Disusun Oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
NIM. 190110062
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KERTANEGARA MALANG
TAHUN ANGKATAN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikuwarohmatuallahiwabarokatu
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan
sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini ditulis sebagai
tugas mata kuliah.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen, kami ucapkan terima
kasih, semoga makalah ini dapat berguna, sebagai karya dari kami dan untuk
semua.
Wassalammualaikum
Pasuruan,17-Juli-2021
Penyusun
Daftar Isi
1. Penjelasan tentang ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana cara suatu organisasi dapat mencapai
target dengan cara yang efektif dan efesien. Atau definisi ekonomi manejerial yaitu
suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan teori-teori ekonomi dan
analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang mengidentifikasi
bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara lebih efesien.
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu
ekonomi dan pengambilan keputusan.
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu
terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara
individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan
bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output,
pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna
untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi
umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan suatu abstraksi dari
banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi
dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.
Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana
penerapan metode dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi
manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan
keefektifan saat mengambil keputusan.
Konsep dari Analisis Marjinal yang sering kita temui atau didengar dalam analisis
bidang ekonomi dan bisnis, sebagai berikut:
Hukum penawaran dan permintaan, salah satu hukum ekonomi paling mendasar,
mengikat hampir semua prinsip ekonomi dalam beberapa cara. Dalam praktiknya,
penawaran dan permintaan saling berlawanan hingga pasar menemukan harga
keseimbangan. Namun, banyak faktor dapat mempengaruhi penawaran dan
permintaan, menyebabkan mereka meningkat atau menurun dengan berbagai cara
Empat hukum dasar penawaran dan permintaan adalah:
1. Jika permintaan meningkat dan penawaran tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas yang
lebih tinggi.
2. Jika permintaan menurun dan penawaran tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih rendah dan kuantitas yang
lebih rendah.
3. Jika pasokan meningkat dan permintaan tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih rendah dan kuantitas yang
lebih tinggi.
4. Jika pasokan menurun dan permintaan tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas yang
lebih rendah
Pada suatu titik waktu tertentu, persediaan barang yang dibawa ke pasar adalah
tetap. Dengan kata lain kurva penawaran dalam kasus ini adalah garis vertikal,
sedangkan kurva permintaan selalu miring ke bawah karena hukum utilitas marjinal
yang semakin berkurang.
Penjual tidak dapat membebankan biaya lebih dari yang akan ditanggung pasar
berdasarkan permintaan konsumen pada saat itu. Namun seiring waktu, pemasok
dapat menambah atau mengurangi jumlah yang mereka suplai ke pasar
berdasarkan harga yang mereka perkirakan dapat dibebankan. Jadi seiring waktu
kurva penawaran miring ke atas; semakin banyak pemasok berharap untuk dapat
mengenakan biaya, semakin mereka akan mau memproduksi dan membawa ke
pasar.
Dengan kurva penawaran miring ke atas dan kurva permintaan miring ke bawah,
mudah untuk membayangkan bahwa pada titik tertentu keduanya akan berpotongan.
Pada titik ini, harga pasar cukup untuk mendorong pemasok untuk membawa ke
pasar dengan jumlah barang yang sama yang bersedia dibayar oleh konsumen
dengan harga itu. Penawaran dan permintaan seimbang, atau dalam keseimbangan.
Harga dan kuantitas yang tepat di mana hal ini terjadi tergantung pada bentuk dan
posisi masing-masing kurva penawaran dan permintaan, yang masing-masing dapat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Sekarang, bayangkan Anda produsen kue bolu? Jika Anda adalah manajer yang
menjual bolu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda menambah kuantitas? Anda
akan berharap untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena Anda ingin
mendapatkan kembali sebagian uang yang digunakan untuk menghasilkan
kelebihan dan lebih sebagai keuntungan.
Dengan cara yang sama, jika harga bolu menurun, pemasok akan menjual lebih
sedikit untuk mempertahankan persediaan mereka. Ini relevan dengan cara
menunjukkan hubungan langsung antara harga dan jumlah penawaran
Kondisi ini juga menjelaskan adanya kesamaan antara harga produk yang diminta
konsumen dan yang ditawarkan produsen. Jika keseimbangan dalam pasar telah
tercapai, semua harga akan cenderung stabil. Nah, kondisi itu pun dikenal dengan
istilah “keseimbangan harga”.
QD = QS = QE
PD = PS = PE
Keterangan:
D = Demand (permintaan)
S = Supply (penawaran)
P = Price (harga)
Q = Quantity (jumlah/stok)
E = Equilibrium (keseimbangan)
Bila dideskripsikan dengan sebuah grafik, keseimbangan pada pasar muncul pada
titik potong di antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
Proses
Sudah menjadi salah satu strategi pemasaran utama bahwa kewajiban seorang
penjual ialah menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan para konsumen.
Namun, jika barang disediakan dalam jumlah terlalu banyak di saat minat pembelian
menurun atau sebaliknya, muncullah ketidakseimbangan harga pasar. Oleh karena
itu, penting untuk memastikan adanya keseimbangan antara permintaan dan
penawaran.
Pengendalian harga di pasar
Dalam dunia bisnis dan investasi, terdapat fungsi permintaan maupun penawaran
yang dapat berdampak secara menyeluruh terhadap aliran keuangan perusahaan
Anda. Hal ini dapat dipengaruhi beragam faktor agar terjadi kesepakatan dalam
harga di antara konsumen dan produsen.
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan pasar ialah munculnya hubungan antara jumlah barang dan
harga yang kerap berbanding terbalik. Perbandingan itu terjadi ketika harga barang
turun karena permintaan yang meningkat. Begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu,
demi mewujudkan sebuah keseimbangan, terjadilah suatu kondisi kompetisi bisnis di
antara kalangan produsen sehingga para konsumen pun akan berkompetisi dalam
meraih barang yang diinginkan.
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran lebih berfokus pada korelasi persamaan di antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan pihak produsen. Mekanismenya disesuaikan dengan
hukum penawaran, yakni ketika terdapat peningkatan jumlah barang, maka akan
diikuti harga yang juga naik di pasar.
• Elastisitas adalah alat yang bisa anda gunakan untuk menghitung pengaruh
perubahan harga, penghasilan, iklan penjualan, dan pendapatan
• Memberikan pasar atau survei data, analisis regresi dapat digunakan untuk
mengestimasi: Fungsi permintaan Elastisitas Dan banyak hal lain, termasuk fungsi
biaya
• Manajer dapat menghitung pengaruh perubahan dalam harga, penghasilan,
periklanan, dll.
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang
atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek
yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna
suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan
kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung
sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda
penilain dengan orang lain.
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli ekonomi
aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen,
Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur dengan
satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada
subyek yang menilai.
Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal,
Gossen, yaitu hukum Gossen.
Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi
terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai
kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama
itu ditunjukkan oleh rasio antaramarginal utility dengan harga dari barang
yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang lain.
Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna
marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang
akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang akan menjadi
semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya
pada barang tersebut.
Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi barang untuk
mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh
dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin
berkurang.
Asumsi dasar:
1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Semakin banyak barang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan.
3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan
kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari
setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula kepuasan akan
naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan
akan semakin turun). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping
MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan
hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan
mau membayar dengan harga murah.
Analisis perilaku individual pendekatan Ordinal (K. Indifferen)
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu
barangtidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuaturutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang. Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal
asumsi dasar seorang konsumen adalah:
Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit,
artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan
konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa
kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu
kepuasan.
Fungsi produksi pendek dan jangka panjang
Fungsi produksi jangka pendek mengacu pada periode waktu itu, di mana
pemasangan pabrik dan mesin baru untuk meningkatkan tingkat produksi
tidak dimungkinkan. Di sisi lain, fungsi produksi jangka
panjang adalah fungsi di mana perusahaan mendapatkan cukup waktu
untuk memasang mesin baru atau peralatan modal, alih-alih meningkatkan
unit tenaga kerja.
Fungsi produksi dapat digambarkan sebagai hubungan operasional antara
input dan output, dalam arti bahwa jumlah maksimum barang jadi yang dapat
diproduksi dengan faktor-faktor produksi yang diberikan, di bawah keadaan
pengetahuan teknis tertentu. Ada dua jenis fungsi produksi, fungsi produksi
jangka pendek dan fungsi produksi jangka panjang.
Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-
duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang.
Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin
berkurang.
• Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya.
• Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan.
• Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Pengertian Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah Teori Produksi jangka
pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan
tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya
tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-
satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Faktor
produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung
pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi ini harus ada dan
tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai pada interval
produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi
menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa dikurangi. Jumlah penggunaan
faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat
produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan, begitu juga
sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya. Jika perusahaan
ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya ditambah. Sebaliknya
jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat dikurangi.Pengertian faktor
produksi tetap dan faktor produksi variable terkait dengan waktu yang dibutuhkan
untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan
sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun)
susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya buruh dikatakan faktor produksi
variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari
satu tahun.Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang
secara kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana
perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah
penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Biaya Jangka Panjang
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa
dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel.
Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya
dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor
produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang
dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.Karena hal itulah biaya
yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-
rata,dan biaya marginal. Biaya total (jangka panjang)Jangka panjang dalam
pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para
ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan
tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi
dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi
(tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi
jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan.
Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
Organisasi merupakan wadah untuk perkumpulan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih, dalam sebuah ikatan dengan tujuan yang sama. Tujuan dari sebuah
organisasi bisa dikatakan sebagai visi dan misi, yang berisi pandangan dari sebuah
organisasi yang akan terjadi di masa mendatang. Sementara visi menjelaskan soal
visi yang berada di dalam tata pemikiran yang abstrak, kemudian menjadi lebih
mudah untuk dimengerti. Dalam sebuah organisasi, tentunya akan ada
perkembangan di satu titik, di mana pemilik selaku pemimpin organisasi tidak
mungkin lagi melakukan seluruh kegiatan dalam organisasi.
Di bawah ini adalah beberapa definisi tentang organissi menurut beberapa ahli,
diantaranya:
1. Stoner
2. Stephen P. Robbins
4. Chester I. Bernard
Menurut Bernard organisasi adalah salah satu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
6. Max Weber
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang / lebih yang saling
bekerja sama serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau anggota
organisasi yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang
dikenal sebagai bawahan.
Pengertian organisasi menurut Paul Preston dan Thomas Zimmerer adalah suatu
kumpulan orang yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang saling
bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.
9. Philip Slznic
Bentuk-Bentuk Organisasi
Pada dasarnya, organisasi terbagi menjadi dua bentuk, seperti di bawah ini:
a. Organisasi Formal
Kesatuan tujuan.
Kesatuan perintah.
Adanya tanggung jawab yang tegas.
Pembagian kerja yang jelas.
Koordinasi yang baik.
Pendelegasian wewenang.
Rentang kendali.
Fleksibel.
b. Organisasi Informal
Tujuan Organisasi
Organisasi tidak hanya fokus pada tercapainya visi dan misi perusahaan atau
organisasi saja, namun juga peningkatan penghasilan yang melebihi biaya produksi.
Inilah yangmembedakan organisasi profit dan non-porift. Di bawah ini adalah
beberapa tujuan organisasi secara umum:
a. Tempat atau wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien.
Sedangkan, secara umum tujuan organisasi juga dibagi menjadi tiga yaitu:
Tujuan jangka pendek harus tercapai dalam waktu cepat dan berkala, biasanya
dalam enam bulan hingga satu tahun. Memiliki tujuan jangka pendek bisa menjadi
acuan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
Biasanya, periode waktu tujuan jangka pendek bisa disesuaikan dengan periode
keuangan sebuah organisasi, biasanya per enam bulan atau per tahun atau biasa
disebut tujuan operasional. Misalnya, peningkatan omzet hingga 50% dalam waktu
enam bulan.
Ini merupakan tujuan yang harus tercapai dalam waktu menengah atau lebih lama
dari tujuan jangka pendek, dan biasanya mencapai satu tahun hingga tiga tahun.
Tujuan ini merupakan rangkaian pencapaian tujuan organisasi jangka pendek. Biasa
disebut dengan tujuan taktis, seperti peningkatan pangsa pasar sebesar 25% dalam
waktu satu tahun.
Ini merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai sebuah organisasi yang dapat
terealisasi setelah melakukan misi organisasi. Biasanya tujuan ini dilakukan untuk
misi 3 tahun hingga 5 tahun. Tujuannya untuk mencapai tujuan jangka menengah.
Tujuan ini biasa disebut tujuan strategis.
Susunan organisasi yang terbentuk oleh adanya pengembangan produk dan riset
dari suatu usaha. Sehingga, komponen yang ada menjadi lebih luas.
Struktur organisasi ini bersifat temporal, biasanya dibentuk dalam kondisi yang tak
terduga atau adanya proyek dadakan. Struktur ini dibentuk oleh SDM yang
profesional dan dipercaya dapat menyelesaikan permasalahan.
Struktur organisasi yang mudah dibuat dan diterapkan adalah berdasarkan pola
kerja dan tanggung jawab di dalam perusahaan. Terdapat berbagai keuntungan
yang bisa diperoleh perusahaan, jika memiliki struktur atau sistem organisasi yang
baik. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:
pasar persaingan sempurna terjadi jika jumlah perusahaan dalam suatu industri
banyak dan berskala kecil. Sehingga tidak ada perusahaan yang dapat
memengaruhi harga pasar. Pembentukan harga benar-benar terjadi karena
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan dari sisi konsumen, sedangkan
penawaran dari sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan sempurna ada
di bidang produksi dan perdagangan hasil pertanian serta perikanan.
Dalam buku Hukum Bisnis (2019) karya Toman Sony Tambunan dan Wilson RG,
pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya ada satu perusahaan
saja. Perusahaan tersebut menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat, serta keuntungan yang diperoleh melebihi normal.
Bahkan dalam pasar monopoli biasanya hanya satu produsen yang dapat
menetapkan harga produk-produknya. Baca juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-
Ciri, dan Sumbernya Ciri-ciri pasar monopoli Arwin dalam bukunya Pengantar
Ekonomi Mikro (2020), menjelaskan bahwa pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan pasar persaingan sempurna, yaitu: Dapatkan informasi, inspirasi
dan insight di email kamu. Daftarkan email Industri satu perusahaan Barang atau
jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak punya
pilihan lain jika ingin membeli produk tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat
sesuatu dalam menentukan syarat jual-beli. Tidak ada barang pengganti yang
serupa Barang yang diperjualbelikan dalam pasar monopoli tidak bisa digantikan
dengan barang lain. Barang tersebut menjadi satu-satunya produk dan tidak dapat
ditemukan di perusahaan lain yang identik. Perusahaan lain sulit masuk dalam
industri Keuntungan yang didapat perusahaan pasar monopoli tidak mendorong
perusahaan lain untuk ikut dalam industri tersebut, yang disebabkan banyak
hambatan yang kuat. dan Contohnya Ciri ini menjadi penyebab utama perusahaan
memiliki kekuatan monopoli. Jika ciri ini tidak ada, maka banyak perusahaan lain
yang masuk dalam industri yang sama dan perusahaan monopoli tidak ada.
Perusahaan di pasar monopoli sebagai penentu harga Hal ini karena perusahaan
yang ada di pasar monopoli merupakan satu-satunya yang ada di pasar tersebut.
Sehingga harga ditentukan secara penuh oleh penjual.
Promosi iklan kurang dibutuhkan Perusahaan dalam pasar monopoli menjadi satu-
satunya produsen di pasar, maka secara otomatis pembeli akan membeli
produknya. Sehingga perusahaan sama sekali tidak membutuhkan iklan untuk
promosi. Iklan yang dilakukan, hanya untuk menjaga hubungan dengan masyarakat,
bukan bertujuan untuk promosi.
Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan tidak sempurna.
Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan karena adanya
ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna ataupun pasar
monopoli.
Namun, jika dilihat dari struktur pasar monopolistik, maka ia lebih mendekati pada
pasar persaingan yang sempurna, namun perusahaan akan lebih berpartisipasi di
pasar tersebut guna menghasilkan suatu produk yang berbeda dan juga memiliki
karakteristik tersendiri.
Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya para konsumen
yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda dan bisa disebut juga
sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang menawarkan satu jenis barang
dengan banyak produk yang berbeda-beda dalam hal kualitas, bentuk, dan
juga ukuran produk tersebut.
Sebagai contoh sederhananya, perbedaan produk bisa dilihat dari bentuk fisiknya
seperti adanya perbedaan fungsi, bentuk, ataupun kualitas produk. Perbedaan ini
juga bisa dilihat dalam kaitannya dengan suatu merek, logo, ataupun kemasan.
Selain itu, bisa dilihat juga dari jangka waktu kredit penjualannya, ketersediaan
komoditas, kemudahan dalam mengaksesnya, layanan after sales, lokasi
memperoleh komunitas, pelayanan, dan masih banyak lagi.
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara
dua jenis pasar yang sangat ekstrem, yakni pasar persaingan sempurna dan
monopoli, untuk itu sifat pasar ini masih mengandung unsur-unsur sifat dari pasar
monopoli dan juga pasar persaingan sempurna.
Persaingan monopolistik ini bisa kita artikan sebagai suatu pasar yang mana adanya
banyak produsen yang memproduksi barang yang beragam.
Perusahaan dalam pasar monopolistik memiliki ukuran yang cenderung sama besar,
kondisi ini akan melahirkan produksi suatu perusahaan yang cenderung sedikit bila
dibandingkan dengan seluruh produksi yang ada di dalam pasar.
Jika didalam pasar sudah terdapat beberapa puluhan perusahaan yang eksis, maka
persaingan monopolistik sangat mungkin akan terjadi.
Ciri ini adalah sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dan pasar persaingan sempurna.
Hal ini terjadi karena adanya produksi barang yang sangat berbeda-beda, maka
para pembeli akan cenderung lebih memilih barang dari perusahaan tersebut.
Harga bukanlah faktor penentu dari besarnya pasar dan dan dari perusahaan-
perusahaan yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik.
Suatu perusahaan akan sangat mungkin menjual barang yang relatif lebih mahal
harganya, namun dia tidak bisa menarik banyak pelanggan, sebaliknya suatu
perusahaan lain yang menjual barang dengan harga murah akan bisa menarik lebih
banyak pelanggan.
Kondisi ini disebabkan oleh adanya sifat barang yang mereka produksi yaitu barang
yang sifatnya berbeda-beda. Untuk itu dalam mempengaruhi citarasa pembeli, maka
setiap pebisnis harus melakukan persaingan bukan dengan harga melainkan
memperbaiki mutu dan juga desain suatu barang
Bila perusahaan menderita kerugian minimum, maka dia akan keluar dari pasar
tersebut. Sehingga, jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar akan semakin
sedikit dan jumlah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang
masih ada akan menjadi lebih besar.
Pasar monopolistik mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi baik itu
dalam hal harga kualitas ataupun pelayanan. Sehingga, produsen yang tidak
memiliki modal dan juga pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari
pasar tersebut.
Diperlukan modal yang sangat besar untuk bisa masuk ke dalam pasar
monopolistik karena para pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis
yang sangat tinggi.
Pasar ini akan mendorong berbagai produsen untuk selalu melakukan
inovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas
pada harga produk yang harus dibayar oleh setiap konsumen.
Sepeda motor keluaran Honda selalu dikatakan lebih irit daripada sepeda motor
lainnya. Sedangkan motor keluaran Yamaha diklaim lebih memiliki tenaga yang lebih
unggul daripada sepeda motor lainnya.
Hal tersebut adalah salah satu contoh pada pasar persaingan monopolistik kedua
brand ini sama-sama produsen sepeda motor. Namun keduanya memiliki
karakteristik produk yang sangat berbeda.
Honda cenderung lebih unggul dalam hal bahan bakar karena iritnya bahan bakar
yang digunakan oleh mereka. Sedangkan Yamaha akan lebih unggul dalam hal
akselerasi. Selanjutnya, tinggal bergantung pada pilihan konsumen.
Pasar Oligopoli adalah pasar persaingan tidak sempurna. Disebut demikian karena
di dalam pasar tersebut jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding dengan
jumlah pembeli atau konsumen.
Untuk kelanggengan usaha pasar oligopoli aktivitas pemasaran dan promosi produk
harus terus ditingkatkan. Ini untuk mencegah perpindahan konsumen ke produk
yang lain yang bisa mengakibatkan omzet penjualan menurun.
Salah satu bentuk produk yang masuk kategori pasar oligopoli adalah rokok. Di
Indonesia, perokok aktif sangat banyak. Bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan
jumlah perusahaan pembuat rokok yang ada.
Karena itu, untuk menjaga agar konsumen tidak berpindah ke vapor atau produk
lainnya, maka perusahaan rokok meningkatkan promosinya dalam bentuk
melahirkan produk-produk rokok yang baru dengan harga dan rasa lebih disukai
oleh konsumen.
Jika dilihat dari pengertian ini, pasar jenis ini merupakan wadah transaksi jual beli
produk yang memang tidak sempurna, tetapi persaingannya sangat ketat. Karena
pihak produsen sama melancarkan tips dan trik untuk menjaga konsumen tetap
bertahan. Termasuk dengan cara memainkan harga produk di pasaran.
Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih.
Sedangkan batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak
penyedia barang.
Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan
jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan
produsen teknologi yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.
Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa
saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana
produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.
Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok
yang lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di
pasar jenis ini.
Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya
(produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan
saja kebijakan tersebut.
Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen
lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru.
Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.
Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada
perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan
harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko
Barokah.
Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama.
Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga
tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang
muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.
Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena
produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen
tidak berpindah.
Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut.
Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru
tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.
Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang
matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang
sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif,
konsumen akan berpindah ke produk lain.
Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik.
Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut ini akan
dijelaskan tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini
yang semoga juga bisa menjadi pengetahuan.
Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa
saling menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh
perusahaan yang jumlahnya tidak sampai 10 unit.
Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis
ini adalah perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:
1. Industri semen
2. Industri kendaraan bermotor
3. Rokok
4. Layanan Telekomunikasi
5. Jasa penerbangan
Selain memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu pasar d juga terbagi menjadi
beberapa jenis. Ini dia jenis-jenis pasar yang dimaksud:
Jenis yang pertama adalah pasar murni atau homogen. Maksudnya adalah produk
yang dipasarkan hanya satu macam tetapi variasinya banyak alias beragam. Selain
itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu signifikan.
Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika
produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal
yang sama.
Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan
harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti
jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan
dinaikkannya harga produk atau sebaliknya.
Jenis pasar yang terakhir adalah pasar kolusi. Maksudnya adalah kerjasama
produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau
membiarkannya stagnan.
Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen
mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang
lain.
Daftar Pustaka
https://nurwiddy.wordpress.com/2017/11/23/pengertian-ruang-lingkup-dan-sifat-ekonomi-
manajerial/
https://kamus.tokopedia.com/a/analisis-marginal/
https://cpssoft.com/blog/bisnis/hukum-permintaan-dan-penawaran/
https://www.akseleran.co.id/blog/keseimbangan-pasar/
https://www.ayoriset.com/2017/05/analisa-permintaan-kuantitatif.html
https://yozilatulaini46.wordpress.com/2015/01/07/perilaku-konsumen-dengan-pendekatan-
kardinal/
https://id.gadget-info.com/difference-between-short-run
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-jangka-panjang-dan-
pendek
https://ajaib.co.id/pengertian-organisasi-perusahaan-dan-strukturnya/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/04/171240669/pasar-persaingan-sempurna-
pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/05/135007769/pasar-monopoli-pengertian-dan-ciri-
cirinya
https://accurate.id/bisnis-ukm/pasar-persaingan-monopolistik/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-pasar-oligopoli-ciri-ciri-contoh-dan-jenisnya/