NIM : 195020200111056
Kelas : Ekonomi Manajerial
JAWABAN UTS.
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
A. Pemahaman atau Kesimpulan
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan alat-alat analisis ilmu
pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan manajerial agar suatu organisasi
dapat mencapai tujuannya seefisien mungkin.
Ruang lingkup ekonomi manajerial :
a. Terkaitan dengan Teori Ekonomi.
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat
ilmu terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu
ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam
sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat,
yaitu seperti: output, pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga
total. Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan tingkah
laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model
merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian
dan berusaha untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu
kejadian.
b. Terkaitan dengan Keputusan.
Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga
ekonometrik guna untuk membentuk serta menestimasi model yang ditujukan
untuk perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai
untuk menformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi
ekonometrik yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata
untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk
peramalan.
c. Terkaitan dengan Ilmu Administrasi Bisnis.
Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional ilmu
administrasi bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan keputusan.
Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi
ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara
teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area fungsional ilmu
administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi
antara satu sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target
atau tujuan perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
B. Pertanyaan
Bagaimana contoh penerapan ekonomi manajerial dalam perusahaan atau
instansi?
C. Jawaban
Salah satu dari contoh pelaksanaannya dapat kita lihat pada kegiatan atau aktivitas
di Rumah Sakit yang merawat pasien. Sebuah Rumah Sakit tersebut tentunya harus
mempunyai informasi akurat mengenai jumlah pasien yang dapat ditangani setiap
hari.
Selain dari itu, Rumah Sakit tersebut juga harus mempunyai standar prosedur
bagaimana sang dokter, perawat, serta seluruh pekerja di Rumah Sakit tersebut dapat
bekerja dengan secara berkesinambungan serta bergantian dalam kurun waktu
tertentu.
Tentunya untuk bisa mendapatkan kinerja yang optimal harus diawali dengan sebuah
keputusan yang tepat tentang standar prosedur kerja. Dengan begitu, potensi
terjadinya kesalahan serta juga kekurangan dapat diminimalisir.
B. Pertanyaan
Bagaimana cara meningkatkan nilai perusahaan?
C. Jawaban
Meningkatkan nilai perusahaan artinya meningkatkan pendapatan dan meminimalisir
biaya yang keluar. Ada beberapa kriteria dalam menimbang nilai perusahaan seperti
bagaimana dalam mencapai tujuannya seperti mencapai profit maksimal dan seefisien
mungkin, tentunya tujuan ini memiliki beberapa unsur pembangun seperti kondisi
input, output, kondisi pasar, dll. Seorang manajer perusahaan tersebut harus
mengambil sebuah keputusan guna mencapai tujuan perusahaannya seperti
menambah unit bisnis lain selain unit bisnis utama perusahaan (misalnya sebelumnya
bisnis transportasi sekarang bisa buka unit bisnis makanan).
B. Pertanyaan
Apa saja Komponen utama pada kerangka berpikir?
C. Jawaban
Komponen utama dalam kerangka berpikir adalah Independent Variables (Variabel
Bebas), Dependent Variables (Variabel Terikat), Levels (Indikator Dari Variabel
Bebas Yang Akan Diobservasi), Measures (Indikator Dari Variabel Terikat Yang
Akan Diobservasi)
B. Pertanyaan
Apa saja tahapan dari benchmarking?
C. Jawaban
1. Identifikasi area perbandingan
2. Menentukan pihak yang menjadi benchmark
3. Pengumpulan data dan informasi
4. Analisis data
5. Melakukan tindakan
B. Pertanyaan
Jika suatu keputusan dan permintaan konsumen meminta perusahaan melakukan
sesuatu yang diluar kekuatan perusahaan, bagaimana cara perusahaan menanggapi hal
tersebut?
C. Jawaban
Perusahaan yang bersangkutan dapat mengidentifikasi apa yang diminta oleh
konsumen, apakah hal tersebut bisa dilakukan oleh perusahaan tersebut atau tidak,
kalau tidak apakah hal tersebut bisa dicapai oleh perusahaan atau tidak, jika tidak
memungkinkan, sebaiknya perusahaan tidak perlu memaksakan diri karena itu sangat
berbahaya, dan berfokus saja pada konsumen mereka sekarang dan selalu
mengembangkan produk agar lebih baik, karena tidak mungkin suatu perusahaan
menyediakan seluruh kebutuhan konsumen.
B. Pertanyaan
Apakah para pedagang kecil dan pelaku UMKM perlu untuk melakukan analisis
elastisitas permintaan?
C. Jawaban
Elastisitas permintaan adalah sebuah konsep untuk mengukur kepekaan terhadap
perubahan jumlah barang akibat faktor yang memengaruhinya. Setiap perubahan harga
dapat mempengaruhi permintaan. Maka dari itu, elastisitas permintaan juga bisa
berhubungan dengan kegiatan usaha pedagang kecil dan UMKM. Karena UMKM juga
membutuhkan strategi manajemen untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal ini,
UMKM juga bisa menyediakan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi elastisitas
permintaan, atau selain itu untuk mendefinisikan barang yang mereka jual termasuk ke
dalam elastisitas apa. Elastisitas permintaan juga dapat memberikan kontribusi dalam
perkembangan strategi penerapan harga atas barang yang akan diperjualbelikan dalam
kegiatan usaha UMKM dan juga dapat mengetahui strategi pada nilai harga suatu barang
terhadap permintaan konsumen.
7. Estimasi dan Prakiraan Fungsi Permintaan
A. Kesimpulan
Estimasi permintaan adalah upaya untuk mengetahui pengaruh dari perubahan
satu atau lebih variabel yang mempengaruhi permintaan atau jumlah permintaan suatu
produk. Estimasi permintaan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Pendekatan langsung yaitu menentukan estimasi permintaan dengan melibatkan
konsumen secara langsung. Cara pendekatan langsung bisa berupa:
a. Interview dan Survei
b. Simulasi Situasi Pasar
c. Eksperimen Pasar Langsung
2) Pendekatan tak langsung yaitu menentukan estimasi permintaan dengan
menggunakan data yang sudah terkumpul dan tersedia, kemudian mencari hubungan
di antara data-data permintaan produk dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
secara statistik. Cara pendekatan langsung yang sering digunakan adalah analisis
regresi atau metode secara kuantitatif lainnya seperti anova, dan korelasi.
Peramalan Permintaan.
Peramalan permintaan adalah upaya untuk mengetahui kemungkinan perubahan
permintaan atau jumlah produk yang diminta oleh konsumen di masa yang akan
datang. Beberapa hal dalam bisnis mungkin tidak dapat diramalkan perubahannya,
oleh karena itu manajer dalam mengambil keputusan juga harus tetap melakukan
judgment.
a. Metode Kualitatif. Metode peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan
atas judgments dari seseorang atau sekelompok orang bisa seorang manajer, tenaga
penjualan atau seorang ahli untuk bidang tertentu. Hasil dari peramalan kalitatif dapat
berupa angka-angka tetapi tidak didasarkan atas suatu data histori. Metode lain yang
termasuk dalam pendapat ahli yaitu metode Delphi. Metode Delphi menggunakan
sekolompok ahli yang bersifat independen dan tidak saling berdiskusi tentang
perkiraan mereka atas permintaan suatu produk dimasa depan.
b. Metode Kuantitatif Metode peramalan kuantitatif adalah metode peramalan yang
menggunakan data historis sebagai dasar pijakannya. Metode kantitatif ini dibagi
mendaji dua bagian yaitu metode deret waktu dan metode kausal. Peramalan
permintaan dengan mencoba menganalisis faktor yang menjadi penyebab perubahan
permintaan disebut dengan metode kausal atau metode eksplanatori.
B. Pertanyaan
Bagaimana sikap manajemen jika peramalan tidak tepat?
C. Jawaban
Jika peramalan tidak tepat maka manajemen atau manajer dari perusahaan tersebut
sedang diuji kapabilitasnya menjadi seorang pemimpin, karena hal ini berkaitan
dengan insting dan kapabilitas seorang manajer dalam memimpin perusahaannya,
dengan membaca situasi dan kondisi yang dibantu dengan data dari perusahaan
manajer dapat mengambil keputusan yang disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan, bisa saja perusahaan tersebut mengalami kerugian namun secara berkala
tingkat profitabilitas perusahaan bisa meningkat lagi seperti biasa. Atau jika
melakukan secara kuantitatif, mungkin ada beberapa error error data sebelumnya
yang salah diinput dan dijadikan perhitungan, dan seharusnya manajemen lebih teliti.