Fungsi Produksi
Merupakan hubungan antara jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dan input yang diperlukan guna menghasilkan output tersebut.
Dimana : K : Modal
L : Tenaga Kerja
R : Kekayaan Alam
T : Teknologi
Contoh :
Q : f (K ,L ,R, T)
1 100 100 -
2 300 150 200
Marginal Product (MP)
3 600 200 300
4
Tambahan Produk yang diakibatkan oleh pertambahan satu unit input, dengan menganggap input lainnya konstan
880 220 280
5 1.050 210 170
6 1.140 190 90
7 1.190 170 50
8 1.190 150 0
9 1.100 120 -90
Average Product (AP)
Produk yang dihasilkan rata-rata satu unit input
TP
1400
1200 M
1000
TP
800 A
III
600 II
400 I
I
200
AP
0 TK
0 1 2 3 4 5 6 7
MP 8 9 10
Daerah Produksi :
Daerah I : Dimulai dari titik asal ke titik AP maksimum disini kurva TP naik dengan cepat demikian
pula MP
Daerah II :Dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP= o disini TP naik dan MP serta AP
turun
Daerah III : Dimulai dari MP = 0 dimana TP mulai menurun demikian pula AP
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang / The Law of Diminishing Return , dimana MP setiap unit input akan
Menurun sebanyak penambahan unit input ybs, dg asumsi cateris paribus
Return To scale :
Mencerminkan keresponsifan produk total bilamana semua input ditingkatkan secara proporsional
Return to scale dikelompokkan kedalam :
1. Constan Return to Scale
Menunjukkan keadaan jika perubahan semua input menyebabkan peningkatan output dengan jumlah yang sama
2. Decreasing Return to Scale
Menunjukkan keadaan jika peningkatan semua input menyebabkan peningkatan output yang lebih kecil
3. Increasing Return to Scale
Menunjukkan keadaaan jika peningkatan semua input menyebabkan peningkatan output yang lebih besar
Hubungan Antara faktor faktor produksi :
6 346 490 600 692 775 846
Tanah
2 200 346
282 400 448 490
1
141 200 245 282 316 346
0 1 2 3 4 5 6 TK
Pada dasarnya untuk menghitung output tersebut dapat dicari dengan menggunakan fungsi produksi
Coub Douglas
Q = 100 √ 2 . A. L
Dimana : L : Tenaga Kerja
A : Tanah
Secara umum fungsi Coub Douglas dinyatakan dengan rumus sbb :
Q : A l α Kβ
Dimana Q : output
L : Tenaga Kerja
K : Modal
A, α,β : parameter-parameter
A : Konstanta
α,β : elastisitas output
Jika α dan β = 1 konstan return to scale
α dan β > 1 Increasing return to scale
α dan β < 1 Decreasing return to scale
Contoh :
Jika A : 10 dan α = β = ½ dengan asumsi K adalah konstanta pada K = 1 maka dengan fungsi produksi Coub Douglas carilah TPL, APL, MPL dan gambarkan
grafiknya !
Jawab
L TPL APL MPL
Q : 10 L ½ K ½
: 10 L ½
0 0 0 -
: 10 √ L 1 10 10 10
2 1 4,14 7,07 4, 14
3 17,32 5,77 3,18
4 20 5 2,68
TP
TPL
20
10
APL
0 MPL L
1 2 3 4
PENDALAMAN MATERI:
Kurva yang menggambarkan kombinasi penggunaan dua input Tanah dan Tenaga Kerja yang menghasilkan output sama
Contoh :
Kurva produk sama yang menggambarkan input tanah dan tenaga kerja yang menghasilkan output yang sama yaitu isoquant I :
346 u dan isoquant II : 490 U
Kombinasi untuk menghasilkan output diatas adalah :
Isoquant I Isoquant II
6 1 A 6 2 P
3 2 B 4 3 Q
2 3 C 3 4 R
1 6 D 2 6 S
KPS I
A
6 P
KPS II
Tanah 5
4 Q
B R
3
C
2 S II : 490U
I : 346U
1
D TK
0
1 2 3 4 5 6
Garis biaya sama (isocost)
Garis yg menggambarkan gabungan faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya sama
Contoh :
Dengan faktor produksi Tanah dan TK yang masing-masing berharga $ 3/unit dan $2 / unit dapat digambarkan garis biaya sama
IC1, IC2, IC3, IC4 dan IC5, jika biayanya masing-masing $6, $9, $12, $15, dan $18
Tanah
6
5 1C5
4
1C4
3
1C3
2 1C2
1 1C1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TK
4
Isoquant = 346
3
c
2
IC3
IC2 IC4
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 TK
Biaya paling minimum terletak pada titik C yaitu ketika isoquant menyentuh isocost paling rendah dengan kombinasi input TK : 3, Tanah : 2 serta biaya sebesar
$12
Syarat agar biaya perusahaan minimum :
1. Rasio Produksi Marginal dari 2 input harus sama dengan rasio harga faktor produksinya.
Rasio subtitusi = PM TK
PM Tanah
= Slope KPS
= Harga Tenaga Kerja
Harga Tanah
2. Produksi pengeluaran Rp yang marginal per Rp yang diterima dari pengeluaran yang terakhir harus sama untuk setiap faktor produksi
PM TK PM Tanah
=
Harga TK Harga Tanah
PENDALAMAN MATERI :
1. Dengan menggunakan data pada contoh, jika Perusahaah ingin memproduksi 490 unit
berapa biaya minimum yang dicapai ? Gambar Isoquant dan Isocost !
2. Masih menggunakan data pada no 1, jika perusahaan ingin memproduksi 600 unit
berapa biaya minimum yang dicapai ? Gambar Isoquant dan Isocost !
3. Dengan menggunakan kombinasi faktor produksi Tanah dan Tenaga Kerja sbb:
Tanah : 6, 4, 3, 2
Tenaga Kerja : 2, 3, 4, 6
Biaya untuk Tanah $ 3 per unit
Biaya untuk Tenaga Kerja $ 2 per unit
Tentukan: 1) Kurva Produk Sama ( isoquant )
2) Kurva Biaya Sama ( isocost )
3) Berapa menggunakan kombinasi Tanah dan Tenaga Kerja agar
dicapai Biaya minimum
4) Gambarkan Kurva nya !
Jalur Ekspansi (Expantion path)
Garis yang menghubungkan titik-titik keseimbangan antara 2 faktor produksi yang memberikan biaya minimum jika perusahaan
meningkatkan anggarannya.
6
Tanah 5 Jalur Ekspansi Jangka Panjang
(semua input dirubah)
4
3
2
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
TK
Tanah 6
5
4
3 Jalur ekspansi jangka pendek
(hanya satu faktor produksi yang berubah)
2
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TK
Biaya produksi :
Semua biaya yang dikeluarkn perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang-barang
tersebut
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK:
Contoh:
Gambarkan Kurva biaya total jangka pendek yang menghasilkan output tertentu jika
Biaya yang dikeluarkan perusahaan sbb:
Q TFC TVC TC
1 60 30 90
2 60 40 100
3 60 45 105
4 60 45 115
5 60 75 135
6 60 120 180
Kurva biaya total jangka pendek
TC,
TVC,
FC 160
140 TC
120
100
80 TVC
60 FC
40
20
0 Q
1 2 3 4 5
Kurva Biaya perunit jangka Pendek
Biaya Tetap Rata-Rata (AFC)
Menunjukkan jumlah biaya persatuan output yng dihasilkan atau AFC = FC= (makin banyak output yang
dihasilkan, makin kecil biayanya) Q
Biaya Variabel Rata-Rata (AVC)
Merupakan biaya variabel total dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan perusahaan atau AVC = TVC =
Q
Biaya Rata-Rata (AC)
Yaitu biaya total; untuk memproduksi sejumlah barang dibagi dengan jumlah produksi atau AC = TC=
Q
Biaya jangka Pendek
Untuk membahas biaya akan diaalisis dengan kurva biaya total jangka pendek
Untuk menghasilkan 100 output produsen sebaiknya bekerja pada skala 1 (SAC 1) karena biayanya paling minimum (C 1<C2)
Sedangkan untuk menghasilkan 250 output produsen bekerja pada skala 2 (SAC 2) karena biayanya lebih rendah (C2<C1)
Jadi dalam jangka panjang produsen dapat memilih berbagai alternatif skala produksi dengan mengubah ubah faktor produksi
SAC 5
SAC 4
SAC 1
SAC 2 SAC 3
Tidak
ekonomis Tidak ekonomis
Skala ekonomis
2. Sebuah perusahaan memiliki struktur biaya sbb: Biaya Tetap Total (TFC) yang dike-
luarkan Rp 20.000,-
Biaya Berubah Total (TVC) pada berbagai tingkat produksi adalah sbb:
Jumlah Produksi (unit) TVC (Rp)
1 10.000
2 18.000
3 24.000
6 39.000
10 60.000
15 90.000
19 133.000
22 176.000
24 216.000
90
80
MC
60
40
AC
20
AVC
Perusahaan
D S Pasar
D = AR = MR E
S D
Kurva Permintaan Perusahaan pada Pasar Persaingan Sempurna
• Kurva permintaan D = AR = MR dan berbentuk garis lurus sejajar dengan sumbu horizontal artinya bahwa perusahaan
dapat menjual setiap jumlah komoditi pada harga tersebut
contoh :
P Q TR AR MR
10 5 50 10 -
10 6 60 10 10
10 7 70 10 10
10 8 80 10 10
dimana :
P : Harga
Q : Jumlah
TR : Pendapatan Total
AR : Pendapatan Rata-Rata
MR : Pendapatan Marginal
Soal
1. Tentukan elastisitas permintaan dan penawaran setiap perubahan harga, apabila harga permintaan dan penawaran adalah
seperti yang ditunjukkan oleh data dibawah ini :
2. Terangkan pengaruh elastisitas terhadap perubahan hasil penjualan yang diakibatkan oleh perubahan harga (gunakan grafik
dalam membuat uraian tersebut). Bagaimanakah masing-masing perubahan mempengaruhi penjualan (apakah ia turun,
bertambah atau tetap ?
Keseimbangan Pendekatan Jangka Pendek : Pendekatan Total
Perusahaan menghendaki laba maksimal yaitu jika selisih positif antara TR dan TC mencapai angka terbesar
Contoh : TC pada berbagai output adalah sebagai berikut :
Jumlah Q Biaya Total
(unit) TC (Rp)
0 800
100 2000
200 2300
300 2400
400 2524
500 2775
600 3200
650 3510
700 4000
800 6400
Jika P : Rp 8 tentukan tingkat output saat perusahaan memaksimumkan laba, BEP dan Rugi maksimum !
Tabel : Total Pendapatan dan Total Biaya Pada Tingkat Produksi Tertentu
Q P (Rp) TR (Rp) TC (Rp) Laba (Rp)
0 8 0 800 -800
100 8 800 2000 -1200
200 8 1600 2300 -700
300 8 2400 2400 0
400 8 3200 2524 676
500 8 4000 2775 1225
600 8 4800 3200 1600
650 8 5200 3510 1690
700 8 5600 4000 1600
800 8 6400 6400 0
4000
3000
A
B
2000
1000
0
100 200 300 400 500 600 700 800
Kurva TR merupakan garis linier yang memiliki slope positif melalui titik nol karena P konstan sebesar
Rp 8 denga output 100 unit perusahaan menderita rugi total paling besar ditunjukkan oleh titik A. BEP
dicapai pada output 300 unit TR = TC ditunjukkan oleh titik B dan Perusahaan mencapai keuntungan
total maksimum di titik D ketika perusahaan memproduksi dan menjual 650 unit output.
Contoh
permintaan pasar dalam industri yang bersaing sempurna ditentukan oleh QD = 70 – 5P dan QS = 40 +
2,5P. Berapa BEP dan gambarkan !
QD = QS D
8
70 – 5P = 40 + 2,5P P7 S
70 – 40 = 7,5P 6
P=4 5 E
QD = 70 – 5(4) 4
= 50 3
2
1 S
D
0
50
Q
Keseimbangan perusahaan jangka pendek : Pendekatan Marginal
Penerimaan Marginal (MR) mengukur perubahan TR per satu unit perubahan jumlah yang dijual, dengan kata lain MR = slope
kurva TR, karena pada persaingan sempurna MR = P. maka perusahaan akan memaksimumkan keuntungan lotal jangka
pendeknya pada tingkat output dimana P = MR = MC dan MC pada posisi naik.
Laba Murni :
MC
AC
A
P* D = AR = MR
C B
O Q* Q
Kurva MR dan MC berpotongan pada dua titik, tetapi yang dapat memberikan laba maksimum adalah kurva MC dalam posisi
naik dengan bertambahnya produksi. Sedangkan jika kurva MC dalam posisi turun, maka perusahaan mendapatkan
kerugian minimum. Jadi perusahaan akan mendapatkan laba maksimum pada saat produksi = Q* dengan harga = P* jadi
besarnya TR = OQ*AP* dan besarnya TC = OQ*BC sehingga laba total = CBAP* ini merupakan laba murni / laba super
normal dimana TR > TC atau Л = TR – TC
Л (TR) (TC)
Q = Q - Q= 0
• Misal:
• Diketahui perusahaan yang bersaing dalam
persaingan sempurna menghadapi harga (P) =
4, TC = Q³ - 7Q² + 12Q +5
• Tentukan tingkat output maksimum dan
keuntungan maksimum !
(TR) (TC)
Q = Q
MR = MC
contoh : Perusahaan yang bersaing sempurna menghadapi P = 4 dan TC = Q³ – 7Q² + 12Q + 5. Tentukan tingkat output maksimum dan keuntungannya.
TR = 4Q
MR = P = 4
MC =<3Q2 –=14Q + 12
_
MR = MC
4 = 3Q2 – 14Q + 12
<
3Q2 – 14Q + 8 = 0
(Diselesaikan dengan rumus abc) = X₁, ₂ = -b ± √ b² - 4 ac 14 ± √ 196 – 4 (3) (8)
----------------------- = -------------------------------
2a 2(3)
= 14± √ 196 – 96
-------------------------
6
= 14 ± √ 100
----------------
6
= 14 ± 10
------------------
6
X ₁ = 14 + 10
------------- = 4
6
X₂ = 14 - 10
-------------- = 0,66
6
Untuk laba maksimum, maka MC dalam posisi naik, maka buat turunan ke dua
MC’ = 6Q – 14
Jika Q = 0,66 maka MC’ = 6 (0,66) – 14 = -10
Q = 4 maka MC’ = 6 ( 4 ) – 14 = 10
Л = TR – TC
TR = 4Q
TC = Q³ – 7Q² + 12Q + 5
Л = -Q³ + 7Q² – 8Q – 5
= (-4)³ + 7(4)² – 8(4) – 5
= 11
Laba Normal
Pada persaingan sempurna dimungkinkan perusahaan mendapatkan laba maksimum, tetapi laba yang diperoleh
bukan merupakan laba murni.
P
MC
AC
P* D = AR = MR
Q
Q*
Titik minimum kurva AC tepat menyinggung kurva MR yang berbentuk garis horisontal. Titik minimum
kurva AC selalu dipotong kurva MC dan pada saat itu MR = MC. Pada kondisi ini produksi Q* dan
harga P* = 0 meskipun demikian perusahaan masih mendapat laba normal.
PENDALAMAN MATERI:
MC
AC
A AVC
C
AFC
P D = AR = MR
B
E
Ketika harga P dan berpotongan dengan MC pada produksi Q perpotongan tersebut terletak
diantara kurva biaya total rata-rata dan kurva biaya variabel rata-rata menunjukkan besarnya AFC,
sehingga jika P diatas AVC berarti ada sebagian kelebihan penerimaan untuk menutup sebagian
FC.
Jadi jika perusahaan melanjutkan usahanya hanya rugi lebih kecil dibandingkan jika menutup
usahanya.
Titik Tutup Usaha
Ketika harga (P) tepat menyinggung titik minimum kurva AVC produksi = Q dan harga = P maka kurva MC memotong dari bawah titik minimu
AVC artinya penerimaan perusahaan = biaya variabel total perusahaan. Oleh karena itu perusahaan akan menanggung rugi sebesar FC baik
kalau meneruskan usaha maupun menutup usaha. Jika prospek cerah, meneruskan usaha (mempertahanan pasar yang sudah dikuasainya).
tetapi jika prospek suram perusahaan harus menutup usahanya.
MC
ATC
AVC
C A
D = AR = MR
P B
MC
P3
P2
P1
P0
P 10
Qo Q1 Q2 Q3
Kurva MC jangka pendek adalah kurva penawaran perusahaan jangka pendek, kurva
penawaran ini dimulai dari titik minimum kurva AVC
Po Qo, P1 Q1 dst
Kurva Perubahan jangka panjang :
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan mudah masuk atau keluar dalam industri / pasar, ketika TR > TC
dimana perusahaan akan mendapatkan laba murni, maka akan banyak perusahaan dalam industri / pasar
untuk mendapatkan laba yang tinggi. Sehingga akan semakin banyak barang yang ditawarkan, hal ini akan
menyebabkan harga turun, hingga TR = TC disini perusahaan haya mendapatkan laba normal
D1 So
SMC1 SAC1
Do
P1 P1
LAC1 E S1
Po SMC2 SAC2 Po
LAC2 F
P2 P2
Qo Q1 Q2 Qo Q1 Q2
a. Keadaaan Perusahaan b. Keadaan Industri
Perusahaan dalam keadaan keseimbangan jangka panjang. Perpotongan kurva SMC dan pada saat
itu kurva LAC berada pada titik skala produksi yang minimum. Harga ditentukan pada
perpotongan kurva penawaran dan kurva permintaan
jika terjadi perubahan pendapatan dalam masyarakat maka kurva permintaan akan
bergeser dari Do ke D1 akibatnya harga naik menjadi P1 pada harga ini produksi bertambah
menjadi Q1 dengan harga dan jumlah produk baru perusahaan mendapat laba murni.
Adanya laba murni mendorong perusahaan baru masuk ke industri, sehingga jumlah
produk yang ditawarkan bertambah dengan demikian kurva penawaran bergeser dari So ke
S1 sehingga terjadi keseimbangan baru dititik F pada harga P2 dan jumlah produksi Q2.
SMC2 So
SMC1 S1
Do
P1 SAC1 SAC2
P1
P2 LAC2 F
P2
LAC1
Po E
Po
Qo Q1 Q2 Qo Q1 Q2
D1
SMC So
Do
P1 SAC S1
LAC
P1
Po
Po
Qo Q1 Qo Q1
Semula baik perusahaan maupun industri dalam keadaan keseimbangan pada harga Po dan jumlah produksi Qo
perusahaan mendapatkan laba normal dan tidak ada perusahaan baru yang masuk atau keluar industri.
Jika permintaan barang yang dihasikan industri meningkat maka kurva permintaan bergeser ke kanan (Do ke D1)
dengan penawaran yang tetap maka harga naik menjadi P1 dan mendorong perusahaan untuk menambah
produksinya (So S1)
Laba murni akan mendorong perusahaan baru masuk ke industri, masuknya perusahaan-perusahaan baru
menyebabkan jumlah barang meningkat dan pada gilirannya akan menekan tingkat harga sampai pada Po
Jika titik-titik keseimbangan E dan F dihubungkan akan diperoleh kurva penawaran jangka panjang yang konstan
berbentuk horisontal dan sejajar dengan sumbu Q
Perkecualian Kurva Penawaran :
1. Kurva penawaran yag tidak elastis sempurna
P
S
P2
P1
D1
Po
Do
Qo Q
Pada kondisi ini, berapapun harga yang ditawarkan jumlah barang tidak bisa ditambah.
Contoh : Lukisan Monalisa karya L. da Vinci
2. Kurva penawaran yang melengkung ke belakang /back ward banding supply.
Jika pendapatan tenaga kerja rendah, ia menambah jam kerjanya untuk meningkatkan pendapatan sampai pada titik
tertentu, setelah itu ia akan mengurangi waktu kerja, dengan demikian jika upah telah tinggi maka seseorang
cenderung mensubtitusikan jam kerja untuk waktu senggang (leusere).
PENDALAMAN MATERI:
1. Didalam pasar output berstruktur persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1000
Dalam jangka pendek, setiap perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50 P
Dimana Qs adalah output tiap perusahaan, P adalah harga dan permintaan pasar
Qd = 160.000 – 10.000 P
1) Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek
2) Gambarkan kurva permintaan yang dihadapi perusahaan dan tingkat keseimbangan
3) Jelaskan, bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit
atau lebih banyak dari output tingkat keseimbangan!
2. Sebuah perusahaan Jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi
dinyatakan dalam TC = 100 + Q² jika harga jual Jam per unit adalah $ 60
1) Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum ?
2) Berapa besar laba maksimum tersebut ?
Pasar monopoli :
Yaitu suatu bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Faktor - faktor yang menimbulkan monopoli:
1. Perusahaan mempunyai sumberdaya tertentu yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain
2. Terdapat skala ekonomis dalam kegiatan yang dilakukan monopoli
3. Pemerintah melalui undang-undang memberikan hak monopoli kepada perusahaan tertentu
0 8 0 0 0
1 7 7 7 7
2 6 12 5 6
3 5 15 3 5
4 4 16 1 4
5 3 15 -1 3
6 2 12 -3 2
7 1 7 -5 1
8 0 0 -7 0
Keterangan :
Q : Jumlah
P : Harga
TR : Pendapatan
MR : Pendapatan Marginal
AR : Pendapatan rata-rata
8
B>1
6
B’ C=1
4
F<1
2
B’’ C’
G
0
2 4 MR 6 8 D
=
Elastisitas dititik B e B”G
O B”
= 6/2 = 3
Maka dapat diketahui MR disuatu titik, misal di B’
MR B’ = PB (1 – 1/e)
= 6 (1 – 1/3)
=4
MR positip selama kurva D elastis (e > 1), penurunan harga menyebabkan TR naik
MR = 0 selama kurva D unitary elastis (e=1), turunnya harga tidak menyebabkan perubahan TR.
MR negatip selama kurva D inelastis ( e< 1) , turunnya harga mengakibatkan TR turun
Keseimbangan jangka pendek : Pendekatan total :
Untuk mendapatkan laba maksimum, produsen monopoli harus menentukan jumlah barang yag dihasilkan
dan menjualnya sehingga perbedaan antara TR dan TC paling besar.
Menentukan laba maksimum dipasar monopoli.
Q P TR TC MR MC
0 200 0 145 -145 - -
1 180 180 175 5 180 30
2 160 320 200 120 140 25
3 140 420 220 200 100 20
4 120 480 250 230 60 30
5 100 500 300 200 40 50
6 80 480 370 110 -20 70
7 60 420 460 -40 -60- 90
8 40 320 570 -250 100 110
TR, TC
600
TC
400
TR
200
0 4 8 10 Q
Laba maksimum dicapai pada saat perusahaan memproduksi 4 unit barang dengan TR = 480 dan TC =250 laba maksimum 230
Keseimbangan Jangka Pendek : Pendekatan Marginal
200
MC
AC
DS
120
100
F
E
40
0 2 4 6 8 10
MR D
Seorang Produsen monopoli untuk mendapatkan laba maksimum menjual barang sejumlah 4 unit (MC berpotongan MR)
dengan harga barang 120. produsen monopoli mendapatkan laba murni
Deskriminasi Harga
Produsen monopoli berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menghasilkan barang yang dijual dipasar yang berbeda
pada pasar yang mempunyai elasstisitas permintaan yang berbeda. Dengan demikian barang yang sudah dijual dipasar
yang satu tidak mungkin dijual kembali dipasar yang lain.
Diskriminasi harga dibedakan menjadi 3
10 Surplus Konsumen
D = AR
0 5 8 11 Q
4 D = AR
• Pajak ini dikenakan atas dasar barang yg dihasilkan (seperti biaya variabel)
berarti akan mempengaruhi biaya rata-rata (AR) maupun biaya marginal
(MR)
• Dengan adanya pajak khusus, kurva AC bergeser ke atas
sebesar pajak per unit dari ACo ke AC1 dan kurva MC bergeser
dari MCo ke MC1 dg kurva MR yg tetap, maka perpotongan yg
baru dg kurva MC1 menunjukkan barang yg dihasilkan agar
laba maksimal.
• Artinya jumlah barang yg dihasilkan menjadi berkurang dari
Qo ke Q1 dengan adanya pajak khusus.
• Biasanya pada kondisi ini produsen membebankan pajak ke
konsumen atau ke pemasok.
• Pembebenan ke konsumen disebut Forward shifting dan ke
pemasok disebut Backward shifting
• 1. Diketahui permintaan: Qd = 30 – 6P
• penawaran: Qs = -10 +4P
a) Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan kepada produsen
sebesar 1,25 per unit. Berapa keseimbangan baru setelah adanya
pajak tersebut ?, berapa jumlah pnerimaan pajak ?
b) Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan sebesar 20%,
berapa keseimbangan baru setelah adanya pajak tersebut?,
berapa jumlah penerimaan pajak?
c) Jika pemerintah menetapkan subsidi sebesar 1,25 per unit,
berapa keseimbangan baru setelah adanya subsidi tersebut?,
berapa besarnya subsidi yg harus disediakan oleh pemerintah ?
d) Gambarkan kurva tersebut!
TUGAS
• 1. Diketahui permintaan: Qd = 15 – 3P
• penawaran: Qs = -5 +2P
a) Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan kepada produsen
sebesar 1,75 per unit. Berapa keseimbangan baru setelah adanya
pajak tersebut ?, berapa jumlah pnerimaan pajak ?
b) Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan sebesar 25%,
berapa keseimbangan baru setelah adanya pajak tersebut?,
berapa jumlah penerimaan pajak?
c) Jika pemerintah menetapkan subsidi sebesar 1,75 per unit,
berapa keseimbangan baru setelah adanya subsidi tersebut?,
berapa besarnya subsidi yg harus disediakan oleh pemerintah ?
d) Gambarkan kurva tersebut!
PENENTUAN HARGA MAKSIMAL OLEH PEMERINTAH
• PASAR OLIGOPOLI
• Pasar dimana terdapat beberapa penjual, sehingga tindakan seorang
penjual/produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Oleh karena
tindakan seorang produsen akan mempengaruhi yg lain.
• PASAR OLIGOPOLI
• Pasar dimana terdapat beberapa penjual, sehingga tindakan seorang
penjual/produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Oleh karena
tindakan seorang produsen akan mempengaruhi yg lain.
• Fungsi permintaan pasar sama bagi 2 perusahaan (duopolis) yg bergabung dalam kartel Q = 120 – 20 P fungsi
biaya total untuk masing-masing duoplis TC = 0,10 Q²
• Output terbaik:
• Permintaan untuk setiap duopolis : Q = 60 – 10 P
• P = 6 – 0,1 Q
• TR = P. Q = ( 6 – 0,1 Q ) Q = 6Q – 0,1 Q²
• MR = 6 – 0,2 Q
• MC = 0,2 Q
• AC = 0,10 Q²/Q = 0,10 Q
• Jadi Output terbaik MR = MC : 6 – 0,2 Q = 0,2 Q
• 6 = 0,4 Q
• Q = 15
• P = 6 – 0,1 Q = 6 – 0,1 ( 15))
• = 6 – 1,5
• = 4,5
• Л Total masing-masing duopoli = TR = 6 Q – 0,1 Q²
• = 6 (15) – 0,1 (15)²
• = 90 - 22,5
• = 67,5
• Л = TR – TC = 67,5 – 0,10 ( 15)² = 67,5 – 22,5 = 45
PENDALAMAN MATERI
• Pasar Faktor Produksi adalah pasar dimana para produsen atau perusahaan membeli input yang
kemudian diolah menjadi barang.
• MONOPSONI:
• Merupakan keadaan dimana hanya terdapat seorang pembeli tunggal, sebagai pembeli tunggal
seorang monopsonis menghadapi kurva penawaran faktor produksi yg miring dari kiri bawah ke
kanan atas.