NIM : 044290468
1. Seorang produsen yang rasional akan selalu mencari keuntungan yang paling maksimuml
atau kerugian yang paling minimuml baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada dua pendekatan untuk menentukan tingkat ouput di mana produsen akan
mendapatkan keuntungan maksimum atau mengalami kerugian minimum, yaitu pertama,
pendekatan penerimaan total dan biaya total, atau sering disebut pendekatan total; dan
kedua adalah pendekatan penerimaan marjinal dan biaya marginal, atau biasa disebut
pendekatan marginal. Kedua pendekatan-pendekatan ini akan dibicarakan secara
berurutan berikut ini
Pendekatan Total
Q P TR TC Π
Pada tabel diatas, Q adalah kuantitas output yang dihasilkan, P adalah tingkat harga, TR
adalah penerimaan total (yaitu P dikali Q), TC adalah biaya total dan Π adalah
keuntungan. Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, keuntungan maksimum yang diperoleh
produsen pada pasar persaingan murni adalah sebesar Rp 1.690.000 yaitu pada tingkat
output sebesar 650 unit. Sedangkan kerugian total mencapai maksimum adalah sebesar
Rp 1.200.000 yaitu pada tingkat output sebesar 100 unit. Perpotongan antara TR dan TC
merupakan titik pulang pokok (break even point), yaitu pada tingkat output sebesar 300
dan 800 unit. Tabel hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut
Pendekatan marginal
Q P= MR TC MC AC Keuntungan Keuntungan
Per unit
(unit) (00) Total
Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat bahwa keuntungan maksimum produsen dalam pasar
persaingan murni akan tercapai pada tingkat output 650 unit, yaitu dengan tingkat
keuntungan sebesar Rp 1.690.000. Perhatikan bahwa biaya marginal mengacu pada titik
tengah antara dua tingkat output yang berurutan, maka nilai MC pada tingkat output 650
dan 750 unit output adalah sama yaitu 8. Tingkat keuntungan per unit tertinggi adalah
2,67, akan tetapi suatu perusahaan bukan mencari keuntungan per unit tertinggi, akan
tetapi adalah mencari keuntungan total maksimum.
Dari Tabel 2 di atas, kita dapat mengilustrasikan keseimbangan produsen dalam satu
gambar seperti yang terlihat pada Gambar 2. Kurva d (permintaan) dan kurva MR bagi
produsen dalam pasar persaingan murni merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu horizontal. Hal ini disebabkan produsen dalam pasar persaingan murni adalah
sebagai pengambil harga (price taker) karena sesuai asumsi yang dijelaskan sebelumnya
bahwa jumlah penjual sedemikian banyaknya sehingga tidak seorang produsenpun dapat
mempengaruhi harga dengan menambah atau mengurangi produksi. Produsen dapat
menjual berapapun pada harga pasar yang berlaku.