cadangan devisa memakai konsep
International Reserve Foreign Currency Li
quidty (IRFCL).
(4) Perbandingan antara pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri terhadap ekspor
barang & jasa.
(5) Terdiri dari Pemerintah, BUMN di luar Bank dan Bank Indonesia 2008 provisional figures.
yang
seluruh
termasuk
transaksi
service
ekspor
account
adalah
dan
impor
royalty
yang
datang
ke
Indonesia
daripada
turis
34
yang
menunjukkan
bersangkutan
posisi
ini
keuangan
dasarnya
internasional
sudah
suatu
35
BOP Equilibrium
BOP dikatakan dalam posisi equilibrium bila:
1. R = 0
2. Pos-pos dalam BOP dapat bertahan cukup lama, tanpa
campur
tangan
Pemerintah
yang
dilakukan
melalui
mempengaruhi
arus
transaksi
ekonomi
dan
keuangan internasional.
BOP Disequilibrium
BOP dikatakan dalam posisi disequilibrium bila:
1. R 0
R < BOP defisit
R > 0 BOP surplus
2. CAT DAT
Dalam hal ini untuk menentukan posisi BOP yang defisit atau
surplus adalah dengan memperhatikan arus transaksi otonom
(audonomous transaction) sebagai berikut: BOP dikatakan
dalam posisi deficit bila transaksi kredit otonom (credit
otonomous transaction) lebih kecil daripada transaksi debit
otonom (debit autonomous transaction) atau CAT.
BOP dikatakan dalam posisi surplus bila transaksi kredit
otonom (credit autonomous transaction) lebih besar daripada
transaksi debit otonom (debit autonomous transaction) atau
CAT > DAT.
Disequilibrium menurut penyebabnya dapat digolongkan
sebagai berikut (H. Hady, 1999):
1. Disequilibrium seasonal (musiman) berlangsung singkat
dan mudah diatasi biasanya terjadi pada periode tertentu
36
akan
berakhir
dengan
konjungtur
sendirinya
terjadi
dalam
setelah
karena
perekonomian
adanya
sebagai
perubahan
aliran
modal
jangka
panjang,
spekulasi
terjadi
karena
adanya
aliran
adanya
atau
transaksi
penyelundupan
atau
yang
diperoleh
dari
penjumlahan
yang
BAB 4
MEKANISME ADJUSTMENT POSISI BALANCE PAYMENT
A. Mekanisme Adjustment Dengan Sistem Kurs Tetap
Dengan sistem kurs tetap, nilai suatu mata uang
ditentukan
berdasarkan
gold
exchange standard
sesuai
khususnya
dalam
negeri
akan
menjadi
lebih
mahal
39
Akan
tetapi,
mekanisme
otomatis
untuk
Adjustment
Dengan
Sistem
Kurs
penyeimbangan
disequilibrium
atau
(managed
menjalankan
kebijakan
float)
dapat
perubahan
dilakukan
kurs
dengan
yang
disebut
ekspor
dan
memgatasi
impor
sehingga
40
devaluasi
karena
akan
menunjukkan
C. Kebijakan Devaluasi
Pada umumnya kebijakan devaluasi relatif lebih banyak
digunakan oleh negara-negara sedang berkembang dengan
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari IMF. Salah satu
contohnya adalah devaluasi yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia sebanyak empat kali yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Devaluasi Rupiah Terhadap USD
Tgl/Tahun
23/08 1971
15/11 1978
30/03 1983
Kurs Lama
Kurs Baru
Rp 378/USD
Rp 415/USD
Rp
Rp 415/USD
Rp 625/USD
Rp 970/USD
41
TK. Apresiasi
USD
9,8%
50,6%
34,6%
TK.
Devaluasi
Rp.
7,7%
33,3%
28,6%
12/09 1986
720,50/USD
Rp 1.644/USD
Rp 1.644/USD
45,0%
33,3%
data
dan
informasi
% Qx
2, maka Qx 2. Px
% Px
% Qm
0
% Pm
Maka % Qm = 0. Pm
% Qm = Persentase perubahan kuantitas impor.
% Pm = Persentase perubahan harga impor = Tingkat
devaluasi, yaitu sebesar 20%.
Dengan demikian, % Qm = 0 x 20% = 0.
Ini berarti kuantitas impor radio setelah devaluasi tetap
atau tidak berubah = 100 unit radio.
Kurs setelah devaluasi 20% menjadi USD 1 = Rp 1.200.
Setelah devaluasi USD 1 = Rp 1.200 = 1,2 kg karet.
Ini berarti setelah devaluasi harga 1 kg karet = USD
1/1,2 = USD 0,83.
Ekspor Karet
1.400 kg x $0,83
$1.162
Atau Rp 1.394,-
Impor Radio
= 100 unit x $11 = $1.100
atau Rp 1.100.000,-
data
dan
informasi
Ed + Es = + =1
Pemerintah melakukan
devaluasi
sebesar
20%
yang
Impor Radio
100 unit x $11 = $1.100
atau Rp 1.100.000,-
44
Impor Radio
105 unit x $11 = $1.155
atau Rp 1.386.000,-
data
dan
informasi
Impor Radio
105 unit x $11 = $1.100
atau Rp 1.100.000,-
Impor Radio
105 unit x $11 = $1.155
atau Rp 1.386.000,-
Tetap
+ 20%
%Q
+ 40%
Tetap
Posisi BOT
Hasil
Penerimaan
+
40%
Pengeluaran
+20%
Penerimaan +20%
2. Hipotesis II (Ed + Es = 1)
Ed + Es = + = 1
%P (Rp)
Ekspor
Impor
Tetap
+ 20%
%Q
+ 15%
Tetap
Posisi BOT
Hasil
Penerimaan
+
15%
Pengeluaran
+15%
Penerimaan 0%
Tetap
+ 20%
Posisi BOT
%Q
+ 10%
-5%
Hasil
Penerimaan
+
10%
Pengeluaran
+15%
Penerimaan 5%
Rp
Grafik
D
E1 B
Grafik
D A
S
P1
P0
E0
Keterangan:
Posisi defisit grafik A dan grafik B adalah sama, yaitu sebesar FG=
MN.OPada
F grafikGA dimana
S kurva
O demand
M
N & supply
S bersifat elastis,
ternyata posisi defisit sebesar FG dapat ditutup dengan devaluasi
sebesar P0P1. Pada grafik B dimana kurva demand & supply bersifat
inelastis, ternyata posisi defisit sebesar MN dapat ditutup dengan
devaluasi sebesar E0E1. Ternyata E0E1 > P0P1.
Current
Accoun
t
Keterangan:
Defisit
-0
-1
-2
T1
Tim
e
T2
(-)
47
T1 = Posisi Defisit
T2 = Posisi Defisit
Berkurang
T3 = Posisi Surplus
impor
sesuai
dengan
Marshall-Lerner
posisi
mekanisme moneter.
3. Efek Jangka Panjang
Karena adanya perubahan
harga
BOP
melalui
produk
dan
modal/devisa
yang
masuk
dalam jangka
menyangkut
nontradeable
tradeable
goods
goods
sehingga
maupun
akhirnya
akan
CUP Bunga
Xt
CUP Bunga
18,8
x 18,8%
Xt
100
rumus
DSR
di
atas
maka
dapat
disimpulkan bahwa:
1. Semakin rendah angka DSR suatu negara, berarti semakin
baik posisinya karena semakin tinggi kemampuannya
untuk membayar utang luar negerinya.
2. Sebaliknya, semakin tinggi DSR suatu negara, berarti
semakin
buruk
posisinya
karena
semakin
rendah
Kondisi
Indonesia
Utang terhadap GDP 147,5%
Utang terhadap
375,3%
ekspor
DSR
33,1%
Rasio
Kondisi
Normal
80%
220%
20%
uang
yang
sering
digunakan
sebagai
alat
yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadangkadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan
dengan mata uang lainnya.
Mata uang hard currency ini pada umumnya berasal
dari negara-negara industri maju seperti Dollar-Amerika
Serikat (USD), Yen-Jepang (JPY), Euro (EUR), Poundstering
Inggris (GBP),
dan lain-lain.
Soft currency adalah mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami
depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata
uang lainnya.
Soft currency ini pada umumnya berasal dari negaranegara sedang berkembang seperti rupiah-Indonesia, pesoFilipina,
Bank Indonesia.
2. Cadangan devisa nasional atau country forex reserve,
yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan,
51
jalan
melakukan
pembelian
atau
permintaan
tentang
terjadinya
permintaan
atau
gambar 5.1.
Kurs
Jual
dan
Beli
selalu
dilihat
dari
52
Transaksi Valas
Bila kurs jual atau selling rate yang berlaku pada waktu itu
sebesar
untuk
pembayaran internasional.
3. Memberikan fasilitas hedging yaitu tindakan pengusaha
atau pedagang valas untuk menghindari risiko kerugian
atas fluktuasi valas atau forex rate terhadap aktivitas
transaksi internasional.
Kurs yang berlaku ini disebut sebagai kurs jual atau
selling rate atau ask rate untuk USD, yaitu Rp 8.000 per USD
yang akan sama dengan kurs beli atau buying rate atau bid
rupiah, yaitu USD 1/8.000 atau USD 0.000125 per rupiah.
Dalam hal ini,
yang perlu
diperhatikan
adalah bahwa
penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi
kepentingan bank.
Dalam hal Bank BNI memerlukan jumlah valas yang
banyak untuk memenuhi permintaan nasabah, Bank BNi
dapat menghubungi bank devisa lain atau Bank Indonesia
(bank sentral) untuk membeli valas atau USD.
53
= Kurs Beli Rp
(Rp 8.000/USD)
= Kurs Beli USD
(USD 0.000127/Rp)
(Rp 7.900/Rp)
bank,
bank
devisa
selalu
berusaha
memperoleh
54
BAB VI
MACAM-MACAM KURS DAN BURSA VALAS
(FOREX RATE & MAREKAT)
Di dalam pasar keuangan internasional atau international
financial market dikenal beberapa macam pasar, yaitu:
1. Forex Market (Bursa Valas).
55
ini
lazimnya
penyerahan dilakukan
dua
hari
adalah
semacam
perjanjian
ini
pada
hari
biasanya
antara
bank
kerja
terjadi
dengan
berikutnya.
antar
bank,
nasabahnya
56
Kurs Beli
(Notes)
9.108,00
11.178,00
16.786,00
82,59
5,307,00
Kurs Jual
(Notes)
9.200,00
11.297,00
16.962,00
83,45
5,363,00
Kurs Tengah
(Notes)
9.154,00
11.237,50
16.874,00
83,02
5.335,00
Keterangan :
Kurs Beli
Kurs Jual
Kurs Tengah
dan
memang
seharusnya
demikian
karena
JPY
Rp
Rp
USD
JPY1
Rp 83,02 x Rp 9.154
JPY110,26
USD
USD
arbitrager
international
(pedagang
triangular
valas)
arbitrage,
untuk
yaitu
melakukan
tindakan
untuk
Bebas
Standardized/Lot
Bebas
3. Market Place
Dengan
telepon
Tidak ada,
tetapi
mempunyai
Account
* Buy/Long
Position
* Sell/Short
Position
Wajib/Obligati
on
Spread Buy
Sell
Floor
Standardized/Lot
(1/2 Future)
* American
Option (Dapat
direalisasi
setiap saat
selama masa
kontrak masih
berlaku).
* European
Option
(Hanya
direalisir pada
saat jatuh
tempo/due
date)
Floor
Memerlukan
deposit
Bayar
Fee/Premium
* Buy/Long
Position
* Sell/Short
Position
Wajib/Obligation
* Buy/Call Option
* Sell/Put Option
4. Security
Deposit
5. Jenis
Transaksi
6. Realisasi
7. Transaction
Cost
Negociated Fee
Fakultatif/Boleh
tidak direalisir
Fee Call/Put
Option
Forward
market
adalah
bursa
valas
di
mana
terjadi
mengambang
semenjak
(floating
berlakunya
rate
system)
sistem
setelah
kurs
Dekrit
industri
menganut
sistem
kurs
mengambang
transaksi
perdagangan
dan
keuangan
59
120 hari atau 4 bulan. Spot rate jual pada saat ini,
tanggal 09 Agustus 2004 adalah Rp 9.300
USD
. Karena
akan
Rp 9.300
USD
apresiasi
terhadap
rupiah
menjadi
2004
(setelah
pada
120
tanggal
hari),
08
pimpinan
ini
dilakukan
USD
dengan
Rp
forward
premium sebesar:
9.300.000.000 - 9.200.000.000
360
x
x100%
9.200.000.000
120
Premium
SR
60
= Spot rate
Berdasarkan
rumus
di
atas
dapat
disimpulkan
sebagai berikut:
1. Bila FR > SR atau valas yang di forward contract kan
mengalami apresiasi, perhitungan dengan rumus di atas
akan menghasilkan bilangan positif yang berarti bahwa
forward
contract
valas
tersebut
dilakukan
dengan
forward premium.
2. Bila FR < SR atau valas yang di forward contract kan
mengalami depresiasi, perhitungan dengan rumus di
atas akan menghasilkan bilangan negatif yang berarti
bahwa forward contract valas tersebut dilakukan dengan
forward discount.
Perhitungan forward premium dan forward discount
ini diperlukan bagi para pengusaha atau pedagang valas
untuk
mengantisipasi
memperoleh
risiko
keuntungan
kerugian
dengan
atau
spekulasi
membandingkannya
mengantisipasi
memperoleh
risiko
keuntungan
kerugian
dengan
atau
spekulasi
membandingkannya
dua
macam
forex
quotation,
yaitu
direct
(domestic
currency)
yang
diperlukan
atau
Penulisannya
dilakukan
dengan
menempatkan
nilai
point
harus
dikurangi
dari
spot
rate
untuk
Spot Rate
GBP: $2.0015 30
CHF :$0.6963 68
FR 90 hari
FR 180 hari
26 22
9 14
42 35
25 38
19 17
BID
2.0015
FR 30 hari
1.9996
FR 90 hari
1.9989
FR 180
hari
1.9973
Formula
CHF
ASK
$2.003
0
$2.001
3
$2.000
8
$1.999
5
SPREAD
%
0.075
0.085
0.095
0.110
Menghitung
Forward
(B - A) x (SR x T)
(A x T) (100 x DB)
63
BID
$0.696
3
$0.696
7
$0.697
2
$0.698
8
ASK
$0.696
8
$0.697
4
$0.698
2
$0.700
6
Point
SPREAD
%
0.720
0.100
0.143
0.257
untuk
- 2 x 1.5350 x 90
495 36000
- 0.007571 - 76 points
daripada
SGD
maka
permintaan
spot
USD
- 0.007675 - 77 points
daripada
SGD
maka
permintaan
spot
USD
Forward
FBR
Probability
9.050
9.100
9.150
9.200
10%
20%
60%
10%
Expected Value
FSR
905
1.820
5.490
920
9.135
bahwa
FSR
>
FR.
Dengan
demikian,
bila
65
9050<9100
maka
mengalami kerugian
kontrak
dengan
menjualnya
di
spekulator
akan
harga
pasar
FR=Rp9.100/USD
dengan
harga
dan
FSR=
Rp
9.050/USD).
3. Dalam hal ini, bila diperkirakan FSR<FR, maka
sebaiknya
Short
spekulator
Position
akan
atau
melakukan
kontrak
jual
kontrak
untuk
66
FBR
Probability
8.900
9.050
9.100
9.150
20%
30%
30%
20%
Expected Value
FSR
1.780
2.715
2.730
1.830
9.055
FSR= Rp 9.150/USD
pengukuran
respons
67
EUR
USD
35,000 x $1.000/ P
$35,00
BMW
BMW
14,29%
Dengan
20%
0,71 71%
demikian
hanya
sebesar
71%
dari
harga
USD,
sedangkan
sisa
29%
dari
harus
ditanggung
oleh
eksportir
produk
68
mengalami
kebocoran/kerugian
dan
rendah
dari
produk
pertanian/primer,
maka
CFM
berawal
dari
lahirnya
commodity
futures
market
(CFM),
kontrak
Currency
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
AUD
GBP
CAD
EUR
NZD
JPY
CHF
MXP
SUR
Contract Option
(1/2 Future)
100,000
62,500
100,000
125,000
100,000
12.500.000
125,000
500,000
500,000
50,000
31,250
50,000
62,500
50,000
6,250,000
62,500
250,000
250,000
yang
berbeda
dengan
forward
contract
yang
ke-3 pada
ini,
perusahaan
tersebut
70
dapat
melindungi
atau
akan
contract
GBP
GBP
71
Selain
digunakan
untuk
melindungi
perusahaan
atau
spekulator
untuk
mencari
keuntungan
pada
futures
contract-nya,
spekulator
tentu
akan
dengan
perkiraan
bahwa
suatu
valas
akan
Currency Option
Market
(not obligation)
atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau
tanggal expired tertentu.
Menurut Eitman, Stonehill dan Moffett (1992:116), ada
beberapa keterangan dan ketentuan pokok yang perlu
diketahui sehubungan dengan currency option market, antara
lain:
1. Penjual currency option disebut sebagai writer atau
grantor.
2. Pembeli currency option disebut sebagai holder.
3. Currency option contract dapat dilakukan dalam sejumlah
mata uang yang sama dengan currency future contract
(AUD, CAD, GBP, JPY, EUR, dan CHF dll).
4. Satuan kontrak adalah setengah dari satuan currency
futures contract.
5. Transaksi dilakukan berdasarkan strike atau exercise price
atau harga berlaku yang disepakati dimana pemilik
kontrak diizinkan untuk merealisasi kontraknya.
6. American option memberikan hak kepada pembeli kontrak
untuk merealisir option yang dibelinya pada setiap waktu
antara tanggal penulisan kontrak dan tanggal jatuh
temponya.
7. European option hanya dapat direalisasi pada waktu atau
tanggal jatuh temponya.
8. Suatu currency option yang exercise price-nya sama
dengan
spot price disebut sebagai at the money.
9. Suatu currency option yang akan menguntungkan jika
direalisasi segera disebut sebagai in the money yang
terdiri atas:
a. In the money calls, yaitu call option yang exercise
price-nya lebih rendah atau dibawah current spot price.
73
akan
price-nya.
Premium atau option price adalah biaya currency
option
digunakan
oleh
perusahaan
untuk
dari
transaksi
keuangan
internasionalnya.
Straddle
Seorang spekulator yang menghadapi kemungkinan
fluktuasi kurs valas yang tidak menentu (karena mengalami
apresiasi ataupun depresiasi) akan melakukan sekaligus call
option (kontrak membeli) dan put option (kontrak menjual)
yang sebagai straddle.
Straddle ini tampaknya
tidak
mungkin
dilakukan
jika
tingkat
apresiasi
atau
depresiasi
valas
USD1.56
GBP
apresiasi
menjadi
option
spekulator
USD1.01
contract-nya
akan
expired.
mendapat
Dengan
cara
keuntungan
ini
sebesar
GBP .
USD1.44
75
GBP.
Euro
Currency
Market
adalah
pasar
yang
uang
untuk
faktor
atau
kondisi
yang
berbeda
dan
3. Tingkat inflasi.
4. Tingkat bunga.
5. Tingkat income.
6. Pengawasan pemerintah.
7. Ekspektasi, spekulasi dan rumor.
A. Perbedaan Supply dan Demand Foreign Currency
Valas atau forex sebagai benda ekonomi mempunyai
permintaan dan penawaran pada bursa valas atau forex
market.
Sumber-sumber
penawaran
atau
supply
valas
permintaan
atau
demand
valas
sistematis
tentang
semua
transaksi
ekonomi
77
Rp
8.600/USD
Rp
8.500/USD
Rp
8.400/USD
E2
Xbj
Xbj
Sfc
E0
E1
Dfc
Dfc
Xbj
Xbj
USD
Keterangan :
QUSD
= Kuantitas USD
Dfc
= Demand Foreign Currency
Jasa
Mbj
= Impor Barang dan Jasa
Cx
= Capital Export
QUSD
Sfc
Cm
= Capital Import
78
apresiasi
sedangkan
rupiah
atau
domestic
tingkat
bunga
pun
dapat
berpengaruh
79
impor
ini
akan
peningkatan
demand valas
membawa
efek
kepada
Rp 8.600
USD
akan
USD
bawah ini.
Grafik 7.4
Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Kurs Valas
F. Pengawasan/Kebijakan Pemerintah
Faktor
pengawasan
pemerintah
yang
biasanya
80
rate.
G. Ekspektasi dan Spekulasi/Rumor
Adanya spekulasi atau rumor devaluasi Rp karena
defisit
current
account
yang
besar
juga
berpengaruh
Presiden
mempengaruhi
atau
sentiment
Menteri
dan
Keuangan
ekspektasi
dapat
masyarakat
BAB VIII
81
Rp 8000
USD
Rp
USD
Rp 8000
.
USD
internasional
bursa
valas
yang
atau
menerangkan
forex
bagaimana
market
dengan
82
An
Keterangan:
An
= Amount atau jumlah uang dalam negeri (domestic currency) yang
akan diterima dari suatu deposit/investasi atau yang akan dibayar
dari pinjaman pada akhir suatu periode.
Ah
= Amount atau jumlah uang dalam negeri (domestic currency) yang
diinvestasikan atau didepositokan atau dipinjam.
if
= Interest rate atau tingkat bunga foreign deposit.
SR
= Spot rate.
FR
= Forward rate.
An - A h
Ah
rf
A h (1 i f ) (1 P) - A h
Ah
r f (1 i f ) (1 P) - 1
83
Irving
Fisher
yang
menyatakan
tingkat
bunga
dasarnya
hamper
sama
dengan
teori
IRP
yang
Keterangan:
SR1
= Spot rate periode pertama
kedua
i$
= Tingkat bunga USD
home
ef
1 i h - 1
1 i f
dilakukan
currency
investment
yang
lebih
of
thumb
atau
aturan
yang
lebih
baik
dengan
Keseimbangan
Internasional
(International
Parity Condition)
Sejak berlakunya sistem nilai tukar mengambang atau
floating rate system, maka tidak ada satu pun dari ketiga
85
yang
dapat
membantu
untuk
parity
menerangkan
bunga
SBI
50%,
tingkat
inflasi=50% (tetap tinggi), dan Pr = 15%, maka Rr=50% (50% + 15% + 0%) = -15% (negative). Akibatnya, nilai
rupiah akan turun atau depresiasi.
86
Kesimpulan:
1. Pergerakan atau fluktuasi kurs mempunyai hubungan
positif dengan suku bunga riil. Artinya, bila suku bunga riil
di x naik, maka kurs mata uang x akan naik dan demikian
pula sebaliknya.
2. Perbedaan suku bunga nominal di antara dua negara atau
mata uang belum tentu mencerminkan perbedaan suku
bunga riil.
BAB IX
MEKANISME PERDAGANGAN VALAS
(FOREX TRADE MECHANISM)
A. Timbulnya Perdagangan Valas (Forex Trade)
Dalam era globalisasi saat ini terdapat kecenderungan
integrasi ekonomi regional, seperti AFTA, NAFTA, LAFTA, CEE,
CACM, APEC dan sebagainya, yang bertujuan terutama untuk
meningkatkan arus perdagangan dan investasi antarnegara
87
sebagai
suatu
komoditas,
dari
perbedaan
forex
rate
untuk
mencari
quotation
dari
valas
yang
sering
disebut
sebagai
arbitrageur
(pedagang
valas)
untuk
mencari
keuntungan dari selisih kurs jual dan kurs beli dari bank
yang berbeda. Perbedaan kurs jual dan kurs beli dari
beberapa bank pada lokasi atau kota yang sama dapat
terjadi
karena
adanya
perbedaan
penawaran
88
dan
terdapat
perbedaan
antara
cross
rate
indikator
bagi
investor
untuk
mendapat
EUR
dengan
kurs
sehingga
investor
mendapatkan EUR103,917.00.
4. Dari mutasi transaksi di atas ternyata dengan modal
EUR100,000.00
yang
dimulai
dari
Paris,
akhirnya
demikian,
berarti
investor
itu
mendapat
triangular
arbitrage
ini
hanya
bersifat
triangular
arbitrage
ini
akan
membawa
BAB X
FOREX EXPOSURE DAN MANAJEMEN RISIKO
DENGAN REKAYASA FINANSIAL
A. Forex Exposure (FE)
Forex exposure (FE) dapat diartikan sebagai suatu risiko
yang
akan
dihadapi
oleh
90
perusahaan
sebagai
akibat
kurs
valas
terhadap
consolidated
transiation/accounting
internasional
atau
exposure
MNC
terhadap
tergantung
dari
dengan
yang
melakukan
dilakukan
oleh
hedging,
yaitu
perusahaan
untuk
perlu
diperhatikan
langkah-langkah
sebagai
berikut:
a. Identifikasi tingkat transaction exposure
Jika suatu perusahaan mempunyai beberapa subsidiary
di beberapa negara atau mempunyai transaksi dalam
beberapa valas, maka harus dicari terlebih dahulu net
transaction
exposure
atau
suatu
konsolidasi
dari
atau
faktur
atau
invoice
pembelian
dan
internationalnya
dapat
memilih
alternatif
dari
impor
(A/P)
diusahakan
dalam
soft
currency.
5. Diusahakan pembayaran A/P dalam hard currency
dipercepat (leading).
6. Diusahakan pembayaran A/P dalam soft currency
diperlambat (lagging).
7. Diusahakan penerimaan A/R dalam hard currency
diperlambat.
8. Diusahakan penerimaan A/R dalam soft currency
dipercepat (leading).
b. Money market hedging
Setiap perusahaan pada dasarnya dapat melakukan
rekayasa finansial (financial engeenering) melalui
money market atau pasar uang untuk melindungi
transaction exposure-nya dengan cara sebagai berikut.
1. Menggunakan uang tunai (cash) yang dimiliki
sendiri.
2. Meminjam dalam domestic currency, menukarkan
dan
menginvestasikannya
untuk
jangka
pendek
depresiasi/perusahaan
hedging
risiko
atas
kerugian
dapat
juga
receivable-nya
untuk
terhadap
fluktuasi
melakukan
hedging
akan
lebih
hedging
akan
lebih
menguntungkan
exposure.
Future
contract
hedging
ini
receivable
dalam
valas
tertentu
dapat
sehingga
perusahaan
mempunyai
suatu
valas
akan
menimbulkan
efek
yang
lebih
contract
alternatif
untuk
hedging,
perusahaan
merealisasi
atau
mempunyai
membatalkan
95
exposure
untuk
menghindari
risiko
fluktuasi valas.
2) Paralel loan
Adalah pertukaran valas antara dua pihak dengan
kesepatan untuk menukarkan kembali kedua valas
tersebut dengan kurs atau rate tertentu untuk waktu
tertentu pula di waktu yang akan datang. Teknik
hedging ini sesungguhnya terdiri dari dua swap
contract, yaitu swap pertama pada saat permulaan
dan swap kedua pada saat yang akan datang.
g. Range Agreement
Adalah salah satu cara untuk menghindari terjadi
kegagalan atau pembatalan bisnis internasional sebagai
akibat fluktuasi kurs valas yang sangat tinggi (Czinkota,
Michael R. Et al. 1994).
Secara teoritis range agreement dapat dibagi atas tiga
zone yaitu:
1. Neutral zone
Apabila kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari
berada diantara nilai ($.9000 + 5%) misalnya Rp
9200/$ dan ($.900 5%) misalnya Rp 8700/$ maka
kurs
yang
akan
diberlakukan
untuk
pelunasan
misalnya
Rp
9700/$,
maka
kurs
yang
diberlakukan adalah:
9000 9700
Rp 9350/$
2
3. Renegociation zone
Apabila kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari
berada diatas nilai ($.9000 +10%) misalnya Rp
10.200 atau dibawah nilai ($.9000 10%) misalnya
Rp 7.800/$, maka dilakukan renegosiasi kembali
96
arti
bagian
yang
berbeda
dari
income
statement
flows
dalam
translation
exposure
ini
tidak
Akan
berkepentingan
potensi
tetapi,
dengan
dampaknya
sebagaian
translation
terhadap
perusahaan
masih
exposure
karena
consolidated
earning
perusahaan.
Untuk mengurangi translation exposure, suatu perusahaan
dapat menggunakan teknik yang sama seperti yang
digunakan untuk meng-cover transaction exposure.
BAB XI
PENGERTIAN MEKANISME CURRENCY DAN
INTEREST RATE SWAP
A. Currency Swap
Secara umum swap diartikan sebagai suatu kontrak
transaksi pembelian atau penjualan valas dengan spot rate
yang dikombinasikan dengan pembelian atau penjualan valas
yang sama dengan forward rate (J.O. Grabbe, 1996:313).
Contoh simple currency swap
98
Seorang
sebanyak
pengusaha
USD100,000
Indonesia
untuk
mendapat
jangka
waktu
pinjaman
180
hari.
Rp 8.000
Rp 800.000.000,00
USD
Rp 8.100
rate
USD .
timbul
barter
transaksi
yang
dikenal
long-term
forward
contract
berdasarkan
tingkat
bunga
tersebut
kepada
pihak
yang
menerima valas B.
3. Back to Back Parallel Loans
Currency swap ini biasanya dilakukan oleh dua perusahaan
dari
dua
negara
yang
masing-masing
mempunyai
100
BAB XII
INTERNATIONAL CAPITAL BUDGETING
DAN FOREIGN DIRECT INVESMENT
A. International Capital Budgeting
Motivasi
foreign
direct
international
diversification
3.
4.
5.
6.
7.
SDM.
8. Sebagai reaksi terhadap pergerakan nilai tukar.
Suatu perusahaan yang akan melakukan investasi di
luar negeri (foreign investment) biasanya selalu melakukan
analisis
international
membandingkan
dua
(capital
budgeting
pendekatan
(approach)
dengan
untuk
mata
uang
domestic
(home
currency
approach).
2. Pendekatan mata uang luar negeri (foreign currency
approach).
Dalam
hal
ini
beberapa
faktor
yang
menjadi
102
maximum
periode
pengembalian
Kerugian / Disadvantage
-
money).
Penentuan maksimum periode pengembalian yang
103
ACFt
- IC
t
t 1 (1 k)
NPV
Dimana:
ACFt
IO
Kriteria
-
Keuntungan
-
untuk
3.
PI
t 1
ACFt
1 k t
10
Keuntungan/Advantages
-
untuk
4.a. Internal
rate
of
return
atau
tingkat
pengembalian
IO
t 1
ACF
(1 IRR)
layak
tidak diterima
bila
IRR
<
Tingkat
105
ACOFt
1 k
t 0
ACIFt (1 k)
t 0
PVoutflows
n -t
1 MIRR n
TV
(1 MIRR) n
Di mana:
ACOFt
ACIFt
TV
sesuai
dengan
tingkat
Proyek
dapat
diterima
bilan
MIRR
tingkat
Keuntungan/Advantages
-
Kerugian/Disadvantage
-
Perbedaan
dan
Budgeting
dengan
Hubungan
Cost
of
Antara
Capital
Capital
Perbedaan
Capital Budgeting
Aspek expenditure
Anggaran
pengeluaran
106
Cost of Capital
Aspek financing
Sumber pembiayaan
3.
4.
Direct investment
Indirect investment
Internal rate of return Required return
BAB XIII
INTERNATIONAL COST OF CAPITAL
DAN FOREIGN INVESTMENT
A. International Portofolio Investment
Seorang investor untuk mencari keuntungan dapat
melakukan pembelian stock atau foreign equities dengan
jalan sebagai berikut.
1. Membeli foreign stock di luar negeri.
107
contoh
dari
Foreign
Indirect/Portofolio
108
Wa & Wb
Ra & Rb
2a & 2b
CORRab
= Foreign Currency
Return
(1 + R$)
(1 + R$)
= 1
(1 + Rf)
(1 + g)
Bt - Bo C
(1 g)
Bo
Keterangan:
Bo
=
Bt
=
C
=
g
=
Currency Gain
(Loss)
Bt - Bo C
(1 g) - 1
Bo
R$
Pt - Po DIV
1
1 g
Bo
Pt - Po DIV
1
1 g - 1
Bo
Keterangan:
Po
=
109
Pt
DIV
g
=
=
=
foreign
yang
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
BAB XIV
SUMBER DAN METODE PEMBIAYAAN INTERNASIONAL
Setiap transaksi ekonomi dan keuangan internasional,
terutama yang meliputi perdagangan (ekspor dan impor barang
ataupun jasa) dan investasi (ekspor dan impor modal), biasanya
selalui diikuti dengan masalah (1) sistem pembiayaan dan (2)
sistem pembayaran internasional.
110
Pada
umumnya
sumber-sumber
pembiayaan
dalam
time
diterimanya,
eksportir
yang
disampaikannya
draft
akan
akan
bersama-sama shipping document lainnya (B/L dan lainlain) kepada bank ditempatnya berada.
3. Bank eskportir akan mengirimkan time draft dan shipping
document tersebut kepada bank importir yang akan
menerbitkan bankers acceptance.
111
bank
untuk
menjual
bankers
acceptance
ini
dilakukan
dengan
cara
dengan
counter
trade
semakin
banyak
disebut
juga
sebagai
anjak
piutang
cara
menjual
account
receivable-nya
dengan
keuntungan
112
sistem
factoring
ini
bagi
(bank
selama
jangka
secara
waktu
berkala
tertentu
(SK
dengan
MenKeu
salah
satu
alternatif
113
pembiayaan
investasi
valas
tertentu
maka
biaya
leasing
harus
jangka
panjang
dengan
BAB XV
SISTEM PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam pelaksanaannya, sumber dan metode pembiayaan
bisnis internasional yang diuraikan terdahulu disalurkan dengan
menggunakan sistem pembayaran internasional berikut:
A. Cash In Advance / Pre Payment / Advance Payment
Cash in advance adalah suatu cara pembayaran yang
dilakukan pembeli/importir kepada penjual/eksportir sebelum
114
ini
penjual
mempunyai
risiko
yang
tinggi
atas
adalah
suatu
metode
115
internasional
untuk
melakukan
di
Jakarta
tidak
perlu
penjual/eksportir/beneficiary
melalui
yang
ditetapkan
dalam
L/C
tersebut
dipenuhi
L/C
karena
metode
pembayaran
ini
L/C
ini
banyak
digunakan
untuk
sepihak
dan
dijamin
sepenuhnya
oleh
confirming bank.
2. Special L/C yang terdiri atas
a. Red-Clause L/C
Ini memiliki klausal yang ditulis dengan tinta merah
yang menyatakan bahwa advising/confirming bank
dapat
melakukan
pembayaran
eksportir/penjual/beneficiary
di
sebelum
muka
kepada
penyerahan
misalnya
tentang
nilai
maksimum,
eksportir
ditujukan
kepada
atas
permintaan
supplier.
Back
eksportir
to
back
yang
L/C
ini
supplier.
Eksportir ingin menjaga agar importir dan supplier
applicant/peminjam/kontraktor
sebagai
hanya
kepada/melalui
118
bank
di
negara
beneficiary
yang
namanya
tercantum
dalam
L/C
tersebut.
h. Negotiable atau Open L/C
Merupakan L/C di mana beneficiary dapat mengajukan
wesel dan dokumen-dokumen lampirannya ke bank
yang ditunjuknya.
i. Straight L/C
Biasanya jatuh tempo di negara lessuing bank, tetapi
advising/confirming bank di negara beneficiary dapat
melakukan pembayaran lebih dahulu atau menunggu
sampai
mendapat
reimbursement.
Asal
dokumen-
tempo,
tetapi
tidak
bertanggungjawab
atau
atau
merupakan
subsidiary
dengan
perusahaan induknya.
l. Clean L/C
L/C yang tanpa dilengkapi dengan lampiran dokumen
shipping,
seperti
B/L
119
dan
lain-lain,
sudah
dapat
BAB XVI
COUNTRY RISK
Dalam bisnis internasional Country risk adalah resiko yang
mungkin terjadi dalam bentuk peristiwa yang luar biasa yang
terjadi terutama di negara tuan rumah (host country), atau
negara asal perusahaan (home country), atau negara ketiga
(third country) atau situasi politik dan keuangan internasional,
sehingga
dapat
mengganggu
kelancaran
operasional
perusahaan.
Dengan kata lain, country risk ini juga dapat terjadi baik
secara
langsung
langsung
maupun
misalnya:
(pengambilalihan
tidak
expriopriation
asset
untuk
langsung.
atau
Country
confiscation
kepentingan
umum
secara
asset
dengan
identifikasi
beberapa
faktor
yang
dapat
121
dan
politik
telah
dapat
Bobot:
30%
100%
Faktor Financial
Financial:
- Tingkat Interest
- Tingkat Inflation
- Tingkat Kurs
- Tingkat Persaingan
- Pertumbuhan Industri
Bobot
Rating Resiko
20%
10%
20%
10%
40%
100%
123
20%
(1)
A. Resiko Faktor
Politik
(2)
Skala Rating
(1 s/d 5)
1. Hambatan
Transfer Dana
2. Hambatan
Birokrasi
B. Resiko Faktor
Financial
1.
2.
3.
4.
5.
C.
Kategori
1. Resiko Politik
2. Resiko Financial
30%
1.2
70%
100%
2.1
3.1
(Tk. Resiko Politik)
Skala Rating
(1 s/d 5)
Tingkat Bunga
Tingkat Inflasi
Tingkat Kurs
Tk. Persaingan
Pertumbuhan
Industri
(3)
Bobot Faktor
Berdasarkan
Tingkat
Kepentingan
5
4
4
5
3
Rating Hasil
Perhitungan
3,1
3,9
Bobot Faktor
Berdasarkan
Tingkat
Kepentingan
20%
10%
20%
10%
40%
100%
Bobot Faktor
Resiko
80%
20%
100%
keuangan
yang
melakukan
aktivitas
transaksi
internasional
dapat
E CF xE ER
(1 k) t
V
t 1
Keterangan:
V
=
E(CFJ,t)
=
E(ERJ,t)
k
M
N
=
=
=
j 1
j ,t
j ,t
125
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Torben Juul. 1987. Currency and Interest Rate Hedging
Users Guide to Options, Futures, Swaps and Forward
Contracts. New York Prentice Hall.
Appleyard, Dennis R. & Field, Alfred J. 1995. International
Economics. USA: Irwin.
Ball, Donald A dan Wendel H. McCulloch, Jr. 1993.
Bishop, Paul dan Don Dixon. 1992. Foreign Exchange.
Carbaugh, Robert J. 1992. International Economics. California:
Wasdsworth Publishing Company.
Czinkota, Michael R. Et al. 1994. International Business. USA: the
Dryden Press.
Hady Hamdy, 2010, Manajemen Keuangan Internasional
Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media.
126
BAHAN AJAR
MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL
O
L
E
H
PROF. DR. WAHYU MURTI, SE, MM
JAKARTA
2011
127
128