2
1. Bentuk Organisasi Perusahaan
Koperasi
1. Perusahaan Perseorangan : badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. Di mana pemiliknya, bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan yang ada di dalam perusahaan.
2. Koperasi : kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama
3. Firma : bentuk badan usaha yang dijalankan oleh dua orang atau lebih
4. Perusahaan Negara : perusahaan yang dimiliki baik sepenuhnya, sebagian besar, maupun sebagian kecil oleh
pemerintah dan pemerintah memberi kontrol terhadapnya
5. Perseroan Terbatas : badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan
perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri
PT Terbuka
Merupakan PT yang go-public karena penanaman modalnya
terbuka (menjual sahamnya ke khalayak melalui pasar modal)
Ex → PT. Bank Bank Central Asia Tbk
PT Tertutup
Perseroan Terbatas yang tidak memperjual-belikan berbagai
Jenis Perseroan
saham-sahamnya (berasal dari kalangan tertentu saja→ keluarga,
Terbatas
kerabat)
Ex → Salim Group, Bakrie Group, Sinar Mas Group
PT Kosong
Perseroan Terbatas yang sudah memiliki izin usaha dan izin
lainnya, namun belum ada kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut
Ex → PT. Adam air, PT. Bayur Air, PT. Semen Kupang
5
2. Fungsi Produksi
a) Definisi Produksi
“Proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah”
Input Tetap : Input yang jumlahnya tetap berapapun output yang diproduksi
Input Variabel : Input yang jumlahnya berubah-ubah mengikuti banyaknya output
yang diproduksi
b) Fungsi Produksi
7
Fungsi Produksi
Q = (K, L, M, T)
Keterangan:
Q = Jumlah Output
K = Modal (Kapital)
L = Tenaga kerja (Labour)
M = Bahan Mentah (Raw Material)
T = Teknologi Tepat Guna (Technology)
8
c) Dimensi Produksi Jangka
Pendek dan Panjang
Sehingga, konsep jangka pendek dan panjang ini tidak ada kaitannya dengan waktu
9
3. Analisis: Perubahan Satu Faktor Produksi
TP = (X)
Q = (L)
Keterangan:
TP = Total Product
X = Jumlah input variabel (tenaga kerja) yang digunakan
pada proses produksi
10
Average Product (AP)
Kurva yang menunjukkan rata-rata tingkat output yang dihasilkan pada per unit input yang
digunakan → Mengukur efisiensi atau produktivitas dari input
𝑻𝑷𝒙 𝑸 (L)
𝑨𝑷𝑳 = = = Produksi Rata-rata Tenaga Kerja
𝑳 𝑳 𝑳
11
Marginal Product (MP)
𝑻𝑷𝒙 𝑸 (L)
𝑴𝑷𝑳 = = =
𝑳 𝑳 𝑳 Produksi marjinal tenaga kerja
𝑻𝑷𝒙 𝑸 (K)
𝑴𝑷𝑲 = = = Produksi marjinal modal
𝑲 𝑲 𝑲
12
Law of Diminishing Return
13
Perhitungan TP, AP, MP
TP
Lahan Tenaga Kerja Output 𝑸 𝑸
MP = 𝑳 AP = Tahap
(Input Tetap) (Input Variabel) (Q) 𝑳 C
1 1 2 3 2.00
1 2 5 4 2.50 B
1
1 3 9 4 3.00
1 5 16 3.5 3.20
1 6 19 1 3.17 A
1 8 23 2 2.88
2
1 9 24 0 2.67 X
1 10 24 -1 2.40
1 12 22 -2 1.83 AP & MP
1 13 20 -3 1.54 3
1 14 17 1.21
Jika jadi pemilik lahan, berapa tenaga kerja yang akan direkrut?
• 10 Tenaga Kerja, karena ketika terjadi penambahan Tenaga Kerja, tidak
terdapat tambahan output.
X
Teori Ekonomi untuk Produsen:
• Berapa Output Maksimum yang akan dihasilkan
• Berapa Kombinasi Faktor Produksi yang digunakan untuk Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
mencapai keuntungan maksimum
Hubungan TP, AP, MP
TPP
▪ Penggunaan input ketika TP cekung keatas (Titik 0–A)
C
menunjukkan AP dan MP meningkat
B ▪ Penggunaan input ketika TP cembung keatas (A – C)
menunjukkan AP meningkat dan MP menurun
A ▪ Penggunaan input ketika TP cembung kebawah (> C)
maka AP menurun (mendekati 0) dan MP menurun
X (negatif)
AP & MP ▪ Penggunaan input X dimana garis diagonal
bersinggungan dengan TP menunjukkan MP = AP
15
Hubungan TP, AP, MP
Tahap 1
▪ AP meningkat: Input variabel yang digunakan meningkat akan menurunkan biaya
per unit outputnya, sehingga tidak rasional ketika produsen memilih penggunaan x
(tenaga kerja) ketika AP meningkat
▪ MP > 0 (positif) ketika MP Positif maka pilihan yang rasional bagi produsen adalah
meningkatkan penggunaan X (tenaga kerja), karena akan menambah output yang
dihasilkan
1 2 3 ▪ Sehingga dalam tahap 1 ini menunjukkan IRRATIONAL STAGE: Input variabel lebih
sedikit dari pada input tetapnya
Tahap 2
▪ AP menurun
▪ MP menurun dan positif
▪ Dalam tahap 2 ini menunjukkan RATIONAL STAGE bagi produsen karena input tetap
Titik A, MP menunjukkan angka maksimum, ini berarti = input variabelnya yang digunakan dalam produksi
Law of Diminishing Return atau Law of Diminishing MP
berlaku.
• Extensive margin (titik B) → batas maksimum penggunaan input tetap
• Intensive Margin (titik c) → batas maksimum penggunaan input variabel
Titik B, AP menunjukkan angka yang maksimum, ini Tahap 3
berarti Law of Diminishing Average Rate of Return
berlaku. ▪ AP menurun dan mendekati 0
▪ TP menurun
Titik B, TP menunjukkan angka yang maksimum, ini
berarti Law of Diminishing Total Production Rate of
▪ MP menurun dan negatif → ketika MP negatif menunjukkan tambahan input
variabel yang digunakan akan mengurangi output yang dihasilkan
Return berlaku.
▪ Dalam tahap 3 ini menunjukkan IRRATIONAL STAGE, karena input yang
digunakan lebih banyak dari input tetap yang justru akan menurunkan output
yang diproduksi
Latihan soal
Lahan Tenaga Kerja Output 𝑸 𝑸
MP = 𝑳 AP = 𝑳 Tahap
(Input Tetap) (Input Variabel) (Q)
1 1 4
1 5 16
1 9 20
1 13 24
1 19 30
1 25 42
1 31 54
1 37 54
1 43 48
1 49 42
1 55 36
4. Analisis: Perubahan Dua Faktor Produksi
K ∆𝐾 𝐾2 − 𝐾1 20 − 30 −10
𝑀𝑅𝑇𝑆 = = = = = −0,5
∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1 30 − 10 20
𝐾1 = 30 A Artinya:
Produsen akan menambah penggunaan satu unit
∆𝐾
𝐾2 = 20 B input variabel tenaga kerja (L), maka akan
∆𝐿 mengurangi 0,5 unit input variabel modal (K)
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 MRTS L < MRTS K
L
𝐿1 =10 𝐿2 =30
20
Sifat-sifat Isoquant (3)
K ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 → A= B
▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 → A = B’
C’
(Apakah A = B’ = B? → Kenyataannya B’ ≠ B → B > B’)
C
A
B ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 → A= C
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 → A = C’
B’ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 (Apakah A = C’ = C? → kenyataannya C’ ≠ C → C’ > C)
L
21
Biaya Produksi Minimal
Keterangan:
▪ 𝑀𝑃𝑥𝑛 = Marginal Product dari Input Variabel (K, L, …)
▪ 𝑃𝑥𝑛 = Harga Input Variabel (K, L, …)
22
Least Cost Combination (LCC)
Kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu dengan Total Biaya yang
minimum
23
Laba Maksimum
Laba maksimum dapat dicapai ketika perbandingan Marginal Product (MP) per Input sama dengan
Seperharga Output
Untuk mencapai keuntungan maksimum harus memenuhi unsur minimumnya (dalil LCC
terpenuhi) tapi jika dalil LCC terpenuhi belum tentu keuntungan maksimum tercapai
24
c) Isocost
Kurva yang menunjukkan kombinasi Input Variabel Tenaga Kerja (L) dan Input Variabel Modal
(K) sebagai Fungsi Produksi yang dapat dibeli oleh produsen untuk menghasilkan Output yang
sama disepanjang garis kurva
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 3
B 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1
L
𝐼𝑠𝑜𝑐𝑜𝑠𝑡
26
Kurva Expansion Path
Kurva yang menunjukkan berbagai macam titik keseimbangan produsen atau berbagai
macam titik kombinasi input pada berbagai tingkat anggaran
C
B
A
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 3
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1
L
𝐼𝑠𝑜𝑐𝑜𝑠𝑡
27
5. Skala Produksi
𝛼+ 𝛽=1
C 𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
30
B 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
20
A
𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
10 30
20
10
L
10 20 30
28
b) Increasing Return to Scale
𝛼+ 𝛽>1
30 C
𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
20 B 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
10 A 𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
40
25
10
L
10 20 30
29
c) Decreasing Return to Scale
𝛼+ 𝛽<1
C
𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
60 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 8 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
B 𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
40
A 25
20
15
10
L
20 40 60
30
hank Y ou!
Semoga Bermanfaat