Anda di halaman 1dari 12

KESEIMBANGAN

EKONOMI
TERBUKA
Dosen Pengampu: Khadijah, S.E., M.SI

1
KELOMPOK 6

FARAH LUTHFIA

RIO REZA

MUHAMMAD AMZAH

2
PEMBAHASAN

01 Sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka

02 Komponen pengeluaran agregat

03 Faktor- Faktor yang menentukan ekspor dan impor

04 Keseimbangan perekonomian terbuka

05 Contoh angka keseimbangan perekonomian terbuka

3
Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan
kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya
dibedakan kepada empat golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

Dalam perekonomian 4 sektor, aliran dana dan barang antara keempat sektor ini saling terkait dan
memengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan. Analisis dalam perekonomian 4 sektor sering digunakan
untuk memahami dampak perubahan dalam salah satu sektor terhadap sektor-sektor lainnya dan untuk
meramalkan keseimbangan ekonomi nasional.

4
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN Dengan menggunakan gambar disamping dapat dilihat bagaimana ekspor dan
impor akan mempengaruhi kegiatan dalam suatu perekonomian dan sirkulasi aliran
pendapatan yang berlaku.

Pengunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran


pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut meliputi gaji dan
upah, sewa, bunga, dan keuntungan yaitu seperti yang ditunjukkan oleh aliran 1.

Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak perusahaan (aliran 2), tetapi
belum dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau individu. Rumah tangga,
yang menawarkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk memperoleh
berbagai pendapatan di atas, akan menggunakan dan membelanjakan pendapatan
mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berikut :
i. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah dan pengeluaran ini ditunjukkan oleh aliran 3.

ii. Pendapatan disposebel yang diterima rumah tangga terutama akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksikan di dalam negeri. Pengeluaran ini akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi dalam negeri. Pengeluaran ini
digambarkan oleh Aliran 4.

iii. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di negara-negara lain. pengeluaran ini ditunjukkan oleh Aliran 5.

iv. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau badan keuangan seperti bank perdagangan, bank
tabungan dan ininstitusi penabungan lainnya. Penyimpanan atau penabungan ini ditunjukkan oleh Aliran 6.

5
KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT

Komponen pengeluaran agregat adalah adalah jumlah pengeluaran untuk barang dan jasa dalam sebuah perekonomian. Itu mencakup pengeluaran
konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pembelian oleh orang asing. Komponen utama pengeluaran agregat meliputi:

• Konsumsi dalam negeri (Cdn): Ini mencakup pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Konsumsi adalah salah satu komponen terbesar
dari pengeluaran agregat dan mencerminkan tingkat belanja konsumen dalam perekonomian.

• Investasi (I): Ini mencakup pengeluaran perusahaan dalam pembelian barang modal seperti peralatan, mesin, dan infrastruktur. Investasi juga
mencakup perubahan dalam stok persediaan perusahaan.

• Pengeluaran Pemerintah (G): Ini mencakup pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa, termasuk pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan
infrastruktur. Pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

• Ekspor (X): Ini mencakup nilai barang dan jasa yang dijual ke pasar luar negeri. Ekspor adalah sumber pendapatan dari perdagangan internasional.

• Impor (M): Ini mencakup nilai barang dan jasa yang dibeli dari luar negeri. Impor merupakan pengeluaran untuk barang dan jasa yang tidak
diproduksi dalam negeri.

Rumus umum pengeluaran agregat adalah: Pengeluaran Agregat (AE) = Cdn + I + G + (X - M)


Pengeluaran agregat digunakan untuk mengukur keseimbangan dan kinerja perekonomian suatu negara. Ketika pengeluaran agregat melebihi
pendapatan nasional, itu menciptakan defisit, sementara jika lebih rendah, itu menciptakan surplus. Analisis pengeluaran agregat membantu dalam
perencanaan ekonomi, kebijakan fiskal, dan pemahaman mengenai pertumbuhan ekonomi suatu negara.

6
Berikut contoh penggunaan rumus ini untuk suatu negara
Negara Z memiliki data numerik sebagai berikut:

Data Pengeluaran:
• Konsumsi dalam negeri (Cdn) = $1.200 miliar
• Investasi (I) = $300 miliar
• Pengeluaran Pemerintah (G) = $400 miliar
• Ekspor (X) = $150 miliar
• Impor (M) = $100 miliar

Hitunglah pengeluaran agregat untuk negara tersebut.

Solusi: Pengeluaran agregat dihitung dengan rumus: Pengeluaran Agregat (AE) = Cdn + I + G + (X - M)
Dalam kasus ini:
• C = $1.200 miliar
• I = $300 miliar
• G = $400 miliar
• X = $150 miliar
• M = $100 miliar

Pengeluaran Agregat = $1.200 miliar + $300 miliar + $400 miliar + ($150 miliar - $100 miliar) Pengeluaran Agregat = $1.200
miliar + $300 miliar + $400 miliar + $50 miliar Pengeluaran Agregat = $1.950 miliar

Jadi, pengeluaran agregat untuk Negara Z adalah $1.950 miliar. Ini mencerminkan total pengeluaran dalam perekonomian
selama 1 tahun.

7
FAKTOR – FAKTOR YANG MENENTUKAN EKSPOR DAN IMPOR

EKSPOR IMPOR
Faktor-faktor yang menentukan ekspor termasuk kebutuhan negara Faktor-faktor yang menentukan impor melibatkan peran rumah tangga,
lain, daya saing produk, dan kemampuan negara dalam memproduksi perusahaan, dan pemerintah dalam mengimpor barang. Dalam analisis
barang yang bisa bersaing di pasar internasional. makroekonomi, asumsi utama adalah bahwa rumah tangga adalah
pihak yang paling banyak melakukan impor.
Pendapatan nasional bukan penentu utama ekspor, tetapi ekspor
dapat memengaruhi pendapatan nasional. Sebagian impor juga tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional,
misalnya impor oleh perusahaan untuk barang modal.
Ekspor dianggap sebagai pengeluaran otonomi yang tidak bergantung
pada pendapatan nasional. Kenaikan ekspor dapat disebabkan oleh Perubahan dalam fungsi impor bisa dipengaruhi oleh faktor seperti
perubahan preferensi konsumen, perkembangan teknologi, dan perubahan preferensi konsumen, inflasi, dan kemampuan negara dalam
pertumbuhan ekonomi di negara lain. menghasilkan barang berkualitas. Misalnya, inflasi dalam negeri dapat
mendorong masyarakat untuk membeli lebih banyak barang impor.
Ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi ekspor, seperti Fungsi impor yang berubah dapat menggambarkan peningkatan atau
perubahan citra merek, kualitas produk, dan kondisi ekonomi global. penurunan impor pada berbagai tingkat pendapatan nasional.
Ekspor juga dapat mengalami penurunan karena perubahan preferensi
konsumen asing atau kondisi ekonomi luar negeri yang kurang baik.

8
Keseimbangan perekonomian terbuka adalah suatu kondisi dalam ekonomi di mana ekspor bersih atau
Keseimbangan ekspor neto (selisih antara ekspor dan impor) sama dengan tabungan bersih (selisih antara pendapatan
nasional dan belanja nasional).

Perekonomian Keseimbangan perekonomian terbuka tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat nilai tukar mata

Terbuka
uang, tingkat permintaan luar negeri terhadap produk ekspor, serta faktor-faktor yang memengaruhi impor.
Ada dua jenis keseimbangan perekonomian terbuka:

Keseimbangan Berlebih Ekspor (Trade Surplus): Terjadi ketika nilai ekspor (X) melebihi nilai impor (M). Ini
berarti negara tersebut lebih banyak menjual barang dan jasa kepada negara lain daripada yang dibelinya
dari negara lain. Keseimbangan berlebih ekspor dapat menghasilkan surplus neraca perdagangan.

Keseimbangan Defisit Ekspor (Trade Deficit): Terjadi ketika nilai impor (M) melebihi nilai ekspor (X). Ini
berarti negara tersebut lebih banyak mengimpor barang dan jasa daripada yang diekspornya.
Keseimbangan defisit ekspor dapat menghasilkan defisit neraca perdagangan.

Keseimbangan perekonomian terbuka memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian suatu negara.
Keseimbangan berlebih ekspor dapat meningkatkan pendapatan nasional dan menciptakan lapangan
kerja, tetapi juga dapat mengakibatkan apresiasi mata uang negara, yang dapat memengaruhi daya saing
ekspor. Di sisi lain, keseimbangan defisit ekspor dapat menunjukkan ketergantungan pada impor, yang
dapat mengganggu neraca pembayaran dan kestabilan ekonomi.

9
Contoh Angka Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Berikut adalah contoh angka keseimbangan perekonomian terbuka untuk mengilustrasikan konsepnya:

Negara A memilik data sebagai berikut:

Ekspor barang dan jasa (X) = $200 miliar


Impor barang dan jasa (M) = $150 miliar
Pendapatan Nasional (Y) = $500 miliar
Belanja Nasional = $450 miliar

Dengan menggunakan rumus keseimbangan perekonomian terbuka:

Ekspor bersih (X-M) = (Ekspor - Impor) = ($200 miliar - $150 miliar) = $50 miliar

Tabungan (S) = (Pendapatan nasional - Belanja nasional) = ($500 miliar - $450 miliar)
= $50 miliar

Dalam contoh ini, ekspor bersih ($50 miliar) sama dengan tabungan bersih ($50 miliar), sehingga Negara A berada dalam keseimbangan
perekonomian terbuka. Ini berarti bahwa negara tersebut tidak memiliki surplus atau defisit dalam perdagangan internasional, dan investasi dalam
negeri sama dengan tabungan dalam negeri.

Keseimbangan ini mengindikasikan bahwa Negara A menjalankan kebijakan ekonomi yang memungkinkan ekspor dan impor berjalan seimbang dan
tidak ada kelebihan pengeluaran dalam perekonomian domestiknya.

10
Contoh Lain:
Suatu negara memiliki data berikut:
• Pendapatan Nasional (Y) adalah $8.000 miliar.
• Belanja Nasional (C + I + G + X - M) adalah:
• Konsumsi (C) = $4.500 miliar.
• Investasi (I) = $1.500 miliar.
• Belanja Pemerintah (G) = $2.000 miliar.
• Ekspor (X) = $1.800 miliar.
• Impor (M) = $1.300 miliar.

Hitunglah Tabungan (S) dan Ekspor Bersih (X - M) dalam negara ini.


Solusi:
Tabungan: Tabungan adalah selisih antara pendapatan nasional dan belanja nasional: S = Y - (C + I + G + X - M)
S = $8.000 miliar - ($4.500 miliar + $1.500 miliar + $2.000 miliar + $1.800 miliar - $1.300 miliar) S = $8.000 miliar - $8.500 miliar S
= -$500 miliar
Ini mengindikasikan bahwa dalam tahun tersebut, negara ini menghabiskan lebih dari pendapatannya, sehingga terjadi defisit dalam
perekonomian.

Ekspor Bersih: Ekspor Bersih/ekspor neto adalah selisih antara ekspor dan impor: Ekspor Bersih = X - M
Ekspor Bersih = $1.800 miliar - $1.300 miliar, Ekspor Bersih = $500 miliar
Ini menunjukkan bahwa dalam perdagangan internasional, negara ini memiliki ekspor bersih sebesar $500 miliar, yang berarti bahwa
negara ini menjual lebih banyak barang dan jasa ke luar negeri daripada yang dibelinya dari luar negeri.

Dalam contoh ini, defisit tabungan (-$500 miliar) sebanding dengan surplus ekspor bersih ($500 miliar), yang menunjukkan bahwa defisit dalam
tabungan nasional sebagian dicukupi oleh surplus dalam ekspor bersih.

11
TERIMA KASIH!

12

Anda mungkin juga menyukai