Anda di halaman 1dari 41

Anatomi dan Fisiologi Hewan :

ANIS SOFIATUL BADRIYAH (05) XI MIPA 1

Kelas XI
Pendahuluan
 Ketika kamu memakan sebuah paha ayam, coba sesekali kamu pisahkan
bagian tulang dengan daging. Apa yang dapat kamu ambil sebagai
kesimpulan?
daging ayam menempel pada bagian tulang, saat daging dipisah
dengan tulang ada semacam serat berbentuk benang tipis lendir
yang sepertinya berperan sebagai lem.
 Atau, pernahkah kamu berfikir saat teman mu atau dirimu terkena alergi
apa yang sebenarnya terjadi didalam dirimu?
Karena Reaksi alergi dapat terjadi ketika tubuh terpapar alergen, yaitu unsur
yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh.
 Apa yang terjadi jika kita tidak memiliki jaringan lemak?

tentunya manusia gampang terserang penyakit di karenakanjaringan lemak di


bawah kulit, ginja, dan jantung.jaringan ikat lemak ini bisa mengatasi
menjaga hilangnya panas yang berlebiahan.
Apa yang akan dipelajari

Sejati
Tulang
Rawan
Penutup Lemak

Ikat Darah
Jaringan
Otot Longgar
Hewan Organ
Syaraf Padat
Sistem
Organ
Jaringan Epitel
 Ciri – ciri jaringan epitel :
a. Dapat ditemukan di seluruh tubuh
b. Berbentuk pipih, batang, dan kubus
c. Sebagai penutup dan kelenjar
d. Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks.
 Fungsi : Proteksi, Absorpsi, Filtrasi, merupakan gerbang masuk keluarnya zat,
sekresi, fungsi neuroreseptor.
 Klasifikasi epitel berdasarkan bentuknya

1. Epitel pipih
• Epitel pipih selapis
Letak : pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput dalam telinga
Fungsi : terkait proses difusi dan filtrasi atau penyaringan
• Epitel pipih berlapis
Letak : rongga mulut, vagina, rongga hidung
Fungsi : terkait dengan proteksi
 2. Epitel kubus
• Epitel kubus selapis
Letak : saluran nefron ginjal, permukaan dalam lensa mata, indung telur
Fungsi : pelindung, adsorbs, dan penghasil mucus
• Epitel kubus berlapis
Letak : saluran kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit
Fungsi : lapisan pelindung, penghasil mucus
3. Epitel silindris
• Epitel silindris selapis
Letak : lambung, usus, kelenjar pencernaan
Fungsi : sekresi, adsorbs, proteksi
• epitel silindris berlapis
Letak : saluran ekskresi, kelenjar ludah, uretra
Fungsi : proteksi, penghasil mucus, ekskresi
Jaringan Epitel Pipih
A. Epitel Pipih Selapis
Ciri – ciri :
a. Terdiri atas sel berbentuk rata
b. Hanya satu lapisan
Letak : limfatik, pembuluh darah, dan alveoli (paru-paru)
Fungsi :
a Berperan dalam difusi karbon dioksida, oksigen
b. Penyaringan darah di ginjal
c. Berperan dalam absorpsi dan sekresi
B. Epitel Pipih Berlapis
Ciri-ciri :
a. Terdiri atas beberapa lapisan sel dangkal
b. Memiliki inti sel bulat dan sitoplasma
Letak : rongga hidung, rongga mulut, dan kerongkongan
Fungsi : Untuk perlindungan terhadap gesekan
Jaringan Epitel Kubus
A. Epitel kubus selapis
Ciri – ciri :
Terdiri atas sel bentuk kubus
Letak : kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran di
ginjal
Fungsi : Berperan pada proses penyerapan dan sekresi
B. Epitel kubus berlapis
Ciri – ciri : Terdiri atas beberapa lapisan sel berbentuk kubus
Letak : mulut, kelenjar keringat, kerongkongan bagian kulit
Fungsi : bertindak sebagai perlindungan terhadap gesekan.
Jaringan Epitel Transisi
Jaringan Epitel Transisi
Ciri – ciri :
1. Epitel berstrata
2. Terdiri dari 3 lapisan sel utama (superfisial, tengah, basal)
Letak : di ureter, kandung kemih, ginjal
Fungsi :
1.Berperan dalam distensibilitas saluran kemih
2. Menjadi penghalang permeabilitas yang sangat efektif,
karena
tidak dapat ditembus air dan sebagian besar molekul kecil.
Jaringan Epitel Silindris.
Jaringan Epitel Silindris
A. Epitel silindris selapis
Ciri – ciri :
i. Terdiri dari sel – sel silinder
ii. Jaringan ini biasanya dalam sel goblet
Letak : di usus kecil dan saluran pencernaan
Fungsi :
1. Berperan dalam produksi mucus (lendir)
2. Memfasilitasi asupan makanan (penyerapan)
B. Epitel silindris berlapis
Letak : kelenjar susu, kelenjar ludah, uretra, dan laring.
Fungsi :
1. Berperan dalam proses sekresi
2. Berperan sebagai pelindung.
Jaringan Ikat
Ciri – ciri :
i. Berkembang dari mensekim, yaitu lapisan tengah dari jaringan
embrio (mesoderm)
ii. Sel-sel jaringan ikat dipisahkan oleh zat-zat ekstraseluler atau
matriks yang berbentuk serat atau serabut
iii. Bentuk sel pada jaringan ikat tersebar atau tidak beraturan
Fungsi :
i. Sebagai transpor cairan tubuh
ii. Melindungi organ tubuh
iii. Sebagai bagian dari sistem imun tubuh
iv. Menyimpan energi
v. Menyokong dan membentuk struktur tubuh
vi. Mengikat dna menyambungkan jaringan yang satu dengan yang
lain
Sel penyusun :
1. Fibroblas
Protein berbentuk serat, fungsinya sebagai bahan pembentuk matriks
2. Makrofag
Bertugas memakan kuman atau zat asing yang masuk
3. Sel Mast
Penghasil heparin (pembekuan darah) dan histamin (peningkat
permeabilitas kapiler darah)
4. Sel Lemak
Sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak
5. Leukosit
Berperan sebagai antibodi.
Jaringan Lemak
Ciri – ciri :
i. Mampu menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak
ii. Tersusun dari sel lemak, sel saraf, sel darah putih, sel endotel, dan
fibroblas
iii. Bersentuhan langsung dengan pembuluh darah
Letak : diantara otot, bawah kulit, sekitar organ dalam (seperti jantung,
ginjal, hati, dan usus), bantalan sendi, dan sumsum kuning dari
tulang panjang
Fungsi :
a. Sebagai tempat persediaan cadangan makanan berupa lemak
b. Melindungi organ penting
c. Pengatur suhu tubuh, dapat menghasilkan panas atau mengurangi
panas melalui kulit
d. Membantu dalam metabolisme tubuh dengan membakar energi
e. Turut berperan dalam sistem endokrin dengan menghasilkan
sejumlah hormon.
Jaringan Retikular
Jaringan Retikular
Letak : di sumsum tulang, limfa, limfonodus, pembuluh darah hati dan
jaringan limfoid
Ciri – ciri :
i. Mengandung serabut retikuler
ii. Sangat tipis, sehingga sulit diamati dengan mikroskop
iii. Sel retikuler memiliki tonjolan sitoplasma yang panjang, inti bulat,
besar dengan benang kromatin yang halus.
Fungsi :
i. Mendukung dinding organ yang lunak seperti liver dan limpa
ii. Mampu memfagositkan sel sel lain
Jaringan Ikat Padat
Ciri – ciri :
1. Susunan seratnya padat
2. Memiliki sedikit bahan dasar
3. Memiliki sedikit sel jaringan ikat
Letak : diantara otot skeletal dan skeleton, diantara tulangFungsi :
i. Menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan
tulang, tulang dengan tulang
ii. Memberikan perlindungan terhadap organ tubuh
iii. Sebagai penyokong
Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2 :
1. Jaringan ikat padat teratur
Memiliki berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah.
Contohnya : tendon dan ligamen
2. Jaringan ikat padat tidak teratur
Berkas kolagennya menyebar membentuk anyaman kasar yang kuat.
Contohnya : lapisan dermis kulit
Jaringan Ikatan Darah
Jaringan Ikatan Darah
Letak : di dalam pembuluh darah (arteri, arteriol, kapiler, venula, dan
vena) dan juga dalam bilik jantung.
Ciri – ciri :
1. Tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), trombosit (kepingan darah), dan plasma darah.
Fungsi :
i. Pembawa sari makanan, hormon, oksigen, dan sisa hasil
metabolisme
ii. Pencegah terjadi infeksi
iii. Menjaga keseimbangan asam dan basa
iv. Mengatur suhu tubuh.
A. Plasma Darah
Tugas utama untuk mengangkut sel darah, kemudian beredar dalam
tubuh dengan nutrisi, limbah tubuh, antibodi, protein pembekuan
dan bahan kimia seperti hormon dan protein yang mendukung
keseimbangan cairan pada tubuh.
Mengisi 55-60% volume darah dalam tubuh
B. Sel Darah Merah
Mengisi sekitar 40-45% di dalam tubuh.
Ciri – ciri :
i. Bentuk bundar, di tengah dengan cekungan (bikonkaf)
ii. Memiliki protein khusus disebut hemoglobin
iii. Berwarna merah dan memiliki banyak sel darah
Fungsi hemoglobin untuk memberi warna merah khas, membantu sel
darah merah mengantarkan oksigen dari paru-paru, dan
mengangkut karbon dioksida kembali ke paru-paru dari seluruh
tubuh untuk dilepaskan.
C. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang.
Fungsinya untuk memerangi virus atau infeksi jamur bakteri
Ciri – ciri :
1. Bentuknya tidak tetap atau amoeboid
2. Tidak berwarna dan mempunyai inti
3. Memiliki kemampuan menembus dinding kapiler
Jenis – jenis :
Berdasarkan keberadaan granula : granulosit dan agranulosit
Granulosit
• Eosinfil
• Basofil
• Netrofil
Agranulosit
• Limfosit
• Monosit
Kartilago ( Tulang Rawan)
• Kartilago Hialin
Ciri : susunan matriks berwarna putih kebiruan dan transparan.
Letak : Terdapat pada rangka saat embrio, persendian, ujung tulanh rusuk yang melekat
pada tulang dada, trakea, dan bronkus.
Fungsi : berfungsi untuk melapisi tulang pada persedian (tulang rawan artikular) dan
sebagai pembentuk kerangka embrionik.
• Kartilago elastin
Ciri : memiliki susunan matriks yang berwarna kekuningan.
Letak : Biasanya terdapat pada embrio, daun telinga, epiglotis, laring, bronkiolus.
Fungsi : memberikan kekuatan dan kelenturan untuk organ maupun struktur tubuh,
seperti pada telinga bagian luar.
• Kartilago fibrosa
Ciri : memiliki susunan matriks yang gelap dan keruh.
Letak : Terdapat pada sambungan ruas-ruas tulang belakang, tendon.
Fungsi : berfungsi sebagai bantalan pada sendi, dan mengurangi gesekan antartulang
yang bisa menimbulkan nyeri.
Tulang Kompak
Struktur :
1. Saluran havers
Saluran pusat berisi pembuluh darah dan saraf
2. Lakuna
Ruang tempat osteosit terletak
3. Kanalikuli
Struktur penghubung osteosit yang satu dengan osteosit lain
4. Lamella
Lapisan konsentris matriks yang keras dan kuat
5. Matriks
Terususun atas serabut kolagen, mineral, kalsium, dna fosfor.
Jaringan Otot
Ciri – ciri :
• Dapat berkontraksi
• Memiliki 1 nukleus di tengah
• Kedua ujungnya bercabang
• Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang
Cara kerja otot :
Pra kontraksi : miosin aktif menggerakkan aktin dengan bantuan
Ca2+ dan ATP
Kontraksi : miosin menarik aktin ,otot menegang dan memendek zona
H hilang
Relaksasi : miosin melepas aktin, otot kembali memanjang dan zona
H muncul
Fungsi jaringan otot :
1. Menggerakkan organ tubuh
2. Menggerakkan kerangka tubuh
3. Menggerakkan jantung
4. Mengontrol pergerakan jantung
5. Menyimpan cadangan makanan walau tidak banyak
6. Menggerakkan organ pencernaan
7. Keseimbangan tubuh.
Otot Lurik
• Serabut otot lurik berbentuk silinder, setiap tepi berinti banyak di sarkoplasma

• Melekat pada rangka (bisep,trisep), lidah, bibir, kelopak mata,


diafragma
• Bekerja secara adar, kontraksinya cepat, kuat, tetapi cepat lelah.
• Dapat menyimpan cadangan makanan
• Bersifat volunteer
Otot Jantung
• Terususun atas serabut lurik yang bercabang – cabang, memiliki
1-2 inti yang terletak di tengah sarkoplasma
• Terdapat khusus pada jantung
• Kontraksinya tidak sadar, bersifat kuat, dan berirama
• Bersifat involunter hanya berada di jantung
Otot Polos

• Berbentuk gelendong dengan inti pipih di tengah sarkoplasma


• Terdapat pada lambung, usus, dan pembuluh darah
• Bereaksi lambat tapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
• Bersifat involunter yang terletak di dinding organ dalam tubuh.
Jaringan Saraf
Fungsi
Fungsi :
a) untuk menghantarkan impuls dari panca indera ke pusat otak
(konduktivitas),
b) merespon perubahan lingkungan (iritabilitas),
c) bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan
pindah atau menghindar,
d) mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh
Letak : diseluruh bagian tubuh
Ciri – ciri :
a. Teridri dari neuron
b. Disusun oleh sel neuroglia di sistem saraf pusat
c. Neuron mendapat suplai makanan dari sel neuroglia yang
menyelubunginya
d. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Struktur penyusun
Struktur penyusun
1. Badan Sel
Terdapat nukleus. Fungsinya sebagai penerima impuls maupun
rangsangan dari sitoplasma bercabang menuju akson
2. Inti Sel atau Nukleus
Berfungsi sebagai regulator dari semua aktivitas sel saraf.
3. Sitoplasma
Cairan yang memiliki protein cukup tinggi, yang dibunngkus oleh sel
neurologia. Fungsinya untuk memperoleh suplai makanan.
4. Dendrit
Fungsinya menyampaikan impuls yang diterimanya ke badan sel
5. Neurit atau Akson
Fungsinya sebagai pengirim impuls ke sel saraf menuju sinapsis.
Dilindungi oleh meilin yang berbahan lemak.
6. Sel Schwann
Sel penyokong akson untuk menyediakan suplai makanan bagi
metabolisme akson serta membantu regenerasi akson.
7. Sinapsis
Merupakan ujung akson. Berfungsi untuk meneruskan impuls menuju
ke neuron lainnya.
Jenis – jenis :
1. Sel saraf sensorik atau neuron sensori
Untuk menyampaikan impuls dari reseptor ke sel saraf.
2. Sel saraf penghubung atau neuron intermediat
Membentuk rantai penghubung antara sel saraf sensorik dengan
sistem saraf pusat.
3. Sel saraf motorik atau neuron motor
Berfungsi mengirimkan impuls berupa perintah atas sistem saraf
pusat menuju ke jaringan otot serta kelenjar untuk melaksanakan
respon.

Anda mungkin juga menyukai