1. Pengertian Produksi
2. Fungsi Produksi
3. Jangka Waktu Produksi
4. Meminimumkan Biaya Produksi
Pengertian Produksi
• Proses mengubah input menjadi output.
• Produksi meliputi semua kegiatan untuk
menciptakan/menambah nilai/guna suatu
barang/jasa
• Total produksi : keseluruhan barang yang
dihasilkan oleh sejumlah input
• Produksi marginal : tambahan produksi
setiap menambah 1 unit input
Jangka Waktu Produksi
Q3
Q2 A
TP
Tahap I Tahap II Tahap III
Q1
0 L1 L2 L3 L4
APL
0 L1 L2 L3 L4
MPL
• Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih
sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan
total produksi, produksi rata-rata dan produksi
marginal.
• Tahap II Produksi total terus meningkat sampai
produksi optimum sedang produksi rata-rata
menurun dan produksi marginal menurun
sampai titik nol.
• Tahap III Penambahan tenaga kerja
menurunkan total produksi, dan produksi rata-
rata, sedangkan produksi marginal negatif.
Produksi Jangka Panjang.
K1 A
B
K2
C
K3
Isoquan
0 L1 L2 L3 L
Ciri-ciri isoquant
• Mempunyai kemiringan negatif
• Semakin ke kanan kedudukan isoquant
menunjukkan semakin tinggi jumlah
output
• Isoquant tidak pernah berpotongan
dengan isoquant yang lainnya
• Isoquant cembung ke titik origin.
b. Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya
sama.
Menunjukkan semua kombinasi 2 macam
input yang dibeli perusahaan dengan
pengeluaran total dan harga faktor produksi
tertentu.
c. Meminimumkan biaya produksi
Untuk meminimumkan biaya produksi maka
kemiringan garis isocost harus sama dengan
isoquan atau ΔK PL
=
ΔL PK
K IS1 IS2
TO/PK
B
K1
0 L1 TO/PL L
Dalam kegiatan produksi berlaku hukum The
Law Of The Diminishing Return (LDR)
(Hukum pertumbuhan hasil yang semakin
menurun)
“ Apabila faktor produksi variabel dapat diubah
pada mulanya produksi total akan semakin
banyak, tetapi sesudah mencapai tingkat
tertentu pertambahan produksi semakin
berkurang dan akhirnya menjadi negatif.”
Jangka Waktu Produksi
A
4
B
2 Q = 1000
8 L
0 1
• Karakteristik kurva isokuan:
a. Memiliki slope negatif
b. Cembung kearah titik orogin
c. Tidak saling berpotongan dengan isokuan
yang lain
d. Daerah yang relevan berproduksi adalah
daerah yang berkecondongan Negatif.
Isocost (Buget Line/I)
• Isocost adalah kurva yang menunjukan
berbagai kombinasi pembelian dua input
variabel [misal tenaga kerja (L) dan modal
(K)] dengan menggunakan jumlah anggaran
yang sama (I)
Rumus Garis Anggaran
• PK.K + PL.L = I
Contoh
• Kegiatan produksi diasumsikan
menggunakan dua macam input yaitu modal
(K) dan tenaga kerja (L), Harga input/unit
modal Rp 200 dan tenaga kerja Rp
300/orang. Anggaran yang tersedia sebesar
Rp 6.000 untuk membeli seluruh input.
• Berdasar data di atas maka persamaan garis
anggaran produsen: 200K + 300L = 6000
Kurva Isocost
K
30
15
12
L
0 10 20
12
Kombinasi input dengan biaya terendah
K
B E
K* I1
I2
A
I3
0 L
L*
Mikro
Biaya Produksi
Menganalisis prilaku pelaku ekonomi
dalam kaitan dengan kelangkaan,
pengalokasian, sumber daya dan
barang, melalui mekanisme pasar.
Menganalisis laba maksimum/rugi
minimum berdasarkan penerimaan
dan biaya.
• Mendeskripsikan pengertian biaya dan
macam-macamnya
• Mendeskripsikan unsur-unsur biaya dan cara
menghitungnya
• Menyusun tabel dan membuat grafik biaya
perusahaan
Seluruh beban keuangan yang
dikeluarkan oleh produsen untuk
memproduksi suatu barang atau
jasa
EXPLICIT COST
BIAYA
IMPLICIT COST
EXPLICIT COST
adalah ( pengeluaran) atau biaya 2
yang terlihat secara fisik seperti
uang.
CONTOH
IMPLICIT COST adalah biaya yang
tidak terlihat secara langsung
misalnya penyusutan barang dan
modal.
CONTOH
CONTOH EXPLICIT COST :
• Pembelian peralatan
• Beban Gaji
• Pembelian Bahan Baku
• Beban Listrik dan Telepon
KEMBALI
CONTOH IMPLICIT COST:
• Beban Perlengkapan
• Beban Penyusutan Peralatan
• Dll
KEMBALI
KURVA
CONTOH TABEL
TOTAL VARIABLE COST (TVC)
atau Biaya Tidak Tetap adalah biaya
yang besarnya tergantung
jumlah produksi.
CONTOH TABEL
TABEL
TC = FC + VC
TABEL
MC = ∆ TC atau MC = TC’
∆Q
KEMBALI
CONTOH TFC:
• BEBAN PENYUSUTAN
• GAJI DIREKTUR
• SEWA GEDUNG
• BEBAN ASURANSI
• DLL
KEMBALI
CONTOH TVC:
• BAHAN BAKU
• UPAH TENAGA KERJA
• DLL
KURVA
Q TFC
0 200
1 200
2 200
3 200
4 200
5 200
6 200
7 200
8 200
9 200
10 200
KEMBALI
200 TFC
0 5 10 Q
• TFC Horisontal adalah karena nilainya tidak
berubah walaupun berapa banyaknya yang
diproduksi.
• AFC selalu menurun bila produksi tetap tidak
pernah menyentuh sumbuh horisontal artinya
nilai AFC tidak pernah negatif.
TABEL
Q TFC TVC
0 200 0
1 200 30
2 200 80
3 200 150
4 200 250
5 200 350
6 200 460
7 200 600
8 200 800
9 200 1,010
10 200 1,250
KEMBALI
1400
1200
1000
Q
800
TFC
600
TVC
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA
Q TFC TVC TC
0 200 0 200
1 200 30 230
2 200 80 280
3 200 150 350
4 200 250 450
5 200 350 550
6 200 460 660
7 200 600 800
8 200 800 1,000
9 200 1,010 1,210
1600
1400
1200
Q
1000
TFC
800
TVC
600
TC
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA
Q TFC AFC
0 200 -
1 200 200
2 200 100
3 200 67
4 200 50
5 200 40
6 200 33
7 200 29
8 200 25
9 200 22
10 200 20
KEMBALI
200 TFC
AFC
0 Q
KURVA
Q TVC AVC
0 0 -
1 30 30
2 80 40
3 150 50
4 250 63
5 350 70
6 460 77
7 600 86
8 800 100
9 1,010 112
10 1,250 125
KEMBALI
1400
1200
1000
Q0
800
TVC 0
600
AVC -
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KURVA
Q TC AC
0 200 -
1 230 230
2 280 140
3 350 117
4 450 113
5 550 110
6 660 110
7 800 114
8 1,000 125
9 1,210 134
10 1,450 145
KEMBALI
1600
1400
1200
1000 Q
800 TC
600 AC
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA
Q TC MC
0 200 -
1 230 30
2 280 50
3 350 70
4 450 100
5 550 100
6 660 110
7 800 140
8 1,000 200
9 1,210 210
10 1,450 240
KEMBALI
1600
1400
1200
1000 Q0
800 TC 200
600 MC -
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C TC
AC
MC VC
AVC
FC
AFC
Q
0
PRODUKSI