PEREKONOMIAN TERBUKA
(KONSEP DAN KASUS)
Oleh Kelompok 2
I Gede Werdi Putra Kesumayasa 2381411005
I Made Budi Satya Weda 2381411013
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi
yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini. Dalam
pereko-nomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu:
rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Melakukan perdagangan
internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Semenjak
berabad-abad yang lalu, ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang,
perdagangan ekspor dan impor telah mereka lakukan. Kegiatan ekspor dan impor merupakan
bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian. Walaupun kepentinganya berbeda
dari satu negara ke negara lain.
Aliran 3:
Aliran 2: pajak pajak
perushaan individu
PEMERINTAH
Aliran 9:Pengeluaran
pemerintah
RUMAH TANGGA
PERUSAHAAN
Daripada aliran pendapatan dan pengeluaran yang dinyatakan di atas, hanya satu aliran
yang merupakan aliran pengeluaran ke atas barang-barang yang diproduksikan sektor
perusahaan. Aliran tersebut adalah Aliran 4, yaitu pengeluaran rumah tangga ke atas barang
buatan dalam negeri (C). Walau bagaimanapun dalam keseluruhan ekonomi masih terdapat
beberapa jenis pengeluaran lain ke atas barang yang diproduksikan sektor perusahaan. yaitu:
investasi perusahaan (Aliran 8) dan pengeluaran pemerintah (Aliran 9). Dalam perekonomian
terbuka pengeluaran ke atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor,
yaitu pengeluaran oleh negara-negara lain. Pengeluaran ini digambarkan oleh Aliran 10.
Berdasarkan kepada aliran-aliran pengeluaran ke atas produksi sektor perusahaan dan ke atas
barang impor, yaitu seperti yang ditunjukkan oleh Gambar, dapatlah disimpulkan bahwa
dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran berikut:
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan di dalam
negeri (C)
2) Investasi perusahaan (1) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan
barang dan jasa.
3) Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G).
4) Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan di
dalam negeri (X).
5) Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri (M).
Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam ekonomi terbuka adalah:
pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran
pemerintah, pengeluaran barang impor dan pengeluaran orang luar negeri ke atas barang
buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan
menggunakan formula berikut:
AE=C + I +G+ X + M
X1
X0 X0
X2
0 Y 0 Y
a) Fungsi ekspor b) perubahan ekspor
ditunjukkan bahwa hanya rumah tangga yang membeli barang- barang dari luar
negara. Dalam praktiknya tidaklah demikian. Barang buatan luar negeri juga diimpor oleh
sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan
barang modal dari luar negeri. Pemerintah juga melakukan hal yang sama, yaitu pemerintah
menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Walau bagaimanapun dalam
analisis makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga.
Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Yang dimaksudkan
dengan fungsi impor adalah kurva yang menggambarkan hubungan di antara nilai impor yang
dilakukan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional yang dicapai.
Seperti telah dinyatakan impor adalah pengeluaran terpengaruh yang berarti semakin tinggi
pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor. Oleh sebab itu fungsi impor (M)
menanjak ke sebelah kanan. Dalam Gambar 3 digambarkan fungsi impor dan perubahannya.
Gambar (a) menunjukkan fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Dua pendekatan
dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi impor. Pertama, dapat dimisalkan nilai impor
adalah proporsional dengan pendapatan nasional, maka persamaan fungsi impor adalah M =
m Y di mana m menggambarkan tingkat perubahan impor akibat dari perubahan pendapatan
masyarakat dan pendapatan nasional. Seterusnya, dapat pula dimisalkan sebagian dari impor
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misalnya pengusaha membeli barang modal dari
luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional). Apabila hal seperti ini
dipertimbangkan fungsi impor haruslah digambarkan oleh fungsi M = M + mY, di mana M
merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Dalam pemisalan
seperti ini formula fungsi impor akan dinyatakan dengan menggunakan persamaan: M= M +
mY.
Gambar (b) menunjukkan perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Dalam
gambar b (i) kecondongan mengimpor, yaitu nilai m, mengalami perubahan. Pergeseran dari
M1, ke M2, menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan cita rasa
masyarakat yang lebih menyukai barang-barang produksi domestik merupakan salah satu
faktor penting yang dapat menyebabkan perubahan tersebut. Perubahan dari M 1, menjadi M3
menggambarkan kecondongan masyarakat untuk mengimpor semakin meningkat.
Dalam gambar b (ii) ditunjukkan perubahan fungsi impor yang sejajar. Perubahan
fungsi impor dari M1, menjadi M3, menggambarkan impor menjadi semakin meningkat pada
setiap tingkat pendapatan nasional. Sebagai contoh, pada pendapatan nasional Y impor
nilainya telah meningkat dari M a menjadi Mb. Contoh dari perubahan seperti ini adalah efek
inflasi dalam negeri ke atas impor. Inflasi menyebabkan secara keseluruhan barang buatan
dalam negeri menjadi lebih mahal. Ini mendorong masyarakat membeli lebih banyak barang
impor. Fungsi impor yang mengalami perubahan dari M 1, ke M2, menggambarkan
pengurangan impor pada setiap tingkat pendapatan nasional-misalnya, pada pendapatan
nasional Y impor berkurang dari Ma menjadi Mc. Kemampuan suatu negara menghasilkan
barang yang lebih baik mutunya merupakan salah satu faktor yang boleh menimbulkan
perubahan tersebut.
M = M0 +mY
M = mY
M0
0
a) Fungsi impor
M X
M3
Mb
M3 M1
M1
M2
Ma
M2
Mc
0 Y 0 Y
(i) b) perubahan impor Y0 (ii)
Tingkat
bunga
ekuilibrium
Permintaan loanable fund
(untuk investasi domestik dan
aliran keluar modal neto )
Nilai
Suplai mata uang lokal
Tukar
(dari aliran keluar modal neto)
riil
Jumlah
ekuilibrium
Nilai aliran keluar Nilai aliran keluar Aliran keluar modal neto
Modal bersih negatif Modal bersih positif
Gambar 8 aliran keluar modal neto bergantung pada tingkat suku bunga
Kedua pasar yang ditunjukkan pada Gambar 9 menentukan dua harga relatif-tingkat
suku bunga riil dan nilai tukar riil. Tingkat suku bunga riil yang ditentukan di panel (a)
adalah harga barang dan jasa sekarang relatif terhadap barang dan jasa pada masa mendatang.
Nilai tukar riil yang ditentukan di panel (c) adalah harga barang dan jasa domestik relatif
terhadap barang dan jasa asing. Kedua harga relative ini disesuaikan secara serentak untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan di dua pasar tersebut. Saat melakukan hal
tersebut, mereka menentukan simpanan nasional, investasi domestik, aliran keluar modal
neto, dan ekspor bersih.
7.3 Bagaimana Kebijakan dan Peristiwa Memengaruhi Ekonomi Terbuka
7.3.1 Defisit Anggaran Pemerintah
Karena defisit anggaran pemerintah merepresentasikan simpanan umum yang negatif,
ini mengurangi simpanan nasional (jumlah simpanan publik dan swasta). Dengan demikian,
defisit anggaran pemerintah mengurangi penawaran loanable fund, meningkatkan tingkat
suku bunga, dan menyingkirkan investasi.
Panel (a) menunjukkan pengaruh defisit anggaran terhadap pasar untuk loanable fund.
Dengan lebih sedikit dana yang tersedia untuk para peminjam difinansial, tingkat suku bunga
naik dari r1 menjadi r2, untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dihadapkan pada
tingkat suku bunga yang tinggi, peminjam di pasar untuk loanable fund memilih untuk
meminjam lebih sedikit uang. Perubahan ini direpresentasikan pada gambar dengan
pergerakan dari titik A ke titik B sepanjang kurva permintaan untuk loanable fund.
Khususnya, rumah tangga dan perusahaan mengurangi pembelian barang modal mereka.
Seperti pada ekonomi tertutup, defisit anggaran menyingkirkan investasi domestik.
Namun, dalam ekonomi terbuka, pengurangan penawaran loanable fund
memiliki efek tambahan. Panel (b) menunjukkan bahwa peningkatan tingkat
suku bunga dari r₁ ke r₂ mengurangi aliran keluar modal neto. [Penurunan
aliran keluar modal neto ini juga merupakan bagian dari penurunan jumlah
loanable fund yang diminta pada pergerakan ini dari titik A ke titik B pada panel
(a). Karena simpanan yang disimpan di tanah air kini mendapatkan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi, berinvestasi di luar negeri kurang menarik, dan
penduduk domestik membeli lebih sedikit aset asing. Tingkat suku bunga yang
lebih tinggi juga menarik para investor asing, yang ingin memperoleh tingkat
keuntungan yang lebih tinggi untuk aset-aset ini. Dengan demikian, ketika
defisit anggaran meningkatkan tingkat suku bunga, perilaku domestik dan asing
menyebabkan aliran keluar modal neto menurun.
Panel (c) menunjukkan bagaimana defisit anggaran memengaruhi bursa
valuta asing. Karena aliran keluar modal neto dikurangi, orang membutuhkan
lebih sedikit mata uang asing untuk membeli aset asing, dan hal ini mendorong
pergeseran ke kiri pada kurva penawaran untuk mata uang lokal dari S, ke S ₂.
Penurunan penawaran dolar menyebabkan nilai tukar riil naik dari E, ke E ₂.
Artinya, dolar menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan mata uang asing.
Kenaikan ini, akhirnya, membuat barang dari AS menjadi lebih mahal
dibandingkan barang asing. Karena orang-orang dalam negeri maupun di luar
negeri mengalihkan pembelian mereka dari lebih mahal, ekspor dari Amerika
Serikat menurun, dan barang-barang AS yang impor ke Amerika Serikat
Gambar 10 efek defisitt anggaran pemerintah
meningkat. Untuk
1 defisit kedua alasan tersebut, ekspor neto AS turun. Oleh karena itu,
anggaran
mengurangi penawaran
pada ekonomi terbuka, defisit anggaran pemerintah menaikkan tingkat suku
loanable fund
5 menyebabkan demand
naiknya nilai tukar riil
Jumlah mata uang
Ketika 11pemerintah
Gambar Amerika impor
dampak dari pembatasan
(b)
Serikat
Pasar loanable fund
menerapkan kuotab) impor untuk
aliran keluar mobil
modal neto Jepang, General
Tingkat Tingkat
Motor
suku menghadapi kompetisi dari luar negeri
suku
bunga
yang lebih sedikit dan akan menjual lebih
bunga
riil riil
banyak mobil. Pada saat yang bersamaan, karena nilai dolar naik, Boeing, perusahaan
pesawat terbang AS akan lebih sulit berkompetisi dengan Airbus,3. perusahaan
namun ekspor pesawata
neto tetap sama
terbang Eropa. Ekspor pesawat terbang Amerika Serikat akan turun, dan impor pesawat
terbang Amerika Serikat naik. Di sini, kuota impor untuk mobil Jepang
NCO akan menaikkan
Demand
ekspor neto mobil dan menurunkan ekspor neto alat elektronik. Selain
Aliranitu,
keluarini
modalakan
neto
Jumlah loanable fund
meningkatkan ekspor neto Amerika Serikat ke Jepang dan menurunkan ekspor neto Amerika
Serikat ke Eropa. Keseluruhan neraca perdagangan ekonomi Amerika Serikat, bagaimanapun,
1 kuota impor
Nilai
tetaplah sama. Tukar
meningkatkan
riil permintaan untuk
7.3.3 Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal (studi Kasus) mata uang
Mereka memutuskan untuk menarik beberapa aset mereka keluar dari Jumlah
Meksiko untuk
mata uang
3 yang D2 NCO2
meningka NCO1
tkan D1
Aliran keluar modal neto
tingkat
Jumlah loanable fund
suku
bunga rill 4 pada saat yang
2 meningkatkan permintaan bersamaan, kenaikan
untuk loanable fund aliran keluar modal
Nilai
Tukar bersih meningkatkan
riil penawaran peso
D2
5 peso mengalami D1
depresiasi
Jumlah mata uang
Meskipun pelarian modal memiliki pengaruh yang besar pada negara di mana modal
keluar, ia juga memengaruhi negara-negara lain. Ketika modal mengalir dari Meksiko ke
Amerika Serikat, misalnya, ia memiliki pengaruh yang berlawanan pada ekonomi AS seperti
pengaruhnya pada ekonomi Meksiko. Khususnya, kenaikan pada aliran keluar modal neto
Meksiko terjadi pada waktu yang sama dengan turunnya aliran keluar modal bersih AS. Saat
nilai peso turun dan tingkat suku bunga Meksiko naik, nilai dolar naik dan tingkat suku bunga
AS turun. Ukuran pengaruh ini terhadap ekonomi AS terbilang kecil, bagaimanapun, karena
ekonomi Amerika Serikat sangatlah besar dibandingkan Meksiko.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory. 2018. Pengantar Ekonomi Makro Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 2022. MakroEkonomi Teori Pengantar. Depok: Rajawali Pers.