Anda di halaman 1dari 2

JENIS KELANGKAAN

diringkas oleh
Muhammad Syarif Hidayatullah
2302180115

Selama ini kita memaknai kelangkaan secara fisik seperti yang dijelaskan pada
konsep kelangkaan pada ekonomi. Selain konsep ekonomi dan fisik, pengukuran kelangkaan
terutama sumber daya juga dapat menggunakan pendekatan interaksi antara ketersediaan
sumber daya (terbatas atau tidak) dan biaya ekstraksi sepanjang waktu.

Hall dan Hall (1984) melihat bahwa ada empat tipe pengukuran kelangkaan :
1) Malthusian Stock Scarcity
Kelangkaan yang terjadi jika stock dianggap tetap (terbatas) dan biaya ekstraksi
per unit pada setiap periode tidak bervariasi terhadap laju ekstraksi pada periode
tersebut.
2) Malthusian Flow Scarcity
Kelangkaan yang terjadi akibat interaksi antara stock yang terbatas dan biaya
ekstraksi per unit yang meningkat seiring dengan laju ekstraksi pada setiap
periode.
3) Ricardian Flow Scarcity
Kelangkaan yang terjadi jika stock sumber daya dianggap tidak terbatas, namun
biaya ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi pada periote t, dan juga ekstraksi
kumulatif sampai pada periode akhir ekstraksi.
4) Ricardian Stock Scarcity
Kelangkaan yang terjadi dimana stock yang dianggap tidak terbatas berinteraksi
dengan biaya ekstraksi yang meningkat seiring dengan ekstraksi kumulatif
sampai periode akhir.

Untuk Ricardian flow scarcity, kelangkaan secara tepat diukur dengan unit cost,
sedangkan pengukuran lain lebih menggunakan real prices. Hall dan Hall mengukur kedua
unit cost dan real price untuk 12 non-renewable dan 4 renewable resources. Mereka
menggunakan dummy variable untuk menggambarkan trend harga dalam rumus untuk
mengukur pengaruh OPEC terhadap harga material pada tahun 1970-an.
Sebagai hasilnya, kelangkaan diukur dari real price meningkat pada 1970-an,
megalami penurunan pada 1960-an, meskipun beberapa kasus hubungan antara harga dan
waktu tidak signifikan. Lalu percobaan ini diukur dari unit cost, pada akhirnya Anderson dan
Moazzami (1989) mencoba analysis yang sama (disebut dengan Slade's Analysis)
menggunakan teknik ekonometrika yang berbeda. Mereka menemukan bukti yang kuat
dengan peningkatan kelangkaan untuk beberapa material, seperti batu bara dan tembaga,
tetapi ada juga bukti lemah terhadap peningkatan kelangkaan yang lain, seperti aluminium
dan besi.
Bagaimana pun juga, penggunaan real price sebagai pengukuran kelangkaan juga
mendapat kritik. Seperti adanya pengaruh dari produsen berupa tindakan kartel yang tidak
menggambarkan kelangkaan , intervensi pemerintah di pasar sumber daya dengan kebijakan
pengendalian harga, dan sumber daya alam tidak mengukur social opportunity costs.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran kelangkaan memiliki pilihan antara unit cost,
real prices dan rents, tapi tiap pendekatan tersebut memiliki masalah. Oleh karena itu
penggunaannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang dihadapi dalam menjelaskan
suatu model ekonomi yang terjadi secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai