Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan Mata Kuliah

Ekonomi Mikro Lanjutan Kelas A


Teori Pasar Faktor Produksi

Kelompok 3:
1. Komang Dea Ayu Maheswari (2007511098)
2. I Putu Junior Surya Ananda (2007511123)
3. Putu Sitha Satyadhara Surya (2007511185)

Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan
dalam satu harga dan kuantitas atau jumlah barang.
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkatan harga dan
waktu tertentu yang dilambangkan dengan D (demand) dan juga memiliki hukum permintaan
bahwa semakin tinggi barang yang diminta, maka permintaan akan turun dalam kondisi Cateris
Paribus. Adapun beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk harga barang, pendapatan
konsumen, selera masyarakat, harga barang lain, dan jumlah penduduk,

Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau slow negatif. Unsur penyusun kurva
yaitu, harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang atau Q yang
dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis permintaan yang menghubungkan titik pertemuan
harga dan jumlah barang. Apabila pendapatan konsumen meningkat kurva akan bergeser ke kanan,
sebaliknya apabila pendapatan konsumen rendah maka kurva akan bergeser ke kiri.
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkatan harga dan
waktu tertentu yang dilambangkan dengan S (Supply), penawaran juga memiliki hukum
permintaan jika harga mengalami peningkatan maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan
mengalami peningkatan pada kondisi cateris paribus. Penawaran dipengaruhi oleh harga barang
serta harga barang lain terlebih dahulu, setelah itu diikuti biaya produksi, tingkat teknologi, tujuan
perusahaan, dan baru selera masyarakat.

Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas atau slow positif. Adapun unsur
penyusun kurva yaitu harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang atau
Q yang dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis penawaran yang menghubungkan titik
pertemuan harga dan jumlah barang.
Faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat jenis:
1. Tanah dan Sumber Alam :
- Adapun kekayaan alam antara lain: (1) keadaan iklim dan juga tanah; (2) kekayaan hutan;
(3) kekayaan yang ada di bawah tanah (aneka bahan tambang); (4) kekayaan air yang dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber tenaga penggerak baik dipergunakan untuk
pengangkutan, sumber bahan makanan (untuk perikanan), sumber irigasi dan sebagainya.
2. Tenaga kerja : semua hal yang selalu bersedia dan juga sanggup untuk bekerja.
- Tenaga kerja berdasarkan umur :
a. Seorang warga Negara yang berada di bawah usia kerja, yaitu dibawah 15 tahun.
b. Golongan tenaga kerja yang berumur antara 15 sampai 64 tahun.
c. Golongan tenaga kerja yang sudah melebihi umur kerja, yaitu diatas umur 65 tahun.
- Tenaga Kerja berdasarkan keahlian dan juga ketrampilan :
a. Golongan tenaga kerja kasar.
b. Golongan tenaga kerja yang terampil.
c. Golongan tenaga kerja terdidik.
3. Modal : sejumlah tertentu faktor produksi yang dapat berupa benda yang diciptakan sendiri
oleh manusia dan bisa dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan.
Misalnya: mesin dan juga peralatan pabrik, bahan baku produksi dan tempat (pabrik).
4. Keahlian (pengelolaan usaha) :
- Adapun beberapa pengertian skills :
a. Managerial skills atau entrepreneurial skills. Merupakan kemampuan seseorang dalam
mempergunakan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin.
b. Technological skills. Kemampuan yang berkaitan dengan keahlian seseorang yang
secara khusus bersifat ekonomis teknis dan dibutuhkan atau diperlukan dalam kegiatan
ekonomi dan produksi tertentu.
c. Organizational skills. Kemampuan seseorang yang terkait dengan kecerdasannya
dalam mengatur berbagai usaha yang ditekuni. Misalnya: usaha dalam membentuk
sebuah koperasi, bank-bank dan lainnnya.
Teori produksi dalam suatu ilmu ekonomi dapat dianalisis dan dibedakan menjadi dua pendekatan:
1. Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah : jumlah tanah, modal dan teknologi dianggap
tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat dirubah jumlahnya
adalah tenaga kerja. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang meryatakan babwu apabila
faktor produksi yang dapat diubah jumlabnya (tenaga 7 kerja) terus menerus ditambab
sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambaban akan semakin berkurang dan
akhimya mencapai nilai negatif.

a. Produk total : jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu dan akan
berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang digunakan. Kurva
yang menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu faktor produksi
variabel sedangkan factor lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total
Product (TP). Kurva tersebut dinotasikan sebagai berikut : 𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋). Dimana TPP
merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah input
variabel yang digunakan
b. Produksi rata-rata atau Average Product (AP) : jumlah total produksi yang dibagi
dengan faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. Produksi rata-rata
𝑄
dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut : 𝐴𝑃 = merupakan output total atau jumlah
𝐿
hasil produksi sedangkan L merupakan jumlah Labour atau jumlah tenaga kerja yang
digunakan.
c. Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah tambahn total hasil produksi
yang diakibatkan oleh pertambahan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan.
Sehingga jika dituliskan dalam persamaan, akan menjadi sebagai berikut : 𝑀𝑃 =
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 ∆𝑄
=
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 ∆𝐿

Dapat disimpulkan bahwa dalam produksi dengan satu input variabel berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang atau The Law of Diminishing Return.
Hukum ini menyatakan bahwa output yang diterima dari proses produksi akan semakin
menurun apabila input variabel yang digunakan mangalami pertambahan secara terus-
menerus. Output atau hasil produksi yang dihasilkan secara rata-rata akan terus menurun
nilainya karena faktor produksi variable yang digunakan semakin besar sedangkan faktor
produksi tetapnya bernilai tetap. Sehingga jika hal ini dilakukan terusmenerus maka total
produksi juga akan menurun nilainya. Hal itu dikarenakan faktor produksi tetap semakin
lama nilainya juga akan habis. Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam diagram
sebagai berikut :
Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang terjadi pada tiap-tiap
tahapnya. Masing-masing tahap menunjukkan elastisitas produksi yang nilainya berbeda-
beda. Elastisitas Produksi (Ep) adalah rasio perubahan dari output yang dihasilkan yang
diakibatkan dari perubahan input yang digunakan. Ep dapat dituliskan sebagai berikut :
∆𝑄 𝑄
𝐸𝑝 = .
∆𝐿 𝐿
Karena ∆𝑄⁄∆𝐿 merupakan MP, maka besar kecilnya Ep bergantung pada besar
kecilnya nilai MP. Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagrab tersebut. Tahap I pada
kurva diatas adalah bagian yang menunjukkan input variabel atau tenaga kerja yang masih
sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga jika input variabel terus ditambah maka
TP, MP, dan AP akan terus bertambah nilainya. Tahap II menunjukkan produksi total terus
naik hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya, sedangkan AP dan MP terus
menurun hingga MP mencapai titik nol. Pada Tahap III menunjukkan jumlah tenaga kerja
yang semakin banyak. Hal itu membuat TP, AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP
berada di bawah garis origin atau garis nol.
2. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel : Produksi ini merupakan kombinasi antara dua
factor produksi variabel untuk mengahsilkan output atau hasil produksi yang sama. Dalam hal
ini, kombinasi yang paling mudah adalah antara faktor produksi modal (Capital) dengan tenaga
kerja (Labour). Jika faktor 10 produksi yang bersifat variabel adalah jumlah tenaga kerja,
modal atau peralatan, maka fungsi persamaan yang dapat ditulis : 𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶). Dengan Q
sebagai output atau jumlah hasil produksi, L sebagai Labour atau tenaga kerja, dan C sebagai
Capital atau modal ataupun peralatan yang mana kedua ini merupakan input variabel. Dalam
teori ini, terdapat kurva isoquant yang menunjukkan hasil produksi sama dan garis isoqost yang
menunjukkan biaya untuk proses produksi sama.
a. Kurva Isoquant (Kurva Produksi Sama) : kurva yang mengkombinasikan antara dua input
variabel yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil produksi yang sama.
Isoquant dapat berbentuk seperti kurva indifference dan tidak berupa garis lurus, vertical
maupun horizontal.
Kurva ini memiliki beberapa ciri diantaranya adalah memiliki slope negatif dan cembung
ke titik origin, kurva ini juga tidak dapat saling memotong satu sama lain, serta garis kurva
yang lebih tinggi atau yang terluar lebih banyak disukai daripada yang dekat dengan titik
origin karena tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q₁ < Q₂.

b. Kurva Isoqost (Garis Ongkos Sama) : Kurva ini menggambarkan besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi dalam kurun waktu tertentu.

Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila ketika akan meningkatkan output, maka
harus meninggalkan input variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang ditambah,
maka output yang dihasilkan akan berkurang.
Penawaran faktor produksi adalah jumlah faktor produksi yang tersedia di pasar pada
waktu tertentu. Keseimbangan pasar faktor produksi dapat dilihat melalui minimumkan biaya atau
memaksimumkan produksi.
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjual belikan atau menyediakan faktor
produksi. Faktor produksi adalah samua hal yang dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam
proses produksi. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli,
sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi,
pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam :
a. Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli
faktor produksi alam. Faktor produksi alam adalah kekayaan alam yang digunakan dalam
proses produksi yang terdiri atas tanah, air, udara, hewan, tumbuhan, barang tambang, panas
bumi, dan lain-lain. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada
ditempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli.
Kareteristik tanah yang tidak ada pada faktor produksi lain adalah :
₋ Jumlah yang tersedia tetap
₋ Tidak dapat dipindahan ke tempat lain
₋ Tidak ada biaya produksi tanah
b. Pasar tenaga kerja merupakan aktivitas dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para
pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Sifat pasar tenaga kerja ditentukan oleh para
pelaku tersebut. Pelaku – pelaku dalam pasar tenaga kerja antara lain penjual tenaga kerja,
pembeli tenaga kerja, dan pengelola atau penyelenggara bursa. Tenaga kerja membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan agar ia memiliki skill dan kemampuan sesuai yang dibutuhkan
dunia kerja untuk berperan dalam kegiatan produksi. Jasa tenaga kerja diberikan kepada para
pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar
tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi
perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya
bursa tenaga kerja.
c. Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga produksi. Banyak
sedikitnya permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan
faktor – faktor lain yang memengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain :
- Perubahan tingkat upah mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Jika
tingat upah mengalami kenaikan, maka biaya produksi juga akan meningkat, perusahaan
akan mengurangi jumlah produksi yang mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang
dibutuhkan.
- Penentuan upah dalam pasar persaingan:
a) Pasar persaingan sempurna, tenaga kerja maupun perusahaan tidak mempunyai
persatuan.
b) Pasar monopsoni, dimana satu perusahaan merupakan pembeli tunggal dari jasa tenaga
kerja yang ditawarkan.
- Penentuan upah di pasar monopoli dan monopoli bilateral:
a) Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada ekuilibrium permintaan dan
penawaran.
b) Membatasi penawaran tenaga kerja
c) Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan tenaga kerja
- Faktor yang menimbulkan perbedaan upah:
a) Perbedaan jenis pekerjaan.
b) Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
c) Pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
d) Ketidak-sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai