Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

EKONOMI MANAJERIAL
MENCARI MATERI EKONOMI MANEJERIAL DAN LABA

DISUSUN OLEH:
NAMA : Muh. Farhan Saputra
NIM : B1A120280
KELAS : B

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
SEMESTER IV
2022
A. Masalah Ekonomi Manajerial

 Ekonomi manajerial ( Ekonomi Mikro Terapan )

Ekonomi Manajerial atau biasa di sebut Ekonomi Mikro Terapan merupakan ilmu ekonomi
yang sifatnya lebih praktis yang diterapkan pada beberapa masalah tertentu. Secara lebih
spesifik, ilmu ekonomi terapan digunakan untuk membuat dan atau merumuskan berbagai
kebijakan serta pedoman yang dirasa tepat sebagai penyelesaian permasalahan ekonomi tertentu.

Dalam bahasa Inggris, ilmu ekonomi terapan dikenal dengan istilah applied economics.
Dilansir dari Investopedia, applied economics adalah penggunaan wawasan atau ilmu yang
didapat dari teori serta penelitian ekonomi, dalam rangka pembuatan keputusan yang lebih baik
serta pemecahan masalah ekonomi.

Ilmu ekonomi terapan bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik dalam dunia bisnis,
perumusan kebijakan publik, serta dalam kehidupan sehari-hari, yang dilakukan dengan
pengambilan keputusan secara cermat mengenai biaya, manfaat, insentif, serta perilaku manusia.

a. Cara Kerja Ilmu Ekonomi Terapan

Sebagai ilmu terapan, ilmu ekonomi ini diaplikasikan dengan menggunakan teori ekonomi
sebagai dasarnya. Dengan menggunakan teori ekonomi sebagai dasarnya, hal ini dapat
memunculkan serta mengembangkan pertanyaan mengenai keadaan atau situasi ekonomi.
Setelah itu, pertanyaan tersebut dicari tahu jawabannya dengan memanfaatkan sumber data yang
dimiliki dan kerangka acuan lainnya. Hipotesis yang mungkin mungkin muncul dalam ilmu
ekonomi terapan dapat diambil dari hukum serta model ekonomi yang sifatnya lebih umum.

Ilmu ekonomi terapan dapat menggambarkan hasil potensial dari pilihan keuangan yang
diambil individu. Sebagai contoh ada seorang individu yang ingin membeli mobil mewah,
dengan keuangan yang terbatas. Individu tersebut akan melakukan penilaian biaya dan dampak
jangka panjangnya jika ia membeli mobil mewah tersebut. Misalnya harus membayar pajak dan
biaya perawatan yang mahal. Adanya penilaian dan pemikiran ini akan membantu individu
tersebut berpikir apakah dengan membeli mobil mewah tersebut, ia bisa mendapat manfaat yang
besar. Maka dapat disimpulkan jika cara kerja ekonomi terapan ialah dengan menggunakan teori
dan kajian ekonomi. Ilmu ekonomi ini juga membantu individu atau organisasi dalam proses
pengambilan keputusan, dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada.

b. Contoh Ekonomi Terapan

Ilmu ekonomi terapan memiliki banyak cabang atau jenisnya. Berikut beberapa contoh ilmu
ekonomi terapan:

 Ekonomi Pembangunan Ekonomi pembangunan adalah ekonomi terapan yang


mempelajari beberapa hal dalam ekonomi, khususnya pembangunan nasional. Ilmu ini
digunakan untuk pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan serta melakukan analisis
dengan menggunakan faktor atau kajian ekonomi pembangunan.
 Ekonomi Moneter Dalam buku Ekonomi Moneter: Studi Kasus Indonesia (2020) karya
Haryo Kuncoro dan Retno Ayu Kusumaningtyas, disebutkan jika ilmu ekonomi yang
mempelajari sifat, fungsi, pengaruh uang dalam berbagai kegiatan ekonomi. Ekonomi
moneter juga mengkaji sistem moneter internasional hingga permasalahan kebijakan
moneter.
 Ekonomi Kesehatan Sesuai dengan namanya, ilmu ekonomi terapan ini digunakan
dalam bidang kesehatan. Hampir sama seperti jenis ekonomi terapan lainnya, ilmu
ekonomi kesehatan membahas tentang kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan
kesehatan. Misalnya mengkaji tentang hubungan faktor penghasilan dengan kesehatan
penduduk negara.
 Ekonomi demografi Adalah jenis ilmu ekonomi terapan yang mempelajari tentang
hubungan demografi atau kependudukan dengan analisis ekonomi. Ilmu ini mengkaji
populasi manusia, pertumbuhan penduduk, nilai hidup dan ekonomi, dan masih banyak
lagi.
 Ekonomi publik Dilansir dari situs Lumen Learning, ekonomi publik mempelajari
analisis dampak kebijakan publik terhadap alokasi sumber daya serta distribusi
pendapatan dalam perekonomian. Ilmu ini juga mengkaji program kesejahteraan, barang
publik, perpajakan, dan lain sebagainya.
B. Menentukan Tingkat Harga Produk

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena penetapan harga ini
bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari seorang pengusaha ataupun pihak
perusahaan. Penetapan harga dapat menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang
dihasilkan dan dipasarkan. Meskipun penetapan harga merupakan hal yang penting, namun
masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalah penetapan harga
tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai perusahaan

Dalam menetapkan harga, ada berbagai macam metode yang dapat dapat digunakan.
Penetapan harga biasanya dilakukan untuk menambah nilai atau besarnya biaya produksi yang
diperhitungkan terhadap biaya yang dikeluarkan dan pengorbanan tenaga dan waktu dalam
memproses barang ataupun jasa. Dalam menetapkan harga jual suatu produk, suatu perusahaan
harus memperhatikan berbagai pihak seperti konsumen akhir, penyalur, pesaing, penyuplai dana,
para pekerja, dan pemerintah. Karena tingkat harga tidak terlepas dari daya beli konsumen,
reaksi para pesaing, jenis produk dan elastisitas permintaan serta tingkat keuntungan perusahaan.

Kotler menyebutkan beberapa rincian pada prosedur enam langkah dalam menetapkan harga :

 Memilih Tujuan dalam Penetapan Harga


Pada awalnya perusahaan harus memposisikan penawaran pada pasar, karena semakin
jelas tujuan perusahaan maka semakin mudah perusahaan menetapkan harga.
 Menentukan Permintaan
Setiap harga mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki
berbagai dampak pada tujuan pemasaran 32 perusahaan. Umum nya permintaan
berhubungan terbalik atau semakin tinggi harga maka akan semakin rendah permintaan.
Kadang konsumen menerima harga mahal untuk mengindikasikan produk yang lebih
baik, meskipun jika harga terlalu tinggi
 Memperkirakan Biaya
Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk
memproduksinya. Karena perusahaan ingin mengenalkan harga yang dapat menutupi
biaya produksi, distibusi, penjualan termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk
usaha dan resikonya. Tetapi ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat
menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya.
 Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing
Perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat jika penawaran dari
perusahaan tidak mengandung fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat,
peusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu
ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak
ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga
perusahaan. Maka saat ini perusahaan dapat menentukan apakah perusahaan dapat
mengenalkan lebih banyak, sama, atau kurang dari pesaing. Pengenanalan harga baru
perubahab harga lama dapat memprovokasi respons dari pelanggan, pesaing, distributor
bahkan pemerintah. Salah satu cara untuk mengasumsikan pesaing bereaksi dalam cara
standar terhadap harga standar terhadap harga yang ditetapkan atau diubah. Sekarang
perusahaan harus meneliti situasi keuangan saat ini, penjualan terbaru, pasar, pesaing
akan menyesuaikan diri dengan perubahan harga.

 Memilih metode penetapan harga


Perusahaan memilih metode penetapan harga yang mencakup satu atau lebih dari tiga
pertimbangan, terdapat enam metode dalam penetapan harga, yaitu :
1) Penetapan Harga Markup

Merupakan metode yang biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya
membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahul ditambah biaya-
biaya. Biasanya besar markup adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang
diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah
harga beli dengan persentase.

2) Penetapan Harga Nilai Anggapan


Sekarang semakin banyak jumlah perusahaan yang mendasarkan harga pada nilai
anggapan (perceived value). Perusahaan harus menghantarkan nilai yang dijanjikan oleh
proposisi nilai mereka, dan pelanggan harus dapat menerima nilai ini menjadi nilai
anggapan.

3) Penetapan Harga Nilai

Beberapa perusahaan telah menerapkan penetapan harga nilai (value pricing). Mereka
memenangkan pelanggan setia dengan mengenakan harga yang cukup rendah untuk penawaran
berkualitas tinggi. Salah satu jenis penetapan harga nilai yang penting yaitu :

a) Penetapan harga murah setiap hari Pengecer yang berpegang pada kebijakan
penetapan harga, mengenakan harga murah yang konstan dengan sedikit atau tanpa
promosi harga dan penjualan khusus.

b) Penetapan harga tinggi – rendah Pengecer mengenakan harga yang lebih tinggi
dengan basis setiap hari tetapi kemudian sering melakukan promosi di mana harga
sementara diturunkan di bawah tingkat.

4) Penetapan Harga Going Rate

Penetapan harga going – rate (going – rate pricing), perusahaan mendasarkan sebagian
besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah
dibandingkan harga pesaing utama.

5) Penetapan Harga Jenis Lelang

Penetapan harga jenis lelang tumbuh semakin popular terutama dengan pertumbuhan
Internet. Salah satu tujuan lelang yang utama adalah membuang persediaan berlebih atau barang
bekas.

 Memilih Harga Akhir


Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus
memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan
faktor – faktor tambahan, di antaranya :
1) Dampak Kegiatan Pemasar Lain

Harga akhir harus memperhitungkan kualitas dan iklan merek relatif terhadap kompetisi.
Merek dengan kualitas relatif rata – rata tetapi anggaran relatif tinggi mampu
mengenakan harga premium. Merek dengan kualitas relatif tinggi dan iklan relatif tinggi
memperoleh harga tertinggi, begitupun sebaliknnya. Hubungan positif antara harga tinggi
dan iklan tinggi berlaku paling kuat dalam tahap siklus hidup produk selanjutnya bagi
pemimpin pasar.

 Kebijakan Penetapan Harga Perusahaan

Harga harus konsisten dengan kebijakan penetapan harga perusahaan. Pada saat yang sama,
perusahaan tidak menolak untuk menentukan penalti penetapan harga di bawah keadaan
tertentu. Meskipun kebijakan ini sering dapat dibenarkan, pemasar harus 38
menggunakannya dengan hati–hati sehingga tidak perlu mengasingkan pelanggan.

 Penetapan Harga Berbagi Keuntungan dan Risiko

Penjual mempunyai opsi menawarkan untuk menyerap sebagian atau semua risiko jika tidak
menghantarkan nilai yang dijanjikan secara penuh.

 Dampak Harga Pada Pihak Lain

Manajemen harus mempertimbangkan reaksi pihak lain terhadap terkontemplasi. Pemasar


harus mengetahui hukum yang mengatur penetapan harga. Banyak peraturan federal dan
Negara bagian melindungi konsumen terhadap praktik penetapan harga yang menipu.
Pemasar harus mengetahui hukum dalam menetapkan harga yang terdapat pada undang-
undang yang menyatakan penjual harus menetapkan harga tanpa berbicara pada pesaing,
pengaturan harga adalah ilegal.
 TERCIPTANYA HARGA

Secara teori harga tercipta karena adanya 4 P yaitu : Price, Product, Place,dan Promotion.

a) Price

Harga atau price adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk
mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika
pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari
prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka
seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk
mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan. Harga dan
kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran.
Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan,
bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…
apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus
disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan
keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri
yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang
dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik
sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena
itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang
sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan
menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya
laba bersih. Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa

b) Product

Pengertian produk Produk adalah suatu yang bersifat kompleks, yang dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, yang di dalamnya termasuk kemasan, harga, prestise perusahaan dan
pelayanan jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhannya.
c) Place

Adalah pemilihan serta pengelolaan saluran perdagangan yang digunakan untuk menyalurkan
produk atau jasa. Distribusi juga termasuk pengembangan sistem pengiriman serta perniagaan
produk secara fisik. Selain penyaluran distribusi, place juga bisa berarti pemilihan lokasi
pemasaran produk atau jasa. Misalnya, pemilihan tempat yang strategis dan banyak dikunjungi
masyarakat.
d) Promotion

Adalah unsur yang digunakan untuk memberi tahu serta membujuk pasar agar membeli
produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan perusahaan. Strategi pemasaran 4P ini bisa
dilakukan lewat iklan, promosi langsung, atau bentuk lainnya yang dianggap sesuai dengan
karakteristik produk atau jasa.

C. Menentukan Jumlah Produk

Perkiraan pengambilan keputusan perusahaan dalam menentukan jumlah produk pada


periode selanjutnya adalah bergantung pada jumlah permintaan dan persediaan dari periode
sebelumnya.Jumlah permintaan dan persediaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipastikan
Karena permintaan dapat berubah-ubah setiap periodenya.Logiak fuzzy merupakan ilmu yang
dapat menganalisa ketidakpastian.Penelitian ini menerapkan pengaplikasian logika fuzzydengan
menggunakan metode Mamdani untuk menentukan jumlah produksi berdasarkan permintaan dan
persediaan.

Pada saat ini setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada suatu
masalah, yaitu semakin meningkatnya tingkat persaingan yang kompetitif.Hal ini mengharuskan
perusahaan untuk merencanakan atau menentukan jumlah produksi supaya dapat memenuhi
permintaan pasar dengan tepat waktu dan dengan jumlah yang sesuai. Permintaan konsumen
yang berubahubah setiap hari bahkan setiap bulan, menjadi permasalahan serius bagi perusahaan
ini.Perusahaan kadang tidak mampu memenuhi permintaan pasar karena permintaan yang
meningkat dan tidak ada persediaan.Perusahaan juga dapat mengalami kerugian karena
permintaan pasar yang menurun sehingga hasil produksi tidak dapat dipasarkan dan menambah
biaya penyimpanan atau pergudangan. Untuk menghindari permasalahan tersebut, perusahaan
memerlukan suatu cara yang dapat mengoptimalkan jumlah produksi setiap harinya bahkan
setiap bulannya.

Dalam optimasi produksi, banyak metode yang digunakan.Metode yang paling sering di
gunakan adalah metode himpunan logika tegas. Akan tetapi, logika himpunan tegas tidak dapat
dioperasikan atau digunakan oleh khalayak umum (hanya orang analisis), karena selain agak
rumit dalam penghitungan, kendala-kendala dalam produksi juga akan memperumit penyelesaian
masalah optimasi produksi

Untuk mendapatkan keluaran dari metode ini diperlukan empat tahap, yaitu :

1) pembentukan himpuann fuzzy,

Himpunan fuzzy adalah suatu himpunan yang berisi elemen yang memiliki berbagai tingkat
keanggotaan di himpunan tersebut. Hal ini berbeda dengan himpunan klasik atau himpunan tegas
karena anggota dari himpunan tegas tidak akan menjadi anggota kecuali nilai dan keanggotaan
mereka penuh atau lengkap dalam himpunan itu (nilai keanggotaan mereka diberi nilai 1).

Himpunan fuzzy yang digunakan dalam proses pengoptimalan hanya ada dua dari setiap
variabel, yaitu untuk variabel permintaan himpunan fuzzynya adalah naik dan turun, untuk
variabel persediaan sedikit dan banyak dan untuk variable produksi berkurang dan bertambah.

Logika fuzzy merupakan logika yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian,
dimana logika himpunan tegas menyatakan bahwa segala hal dapat di ekspresikan dalam istilah
binary (0 atau 1).Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaanantara 0 dan 1.Berbagai teori
didalam perkembangan logika fuzzy menunjukkan bahwa pada dasarnya logika fuzzy dapat
digunakan untuk memodelkan berbagai sistem. Logika fuzzy dianggap mampu untuk memetakan
suatu input kedalam suatu output tanpa mengabaikan faktor–faktor yang ada. Logika fuzzy
diyakini sangat fleksibel dan memiliki toleransi terhadap data-data yang ada dan tidak
membutuhkan model matematis yang kompleks untuk mengoperasikannya (Setiadji, 2012).
Dengan menggunakan logika fuzzy, akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu
memperkirakan jumlah produksi.
2) aplikasi fungsi implikasi,

3) komposisi aturan,

4) defuzzyfikasi. Pada tahap defuzzyfikasi, dapat ditentukan keputusan jumlah produksi


perusahaan.

 Dalam Menentukan jumlah produk

Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga
Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Contoh Kasus

Anda punya usaha katering makanan sehat harian. Setiap hari Anda bisa menjual 25 paket
makanan sehat. Rincian biaya produk untuk membuat 25 paket katering makanan sehat tersebut
adalah:

Bahan baku (nasi, bahan lauk, dan kemasan) sebesar Rp 2.000.000

3 orang karyawan untuk memasak dibayar harian Rp 50.000/hari per orang

1 orang driver untuk mengantar makanan dibayar harian Rp 30.000/hari

Biaya sewa toko dan ongkos untuk kirim makanan ke pelanggan sebesar, estimasi harian Rp
200.000.

Maka total biaya produksinya adalah:

Rp 2.000.000 + Rp 150.000 (upah langsung 3x Rp 50.000) + Rp 30.000 + Rp 200.000

Didapatkan total biaya produksi sebesar Rp 2.380.000


Setelah itu, kita bisa menghitung biaya produksi untuk setiap paket makanan yang dijual dengan
cara berikut:

Rp 2.380.000/25 paket = Rp 95.200

 Dalam Menghitung Harga Jual dari Biaya Produksi

Setelah mendapat harga produksi dari setiap paket makanan tersebut, langkah selanjutnya adalah
menghitung harga jual paket makanan. Kita bisa pakai rumus harga jual yang sederhana dengan
metode Mark Up Pricing. Contohnya:

Rumus biaya produksi

Harga Produksi + Mark Up (Keuntungan) = Harga Jual

Misalnya Anda menginginkan setiap paket makanan mendapat untung sebesar Rp 20.000, maka
harga jual untuk setiap paket makanan adalah:

Rp 95.200 + Rp 20.000 = Rp 115.200/paket makanan.

Ini adalah cara menghitung harga jual dari biaya produksi yang sederhana. Cara menghitung
harga jual berbeda-beda tergantung dari besar kecilnya skala bisnis yang dijalankan. Namun,
cara hitung biaya produksi dan harga jual di atas cukup umum digunakan pada usaha jenis
UMKM.
D. Pengunaan Teknik Industri dan Teknologi

Information Technology (IT) memegang peranan penting pada teknik industri (TI).


Keterlibatannya sudah tidak dapat dielakan, atau IT sudah bagaikan organ jantung dalam tubuh
manusia yang memompakan darah ke segala penjuru tubuh, dari ujung kaki sampai dengan ujung
rambut, agar badan terasa sehat dan segar dan tidak sakit-sakitan, demikian pula IT dalam TI
memompakan data dan informasi ke segala jaringan industri, dari supplier sampai
dengan customer, dari kantor pusat ke kantor cabang, agar proses bisnis menjadi lebih effektip
dan effisien, serta untuk mengoptimasikan, mengotomasikan, dan mempercerdas dalam berbagai
proses produksi dan pengambilan keputusan.

Keterlibatan information technology pada bidang keilmuan teknik industri seperti:

1. Pemrograman Komputer
2. Sistem Database
3. MIS (Management Information Systems)
4. Decision Support Systems (DSS)
5. Aplikasi Komputer
6. Statistik dan Manajemen Mutu
7. Pemodelan dan Simulasi
8. Analisa dan Perancangan Sistem
9. Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing (CAD/CAM)
10. Applied Artificial Intelligence
11. E-commerce
12. Pemrograman Lanjut
13. Sistem Informasi Enterprise
E. Media promosi dan periklanan

Peran advertensi dan promosi sangat penting didunia bisnis .perusahaan kerap memberi focus
yang tinggi dalam upaya atau advertising atau promosi produknya demi menarik
konsumen .dalam pengaplikasinya banyak faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam
menentukan keputusan advertising dan promosi yang tepat bagi produknya.

Di dalam dunia pariwisata perlu adanya promosi yang bertujuan untuk menarik minat
wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Dalam bіѕnіѕ promoѕі dіmaknaі
untuk mengіnformaѕіkan, membujuk, dan mengіngatkan wіѕatawan – baіk ѕecara langѕung
maupun tіdak langѕung – tentang ѕuatu produk atau brand yang dіjual kepada calon wіѕatawan
tentang produk yang dіtawarkan dengan memberіtahukan tempat-tempat dі mana orang dapat
melіhat atau melakukan pembelіan pada waktu dan tempat yang tepat. Cara berpromoѕі berbeda-
beda, tergantung dіmana akan berpromoѕі, onlіne atau offlіne atau kombіnaѕі keduanya.
Suliyanto (2018) menyatakan bahwa adapun strategi promosi dalam upaya meningkatkan
kunjungan wisata yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), personal
selling, hubungan masyarakat (public relation), word of mouth marketing (WoMM) dan
pemasaran langsung (direct marketing).

 LANDASAN TEORI
a) Promosi Pariwisata

Promosi terbentuk dari bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, yaitu: Produk (product),
Tempat (place), Harga (price) dan Promosi (promotion).

1. Produk (product), wilayah produk berkaitan dengan menyusun produk yang benar
untuk suatu pasar target. Penawaran ini bisa melibatkan barang, jasa atau campuran dari
keduanya. Hal yang penting untuk diingat adalah barang atau jasa harus dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan.

2. Tempat (place), berkaitan dengan semua keputusan dalam membawa produk yang
benar ke wilayah pasar target. Produk dapat sampai ke pelanggan dengan cara distribusi.

3. Harga (price) Penentuan harga harus mempertimbangkan jenis kompetisi dalam pasar
target dan biaya keseluruhan bauran pemasaran.
4. Promosi (promotion), berkaitan dengan memberi tahu pasar target atau pihak lain
dalam saluran distribusi mengenai produk yang tepat. Secara umum bentuk-bentuk
promosi memiliki fungsi yang sama hanya saja yang membedakan adalah tugas-tugas
khususnya.

F. Pendanaan dan pelatihan tenaga kerja

tenaga kerja di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya tenaga kerja diindonesia

menyebabkan kurangnya produktivitas dari berbagai sektor. Rendahnya kualitas tenaga kerja

membuat setiap perusahaan membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing. Solusi untuk hal ini

pemerintah Indonesia dapat membuka pelatihan untuk tenaga kerja sehingga dapat mengasah

atau meningkatkan skill masyarakat sehingga tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja asing

ke Indonesia dan hal ini juga dapat meminimalisir biaya yang di keluarkan Indonesia dalam

penggunaan tenaga kerja asing.

A. TEORI LABA PERUSAHAAN

1.Teori Laba Dalam Menghadapi Resiko

Hasil diatas normal dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa bidang
yang memiliki resiko diatas rata2 ie: eksplorasi minyak

2. Teori Laba Karena Pergesekan

Laba timbul akibaar pergesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka Panjang.

3. Teori Laba Monopoli

Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga
tinggi dibandingkan pada persaingan sempurna, dengan demikian menghasilkan laba

4. Teori Laba Inovasi

Laba adalah ganjaran dari pengenalan inovasi yang berhasil


5. Teori Laba Efisiensi

Perusahaan yang lebih efisien dari pada rata-rata perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal

B. FUNGSI LABA DALAM PERUSAHAAN

1. Pengertian laba ekonomi

Laba ekonomi (economic profit) adalah selisih antara pendapatan dengan total biaya


(biaya implisit plus biaya eksplisit). Ini adalah ukuran lain laba selain laba akuntansi. Biaya
implisit mewakili biaya peluang ketika perusahaan memilih untuk menggunakan faktor produksi
tertentu Laba ekonomi akan lebih kecil dibandingkan dengan laba akuntansi. Laba akuntansi
mengecualikan biaya implisit dalam perhitungannya. Itu adalah laba yang anda lihat dalam
laporan keuangan perusahaan. Sementara itu, untuk mendapatkan laba ekonomi, anda harus
menghitungnya sendiri dengan beberapa pendekatan seperti economic value added.Istilah lain
untuk laba ekonomi adalah laba abnormal atau laba supernormal.

Laba Ekonomi (Economic Profit) Pendapatan perusahaan dikurangi dengan biayaeksplisit


dan biaya implisit. Biaya implisit: menagcu pada nilai input yang dimiliki perusahaan dan
digunakan untuk proses produksinya sendiri ie: a. Gaji pengusaha yang dapt diperoleh bila ia
bekerja untuk perusahaan lain b. Hasil yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan
modal dan menyewakan lahan dan input lain milik perusahaan ke perusahaan lain.

 Menghitung laba ekonomi

Laba ekonomi memperhitungkan biaya implisit dan eksplisit. Untuk menghitungnya, anda dapat
menggunakan rumus berikut:

Laba ekonomi = Total pendapatan – Biaya eksplisit – Biaya implisit

Total pendapatan minus biaya eksplisit adalah laba akuntansi. Oleh karena itu, kita dapat menulis
ulang rumus di atas menjadi:
Laba ekonomi = Laba akuntansi – Biaya implisit

2. Pengertian laba bisnis

Laba Bisnis/Usaha (Business Profit) Mengacu pada Pendapatan perusahaan dikurangi biaya
eksplisit/biaya akuntansi perusahaan. Biaya Eksplisit adalah biaya yang benar- benar dikeluarkan
oleh perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi ie: Upah
tenagakerja, bunga modal, sewa tanah dan gedung, & pengeluaran bahan mentah

Untuk menghitung laba operasi, kurangi biaya operasi dari laba kotor. Berikut cara menghitung
laba operasi:

Laba Operasi = Pendapatan – Biaya Operasi – Harga Pokok Penjualan – Pengeluaran


Harian (Depresiasi, Amortisasi, dan lainnya)

C. Teori penentuan laba perusahaan

Economic value added (EVA) adalah ukuran dari laba ekonomi perusahaan, yang merupakan laba
yang diperoleh perusahaan dikurangi biaya pembiayaan modal.

Formula untuk EVA adalah:

Laba ekonomi = Laba operasi bersih setelah pajak – (Investasi modal x WACC)

 Anda dapat menemukan akun-akun untuk menghitung laba operasi bersih setelah pajak (net
operating profit after tax atau NOPAT) di laporan laba rugi perusahaan

 Modal yang diinvestasikan sama dengan penjumlahan ekuitas dengan utang berbunga perusahaan.

 Rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital atau WACC) adalah biaya
dana yang perusahaan tanggung ketika menggunakan ekuitas dan utang sebagai sumber
pendanaaan.
 Perkalian antara WACC dan investasi modal merepresentasikan biaya modal yang
diinvestasikan ke perusahaan. Biaya ini adalah pengembalian minimum yang dibutuhkan
investor agar mau menyediakan dana ke perusahaan.
 Misalnya, Perusahaan ABC mencatatkan NOPAT sebesar Rp3.000. Sementara itu, total
modal yang diinvestasikan adalah sebesar Rp2.000. Dari perhitungan terpisah, WACC
adalah sekitar 5%.
 Oleh karena itu, kita dapat menghitung laba ekonomi sebagai:
 Laba ekonomi = Rp3.000 – (Rp2.000 x 5%) = Rp2.900
 Dari perhitungan, kita tahu bahwa perusahaan mencatatkan laba ekonomi (positif), yang
mana menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang cukup untuk menutupi
biaya modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham dan kreditur.

Anda mungkin juga menyukai