NPM : 193402516219
1. Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang variabel
dalam lingkup ekonomi yang lebih kecil. Contohnya perusahaan, perilaku konsumen,
permintaan, dan lain sebagainya. Ekonomi mikro berupaya menemukan faktor-faktor apa
yang berkontribusi dari sebuah keputusan, dan apa dampak pilihan ini terhadap pasar
umum.Sedangkan ekonomi makro merupakan studi holistik tentang struktur, perilaku,
kinerja, proses pengambilan keputusan ekonomi di tingkat nasional. Ekonomi makro
berupaya memahami perubahan dalam Produk Domestik Bruto (GPD) negara, ekspektasi
inflasi dan inflasi, pengeluaran, penerimaan dan pinjaman pada tingkat pemerintah
(kebijakan fiskal), pengangguran, dan kebijakan moneter.
Y = ( Q1 x P1 ) + ( Q2 x P2 ) + ( Q3 x P3 ) + … + ( QN X PN )
Y=W+R+I+P
Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung
dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen,
produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi :
Y=C+G+I+(X-M)
Permintaan, penawaran, konsumsi, investasi, kualitas sumber daya manusia, potensi sumber
daya alam, jumlah modal yang digunakan, tingkat teknologi yang digunakan.
● Kenapa Permintaan dan penawaran agregat dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
pendapatan nasional?
- Karena untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara itu salah satunya dilihat
pertumbuhan ekonomi dari suatu negara tersebut. untuk menghitung pertumbuhan ekonomi
itu diukur melalui kenaikatan pendapatan nasional pada periode tertentu. oleh karena itu
nilai dai pendapatan nasional merupakan gambaran dari aktiifitas ekonomi secara nasional
pada periode tertentu. salah satu aktifitas ekonomi itu adalah permintaan dan penawaran
agregat. keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan dimana penawaran
agregat sama dengan permintaan agregat. maka dari itu permintaan dan penawaran agregat
memperngaruhi pendapatan nasional.
4. Salah satu upaya melindungi industri untuk meningkatkan nilai tambah adalah dengan
proteksi (perlindungan) melalui NTMs (Non-Tariff Measures), yang diharapkan
memberikan pengaruh positif pada hubungan dagang antar negara. “Kita diharapkan tidak
hanya berpangku tangan, tapi meningkatkan nilai tambah. Jangan hanya mengandalkan
konsumsi karena tidak sustainable. Proteksi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah upaya
melindungi industri/perekonomian dalam negeri dengan menggunakan berbagai instrument
yang sesuai dengan prinsip WTO (World Trade Organization). NTMs mempunyai
instrument kebijakan yang menganut konsep netral dan telah banyak digunakan oleh
negara-negara dalam menghadapi krisis perekonomian global. “Tantangan Indonesia
sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar adalah bagaimana menyeimbangkan
tujuan nasional dengan kemampuan Indonesia memaksimalkan keuntungan perdagangan
melalui NTMs.
● 3.Keseimbangan AE - Y
AE = C + I + G
AE = 800 + 0,8Y + 90 + 50
AE - 0,8Y = 800 + 90 + 50
AE - 0,8Y = 940
0,2Y = 940
Y = 4,700
6.
A. Persamaan IS dan LM
Persamaan IS
Y = C+I+G
Y = (200-0,75Y)-(100-10r)+70
0,25Y =370-10r
Y =1480-10r
Persamaan LM
Ms=Md
10.000 = 100+0,4Y-200r
0,4Y = 9.900-200r
Y = 24,75-500r
B. Keseimbangan IS dan LM
IS-LM
1480-10r-24,75-500r
-490r = 1455
r = -2,9
C. G + 25 = 70+25 = 95
Y = C+I+G
= 200+0,75y+100 - 10r+95
Y – 0,75 = 395 – 10r
0,25y = 395 – 10r
Y = (395-10r)/0,25 =1580 – 40r
95
70
IS II
IS I
1480 1580
D. Ms1 = 10000
Ms2 = 8000
Md=Ms
100+0,4Y-200r=8000
0,4y = 7900-200r
Y = (7900-200r)/0,4
Y = 19750 – 800r
900
800
19750 24750
19750 24750
19750 24750
19750 24750
19750 24750
19750 24750
19750 24750
19750 24750