Anda di halaman 1dari 33

EKONOMI MANAJERIAL

Disusun Oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
NIM. 190110062

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KERTANEGARA MALANG
TAHUN ANGKATAN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikuwarohmatuallahiwabarokatu

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan
sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini ditulis sebagai
tugas mata kuliah.

Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kemungkinan


kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusunan, untuk itu,
masukkan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk
semakin membenahi kekurangannya.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen, kami ucapkan terima
kasih, semoga makalah ini dapat berguna, sebagai karya dari kami dan untuk
semua.

Wassalammualaikum

Pasuruan,17-Juli-2021

Penyusun
Daftar Isi
1. Penjelasan tentang ekonomi manajerial

Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana cara suatu organisasi dapat mencapai
target dengan cara yang efektif dan efesien. Atau definisi ekonomi manejerial yaitu
suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan teori-teori ekonomi dan
analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang mengidentifikasi
bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara lebih efesien.

2. Ruang lingkup ekonomi manajerial

Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu
ekonomi dan pengambilan keputusan.

1. Terkaitan Dengan Teori Ekonomi.

Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu
terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara
individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan
bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output,
pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna
untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi
umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan suatu abstraksi dari
banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi
dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.

2. Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan

Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga


ekonometrik guna untuk membentuk serta menestimasi model yang ditujukan untuk
perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk
menformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik
yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.

3. Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis

Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional  ilmu administrasi


bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan keputusan. Area fungsi
administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi ekonomi manajerial
adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu
pengambilan keputusan, dan juga area fungsional ilmu administrasi Bisnis, yang
membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi antara satu sama lain pada
organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan perusahaan dengan
cara yang lebih efisien.

3. Sifat ekonomi manajerial

Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana
penerapan metode dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi
manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan
keefektifan saat mengambil keputusan.

Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam bisnisnya.


Permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa
yang diharapkan oleh seorang manajer, masalah tersebut seperti:

 Yang pertama, masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran


produk.
 Yang kedua, masalah dalam memilih teknik industri dan teknologi.
 Yang ketiga, masalah dalam tingkat persediaan.
 Yang keempat, masalah dalam memilih media promosi atau media
periklanan.
 Yang kelima masalah pendanaan.
 Dan yang terakhir, masalah pelatihan tenaga kerja.

Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja


dan perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis
misalnya seperti: Metode kuantitif, statis atau ekonometri dan konsep manajemen
yang strategis dan analisis keuangan.

Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan


keputusan:

 Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro.


 Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan
ekonometri.

Fungsi Analisis Marginal dalam Pengambilan Keputusan

 Selama produksi tambahan dan biaya marginalnya tidak mempengaruhi


satuan-satuan yang ada dan harga-harga, maka produksi itu diperlukan karena
mendatangkan laba, hanya jika harga jualnya melebihi biaya marginal.
 Biaya tetap akan mengalami perubahan, selama produksi tambahan masih
dalam batas kapasitas yang ada.
 Tambahan biaya tetap dari biaya tetap pada kapasitas semula menjadi biaya
marginal pada keputusan berikut.

Manfaat Analisis Marginal

Analisis Marginal memiliki manfaat ketika  menghadapi masalah-masalah khusus


dalam menentukan keputusan seperti, sebagai berikut:

1. Penutupan suatu departemen,


2. Divisi atau bagian,
3. Penutupan suatu unit produksi,
4. Memproduksi sendiri atau membeli suku cadang atau bahan baku tidak
langsung,
5. Perluasan pabrik atau unit usaha, dan
6. Menerima atau menolak suatu tawaran khusus.

Jenis-Jenis Konsep Analisis Marginal

Konsep dari Analisis Marjinal yang sering kita temui atau didengar dalam analisis
bidang ekonomi dan bisnis, sebagai berikut:

1. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC): Merupakan besarnya biaya tambahan


yang dikeluarkan untuk menghasilkan tambahan satu unit barang.
2. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue = MR): Merupakan besarnya biaya
tambahan yang diperoleh dari hasil bertambahnya satu unit barang.
3. Utilitas Marginal ( Marginal Utility = MU): Merupakan tambahan kegunaan
yang dinikmati konsumen apabila bertambahnya satu unit barang.
4. Produktivitas Marginal (Marginal Productivity = MP): Merupakan tambahan
jumlah yang diproduksi karena ada tambahan salah satu faktor produksi.
5. Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to consume =MPC) 
6. Saving Marginal (Marginal Propensity to save) 
Pengertian Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum penawaran dan permintaan adalah teori yang menjelaskan interaksi antara
penjual sumber daya dan pembeli untuk sumber daya itu. Teori ini mendefinisikan
apa pengaruh hubungan antara ketersediaan produk tertentu dan keinginan (atau
permintaan) untuk produk tersebut terhadap harganya.

Hukum penawaran dan permintaan, salah satu hukum ekonomi paling mendasar,
mengikat hampir semua prinsip ekonomi dalam beberapa cara. Dalam praktiknya,
penawaran dan permintaan saling berlawanan hingga pasar menemukan harga
keseimbangan. Namun, banyak faktor dapat mempengaruhi penawaran dan
permintaan, menyebabkan mereka meningkat atau menurun dengan berbagai cara
Empat hukum dasar penawaran dan permintaan adalah:

1. Jika permintaan meningkat dan penawaran tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas yang
lebih tinggi.
2. Jika permintaan menurun dan penawaran tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih rendah dan kuantitas yang
lebih rendah.
3. Jika pasokan meningkat dan permintaan tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih rendah dan kuantitas yang
lebih tinggi.
4. Jika pasokan menurun dan permintaan tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas yang
lebih rendah

Penawaran dan Permintaan Membuat Keseimbangan Harga


Keseimbangan harga adalah harga di mana produsen dapat menjual semua unit
yang ingin diproduksi dan pembeli dapat membeli semua unit yang diinginkan.

Pada suatu titik waktu tertentu, persediaan barang yang dibawa ke pasar adalah
tetap. Dengan kata lain kurva penawaran dalam kasus ini adalah garis vertikal,
sedangkan kurva permintaan selalu miring ke bawah karena hukum utilitas marjinal
yang semakin berkurang.

Penjual tidak dapat membebankan biaya lebih dari yang akan ditanggung pasar
berdasarkan permintaan konsumen pada saat itu. Namun seiring waktu, pemasok
dapat menambah atau mengurangi jumlah yang mereka suplai ke pasar
berdasarkan harga yang mereka perkirakan dapat dibebankan. Jadi seiring waktu
kurva penawaran miring ke atas; semakin banyak pemasok berharap untuk dapat
mengenakan biaya, semakin mereka akan mau memproduksi dan membawa ke
pasar.

Dengan kurva penawaran miring ke atas dan kurva permintaan miring ke bawah,
mudah untuk membayangkan bahwa pada titik tertentu keduanya akan berpotongan.
Pada titik ini, harga pasar cukup untuk mendorong pemasok untuk membawa ke
pasar dengan jumlah barang yang sama yang bersedia dibayar oleh konsumen
dengan harga itu. Penawaran dan permintaan seimbang, atau dalam keseimbangan.

Harga dan kuantitas yang tepat di mana hal ini terjadi tergantung pada bentuk dan
posisi masing-masing kurva penawaran dan permintaan, yang masing-masing dapat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran


Kapasitas produksi, biaya produksi seperti tenaga kerja dan bahan, dan jumlah
pesaing secara langsung mempengaruhi berapa banyak pasokan bisnis dapat
dibuat. Faktor pendukung seperti ketersediaan bahan, cuaca, dan keandalan rantai
pasokan juga dapat memengaruhi pasokan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Jumlah pengganti yang tersedia, preferensi konsumen, dan perubahan harga produk
pelengkap mempengaruhi permintaan. Misalnya, jika harga konsol video game
turun, permintaan game untuk konsol itu dapat meningkat karena lebih banyak orang
membeli konsol dan menginginkan game untuk itu.

Contoh Hukum ini pada Kehidupan Nyata


Bayangkan Anda adalah konsumen yang suka kue bolu. Apa yang akan terjadi jika
harga bolu tiba-tiba naik dua kali lipat? Anda mungkin tidak akan membelinya
sesering mungkin karena tentu itu akan memberatkan Anda. Sebagian besar, jika
harga bolu meningkat, permintaan kue bolu akan menurun. Ini relevan dengan cara
menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan kuantitas dalam permintaan.
(Hukum permintaan)

Sekarang, bayangkan Anda produsen kue bolu? Jika Anda adalah manajer yang
menjual bolu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda menambah kuantitas? Anda
akan berharap untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena Anda ingin
mendapatkan kembali sebagian uang yang digunakan untuk menghasilkan
kelebihan dan lebih sebagai keuntungan.

Dengan cara yang sama, jika harga bolu menurun, pemasok akan menjual lebih
sedikit untuk mempertahankan persediaan mereka. Ini relevan dengan cara
menunjukkan hubungan langsung antara harga dan jumlah penawaran

Pengertian Pasar Ekuilibrium

Market equilibrium atau keseimbangan pasar adalah sebuah kondisi ketika terjadi


keseimbangan antara jumlah produk (atau jasa) yang diminta maupun yang
ditawarkan, dalam harga tertentu. Proses ini penting guna menentukan bahwa kurva
keseimbangan akan tetap stabil ataupun tidak. Kurva tersebut dapat dikalkulasikan
dengan rumus keseimbangan dari pasar. 

Kondisi ini juga menjelaskan adanya kesamaan antara harga produk yang diminta
konsumen dan yang ditawarkan produsen. Jika keseimbangan dalam pasar telah
tercapai, semua harga akan cenderung stabil. Nah, kondisi itu pun dikenal dengan
istilah “keseimbangan harga”.

Keseimbangan harga dapat terjadi tergantung kekuatan permintaan serta


penawaran. Dengan kata lain, jika permintaan konsumen lebih kuat dibandingkan
penawaran produsen, harga suatu produk akan meningkat. Sebaliknya, bila
penawaran yang lebih kuat daripada permintaan, harga barang pun akan menurun. 
Anda dapat menghitung jumlah keseimbangan dalam pasar menggunakan rumus
berikut:

QD = QS = QE

PD = PS = PE

Keterangan:

D = Demand (permintaan)

S = Supply (penawaran)

P = Price (harga)

Q = Quantity (jumlah/stok)

E = Equilibrium (keseimbangan)

Bila dideskripsikan dengan sebuah grafik, keseimbangan pada pasar muncul pada
titik potong di antara kurva permintaan dan kurva penawaran.

Proses

Adapun proses dari keseimbangan pasar diuraikan dalam ulasan berikut.

 Produsen menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen

Sudah menjadi salah satu strategi pemasaran utama bahwa kewajiban seorang
penjual ialah menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan para konsumen.
Namun, jika barang disediakan dalam jumlah terlalu banyak di saat minat pembelian
menurun atau sebaliknya, muncullah ketidakseimbangan harga pasar. Oleh karena
itu, penting untuk memastikan adanya keseimbangan antara permintaan dan
penawaran. 
 Pengendalian harga di pasar

Jika harga di pasar tak seimbang, keseimbangan pasar dapat diprediksi akan sulit


terjadi. Saat suatu harga menjadi terlalu tinggi, para konsumen pun akan dirugikan.
Sementara itu, jika harga terlalu rendah, akan menyebabkan kerugian bagi pihak
penjual. Jadi, kita perlu menentukan sebuah kebijakan ekonomi sebagai intervensi
guna menjaga kestabilan setiap harga. 

Ketika menjalankan kebijakan ekonomi tersebut, Anda dapat mencoba cara


mengendalikan harga terendah atau tertinggi.  Setelah kedua harga itu ditetapkan,
keseimbangan dalam pasar pun akan tetap stabil. Proses tawar-menawar harga di
dunia pasar memang berfungsi untuk meraih kesepakatan harga.

Fungsi Keseimbangan Pasar

Dalam dunia bisnis dan investasi, terdapat fungsi permintaan maupun penawaran
yang dapat berdampak secara menyeluruh terhadap aliran keuangan perusahaan
Anda. Hal ini dapat dipengaruhi beragam faktor agar terjadi kesepakatan dalam
harga di antara konsumen dan produsen.

 Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan diidentifikasikan dengan terdapatnya jumlah barang sesuai


permintaan serta sederet faktor pendukung lain seperti hukum permintaan yang
berlaku pada pasar. Suatu produk yang mengalami kenaikan harga akan secara
otomatis memicu penurunan permintaan terhadap produk tersebut. Demikian pula
sebaliknya, bila harga barang menurun, permintaan terhadap barang juga akan
meningkat drastis.

Fungsi permintaan pasar ialah munculnya hubungan antara jumlah barang dan
harga yang kerap berbanding terbalik. Perbandingan itu terjadi ketika harga barang
turun karena permintaan yang meningkat. Begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu,
demi mewujudkan sebuah keseimbangan, terjadilah suatu kondisi kompetisi bisnis di
antara kalangan produsen sehingga para konsumen pun akan berkompetisi dalam
meraih barang yang diinginkan.
 Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran lebih berfokus pada korelasi persamaan di antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan pihak produsen. Mekanismenya disesuaikan dengan
hukum penawaran, yakni ketika terdapat peningkatan jumlah barang, maka akan
diikuti harga yang juga naik di pasar. 

Analisis Permintaan secara kuantitatif

• Elastisitas adalah alat yang bisa anda gunakan untuk menghitung pengaruh
perubahan harga, penghasilan, iklan penjualan, dan pendapatan
• Memberikan pasar atau survei data, analisis regresi dapat digunakan untuk
mengestimasi: Fungsi permintaan Elastisitas Dan banyak hal lain, termasuk fungsi
biaya
• Manajer dapat menghitung pengaruh perubahan dalam harga, penghasilan,
periklanan, dll.

Analisis perilaku individual pendekatan kardinal (Utilitas)

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang
atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek
yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna
suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan
kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung
sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda
penilain dengan orang lain.
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli ekonomi
aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen,
Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur dengan
satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada
subyek yang menilai.
Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal,
Gossen, yaitu hukum Gossen.
 Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi
terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
 Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai
kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama
itu ditunjukkan oleh rasio antaramarginal utility  dengan harga dari barang
yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang lain.
Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna
marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang
akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang  akan menjadi
semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya
pada barang tersebut.
Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi barang untuk
mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh
dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin
berkurang.
Asumsi dasar:
1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Semakin banyak barang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan.
3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan
kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari
setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula kepuasan akan
naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan
akan semakin turun). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping
MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan
hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan
mau membayar dengan harga murah.
Analisis perilaku individual pendekatan Ordinal (K. Indifferen)
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu
barangtidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuaturutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang. Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal
asumsi dasar seorang konsumen adalah:
 Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya
 Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
 Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit,
artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan
konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa
kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu
kepuasan.
Fungsi produksi pendek dan jangka panjang
 Fungsi produksi jangka pendek mengacu pada periode waktu itu, di mana
pemasangan pabrik dan mesin baru untuk meningkatkan tingkat produksi
tidak dimungkinkan. Di sisi lain, fungsi produksi jangka
panjang adalah fungsi di mana perusahaan mendapatkan cukup waktu
untuk memasang mesin baru atau peralatan modal, alih-alih meningkatkan
unit tenaga kerja.
 Fungsi produksi dapat digambarkan sebagai hubungan operasional antara
input dan output, dalam arti bahwa jumlah maksimum barang jadi yang dapat
diproduksi dengan faktor-faktor produksi yang diberikan, di bawah keadaan
pengetahuan teknis tertentu. Ada dua jenis fungsi produksi, fungsi produksi
jangka pendek dan fungsi produksi jangka panjang.

 Teori Biaya Produksi Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua


pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan
barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut.
 Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya
produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
 Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus
dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi
berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang
mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan
hitungannya.

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam


2 jenis, yaitu :

1.    Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor 


produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa
uang).
2.    Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan
produsen tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan
dan banguanan perusahaan yang di miliki.

Macam - macam Biaya


•    Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi
produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
•    Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
•    Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu
produk.
•    Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana
untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-
duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang.
Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin
berkurang.
•    Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya.
•    Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan.

Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek


•    Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi
berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh
proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.

•    Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Pengertian Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah Teori Produksi jangka
pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan
tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya
tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-
satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Faktor
produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung
pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi ini harus ada dan
tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai pada interval
produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi
menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa dikurangi. Jumlah penggunaan
faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat
produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan, begitu juga
sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya. Jika perusahaan
ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya ditambah. Sebaliknya
jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat dikurangi.Pengertian faktor
produksi tetap dan faktor produksi variable terkait dengan waktu yang dibutuhkan
untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan
sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun)
susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya buruh dikatakan faktor produksi
variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari
satu tahun.Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang
secara kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana
perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah
penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Biaya Jangka Panjang
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa
dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel.
Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya
dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor
produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang
dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.Karena hal itulah biaya
yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-
rata,dan biaya marginal. Biaya total (jangka panjang)Jangka panjang dalam
pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para
ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan
tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi
dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi
(tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi
jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan.
Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).

Organisasi merupakan wadah untuk perkumpulan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih, dalam sebuah ikatan dengan tujuan yang sama. Tujuan dari sebuah
organisasi bisa dikatakan sebagai visi dan misi, yang berisi pandangan dari sebuah
organisasi yang akan terjadi di masa mendatang. Sementara visi menjelaskan soal
visi yang berada di dalam tata pemikiran yang abstrak, kemudian menjadi lebih
mudah untuk dimengerti. Dalam sebuah organisasi, tentunya akan ada
perkembangan di satu titik, di mana pemilik selaku pemimpin organisasi tidak
mungkin lagi melakukan seluruh kegiatan dalam organisasi.

Organisasi Menurut Ahli

Di bawah ini adalah beberapa definisi tentang organissi menurut beberapa ahli,
diantaranya:

1. Stoner

Menurut Stoner organisasi adalah pola hubungan-hubungan melalui mana orang-


orang di bawah pengarahan atasan untuk mencapai tujuan bersama

2. Stephen P. Robbins

Stephen mengatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang


dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
3. James D. Mooney

Menurut James D. Mooney organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk


mewujudkan tujuan bersama.

4. Chester I. Bernard

Menurut Bernard organisasi adalah salah satu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.

5. Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan

Organisasi adalah proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-


macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan
sekelompok orang.

6. Max Weber

Max Weber menyebutkan organisasi sebagai kerangka hubungan terstruktur yang


didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja
menjalankan fungsi tertentu.

7. Prof. Dr. Sondang P. Siagian

Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang / lebih yang saling
bekerja sama serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau anggota
organisasi yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang
dikenal sebagai bawahan.

8. Paul Preston dan Thomas Zimmerer

Pengertian organisasi menurut Paul Preston dan Thomas Zimmerer adalah suatu
kumpulan orang yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang saling
bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.

9. Philip Slznic

Pengertian organisasi menurut Philip adalah peraturan personil yang membantu


mempermudah melakukan pencapaian dari beberapa tujuan yang sudah ditetapkan
lewat alokasi tanggung jawab dan fungsi atau Through the allocation of functionss
and responsibilites.
10. Thompson

Menurut Thompson, pengertian organisasi adalah perpaduan antara beberapa


anggota khusus yang sangat impersonal dan rasional yang saling bekerjasama
(koperasi) dalam mencapai berbagai tujuan yang spesifik yang sudah diumumkan.

Bentuk-Bentuk Organisasi

Pada dasarnya, organisasi terbagi menjadi dua bentuk, seperti di bawah ini:

a. Organisasi Formal

Organisasi formal merupakan organisasi yang berisi sistem pekerjaan, hubungan


wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh
manajer. Prinsip-prinsip dari sebuah organisasi yang efektif adalah sebagai berikut:

 Kesatuan tujuan.
 Kesatuan perintah.
 Adanya tanggung jawab yang tegas.
 Pembagian kerja yang jelas.
 Koordinasi yang baik.
 Pendelegasian wewenang.
 Rentang kendali.
 Fleksibel.

b. Organisasi Informal

Organisasi informal merupakan hubungan pribadi atau sosial yang memungkinkan


adanya hubungan dengan suatu wewenang formal. Organisasi ini ada di setiap
perusahaan, karena munculnya pergaulan manusia sebagai makhluk sosial.
Meskipun sifatnya informal, namun bentuk organisasi ini lebih efektif dalam
penyampaian informasi untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan dari
perusahaan.

Tujuan Organisasi

Organisasi tidak hanya fokus pada tercapainya visi dan misi perusahaan atau
organisasi saja, namun juga peningkatan penghasilan yang melebihi biaya produksi.
Inilah yangmembedakan organisasi profit dan non-porift. Di bawah ini adalah
beberapa tujuan organisasi secara umum:

a. Tempat atau wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien.

b. Meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumber daya manusia yang dimiliki.

c. Wadah bagi individu-individu yang ingin memiliki jabatan, penghargaan, dan


pembagian tugas kerja.
d. Tempat untuk mencari keuntungan secara bersama-sama.

e. Berperan dalam pengelolaan lingkungan secara bersama-sama.

f. Membantu individu-individu untuk menambah pergaulan dan memanfaatkan waktu


luang dengan baik.

g. Wadah untuk memiliki kekuasaan dan pengawasan.

Sedangkan, secara umum tujuan organisasi juga dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Tujuan Organisasi Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek harus tercapai dalam waktu cepat dan berkala, biasanya
dalam enam bulan hingga satu tahun. Memiliki tujuan jangka pendek bisa menjadi
acuan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.

Biasanya, periode waktu tujuan jangka pendek bisa disesuaikan dengan periode
keuangan sebuah organisasi, biasanya per enam bulan atau per tahun atau biasa
disebut tujuan operasional. Misalnya, peningkatan omzet hingga 50% dalam waktu
enam bulan.

2. Tujuan Organisasi Jangka Menengah

Ini merupakan tujuan yang harus tercapai dalam waktu menengah atau lebih lama
dari tujuan jangka pendek, dan biasanya mencapai satu tahun hingga tiga tahun.
Tujuan ini merupakan rangkaian pencapaian tujuan organisasi jangka pendek. Biasa
disebut dengan tujuan taktis, seperti peningkatan pangsa pasar sebesar 25% dalam
waktu satu tahun.

3. Tujuan Organisasi Jangka Panjang

Ini merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai sebuah organisasi yang dapat
terealisasi setelah melakukan misi organisasi. Biasanya tujuan ini dilakukan untuk
misi 3 tahun hingga 5 tahun. Tujuannya untuk mencapai tujuan jangka menengah.
Tujuan ini biasa disebut tujuan strategis.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan sebuah garis hirarki yang menggambarkan berbagai


komponen yang menyusun sebuah perusahaan. Setiap individu atau SDM yang
berada di perusahaan tersebut, memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Secara umum, terdapat lima jenis struktur organisasi perusahaan, yaitu:
a. Struktur Organisasi Fungsional

Susunan organisasi berdasarkan fungsinya masing-masing. Biasanya, struktur ini


terdiri dari lima bagian utama, yaitu divisi produksi, divisi pemasaran, divisi
personalia, divisi pembelajaran, dan divisi umum.

b. Struktur Organisasi Usaha

Susunan organisasi yang terbentuk oleh adanya pengembangan produk dan riset
dari suatu usaha. Sehingga, komponen yang ada menjadi lebih luas.

c. Struktur Organisasi Proyek

Susunan organisasi yang berfungsi untuk mengerjakan proyek kerja di sebuah


perusahaan. Struktur organisasi ini bersifat sementara, karena akan dieliminasi jika
proyeknya selesai.

d. Struktur Organisasi Matriks

Susunan organisasi yang bertujuan untuk mengerjakan berbagai proyek yang


dikembangkan oleh sebuah perusahaan. Struktur organisasi matriks berada di
bawah naungan Vice President, dan di bawahnya lagi ada beberapa manajer proyek
yang bertugas untuk menyelesaikan proyeknya masing-masing.

e. Struktur Organisasi Tim Kerja

Struktur organisasi ini bersifat temporal, biasanya dibentuk dalam kondisi yang tak
terduga atau adanya proyek dadakan. Struktur ini dibentuk oleh SDM yang
profesional dan dipercaya dapat menyelesaikan permasalahan.

Keuntungan dari Struktur Organisasi yang Baik

Struktur organisasi yang mudah dibuat dan diterapkan adalah berdasarkan pola
kerja dan tanggung jawab di dalam perusahaan. Terdapat berbagai keuntungan
yang bisa diperoleh perusahaan, jika memiliki struktur atau sistem organisasi yang
baik. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:

 Job description dari setiap karyawan lebih jelas.


 Koordinasi antara fungsi dan pembagian wewenang antar departemen lebih
jelas.
 Mengurangi konflik internal yang terjadi di dalam sebuah perusahaan.
 Meningkatkan motivasi kerja karyawan, karena adanya jenjang karir yang
jelas.
 Membantu mencapai target perusahaan secara mudah.
Pasar Persaingan Sempurna

pasar persaingan sempurna terjadi jika jumlah perusahaan dalam suatu industri
banyak dan berskala kecil. Sehingga tidak ada perusahaan yang dapat
memengaruhi harga pasar. Pembentukan harga benar-benar terjadi karena
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan dari sisi konsumen, sedangkan
penawaran dari sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan sempurna ada
di bidang produksi dan perdagangan hasil pertanian serta perikanan.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna Ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yaitu:

 Jumlah pembeli dan penjual banyak Pembelian seorang konsumen sangat


kecil bila dibandingkan dengan jumlah pembelian secara keseluruhan di
pasar. Bagi pembeli, harga pasar harus diikuti. Pembeli hanya menentukan
jumlah barang yang akan dibeli. Sedangkan sisi penjual, jumlah penjual
dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak. Jumlah barang yang dijual
sedikit dibandingkan dengan jumlah baang keseluruhan. Penjual harus
mengikuti harga pasar, penjual hanya menentukan kuantitas barang yang
akan dijual mencukupi kebutuhan konsumen.
 Barang atau jasa yang diperjual belikan bersifat homogen Artinya jenis
barang merupakan barang pengganti untuk barang dari penjual lain.
Konsumen menganggap bahwa barang yang dijual sama mutunya, sehingga
konsumen tidak dapat membedakan antara barang yang satu dengan yang
lain.
 Bebas mengambil keputusan Harga barang dan jasa terjadi dan disepakati
karena interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar.
 Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar Informasi pasar sangat
penting bagi penjual maupun pembeli. Bagi pembeli, informasi diperlukan
untuk mengetahui harga yang berlaku. Sedangkan untuk penjual dapat
mengetahui perubahan harga, sumber bahan mentah, tingkat upah, dan
lainnya.
 Produsen bebas keluar masuk pasar Perusahaan yang mampu memproduksi
barang dapat masuk secara bebas ke dalam industri. Dalam pasar
persaingan sempurna tidak ada batasan yang menghalangi masuk dan
keluarnya produsen baru.
Pasar Monopoli

Dalam buku Hukum Bisnis (2019) karya Toman Sony Tambunan dan Wilson RG,
pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya ada satu perusahaan
saja. Perusahaan tersebut menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat, serta keuntungan yang diperoleh melebihi normal.
Bahkan dalam pasar monopoli biasanya hanya satu produsen yang dapat
menetapkan harga produk-produknya. Baca juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-
Ciri, dan Sumbernya Ciri-ciri pasar monopoli Arwin dalam bukunya Pengantar
Ekonomi Mikro (2020), menjelaskan bahwa pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan pasar persaingan sempurna, yaitu: Dapatkan informasi, inspirasi
dan insight di email kamu. Daftarkan email Industri satu perusahaan Barang atau
jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak punya
pilihan lain jika ingin membeli produk tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat
sesuatu dalam menentukan syarat jual-beli. Tidak ada barang pengganti yang
serupa Barang yang diperjualbelikan dalam pasar monopoli tidak bisa digantikan
dengan barang lain. Barang tersebut menjadi satu-satunya produk dan tidak dapat
ditemukan di perusahaan lain yang identik. Perusahaan lain sulit masuk dalam
industri Keuntungan yang didapat perusahaan pasar monopoli tidak mendorong
perusahaan lain untuk ikut dalam industri tersebut, yang disebabkan banyak
hambatan yang kuat. dan Contohnya Ciri ini menjadi penyebab utama perusahaan
memiliki kekuatan monopoli. Jika ciri ini tidak ada, maka banyak perusahaan lain
yang masuk dalam industri yang sama dan perusahaan monopoli tidak ada.
Perusahaan di pasar monopoli sebagai penentu harga Hal ini karena perusahaan
yang ada di pasar monopoli merupakan satu-satunya yang ada di pasar tersebut.
Sehingga harga ditentukan secara penuh oleh penjual.

Promosi iklan kurang dibutuhkan Perusahaan dalam pasar monopoli menjadi satu-
satunya produsen di pasar, maka secara otomatis pembeli akan membeli
produknya. Sehingga perusahaan sama sekali tidak membutuhkan iklan untuk
promosi. Iklan yang dilakukan, hanya untuk menjaga hubungan dengan masyarakat,
bukan bertujuan untuk promosi.
Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan tidak sempurna.
Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan karena adanya
ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna ataupun pasar
monopoli.

Namun, jika dilihat dari struktur pasar monopolistik, maka ia lebih mendekati pada
pasar persaingan yang sempurna, namun perusahaan akan lebih berpartisipasi di
pasar tersebut guna menghasilkan suatu produk yang berbeda dan juga memiliki
karakteristik tersendiri.

Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya para konsumen
yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda dan bisa disebut juga
sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang menawarkan satu jenis barang
dengan banyak produk yang berbeda-beda dalam hal kualitas, bentuk, dan
juga ukuran produk tersebut.

Dalam pasar persaingan monopolistik, setiap konsumen akan merasakan adanya


perbedaan dari karakteristik pada setiap produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan dengan produk yang di hasilkan oleh perusahaan lainnya.

Adanya perbedaan tersebut akan mencerminkan perbedaan yang sebenarnya di


antara produk-produk yang akan mereka konsumsi atau hanya perbedaan dalam hal
persepsi konsumen bahwa berbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai
perusahaan yang beroperasi di pasar memanglah sangat berbeda.

Sebagai contoh sederhananya, perbedaan produk bisa dilihat dari bentuk fisiknya
seperti adanya perbedaan fungsi, bentuk, ataupun kualitas produk. Perbedaan ini
juga bisa dilihat dalam kaitannya dengan suatu merek, logo, ataupun kemasan.

Selain itu, bisa dilihat juga dari jangka waktu kredit penjualannya, ketersediaan
komoditas, kemudahan dalam mengaksesnya, layanan after sales, lokasi
memperoleh komunitas, pelayanan, dan masih banyak lagi.

Berbagai contoh dari komoditas monopolistik yang banyak dijumpai dalam


kehidupan kita sehari-hari adalah pakaian, obat-obatan, alat kosmetik, restaurant
dan banyak komoditas makanan lainnya.
Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara
dua jenis pasar yang sangat ekstrem, yakni pasar persaingan sempurna dan
monopoli, untuk itu sifat pasar ini masih mengandung unsur-unsur sifat dari pasar
monopoli dan juga pasar persaingan sempurna.

Persaingan monopolistik ini bisa kita artikan sebagai suatu pasar yang mana adanya
banyak produsen yang memproduksi barang yang beragam.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

1. Adanya Banyak Penjual

Perusahaan dalam pasar monopolistik memiliki ukuran yang cenderung sama besar,
kondisi ini akan melahirkan produksi suatu perusahaan yang cenderung sedikit bila
dibandingkan dengan seluruh produksi yang ada di dalam pasar.

Jika didalam pasar sudah terdapat beberapa puluhan perusahaan yang eksis, maka
persaingan monopolistik sangat mungkin akan terjadi.

2. Produksi Barang Lebih Bersifat Berbeda-Beda

Ciri ini adalah sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dan pasar persaingan sempurna.

Dalam persaingan sempurna, produksi dari berbagai perusahaan akan


sama, tentunya hal ini berbeda dengan pasar persaingan monopolistik yang
produksi barangnya bersifat variatif dan secara fisik akan lebih mudah dibedakan
diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.

3. Perusahaan Memiliki Sifat Kekuasaan dalam Mempengaruhi Harga


Pasar persaingan monopolistik bisa mempengaruhi harga walaupun relatif lebih kecil
dibandingkan hasil persaingan sempurna yang tidak memiliki kekuasaan ataupun
pengaruh harga kekuasaan dan mempengaruhi harga.

Hal ini terjadi karena adanya produksi barang yang sangat berbeda-beda, maka
para pembeli akan cenderung lebih memilih barang dari perusahaan tersebut.

4. Pemasukan Industri Relatif Lebih Mudah Diperoleh

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan pemasukan industri cenderung lebih


mudah diperoleh adalah:

 Adanya modal yang dibutuhkan relatif lebih besar walaupun dibandingkan


dengan membangun perusahaan pasar persaingan sempurna
 Karena perusahaan harus menghasilkan barang yang lebih menarik dari yang
sudah ada di dalam pasar, dan juga mempromosikan barang tersebut untuk
memperoleh langganan.

5. Persaingan Promosi Penjualan yang Sangat Aktif

Harga bukanlah faktor penentu dari besarnya pasar dan dan dari perusahaan-
perusahaan yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik.

Suatu perusahaan akan sangat mungkin menjual barang yang relatif lebih mahal
harganya, namun dia tidak bisa menarik banyak pelanggan, sebaliknya suatu
perusahaan lain yang menjual barang dengan harga murah akan bisa menarik lebih
banyak pelanggan.

Kondisi ini disebabkan oleh adanya sifat barang yang mereka produksi yaitu barang
yang sifatnya berbeda-beda. Untuk itu dalam mempengaruhi citarasa pembeli, maka
setiap pebisnis harus melakukan persaingan bukan dengan harga melainkan
memperbaiki mutu dan juga desain suatu barang

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan


monopolistik akan lebih  elastis dari yang dihadapi di dalam pasar monopoli. Namun,
tidak sampai mencapai elastis yang sempurna sebagaimana kurva permintaan yang
dihadapi oleh berbagai perusahaan di dalam pasar persaingan sempurna.

 Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang akan dihadapi perusahaan di dalam persaingan monopolistik


adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimal akan
bisa diperoleh bila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya
MC = MR. Perusahaan dalam hal ini akan mendapatkan laba di atas normal dalam
jangka waktu yang pendek.

  Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Keuntungan yang melebihi batas normal akan menyebabkan perkembangan


perusahaan di pasar. Sehingga, setiap perusahaan yang ada di pasar akan
menghadapi suatu permintaan yang semakin berkurang pada berbagai tingkatan
harga. Sehingga, keuntungan pun akan semakin menurun ke tingkat normal.

Adanya Ketidakefisienan Dari Pasar Persaingan Monopolistik.

Terdapat dua penyebab adanya ketidakefisienan dari pasar persaingan monopolistik


ini, yakni harga jual lebih besar dari biaya marginal, dan kapasitas yang berlebih.

Bila perusahaan menderita kerugian minimum, maka dia akan keluar dari pasar
tersebut. Sehingga, jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar akan semakin
sedikit dan jumlah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang
masih ada akan menjadi lebih besar.

Keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus hingga perusahaan


mendapatkan keuntungan yang normal. Dalam kondisi seperti ini, maka tidak akan
ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi perusahaan yang
keluar dari pasar. Inilah yang disebut sebagai keseimbangan jangka panjang
perusahaan di dalam persaingan monopolistik.
Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik

 Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik Adalah:

 Banyaknya produsen di pasar akan memberikan keuntungan untuk konsumen


dalam memilih produk yang terbaik untuknya.
 Adanya kebebasan keluar masuk bagi para produsen, sehingga akan
mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam memproduksi
barangnya.
 Adanya diferensiasi produk akan mendorong konsumen untuk lebih selektif
dalam menentukan produk mana yang nantinya akan dibeli dan dapat
membuat setiap konsumen bisa lebih lanjut terhadap produk yang akan
dipilihnya.
 Pasar ini juga relatif sangat mudah dijumpai oleh konsumen karena sebagian
besar keperluan sehari-hari akan tersedia di dalam pasar monopolistik

 Kekurangan Pasar Monopolistik

 Pasar monopolistik mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi baik itu
dalam hal harga kualitas ataupun pelayanan. Sehingga, produsen yang tidak
memiliki modal dan juga pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari
pasar tersebut.
 Diperlukan modal yang sangat besar untuk bisa masuk ke dalam pasar
monopolistik karena para pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis
yang sangat tinggi.
 Pasar ini akan mendorong berbagai produsen untuk selalu melakukan
inovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas
pada harga produk yang harus dibayar oleh setiap konsumen.

Contoh pasar persaingan monopolistik di Indonesia adalah penjualan sepeda motor


Honda dan Yamaha.

Sepeda motor keluaran Honda selalu dikatakan lebih irit daripada sepeda motor
lainnya. Sedangkan motor keluaran Yamaha diklaim lebih memiliki tenaga yang lebih
unggul daripada sepeda motor lainnya.
Hal tersebut adalah salah satu contoh pada pasar persaingan monopolistik kedua
brand ini sama-sama produsen sepeda motor. Namun keduanya memiliki
karakteristik produk yang sangat berbeda.

Honda cenderung lebih unggul dalam hal bahan bakar karena iritnya bahan bakar
yang digunakan oleh mereka. Sedangkan Yamaha akan lebih unggul dalam hal
akselerasi. Selanjutnya, tinggal bergantung pada pilihan konsumen.

Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli adalah pasar persaingan tidak sempurna. Disebut demikian karena
di dalam pasar tersebut jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding dengan
jumlah pembeli atau konsumen.

Untuk kelanggengan usaha pasar oligopoli aktivitas pemasaran dan promosi produk
harus terus ditingkatkan. Ini untuk mencegah perpindahan konsumen ke produk
yang lain yang bisa mengakibatkan omzet penjualan menurun.

Salah satu bentuk produk yang masuk kategori pasar oligopoli adalah rokok. Di
Indonesia, perokok aktif sangat banyak. Bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan
jumlah perusahaan pembuat rokok yang ada.

Karena itu, untuk menjaga agar konsumen tidak berpindah ke vapor atau produk
lainnya, maka perusahaan rokok meningkatkan promosinya dalam bentuk
melahirkan produk-produk rokok yang baru dengan harga dan rasa lebih disukai
oleh konsumen.

Jika dilihat dari pengertian ini, pasar jenis ini merupakan wadah transaksi jual beli
produk yang memang tidak sempurna, tetapi persaingannya sangat ketat. Karena
pihak produsen sama melancarkan tips dan trik untuk menjaga konsumen tetap
bertahan. Termasuk dengan cara memainkan harga produk di pasaran.

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli


Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya
dengan jenis pasar yang lain. Berikut ciri-ciri pasar oligopoli yang dimaksud:

1. Dijalankan Dua Produsen atau Lebih

Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih.
Sedangkan batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak
penyedia barang.

Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan
jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan
produsen teknologi yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.

2. Produk yang Dijual Homogen dan Saling Menggantikan

Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa
saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana
produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.

Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok
yang lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di
pasar jenis ini.

3. Kebijakan Produsen Utama Sebagai Acuan Produsen Lainnya

Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya
(produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan
saja kebijakan tersebut.

Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen
lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru.
Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.

4. Harga Barang di Pasar Relatif Sama

Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada
perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan
harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko
Barokah.

Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama.
Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga
tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang
muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.

5. Produsen Baru Kesulitan Masuk Pasar

Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena
produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen
tidak berpindah.

Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut.
Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru
tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.

6. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang

Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang
matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang
sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif,
konsumen akan berpindah ke produk lain.

Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik.
Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.

Contoh-Contoh Pasar Oligopoli

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut ini akan
dijelaskan tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini
yang semoga juga bisa menjadi pengetahuan.

Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa
saling menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh
perusahaan yang jumlahnya tidak sampai 10 unit.
Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis
ini adalah perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:

1. Industri semen
2. Industri kendaraan bermotor
3. Rokok
4. Layanan Telekomunikasi
5. Jasa penerbangan

Jenis-Jenis Pasar Oligopoli

Selain memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu pasar d juga terbagi menjadi
beberapa jenis. Ini dia jenis-jenis pasar yang dimaksud:

1. Pasar Oligopoli Murni (homogen)

Jenis yang pertama adalah pasar  murni atau homogen. Maksudnya adalah produk
yang dipasarkan hanya satu macam tetapi variasinya banyak alias beragam. Selain
itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu signifikan.

Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika
produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal
yang sama.

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Jenis yang selanjutnya adalah pasar terdiferensiasi. Ciri-cirinya adalah produsen


tetap menjual produk homogen tetapi persoalan harganya tidak berpatokan kepada
produsen yang lainnya.

Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga sekalipun produsen


lain harga produknya sudah meningkat. Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan
harga justru ketika produsen lain harganya masih stagnan.

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi


Jenis yang ketiga adalah pasar  non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen
yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen
lainnya sebagai pesaing usaha.

Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan
harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti
jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan
dinaikkannya harga produk atau sebaliknya.

4. Pasar Oligopoli Kolusi

Jenis pasar yang terakhir adalah pasar  kolusi. Maksudnya adalah kerjasama
produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau
membiarkannya stagnan.

Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen
mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang
lain.
Daftar Pustaka
https://nurwiddy.wordpress.com/2017/11/23/pengertian-ruang-lingkup-dan-sifat-ekonomi-
manajerial/

https://kamus.tokopedia.com/a/analisis-marginal/

https://cpssoft.com/blog/bisnis/hukum-permintaan-dan-penawaran/

https://www.akseleran.co.id/blog/keseimbangan-pasar/

https://www.ayoriset.com/2017/05/analisa-permintaan-kuantitatif.html

https://yozilatulaini46.wordpress.com/2015/01/07/perilaku-konsumen-dengan-pendekatan-
kardinal/

https://id.gadget-info.com/difference-between-short-run

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-jangka-panjang-dan-
pendek

https://ajaib.co.id/pengertian-organisasi-perusahaan-dan-strukturnya/

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/04/171240669/pasar-persaingan-sempurna-
pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/05/135007769/pasar-monopoli-pengertian-dan-ciri-
cirinya

https://accurate.id/bisnis-ukm/pasar-persaingan-monopolistik/

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-pasar-oligopoli-ciri-ciri-contoh-dan-jenisnya/

Anda mungkin juga menyukai