Disusun Oleh :
Kelompok 5
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Mengelola Keuangan
Alat Evaluasi
Wawasan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan yang lama sebelum
membuat kebijakan yang baru. Hal ini juga sangat bermanfaat saat terjadi pergantian
manajer. Manajer yang baru dapat menganalisis kebijakan lama yang sudah berjalan
sehingga dapat melakukan peningkatan atau perbaikan.
Fungsi lain dari ilmu pengambilan keputusan ekonomi ini yaitu membantu manajer dalam
menyelesaikan masalah. Kondisi ekonomi dan pasar yang senantiasa berubah, menuntut
manajer melakukan penyesuaian kebijakan agar perusahaan tetap berkembang dan
mendapatkan keuntungan.
Ilmu ini juga dapat berfungsi sebagai analisis lingkungan industri, lingkungan
perusahaan, dan kondisi ekonomi. Analisis kondisi ini perlu dilakukan untuk memantau
kondisi supplier, konsumen, dan keberadaan pesaing. Hasil analisis selanjutnya dapat
digunakan untuk menunjang keputusan yang diambil guna meningkatkan profit
perusahaan.
Mendapatkan Keuntungan
B. Nilai Perusahaan
Karena nilai pada saat sekarang berbeda dengan nilai di masa yang akan datang,
maka nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas
(cash-flow) suatu perusahaan yang berupa laba (keuntungan, profit) yang diharapkan di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu nilai perusahaan sekarang ini adalah nilai dari laba yang diharapkan pada
masa yang akan datang yang dihitung pada masa sekarang pada suatu tingkat bunga yang
tepat.
Menurut Maryani dan Ludigdo (2001), etika adalah seperangkat aturan, norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik aturan yang harus dilakukan
maupun aturan yang harus dihindari oleh sekelompok manusia, golongan profesi.
Sedangkan moral adalah hal yang menyinggung akhlak, tingkah laku yang susila, ciri-ciri
khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik, menyinggung hukum, adat istiadat,
kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, dan masyarakat. Menurut Yosephus (2010: 79), etika bisnis pada
dasarnya merupakan applied ethics atau etika terapan. Etika bisnis merupakan wilayah
penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindakan maausia dalam bidang
ekonomi, seperti bisnis. Jadi, sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang
beraktivitas dalam bidang ekonomi. Menurut Ongky (2013) pengertian ini menjelaskan
bahwa bagaimana para pelaku bisnis bertindak secara moral dalam melakukan
bisnisnya. Etika bisnis adalah kajian yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis ini diwujudkan karena tuntutan dari
pergerakan terhadap meningkatnya berbagai praktek yang tidak sehat dalam dunia bisnis,
misalnya layanan yang tidak memuaskan.
Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni
bisnis dengan kinerja yang unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika
bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang professional.
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis. Menurut Sonny Keraf (1998:79), prinsip dimaksud adalah :
Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini sesuai dengan teori keuntungan
komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam
bentuk pendapatan ang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan embelanjaan
dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara. Perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak
barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen jugadapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar
dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Modal dapat
diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang
karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya Bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing,
tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik.
Sedangkan berbagai kendala globalisasi ekonomi bisnis yang mengarah pada kondisi
negatif adalah sebagai berikut:
Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant
industry).
Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang
impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang.
Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah satu efek penting dari globalisasi adalah
pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama
meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
RANGKUMAN
1. Adapun tujuan dari Ekonomi Manajerial yaitu: Mengelola Keuangan, Alat Evaluasi,
Membantu Menyelesaikan Masalah, Menganalisis Lingkungan Industri, Mendapatkan
Keuntungan
2. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Sehingga dalam hal ini ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dilihat dari
kemampuan perusahaan menyejahterakan para pemegang saham.
4. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.
5. Etika bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
professional.
6. Globalisasi merupakan proses pertumbuhan yang multidimensi dan multibentuk
melalui keterhubungan antar negara dan antar individu diseluruh dunia. Dan proses
pertumbuhannya menyangkut aspek ekonomi, budaya, dan sosialpolitik. Dalam
dimensi ekonomi, proses ini mencakup pertumbuhan angka perdagangan, pergerakan
mata uang, investasi global dan produksi yang melibatkan regulasi, standarisasi, dan
eksistensi kelembagaan.
3. Pengembangan positif globalisasi Ekonomi adalah sebagai berikut, yaitu: Produksi
global dapat ditingkatkan, Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
Negara, Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, Dapat memperoleh lebih
banyak modal dan teknologi yang lebih baik, Dapat memperoleh lebih banyak modal
dan teknologi yang lebih baik.
7. Kendala globalisasi ekonomi bisnis yaitu: Menghambat pertumbuhan sektor industri,
Memperburuk neraca pembayaran, Sektor keuangan semakin tidak stabil,
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
4. Prinsip apa saja yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis, kecuali ...
a. Prinsip otonomi
b. Prinsip kejujuran
c. Prinsip kebaikan
d. Prinsip saling menguntungkan
5. Cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Hal diatas merupakan pengertian
dari ...
a. Ekonomi Manajerial
b. Manajerial Keuangan
c. Etika Bisnis
d. Ekonomi Bisnis
6. Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia adala pengertian dari………
a. Tujuan Mempelajari Etika
b. Pengertian Baik
c. Pengertian Etika
d. Cara penilaian baik dan buruk
7. Apa yang dimaksud dengan tolak ukur dalam bisnis…
a. Standar moral
b. Standar norma
c. Standar etitu
d. Standar Kualitas.
SOAL ESSAY
1. Bagaimana etika dalam bisnis yang harus ditanamkan oleh para manajer dan
karyawannya?
2. Apa pengertian dari nilai perusahaan?
3. Jelaskan Salah satu tujuan dari ekonomi manajerial bagi perusahaan
4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi nilai perusahaan?
5. Apa yang mendorong terjadinya globalisasi ekonomi manajerial?
JAWABAN ESSAY
- Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) adalah masalah penting, karena tidak hanya
jumlah uang yang terlibat dan sifat berulang dari dividend payout. Kebijakan
pembayaran dividen memiliki hubungan erat dengan sebagian besar investasi
perusahaan dan kebijakan keuangan lainnya. Kebijakan dalam pembayaran
dividen merupakan hal yang rumit pada suatu perusahaan, karena melibatkan dua
pihak yang memiliki kepentingan berbeda yaitu antara pemegang saham dan
pihak manajemen perusahaan sendiri.
- Kebijakan Hutang
Pemenuhan dana operasional perusahaan dapat dipenuhi melalui pembiayaan
eksternal atau yang disebut sebagai hutang. Pengertian hutang adalah semua
kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dan
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
- DER
rasio yang tepat digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar semua kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Semakin besar
rasio ini menujukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin
rendah mencerminkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban meningkat akan menunjukkan kinerja perusahaan semakin memburuk.
- Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran
perusahaaan umumnya berpengaruh pada penilaian investor dalam membuat
keputusan investasi. mengungkapkan bahwa penilaian ukuran perusahaan dapat
menggunakan tolak ukur total asset. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
proksi total asset, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang
berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel
akan sangat besar, miliar bahkan triliun
- Pertumbuhan PerusahaanPertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan (growth) adalah seberapa
jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan
atau sistem ekonomi untuk industri yang sama
- Profitabilitas
Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian
selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi
krediturdan investor ekuitas. Bagi kreditur, laba merupakan sumber pembayaran
bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba merupakan
salah satu faktor penentu perubahan nilai efek
- ROE
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting
bagi pihak pemegang saham yaitu untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di
bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya
perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya
dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat disimpulkan
bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Namun pada
kenyataannya kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN ada banyak diantaranya:
Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah. Swasta
diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk
distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power
Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi,
Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional,
Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga
listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri. Krisis listrik
memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan pemadaman
listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode
11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari
Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN berdalih
pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah karena adanya
gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di
pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan
terjadi juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU
Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang. Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan
nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka
sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi
dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas.