Anda di halaman 1dari 34

TEORI PRODUKSI

Dr. Muchtolifah, SE, MP.


TEORI PRODUKSI

• Produksi : merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas


ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input.

• Kegiatan produksi : adalah menkombinasikan berbagai input


untuk menghasilkan output.

• Hubungan teknis antara input dan output tersebut dapat


berbentuk persamaan, tabel atau grafik.
TEORI PRODUKSI

JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG


• Fungsi Produksi : adalah fungsi yang menunjukkan
hubungan fisik antara tingkat output dan tingkat
(kombinasi) input yang digunakan .

FUNGSI
• Input produksi tidak hanya human resources
PRODUKSI melainkan bisa capital resources (modal), natural
resources dan managerial resources skill.

• Hubungan antara jumlah output (Q) dengan sejumlah


input yang digunakan dalam proses produksi (X1, X2,
X3, …… Xn), secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :
Q = f (X1, X2, X3,…. Xn)
PRODUKSI DG SATU INPUT VARIABEL
• Analisis jangka pendek :
dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah.

Barang Modal
FAKTOR
PRODUKSI
Tenaga Kerja
• Apabila input modal (K) dianggap konstan dalam jangka
pendek, maka fungsi produksinya menjadi : Q = f (L)

• Dari fungsi produksi dengan satu input variable diatas,


dapat diturunkan :
- Average Physical Product of Labor (APL)
- Marginal Physical Product of Labor (MPL)
Produksi Total, Produksi Marjinal Dan Produksi
Rata-rata
•  Kuantitas output yang diproduksi : (Q)
Total Produksi : TP = Q = f(L)

• Kuantitas penggunaan input produksi


- Produk Marjinal dari Tenaga Kerja (Marginal Product Of
Labor / MPL) :
Perubahan dalam produk total atau tambahan output
akibat perubahan per unit tenaga kerja yang digunakan.

MPL = 7
•  - Produk Rata-rata dari Tenaga Kerja (Average Product
Of Labor / APL) :
Produk total dibagi dengan jumlah tenaga kerja
yang digunakan :
APL =

- Elastisitas Produksi input dari tenaga kerja (Output


Elasticity Of Labot / EL)

8
Produk Total, Marjinal, Rata-rata dr TK, & EL
L Q MPL APL EL

0 0 - - -
1 3 3 3 1
2 8 5 4 1,25
3 12 4 4 1
4 14 2 3,5 0,57
5 14 0 2,8 0
6 12 -2 2 -1

9
Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel

Tahap I Tahap II Tahap III


Tiga Tahap Produksi Jangka Pendek
• Tahap 1 : Titik 0 S/D AP maksimum
Pada tahap ini akan menguntungkan bila terus menambah tenaga
kerja karena AP masih terus meningkat
• Tahap 2 : AP maksimum s/d MP = 0
Pada tahap ini penambahan tenaga kerja masih tetap menambah
output tetapi pertambahannya makin kecil dan akhirnya mencapai
nol (MP = 0)
• Tahap 3 : MP < 0
Pada tahap ini penambahan tenaga kerja justru merugikan karena
menurunkan total produksi
1. Sebuah perusahaan mebel berproduksi
dlm jangka pendek dg jumlah peralatan
Soal Latihan (mesin) tetap. Manajer perusahaan
(Kasus) : mengamati , bila jml tenaga kerja
ditingkatkan secara bertahap dari 1
sampai 7 orang, jml output yg dihasilkan
adalah 10, 17, 22, 25, 26, 25, 23.
a. Hitunglah prod rata2 dan prod marjinal.
b.Gambarkan kurva2 Prod Total, Prod
Marjinal, dan Prod Rata2
TEORI • Baik barang modal maupun tenaga
kerja sekarang bersifat variable.
PRODUKSI
JANGKA • Dalam jangka panjang, perusahaan
lebih mampu meningkatkan efisiensi
PANJANG karena dapat mengubah inputnya
• Untuk analisis perilaku jangka panjang
digunakan kurva isokuan (isoquant) dan
isokos (isocost)
• Isoquant adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan
KURVA kombinasi antara dua input (variable)
PRODUKSI untuk menghasilkan suatu tingkat output
tertentu, yang besarnya sama sepanjang
SAMA isokuan tersebut .
(ISOQUANT)
• Makin jauh dari titik origin (0,0) tingkat
produksi makin besar, yang menunjukkan
jika input yang digunakan tambah banyak
output yang dihasilkan dapat bertambah
banyak.
Kurva Isokuan

Kurva isokuan akan


berbentuk garis kontinyu
menurun dari kiri atas ke
kanan bawah

IQ
L
Makin Jauh Dari Titik (0, 0) Maka Tingkat
Produksi Makin Besar

K
IQ1 < IQ2 < IQ3
Karena kombinasi faktor produksi
IQ3 > IQ2 > IQ1
K3

K2
IQ3
K1
IQ2

IQ1
L
L1 L2 L3
Kurva Isokuan Bergerak
Dari Kiri Atas Ke Kanan Bawah

KA A Slope kurva isokuan menunjukkan


Marginal Rate of Technical
KB B Substitution (MRTS)
KC C
D
KD

IQ

L
LA L B LC LD
• Teknik Substitusi Faktor Produksi (Marginal
Slope Kurva Rate of Technical Substitution (MRTS) :
Isokuan Bilangan yang menunjukkan berapa unit factor
produksi L harus dikorbankan untuk menambah
1 unit factor produksi K pada tingkat produk
yang sama.

• Slope kurva isokuan menunjukkan angka


marginal rate of technical substitution (MRTS).
Kurva : Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)

 
(MPL . ∂L) + (MPK . ∂K) = 0
MPL . ∂L = -MPK . ∂K
Ridge Line • Garis batas antara berbagai kombinasi
input K & L yang secara rasional dapat
digunakan oleh perusahaan.

• Garis tepi yang memisahkan bagian


isokuan yang relevan (slope negatif)
dengan bagian isokuan yang tidak
relevan (slope positif).

20
Garis batas Substitusi (Ridge Line)

K
Interval produksi yang efisien
atau Tahap Produksi II Jangka
panjang

IQ5
IQ4
IQ3
IQ2
IQ1
L
The Law of Diminishing Return
• Dalam penggunaan dua macam faktor produksi juga
berlaku hukum LDR.
Penurunan hasil L dapat dilihat
dg menarik grs ABC.
Jika K sebanyak G unit,
penambahan L sebanyak AB unit
menambah output sebanyak 20 unit.
Penambahan L dg jml yg sama (BC=AB)
Hanya menambah output sebanyak
10 unit
Jika jumlah barang modal (K) tetap, maka
K akan terjadi the law of diminishing return
dari penggunaan tenaga kerja (L)
Untuk penambahan tingkat produksi
yang sama, dibutuhkan penambahan
tenaga kerja yang makin lama makin
banyak
K1
Q=120
Q=100

Q=80
Q=60
L
L 1
L 2
L 3
L
4
K
Jika jumlah tenaga kerja (L)
tetap, maka akan terjadi the
law of diminishing return dari
K4
penggunaan barang modal (K)
Untuk penambahan tingkat
K3 produksi yang sama,
Q=120
dibutuhkan penambahan
K2 barang modal yang makin
Q=100
lama makin besar
K1 Q=80
Q=60
L1
L
Contoh : Isokuan
• Seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang
sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksi barang tersebut ia
menggunankan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya
dapat dipertukarkan. Gambarkan kurva isokuan, apabila
empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit disajikan dlm
tabel berikut :
GABUNGAN TENAGA KERJA MODAL
(UNIT) (UNIT)
A 1 6
B 2 3
C 3 2
D 6 1
Curva Isokuan
• Isocost : Garis yang menggambarkan
gabungan faktor-faktor produksi yang
GARIS BIAYA dapat diperoleh dengan menggunakan
SAMA (ISOCOST) sejumlah biaya tertentu.

• Unt dapat membuat garis isokos, data


berikut diperlukan :
- Harga faktor-faktor produksi yang
digunakan.
- Jumlah uang yang tersedia untuk
membeli faktor-faktor produksi .
Kurva Isocost

K Isocost adalah kurva yang


menunjukkan kombinasi
penggunaan dua faktor produksi
pada tingkat produksi yang
sama, yang membutuhkan biaya
sama.
Slope isocost menggambarkan
L
rasio harga dua faktor produksi
yang digunakan
 = -w/r
Pergeseran Isocost
K

IK1 IK2 IK3


L
Isocost akan bergeser jika anggaran nominal berubah. Pergeseran
tersebut menggambarkan perubahan daya beli (kemampuan
anggaran) perusahaan
Contoh : Isocost
• Apabila upah tenaga kerja per unit Rp10.000,- dan biaya modal per
unit Rp20.000,-, sedangkan jumlah uang yg tersedia adalah Rp80.000,-
Garis TC menunjukkan gabungan tenaga kerja dan modal yg dpt
diperoleh dg menggunakan uang yg tlh tersedia, gambarkan kurva
isocost apabila digunakan unt :
- Memperoleh modal saja.
- Memperoleh tenaga kerja saja
- Memperoleh 2 unit modal dan 4 unit tk. Di ttk A
- Beberapa isokos yg lain TC1, TC2, TC3, apabila jml uang yg tersedia
adalah Rp100.000, Rp120.000, Rp140.000,-
Kurva Isocost
KESEIMBANGAN PRODUSEN
K
Produsen mencapai
keseimbangan pada saat
kurva isokuan
-(MPL/MPK) =-(w/r) bersinggungan dengan
K* kurva isocost
IQ
Hal ini bermakna alokasi
IK anggaran sudah efisien
L
L*
Memaksimumkan
Produksi • Apabila jumlah pengeluaran
untuk membiayai produksi
sudah ditentukan, keadaan
yang bagaimanakah yang akan
memaksumumkan produksi ?
Memaksimumkan Produksi

Anda mungkin juga menyukai