Teori Produksi
1
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia
barang dan jasa dala jumlah yang mencukupi.
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara faktor-faktor
produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan
istilah input, sedangkan hasil produksi disebut dengan output.
Hubungan antara kedua variable (input dan output) tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Q = f (K,L,N,T)
Keterangan:
Q = jumlah output (hasil)
K = modal (capital)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan (raw material)
T = teknologi
Persamaan tersebut merupakan pernyataan matematik yang
pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang
tergantung pada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan
alam dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang
berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor
produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga.
2
mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
Tabel 9.1
3
Dalam table 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi
suatu barang pertanian diatas sebidang tanah yang tetap jumlahnya,
tetatpi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu
ditunjukan bahwa produksi total yang ditunjukan dalam kolom (3)
mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja
ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini
kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini
setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang
lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis
ekonomi kegiatan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang
semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi
marginal pada tahap pertama, menggambarkan keadaan tersebut.
4
menghasilkan tambahan produksi ku0rang daripada tambahan
produksi pekerja sebelumnlya.
∆
=
∆
5
digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjuk dalam gambar
di bawah ini. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukan
hubungan atara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk TP cekung
ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit (yaitu
apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja adalah
kekurangan kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain (dalam
contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap
tetap jumlahnya. Dalam keadan yang seperti itu produksi marjinal
bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP (yaitu
kurva produksi marjinal) yang menaik.
6
bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan
kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah
perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah
yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot.
Perpotongan di antara kurva MP dan kurva AP menggambarkan
permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata
mencapai tingkat yang paling tinggi.
7
Pada gambar diatas kita dapat melihat kurva isokuan / isoquant
dengan sumbu Y berupa modal dan sumbu X berupa tenaga kerja.
Kurva isokuan (Z) menggambarkan tingkat output produksi yang sama.
Artinya ketika produksi di sepanjang garis tersebut akan sama
outputnya, namun input yang digunakan memiliki komposisi yang
berbeda.
8
MRTS adalah perbandingan antara MPL dan MPK. MRTS
merupakan suatu keadaan yang dimana perusahaan mampu 8ntuk
menggantinsebuah unit tenaga kerja dengan sejumlah unit input yang
lainnya karena memiliki tujuan untuk bisa memperoleh tingkat output
yang sama.
C = wL + rK …..
9
rK = C – wL K = C/r – (w/r)L
e. Keseimbangan Produsen
Ketika melakukan analisis perilaku pasar (permintaan dan
penawaran) kita menggunakan kurva keseimbangan pasar sebagai
alat analisis. Demikian pula ketika melakukan analisis perilaku
konsumen, kita menggunakan kurva keseimbangan konsumen
sebagai alat analisis. Tujuan utama dari produsen melakukan aktivitas
produksi pada situasi yang amat sangat kompetitif di dalam pasar
global sekarang ini, adalahmemproduksi sejumlah output tertentu
sesuai permintaan pasar dengan tingkat pengeluaran anggaran yang
minimum. (Vincet Gasperst, 2005:213).
Kurva keseimbangan produsen menunjukan pencapaian
kombinasi penggunaan input pada kondisi biaya terkecil untuk
memproduksi output dalam jumlah tertentu. Titik keseimbangan
produsen merupakan titik singgung antara kurva isoquant dan kurva
isocost. (Vincet Gasperst, 2005:213).
10
Dari gambar di atas, titik keseimbanga produsen, E, yang
merupakan titik singgung antara kurva isoquant dan kurva isocost.
Pada titik singgung E ini terjadi keseimbangan yang meminimumkan
biaya total produksi, dimana slope dan kurva isoquant (∆ /∆ ) sama
dengan slope dari kurva isicost –(w/r). Hal ini berarti pula pada titik
singgung B itu. Tingkkat substitusi teknikal marginal (MRTS) sama
dengan rasio dari harga-harga input. Jadi titik keseimbangan
produsen yang meminimumkan total biaya produksi tercapai apabila
kondisi berikut tercapai (Vincet Gasperst, 2005:215):
= /
11
B. Teori Biaya
a. Pengertian Biaya
Biaya adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-
bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-
barang yang diproduksi perusahaan tersebut.
Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya
tersembunyi. Biaya eksplisit dalah pengeluaran-pengeluaran
perusahaan yng berupa pembayaran dengan uang untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang
dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran
pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri
b. Jenis-jenis Biaya
1) Biaya Produksi dalam Jangka Pendek
Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan
sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah
satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah.
12
=
∆
=
∆
13
Kurva TFC bentuknya adalah horizontal karena nilainya
tidak berubah walau berapapun banyaknya barang yang
diproduksikan. Sedangkan kurva TVC bermula dari titik 0 dan
semakin lama semakin bertambah tinggi. Bentuk kurva TVC
yang pada akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa
produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang semakin
berkurang.
Kurva TC adalah hasil dari penjumlahan kurva TFC dan
TVC. Oleh sebab itu kurva TC bermula dari panngkal TFC.
14
dan MC menurun, dan pada waktu jumlah produksi sudah
semakin meningkat kurva AVC, AC, dan MC arahnya menaik.
15
Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang
Kurva biaya total rata-rata jangka panjang atau kurva
LRAC (Long Run Avarage Cost), dapat didefinisikan sebagai
kurva yang menunjukan biaya rata-rata yang paling minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat
selalu mengubah kapasitas memproduksinya.
Kurva LRAC bukanla dibentuk berdasarkan kepada
beberapa kuva AC saja, tetapi berdasarkan kepada kurva AC
yang tidak terhingga banyaknya. Yaitu ia tidak dibentuk oleh
tiga kurva AC seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah
ini, akan tetapi oleh kurva AC yang sangan banyak, yaitu
seperti yang terdapat pada gambar di bawah. Oleh karena
kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LRAC adalah suatu
kurva yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. Kurva
LRAC tersebut merupakan kurva yang menyinggung
bebrbagai kurva jangka pendek. Titik-titik persinggungan
tersebut merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untk berbegai tingkat produksi yang akan
dicapai pengusaha di dalam jangka panjang.
16
Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC
tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk
memproduksikan suatu tingkat produksi. Terdapat kapasitas
produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya.
Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah
titik terendah pada AC1. Dengan demikian dalam jangka
pendek, produksi sebesar QA dapat diproduksikan dengan
biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi
dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang
paling minimum, karena apabila kapasitas produksi yang
berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan
mengeluarkan biaya sebanyak seperti ditunjukan oleh titik A
pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva
LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah
dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam
jangka panjang.
C. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah informasi tentang perilaku usaha dan kinerja
pasar yang dijelaskan melalui keadaan pasar. Struktur pasar pada
umumnya dibedakan menjadi:
17
persaingan sempurna pembeli ataupun penajual sama sekali tidak
dapat mempengaruhi harga pasar karena baik dari penjual maupun
pembeli sudah menghetahui dengan baik informasi dari produk
tersebut dan struktur yang ada pada pasar persaingan sempurna.
Keterangan:
18
Berapapun jumlah permintaan produk, karena harga per unit
tidak berubah, maka kurva yang terbentuk adalah kurva garis
lurus mendatar (kurva elastis sempurna).
Ingat bahwa karena harga tidak berubah, maka tambahan
keuntungan dari setiap tambahan satu unit produk yang terjual,
selalu sama dengan harga produk. Dalam hal ini P = MR
19
3) Ekuilibrium Produsen dalam Jangka Pendek
Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen
memperoleh laba maksimal dalam jangka pendek (short-run
maximum profit), atau jika produsen mendapatkan kerugian minimum
jangka pendek (short-run minimum lost).
a) Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Keuntungan
Maksimum
Keuntungan maksimum jangka pendek terjadi jika:
MC = MR = P
Kurva MC naik keatas
P > AC
Keterangan:
20
Hasilnya, dengan harga sebesar P dan output sebanyak Q1,
produsen akan memperoleh keuntungan maksimum sebesar
ABCD.
Keterangan:
21
Break-even Point atau titik impas adalah titik dimana produsen
tidak memperoleh keuntungan dari penjualan produk. Kondisi ini
terjadi apabila harga produk sama dengan titk minimum average cost,
atau P = AC. Sedangkan Shut-down Point adalah titik dimana harga
produk sama dengan minimum average variable cost (AVC) atau P =
minimum AVC.
Keterangan:
Kurva penawaran produsen secara individual bisa dilihat di
masing-masing kurva.
22
Keterangan:
5) Ekulibrium Permintaan-Penawaran
Ekuilibrium pasar terpenuhi ketika jumlah penawaran secara
keseluruhan sama dengan jumlah permintaan konsumen.
Tercapainya ekuilibrium di pasar persaingan sempurna dalam
jangka pendek dimulai dacri terpenuhinya ekulibrium pasar secara
keseluruhan, kemudian setiap produsen menyesuaikan kuantitas
output mereka dengan harga pasar yang telah terbentuk.
Keterangan:
23
Dimulau dari terbentuknya titik ekulibrium di pasar secara
keseluaruhan (saat harga sebesar P2 dan kuantitas sebesar
QT).
Dengan harga yang sudah terbentuk (P2), masing-masing
produsen menyesuaikan kuantitas output, yakni sebesar Qe,
sehingga terbentuklah produsen secara individual
1. Pasar Monopoli
1) Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana sebuah
penjual tunggal menguasai pasar atau monopolis, berkuasa untuk
menentukan harga dan tidak punya barang sejenis yang hampir
sama. Pada pasar monopoli tidak terdapat barang lain yang sejenis
dan tidak ada pesaing bagi perusahaan.
24
Ciri-ciri pasar monopoli yaitu:
25
Produsen tidak bekerja secara maksimal
.
Kurva Penawaran
26
Keterangan:
Kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal adalah
pada tingkat dimana MC=MR, yakni sebesar Q1.
Keterangan:
Setelah kuantitas output yang mengahasilkan laba
maksimal (Q1) dan harga yang bersedia konsumen bayar
juga diketahui (P1), maka pada saat itu ditentukan titik
ekuilibtium (V).
Adapun laba maksimal yang diperoleh produsen monopoli
adalah sebesar area segi empat P1-T-U-V
27
4) Inefisiensi pada Pasar Monopoli
Level Output Efisien
Jika level output yang memaksimalkan laba adalah MR – MC,
maka level output dikatakan efisien ketika MC = D
Keterangan:
Titik X, dimana terjadi persinggungan antara permintaan
(D) dengan MC merupakan level output efisien.
Area sebelah kiri dan kanan level output efisien (X),
menunjukan efisiensi di psar monopoli.
Deadweight Loss
Deasweight loss menunjukan inefisiensi pada pasar monopoli,
karena pada saat itu produsen menetapkan harga diatas
marginal cost (P > MC)
28
Keterangan:
29
Keterangan:
30
2. Pasar Monopolistik
1) Karaktarestik Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan monopolitis pada dasarnya adalah pasar yang
berada diantara dua jenis pasar yang eksterm, yaitu pasar
persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandur unsur-unsur sifat pasar monopli dan unsur-unsur sifat
pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolitis dapat
didefinisikan sebagai suatu pasar diamana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated products).
31
Keterangan:
Pada gambar sebelah kiri, penjual memperoleh laba dari
penjualan produk dengan harga sebesar P1 dan kiantitas
sebanyak Q1 (pada titik ini maksimal profit terpenuhi, yakni
ketika MC berpotongan dengnan MR).
Besar profiy yang di dapatkan adalah area segiempat P1-A-
B-C.
Sementara pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada
diatas kurva permintaan (D), sehingga harga (P) lebih
rendah dari pada average total cost (AC). Dengan demikian,
penjual mengalami kerugian.
Adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan
produk sebanyak Q2 dan harga sebesar P2.
Besarnya kerugian minimal terlihat pada area segiempat P2-
J-K-L.
32
Proses dari masing-masing scenario diatas akan terus berlangsung
hingga didapatkan zero economic profit yakni ketika harga P = AC.
Pada saat itulah ekuilibrium jangka panjang terpenuhi. Ekuilibrium
tersebut menggabarkan tidak terjadunya insentif bagi penjual untuk
masuk atau keluar pasar.
Keterangan:
3. Pasar Oligopoli
1) Karakteristik Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly adalah tempat jual beli yang terdiri dari bebrapa
jenis perusahaan, sehingga perilaku dari salah satu perusaan
cenderung akan berpengaruh secara drastis terhadap pengusaha
yang lain yang ada didalamnya. Dan akhirnya aka nada sifat yang
33
saling ketergantungan di antara perushaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya.
34
Pada gambar diatas kurva D1D1 menggambarkan
permintaan yang dihdapi suatu perusahaan oigopoli apabila
dimisalkan perusahaan-perusahaanlain tidak melakukan
perubahan harga, walaupun perusahaan yang pertama melakukan
perubahan harga. Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan
yang dihadapi oleh suatu perusahaan oligopoly apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah
yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya
misalkan pada permulaannya hargja yang berlaku di pasar adalah
P0 . Maka jumlah permitaan adalah seperti yang ditunjukan oleh
titik E, yaitu jumlahnys sebanyak Q0.
35
Kurva MR1 adalah bentuk kurva hasil penjualan marjinal
apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah
kurva hasil penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah
kurva terparah D1ED2, maka kurva hasil penjualan marjinal adalah
kurva MR1 yang ditegakkan (dari atas hingga ke A1) dan kurva
MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).
36
D. Eksternalitas
a. Pengertian Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat
tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas
ekonomi. Eksternalitas dapat digambarkan sebagai efek yang
dirasakan oleh suatu pihak yang ditimbulkan oleh tindakan pihak lain.
Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil
tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan,
efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang
bertindak.
b. Jenis-jenis Eksternalitas
Jenis-jenis eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi
menjadi dua yaitu:
1) Eksternalitas positif.
Eksternalitas positif adalah apabila dampak dari suatu tindakan
terhadap orang lain yang tidak memberikan kompensasi
menguntungkan. Masyarakat akan merasakan adanya eksternalitas
atau dampak positif dari keberadaan suatu aktivitas (produksi atau
konsumsi) bila kuantitas barang dan jasa sangat sedikit dibandingkan
kebutuhan masyarakat.
2) Eksternalitas negative.
Eksternalitas negatif adalah apabila dampaknya bagi orang lain
yang tidak menerima kompensasi sifatnya merugikan. Eksternalitas
yang berhubungan dengan lingkungan hidup (seperti polusi air dan
udara, kebisingan, suara ribut-ribut) semuanya mempengaruhi
kepuasan orang lain. Masyarakat akan merasakan adanya
37
eksternalitas atau dampak negatif dari aktivitas konsumsi maupun
produksi bila kuantitas produksi atau konsumsi barang dan jasa
menghasilkan limpahan kerugian atau konsumsi barang dan jasa
menghasilkan limpahan kerugian atau kesulitan (harmfull spill over)
bagi masyarakat. Eksternalitas bisa terjadi karena agen-agen ekonomi
mempengaruhi aktivitas agen-agen ekonomi lainnya tanpa
direfleksikan dalam transaksi-transaksi pasar.
38
kurva MPC=MPB, pada kuantitas dan harga QqPp, sedangkan bagi
masyarakat tidak ada external cost yang terjadi, malah sebaliknya
terdapat external benefit. Maka produksi seharusnya ditingkatkan pada
posisi marginal social benefit = marginal social cost, dimana tingkat
keseimbangan bergeser ke perpotongan kurva MSB=MSC yaitu pada
kuantitas dan harga QsPs.
Gambar Kurva
Eksternalitas Positif dari Produksi
39
private cost (ingat, MSC=MPC+MEC), sehingga titik keseimbangan
bergeser ke perpotongan kurva MSC dan kurva MSB. Produksi harus
dikurangi agar tingkat efisiensi terjamin yaitu pada titik kuantitas dan
harga QePe.
Gambar Kurva
Eksternalitas Negatif dari Produksi
40
manfaat sosial yang dirasakan lebih besar dari manfaat pribadi yang
berarti marginal social benefit>marginal private benefit
(MSB=MPB+MEB). Oleh karena kurva MSB>MPB, sehingga untuk
menjamin penggunaan alokasi sumber ekonomi yang optimal maka
terjadi pergeseran keseimbangan ke arah perpotongan antara kurva
MSB dan MSC, yaitu di titik kuantitas dan harga Q1P1.
Gambar Kurva
Eksternalitas Positif dari Konsumsi
41
sumber ekonomi/konsumsi bergeser pada perpotongan antara kurva
MSB dan MSC, yaitu pada titik Qe Pe.
Gambar Kurva
Eksternalitas Positif dari Konsumsi
42
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika
aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau
menggangu fungsi utilitas konsumen yang lain. Konsumen bisa
dipengaruhi tidak hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi
tetapi juga oleh konsumsi oleh individu yang lain. Dampak atau
efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain dapat terjadi
dalam berbagai bentuk.
43
berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi
terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada
kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai
penyediaan barang publik yang efisien, karena masyarakat
cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang seharusnya
(undervalued).
3) Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan
di dalam suatu tukar menukar hak-hak kepemilikan (property rights)
mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa
terjadi pada pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti
pada kasus monopoli (penjual tunggal). Ketidaksempurnaan pasar ini
misalnya terjadi pada praktek monopoli dan kartel. Contoh konkrit dari
praktek ini adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak
(OPEC) dengan memproduksi minyak dalam jumlah yang lebih sedikit
mengakibatkan meningkatnya harga yang lebih tinggi dari harga
normal. Pada kondisi yang demikian akan hanya berakibat terjadinya
44
peningkatan surplus produsen yang nilainya jauh lebih kecil dari
kehilangan surplus konsumen, sehingga secara keseluruhan praktek
monopoli ini merugikan masyarakat (worse off).
4) Kegagalan pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja
diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan
pemerintah (government failure). Kegagalan pemerintah banyak
diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau
kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong
efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk
mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui
kebijaksanaan dan sebagainya.
2) Teori Coase
Pakar ekonom, Ronald Coase (1960) menyampaikan
pemberian hak milik yang tepat terhadap suatu barang, walaupun
tetap akan ada eksternalitas tetapi bisa menimbulkan tawar-menawar
45
antara pihak-pihak yang terkait sehingga pihak-pihak yang terkait bisa
bersama-sama mencari solusi yang terbaik ini dikenal dengan teorema
coase. Teorema coase adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak
swasta dapat melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-
sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat
menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendirinya. Teorema
coase sangat penting untuk memahami implikasi kebijakan dari
eksternalitas. Aturan hukum dan hak milik menjadi pusat dari teorema
coase.
Teorema coase menunjukkan bahwa agen-agen ekonomi dapat
mengatasi masalah eksternalitas sendiri tanpa perlu intervensi
pemerintah, artinya jika pihak-pihak yang terkait dalam melakukan
tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus
mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah
eksternalitas mereka sendiri. Teorema coase menyatakan bahwa jika
pasar diperbolehkan untuk berfungsi secara bebas maka akan
tercapai alokasi sumber daya yang efisien. Teorema Coase ini sangat
menekankan pada pentingnya diberikannya hak milik (property rights)
pada proses pasar tanpa memandang kepada siapa hak milik tersebut
diberikan. Agar solusi yang ditawarkan coase ini efisien maka perlu
dipenuhinya dua asumsi yaitu asumsi yang pertama adalah biaya
transaksi rendah dan asumsi kedua adalah kerusakan yang terjadi
dapat diukur.
46
pemerintah. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu
sebagai berikut
2) Regulasi
Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau
masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi
pemerintah dapat melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan,
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan pihak-
pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas.
3) Pajak Pigouvian
Pajak pigovian merupakan salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan
yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak sama dengan
dampak marginal dari eksternalitas yang dibuat.
47
Gambar Kurva
Pajak Pigouvian
4) Subsidi
Ketika manfaat sosial melebihi manfaat pribadi maka subsidi
harus diberikan kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah
pada penurunan dalam harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi
produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas. Keuntungan
produsen didapat dari subsidi pemerintah dan keuntungan masyarakat
dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang
ditimbulkan perusahaan. Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-
perusahaan condong untuk melakukan eksternalitas karena dengan
48
melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari
pemerintah.
49
DAFTAR PUSTAKA
Mulachela, Husen. 2021. Pasar Persaingan Sempurna, ciri, contoh, dan kekurangannya.
https://katadata-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/intan/berita/615a99b964b16/pasar-
persaingan-sempurna-ciri-contoh-dan-
kekurangannya?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#ao
h=16411267034.
Anonim.2016.Eksternalitaszhttp://kampus4u.blogspot.com/2016/04/eksternalitas.html?m=
1. Diakses pada 3 Januari 2022.
50