1
marjinal). Untuk menerapkan "biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal” , manajemen
perusahaan harus dapat terlebih dahulu memperkirakan hubungan empiris dari total biaya
produksi barang dan total pendapatan dari penjualan barang tersebut. Dengan kata lain, operasi
perusahaan harus dikuantifikasi agar prinsip optimasi teori ekonomi dapat diterapkan. Hubungan
empiris tersebut tersaji pada model ekonomi berikut (Gambar 1. 2).
Persamaan ini menunjukkan bahwa permintaan kuantitas suatu barang atau jasa (Q)
secara fungsional terkait atau dipengaruhi harga jual (P), pendapatan per kapita (I),
harga produk pesaing (PS), dan pengeluaran iklan (A). Untuk dapat mengukur hubungan ini maka
harus mengumpulkan data tentang Q, P, I, dan PS baik secara time-series maupun cross section.
Jika dianggap bahwa hubungan ini linier, maka persamaan di atas dapat diregresikan sebagai
berikut:
2
Hasil estimasi parameter pada persamaan di atas ) dapat digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk menemukan solusi optimal dalam masalah pengambilan keputusan manajerial. Misalnya,
(1) berapakah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan agar pendapatan ataupun laba maksimum
?, (2) manakah di antara faktor-faktor penentu permintaan tersebut yang paling mempengaruhi
permintaan ?, (3) sampai batas berapakah harga dinaikkan agar perusahaan tetap memperoleh
laba ?
Kemudian, dalam memahami bagaimana perusahaan dan pasar beroperasi, teori ekonomi
memerlukan asumsi. Tanpa asumsi, kemampuan membuat prediksi tentang hubungan sebab-
akibat dalam model ekonomi menjadi tidak terkendali. Misalnya, hukum permintaan yang
menegaskan bahwa hubungan antara harga barang atau jasa dengan kuantitasnya adalah negative
atau terbalik harus menerapkan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain tetap atau tidak
berubah). (mis., ceteris paribus). Akan men jadi sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk
menggeneralisasi perilaku konsumen ketika beberapa faktor penentu permintaan secara
bersamaan berubah.
3
Gambar 1. 3. Cakupan Ekonomi Manajerial