Anda di halaman 1dari 6

Soal 1

Pelaku-pelaku aktivitas ekonomi secara umum terdiri dari tiga unsur, yaitu rumah-
tangga, perusahaan, dan pemerintah. Berikut ini diuraikan peranan mereka dalam aktivitas
ekonomi.
1. Rumah-Tangga
Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi. Sektor rumah-
tangga ini memiliki (1) tenaga kerja (fisik dan otak); dan (2) modal (tanah, bangunan,
peralatan modal, uang, dll). Mereka dapat menawarkan faktor-faktor produksi tersebut
kepada perusahaan. Sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi yang ditawarkan,
perusahaan memberikan berbagai jenis "pendapatan" kepada sektor rumah-tangga.
Tenaga kerja menerima gaji atau upah, pemilik tanah dan bangunan menerima uang
sewa, pemilik saham menerima keuntungan. Pendapatan tersebut oleh rumah-tangga
akan digunakan untuk dua tujuan, yaitu konsumsi dan tabungan.
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dibentuk oleh seseorang atau sekumpulan
orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Seseorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal dengan
pengusaha. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang
maksimum. Oleh karena itu, pengusaha harus memiliki keahlian mengenai bagaimana
mengalokasikan faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk
agar dapat diperoleh keuntungan yang maksimum.
3. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini adalah lembaga-lembaga atau badan-badan
pemerintah yang ditugasi untuk mengatur perekonomian negara. Lembaga-lembaga
ini antara lain, Bank Sentral, Departemen Pemerintahan, Pemerintah Daerah,
Parlemen, TNI-POLRI, dan sebagainya. Pemerintah mengatur dan mengawasi
aktivitas ekonomi rumah-tangga dan perusahaan, agar mereka melakukan aktivitas
ekonomi dengan wajar dan tidak merugikan masyarakat banyak. Disamping tugas
pengaturan dan pengawasan, pemerintah juga melakukan aktivitas ekonomi sendiri,
terutama aktivitas yang oleh swasta dipandang kurang atau tidak menguntungkan.
Aktivitas-aktivitas tersebut, misalnya pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan,
pelabuhan, lapangan terbang, gedung sekolah, dan sebagainya). Disamping itu, juga
menyediakan jasa-jasa penting, seperti angkutan kereta api, bus dan pesawat terbang,
jasa telepon, pos, dan sebagainya.
Adapun hubungan dari ketiga pelaku tersebut dalam siklus aktivitas ekonomi yang
digambarkan di bawah ini:

Aliran (1) menggambarkan penawaran berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor perusahaan.
Aliran (2) menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor rumah-
tangga. Dari hubungan tersebut dapat diketahui tiga hal: (a) Jenis barang dan jasa apa yang
harus diproduksi, (b) tingkat harga dari masing-masing barang dan jasa tersebut, dan (c)
tingkat produksi masing-masing barang dan jasa tersebut. Informasi ketiga hal ini akan
menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan (produsen) dalam menentukan keputusan
produksi. Keputusan produksi ini akan menimbulkan permintaan faktor-faktor produksi di
dalam pasar faktor produksi. Aliran (3) menunjukkan permintaan faktor-faktor produksi oleh
produsen. Aliran (4) menunjukkan penawaran faktor-faktor produksi oleh rumah-tangga.
Aliran (5) menggambarkan peran pemerintah, yaitu pengaturan dan pengawasan.
Soal 2

Harga Kopi Jumlah Kopi Uang yang harus Kepuasan Tambahan


per cup (Rp) yang dikonsumsi dikeluarkan (Rp) Total /TU (Util) Kepuasan/MU
(Util)

25.000 1 25.000 50.000 50.000

25.000 2 50.000 125.000 75.000

25.000 3 75.000 185.000 60.000

25.000 4 100.000 225.000 40.000

25.000 5 125.000 250.000 25.000

25.000 6 150.000 250.000 0

25.000 7 175.000 200.000 -50.000

25.000 8 200.000 100.000 -100.000


Bagi Zeganeh, kopi pertama mempunyai nilai kegunaan jauh lebih besar dibanding
biaya yang harus dikeluarkan. Hanya dengan Rp25.000,00 diperoleh kegunaan 50.000 util.
Bila dia menambah konsumsi kopinya, maka kopi yang kedua memberi tambahan kepuasan
(MU) lebih besar dari yang pertama, yaitu 75.000 util, berarti kepuasan total (TU) menjadi
125.000 util. Pada saat ia menambah konsumsi kopi menjadi tiga, maka TU menjadi 185.000
util dan MU 60.000 util. Meskipun telah terjadi penurunan MU (hukum pertambahan manfaat
yang makin menurun telah terjadi), tetap lebih menguntungkan.
Jika Zeganeh terus menambah konsumsi kopinya, maka setelah kopi kelima
penambahan konsumsi tidak menambah TU, bahkan dapat menurunkan TU karena MU sudah
<0 (negatif). Untuk lebih jelasnya, pelajari grafik di bawah ini.

Dari grafik tersebut terlihat kurva TU pada awalnya menaik tajam, seiring naiknya
nilai MU. MU akan mencapai maksimum dan selanjutnya menurun, menyebabkan slope
kurva TU makin mendatar. Nilai TU maksimum pada saat nilai MU = 0. Dari grafik itu pula,
Zeganeh akan berhenti mengonsumsi pada kopi yang kelima. Apa akibatnya jika Zeganeh
terus menambah membeli kopi? Tindakan itu bukan saja tidak menambah TU, bahkan
menguranginya. Zeganeh berhenti mengonsumsi pada saat harga kopi (Rp25.000,00) sama
dengan nilai utilitas marginal (Rp 25.000,00).
Soal 3

Mesin Kopi Barista TP MP AP


(Unit) (Orang)

1 1 50 50 50

1 2 200 150 100

1 3 450 250 150

1 4 800 350 200

1 5 1050 250 210

1 6 1200 100 200

1 7 1260 60 180

1 8 1200 -60 150

1 9 1060 -140 117.78

1 10 900 -160 90
Dari angka-angka dalam tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah output (Total Product)
memang bertambah sebagai akibat ditambahnya jumlah tenaga kerja tetapi hasil lebihnya
(Marginal Product) tidak selalu sebanding. Dari tabel tersebut dapat kita simpulkan juga
bahwa Marginal Product (MP) yang tertinggi didapat ketika jumlah tenaga kerja berjumlah
empat orang dan Total Product (TP) tertinggi adalah 800 yaitu ketika Marginal Product (MP)
= 350. Keadaan tersebut dapat digambarkan dalam kurva sebagai berikut
Penggunaan faktor produksi pada jumlah tertentu akan meningkatkan produksi,
sampai pada tingkat penggunaan sejumlah kopi tertentu akan mengakibatkan produksi
maksimum, dan apabila penggunaan pupuk ditambah justru akan mengurangi produksi.
Secara rasional hal ini dapat diterima akal, dikarenakan penggunaan mesin kopi terlalu
banyak justru akan membuat produksi kopi menurun.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa produk rata-rata di tiap titik dari kurva produk
total itu besarnya sama dengan tangen dari sudut yang dibentuk oleh garis yang ditarik dari
titik pangkal 0 ke titik bersangkutan dan garis horizontal. Pada saat sudut tangen α itu
mencapai maksimum, pada tingkat pemakaian faktor produksi sebesar itulah akan tercapai
produk rata-rata yang maksimum. Jika Zanji menambah kapasitas produksi maka MP tetap
berada di posisi minus tapi MP dan AP akan meningkat pada grafik.
Soal 4

Output Harga TR TC Tprofit MR MC AC Keuntu


(P) ngan
per
unit

0 800 0 8000 -8000 800 8000 0 0

10 800 8000 20000 -12000 800 12000 2000 -1200

11 800 8800 23000 -14200 800 3000 2091 -1291

30 800 24000 24000 0 800 1000 800 0

45 800 36000 25000 11000 800 1000 556 244

51 800 40800 28000 12800 800 3000 549 251

55 800 44000 32000 12000 800 4000 582 218

70 800 56000 44000 12000 800 12000 629 171


* MR = P
* MC = TCt - TCt-1
* AC = TC:Output
* Keuntungan Per unit = T Profit:Output
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa keuntungan maksimum Hadi & Co dalam
pasar persaingan murni akan tercapai pada tingkat output 51 unit, yaitu dengan tingkat
keuntungan sebesar Rp 12.800. Perhatikan bahwa biaya marginal mengacu pada titik tengah
antara dua tingkat output yang berurutan, maka nilai MC pada tingkat output 45 dan 30 unit
output adalah sama yaitu 1000. Tingkat keuntungan per unit tertinggi adalah 251 pada
produksi 51. Dengan demikian produksi maksimum Hadi & Co adalah 51 unit dimana
keuntungan maksimum adalah 12800 dengan keuntungan per unit tertinggi sebesar 251/unit.
Konsumen akan mendapatkan keuntungan maksimum apabila MR=MC. Dalam
gambar, ada dua titik perpotongan antara MR dan MC, yaitu di titik A dan di titik B. Tingkat
output terbaik perusahaan dalam pasar persaingan murni terjadi di titik B, di mana MR=MC
dan kurva MR memotong kurva MC dari bawah. Selama MR melebihi MC maka masih
relevan untuk meningkatkan produksi karena penerimaan perusahaan naik lebih tinggi dari
pada biaya sehingga keuntungan total naik. Apabila MC melebihi MR maka tidak ada
gunanya bagi perusahaan untuk meningkatkan produksinya karena biaya naik lebih tinggi
dari penerimaan sehingga keuntungan total produsen akan menurun. Jadi peningkatan
produksi setelah 51 unit akan menurunkan keuntungan produsen.

Referensi:
Nasir, M., dan Arifin. 2021. ESPA4111 - Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai