Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika merupakan salah satu teknik penghitungan dalam
matematika yang berperan penting dari segi penggunaannya dalam
kehidupan, khususnya bagi mahasiswa guna sebagai alat untuk mengukur
dan mengolah data yang didapatkan dari lapangan untuk suatu penelitian
(sekripsi, tesis, disertasi, dll). Seperti yang termuat dalam Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia (Muda, 2006) bahwa statistika adalah 1) ilmu tentang
cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis,
dan mencari keterangan yang berarti dari dua data yang berupa angka; dan
2) pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data,
penyelidikan, dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan
bilangan (angka-angka). Statistika pun memiliki beberapa bagian dalam
penghitungannya sesuai apa yang dibutuhkan oleh pengguna/penghitung.
Pada penghitungan statistic kali ini akan membahas korelasi
berganda. Sebelum ke korelasi berganda, maka perlu diulas terlebih
dahulu apa itu korelasi. Korelasi yakni teknik statistic yang digunakan
untuk menguji ada tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua
variabel atau lebih.Sedangkan korelasi berganda ialah korelasi yang terdiri
dari dua variabel bebas (X1, X2) serta variabel terikat (Y). Secara terinci
akan diuraikan pada bab pembahasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana hubungan atau kontribusi dua variabel bebas (X) atau lebih
secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y)?
2. Bagaimana arah dan kuat lemahnya hubungan antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2…X3) terhadap variabel dependen (Y)?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat dirumuskan dari rumusan masalah,
antara lain:

1
1. Mencari hubungan atau kontribusi dua variabel bebas (X) atau lebih
secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y)
2. Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2…X3) terhadap variabel dependen (Y)

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat atau
kekuatan hubungan antara tiga variable atau lebih, serta untuk mengetahui
kontribusi yang diberikan secara simultan oleh variabel X1 dan X2
terhadap nilai variabel Y secara parsial yang diberikan oleh variabel X1
terhadap Y serta X2 terhadap Y.Desain penelitian:

X1
RX1Y

RX1X2Y
Y

X2 RX2Y

Gambar 9.2 Hubungan Antara 2 Variabel Bebas dengan 1 variabel Tak Bebas
 Perhitungan Secara Manual
1. Langkah-langkah untuk menentukan nilai korelasi (r) sebagai
berikut:
a. Membuat tabel penolong
Data X1 X2 Y X1Y X2 X1 (X1)² (X2 (Y)²
(n) Y X2 )²
1 … … … … … … … … …
2 … … … … … … … … …
3 … … … … … … … … …
4 … … … … … … … … …
… … … … … … … … … …
N … … … … … … … … …
Jumlah Ʃ= Ʃ= Ʃ= Ʃ=… Ʃ= Ʃ= Ʃ=… Ʃ= Ʃ=
… … … … … … …

3
b. Menghitung nilai r
Rumus:

2 2 −2 (𝑟
𝑟𝑋1.𝑌 + 𝑟𝑋2. 𝑋1.𝑌 )(𝑟𝑋2.𝑌 )(𝑟𝑋1.𝑋2 )
RX1.X2.Y= √ 1− (𝑟𝑋1.𝑋2 )

Di mana:
RX1.X2.Y = koefisien korelasi ganda
X1 = variabel bebas 1
X2 = variabel bebas 2
Y = variabel tak bebas
2. Langkah-langkah uji statistic (signifikan) sebagai berikut:
a. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan
X2 secara simultan terhadap variabel Y
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2
secara simultan terhadap variabel Y
b. Membuat hipotesis dalam model statistic
Ho: rX1.X2.Y = 0
Ha: rX1.X2.Y ≠ 0
c. Menentukan rasio kesalahan (taraf signifikan)
Pada tahap ini akan menentukan seberapa besar peluang
membuat resiko kesalahan dalam mengambil keputusan
menolak hipotesis yang benar. Biasanya dilambangkan dengan
α
d. Kaidah pengujian
Jika: Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika: Fhitung > Ftabel, maka Ha ditolak
e. Menghitung nilai Fhitung dan Ftabel
- Menghitung Fhitung
𝑅 2⁄
𝑚
2
(1 − (𝑅) )⁄
𝑛−𝑚−1

4
Di mana:
n: jumlah sampel
r: koefisien korelasi
m: jumlah variabel bebas
- Menghitung Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada Ftabeldengan ketentuan:
Ftabel = F (α,k,dk)
Di mana:
dk = n. k -1
k = pembilang (jumlah variabel bebas)
dk = penyebut
f. Membandingkan Fhitung dan Ftabel
Tujuan membanding Fhitung dan Ftabel adalah untuk mengetahui,
apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian
g. Membuat keputusan
Maksud dari membuat keputusan adalah untuk mengetahui
hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha

B. Contoh Soal Korelasi Berganda


Manajer produksi PT X ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara gaya kepemimpinan dan budaya kerja dengan tingkat produktivitas
tenaga kerja. Untuk keperluan penelitian tersebut dilakukan penyebaran
kuesioner dengan mengambil sampel 20 orang tenaga kerja untuk mengisi
kuesioner. Jumlah pertanyaan yang diajukan dalamkuesioner ada 10
pertanyaan untuk variable X1 dan Variabel X2, sedangkan untuk variable
produktivitas tenaga kerja (Y) diambil dari hasil produktivitas tenaga kerja
yang bersangkutan.
Instrument penelitian diberi skala: (5) = sangat baik, (4) = baik, (3)
= cukup, (2) = tidak baik, (3) = sangat tidak baik. Taraf signifikan ɑ =
5%.Data total hasil jawaban setiap responden untuk variable X1 dan X2,
serta nilai produktivitas tenaga kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

5
TABEL Total Jawab Responden dan Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
(Data Fiktif)
Gaya Produktivitas
Responden Budaya Kerja
Kepemimpinan Tenaga Kerja
1 30 38 80
2 32 36 70
3 36 40 72
4 38 36 75
5 37 38 72
6 46 40 80
7 31 30 65
8 30 48 90
9 50 42 85
10 46 45 85
11 42 46 85
12 42 48 80
13 42 40 75
14 46 41 85
15 46 40 75
16 46 30 65
17 42 42 81
18 44 40 80
19 32 35 70
20 40 38 77

Pertanyaan:

1. Berapa besar hubungan (korelasi) secara simultan antara gaya


kepemimpinan dan budaya kerja dengan produktivitas tenaga kerja dan
seerapa besar hubungan (korelasi) antara gaya kepemimpinan dengan
produktivitas tenaga kerja serta antara budaya kerja dengan produtivitas
tenaga kerja?
2. Berapa besar kontribusi yang diberikan secara simultan antara gaya
kepemimpinan dan budaya kerja terhadap produktivitas tenaga kerja dan
secara parsial antara gaya kepemimpinan terhadap produktivitas tenaga
kerja, serta antara budaya kerja terhadap produktivitas tenaga kerja?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan secara simultan dan
parsial antara gaya kepemimpinan dan budaya kerja dengan produktivitas
tenaga kerja?

6
Jawab:

1. Berapa besar hubungan (korelasi) baik secara simultan, maupun parsial


antara variable X1 dan X2 terhadap variabl Y?
 Langkah – langkah menjawab:
a. Buatlah tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi
1) Buatlah tabel penolong

TABEL 9.7 Tabel Penolong untuk Uji Korelasi Berganda


No X1 X2 Y 𝑿𝟐𝟏 𝑿𝟐𝟐 Y2 X1 Y X2 Y X1 X2
1 30 38 80 900 1444 6400 2400 3040 1140
2 32 36 70 1024 1296 4900 2240 2520 1152
3 36 40 72 1296 1600 5184 2592 2880 1440
4 38 36 75 1444 1296 5625 2850 2700 1368
5 37 38 72 1369 1444 5184 2664 2730 1406
6 46 40 80 2116 1600 6400 3680 3200 1840
7 31 30 65 961 900 4225 2015 1950 930
8 30 48 90 900 2304 8100 2700 4320 1440
9 50 42 85 2500 1764 7225 4250 3570 2100
10 46 45 85 2116 2025 7225 3910 3825 2070
11 42 46 85 1764 2116 7225 3570 3910 1932
12 42 48 80 1764 2304 6400 3360 3840 2016
13 42 40 75 1764 1600 5625 3150 3000 1680
14 46 41 85 2116 1681 7225 3910 3485 1886
15 46 40 75 2116 1600 5625 3450 3000 1840
16 46 30 65 2116 900 4225 2990 1950 1380
17 42 42 81 1763 1764 656 3402 3402 1764
18 44 40 80 1936 1600 6400 3520 3200 1760
19 32 35 70 1024 1225 4900 2240 2450 1120
20 40 38 77 1600 1444 5925 3080 2926 1520
798 793 1547 32590 31907 120583 61973 61904 31784

2) Menghitung nilai RX1,X2,Y’ terlebih dahulu menghitung nilai-


nilai sebagai berikut:
a) Menghitung nilai korelasi X1 terhadap Y
Rumus:

𝑛 (∑ 𝑋1 𝑌)−(∑ 𝑋1 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋1.𝑌 =
√{𝑛.(∑ 𝑋12 )−(∑ 𝑋1 )2 }{𝑛.(∑ 𝑌 2 )−(∑ 𝑌)2 }

20(61.973)− (798)(1.547)
𝑟𝑋1.𝑌 =
√[20(32.590− (798)2 |20 (120.583)−(1.547)2 ]

7
1.239.460 – 1.234.506
=
√(122.5)(135.8)

4.954
= 16.634 = 0.297

b) Menghitung nilai korelasi X2 terhadap Y


𝑛 (∑ 𝑋2 𝑌)−(∑ 𝑋2 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋2.𝑌 =
√{𝑛.(∑ 𝑋22 )−(∑ 𝑋2 )2 }{𝑛.(∑ 𝑌 2 )−(∑ 𝑌)2 }

20(61.904)− (793)(1.547)
𝑟𝑋2.𝑌 =
√[20(31.907− (793)2 |20 (120.583)−(1.547)2 ]

1.238.080 – 1.226.771
=
√(96,4)(135.5)

11.309
= 13.093 = 0.8637

c) Menghitung nilai korelasi X1 terhadap X2

2
𝑟𝑋1.𝑌 2
+𝑟𝑋2.𝑌 – 2 (𝑟𝑋1.𝑌 )(𝑟𝑋2.𝑌 )(𝑟𝑋1.𝑋2 )
𝑟𝑋𝐼.𝑋2𝑌 = √ 2
1 − 𝑟𝑋1.𝑋2

(0,297)2 +(0,8637)2 – 2(0,297)(0,8637)(0,2428)


𝑟𝑋𝐼.𝑋2𝑌 = √ 1 − (0,2428)2

0,8347 − (0,1249) 0,7098


𝑟𝑋𝐼.𝑋2𝑌 = √ = √0,9410 = 0,8685
1 − (0,2428)2

Angka korelasi sebesar = 0,8685 menunjukkan secara simultan


variabel gaya kepemimpinan dan budaya kerja hubungannya kuat
terhadap produktovitas tenaga kerja. Sedangkan bila dilihat secara parsial
antara gaya kepemimpinan (𝑋1) terhadap produktivitas tenaga kerja
hubungannya lemah yaitu sebesar 0,297 dan antara budaya kerja (𝑋2 )
dengan produktivitas tenaga kerja hubungannya sangat kuat, yaitu sebesar
0,8637.

2. koefisien determinasi

8
a) Kontribusi yangdisumbangkan secara simultan oleh variabel 𝑋1 dan 𝑋2
terhadap variabel Y adalah 𝑅 2 x 100% = (0,8685)2 x 100% = 75.4% dan
sisanya sebesar 24,6% dipengaruhim oleh variabel lain.
b) Kontribusi yang disumbangkan variabel 𝑋1 terhadap variabel Y adalah
𝑅 2 x 100% = (0,297)2 x 100% = 8,9% dan variabel 𝑋2 dianggap
konstan.
c) Kontribusi yang disumbangkan variabel 𝑋2 terhadap variabel Y adalah
𝑅 2 x 100% = (0,8637)2 x 100% = 74,6% dan variabel 𝑋1 dianggap
konstan.

3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan secara simultan dan parsial
antara gaya kepemimpinan dan budaya kerja dengan produktivitas teaga
kerja?
Adapun Tabel distribusi F sebagai berikut:
Tabel Distribusi F

9
a. Uji signifikan secara simultan antara variabel 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap Y
langkah 0 langkah menajawab:

1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat


Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara simultan
antara gaya kepemimpinan dan budaya kerja terhadap produktivitas
tenaga kerja.
Ha : terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara gaya
kepemimpinan dan budaya kerja terhadapproduktivitas tenaga kerja.
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statisitk
Ho : 𝐫 x1, x2,Y = 0
Ha : 𝐫 x1,x2,Y ≠ 0
3) Tarif signifikan
Pada kasus ini taraf signifikan α = 5%
4) Kaidah pengujian
Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima
Jika F hitung ˃ F tabel maka Ho ditolak

10
5) Menghitung nilai Fhitung
𝑅 2⁄
Fhitung = (1−(𝑅)2 ) 𝑚
⁄𝑛−𝑚−1
(0,8685)2⁄
2
Fhitung = (1−(0,8685)2 )⁄
20−2−1
0,3771
= 0,0144 = 26,1

6) Menghitung Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada tabel Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(α)(k, dk)
Di mana α = 0.05, k = 2, dk = n- k-1 = 20 – 2 – 1 = 17
Ftabel = F(α)(k, dk) = F(0.05)(2, 17) = 3.59.
7) Membandingkan Ftabel dan Fhitung
Tujuan membandingkan Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui,
apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
Fhitung = 26,1
Ftabel = 3,59
Ternyata: 26,1> 3,59, maka Ho ditolak.
8) Mengambil Keputusan
Terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara gaya
kepemimpinan dan budaya kerja terhadap produktivitas tenaga
kerja.
b. Uji signifikansi parsial antara variabel X1 terhadap Y

1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat


Ho: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kepemimpinan terhadap produktivitas tenaga kerja.
Ha: terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
terhadap produktivitas tenaga kerja.
2) Membuat hipotesis dalam model bentuk statistic
Ho: 𝑟𝑥1,𝑦 = 0
Ha: 𝑟𝑥1,𝑦 ≠ 0
3) Taraf signifikan
Pada kasus ini, α = 5%.

11
4) Kaidah Pengujian
Jika: Fhitung ≤ Ftabel maka Ho di terima
Jika: Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung
𝑅𝑥21 𝑌⁄
𝑚
Fhitung =
(1−𝑅𝑥21 𝑌 )⁄
𝑛−𝑚−1
(0,297)2⁄
1
= (1−(0,297)2 )⁄
20−1−1
0,0887
= 0,0506 = 1.7519

6) Menghitung Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada tabel Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(α)(k, dk)
Di mana α = 0.05, k = 1, dk = n- k-1 = 20 – 1 – 1 = 18
Ftabel = F(α)(k, dk) = F(0,05)(1, 18) = 4,41
7) Membandingkan Ftabel dan Fhitung
Tujuan membandingkan Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui,
apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
Fhitung = 1,76
Ftabel = 4,41
Ternyata Fhitung < Ftabel = 1,76< 4,41 maka Ho diterima.
8) Membuat Kesimpulan
Karena Fhitung <Ftabel maka kesimpulannya adalah tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap
produktivitas tenaga kerja.

c. Uji signifikansi individu antara variabel X2 terhadap Y


1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho = tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja
dengan produktivitas tenaga kerja.
Ha = terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan
produktivitas tenaga kerja.
2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic

12
Ho:𝑟𝑥2,𝑦 =0
Ha: 𝑟𝑥2,𝑦 ≠ 0
3) Taraf signifikan
Pada kasus ini, α = 5%
4) Kaidah Pengujian
Jika: Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima
Jika: Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
5) Menghitung Fhitung
𝑅𝑥22 𝑌⁄
𝑘
Fhitung =
(1−𝑅𝑥22 𝑌 )⁄
𝑛−𝑘−1

(0,8637)2⁄
1 0,7461
= (1−(0,8637)2 )⁄ = 0,0141 = 52,9
20−1−1

6) Menghitung Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari pada tabel Ftabel dengan ketentuan:
Ftabel = F(α)(k, dk)
Di mana α = 0.05, k = 1, dk = n- k-1 = 20 – 1 – 1 = 18
Ftabel = F(α)(k, dk) = F(0,05)(1, 18) = 4,41
7) Membandingkan Ftabel dan Fhitung
Tujuan membandingkan Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui,
apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
Fhitung = 52,9
Ftabel = 4,41
Ternyata Fhitung > Ftabel = 52,9> 4,41 maka Ho ditolak.
8) Membuat Kesimpulan
Karena Fhitung >Ftabel maka kesimpulannya adalah terdapat
hubunganyang signifikan antara budaya kerja dengan produktivitas
tenaga kerja.

C. Perhitungan dengan Menggunakan Bantuan SPSS


Langkah-langkah perhitungan dengan SPSS yakni:
1. Masuk ke program SPSS

13
2. Klik variabel view pada SPSS data editor
 Pada kolom name baris pertama ketik responden dan baris kedua ketik
X1 serta baris ketiga ketik X2, kemudian baris keempat ketik Y
 Pada kolom type untuk baris pertama klik kotak kecil lalu klik string,
baris kedua tidak diubah
 Pada kolom decimal ganti dengan angka nol
 Pada kolom label baris pertama kosongkan dan baris kedua ketik gaya
kepemimpinan serta baris ketiga ketik budaya kerja, kemudia pada
baris keempat ketik produktivitas tenaga kerja
 Pada kolom measure, untuk baris pertama sampai baris keempat ketik
ordinal
 Pada layar monitor akan tampak seperti:

3. Pengisian data
Klik data view pada SPSS dan editor
 Pada kolom responden masukan semua responden
 Pada kolom X1 masukan jawaban responden untuk gaya
kepemimpinan
 Pada kolom X2 masukan jawaban responden untuk budaya kerja
 Pada kolom Y masukan produktivitas tenaga kerja

14
Pada layar monitor akan tampak seperti:

4. Pengolahan data
Klik analysis correlate bivariate
Pada layar monitor akan tampak seperti:

 Dari bivariete correlation masukkan X1, X2, Y ke variabel.


 Dari correlation coefficient contreng pearson.
 Test of significance pilih two tailed

Pada layar monitor akan tampak seperti:

15
5. Pengisian statistic
 Klik options
 Pada statistic pilih mean and standard deviations
 Pada missing values pilih excude casas pairwise
Pada layar monitor akan tampak seperti:

Setelah pengisian selesai tekan continue untuk kembali ke menu


sebelumnya.

6. Kemudian tekan OK untuk memproses data

16
7. Kemudian kembali ke menu utama
Klik menu Analyze Regresoin Linier.
Pada layar monitor akan tampak seperti:
 Dari linier regression masukkan variabel Y (Gaya Kepemimpinan)
ke dependent.
 Dari linier regression masukkan variable X1, X2, dan Y ke
Independen.
 Pada method pilih enter.
Pada layar monitor akan tampak seperti:

17
 Dari linier regression masukkan variabel Y (Gaya Kepemimpinan)
ke dependent.
 Dari linier regression masukkan variable X1, X2, dan Y ke
Independen.
 Pada method pilih enter.
Pada layar monitor akan tampak seperti:

8. Pengisian Statistic:
Klik Statistic

18
 Pada regression coeffic ient contreng estmates
 Pada regression coeffic ient contreng model fit
 Pada regression coeffic ient contreng R squared change
Pada layar monitor akan tampak seperti:

9. Klik continue untuk kembali ke menu utama.


10. Lalu klik OK, untuk memproses

D. Analisis hasil SPSS


a. Tabel descriptives di atas dapat dianalisis

19
Dari tabel descriptive menunjukkan variabel gaya kepemimpinan (𝑋1)
nilai rata-rata 39,9 dengan standar deviasi 6,3 dan jumlah responden 20
orang. Untuk variabel budaya kerja (𝑋2 ) menunjukkan nilai rata-rata 39,7
dengan standar deviasi 4,9 dan jumlah responden 20 orang. Kemudian
untuk variabel produktivitas tenaga kerja (Y) menunjukkan nilai rata-rata
77,4 dengan standar deviasi 6,9 dan jumlah responden yang diambil
sebagai sampel 20 orang.
b. Tabel di atas dapat dianalisis
Dari tabel correlations menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
lemah positif antara variabel gaya kepemimpinan (𝑋1 ) terhadap
produktivitas tenaga kerja (Y) sebesar 0,298 sedangkan antara variabel
budaya kerja (𝑋2 ) dengan terhadap produktivitas tenaga kerja terdapat
hubungan yang sangat kuat postif sebesar 0,864. Untuk membuktikan
hubungan antara dua variabel independent dan satu variabel dependent,
maka dilakukan uji sebagai berikut:

 Uji signifikan individu

1. Antara variabel 𝑋1 terhadap Y


Hipotesis untuk kasus ini:

a) Hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signfikan antara gaya kepemimpinan


dengan produktivitas tenaga kerja.
Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan
produktivitas kerja.

b) membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

Ho : 𝐫 x 1. Y = 0
Ha : 𝐫 x 1. Y ≠ 0

c) menentukan resiko kesalahan α = 5% (0,05)


d) kriteria keputusan

jika: sig ˂ α, maka Ho ditolak.

20
Jika: sig ˃ α, maka Ho diterima.
Dari tabel correlations diperoleh variabel gaya kepemimpinan 𝑋1 terhadap
produktivitas tenaga kerja (Y) nilai sig = 0,242. Umtuk nilai α nya, karena
menggunakan uji dua sisi, maka nilai α/2, sehingga nilai α = 0,05/2 =
0,025.

e) membandingkan nilai sig dan α

jika: sig ˂ α, maka Ho ditolak.


Ternyata:sig – 0,242 ˃ 0,025, maka Ho diterima.

f) keputusannya

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan


dengan produktivitas tenaga kerja.
2. Antara variabel 𝑋2 terhadap Y
Hipotesis untuk kasus ini:

a) hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan


produktivitas tenaga kerja.
Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan
produktivitas tenaga kerja.

b) membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

Ha: 𝐫𝑥1.𝑌 ≠ 0
Ho: 𝐫𝑥2.𝑌 = 0

c) menentukan risiko kesalahan α = 5% (0,05)


d) kriteria keputusan:

jika: sig ˂ α, maka Ho ditolak.


Jika: sig ˃ α, maka Ho diterima.
Dari tabel correlations diperoleh variabel antara budaya kerja (𝑥2 )
terhadap Produktivitas tenaga kerja (Y) nilai sig = 0,00. Untuk nilai a nya,

21
karena menggunakan uji dua sisi, maka nilai α/2, sehingga nilai α = 0,05/2
= 0,025.

e) membandingkan nilai sig dan α


jika: sig ˂ α, maka Ho ditolak.
Ternyata sig = 0,00 ˂ 0,025, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
f) Keputusannya:
Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan
produktivitas tenaga kerja

 Uji signikansi secara keseluruhan


Berdasarkan tabel model summary diperoleh besarnya hubungan antara
variable gaya kepemimpinan dan budaya kerja secara simultan terhadap
produktivitas tenaga kerja adalah sebesar 0,869 hal ini menunjukkan
terjadi pengaruh yang sangat kuat. Adapun kontribusi secara simultan
variable X1 dan X2 terhadap Y = R2 x 100% = (0,0869)2 x 100% = 75,4%,
sedangkan sisanya 34,6,3% dipengaruhi oleh variable lain. Kemudian
untuk membuktikannya digunakan uji signifikan secara keseluruhan.
Hipotesis untuk kasus ini adalah:
a) Hipotesis dalam bentuk kalimat gaya kepemimpinan
Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara simultan
antara gaya kepemimpinan dan budaya kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja.
Ha: Terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara
gaya kepemimpinan dan budaya kerja terhadap produktivitas
tenaga kerja.
b) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic
Ha: rx1.x2Y ≠ 0
Ho: rx1x2.Y = 0
c) Menentukan risiko kesalahan ɑ = 5% (0,05)

d) Kriteria keputusan:
Jika: Sig < ɑ, maka Ho ditolak

22
Jika: Sig > ɑ, maka Ho diterima
Dari tabel model summary diperoleh variable (X1) dan (X2)
terhadap variabel (Y) nilai sig = 0,000. Untuk nilai ɑ = 0,05.
e) Membandingkan nilai sigFchange< ɑ, maka Ho ditolak
Ternyata: sig = 0,000 < 0,025, maka Ho ditolak dan Ha diterima
f) Terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara gaya
kepemimpinan dan budaya kerja terhadap produktivitas tenaga
kerja.

23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa teknik penghitungan
korelasi berganda dapat digunakan untuk mencari hubungan atau
kontribusi variabel bebas secara simultan dengan variabel terikat, serta
menenttukan arah dan kekuatan hubungan natara dua variabel independen
dengan variabel dependen. Secara khusus berdasarkan perhitungan Fhitung>
Ftabel, atau 52,9 > 4,41 sehingga Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara budaya kerja
denganproduktivitas tenaga kerja.
B. Saran
Dalam penggunaan teknik perhitungan korelasi berganda dapat
lebih efektif dan efisien menggunakan metode SPSS.

24
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Syofian. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup

25

Anda mungkin juga menyukai