Anda di halaman 1dari 17

MODUL EKONOMI MANAJERIAL

“Konsep Ekonomi Manajerial dalam Mengambil Keputusan”

Dosen Pengampu : Drs. H. M. Jamil Latief, M.M., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Riska Aprilia Putri Wibowo 1801085009


2. Sekar Kama Dianingrum 1801085015
3. Indra Fajar Asgatama 1801085085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

Ekonomi manajerial pada dasarnya merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip dan


metodologi  ekonomi di dalam proses pembuatan keputusan bisnis di dalam perusahaan agar
sumberdaya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaan yang sebaik-baiknya.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagai pengertian dasar terkait ekonomi
manajerial. Pertama-tama akan dibahas arti kata ‘ekonomi”, arti ilmu ekonomi dan
pembagian ilmu ekonomi. Selanjutnya dibahas arti ekonomi manajerial, bagaimana peranan
ekonomi manajerial dalam pengambilan keputusan manajerial dan teori perusahaan. Dalam
pembahasan teori perusahaan  diuraikan tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan. Mengingat nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari laba yang akan
diperoleh perusahaan di masa-masa yang akan datang, maka dalam Bab ini dibahas pula
metode perhitungan nilai sekarang (present value) dan nilai di masa yang akan datang (future
value).

Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan


merupakanselisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Ekonomi manajerial
banyak menggunakan modeldengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi.
Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Ekonomi
manajerial penting untuk dipelajari karena seorangmanajer harus mampu membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan masalah masalah bisnis dan mampu mengkaji
permasalahan bisnis tersebut secara rasional. Tugas utama manajer adalah
membuatkeputusan yang mampu meningkatkan performansi dari organisasi.Dengan
demikian tugas manajer dalam organisasi bisnis adalah membuat keputusan yang berkaitan
dengan masalah-masalah bisnis sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan
akanmemungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuanya, seperti: meningkatkan
produktivitas, memperluas pangsa pasar (market share), meningkatkan keuntungan,
mengurangi biaya, dan lain-lain, yang pada prinsipnya akan meningkatkan performansi bisnis
dalam situasi ekonomi yang sangat kompetitif.Ekonomi manajerial banyak menggunakan
model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan,dan prediksi. Simbol yang digunakan
dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Analisis present value dilakukan
dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan tujuan untuk pengambilan
keputusan. Tingkat diskonto yang cocok adalah opportunity interest rate yang
merupakantingkat penerimaan/hasil yang paling baik dengan tingkat resiko yang sama.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Ekonomi Manajerial

Ekonomi menyediakan jaringan kerja analisis untuk pengambilan keputusan yang


optimal,sedangkan ilmu pengambilan keputusan memberikan alat untuk optimisasi dan
estimasi hubungan-hubungan ekonomi. Ekonomi manajerial menggabungkan dan
menghubungkan semua topik-topik tersebut dan menunjukan peranannya yang besar
dalam pengambilan keputusan manajerial. Masalah keputusan manajemen dapat timbul
dalam organisasi apa saja, bisa di perusahaan, organisasi nirlaba, atau badan pemerintah.
Masalah keputusan manajemen timbul ketika perusahaan berusaha mencapai tujuannya.
Tujuan dan kendala bisa berbeda dari satu kasus ke kasus yang lain, tetapi proses dasar
pengambilan keputusan tetap sama. (Domonick Salvatore, 2005 : 3)

Adapun tujuan dari Ekonomi Manajerial yaitu:

 Mengelola Keuangan

Ekonomi manajerial dapat berfungsi untuk mengelola keuangan agar perusahaan


mendapatkan profit yang maksimal dengan menganalisis bagian yang menunjang profit
dan sebaliknya. Hal ini bertujuan agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan.

 Alat Evaluasi

Wawasan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan yang lama sebelum
membuat kebijakan yang baru. Hal ini juga sangat bermanfaat saat terjadi pergantian
manajer. Manajer yang baru dapat menganalisis kebijakan lama yang sudah berjalan
sehingga dapat melakukan peningkatan atau perbaikan.

 Membantu Menyelesaikan Masalah

Fungsi lain dari ilmu pengambilan keputusan ekonomi ini yaitu membantu manajer dalam
menyelesaikan masalah. Kondisi ekonomi dan pasar yang senantiasa berubah, menuntut
manajer melakukan penyesuaian kebijakan agar perusahaan tetap berkembang dan
mendapatkan keuntungan.

 Menganalisis Lingkungan Industri

Ilmu ini juga dapat berfungsi sebagai analisis lingkungan industri, lingkungan
perusahaan, dan kondisi ekonomi. Analisis kondisi ini perlu dilakukan untuk memantau
kondisi supplier, konsumen, dan keberadaan pesaing. Hasil analisis selanjutnya dapat
digunakan untuk menunjang keputusan yang diambil guna meningkatkan profit
perusahaan.

 Mendapatkan Keuntungan

Tujuan utama menerapkan ekonomi manajerial adalah mendapatkan keuntungan bagi


perusahaan.

B. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan


perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Sehingga dalam hal ini ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dilihat dari
kemampuan perusahaan menyejahterakan para pemegang saham. Harga saham yang
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak
hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa
mendatang.

Agar dapat melangsungkan aktivitas operasinya, suatu entitas haruslah berada


dalam keadaan yang menguntungkan (profitable), karena tanpa adanya keuntungan akan
sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor, sehingga, dengan
demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Mardiyati (2012),
profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Profit
yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat
memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang
meningkat akan enyebabkan nilai perusahaan yang meningkat. Hal tersebut juga sejalan
dengan penelitan yang dilakukan oleh Wahyudi (2016), variabel ROE empunyai
hubungan dan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Karena nilai pada saat sekarang berbeda dengan nilai di masa yang akan datang,
maka nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas
(cash-flow) suatu perusahaan yang berupa laba (keuntungan, profit) yang diharapkan di
masa yang akan datang.

Oleh karena itu nilai perusahaan sekarang ini adalah nilai dari laba yang diharapkan pada
masa yang akan datang yang dihitung pada masa sekarang pada suatu tingkat bunga yang
tepat.

C. Etika dan Moral Bisnis (Etika Bisnis)

Menurut Maryani dan Ludigdo (2001), etika adalah seperangkat aturan, norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik aturan yang harus dilakukan
maupun aturan yang harus dihindari oleh sekelompok manusia, golongan profesi.
Sedangkan moral adalah hal yang menyinggung akhlak, tingkah laku yang susila, ciri-ciri
khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik, menyinggung hukum, adat istiadat,
kebiasaan yang mengatur tingkah laku.

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.  Etika
bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, dan masyarakat. Menurut Yosephus (2010: 79), etika bisnis pada
dasarnya merupakan applied ethics atau etika terapan. Etika bisnis merupakan wilayah
penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindakan maausia dalam bidang
ekonomi, seperti bisnis. Jadi, sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang
beraktivitas dalam bidang ekonomi. Menurut Ongky (2013) pengertian ini menjelaskan
bahwa bagaimana para pelaku bisnis bertindak secara moral dalam melakukan
bisnisnya. Etika bisnis adalah kajian yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah.  Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis ini diwujudkan karena tuntutan dari
pergerakan terhadap meningkatnya berbagai praktek yang tidak sehat dalam dunia bisnis,
misalnya layanan yang tidak memuaskan.

Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni
bisnis dengan kinerja yang unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika
bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang professional.

Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis. Menurut Sonny Keraf (1998:79), prinsip dimaksud adalah :

 Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak


berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung
jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
 Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan
kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis
(misal,kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen,
kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
 Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat
perlakuanyang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh
dirugikan haknya.
 Prinsip Saling Mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
 Prinsip Integritas Moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para
pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik
perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

D. Globalisasi Ekonomi Manajerial

Globalisasi merupakan proses pertumbuhan yang multidimensi dan multibentuk


melalui keterhubungan antar negara dan antar individu diseluruh dunia. Dan proses
pertumbuhannya menyangkut aspek ekonomi, budaya, dan sosialpolitik. Dalam dimensi
ekonomi, proses ini mencakup pertumbuhan angka perdagangan, pergerakan mata uang,
investasi global dan produksi yang melibatkan regulasi, standarisasi, dan eksistensi
kelembagaan. Tenaga kerja murah, kemudahan investasi dan transportasi, liberalisasi
perdagangan, serta bebasnya aliran modal mampu memobilisir pertumbuhan ekonomi
dunia secara global, arus barang, jasa, modal, teknologi dan orang menyebar di seluruh
dunia, sebagai negara di mana-mana membuka diri untuk kontak lebih luas dengan satu
sama lain. Globalisasi dapat menciptakan lebih banyak kekayaan untuk semua orang,
tetapi juga dapat mengganggu dan perlu dimanfaatkan oleh aturan internasional. Ketika
bisnis berjalan secara global, aturan untuk fair play juga harus diatur secara global. Unsur
inti dari globalisasi adalah ekspansi perdagangan dunia melalui penghapusan atau
pengurangan hambatan perdagangan, seperti tarif impor. Globalisasi ekonomi adalah
proses hasil dari inovasi, kreatifitas manusia dan kemajuan teknologi. Hal ini mengacu
pada peningkatan integrasi ekonomi seluruh dunia, terutama melalui pergerakan barang,
jasa, dan modal lintas batas. Istilah ini kadang-kadang juga mengacu pada pergerakan
manusia (tenaga kerja) dan pengetahuan (teknologi) melintasi perbatasan internasional.
Ada juga dimensi budaya, politik, dan lingkungan yang lebih luas globalisasi. Thompson
sebagaimana dikutip Nawawi mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah
terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian
global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

Dampak Globaliasasi Ekonomi Bisnis globalisasi ekonomi bisnis membawa


kemajuan secara positif dan memunyai akbibat negatif dalam kehidupan ekonomi Bisnis
sebagaimana diuangkapkan dalam Wikipedia bahasa Indonesia. Berbagai kondisi
pengembangan positif globalisasi Ekonomi adalah sebagai berikut, yaitu:

 Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini sesuai dengan teori keuntungan
komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam
bentuk pendapatan ang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan embelanjaan
dan tabungan.
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara. Perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak
barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen jugadapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah.
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar
dalam negeri.
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Modal dapat
diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang
karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya Bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing,
tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik.

Sedangkan berbagai kendala globalisasi ekonomi bisnis yang mengarah pada kondisi
negatif adalah sebagai berikut:
 Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant
industry).
 Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang
impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang.
 Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah satu efek penting dari globalisasi adalah
pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama
meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.

RANGKUMAN
1. Adapun tujuan dari Ekonomi Manajerial yaitu: Mengelola Keuangan, Alat Evaluasi,
Membantu Menyelesaikan Masalah, Menganalisis Lingkungan Industri, Mendapatkan
Keuntungan
2. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Sehingga dalam hal ini ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dilihat dari
kemampuan perusahaan menyejahterakan para pemegang saham.
4. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.
5. Etika bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
professional.
6. Globalisasi merupakan proses pertumbuhan yang multidimensi dan multibentuk
melalui keterhubungan antar negara dan antar individu diseluruh dunia. Dan proses
pertumbuhannya menyangkut aspek ekonomi, budaya, dan sosialpolitik. Dalam
dimensi ekonomi, proses ini mencakup pertumbuhan angka perdagangan, pergerakan
mata uang, investasi global dan produksi yang melibatkan regulasi, standarisasi, dan
eksistensi kelembagaan.
3. Pengembangan positif globalisasi Ekonomi adalah sebagai berikut, yaitu: Produksi
global dapat ditingkatkan, Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
Negara, Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, Dapat memperoleh lebih
banyak modal dan teknologi yang lebih baik, Dapat memperoleh lebih banyak modal
dan teknologi yang lebih baik.
7. Kendala globalisasi ekonomi bisnis yaitu: Menghambat pertumbuhan sektor industri,
Memperburuk neraca pembayaran, Sektor keuangan semakin tidak stabil,
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

SOAL PILIHAN GANDA

1. Adapun dibawah ini tujuan dari Ekonomi Manajerial, kecuali ...


a. Mengelola keuangan
b. Alat evaluasi
c. Membantu menyelesaikan masalah
d. Mendapat kerugian
2. Yang menjadi pusat perhatian ekonomi manajerial adalah ...
a. Konsep keuntungan
b. Konsep ekonomi
c. Konsep permintaan
d. Konsep penawaran

3. Tugas utama manajer adalah ...


a. Memberi perintah kepada pegawai
b. Marah-marah
c. Bersantai
d. Membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis

4. Prinsip apa saja yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis, kecuali ...
a. Prinsip otonomi
b. Prinsip kejujuran
c. Prinsip kebaikan
d. Prinsip saling menguntungkan

5. Cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Hal diatas merupakan pengertian
dari ...
a. Ekonomi Manajerial
b. Manajerial Keuangan
c. Etika Bisnis
d. Ekonomi Bisnis

6. Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia adala pengertian dari………
a. Tujuan Mempelajari Etika
b. Pengertian Baik
c. Pengertian Etika
d. Cara penilaian baik dan buruk
7. Apa yang dimaksud dengan tolak ukur dalam bisnis…
a. Standar moral
b. Standar norma
c. Standar etitu
d. Standar Kualitas.

8. Apa yang dimaksud dengan prinsip otonomi…


a. sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri.
b. pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan.
c. mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau
menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal
tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
d. menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi
dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya

9. Dampak pengembangan positif globalisasi ekonomi yaitu menimbulkan....


a. Neokolonialisme
b. Ketergantungan pada negara lain
c. Pola hidup westernisasi
d. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

10. Kendala dalam globalisasi ekonomi yaitu, kecuali.....


a. Menghambat pertumbuhan sektor industri
b. Produksi global dapat ditingkatkan
c. Sektor keuangan semakin tidak stabil
d. Memperburuk neraca pembayaran

SOAL ESSAY

1. Bagaimana etika dalam bisnis yang harus ditanamkan oleh para manajer dan
karyawannya?
2. Apa pengertian dari nilai perusahaan?
3. Jelaskan Salah satu tujuan dari ekonomi manajerial bagi perusahaan
4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi nilai perusahaan?
5. Apa yang mendorong terjadinya globalisasi ekonomi manajerial?

JAWABAN ESSAY

1. Memiliki 5 prinsip yaitu :


- Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggun
jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
- Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan
kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (misal :
kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran
dalam hubungan kerja dan lain-lain).
- Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan
yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh
dirugikan haknya.
- Prinsip Saling Mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
- Prinsip Integritas Moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana
para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama
baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

2. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan


perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro,
2007). Sehingga dalam hal ini ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dilihat
dari kemampuan perusahaan menyejahterakan para pemegang saham. Harga saham
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan kepercayaan
pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek
perusahaan di masa mendatang.

3. Jelaskan Salah satu tujuan dari ekonomi manajerial bagi perusahaan?

Membantu Menyelesaikan Masalah


Fungsi lain dari ilmu pengambilan keputusan ekonomi ini yaitu membantu manajer
dalam menyelesaikan masalah. Kondisi ekonomi dan pasar yang senantiasa berubah,
menuntut manajer melakukan penyesuaian kebijakan agar perusahaan tetap
berkembang dan mendapatkan keuntungan.

4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi nilai perusahaan?

- Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) adalah masalah penting, karena tidak hanya
jumlah uang yang terlibat dan sifat berulang dari dividend payout. Kebijakan
pembayaran dividen memiliki hubungan erat dengan sebagian besar investasi
perusahaan dan kebijakan keuangan lainnya. Kebijakan dalam pembayaran
dividen merupakan hal yang rumit pada suatu perusahaan, karena melibatkan dua
pihak yang memiliki kepentingan berbeda yaitu antara pemegang saham dan
pihak manajemen perusahaan sendiri.
- Kebijakan Hutang
Pemenuhan dana operasional perusahaan dapat dipenuhi melalui pembiayaan
eksternal atau yang disebut sebagai hutang. Pengertian hutang adalah semua
kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dan
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
- DER
rasio yang tepat digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar semua kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Semakin besar
rasio ini menujukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin
rendah mencerminkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban meningkat akan menunjukkan kinerja perusahaan semakin memburuk.

- Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran
perusahaaan umumnya berpengaruh pada penilaian investor dalam membuat
keputusan investasi. mengungkapkan bahwa penilaian ukuran perusahaan dapat
menggunakan tolak ukur total asset. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
proksi total asset, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang
berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel
akan sangat besar, miliar bahkan triliun
- Pertumbuhan PerusahaanPertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan (growth) adalah seberapa
jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan
atau sistem ekonomi untuk industri yang sama
- Profitabilitas
Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian
selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi
krediturdan investor ekuitas. Bagi kreditur, laba merupakan sumber pembayaran
bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba merupakan
salah satu faktor penentu perubahan nilai efek
- ROE
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting
bagi pihak pemegang saham yaitu untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan

5. Apa yang mendorong terjadinya globalisasi ekonomi manajerial?


- Faktor perdagangan internasional dipicu untuk memenuhi kebutuhan barang dan
jasa dalam negeri
- Faktor kedua ialah keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan
pendapatan negara.
- Faktor ketiga merupakan perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya eknomi
- Faktor keempat dipicu karena kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu
meningkatkan pasar baru untuk menjual produk.
- Faktor kelima dipicu karena perbedaan keadaan iklim, sumber daya, sumber daya
manusia, dan budaya.
- Faktor keenam ini dipicu karena adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
antara negara satu dan negara lainnya.
KASUS

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di
bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya
perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya
dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat disimpulkan
bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Namun pada
kenyataannya kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN ada banyak diantaranya:
Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah. Swasta
diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk
distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power
Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi,
Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional,
Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga
listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri. Krisis listrik
memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan pemadaman
listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode
11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari
Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN berdalih
pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah karena adanya
gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di
pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan
terjadi juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU
Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang. Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan
nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka
sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi
dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas.

Anda mungkin juga menyukai