Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


PENDAPATAN DAN DISKRIMINASI

Disusun oleh:

SALMA YUMNA ZHAFIRA


RILO PAMBUDI
SABAR MARBUN
SHERLY RAHELLYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA

KATA PENGANTAR
Page | 1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
Insya’Allah bermanfaat bagi pembaca.
Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan
kepada nabi Muhammad SAW sebagai pembawa syari’at islam
untuk diimani, dipelajari, dihayati serta diamalkan oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menyadari kemampuan dan keterbatasan yang ada,
penulis sadar bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini, tidak
lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak hingga
terselesaikanya
Semoga beliau yang dengan bijaksana memberikan bantuan
pada penulis makalah ini selalu mendapatkan limpahan berkah,
anugrah serta inayah-Nya dari Allah SWT. Amin.
Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya, dan bagi pembaca pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page | 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Pembahasan 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendapatan 2
2.2. Diskriminasi 3

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 10

Page | 3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai
indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional,
pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum,
dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai:
• Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam
satu periode tertentu (satu tahun).
• Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang
dihasilkan.
• Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

1.2 Tujuan

Page | 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang
dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.
Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak
lagsung (Suroto, 2000).

A. Beberapa Faktor yang Menentukan Keseimbangan Upah


Para pekerja berbeda dalam banyak hal. Pekerjaan juga memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, baik dari upah yang dibayarkan
maupun atribut moneter mereka. Bab ini memperlihatkan bagaimana
karakteristik pekerja dan pekerjaan memengaruhi penawaran tenaga
kerja, permintaan tenaga kerja, dan keseimbangan upah.
1. Perbedaan yang menyeimbangkan
Penawaran tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan yang mudah,
menyenangkan dan aman lebih banyak dibandingkan dengan
penawaran kerja untuk pekerjaan yang sulit, membosankan, dan
berbahaya. Akibatnya, pekerjaan yang “baik” cenderung memiliki
keseimbangan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan
pekerjaan-pekerjaan “buruk” .
Para ekonom menggunakan istilah perbedaan yang
menyeimbangkan (compensating differential) untuk mengacu pada
perbedaan upah yang muncul dari ciri-ciri yang tidak berhubungan
dengan uang (nonmoneter), dari perbedaan yang berbeda.
Perbedaan yang menyeimbangkan umum terjadi dalam dunia
ekonomi. contohnya adalah sebagai berikut :
Page | 5
 Para penambang batu bara dibayar lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerjaan lainnya dengan tingkat pendidikan yang
sama. Upah mereka yang tinggi memberikan kompensasi
bagi mereka untuk pekerjaan tambang batu bara yang kotor
dan berbahaya, juga masalah kesehatan jangka panjang yang
sering dialami oleh para pekerja tambang batu bara.
 Para pekerja yang bekerja pada malam hari di pabrik dibayar
lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja di
pabrik tersebut pada siang hari. Upah yang lebih tinggi
memberikan kompensasi bagi mereka untuk bekerja pada
malam hari dan tidur pada siang hari, gaya hidup yang tidak
diinginkan oleh kebanyakan orang.

2. Modal manusia
Modal manusia (human capital) adalah akumulasi investasi yang
melekat pada diri para pekerja. Jenis modal manusia yang paling
penting adalah pendidikan. Seperti seluruh bentuk modal,
pendidikan mewakili pengeluaran suatu sumber daya pada satu
titik dalam satu waktu untuk meningkatkan produktivitas pada
masa yang akan datang. Namun demikian, tidak seperti investasi
dalam bentuk modal lainnya, investasi dalam pendidikan terikat
pada orang tertentu dan hubungan inilah yang menjadikannya
modal manusia. Tidak mengejutkan, para pekerja dengan lebih
banyak modal manusia di atas rata-rata memperoleh lebih banyak
pemasukan dibandingkan dengan para pekerja yang hanya
memiliki sedikit modal manusianya.

3. Kemampuan, upaya, dan kesempatan


Seberapa pentingkah faktor kemampuan, upaya, dan kesempatan
dalam menentukan upah? Sulit untuk dikatakan, karena faktor

Page | 6
kemampuan, upaya, dan kesempatan sulit diukur. Namun, bukti
tidak langsung menyatakan bahwa faktorfaktor tersebut sangat
penting.

4. Suatu pandangan alternatif terhadap pendidikan : pemberian


sinyal Menurut pandangan teori modal manusia, pendidikan
membuat para pekerja bekerja lebih produktif. Menurut pandangan
teori pemberian sinyal, pendidikan dikorelasikan dengan
kemampuan alami. Namun, kedua pandangan tersebut secara
radikal memiliki perbedaan prediksi pada akibat kebijakannya
yang mengarah pada peningkatan perolehan pendidikan. Menurut
pandangan modal manusia, peningkatan tingkat pendidikan para
pekerja akan menaikkan produktivitas para pekerja begitu pula
upahnya. Menurut pandangan pemberian sinyal, pendidikan tidak
meningkatkan produktivitas pekerja sehingga kenaikkan tingkat
pendidikan para pekerja tidak akan mempengaruhi upah mereka.

5. Fenomena bintang Bintang yang muncul di pasaran memiliki


dua karakteristik sebagai berikut :
 Setiap konsumen ingin menikmati barang yang diberikan
oleh produsen terbaik.
 Barang tersebut diproduksi dengan teknologi yang
memungkinkan produsen terbaik untuk memenuhi keinginan
setiap konsumennya dengan biaya yang rendah.

6. Upah di atas keseimbangan: peraturan upah minimum, serikat


pekerja, dan upah efisiensi
Upah diatas keseimbangan, entah diakibatkan oleh hukum
upah minimum, serikat pekerja, entah upah efisiensi, memiliki
efek yang sama pada pasar tenaga kerja. Secara khusus,

Page | 7
mendorong upah berada di atas tingkat keseimbangan
meningkatkan kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan dan
mengurangi jumlah permintaan tenaga kerja. Hasilnya adalah
kelebihan pegawai atau pengangguran.

2.2 Diskriminasi
Kajian Ekonomi Diskriminasi
Sumber perbedaan upah lainnya adalah diskriminasi. Diskriminasi
(discrimination) muncul ketika pasar menawarkan kesempatan berbeda
pada individu yang sama yang berbeda ras, kelompok etnis, jenis
kelamin, usia, atau karakteristik pribadi lainnya. Diskriminasi
merefleksikan anggapan sebagian masyarakat terhadap kelompok
masyarakat tertentu.
1. Mengukur diskriminasi pasar tenaga kerja
Penelitian perbedaan upah di antara kelompok-kelompok
tertentu tidak membuat kesimpulan yang jelas mengenai
meratanya diskriminasi dalam pasar tenaga kerja. Kebanyakan
pakar ekonomi percaya bahwa beberapa perbedaan upah yang
terobservasi disebabkan oleh diskriminasi, namun tidak ada
konsensus berapa banyak. Satu-satunya kesimpulan mengenai
para pakar ekonomi mana yang ada dalam konsensus adalah
yang negatif: karena sebagian perbedaan ratarata upah diantara
kelompok kerja mencerminkan perbedaan dalam modal manusia
dan karakteristik pekerjaan, mereka dengan sendirinya tidak
menjelaskan apa pun mengenai berapa banyak diskriminasi
yang ada di pasar tenaga kerja.

Page | 8
2. Diskriminasi oleh pemberi kerja
Pemilik bisnis yang hanya peduli pada keuntungan berada pada
posisi beruntung ketika bersaing dengan mereka yang
memedulikan diskriminasi. Akibatnya, perusahaan-perusahaan
yang tidak diskriminatif cenderung perusahaan yang
diskriminatif. Dengan cara ini, pasar-pasar kompetitif memiliki
penawar alami untuk pengguna jasa pekerja yang diskriminatif.

3. Diskriminasi oleh pelanggan dan pemerintah


Pasar kompetitif memiliki penetralisasi alamiah untuk
diskriminasi yang dibuat oleh perusahaan. Masuknya
perusahaan dalam pasar yang hanya memdulikan keuntungan
cenderung menghilangkan diskriminasi perbedaan upah.
Perbedaan upah ini muncul dalam pasar kompetitif hanya ketika
para konsumen rela membayar lebih tinggi guna
mempertahankan praktik diskriminasi atau ketika pemerintah
mewajibkannya.

Page | 9
DAFTAR PUSTAKA :
Gregory, N. Mankiw, Euston Quah, dan Peter Wilson. 2014. Pengantar
Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai