Anda di halaman 1dari 24

1

Assalamu’alaikum
Warahmatullahi
Wabarakatuh

Kelompok 1 1

Nama : 1. Anisa (2018 060 009)


2. M. Rizky Ramadhan (2018 060 032)
Dosen Pengasuh : Endang Sri Mulatsih, S.E., M.Si.
2

Penentuan Biaya Proses

Apa itu penentuan biaya proses ?

Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana


bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik
dibebebankan ke pusat biaya atau departemen. Biaya yang
dibebankan ke pusat biaya tersebut jumlah unit yang
diproduksi pada pusat biaya yang bersangkutan.
3

Bagaimana Karakteristik Perhitungan


Biaya Menurut Proses ?
Karakteristik perhitungan biaya menurut proses, yaitu :
• Aktivitas produksi bersifat terus-menerus
• Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi
persediaan yang siap untuk dijual
• Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau
pusat biaya relatif homogen dan berdasarkan standar
• Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total
biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit
yang diproduksi
• Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode
waktu tertentu.
4

Unit Ekuivalen Dalam Penentuan


Biaya Proses
Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi
adalah penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi
produk jadi.
Terdapat dua metode aliran biaya untuk
mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses,
dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:
1 . Metode Rata – Rata tertimbang
2. Metode FIFO
5

1. Metode Rata – Rata Tertimbang


Semua biaya dalam menghitung biaya
satuan, termasuk biaya yang terjadi selama
periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada
periode sebelumnya yang ditampilkan sebagai
persediaan barang dalam proses awal periode
berjalan.

Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)


6

Contoh :
PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)
Produk masuk proses = 38.200 unit
Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)
Penyelesaian ;
Bahan baku Biaya konversi
(Tenaga kerja dan FOH)
------------------ -------------------------------
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit
------------------ -------------------------------
Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit
7

2. Metode FIFO
Dalam metode ini, biaya persediaan awal barang
dalam proses dipisahkan dari biaya yang ditambahkan
pada periode berjalan dan tidak dirata-ratakan dengan
biaya tambahan baru. Metode ini menghasilkan 2 angka
biaya per unit:
1. Persediaan awal barang dalam proses yang diselesaikan;
2. Unit yang dimulai dan diselesaikan dalam periode yang
sama.
Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) –
(PDP Awal x tingkat penyelesaian)
8

Contoh :
Penyelesaian ;
Bahan baku Biaya konversi
(Tenaga kerja dan FOH)
------------------ --------------------------------
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit
PDP Awal:
1.000 x 100% (1.000 unit)
1.000 x 80% (800 unit)
------------------ --------------------------------
Unit ekuivalen produksi 37.960 unit 38.100 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit
9

Konsep sistem akumulasi biaya


proses
Tujuan sistem akumulasi biaya proses adalah
menghasilkan informasi biaya total dan per unit
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sistem akumulasi biaya sangat tergantung pada
pemanufakturan perusahaan. Oleh karena itu, sistem
akumulasi biaya yang diterapkan oleh setiap
perusahaan juga dapat berbeda. Secara garis besar,
sistem akumulasi biaya dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu :
( 1 ) sistem akumulasi biaya pesanan
( 2 ) sistem akumulasi biaya proses.
10

Laporan Biaya Produksi


Laporan biaya produksi dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu :

1. Data kuantitas

Data kuantitas yang dimuat dalam bagian pertama


laporan harus menunjukan jumlah unit produk yang di
proses oleh suatu departemen dalam satu periode dan hasil
pemrosesan terhadap unit produk tersebut. Jumlah
kuantitas yang diproses harus sama dengan jumlah
kuantitas hasil pemrosesan data kuantitas sebuah
departemen dirumuskan dengan peraga 4.4
11

2. Biaya yang harus dipertanggung-jawabkan

Jenis biaya yang diakumulasi ke dalam suatu


departemen lanjutan. Jenis biaya yang diakumulasi di
departemen pertama hanya terdiri atas biaya produksi
yang ditambahkan oleh departemen tersebut, yaitu
meliputi biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Jenis biaya yang diakumulsi di departemen lanjutan terdiri
atas dua unsur, yaitu :
1. biaya yang ditransfer dari departemen sebelumnya
2. biaya yang ditambahkan oleh departemen yang
bersangkutan
12

3. Pertanggung-jawaban biaya

Jumlah biaya yang dipertanggungjawaban dalam


bagian ini harus sama besarnya dengan jumlah
biaya yang harus dipertanggungjawabkan dalam
bagian kedua laporan. Untuk menghitung biaya
produk, jumlah biaya yang diakumulasi dalam
suatu departemen dibebankan ke unit produk
yang diproses oleh departemen yang
bersangkutan.
13

Bagaimana Benentuan Biaya Menurut


Departemen ?
•Akuntansi Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan
Overhead Pabrik

Biaya bahan, untuk meminta bahan yang


dibutuhkan, departemen produksi mengisi
formulir bon permintaan bahan dan di sampaikan
ke bagian gudang.
14

Contoh Jurnal Pemakaian Bahan

Selama bulan Oktober 2010, Departemen pemotongan


memakai bahan baku sebanyak Rp. 150.000 dan
Departemen Perakitan memakai bahan baku sebesar Rp
75.000.
Jurnalnya :

Barang dalam proses departemen pemotongan Rp 150.000


Barang dalam proses departemen perakitan Rp 75.000
Bahan Rp 225.000
15

Biaya Tenaga Kerja


Dalam penentuan biaya proses, biaya tenaga kerja
hanya ditelusuri ke departemen sehingga tidak perlu
pencatatan secara rinci seperti dalam penentuam biaya
pesanan.
16

Contoh Jurnal Distribusi Biaya Tenaga


Kerja
Selama Oktober 2010, di PT Indo Makmur, 10 orang
karyawan Departemen Pemotongsn bekerja selama 25
hari per orang dan 8 orang karyawan Departemen
perakitan bekerja selama 25 hari per orang, Tarif upah
karyawan di kedua departemen tersebut ditetapkan
sebesar Rp 1.000 per hari.
Jurnalnya ;
Barang dalam proses departemen pemotongan* Rp 250.000
Barang dalam proses departemen perakitan** Rp 200.000
Gaji dan Upah Rp 450.000
17

Biaya Overhead Pabrik

Perlu diakumulasi dalam akun buku besar


rinciannya dicatat dalam kartu biaya, dan perlu dicatat dan
digolongkan menurut departemen. Informasi mengenai
rincian biaya bermanfaat untuk perencanaan dan
pengendalian biaya. Pada saat jenis biaya yang termasuk
dalam biaya overhead pabrik terjadi, biaya tersebut dicatat
dalam akun biaya overhead pabrik sesungguhnya dalam
kartu biaya.
18

Contoh Jurnal untuk mencatat Biaya


Overhead Pabrik sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang terjadi di PT Indo
Makmur selama bulan Oktober 2010 sebesar Rp 200.000
jumlah tersebut terdiri atas biaya listrik, telepon dan air
Rp 70.000 deprisiasi mesin pabrik Rp 50.000 asuransi
pabrik Rp 10.000 bahan penolong Rp 25.000 gaji dan upah
tenaga kerja tak langsung Rp 45.000.
19

Jurnalnya :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 200.000

Utang Dagang Rp 70.000


Akumulasi Depriasi Mesin Pabrik Rp 50.000
Asuransi dibayar di muka Rp 10.000
Bahan penolong Rp 25.000
Gaji dan Upah tak langsung Rp 45.000
20

Jumlah biaya overhead pabrik seseungguhnya dapat


berbeda setiap bulannya. Salah satu penyebabnya adalah
ada biaya overhead pabrik yang tidak rutin terjadi,
misalnya biaya reparasi mesin pabrik. Masalah
ketidakadilan pembeban biaya tersebut dapat diatasi
dengan cara membebankan biaya overhead pabrik
berdasarkan tarif.
21

Contoh Jurnal Pembeban Biaya


Overhead pabrik berdasarkan tarif
Biaya overhead pabrik di PT Indo Makmur dibebankan
dengan tarif Rp 80 per jam kerja mesin di Departemen
pemotongan dan Rp 120 per jam tenaga kerja langsung di
Departemen Perakitan. Selama bulan oktober 2010, sebanyak
1.000 jam kerja mesin digunakan oleh Departemen pemotongan
dan 900 jam tenaga kerja langsung digunakan oleh Departemen
perakitan. Jumlah biaya overhead pabrik dibebankan ke
produksi selam bulan oktober sebesar Rp 80.000 ( Rp 80 x
1.000 jam kerja mesin ) di Departemen pemotongan dan sebesar
Rp 108.000 ( Rp 120 x 900 jam kerja tenaga langsung ) di
Departemen Perakitan. Jurnal pembebanan biaya overhead
pabrik pada akhir bulan Oktober apabila PT Indo Makmur
mencatat biaya overhead pabrik dibebankan terpisah dari biaya
overhead pabrik srsunguhnya.
22

Jurnalnya :
Barang dalam proses Departemen Pemotongan Rp 80.000
Barang dalam proses Departemen Perakitan Rp 108.000
Biaya overhead pabrik dibebankan Rp 188.000

Perbedaan jumlah biaya overhead pabrik


sesungguhnya dengan jumlah biaya overhead pabrik
dibebankan sebesar Rp 12.000 ( Rp 200.000 – Rp
188.000 ) menunjukan bahwa biaya overhead pabrik telah
kurang dibebankan. Jika jumlah biaya overhead pabrik
kurang atau lebih dibebankan relatif kecil dibanding
keseluruhan biaya produksi, jumlah tersebut dapat
langsung dibebankan ke akun Harga Pokok Penjualan.
23

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan
sekaligus juga perbedaan dengan sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya, sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang
memproduksi produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar
dan dilakukan secara terus menerus (jangka panjang).

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dalam penerapannya


harus menghitung unit ekuivalen produksi (UEP). Unit ekuivalen
produksi adalah jumlah unit selesai yang seharusnya (bisa) diperoleh
dari bahan dan usaha yang digunakan untuk menghasilkan barang
setengah jadi, dapat ditambahkan ke unit yang selesai untuk
menentukan output periodik suatu departemen. Untuk menghitung
UEP dapat menggunakan dua metode yaitu (a) metode rata-rata
tertimbang (weighted average method) dan (b) metode FIFO (first in
first out.
24

Anda mungkin juga menyukai