Anda di halaman 1dari 18

Nama : MERCY FADILLAH

Nomor BP :1810221032

PASAR FAKTOR PRODUKSI INPUT

14.1 Pasar Faktor Produksi Persaingan Sempurna

Pasar faktor produksi persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat sejumlah besar
penjual atau pembeli suatu faktor produksi, misalnya tenaga kerja dan bahan baku. Pada
pasar persaingan sempurna tidak ada pembeli atau penjual tunggal yang bisa mempengaruhi
harga faktor produksi tertentu

Permintaan atas suatu Faktor Produksi Ketika Hanya Satu Input yang Bersifat
Variabel

Kurva permintaan barang akhir yang berasal dari proses produksi, kurva permintaan
faktor produksi memiliki kemiringan negatif. Permintaan konsumen atas barang dan jasa,
permintaan atas faktor produksi merupakan permintaan turunan.permintaan turunan adalah
permintaan atas suatu yang bergantung pada, dan dihasilkan dari, tingkat ouput dan biaya
output perusahaan. Contohnya programer komputer merupakan permintaan turunan yang
bergantung bukan saja pada tingkat upah pogramer saat ini tetapi juga pada piranti lunak
yang akan dijual microsoft.

Dalam menganalisis suatu permintaan faktor produksi, ditunjukkan bagaimana suatu


perusahaan memilih input produksinya. Contohnya perusahaan menghasilkan output dengan
menggunakan dua input, modal K dan tenaga kerja L, yang masing- masing dapat diperoleh
pada harga r (biaya sewa modal) dan w (tingkat up[ah). Perusahaan juga tel;ah memiliki
pabrik dan peralatan (seperti analisis jangka pendek) dan hanya perlu memutuskan berapa
banyak tenaga kerja yang harus direkrut. Setelah perusahaan memiliki tenaga kerja dan ingin
mengetahui apakah menambah stau trenaga kerja dapat menguntungkan perusahaan.
Menguntungkan apabila pendapatan dari penambahan satu unit tenaga kerja, produk
pendapatan marginal tenaga kerja dinyatakan sebagai MPR. Dengan merekrut tenaga kerja
tambahan akan menguntungkan jika MPR setidaknya sama dengan tingkat upah w.

MPR = (MR) (MP)

Dengan MP= ΔQ/ΔL

MR = ΔR/ΔL

Pasar produksi kompetitif , baik pasar output yang kompetitif maupun yang tidak
kompetitif. Pasar outpur kompetitif, perusahaan akan menjual output harga pasar P.
Pendapatan marginal dari penjualan unit output tambahan sama dengan P

MRP = (MP)(P)
Dua kurva yang makin tinggi menunjukkan kurva MRP untuk satu perusahaan dalam
output kompetitif. Hasil marginal tenaga kerja yang makin menurun, produk marginal tenaga
kerja menurun ketika jumlah tenaga kerja meningkat. Kurva produk pendapatan marginal
dengan demikian berkemiringan negatif, sekalipun harga output konstan.

Kurva yang lebih rendah merupakan kurva MPR ketika perusahan memiliki kekuatan
monopoli dalam pasar output. Perusahaan memiliki kekuatan monopoli, mereka menghadapi
kurva permintaan berkemiringan negatif dan dengan demikian harus menurunkan harga
seluruh unit produk supaya dapat menjual lebih banyak

Kurva- Perekrutan Oleh Perusahaan Dalam Pasar Tenaga Kerja (Dengan Modal Tetap)

Dalam pasar tenaga kerja kompetitif, suatu perusahaan menghadapi penawaran tenaga
kerja S yang elastis sempurna dan dapat merekrut sebanyak mungkin tenaga kerja pada
tingkat upah w. Permintaan perusahaan atas tenaga kerja D ditunjukkan oleh produk p-
endapatan marginal tenaga kerjanya, atau MPR. Perusahaan yang memaksimalkan laba akan
merekrut sejumlah L unit tenaga kerja pada titik dimana produk pendapatan marginal tenaga
kerja sama dengan tingkat upah.
Kurva-Penggeseran penawaran tenaga kerja

Ketika penawaran tenaga kerja yang dihadapi perusahaan adalah S. Perusahaan


merekrut L unit tenaga kerja pada tingkat upah w. Namun ketika tingkat upah p[asar menurun
dan penawaran tenaga kerja bergeser ke S, perusahaan memaksimalkan labanya dengan
bergerak disepanjang kurva permintaan tenaga kerja hingga tingkat upah baru w, sama
dengan produk pendapatan marginal tenaga kerja. Alhasil, jumlah tenaga kerja yang direkrut
adalah L unit.

Memaksimalkan laba pasar faktor produksi bahwa produk pendapatan marginal


tenaga kerja sama dengan tingkat upah serupa dengan kondisi pasar output bahwa pendapatan
marginal sama dengan biaya marginal

MR= w/ MP

Permintaan atas Satu Faktor Input Ketika Beberapa Input Bersifat Variabel

Ketika perusahaan secara bersamaan memilih kuantitas dari dua atau lebih input
variabel, persoalan perekrutan menjadi rumit karena perubahan harga dari satu input akan
mengubah permintaan atas input lain. Apabila satu tingkat upah menurun, makin banyak
tenaga kerja yang diminta sekalipun investasi perusahaan pada mesin tidak berubah. Tetapi
ketika tenaga kerja menjadi lebih murah, biaya marginal un tuk memproduksi peralatan
pertanian pun menurun. Perusahaan mungkin akan menginvestasikan mesin tambahan untuk
menambah kapasitas produksi. Bertambahanya penggunaan mesin menyebabkan kurva
produk pendapatan marginal tenaga kerja bergeser kekanan , pada akhirnya , kuantitas
permintaan tenaga kerja meningkat.
Kurva-Permintaan Atas Tenaga Kerja (Dengan Modal Variabel)

Ketika dua input atau lebih bersifat variabel, permintaan perusahaan atas satu input
bergantung pada produk pendapatan marginal kedua input. Saat tingkat upahnya adalah 20, A
menggambarkan satu titik pada kurva permintaan perusahaan atas tenaga kerja . satu tingkat
upah m,enurun menjadi 15, produk marginal modal meningkat , sehingga mendorong
perusahaan untuk menyewa lebih banyak mesin dan merekrut lebih banyak tenaga kerja.
Akibatnya, kurva MPR bergeser ke MRP11 ke MRP12 yang menghasilkan satu titik baru
yaitu C pada kurva permintaan perusahaan atas tenaga kerja. Dengan demikian , A dan C
berada pada kurva permintaan atas tenaga kerja , sedangkan b tidak.

KURVA PERMINTAAN PASAR

Input faktor produksi seperti tenaga kerja terampil diminta oleh berbagai perusahaan
dibanyak industri. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar total atas tenaga kerja;

1. mencari masing masing permintaan industri atas tenaga kerja , dan kemudian
menjumlahkan kurva permintaan industri tersebut secara herizontal .

2. menambahkan kurva permintaan industri atas tenaga kerja untuk mendapatkan kurva
permintaan pasar atas tenaga kerja seperti menambahkan kurva permintaan individu
atas produk untuk mendapatkan kurva permintaan pasar atas produk tersebut

Mencari Permintaan Industri

 Melibatkan tingkat output yang dihasilkan oleh perusahaan yang merubah


harga produknya ketika harga input produksi berubah.

 Kurva produk pendapatan marginal merupakan kurva permintaan industri atas


input tersebut.

 Namun, ketika terdapata banyak industri, permintaan lebih rumit karena


adanya interkasi antar perusahaan.
Kurva-Permintaan Industri Atas Tenaga Kerja

Kurva permintaan atas tenaga kerja dari suatu perusahaan kompetitif, MRP, pada (a)
menganggap harga produk tersebut sebagai harga yang berlaku. Tetapi saat tingkat upah
menurun 15 ke 10 perjam, harga produk pun menurun. Dengan demikian , kurva permintaan
bergeser kebawah menuju MRP. Akibatnya, kurva permintaan industri, ditunjukkan pada (b),
lebih inelastis dibandingkan kurva permintaan yang akan didapatkan jika harga produk
diasumsikan tidak berubah.

 Garis lebih terang menunjukkan penjumlahan herizontal dari permintaan perusahaan


individu atas tenaga kerja yang akan terjadi bila harga produk tidak berubah ketika
upah turun

 Garis lebih gelap menunjukkan kurva permintaan industri atas tenaga kerja , bahwa
harga produk akan menurun ketika seluruh perusahaan menambah outpu mereka
dalam rangka merespon tingkat upah yang lebih rendah.

Kurva permintaan pasar atas tenaga kerja (atau input produksi lain) sama ketika pasar

Output bersifat nonpersaingan. Bedanya akan lebih sulit memprediksi perubahan


harga produk dalam merespon perubahan tingkat upah karena setiap perusahaan di pasar
cenderung akan memilih harga secara strategis alih –alih menerima harga yang berlaku.

Penawaran Input Bagi Suatu Perusahaan

 Pasar untuk suatu input faktor produksi bersifat persaingan sempurna , suatu
perusahaan dapat membeli sebanyak mungkin input yang diinginkan pada harga pasar
tetap, yang diperoleh dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran pasar

 Kurva pengeluaran rata-rata kurva penawaran yang mencerminkan harga perunit yang
perusahaan bayar atas suatu barang

 Kurva pengeluaran marginal kurva yang menun jukkan biaya tam,bahamn dalam
membeli satu unit tambahan suatu barang
Kurva-Penawaran Input Perusahaan Dalam Pasar Faktor Produksi

Dalam pasar faktor produksi kompetitif, suatu perusahaan dapat membeli jumlah
input berapapun yang diinginkan tanpa berdampak pada harga. Oleh karena itu, perusahaan
tersebut, menghadapi kurva penawaran yang elastis sempurna pada input ini. Akibatnya,
kuantitas input yang dibeli oleh produsen barang tesebut diperoleh dari perpotongan kurva
permintaan dan penawaran input. Pada (a), kuantitas permintaan industri dan kuantitas
penawaran kain sama pada harga 10 per yard. Pada(b) , perusahaan menghadapi kurva
pengeluaran marginal horizontal pada harga 10 per yard dan memilihuntuk membeli 50 yard.

Memksimalkan laba mensyaratkan bahwa produk marginal sama dengan pengeluaran


marginal :

ME=MRP

Kasus pasar persaingan sempurna , syarat memaksimalkan laba adalah harga input sama
dengan pengeluaran marfginal:

ME =w

Penawaran Pasar Input

 Kurva penawaran pasar atas suatu input faktor produksi biasanya berkemiringan
positif, karena biaya marginal meproduksi barang tersebut biasanya meningkat

 Tingkat upah lebih tinggi bisa mengakibatkan penawaran tenaga kerja lebih sedikit
yang menyebabkan kurva penawaran tenaga kerja melengkung kebelakang, bagian
hari ke dalam jam kerja dan jam waktu luang

 Waktu luang adalah kegiatan nonpekerjaan yang menyenangkan , termasuk tidur ,


makan, dan pekerjaan rumah tangga
Kurva-Penawaran Tenaga Kerja Melengkung Kebelakang

Saat tingkat upah meningkat , penawaran ja kerja pada awalnya meningkat tetapi pada
akhirnya dapat berkurang ketika individu memilih untuk menikmati lebih banyak waktu
luang dan bekerja lebih sedikit. Bagian kurva penawaran tenaga kerja melengkung ke
belakang timbul ketika efek pendapatan dari upah yang lebih tinggi( yang menbdorong lebih
banyak waktu luang) lebih besar ketimbang efek subsitusi ( yang mendorong lebih banyak
bekerja ).

Kurva- Efek Substitusi Dan Pendapatan Dari Peningkatan Upah

Ketika tingkat upah meningkat dari 10 ke 30 perjam, garis anggaran pekerja tersebut
bergeser dari PQ ke RQ . pada gilirannya, pekerja tersebut beralih dari A ke B sementara
mengurangi jam kerja dari 8 menjadi 5. Pengurangan jam kerja ini timbul karena efek
pendapatan melampaui. Efek subsitusi. Dalam hal ini, kurva penawaran tenaga kerja
melengkung kebelakang.

14.2 Ekuilibrium dalam Pasar Faktor Produksi yang Kompetitif

Pasar faktor produksi kompetitif berada pada ekuilibrium ketiga harga input sama
menyetimbangkan kuantitas permintaan dan kuantitas penawaran. Ketika pasar input dan
output sama-sama bersifat pesaingan sempurna, sumber daya digunakan secara efisien karena
selisih antara manfaat total dan biaya total mencapai maksimum. Efisiensi mensyaratkan
bahwa tambahan pendapatan yang berasal dari penggunaan satu unit tenaga kerja tambahan
(produk pendapatan marginal tenaga kerja, MRPL sama dengan manfaat yang diberikan dari
produk tersebut dikalikan dengan produk marginal tenaga kerja. Ketika pasar output tidak
berbentuk persaingan sempurna, syarat MRPL = (P) (MPL) tidak berlaku. Efisiensi ekonomi
akan meningkat apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan dan pada gilirannya, lebih
banyak output yang diproduksi.

Rente Ekonomi

Dalam pasar faktor produksi, rente ekonomi merupakan selisih antara pembayaran
yang dilakukan untuk memperoleh suatu faktor produksi dan jumlah minimum yang harus
dihabiskan untuk memperoleh penggunaan faktor produksi tersebut. Dalam pasar persaingan
sempurna, seluruh tenaga kerja dibayar dengan upah. Upah ini diisyaratkan untuk
mendapatkan pekerja “marginal” terakhir agar menawarkan tenaganya, tetapi pekerja lain
memperoleh rente karena upah mereka lebih besar ketimbang upah yang diperlukan untuk
mendorong mereka bekerja.

14.3 Pasar Faktor Produksi dengan Kekuatan Monopsonin

Disebagian pasar faktor produksi, pembeli individu memiliki kekuatan pembelli yang
memungkinkan mereka untuk mempengaruhi harga yang mereka bayarkan. Sering kali hal ini
terjadi ketika suatu perusahaan merupakan pembeli monopsoni atau hanya dapat segelintir
pembeli, dimana masing-masing perusahaan memiliki sejumlah kekuatan monopsoni.

Kekuatan Monopsoni: Pengeluaran Marginal dan Rata-rata

Dalam persaingan sempurna. Harga yang dibayar atas barang sama dengan
pengeluaran marginal. Akan tetapi, ketika tidak memiliki kekuatan monopsoni, pengeluaran
marginal lebih besar daripada pengeluaran rata-rata. Kurva penawaran faktor produksi yang
dihadapi oleh monopsoni adalah kurva penawaran pasar, yang menunjukkan berapa banyak
pemasok faktor produksi yang bersedia menjual ketika harganya meningkat. Karena
monopsoni membayar harga yang sama untuk setiap unit, kurva penawaran merupakan kurva
pengeluaran rata-ratanya. Pada perusahaan yang memaksimalkan laba, kurva pengeluaran
marginal relevan dalam memutuskan berapa banyak yang harus dibeli. Kurva pengeluaran
marginal berada di atas kurva penawaran rata-rata. Ketika perusahaan meningkatkan harga
faktor produksi untuk memperolah lebih banyak unit, perusahaan harus membayar seluruh
unit pada harga yang lebih tinggi tersebut, bukan saja unit terakhir yang dibeli.

Keputusan Pembelian dengan Kekuatan Monopsoni

Perusahaan sebaiknya membeli harga titik dimana pengeluaran marginal sama dengan
produk pendapatan marginal. Kekuatan monopsoni dapat timbul dalam berbagai cara. Salah
satunya adalah sifat spesialisasi dari bisnis perusahaan. Jika perusahaan membeli suatu
komponen yang tidak dibeli perusahaan lain, maka perusahaan tersebut cenderung menjadi
monopsoni dalam pasar komponen itu. Cara lainnya adalah lokasi perusahaan−mungkin saja
perusahaan yang bersangkutan merupakan satu-satunya pemberi kerja dalam wilayah
tertentu. Kekuatan monopsoni juga dapat timbul ketika pembeli suatu faktor produksi
membentuk suatu kartel untuk membatasi pembelian atas faktor produksi tersebut, agar dapat
membeli input produksi pada harga yang lebih rendah daripada harga yang kompetitif.
Banyak perusahaan yang memiliki sejumlah kekuatan monopsoni karena pembelian mereka
mencakup porsi yang besar dari pasar.

Daya Tawar

Dalam sebagian pasar faktor produksi, terdapat sejumlah kecil pembeli dan sejumlah
kecil penjual. Dalam situasi ini, pembeli dan penjual individu saling menawar untuk
menentukan harga. Harga yang dihasilkan mungkin saja tinggi atau rendah, tergantung pada
pihak mana yang memiliki daya tawar lebih besar. Kadar daya tawar yang dimiliki pembeli
atau penjual sebagian ditentukan oleh jumlah pembeli yang bersaing dan penjual yang
bersaing. Tetapi hal ini juga dapat ditentukan oleh sifat dari pembelian itu sendiri. Jika setiap
pembeli melakukan pembelian dalam jumlah besar dan sesekali, pembeli tersebut kadang
dapat menandingkan penjual yang satu dengan yang lain ketika menegosiasikan harga dan
dengan demikian menghimpun daya tawar yang sangat besar.

14.4 Pasar Faktor Produksi dengan Kekuatan Monopoli

 Pembeli input dapat memiliki kekuatan monopoli , dan penjual input pun dapat
memiliki kekuatan monopoli

 Penjual input bisa menjadi monopolis, ketika perusahaan memiliki hak paten untuk
memproduksi suatu produk yang tidak dapat diproduksi oleh perusahaan lain

Kekuatan Monopoli atas Tingkat Upah

Kurva- Kekuatan Monopoli Penjual Tenaga Kerja

Ketika suatu serikat pekerja menjadi monopolis, maka serikat tersebut memilih titik-
titik sepanjang kurva permintaan pembeli atas tenaga kerja D. Penjual tersebut dapat
memaksimalkan jumlah tenaga kerja yang direkrut, pada L dengan menyepakati bahwa
tenaga kerja tersebut akan bekerja pada upah w. Kuantitas tenaga kerja L yang
memaksimalkan sewa yang diperoleh pekerja dihasilkan melalui perpotongan kurva
pendapatan marginal dan penawaranb tenaga kerja, anggota serikat akan menerima upah w.
Pada akhirnya , apabila serikat tersebut ingin memaksimalkan upah total yang dibayarkan
kepada tenaga kerja, maka serikat ini sebaiknya memungkinkan L anggota serikat untuk
dipekerjkan pada tingkat upah w. Pada titik tersebut, pendapatan marginal bagi serikat ini
menjadi nol.

Tenaga Kerja Anggota dan NonAnggota Serikat

 Penawaran total tenaga kerja anggota dan nonanggota serikat adalah tetap

 Penawaran tenaga kerja dikedua sektyor ditunjuikkan oleh S

 Permintaan atas tenaga kerja oleh perusahan dalam sektor anggota serikat ditunjukkan
oleh Du.

 Permintaan pada sektor nonanggota serikat ditunjukkan oleh Dnu

 Permintaan pasar total merupakan penjumlahan herizontal dari permintaan –


permintaan dikedua sektor dan ditunjukkan oleh Dl

Kurva- Pembedaan Upah Dalam Sektor Serikat Dan Nonserikat

Ketika serikat kerja nonpolistis menaikan upah dari w ke wu di sektor perekonomian


yang terikat dengan serikat, lapangan kerja di sektor itu pun menurun, seperti yang
ditunjukkan oleh pergerakan di sepanjang kurva permintaan Du. Untuk penawaran tenaga
kerja total, ditunjukkan oleh Sl. Agar tidsak berubah, upah disektor nonserikat harus menurun
dari w ke wNu seperti yang ditunjukkan oleh pergerakan di sepanjang kurva permintaan Dnu.
INVESTASI , WAKTU , DAN PASAR MODAL

 Mempelajari bagaimana menghitung nilai saat ini dan aliran dana atau uang dimasa
depan

 Mengetahui bahwa dalam pasar faktor produksi yang kompetitif, permintaan atas
setiap faktor produksi ditunjukkan oleh produk pendapatan marginalnya yaitu, yang
diperoleh dari unit tambahan faktor produksi tersebut

 Mebuat kepuytusan yang melibatkan biaya dan manfaat yang terjadi pada waktu yang
berbeda dan prinsip sama yang diterapkan

 Mengamati keputusan antar waktu yang terkadang dihadapi perusahaan

15.1 Stok versus Aliran

Modal diukur dalam stok, yakni sebagai kuantitas pabrik dan peralatan yang dimiliki
perusahaan. sedangkan yang dimaksud dengan aliran adalah bahan mentah yang digunakan
untuk produksi dan tenaga kerja. Contoh dari modal adalah apabila perusahaan memilki satu
pabrik motor senilai $10 juta maka dapat dikatakan bahwa stok modal dari perusahaan adalah
$10 juta, sedangakan untuk aliran contohnya adalah perusahaan menggunakan waktu 20.000
jam /bulan untuk membuat motor, 20.000 pon tembaga/bulan sebagai bahan baku membuat
motor untuk menghasilkan sekitar 8000 unit motor.

Anggaplah untuk membuat sebuah motor, upah yang harus dibayarkan oleh perusahaan
adalah $15 perjam, dan harga tembaga yaitu $20 perpon. Jadi untuk menghitung biaya
varibelnya yaitu (jumlah jam kerja)(upah per jam) + (jumah bahan baku yang
digunkan ) ( harga bahan baku per pon) (20.000)($15) + (20.000)($20) =
$340.000/ bulan. Untuk menghitung biaya varibel rata-rata dari produksi motor adalah
jumlah biaya variabel/ jumlah produksi ---› $340.000 per bulan/ 8000 unit per bulan =
$42.50.

Apabila perusahaan menjual motor seharga $52.50/unit. Berarti untuk menghitung laba
dari produk yaitu harga jual – biaya variabel rata-rata---› $52.50 - $ 42.50 = $ 10.00 per unit,
sehingga untuk laba total yang didapatkan oleh perusahaan selama satu bulan yaitu $80.000.
laba total ini merupakan aliran, sedngkan untuk membuat dan menjual motor listrik,
perusahaan memerlukan modal yaitu berupa pabrik yang didirikan seharga $10 juta. Oleh
karena itu, stok modal dari perusahaan sebesar $10 juta memungkinkan perushaan tersebut
untuk mendapatkan laba sebesar $80.000 per bulannya dari hasil memproduksi motor listrik
sebanyak 8000 unit.

Selanjtnya dihitung apakah perusahaan mendapatkan laba setelah menggunakan modal


$10 juta dan laba yang didapatkan sebesar $80.000 per bulan, dapat menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Anggaplah perusahaan dapat bertahan selama 20 tahun maka
dapat dihitung apakah perusahaan dapat menghasilkan keuntungan atau tidak. Dengan cara
(laba per bulan) ( masa tahan perusahaan) (jumalah bulan ). ($80.000)(20)(12) = $19.2 juta.
Maka dapat dikatakan bahwa perusahaan ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
tersebut.

15.2 Nilai Sekarang Yang Didiskontokan

Tingkat bunga merupakan nilai dimana seseorang dapat meminjam atau memberi
pinjaman dana. Nilai yang disikontokan sekarang (PDV) merupakan nilai saat ini dari aliran
kas masa depan yang diharapkan.

Kita asumsikan bahwa tingkat bunga tahunan R adalah konstan dari tahun ke tahun.
Anggaplah tingkat bunga tahunan diperkirakan berubah, sehingga R1 adalah tingkat bunga
tahun 1 dan seterusnya. Setelah dua tahun $1 yang diinvestasikan saat ini akan bernilai

(1+ R1)(1+ R2) , sehingga PDV dari $1 yang diperoleh 2 tahun dari sekarang adalah

$1/(1+ R1)(1+ R2) . Demikian pula, PDV dari $1 yang dibayarkan n tahun adalah

$1/(1+ R1)(1+ R2).....(1+Rn).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

$1
PDV dari $1 yang dibayarkan setelah 1 tahun = (1+𝑅)

$1
PDV dari $1 yang dibayarkan setelah 2 tahun = (1+𝑅)2

$1
PDV dari $1 yang dibayarkan setelah 3 tahun = (1+𝑅)3

$1
PDV dari $1 yang dibayarkan setelah n tahun = (1+𝑅)𝑛

Menilai aliran pembayaran


Rumus untuk menghitung nilai diskonto sekarang dari 2 aliran di atas :

$100
PDV dari aliran A = $100 + (1+𝑅)

$100 $100
PDV dari aliran B = $20 + + (1+𝑅)2
(1+𝑅)

Perpuitas

Perpetuitas adalah obligasi yang memberikan sejumlah pembayaran tetap setiap


tahunnya, untuk selamanya.

Imbal Hasil Yang Efektif Pada Obligasi

Imbal hasil yang efektif adalah persentase pengembalian yang diperoleh seseorang
dengan berinvestasi pada obligasi

15.4 Kriteria Nilai Sekarang Bersih Untuk Keputusan Investasi Modal

Salah satu keputusan paling umum dan penting yang dibuat perusahaan adalah
menginvestasikan modal baru.Bagaimana sebaiknya suatu perusahaan memutuskan apakah
suatu investasi memang layak?perusahaan sebaiknya menghitung nilai sekarang dari kas
masa depan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut membandingkannya
dengan biaya investasi.Metode ini disebut dengan nilai sekarang bersih (net present value-
NPV)

Kriteria NPV : Berinvestasi apabila nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
dari suatu investasi lebih besar ketimbang biaya investasi.
NPV = -C+n1/(1+R)+n2/(1+R)2+.... +n10/(1+R)10
Keterangan :
R : tingkat diskonto yang digunakan untuk mendiskonto aliran laba masa depan
C : investasi berbiaya
n : tahun
Tingkat diskonto adalah nilai yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari
dolar yang diterima di masa mendatang.investasi “serupa” adalah investasi dengan risiko
sama,makin berisiko suatu investasi makin besar pengembaliannya.

Pabrik motor listrik

Drai contoh sebelumnya didapatkan biaya produksinya sebesar $42.50 dengan harga
jual sebesar $52.50 per unit. Sehingga laba yang akan dicetak oleh perusahaan adalah sebesar
$80.000 per bulan. Lalu kita asumsikan bahwa nilai jual dari pabrik sebesar $1 juta tidak
akan berubah. Maka sebaiknya perusahaan menggunakan tingkat bunga bebas risiko untuk
mendiskontokan laba masa depan. Maka NPV nya adalah

Tingkat diskonto rill versus nominal

Arus kas negatif masa depan

Anggaplah pada tahun pertama untuk membangun sebuah pabrik maka menghabiskan
biaya $5 juta, dan untuk tahun kedua juga menghabiskan $5 juta. Apabila pabrik tersebut
merugi sebesar $1 juta pada tahun pertama dan $0.5 juta pada tahun kedua. Lalu, perusahaan
memperoleh $0.9 juta setiap tahunnya hingga pada tahun ke 20. Ketika pabrik dibongkar dan
nilai jual sebagai berikut

15.5 Penyesuaian Atas Resiko

Premi resiko adalah jumlah dana yang bersedia dibayarkan individu penghindar resiko
untuk menghindarkan diri dari menanggung resiko.

Resiko yang Terdiversifikasi vs yang Tidak Terdiversifikasi


Resiko yang Terdiversifikasi adalah resiko yang dapat dihilangkan melalui investasi
pada berbagai proyek atau dengan memegang saham berbagai perusahaan sehingga resiko
yang akan terjadi dapat dikurangi.

Resiko yang tidak Terdiversifikasi adalah resiko yang tidak dapat dihilangkan melalui
investasi pada berbagai proyek atau dengan memegang saham berbagai perusahaan. Sehingga
resiko pasti akan dialami oleh perusahaan walaupun mereka sudah melakukan investasi atau
pun memegang saham

Model Penetapan Harga Aset Modal

Model Penetapan harga aset modal (Capital Asset Pricing Model - CAPM) yaitu
mengukur premi resiko atas suatu investasi modal dengan membandingkan ekspektasi
pengembalian investasi tersebut dengan pengembalian yang diharapkan dari keseluruhan
pasar saham. CAPM meringkas hubungan antara pengembalian yang diharapkan dan premi
resiko tersebut melalui persamaan berikut :

- = β (-)

r merupakan pengembalian yang diharapkan atas suatu aset. Konstanta


proporsionalitas B atau beta aset berguna untuk mengukur kadar kepekaan dari pengembalian
aset terhadap pergerakkan pasar dan terhadap resiko yang tidak Terdiversifikasi dari aset.

Tingkat diskonto yang disesuaikan terhadap resiko

Tingkat diskonto merupakan tingkat bunga bebas risiko ditambah dengan premi
resiko untuk mencerminkan resiko yang terdiversifikasi.

Tingkat diskonto = + β (-)

15.7 . Investasi pada modal manusia

Modal manusia adalah pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang menjadikan


seseorang lebih produktif sehingga mampu memperoleh pendapatan yang lebih tinggi selama
rentang hidupnya. Anggaplah apabila seseorang sudah menyelesaikan SMA maka ia akan
memilih apakah melanjutkan untuk kuliah atau bekerja. Maka dapat dihitung NPV dari
pendidikan tinggi. Apabila ia memilih untuk melanjutkan kuliah maka ia akan mengeluarkan
2 macam biaya, yang pertama yaitu biaya oportunitas yang hilang apabila ia melanjutkan
untuk bekerja. Untuk lulusan SMA biasanya akan mendapatkan upah sekitar $20.000 per
tahunnya. Biaya yang kesua yaitu biaya kuliah, kos dan biaya lainnya, anggaplah ia akan
mengeluarkan biay sekitar $20.000 per tahun untuk membayar biaya kuliah, biaya kos dan
biaya lainnya. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
adalah $40.000 per tahun, selama 4 tahun.

Apabila ia melanjutkan ke pergutuan tinggi maka ia akan mendapatka gaji $20.000 lebih
tinggi daripada hanya lulusan SMA pertahunnya. Asumsikan bahwa perbedaan gaji $20.000
bertahan selama 20 tahun, maka NPV dari berinvestasi pada pendidikan tinggi adalah
NPV = -40- 40/(1+R)-40/(1+R)2-40/(1+R)3+20/(1+R)3+....+20/(1+R)23

Maka didapatkan tingkat biaya oportunitas uang bagi rumah tangga, atau pengembalian
yang dapat diperroleh dengan berinvestasi modal manusia. Sehingga berinvestasi pada
perguruan tinggi merupakan hal yang baik, setidaknya dari sisi keuangan.

15.8 . Keputusan Produksi Intertemporal- Sumber Daya yang tidak terbarukan.

Keputusan produksi memilki aspek intertemporal (antarwaktu) artinya produksi hari


ini berpengaruh pada penjualan atau biaya di masa depan , dengan berproduksi pada hari ini,
maka perusahaan memperoleh pengalaman yang akan menurunkan biaya masa depan dan
nilai innvestasi harus dipertimbangkan ketika membandingkan antara biaya dan manfaat.

Keputusan Produksi Dari Satu Produsen Sumber Daya

Sebagai contoh, apabila seseorang memilki lading minyak, maka ia harus


memperhitungkan apakah ia harus mengambil seluruh minyaknya atau menyimpannya di
dalam tanah, apabila harga minyak memiliki kenaikan pada masa yang akan datang maka hal
yang seharusnya dilakukan adalah menyimpan minyak tersebut sampai laba yang didapatkan
maksimal, namun apabila kenaikan harga lambat, maka sebaiknya minyak harus langsung
diekstraksikan agar bias di investasikan. Maka dapat dihitung dengan persamaan yaitu
sebagai harga minyak tahun ini, sebagai harga minyak tahun depan dan c sebagai biaya
ekstraksi, maka aturan produksinya adalah

Jika (- c) > (1+R)( -c), pertahankan minyak

Jika (- c) < (1+R)( -c), jual seluruh minyak saat ini juga

Jika (- c) = (1+R)( -c), tidak ada bedanya

Perilaku pasar

Anggaplah tidak ada kartel OPEC dan pasar minyak terdiri dari banyak produsen
yang kompetitif dengan lading minyak, kemudia tentukan percapatan kenaikan harga minyak
dengan mempertimbangkan keputusan produksi dari produsen lain. Jika produsen lain ingin
memperoleh potensi pengembalian tertinggi, mereka akan mengikuti aturan produksi. Hal ini
berarti bahwa harga dikurangi biaya marginal harus meningkat pada tingkat yang sama
dengan tingkat bunga. Alasannya harga dikurangi biaya akan meningkat lebih cepat
ketimbang tingkat bunga, maka tidak ada yang mau menjual minyak, sehingga harga akan
meningkat dan produsen akan langsung menjual minyaknya.
Biaya marginal dari biaya ekstraksi adalah c, dan harga dan kuantitas total yang
diproduksi diawal adalah dan . Bagian (a) menunjukkan harga bersih P-c, yang meningkat
seiring dengan tingkat bunga. Bagian (b) menunjukkan bahwa ketika harga meningkat,
kuantitas permintaan menurun.

Biaya Pengguna

Dalam pasar persaingan atas sumber daya tidak terbarukan, harga melampaui biaya
marginal dan selisih antara harga dan biaya marginal meningkat dari waktu ke waktu. Biaya
marginal total dari memproduksi sumber daya yang tidak terbarukan lebih besar dari pada
biaya marginal dari mengekstraksinya. Terdapat biaya oportunitas tambahan karena
memproduksi dan menjual satu unit pada saat ini menghilangkan ketersediaan produksi dan
penjual di masa depan

Produksi sumber daya oleh monopolis

Monopolis menguasai output total, maka ia akan memproduksi sedemikian rupa


sehingga pendapatan marginal di kurangi biaya marginal yaitu nilai dari unit tambahan dari
sumber daya meniingkat seiring dengan tingkat bunga

(MRt+1- c) = (1+R) (MRt-c)

Untuk monopoli kurva permintaan memiliki kemiringan yang negative, harga lebih
besar dari pada pendapatan marginal. Dengan demikian seorang monopolis lebih konservatif
dari pada industry yang kompetitif.

15.9 Bagaimana tingkat bunga diperoleh ?

Tingkat bunga adalah harga yang dibayarka peminjam kepada pemberi pinjaman atas
dana yang diberikan. Tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan atas dana
pinjaman. Contohnya, sebagian rumah tangga memiliki pendapatan yang tinggi namun hal
ini akan berkurang ketika mereka sudah pensiun. Investasi peminjaman dana bisa dilakukan
agar pendapatan mereka juga timggi apabila sudah pensiun karena bunga yang diberikan oleh
peminjam. Sehingga,, makin tinggi insentif untuk menabung . kurva penawaran dana
pinjaman memiliki kemiringan positif.

Permintaan dana pinjaman memilki dua komponen. Pertama, sebagian rumah tangga
ingin mengkonsumsi lebih banyak dari pada pendapatan yang ia miliki, sehingga ia harus
melakukan pinjaman dana dengan melakukan pinjaman dana maka ia harus membayar bunga
atas pinjaman tersebut. Akan tetapi, makin tinggi bunga, makin besar biaya konsumsi
ketimbang menunggu. Permintaan rumah tangga atas dana pinjaman memiliki fungsi
menurun dari tingkat bunga. Sumber permintaan dana yang kedua adalah perusahaan yang
ingin melakukan investasi modal.
Ragam Tingkat Bunga

 Treasury Bill Rate ( Surat Pembendaharaan Negara/ T-Bill)


merupakan obligasi jangka pendek (kurang dari satu tahun) yang diterbitkan oleh
pemerintah. T-Bill merupakan diskonto obligasi murni yakni tidak memberika
pembayaran kupon/bunga tetapi dijual pada harga yang lebih rendah dari pada nilai
penembusannya saat jatuh tempo
 Treasury Bond Rate (Obligasi Negara/T-Bond)
merupakan obligasi jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah. Tingkat bunga
bervariasi bergantung pada jatuh tempo obligasi
 Tingkat Diskonto Bank
uang dalam jangka pendek dari bank sentral. Pinjaman inis disebut diskonto
 Federal Funds Rate (Tingkat Bunga Federal)
bunga yang dikenakan bank satu sama lain atas pinjaman harian dari dana federal
 Commercial Paper Rate ( Tingkat Bunga Surat Berharga Komersial)
Surat berharga komersial merupakan obligasi diskonto jangka pendek (enam bulan
atau kurang) yang diterbitkan oleh peminjam korporasi berperingkat tinggi
 Prime Rate (Tingkat Bunga Dasar)
Tingkat bunga yang ditetapkan bank-bank besar sebagai titik acuan untuk dana
pinjaman jangka pendek bagi para peminjam korporosi besar
 Corporate Bond Rate (Tingkat Bunga OBligasi Perusahaan)
Koran dan berbagai publikasi milik pemerintah melaporkan imbal hasil tahunan rata-
rata dari obligasi perusahaan jangka panjang, dalam berbagai kategori resiko

Anda mungkin juga menyukai