Anda di halaman 1dari 60

MICROECONOMICS

disarikan oleh :
Muhammad Afdi Nizar
Minggu

15
Program Diploma III

Politeknik Keuangan Negara –


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson
PKNEducation,
- STAN Inc. All Rights Reserved
15

CHAPTER
18
Externalities
and
Public Goods

Disarikan oleh :
Prepared by:
Muhammad
Fernando & Afdi
YvonnNizar
Quijano

Diploma III
PKN
Copyright – STAN
© 2009 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall • Microeconomics • Pindyck/Rubinfeld, 7e.
OUTLINE

1. Alasan Kegagalan Pasar


2. Barang Publik (Public Goods)
3. Externalities
4. Ekonomi Perilaku

Diploma III Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
PKN – STAN
15.1 WHY MARKET FAIL
Penyebab
1. Kekuatan pasar (market power)
– Pihak yang memiliki market power memilih harga dan kuantitas
– Lebih sedikit output yang dijual dibandingkan pasar kompetitif
– Inefisiensi
– Bisa memiliki market power karena sebagai produsen atau
karena input

2. Informasi yang tidak sempurna (incomplete information)


– Konsumen harus memiliki informasi yang akurat tentang harga
pasar atau kualitas produk agar pasar dapat beroperasi dengan
efisiensi
– Kekurangan informasi bisa mengubah supply
 Membeli produk tanpa nilai
 Tidak membeli cukup produk bernilai
– Sejumlah pasar tidak pernah berkembang
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.1 WHY MARKET FAIL

Market Power

Misal, serikat memberikan pekerja market power terhadap


supply tenaga kerja dalam produksi makanan.
Sangat sedikit pekerja akan ditawarkan ke industri makanan
pada upah yang sangat tinggi dan terlalu banyak pekerja untuk
industri pakaian dengan upah sangat rendah.
Dalam industri pakaian, kondisi efisiensi input akan terpenuhi.
Dalam industri makanan, upah yang dibayar akan lebih besar
dari upah yang dibayar pada industri pakaian.
Hasilnya adalah inefisiensi input karena efisiensi
mensyaratkan bahwa tingkat substitusi teknis marjinal
(MRTS) harus sama dalam produksi semua barang

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.1 WHY MARKET FAIL
Incomplete Information

Jika konsumen tidak memiliki informasi yang akurat tentang


harga pasar atau kualitas produk, sistem pasar tidak akan
beroperasi secara efisien.
Kurangnya informasi ini dapat memberi insentif pada produsen
untuk memasok terlalu banyak sejumlah produk dan terlalu
sedikit produk yang lain.
Dalam kasus lain, sementara beberapa konsumen mungkin
tidak membeli produk meskipun mereka akan mendapat
manfaat dari melakukannya, yang lain membeli produk yang
membuat mereka lebih buruk.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.1 WHY MARKET FAIL
3. Externalities
Terkadang harga pasar tidak mencerminkan aktivitas produsen
atau konsumen.
Ada eksternalitas (externality) ketika aktivitas konsumsi atau
produksi memiliki efek tidak langsung pada aktivitas konsumsi
atau produksi lainnya yang tidak tercermin langsung dalam
harga pasar.
Mungkin mustahil mendapatkan asuransi karena pemasok
asuransi kekurangan informasi
Kegagalan pasar muncul ketika pasar gagal memasok barang
yang bernilai bagi banyak konsumen.

● Barang publik (public good) Tidak ada yang eksklusif


(nonexclusive), barang non-rival yang dapat bisa disediakan
dengan murah, akan tetapi, sekali tersedia sulit untuk
Diploma IIImencegah orang lain untuk mengkonsumsinya.
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
 Eksternalitas muncul antara produsen, antara konsumen atau
antara produsen dan konsumen
 Eksternalitas : Efek dari kegiatan produksi dan konsumsi yg
tidak secara langsung tercermin di pasar. Bisa negatif/positif
 Eksternalitas Negatif
− Tindakan oleh satu pihak membebankan biaya pada pihak lain
• Tumpukan limbah tanaman di sungai yang berpengaruh di hilir
• Perusahaan tidak memiliki insentif untuk memperhitungkan
biaya eksternal yang dibebankan pada mereka yang di hilir
 Eksternalitas Positif
− Tindakan oleh satu pihak menguntungkan pihak lain
• Pemilik rumah menanam taman yang indah di mana semua
tetangga mendapat manfaat darinya
• Pemilik rumah tidak memperhitungkan manfaatnya ketika
memutuskan untuk menanam
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES

● Eksternalitas (externality) Tindakan produsen atau


konsumen yang mempengaruhi produsen atau konsumen
lain, tetapi tidak diperhitungkan dalam harga pasar.

Negative Externalities dan Inefficiency

● Biaya eksternal marjinal (marginal external cost, MEC)


Peningkatan biaya yang dikenakan secara eksternal ketika
satu atau lebih perusahaan meningkatkan output sebesar
satu unit.

● Biaya sosial marjinal (marginal social cost, MSC)


Jumlah biaya produksi marjinal dan biaya eksternal marjinal.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Negative Externalities dan Inefficiency
 Skenario – limbah pembuangan pabrik
– Marginal External Cost (MEC) : peningkatan biaya yang
dibebankan pada nelayan di hilir untuk setiap tingkat
produksi.
– Marginal Social Cost (MSC) = MC + MEC.
– Dapat ditunjukkan keputusan perusahaan pasar yang
kompetitif dan kurva permintaan & penawaran pasar.
 Asumsikan perusahaan memiliki fungsi produksi dengan
proporsi tetap dan tidak dapat mengubah kombinasi inputnya
– Satu-satunya cara untuk mengurangi limbah adalah
dengan mengurangi output
 Harga baja dan jumlah baja yang awalnya diproduksi adalah
pada perpotongan penawaran dan permintaan
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Negative Externalities dan Inefficiency
 Kurva MC untuk perusahaan itu adalah biaya produksi
marjinal (marginal costs of production)
 Perusahaan memaksimisasi profit dengan memproduksi
pada saat MC = P (harga) di perusahaan yang kompetitif
 Karena output perusahaan bertambah, biaya eksternal
pada nelayan bertambah, yang diukur dengan kurva
MEC (marginal external cost)
 Dari sudut pandang sosial, perusahaan itu memproduksi
output terlalu banyak
 Eksternalitas negatif mendorong perusahaan yang tidak
efisien tetap bertahan dalam industri dan menciptakan
produksi yang berlebihan dalam jangka panjang.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Negative Externalities and Inefficiency
Gambar 1. External Cost

Jika terdapat negative


externalities, maka
marginal social cost
lebih besar dari
marginal cost (MSC >
MC).
Perbedaan keduanya
adalah marginal
external cost (MEC).

Pada Gambar (a), perusahaan yang memaksimisasi


profit berproduksi pada q1, dimana P = MC.
efficient output = q*, pada saat dimana P = MC.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Negative Externalities and Inefficiency
Gambar 1. External Cost (continued)

Pada Gambar (b),


output industri yang
kompetitif adalah Q1,
pada perpotongan
penawaran industri
(MCI) dan
permintaan (D).

Namun demikian, efficient output Q* lebih rendah, pada


perpotongan demand dan marginal social cost (MSCI).

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
14

15.2 EXTERNALITIES
Negative Externalities and Inefficiency

Dengan tidak berproduksi pada tingkat yang


efisien, ada biaya sosial pada masyarakat

Price MSC Price

MC MSCI

S = MCI
Aggregate
social cost dari
P* eksternalitas
negatif
P1 P1
MECI

MEC
D
q* q1 Firm output Q* Q1 Industry output

Chapter 18
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Positive Externalities and Inefficiency
 Eksternalitas juga bisa menyebabkan produksi sangat
sedikit, sebagaimana dapat dilihat dalam contoh perbaikan
rumah dan lansekap.

 Perbaikan menimbulkan manfaat eksternal (external


benefits) bagi para tetangga
– Ditunjukkan oleh kurva Marginal External Benefit (MEB)
– Kurva Marginal Social Benefit (MSB) menambahkan
MEB + D
● manfaat eksternal marjinal (marginal external benefit,
MEB) Peningkatan manfaat yang diperoleh pihak lain
karena perusahaan meningkatkan output sebesar satu unit.
● manfaat sosial marjinal (marginal social benefit, MSB)
Jumlah dari manfaat privat marjinal (marginal private benefit,
MPB) ditambah manfaat eksternal marjinal (MEB).
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES
Positive Externalities and Inefficiency
Jika terdapat Gambar 2. External Benefits
eksternalitas positif,
manfaat sosial marjinal
(MSB) lebih tinggi dari
manfaat marjinal (D).
Perbedaan ini merupakan
manfaat eksternal
marjinal (MEB).
Harga P1 menghasilkan
tingkat perbaikan q1.
Harga yang lebih rendah,
P*, diperlukan untuk
mendorong tingkat supply
yang efisien, q*.
Pemilik rumah yang mementingkan diri sendiri berinvestasi q1
dalam perbaikan. Tingkat perbaikan yang efisien q* lebih tinggi.
Harga yang lebih tinggi P1 mencegah perbaikan.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES

Gambar 3. Sulfur Dioxide


Emissions Reductions
Konsentrasi sulfur
dioksida yang efisien
menyamakan biaya
pengurangan marginal
dengan biaya eksternal
marginal.
Di sini kurva biaya
pengurangan marjinal
adalah serangkaian
langkah, masing-masing
mewakili penggunaan
teknologi pengurangan
yang berbeda.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
 Asumsi : market failure adalah polusi
– Keputusan output dan keputusan emisi adalah independen
– Perusahaan telah memilih tingkat output yang memaksimisasi
profit
– MSC = marginal social cost dari emisi
• Ekuivalen dengan MEC dari sebelumnya
• Upward sloping karena bahaya yang secara substansial meningkat
seiring dengan meningkatnya polusi
− MCA = marginal cost of abatement (biaya marjinal pengurangan
emisi)
• Biaya tambahan bagi perusahaan untuk mengontrol polusi
• Downward sloping karena jika emisi tinggi, sedikit biaya untuk
mengontrolnya
 Pengurangan besar membutuhkan perubahan yg mahal dalam proses produksi
 Jika perusahaan tidak mempertimbangkan pengurangan,
tingkat maksimisasi profit mereka adalah 26 unit emisi
– Tingkat di mana MCA = nol
 Tingkat emisi yg efisien secara sosial = 12  MSC = MCA
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE

Gambar 4. Efficient Level of Emissions

Tingkat emisi pabrik


yang efisien adalah
tingkat yang
menyamakan marginal
external cost, MEC
emisi dengan manfaat
yang dikaitkan dengan
biaya pengurangan
yang rendah, MCA.
Tingkat yang efisien
sebesar 12 unit adalah
E*.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
An Emissions Standard
● standar emisi (emissions standard) Batas hukum (legal)
tentang jumlah polutan yang dapat dikeluarkan perusahaan.
Tingkat emisi yang efisien
pada E* bisa dicapai melalui
emissions fee atau standar
emisi.

Menghadapi biaya $3 per


unit emisi, sebuah
perusahaan mengurangi
emisi ke titik di mana biaya
tersebut sama dengan biaya
pengurangan marjinal.

Tingkat pengurangan emisi


yang sama dapat dicapai
dengan suatu standar yang
membatasi emisi hingga 12
unit.
Gambar 5. Standards and Fees
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
An Emissions Fee
● emissions fee Biaya yang dikenakan pada setiap unit
emisi perusahaan.
Gambar 6. Case for Fees
Standards vs. Fees
Dengan informasi terbatas,
pembuat kebijakan dapat
dihadapkan pada pilihan biaya
emisi tunggal atau standar emisi
tunggal untuk semua perusahaan.
Biaya $3 mencapai tingkat emisi
total 14 unit lebih murah daripada
standar emisi 7 unit per
perusahaan.
Dengan biaya tersebut,
perusahaan dengan kurva biaya
pengurangan yang lebih rendah
(Firm 2) mengurangi emisi lebih
banyak daripada perusahaan
dengan kurva biaya yang lebih
tinggi (Firm 1).
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Standards versus Fees Gambar 7. Case for Standards

Jika pemerintah memiliki


informasi terbatas tentang biaya
dan manfaat pengurangan polusi,
standar atau biaya, mungkin lebih
disukai. Standar lebih disukai
ketika kurva biaya eksternal
marjinal curam dan kurva biaya
pengurangan marginal relatif
datar.
Di sini kesalahan 12,5 persen
dalam menetapkan standar
mengarah pada biaya sosial
tambahan segitiga ADE .
Persentase kesalahan yang sama
dalam menetapkan biaya akan
menghasilkan kelebihan biaya
ABC.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Tradeable Emissions Permits
● tradeable emissions permits Sistem izin yang dapat
dipasarkan, dialokasikan di antara perusahaan, yang
menentukan tingkat maksimum emisi yang dapat dihasilkan.
Izin emisi yang dapat dipasarkan menciptakan pasar untuk
eksternalitas. Pendekatan pasar ini menarik karena
menggabungkan beberapa fitur menguntungkan dari sistem
standar dengan keunggulan biaya dari sistem fee.

Emisi belerang dioksida yang dihasilkan melalui pembakaran batu


bara untuk digunakan dalam pembangkit tenaga listrik dan
penggunaan tungku berbasis batu bara yang luas telah
menyebabkan masalah besar di Beijing serta kota-kota lain di Cina.

Dalam jangka panjang, kunci untuk memecahkan masalah Beijing


adalah dengan mengganti batu bara dengan bahan bakar yang
lebih bersih, mendorong penggunaan transportasi umum, dan
memperkenalkan kendaraan hibrida yang hemat bahan bakar.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE

Price of Tradeable Emissions Permits

Harga dari izin yang dapat diperdagangkan untuk emisi sulfur dioksida berfluktuasi
antara $100 dan $200 pada periode 1993 hingga 2003, tetapi kemudian meningkat
tajam selama tahun 2005 dan 2006 sebagai respon terhadap peningkatan
permintaan atas izin. Sejak itu, harga berfluktuasi sekitar $400 hingga $500 per ton.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Recycling
Gambar 8. The Efficient Amount of Recycling

Ketika jumlah
pembuangan sisa
(limbah) meningkat,
biaya privat marjinal,
MC, meningkat, tetapi
pada tingkat yang jauh
lebih rendah daripada
biaya sosial marjinal,
MSC.

Biaya marjinal dari kurva daur ulang (recycling curve),


MCR, menunjukkan bahwa ketika jumlah pembuangan
menurun, jumlah daur ulang meningkat; biaya marginal
dari daur ulang meningkat.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Recycling
The Efficient Amount of Recycling
(continued)

Jumlah daur ulang bahan


sisa yang efisien adalah
jumlah yang menyamakan
biaya sosial marjinal
pembuangan limbah, MSC,
dengan biaya marginal
daur ulang, MCR.
Jumlah sisa untuk
pembuangan yang efisien
m* lebih kecil dari jumlah
yang akan muncul di pasar
privat, m1.
Biaya (fee) yang dapat dikembalikan menambah biaya
pembuangan. Individu akan mengurangi pembuangan
dan meningkatkan daur ulang ke tingkat sosial yang
optimal m*.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Refundable Deposits
Gambar 10. Refundable Deposits

Pasokan (supply) wadah


gelas suci ditunjukkan
oleh Sv dan pasokan gelas
daur ulang ditunjukkan
oleh Sr.
Pasokan pasar S adalah
jumlah horizontal dari
kedua kurva ini.
Akibatnya, harga pasar
gelas adalah P dan
pasokan kesetimbangan
gelas daur ulang adalah
M1 .

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE
Refundable Deposits
Gambar 10. Refundable Deposits
(continued)

Dengan menaikkan biaya


relatif pembuangan dan
mendorong daur ulang,
deposit yang dapat
dikembalikan menambah
pasokan gelas daur ulang
dari Sr ke S’r dan
pasokan agregat gelas
dari S ke S'.
Harga gelas kemudian
turun ke P’, jumlah gelas
daur ulang meningkat
menjadi M*, dan jumlah
gelas yang dibuang
berkurang.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 WAYS OF CORRECTING MARKET FAILURE

Banyak negara lain telah melakukan upaya yang lebih besar


untuk mendorong daur ulang daripada Amerika Serikat.
Sejumlah proposal untuk mendorong lebih banyak daur ulang
di Amerika Serikat termasuk deposit yang dapat
dikembalikan, biaya tepi jalan (curbside charge),
dan pemisahan wajib. Pemisahan wajib (mandatory separation) mungkin adalah
yang paling tidak diinginkan dari ketiga alternatif.
Kasus terbaru di Perkasie, Pennsylvania, menunjukkan bahwa program daur ulang
memang bisa efektif. Sebelum pelaksanaan program yang menggabungkan ketiga
insentif ekonomi yang baru saja dijelaskan, jumlah total limbah padat yang tidak
diparisi adalah 2573 ton per tahun. Ketika program itu diterapkan, jumlah ini turun
menjadi 1038 ton — pengurangan 59 persen. Akibatnya, kota ini menghemat
$90.000 per tahun dalam biaya pembuangan.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES AND PROPERTY RIGHTS
Property Rights
● property rights Aturan hukum yang menyatakan apa
yang orang atau perusahaan dapat lakukan dengan properti
mereka.
Bargaining and Economic Efficiency
Efisiensi ekonomi dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah
ketika eksternalitas memengaruhi beberapa pihak yang relatif sedikit
dan ketika hak kepemilikan ditentukan dengan baik.

Solusi yang efisien memaksimalkan keuntungan bersama dari pabrik


dan nelayan. Maksimalisasi terjadi ketika pabrik memasang filter dan
nelayan tidak membangun pabrik pengolahan.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES AND PROPERTY RIGHTS
Bargaining and Economic Efficiency
Jika pabrik dan nelayan setuju untuk membagi keuntungan ini
dengan meminta nelayan membayar pabrik $250 untuk
memasang filter, solusi tawar-menawar (bargaining) ini
mencapai hasil yang efisien.

● Coase theorem Prinsip bahwa ketika para pihak dapat


melakukan tawar-menawar tanpa biaya dan untuk
keuntungan bersama mereka, hasil yang diperoleh akan
efisien terlepas dari bagaimana hak properti ditentukan.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.2 EXTERNALITIES AND PROPERTY RIGHTS
Costly Bargaining—The Role of Strategic Behavior
 Tawar-menawar bisa memakan waktu dan mahal, terutama
ketika hak properti tidak ditentukan secara jelas.
 Tawar-menawar dapat rusak bahkan ketika komunikasi dan
pemantauan tidak berbiaya jika kedua belah pihak percaya
bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
 Masalah lain muncul ketika banyak pihak terlibat.
A Legal Solution—Suing for Damages
 Gugatan ganti rugi menghilangkan perlunya tawar-menawar
karena itu menentukan konsekuensi dari pilihan para pihak.
Memberikan pihak yang dirugikan hak untuk memulihkan
kerusakan dari pihak yang menyebebakna kerugian
memastikan hasil yang efisien. (Namun, ketika informasi tidak
sempurna, menuntut ganti rugi dapat menyebabkan hasil yang
tidak efisien.)
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.3 PUBLIC GOOD
● public good Barang yang tidak ekslusif (nonexclusive)
dan tanpa saingan (nonrival).
● nonrival good Barang dimana untuk setiap
tingkat produksi tertentu, biaya marjinal untuk
menyediakannya kepada konsumen tambahan
adalah nol
Contoh - penggunaan mercusuar oleh kapal

● nonexclusive good Barang dimana orang-orang


tidak bisa dikecualikan dari mengonsumsi barang
itu, sehingga sulit atau tidak mungkin mengenakan
biaya untuk penggunaannya.
Contoh: kembang api, pertahanan nasional

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.3 PUBLIC GOOD

 Tingkat barang privat yang efisien adalah di mana


manfaat marjinal (MB) sama dengan biaya
marjinal (MC)
 Untuk barang publik, nilai setiap orang harus
dipertimbangkan
– dapat menambah permintaan semua orang
yang menghargai barang bagus
 Harus menyamakan jumlah manfaat marjinal (MB)
ini dengan biaya produksi marjinal (MC)

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.3 PUBLIC GOOD
Efficiency and Public Goods
Gambar 11. Efficient Public Good Provision
Jika suatu barang adalah
nonrival, manfaat
marginal sosial (MSB)
dari konsumsi, yang
ditunjukkan oleh kurva
permintaan D, yang
ditentukan dengan
menjumlahkan secara
vertikal kurva permintaan
individu untuk barang
tersebut, D1 dan D2.
Pada tingkat output yang
efisien, permintaan (D)
dan kurva biaya marjinal
(MC) berpotongan.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.3 PUBLIC GOOD

• Free Riders Konsumen atau produsen yang tidak


membayar untuk barang noneksklusif dengan harapan orang
lain akan membayar
– Tidak ada cara untuk menyediakan beberapa barang
dan jasa tanpa memberi manfaat bagi semua orang.
– Rumah tangga tidak memiliki insentif untuk membayar
barang apa yang layak bagi mereka.
– Pengendara gratis meremehkan nilai barang atau jasa
sehingga mereka dapat menikmati manfaatnya tanpa
membayar untuk itu.
• Udara bersih adalah public good
– Nonexclusive dan non-rival
– Tidak ada pasar dan tidak ada harga yang dapat diamati
di mana orang bersedia memperdagangkan udara
bersih untuk barang-barang lainnya
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.3 PUBLIC GOOD
Public Goods and Market Failure

The Demand for Clean Air

Tiga kurva menggambarkan kese-


diaan untuk membayar (WTP) udara
bersih (pengurangan tingkat nitrogen
oksida) untuk masing2 dari 3 rumah
tangga yg berbeda (berpendapatan
rendah, menengah, dan tinggi).
Secara umum, rumah tangga
berpendapatan tinggi memiliki
permintaan yang lebih besar akan
udara bersih daripada rumah tangga
berpenghasilan rendah. Selain itu,
setiap rumah tangga kurang bersedia
membayar untuk udara bersih
karena tingkat kualitas udara
meningkat.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
 Bagaimana jika konsumen dan perusahaan tidak selalu mengikuti
model perilaku ekonomi "rasional"? Dalam bab ini kita
mempelajari aspek psikologis bagaimana orang membuat
keputusan.

 Preferensi tidak selalu jelas atau bisa bervariasi tergantung pada


konteks di mana pilihan dibuat, dan pilihan konsumen tidak selalu
memaksimalkan utilitas. Beberapa aspek perilaku konsumen
tidak dapat dengan mudah dijelaskan dengan asumsi dasar
maksimisasi utilitas.

 Penyesuaian dengan model standar preferensi dan permintaan


konsumen dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: (i)
kecenderungan menilai barang dan jasa sebagian berdasarkan
pengaturan yang ada; (ii) kekhawatiran tentang kewajaran
(fairness) transaksi ekonomi; dan (iii) penggunaan kaidah (rules
of thumb) sederhana sebagai cara untuk memotong jalan
keputusan ekonomi yang kompleks.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Reference Points & Consumer Preferences
 Studi-studi psikolog dan riset pasar telah menemukan bahwa
nilai yang dirasakan sebagian tergantung pada pengaturan di
mana keputusan pembelian terjadi. Pengaturan itu
menciptakan titik referensi (reference point).
• Reference point Titik dari mana seseorang membuat
keputusan konsumsi.
 Titik referensi dapat berkembang karena berbagai alasan:
(i) konsumsi barang di masa lalu, pengalaman di pasar,
(ii) harapan tentang bagaimana perilaku harga seharusnya,
(iii) kita mengkonsumsi barang.
 Titik referensi bisa sangat memengaruhi cara orang mendekati
keputusan ekonomi.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Reference Points & Consumer Preferences
Endowment Effect
 Endowment effect Kecenderungan individu untuk menilai
lebih suatu barang ketika memilikinya dibandingkan saat tidak
memilikinya.
 Salah satu cara untuk memikirkan efek ini adalah dengan
mempertimbangkan kesenjangan antara harga yang
seseorang bersedia membayar (willing to pay, WTP) untuk
suatu barang dengan harga seseorang bersedia menjual
barang (willing to sell, WTS) yang sama kepada orang lain.
Loss Aversion
 Loss aversion Kecenderungan individu untuk lebih
memilih menghindari kerugian daripada memperoleh
keuntungan.
 Efek ini cenderung menghilang karena konsumen
memperoleh pengalaman yang relevan.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Reference Points & Consumer Preferences
Framing
 Framing Kecenderungan untuk tergantung pada suatu
konteks yang mendeskripsikan suatu pilihan ketika membuat
keputusan.
Salience
 Salience Persepsi pentingnya suatu barang atau jasa.
 Salience terkait erat dengan pembingkaian — penekanan
pada fitur produk atau jasa, yang merupakan cara
pembingkaian pilihan konsumen.
 Karena banyak konsep penting dari ekonomi perilaku,
akuntansi untuk salience memperkaya teori ekonomi mikro
dasar dalam beberapa cara.
1. memberi penekanan pada fitur2 penting, yg dapat meningkat-
kan akurasi keyakinan individu tentang pilihan yang tersedia.
2. meningkatkan pengetahuan individu tentang biaya dan manfaat
Diploma IIIdari pilihan2 itu.
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Reference Points & Consumer Preferences
Contoh : Penjualan Rumah
 Pemilik seringkali akan menetapkan harga yang diinginkan jauh di
atas ekspektasi realistis berapa sebenarnya rumah dapat dijual.
Selama itu pemilik harus terus merawat rumah dan membayar pajak,
utilitas, dan asuransi. Tampak tidak rasional, mengapa tidak mene-
tapkan harga yg diminta mendekati harga yg akan ditanggung pasar?
− Endowment effect sedang bekerja di sini. Pemilik rumah
menganggap rumah mereka istimewa (spesial).
 Jika harga rumah turun, penghindaran kerugian (loss aversion) juga
bisa terjadi.
− Selama ledakan bubble perumahan tahun 2008, beberapa pemilik
rumah terpengaruh oleh loss aversion ketika memutuskan harga
yang diminta, terutama jika mereka membeli rumah pada waktu
mendekati puncak bubble. Menghindari kenyataan loss bisa
berfungsi untuk menjelaskan keengganan pemilik rumah untuk
mengambil langkah terakhir dalam menjual rumah mereka.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Fairness
Orang terkadang melakukan sesuatu karena merasa pantas atau adil
(fair) untuk melakukannya, meskipun tidak ada keuntungan finansial
atau materi lainnya. Contohnya termasuk pemberian amal, waktu
sukarela, atau memberi tip di restoran.
Gambar 12. Demand for snow shovels
Kurva demand D1 berlaku selama cuaca normal.
Toko-toko menetapkan harga $20 dan menjual Q1
sekop per bulan. Saat badai salju melanda, kurva
deman bergeser ke kanan. Seandainya harga
tetap $20, kuantitas yang diminta akan meningkat
menjadi Q2.

Tetapi kurva demand baru (D2) tidak meluas


sejauh kurva yang lama. Konsumen memandang
kenaikan harga menjadi, katakanlah, $25 sebagai
hal yang wajar, tetapi kenaikan jauh di atas itu
sebagai pencungkilan (eksploitasi) yang tidak adil.
Kurva demand baru sangat elastis pada harga di
atas $25, dan tidak ada sekop yang dapat dijual
dengan harga jauh di atas $30.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Fairness
 Contoh lain dari keadilan muncul dalam permainan ultimatum.
Bayangkan, dalam aturan berikut, Anda ditawarkan kesempatan
untuk membagi 100 lembar uang satu dolar dengan orang asing
yang tidak akan pernah Anda temui : Anda pertama kali
mengusulkan pembagian uang antara Anda dan orang asing itu.
Orang asing akan merespons dengan menerima atau menolak
proposal Anda. Jika dia menerima, Anda masing-masing
mendapatkan bagian yang Anda usulkan. Jika dia menolak, Anda
berdua tidak mendapatkan apa-apa. Apa yang harus anda
lakukan?
 Anda harus mengusulkan agar Anda mendapatkan $99
sementara orang lain hanya mendapatkan $1. Namun, karena
peserta mempertimbangkan kewajaran tawaran ini, hasilnya
biasanya berbeda. Ketika game ini dimainkan secara
eksperimental, proposal berbagi berkisar antara 67/33 dan 50/50,
dan penawaran seperti itu biasanya diterima.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
 Ketika keputusan ekonomi rumit, orang sering menggunakan rule of
thumb atau jalan pintas mental lainnya untuk membantu mereka
membuat keputusan tersebut.
 Namun, penggunaan rule of thumb itu dapat menimbulkan bias
dalam pengambilan keputusan ekonomi kita
Anchoring
Anchoring Kecenderungan untuk sangat bergantung pada satu
informasi sebelumnya (yang disarankan) saat membuat keputusan.
Aturan mental (mental rules) yang digunakan dalam membuat
keputusan seringkali bergantung pada konteks di mana keputusan itu
dibuat dan informasi yang tersedia.
Misalnya, pemasar memahami bahwa konsumen cenderung terlalu
menekankan angka pertama dari harga, dan juga berpikir dalam hal
kategori harga seperti "di bawah $20" atau "di atas $20." Jadi bagi
konsumen, yang mungkin tidak berpikir terlalu hati-hati, $19,95
tampak jauh lebih murah daripada $20,01.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Rules of thumb
 Meskipun bergantung pada rules of thumb dapat menimbulkan bias
dalam pengambilan keputusan, mereka dapat menghemat waktu dan
tenaga dan hanya menghasilkan bias kecil. Jadi, mereka tidak boleh
langsung dibubarkan.

The law of small numbers


 Orang cenderung melebih-lebihkan kemungkinan bahwa peristiwa
tertentu akan terjadi ketika dihadapkan pada informasi yang relatif
sedikit dari memori terkini.
 Pemain roulette yang bertaruh pada warna hitam setelah melihat
warna merah muncul tiga kali berturut-turut: Dia telah mengabaikan
hukum probabilitas.
 Investor di pasar saham sering mengalami bias jumlah kecil,
percaya bahwa returns tinggi selama beberapa tahun terakhir
cenderung diikuti oleh returns lebih tinggi selama beberapa tahun
ke depan.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making

Overconfidence

 overconfidence Menaksir terlalu tinggi prospek atau


kemampuan seseorang.

 over-optimism Keyakinan yang tidak realistis bahwa


segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.

 over-precision Keyakinan yang tidak realistis bahwa


seseorang dapat memprediksi hasil secara akurat.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Gambar 13. An overconfident investor
Seorang investor membagi dananya
menjadi dua aset : Treasury bills, yang
bebas risiko, dan saham. Garis anggaran
menggambarkan trade-off antara returns
yang diharapkan dan risiko, yang diukur
dengan deviasi standar dari returns.

Portofolio yang memaksimalkan utilitas


berada pada titik di mana kurva indiferen
investor U1 bersinggungan dengan garis
anggaran.

Bagaimanapun, investor terlalu percaya diri ; menganggap risiko saham


menjadi lebih kecil daripada yang sebenarnya, sehingga garis anggaran
menjadi lebih curam. Dia akan memilih portofolio pada titik singgung kurva
indiferen U2 dengan garis anggaran yang dipersepsikan, yang membuat
bagian saham dalam portofolionya lebih besar dari yang optimal.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Credit Card Debt
Sekitar ½ dari pemegang kartu kredit tidak membayar
seluruh saldo setiap bulan dan dengan demikian
membayar biaya bunga. Yang tampak aneh adalah
fakta bahwa suku bunga yg harus dibayar pemegang
kartu sangat tinggi — jauh lebih tinggi daripada suku
bunga hipotek rumah, pinjaman mobil, dan sumber
kredit lainnya. Mengapa konsumen menahan hutang
kartu kredit yang beban biaya bunganya 17% atau
lebih?
Jawabannya adalah bahwa banyak konsumen percaya—tidak realistis—bahwa
mereka dapat mengendalikan pembelian kartu sehingga dapat menghindari
sebagian besar biaya keuangan. Mereka menderita karena terlalu percaya diri.
Secara khusus, mereka sering kali terlalu optimis, berpikir bahwa saldo kartu
kredit di akhir bulan akan lebih rendah dari yang sebenarnya. Selain itu, beberapa
pemegang kartu kesulitan memahami maksud suku bunga 17%. Penerbit kartu
mengetahui dan memanfaatkan kekurangan perilaku ini dan tahu bahwa mereka
dapat mengambil untung dengan mengenakan suku bunga yang tinggi.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Credit Card Debt
Gambar 14. Interest rates paid on
credit card balances

Grafik ini menunjukkan tingkat


persentase tahunan (annual
percentage rate, APR) yang
dibayarkan oleh pengguna kartu kredit
(tahun 2013), berdasarkan data
Federal Reserve. Beberapa
konsumen berhasil mendapatkan
kartu kredit dengan APR 10% atau
kurang, tetapi APR rata-rata sekitar
17%, dan banyak konsumen
membayar APR yang jauh lebih tinggi.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Paying Not To Go To The Gym
Sebagian besar konsumen mengalami kesulitan memprediksi
seberapa sering mereka akan berolahraga setiap minggu.
Berdasarkan persepsi mereka tentang seberapa banyak mereka
akan bekerja setiap minggu, apakah memilih opsi keanggotaan
yang sepenuhnya rasional dan memaksimalkan utilitas?
Jawabannya adalah tidak, menurut sebuah studi menarik tentang pilihan konsumen atas
keanggotaan klub kesehatan yang dilakukan oleh lebih dari 7.000 individu di wilayah Boston.
Klub kesehatan menawarkan tiga kontrak keanggotaan alternatif: (1) keanggotaan bulanan
$70 per bulan dengan penggunaan tidak terbatas; (2) keanggotaan tahunan sebesar $700,
sekali lagi dengan penggunaan tidak terbatas; dan (3) opsi bayar-per-kunjungan baik $12 per
kunjungan atau $100 untuk tiket sepuluh kunjungan.
Menganalisis pilihan aktual, penulis menemukan bahwa konsumen terlalu optimis sehubungan
dengan seberapa sering mereka akan berhasil. Misalnya, konsumen yang memilih biaya
bulanan $70 yang tidak terbatas akhirnya pergi ke gym hanya 4,3 kali per bulan. Mereka bisa
saja memilih untuk membeli tiket masuk sepuluh kali atau cukup membayar $12. Temuan
serupa berlaku bagi mereka yang membeli keanggotaan tahunan.
Namun, anggota bulanan dan tahunan benar-benar mempelajari pola kehadiran mereka dan
menyesuaikannya — beberapa mengubah kontrak mereka dan yang lain membatalkan
keanggotaan mereka.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Bubbles
 Banyak orang mengira bahwa potensi Internet sebenarnya tidak terbatas, dan
ya, Internet telah mengubah cara hidup kebanyakan dari kita. Tapi apakah itu
berarti bahwa setiap perusahaan dengan nama yang diakhiri dengan ".com"
pasti akan mendapat untung tinggi di masa depan? Mungkin tidak.

 Namun banyak investor (mungkin "spekulan" adalah kata yang lebih baik)
membeli saham perusahaan Internet dengan harga yang sangat tinggi, harga
yang semakin sulit untuk dibenarkan berdasarkan pada fundamental.

 Gelembung (bubbles) seringkali merupakan hasil dari perilaku irasional.


Orang berhenti berpikir jernih. Mereka membeli sesuatu karena harganya
telah naik, dan mereka percaya (mungkin didorong oleh teman-teman
mereka) bahwa harga akan terus naik.

 Amerika Serikat mengalami bubble harga rumah berkepanjangan yang pecah


pada tahun 2008, menyebabkan kerugian finansial bagi bank-bank besar yang
telah menjual hipotek kepada pembeli rumah yang tidak mampu membayar
bulanan mereka (tetapi mengira harga rumah akan terus naik).

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Contoh : Housing Price Bubble (1)
Pada tahun 1998, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller menunjukkan
harga rumah mulai naik dengan cepat, dengan kenaikan indeks sekitar
10 persen per tahun hingga mencapai puncaknya 190 pada tahun
2006. Selama 8 tahun tersebut, banyak orang membeli mitos bahwa
perumahan adalah investasi yang pasti berhasil, dan bahwa harga
hanya bisa terus naik.

Banyak bank juga mempercayai mitos ini dan menawarkan hipotek kepada orang-orang dengan
pendapatan jauh di bawah yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok bulanan
dalam jangka panjang.

Pada tahun 2007 harga-harga mulai turun dengan cepat, dan pada tahun 2008 menjadi jelas bahwa
ledakan besar perumahan hanyalah sebuah gelembung (bubble), dan gelembung tersebut telah
pecah. Dari puncaknya di awal tahun 2006 hingga 2011, harga rumah turun lebih dari 33 persen
secara nominal. (Secara riil, turun hampir 40% persen.) Di beberapa negara bagian, penurunan harga
jauh lebih buruk.

Negara-negara Eropa mengalami nasib serupa, berkontribusi pada krisis utang di seluruh dunia.
Gelembung lain yang tampak belum mengempis. Banyak kota di Cina, termasuk Shanghai dan
Beijing, mengalami kenaikan harga perumahan dan tanah dengan cepat, dengan beberapa
apartemen dilaporkan berlipat ganda nilainya dalam beberapa bulan saja.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Housing Price Bubble (1)
Gambar 15. Interest rates paid on credit
card balances

Grafik ini menunjukkan tingkat


persentase tahunan (APR) yang
dibayarkan oleh pengguna kartu
kredit (tahun 2013), berdasarkan
data Federal Reserve. Beberapa
konsumen berhasil mendapatkan
kartu kredit dengan APR sebesar
10% atau kurang, tetapi rata-rata
APR sekitar 17%, dan banyak
konsumen membayar APR yang
jauh lebih tinggi.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Informational Cascades

 Jika Anda sedang mempertimbangkan pembelian saham di


sebuah perusahaan yang nilainya sulit Anda evaluasi,
tindakan investor lain bisa jadi informatif dan mengarahkan
Anda untuk menyesuaikan penilaian Anda sendiri terhadap
perusahaan itu secara rasional.
 Keputusan investasi Anda tidak didasarkan pada informasi
fundamental yang telah Anda peroleh, tetapi lebih pada
keputusan investasi orang lain.
 Penilaian kaskade informasional (informational cascade)
(misalnya, peluang investasi) sebagian didasarkan pada
tindakan orang lain, yang pada gilirannya didasarkan pada
tindakan (aksi-aksi) orang lain.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Contoh : Housing Price Bubble (2)
Kaskade informasi dapat membantu menjelaskan
gelembung perumahan yang terjadi di AS dan negara lain.

Misalnya, dari 1999 hingga 2006, harga rumah di Miami


hampir tiga kali lipat. Pada tahun-tahun sebelum 2006,
beberapa analis memproyeksikan peningkatan besar
dalam permintaan perumahan di sana.

Proyeksi tersebut didasarkan pada meningkatnya jumlah pensiunan tua yang ingin
pindah ke tempat yang hangat, dan sebagian pada masuknya imigran dengan keluarga
atau akar lain di Miami.

Jika investor bertindak atas dasar keyakinan bahwa para analis ini telah
menyelesaikan pekerjaan rumah mereka, investasi mungkin masuk akal.

Rasional atau tidak, investor seharusnya tahu bahwa ada risiko besar yang terlibat
dalam pembelian real estat di sana. Melihat ke belakang, sekarang kita tahu bahwa
banyak dari investor ini kehilangan baju mereka (belum lagi rumah mereka).

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Rules of Thumb and Biases in Decision Making
Housing Price Bubble (2)
Gambar 16. S&P/Case-Shiller Housing Price
Index for Five Cities

Indeks menunjukkan harga rumah


rata-rata untuk masing-masing dari
lima kota (secara nominal).

Untuk beberapa kota, gelembung


perumahan jauh lebih buruk daripada
kota lainnya. Los Angeles, Miami,
dan Las Vegas mengalami beberapa
kenaikan harga rumah paling tajam,
dan kemudian mulai tahun 2007,
harga turun drastis. Cleveland, di sisi
lain, sebagian besar menghindari
bubble, dengan harga rumah naik,
dan kemudian turun, hanya sedikit.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Behavioral Economic and Public Policy
Respons khas terhadap emisi karbon dioksida (CO2) yang berlebihan seperti
yang disarankan oleh analis kebijakan adalah pajak karbon (carbon tax), yang
akan menaikkan biaya privat marjinal (marginal private cost, MPC ) dari
pembakaran bahan bakar fosil dan dengan demikian mengurangi emisi CO2.
Akan tetapi, ini mengasumsikan bahwa perusahaan dan konsumen sepenuhnya
mengetahui tentang biaya privat mereka sendiri untuk membakar bahan bakar
fosil. Tapi asumsi ini mungkin salah.
Mungkin saja jika mereka mendapat informasi yang tepat, konsumen dan
perusahaan, sendiri dan tanpa insentif pajak, akan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil. Demikian pula, konsumsi energi dapat dikurangi jika
konsumen lebih tahu tentang penghematan biaya isolasi yang lebih baik,
termostat "cerdas", dan sebagainya.
Di sinilah ekonomi perilaku berperan dalam desain kebijakan publik. Jika tujuan
kebijakan adalah untuk mengurangi penggunaan energi, perlu dimahami
bagaimana perilaku orang mempengaruhi keputusan yang mereka ambil terkait
energi.
Salah satu elemen kebijakan publik adalah mendidik konsumen tentang bohlam
LED, mungkin melalui iklan berbayar atau bahkan kelas tentang "ekonomi dan
keuangan rumah tangga" di sekolah dan perguruan tinggi.
Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Behavioral Economic and Public Policy
Gambar 17. External cost—a behavioral analysis

Dengan sedikit pendidikan,


konsumen dan perusahaan akan
menyadari bahwa mereka dapat
menghemat uang dengan
mengurangi emisi polutan. Itu
akan menurunkan kurva biaya
eksternal marjinal (dari MEC ke
MEC‘ dalam gambar) dan juga
menurunkan kurva biaya sosial
marjinal (ke MSC').

Output mungkin masih terlalu besar (dalam gambar, Q3


bukan Q2 ), tetapi pajak yang jauh lebih kecil (t* daripada t)
akan dibutuhkan untuk memperbaiki masalah.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved
15.4 BEHAVIORAL ECONOMICS
Behavioral Economic and Public Policy
Dalam kasus emisi CO2 dan perubahan iklim, ada cara lain yang mendorong
konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi energi mereka. Salah
satu contohnya adalah persuasi/bujukan moral (moral persuasion).

Kewajiban moral tentunya dapat memasuki fungsi utilitas masyarakat, sehingga


pengurangan konsumsi energi memang akan memaksimalkan utilitas.

Memberi konsumen "dorongan" ke arah pilihan yang kemungkinan besar akan


mereka buat jika mendapat informasi lengkap dapat membantu mereka
memaksimalkan utilitas.

Kesimpulan
Haruskah kita membuang teori konsumen tradisional yang dibahas di Bab
sebelumnya? Tidak semuanya. Faktanya, teori dasar yang dipelajari hingga saat
ini bekerja dengan cukup baik dalam banyak situasi.

Bidang ekonomi perilaku yang berkembang mencoba menjelaskan dan


menguraikan situasi-situasi yang tidak dijelaskan dengan baik oleh model
konsumen dasar.

Diploma III
PKN – STAN Copyright © 2016, 2012, 2009 Pearson Education, Inc. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai