Kelompok 7/F
PENDIDIKAN BIOLOGI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena atas rahmat, karunia, dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Pembelajaran Yang
Tepat Pada Kurikulum 2013” tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan untuk memenuhi tugas mata Strategi Pembelajaran.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., para
sahabatnya dan kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik konstruktif yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, dengan segala
kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 22
B. Saran ........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
adalah sangat tepat. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pendektana pembelajaran yang mendorong
siswa lebih mampu mengamati, menanya, mencoba, mengumpulkan data,
dan mengomunikasikannya. Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran
dengan Kurikulum 2013 ini adalah salah satunya dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu akan dibahas mengenai
metode apa yang digunakan, kelebihan serta kekurangan, efektifitas, serta
tindak lanjutnya terhadap metode yang digunakan pada Kurikulum 2013
yang terdapat pada makalah ini. Semoga dapat membantu memberikan
pengetahuan serta wawasan para pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Metode pembelajaran apa yang digunakan dalam Kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum
2013
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode-metode yang
digunakan dalam Kurikulum 2013
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta
didik.
7
Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk
menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan
model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan
tanggungjawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/penjelas materi dan seorang
yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap siswa lainnya. Dengan model
ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran
secara aktif.
8
Metode pembelajaran ini cocok dipakai untuk bahan pembelajaran yang
mempunyai banyak kompetensi dan materi. Model pembelajaran ini juga melatih
peserta didik untuk memiliki tanggungjawab dalam kelompoknya dan berperan
aktif dalam diskusi kelompok sehingga ada interaksi antar peserta didik dalam
kelompok. Sehingga model pembelajaran ini dapat membuat peserta didik lebih
aktif, mengembangkan rasa saling memiliki antar sesama anggota kelompok dan
menumbuhkan rasa tanggungjawab setiap individu dalam kelompok.
Metode ini menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara mahasiswa untuk
saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi untuk mencapai
hasil yang maksimal. Metode ini mengelompokkan siswa menurut prestasi,
gender, suku, dan sebagainya. Lantas kelompok siswa diminta untuk mengerjakan
tugas kelompok. Kemudian evaluasi dilakukan dalam bentuk tes atau kuis. Nah
dalam tes ini, kelompok tidak boleh saling membantu.
Jigsaw learning atau pembelajaran tipe Jigsaw merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik pertukaran dari
kelompok ke kelompok (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan
penting yaitu setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Dalam teknik ini peserta
didik belajar dengan sebuah kelompoknya, dimana dalam kelompok tersebut
terdapat satu orang ahli yang membahas materi tertentu.
Metode jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran aktif yang terdiri dari tim-
tim belajar heterogen beranggotakan 4-5 orang (materi disajikan peserta didik
dalam bentuk teks) dan setiap peserta didik bertanggung jawab atas penguasaan
9
bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota
lain. Metode jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dan
teman-teman di Universitas Texas, dan teman-teman di Universitas John Hopkins
pada tahun 1978. Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa berupa teks dan setiap
anggota bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari. Teknik ini serupa dengan pertukaran antar kelompok.. Tiap siswa
mempelajari setiap bagian yang bila digabungkan akan membentuk pengetahuan
yang padu. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda bertemu dengan topik
yang sama dalam kelompok untuk berdiskusi dan membahas materi yang
ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain
untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para
anggota kelompok kemudian kembali kepada kelompok asal dan berusaha
mengajarkan pada teman sekelompok nya apa yang mereka dapatkan saat
pertemuan di kelompok ahli.
10
memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat kelompoknya. Kelompok ini
pun biasanya hanya terdiri dari dua orang. Metode pembelajaran ini meminta
siswa untuk secara berpasangan untuk menyampaikan materi yang diterima dari
guru dan mencatatnya secara bergantian. Di sinilah keunikan model pembelajaran
ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus
berperan sebagai ‘penyampai pesan.’
Mind mapping adalah metode belajar yang memaksimalkan fungsi otak kanan
dan kiri. Teknik ini menggunakan penjabaran secara visual. Cara ini diyakini
lebih efektif dibanding menggunakan list materi. Metode belajar ini cukup efektif
karena menggunakan simbol, kata, warna, hingga gambar. Konsep ini ramah
untuk otak dan mudah dipahami.
11
Peserta didik terlibat dalam satu proses discovery atau penemuan yang
mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui
pengalaman dari example non example.
• Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai
12
3. Metode Numbered Heads Together
Kelebihan:
13
• Mengembangkan rasa saling memiliki dan kerjasama.
Kelemahan:
• Ada siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai jelek kepada
anggotanya (bila kenyataannya siswa lain kurang mampu menguasai
materi)
• Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada
temannya untuk mencarikan jawabnya.Solusinya mengurangi poin pada
siswa yang membantu dan dibantu .
14
• Mampu meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sosial dan
kesetiakawanan dalam lingkungan sosial.
• Karena waktu yang dibutuhkan lama, maka tidak semua guru bersedia
menggunakan metode pembelajaran jenis STAD.
Kelebihan yaitu:
• Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat.
Kekurangan yaitu:
15
tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak
mengerti.
• Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini
guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar
siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
16
• Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
• Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta
didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional,
pemberian materi terjadi secara satu arah.
• Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi
mereka untuk belajar, terutama di daerah yang mereka tidak memiliki
pengalaman sebelumnya.
17
• Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
Kelebihannya:
10. MetodeMindMapping
Kekurangan yaitu:
Kelebihan yaitu:
18
• Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan.
19
D. Tindak Lanjut dari metode yang digunakan dalam Kurikulum 2013
Dalam menerapkan kurikulum 2013 semua pihak pengajar atau pendidik harus
pintar-pintar melakukan pembaharuan baik itu dari skill pendidik itu sendiri
maupun dari peserta didiknya. Untuk memberikan hasil yang diinginkan dalam
kurikulum 2013 setidaknya ada upaya yang dilakukan oleh guru. Upaya ini
merupakan suatu usaha untuk menghasilkan kurikulum yang diterapkan secara
maksimal. Dalam upaya yang dilakukan dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu
usaha yang ditujukan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan untuk
meningkatkan kualitas peserta didik.
3) Musyawarah setiap guru mata pelajaran, dengan tujuan musyawarah ini adalah
menyatukan pandangan guru terhadap konsep umum pendidikan dan fungsi
sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan, selain itu untuk menyatukan
pendapat terhadap metode-metode yang akan di gunakan dalam proses belajar
mengajar serta pemecahan segala permasalahan yang ada dalam pengajaran,
Adapun upaya optimalisasi untuk kemajuan peserta didik menurut di dalam buku
E. Ramayulis tentang pengembangan dan implementasi kurikulum 2013 adalah:
mendongrak prestasi, penghargaan dan hadiah, membangun tim, program
20
akselarasi, mengimplementasikan kurikulum melalui budaya, melibatkan
masyarakat, menghemat biaya pendidikan, dan membangun jiwa kewirausahaan.
BAB III
PENUTUP
21
A. Kesimpulan
Peran metode dalam proses pembelajaran merupakan hal yang
penting untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Pada perubahan kurikulum
yang sebelumnya menjadi Kurikulum 2013 tentunya memiliki dampak
terhadap penggunaan model yang dipakai pada saat pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan pemilihan metode-metode yang dapat
digunakan, terdapat kelebihan serta kekurangannya. Penggunaannya
tergantung pada kondisi sekolah atau kelas tersebut agar dapat cocok dan
tujuan pembelajarannya pun tercapai.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki kekurangan, sehingga untuk pembaca
disarankan untuk membaca lebih banyak lagi reverensi lain tentang
metode-metode yang dapat digunakan pada kurkulum 2013 dari berbagai
sumber agar memiliki wawasan yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
22
Lina Agustina. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013 D SMP Negeri 1 Delangu. Biology Education. Vol 15. No 2. ISSN
2528-5742. Hal 116-119
Setyo Astuti, Dwi. 2015. Penggunaan Metode Belajar Numbered Head Tohether
(NHT) Disertai Dengan Peta Konsep dan LKS Ditinjau dari Motivasi dan
Kreativitas Siswa. Prosiding Seminar Penelitian Pendidikan Sains. ISSN:
2407-4659
23
Bachtiar, Bagus, Eleonora Dwi Wahyuningsih, Purwo Susongko. (2017).
Keefektifan Model Pembelajaran NHT Tipe Kepala Bernomor Struktur
Berbantu CD Pembelajaran Ditinjau Dari Konsep Diri Terhadap Prestasi
Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti. 1(1) (2017) 53
57.
24