Anda di halaman 1dari 31

Pengantar Ekonomi Mikro

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan


Pertemuan 8

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
Pokok Bahasan

1. Bentuk Organisasi Perusahaan


2. Fungsi Produksi
3. Analisis: Perubahan Satu Faktor Produksi
4. Analisis: Perubahan Dua Faktor Produksi
5. Skala Produksi

2
1. Bentuk Organisasi Perusahaan

Perusahaan perseorangan Perseroan terbatas

Koperasi

Firma (kongsi) Perusahaan negara


Bentuk organisasi perusahaan

1. Perusahaan Perseorangan : badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. Di mana pemiliknya, bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan yang ada di dalam perusahaan.
2. Koperasi : kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama
3. Firma : bentuk badan usaha yang dijalankan oleh dua orang atau lebih
4. Perusahaan Negara : perusahaan yang dimiliki baik sepenuhnya, sebagian besar, maupun sebagian kecil oleh
pemerintah dan pemerintah memberi kontrol terhadapnya
5. Perseroan Terbatas : badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan
perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri
PT Terbuka
Merupakan PT yang go-public karena penanaman modalnya
terbuka (menjual sahamnya ke khalayak melalui pasar modal)
Ex → PT. Bank Bank Central Asia Tbk

PT Tertutup
Perseroan Terbatas yang tidak memperjual-belikan berbagai
Jenis Perseroan
saham-sahamnya (berasal dari kalangan tertentu saja→ keluarga,
Terbatas
kerabat)
Ex → Salim Group, Bakrie Group, Sinar Mas Group

PT Kosong
Perseroan Terbatas yang sudah memiliki izin usaha dan izin
lainnya, namun belum ada kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut
Ex → PT. Adam air, PT. Bayur Air, PT. Semen Kupang

5
2. Fungsi Produksi

a) Definisi Produksi
“Proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah”

Input Proses Output

Input Jangka Jangka


Input Tetap Barang Jasa
Variabel Pendek Panjang

Input Tetap : Input yang jumlahnya tetap berapapun output yang diproduksi
Input Variabel : Input yang jumlahnya berubah-ubah mengikuti banyaknya output
yang diproduksi
b) Fungsi Produksi

▪ Hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dengan hasil produksi


(output)
▪ Menjelaskan seberapa besar jumlah output yang dihasilkan secara
maksimum dengan penggunaan input tertentu selama proses produksi

7
Fungsi Produksi

Q =  (K, L, M, T)
Keterangan:
Q = Jumlah Output
K = Modal (Kapital)
L = Tenaga kerja (Labour)
M = Bahan Mentah (Raw Material)
T = Teknologi Tepat Guna (Technology)

8
c) Dimensi Produksi Jangka
Pendek dan Panjang

Jangka Pendek Jangka Panjang


▪ Kombinasi dari input tetap dan variabel ▪ Hanya menggunakan input variabel
▪ Berlaku Law of Diminishing Return ▪ Biasanya digambarkan dengan
(prinsip ekonomi) hubungan isoquant dan isocost
▪ Jika fungsi produksi jangka sangat
pendek → hanya input tetap yang
digunakan selama proses produksi

Sehingga, konsep jangka pendek dan panjang ini tidak ada kaitannya dengan waktu

Misal: Sektor Pertanian


▪ Jangka Pendek → Intensifikasi (semua jenis input digunakan)
▪ Jangka Panjang → Ekstensifikasi (hanya input variabel yang digunakan)

9
3. Analisis: Perubahan Satu Faktor Produksi

a) Satu Faktor Berubah


Hanya satu faktor produksi (Tenaga Kerja) yang berubah, sedangkan faktor lain (Modal,
Kekayaan Alam dan Teknologi) dianggap tetap / tidak berubah.

Total Product (TP)


Kurva yang menunjukkan hubungan Total Produksi
dengan satu input variabel sedangkan input lainnya
diasumsikan tetap

TP =  (X)
Q =  (L)
Keterangan:
TP = Total Product
X = Jumlah input variabel (tenaga kerja) yang digunakan
pada proses produksi
10
Average Product (AP)

Kurva yang menunjukkan rata-rata tingkat output yang dihasilkan pada per unit input yang
digunakan → Mengukur efisiensi atau produktivitas dari input

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕 𝑻𝑷𝒙 𝑸  (x)


AP = = = =
𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒖𝒏𝒊𝒕𝒔 𝒐𝒇 𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒊𝒏𝒑𝒖𝒕 𝑸𝒙 𝑿 𝑿

𝑻𝑷𝒙 𝑸  (L)
𝑨𝑷𝑳 = = = Produksi Rata-rata Tenaga Kerja
𝑳 𝑳 𝑳

𝑻𝑷𝒙 𝑸  (K) Produksi Rata-rata Modal


𝑨𝑷𝑲 = = =
𝑲 𝑲 𝑲

11
Marginal Product (MP)

Kurva yang menunjukkan tambahan output yang dihasilkan ketika input


variabel yang digunakan bertambah sebesar satu unit

 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕  𝑻𝑷𝒙  𝑸   (x)


MPP = = = =
 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒖𝒏𝒊𝒕𝒔 𝒐𝒇 𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒊𝒏𝒑𝒖𝒕  𝑸𝒙  𝑿 𝑿

 𝑻𝑷𝒙  𝑸   (L)
𝑴𝑷𝑳 = = =
𝑳 𝑳 𝑳 Produksi marjinal tenaga kerja

 𝑻𝑷𝒙  𝑸   (K)
𝑴𝑷𝑲 = = = Produksi marjinal modal
𝑲 𝑲 𝑲

12
Law of Diminishing Return

Law of Diminishing Return = Law of Diminishing MP


Ketika terjadi penambahan input variabel awalnya akan menambahkan Marginal Product (MP),
namun jika hal tersebut ditambahkan secara terus menerus maka tambahan Marginal Product
(MP) akan menurun bahkan mencapai negatif.

Kenapa Law of Diminishing Return atau Law of Diminishing MP terjadi?

Keterbatasan input tetap

Input variabelnya terus ditambahkan

13
Perhitungan TP, AP, MP
TP
Lahan Tenaga Kerja Output 𝑸 𝑸
MP =  𝑳 AP = Tahap
(Input Tetap) (Input Variabel) (Q) 𝑳 C
1 1 2 3 2.00
1 2 5 4 2.50 B
1
1 3 9 4 3.00
1 5 16 3.5 3.20
1 6 19 1 3.17 A
1 8 23 2 2.88
2
1 9 24 0 2.67 X
1 10 24 -1 2.40
1 12 22 -2 1.83 AP & MP
1 13 20 -3 1.54 3
1 14 17 1.21

Jika jadi pemilik lahan, berapa tenaga kerja yang akan direkrut?
• 10 Tenaga Kerja, karena ketika terjadi penambahan Tenaga Kerja, tidak
terdapat tambahan output.
X
Teori Ekonomi untuk Produsen:
• Berapa Output Maksimum yang akan dihasilkan
• Berapa Kombinasi Faktor Produksi yang digunakan untuk Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
mencapai keuntungan maksimum
Hubungan TP, AP, MP
TPP
▪ Penggunaan input ketika TP cekung keatas (Titik 0–A)
C
menunjukkan AP dan MP meningkat
B ▪ Penggunaan input ketika TP cembung keatas (A – C)
menunjukkan AP meningkat dan MP menurun
A ▪ Penggunaan input ketika TP cembung kebawah (> C)
maka AP menurun (mendekati 0) dan MP menurun
X (negatif)
AP & MP ▪ Penggunaan input X dimana garis diagonal
bersinggungan dengan TP menunjukkan MP = AP

Titik B = Ekstensive Margin = Batas Maksimum


penggunaan Input Tetap
X Titik C = Intensive Margin = Batas Maksimum
penggunaan Input Variabel

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

15
Hubungan TP, AP, MP
Tahap 1
▪ AP meningkat: Input variabel yang digunakan meningkat akan menurunkan biaya
per unit outputnya, sehingga tidak rasional ketika produsen memilih penggunaan x
(tenaga kerja) ketika AP meningkat
▪ MP > 0 (positif) ketika MP Positif maka pilihan yang rasional bagi produsen adalah
meningkatkan penggunaan X (tenaga kerja), karena akan menambah output yang
dihasilkan

1 2 3 ▪ Sehingga dalam tahap 1 ini menunjukkan IRRATIONAL STAGE: Input variabel lebih
sedikit dari pada input tetapnya
Tahap 2
▪ AP menurun
▪ MP menurun dan positif
▪ Dalam tahap 2 ini menunjukkan RATIONAL STAGE bagi produsen karena input tetap
Titik A, MP menunjukkan angka maksimum, ini berarti = input variabelnya yang digunakan dalam produksi
Law of Diminishing Return atau Law of Diminishing MP
berlaku.
• Extensive margin (titik B) → batas maksimum penggunaan input tetap
• Intensive Margin (titik c) → batas maksimum penggunaan input variabel
Titik B, AP menunjukkan angka yang maksimum, ini Tahap 3
berarti Law of Diminishing Average Rate of Return
berlaku. ▪ AP menurun dan mendekati 0
▪ TP menurun
Titik B, TP menunjukkan angka yang maksimum, ini
berarti Law of Diminishing Total Production Rate of
▪ MP menurun dan negatif → ketika MP negatif menunjukkan tambahan input
variabel yang digunakan akan mengurangi output yang dihasilkan
Return berlaku.
▪ Dalam tahap 3 ini menunjukkan IRRATIONAL STAGE, karena input yang
digunakan lebih banyak dari input tetap yang justru akan menurunkan output
yang diproduksi
Latihan soal
Lahan Tenaga Kerja Output 𝑸 𝑸
MP =  𝑳 AP = 𝑳 Tahap
(Input Tetap) (Input Variabel) (Q)
1 1 4
1 5 16
1 9 20
1 13 24
1 19 30
1 25 42
1 31 54
1 37 54
1 43 48
1 49 42
1 55 36
4. Analisis: Perubahan Dua Faktor Produksi

a) Dua Faktor Berubah


Diasumsikan hanya Dua Faktor Produksi (Tenaga Kerja dan Modal) berubah atau dapat
dipertukarkan, sedangkan faktor yang lain (Kekayaan Alam dan Teknologi) dianggap tetap / tidak
berubah.
b) Kurva Isoquant
Kurva yang menunjukkan Kombinasi Input Variabel (K dan L) yang
K
digunakan untuk menghasilkan output dengan jumlah yang sama di
sepanjang garis kurva
𝐾1 A 𝐈𝒔𝒐𝒒𝒖𝒂𝒏𝒕𝟏 < 𝐈𝐬𝐨𝐪𝐮𝐚𝐧𝐭 𝟐 < 𝐈𝐬𝐨𝐪𝐮𝐚𝐧𝐭 𝟑
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 3 • Titik A = Output A → kombinasi input variabel 𝐾1 dan 𝐿1
𝐾2 B • Titik B = Output B → kombinasi input variabel 𝐾2 dan 𝐿2
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2
𝑖𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡1 Output A = Output B
L Artinya: menunjukkan kombinasi Input Variabel Tenaga Kerja (L) dan
𝐿1 𝐿2 Input Variabel Modal (K) yang akan menghasilkan output yang sama
disepanjang garis Isoquant 1
18
Sifat-sifat Isoquant

Kemiringan (Slope) Negatif


Jika produsen akan menggunakan Input Variabel Tenaga Kerja (L) lebih banyak maka harus
mengorbankan Input Variabel Modal (K) untuk mendapatkan tingkat output yang sama

Apakah bisa berslope positif? Bisa


Tetapi tidak rasional, karena dengan menambah Input Variabel Tenaga Kerja (L) dan Input
Variabel Modal (K) seharusnya menambah Output yang dihasilkan (namun yang terjadi
Output yang dihasilkan tetap)

Cembung ke Arah Titik Origin


Semakin menjauhi titik origin menggambarkan output yang dihasilkan semakin banyak karena dari
kombinasi Input Variabel Tenaga Kerja (L) dan Input Variabel Modal (K) semakin besar
Sifat-sifat Isoquant (2)

Cembung ke Titik Origin


Kemampuan untuk mengganti secara fisik antara satu input dengan input yang lain → slope dari
masing-masing tidak akan pernah sama

Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) (dari titik A ke titik B)


Ketika ingin menambah penggunaan 1 unit Input Variabel Tenaga Kerja (L), harus mengurangi
penggunaan Input Variabel Modal (K) sebesar 3 unit (MRTS L > MRTS K)

K ∆𝐾 𝐾2 − 𝐾1 20 − 30 −10
𝑀𝑅𝑇𝑆 = = = = = −0,5
∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1 30 − 10 20

𝐾1 = 30 A Artinya:
Produsen akan menambah penggunaan satu unit
∆𝐾
𝐾2 = 20 B input variabel tenaga kerja (L), maka akan
∆𝐿 mengurangi 0,5 unit input variabel modal (K)
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 MRTS L < MRTS K
L
𝐿1 =10 𝐿2 =30

20
Sifat-sifat Isoquant (3)

Tidak Pernah Saling Berpotongan


Tidak akan pernah menghasilkan tingkat output yang sama pada kurva Isoquant yang berbeda
(Karena jika berpotongan akan melanggar konsep transitivity)

K ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 → A= B
▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 → A = B’
C’
(Apakah A = B’ = B? → Kenyataannya B’ ≠ B → B > B’)
C
A
B ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 → A= C
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1 ▪ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 → A = C’
B’ 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2 (Apakah A = C’ = C? → kenyataannya C’ ≠ C → C’ > C)
L

21
Biaya Produksi Minimal

Ditentukan dengan menggunakan Kurva Isoquant

Dicapai pada saat:


𝑀𝑃𝑥1 𝑀𝑃𝑥2 𝑀𝑃𝑥𝑛
= =…=
𝑃𝑥1 𝑃𝑥2 𝑃𝑥𝑛
𝑀𝑃𝐾 𝑀𝑃𝐿 𝑀𝑃𝑥𝑛
= =…=
𝑃𝐾 𝑃𝐿 𝑃𝑥𝑛

Keterangan:
▪ 𝑀𝑃𝑥𝑛 = Marginal Product dari Input Variabel (K, L, …)
▪ 𝑃𝑥𝑛 = Harga Input Variabel (K, L, …)

22
Least Cost Combination (LCC)

Kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu dengan Total Biaya yang
minimum

Untuk menentukan Kombinasi ini Diperlukan:


▪ Harga Input X1
▪ Harga Input X2
▪ Isoquant pada tingkat output yang dikehendaki
Terpenuhinya dalil LCC menunjukkan bahwa produsen mampu untuk menghasilkan output tertentu
dengan Total Biaya yang Minimum
Total Biaya Minimum ≠ Keuntungan Maksimum

𝑀𝑃𝑥1 𝑀𝑃𝑥2 𝑀𝑃𝑥𝑛


= =…=
𝑃𝑥1 𝑃𝑥2 𝑃𝑥𝑛

23
Laba Maksimum

Laba maksimum dapat dicapai ketika perbandingan Marginal Product (MP) per Input sama dengan
Seperharga Output

MPP per Input = Seperharga Output

𝑀𝑃𝑥1 𝑀𝑃𝑥2 𝑀𝑃𝑥𝑛 1


= =…= =
𝑃𝑥1 𝑃𝑥2 𝑃𝑥𝑛 𝑃𝑄

Untuk mencapai keuntungan maksimum harus memenuhi unsur minimumnya (dalil LCC
terpenuhi) tapi jika dalil LCC terpenuhi belum tentu keuntungan maksimum tercapai

24
c) Isocost
Kurva yang menunjukkan kombinasi Input Variabel Tenaga Kerja (L) dan Input Variabel Modal
(K) sebagai Fungsi Produksi yang dapat dibeli oleh produsen untuk menghasilkan Output yang
sama disepanjang garis kurva

K Kemampuan penggunaan Input Variabel K dan L


M = 𝑷𝑳 ∗ 𝐋 + 𝑷𝑲 ∗ 𝐊
dibatasi oleh Modal

Slope Budget Constraint:


𝐼
𝐶 𝑷𝑳 ∆𝑃𝐿 seberapa jauh Input Variabel K
𝑷𝒌 K= − *L Slope = dan Input Variabel L dapat
𝑷𝑲 𝑷𝒌 ∆𝑃𝐾
dipertukarkan di pasar
𝐼 L
Keterangan:
𝑷𝑳
▪ M = Modal
▪ 𝑷𝒌 = Harga Input Variabel Modal (K)
▪ 𝑷𝑳 = Harga Input Variabel Tenaga Kerja (L)
▪ K = Jumlah Input Variabel Modal (K) yang digunakan
▪ L = Jumlah Input Variabel Tenaga Kerja (L) yang digunakan
Kombinasi Optimal

Hal ini terjadi ketika Isocost bersinggungan dengan Isoquant


Artinya: Kegiatan produksi menggunakan kombinasi yang Optimal antara Input Variabel Modal
(K) dan Input Variabel Tenaga Kerja (L)

Titik A = Kombinasi Optimum


K Seorang produsen yang rasional tidak akan memilih titik selain titik A (Karena
Output yang dihasilkan lebih kecil atau menurun)
C

𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 3

B 𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1
L
𝐼𝑠𝑜𝑐𝑜𝑠𝑡
26
Kurva Expansion Path

Kurva yang menunjukkan berbagai macam titik keseimbangan produsen atau berbagai
macam titik kombinasi input pada berbagai tingkat anggaran

C
B
A
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 3
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 2
𝐼𝑠𝑜𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡 1
L
𝐼𝑠𝑜𝑐𝑜𝑠𝑡

27
5. Skala Produksi

a) Constant Return to Scale


▪ Ekspansi secara proporsional
▪ Ketika persentase perubahan output sama dengan persentase perubahan input yang
digunakan
K

𝛼+ 𝛽=1
C 𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
30
B 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
20
A
𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
10 30

20
10
L
10 20 30
28
b) Increasing Return to Scale

▪ Ekspansi input lebih kecil dari ekspansi output


▪ Ketika persentase perubahan output lebih besar dari persentase perubahan
input yang digunakan

𝛼+ 𝛽>1
30 C
𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
20 B 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
10 A 𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
40
25
10
L
10 20 30

29
c) Decreasing Return to Scale

▪ Ekspansi input lebih besar dari ekspansi output


▪ Ketika persentase perubahan output lebih kecil dari persentase perubahan input
yang digunakan

𝛼+ 𝛽<1
C
𝐾 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
60 𝑄 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 8 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
B 𝐿 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 12 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
40
A 25
20
15

10
L
20 40 60
30
hank Y ou!
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai