JARINGAN MANUSIA
Novia Listiana
23060190042
2022/2023
A. JARINGAN PADA HEWAN
1. JARINGAN HEWAN
Jaringan hewan tersusun atas 4 macam jaringan yaitu jaringan epithel
(epithelium), jaringan ikat (connective), jaringan otot (muscle), dan jaringan saraf
(nervous).
2. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang membatasi dua lingkungan berbeda dalam
tubuh hewan, dan melekat pada jaringan ikat.
Jaringan epitel berdasarkan letaknya:
a. Epidermis, berbatasan dengan lingkungan luar.
b. Endotelium, membatasi organ dalam.
c. Mesoteliu
Ciri-ciri khusus jaringan epitel:
1) Sel-selnya tersusun rapat.
2) Tidak mengandung pembuluh darah namun mengandung saraf.
3) Kemampuan regenerasi tinggim, membatasi rongga.
Fungsi umum jaringan epitel antara lain adalah untuk proteksi, absorpsi, sekresi,
reseptor dan pertukaran zat.
Sumber:(https://jurnal.gusjigang.net/fungsi-jaringan-epitel/)
Berlapis, Berfungsi sebagai perlindungan dari luar tubuh dan mudah melakukan
regenerasi. Contoh: epitel kulit, mulut dan vagina.
Sumber: (https://zistyad.ir/bnep)
d. Epitel transisional
Bentuknya dapat berubah-ubah dengan cara mengembang dan mengempis, dan
bersifat impermeabel. Contoh: epitel pada kandung kemih, ureter, uretra, dan
tubulus ginjal
e. Epitel kelenjar
Terletak pada kelenjar endokrin dan eksokrin. Bentuk epitel kelenjar terdiri dari
tubular (tabung) dan alveolar (membulat).
Susunan jaringan epitel dan jaringan ikat
3. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat/konektif/penyokong adalah jaringan yang berfuni mengikat jaingan-
jaringan lain menjadi satu, dan berasal dari perkembangan mesemkin dari mosedem.
Komponen penyusun jaringan ikat:
Komponen Sel :
a. Makrofag, berfungsi memakan kuman/zat asing yang masuk ke dalam jaringan,
dan terdapat dekat pembulu darah.
b. Fibroblas, protein berbentuk serat yang berfungsi untuk bakal/bahan pembetuk
matriks jaringan ikat.
c. Sel tiang (mast cell), berfungsi sebagai penghasil heparin untuk pembekuan
darah dan histaminsebagai peningkatpermabilitas kapilr darah.
d. Sel lemak (adipose cell), adalah sel yang terspesialisasi u ntuk menyimpan
lemak.
e. Sel darah merah
f. Sel darah putih
g. Melanosit, berfungsi untuk menghasilkan zat melanin (pigmen) pada kulit.
a. Matriks, komponen cair pengisi jaringan ikat yang terdiri dari serabut dan bahan
dasar yang menyebabkan matriks menjadi lentur.
b. Serat kolagen, bewarna putih dengan daya regang tinggi dan elastis rendah.
c. Serat elastik, berwarna kuning, elastisitas rendah, dengan bahan penyusun yang
sama dengan kolagen namun lebih tipis.
d. Serat retikuler, berbentuk jarring, elastisitas rendah, dengan bahan penyusun
yang sama dengan kolagen nmun lebih tipis. Fugsinya adalah sebagai pengikat
antar jaringan ikat lain.
Klasifikasi jaringan ikat antara lain:
1) Jaringan ikat longgar
Adalah jaringan yang seratnya lebih longgar, komposisi bahan dasar matriksnya lebih
banyak, sel penyusunnya lebih sedikit.
Fungsi jaringan ikat longgar:
a. Memberi betuk organ dalam.
b. Menyelubngi serat otot.
c. Merekatkan jaringan dibawah kulit.
d. Membentuk membran mesentrium pada rongga peryt yang mengatur posisi
organ dalam.
2) Jaringan ikat padat
Adalah jaringan yang sertanya lebih banyak dan rapat dari pada bahan dasar dan sel
penyusunnya.
Contohnya adalah jaringan pada dermis kulit dan pembungkus tulang (tida teratur),
dan tendon dan ligament (teratur).
3) Jaringan lemak (adiposa)
Merupakan hasil spesialisasi jaringan ikat beserta dengan matriks yang elastis.
Sel-sel penyususun jaringan kartilago berasal dari kondroblas yang menghasilkan
kondrosit. Kodrosit mensekesikan matriks yang isebut kondrin. Sel kondrosit
terletak alam ruangan yang disebut lakuna.
Bentuk gelondongan dengan inti di tengah, bekerja secara tidak sadar (involunter)
atau dipersarafi saraf autonomy, dan tidak mudah Lelah.
Contoh : jaringan pada usus, lambung, pembulu darah, kantung kemih, Rahim, dan
organ dalam dan rongga tubuh lain.
2) Otot lurik/ rangka
Berbentuk silinder Panjang dengan inti ditepi, tidak bercabang, berkerja secara sadar
(volunter) atau dipersarafi saraf pusat, dan cepat Lelah.
Daerah terang (isotrop) atau pita 1 dan daerah gelap (anisotrop) atau pita A pada otot
lurik dapat terlihat dengan jelas karena bentuknya teratur..
Contoh: otot yang menempel pada tulang (daging).
3) Otot jantung
Berbentuk silinder Panjang dengan inti ditengah, berabang, bekerja secara tidak sadar
(involunter) atau dipersarafi sistem saraf autonomy, dan tidak mudah Lelah.
Otot jantung membentuk cabang yang disebut sinstium dan sekat yang disebt diskusi
inertkalar.
Contoh: otot pada jantung
5. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf/ neuron yang terhubung ke sistem saraf
pusat.
Struktur sel saraf
2. Osteoblas, adalah sel mononukleat yang berasal dari sel mesenkim yang
mensintesis protein matriks tulang kolagenous dan nonkolagenous.
Osteoblas berfungsi untuk mensisntesis komponen organik dari matriks
tulang (kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein), mengendapkan
unsur organik matriks tulang baru yang disebut osteoid dan membuat
tulang.
Ada dua bentuk osteoblas, tergantung pada aktivitas metabolismenya,
yaitu :
a. Kuboid : Bila aktif mensintesis matriks.
b. Gepeng : Bila kegiatan sintesis matriks menurun
4. Osteoklas, yaitu sel yang motil besar (giant cell) dan berinti banyak
biasanya 6 – 50 buah. Osteoklas biasanya terdapat pada permukaan matriks
atau pada permukaan tulang yang dirombak di dalam lacuna yang disebtut
lakuna Howship.Osteoklas berfungsi dalam mekanisme osteoklastogenesis,
aktivasi resorpsi kalsium tulang, dan kartilago, dan merespon hormonal
yang dapat menurunkan struktur dan fungsi tulang. Osteoklas dalam proses
resorpsi tulang mensekresi enzim kolagenase dan proteinase lainnya, asam
laktat, serta asam sitrat yang dapat melarutkan matriks tulang.
Osteoklas berfungsi untuk merombak tulang yang telah jadi dan aktif dan
pembersih debris yang terbentuk selama responsi tulang.
Adapun proses reabsorbsi tulang berlangsung dengan cara:
a. Dekalsifikasi oleh asam organik yang menumpuk di bawah tepian
juluran osteoklas.
b. Perencanaan ekstra sel oleh asam hidrolase yang diproduksi dan
dilepaskan melalui proses eksositosis Osteokls.
a) Korpun, bagian yang satu ini adalah bagian pusat titik tumbuh,
mempunyai area luas serta sel-selnya sangat relative besar.
b) Tunika, bagian tersebut adalah bagian terluar dari titik tumbuh.
4) Meristem Sekunder
Meristim ini asalnya dari jaringan dewasa serta berikutnya berubah
sehingga menjadi meristematis. Sel tersebut berbentuk pipih maupun
prisma pada bagian tengahnya ada vakuola.
b. Jaringan Permanen / Dewasa
Jaringan permanen ini adalah jaringan tidak aktif membelah serta telah lama
diferensi. Jaringan tersebut memiliki ukuran relative besar daripada sel-sel
meristem. Struktur tumbuhan diantaranya ada jaringan-jaringan, yaitu:
1) Epirdemis
Jaringan epirdemi ada di paling luar terhadap alat tumbuha primer
misalnya batang daun, akar, buah, bunga, serta biji. Epirdemis tersebut
terdiri dari lapisan sel. Memiliki bentuk bermacam-macam. Epirdemis
adalah sel hidup dikarenakan masih memilki kandungan protoplas, meski
jumlahnya sedikit.
Sel-sel intial epidermis bisa berkembang sebagian menjadi peralatan
tambahan lainnya seringkali disebut dengan derivate epirdemis, yaitu:
a) Stomata, merupakan celah yang ada di epirdemis organ tumbuhannya.
Di semua tumbuhan memiliki warna hijau, lapisan epidermis memiliki
kandungan stomata terbanyak di daunnya. Stomata tersebut yaitu
bagian celah, sel penutup, sel tetangga, serta ruang udara bagian
dalam.
b) Trikoma, terdiri dari sel tunggal maupun banyak sel, peranana trikoma
ini untuk tumbuhan, yaitu trikoma yang ada di epirdemis daun
memiliki fungsi untuk kurangi penguapan, serap air dan garam
mineral, dan kurangi gangguan hewan.
2) Parenkim
Parenkim adalah jaringan memiliki bentuk atas sel hidup, jaringan
parenkim disebut pula dengan jaringan dasar dikarenakan hampir di setiap
tumbuhan akan ada parenkim. Berbagai organ tubuh tumbuhannya yang
memiliki kandungan jaringan parenkim, diantaranya akar, batang,
pembentuk daging buah, mesofil daun, pembentuk endosperma.
c. Jaringan Penunjang / Mekanik
Jaringan mekanik ini memiliki fungsi agar dapat memiliki kekuatan terhafdap
tumbuhan tingkat tinggi. Di tumbuhan tingkat tinggi ini memiliki batang besar
serta tinggi, memiliki pengaruh kekurangan kandungan air terhadap sel-selnya
bisa diatasi adanya jaringan mekanik tersebut, sehingga umbuhannya tetap
tegak sama sekali tanpa alami kelayuan. Jaringan mekanik ini dibedakan
menjadi 2, diantaranya yaitu:
1) Koleknkim
Jarngan kolenkim ini ada pada organ suatu tumbuhan, terutama
terhadap golongan dikotil adalah di bagian batang, daun, serta bunga.
Jarang ada di bagian akar ada pada tanah. Bentuk sel kolenkim ini
terdapat yang panjang serta pendek.
Sel pendek memiliki bentuk seperti halnya prisma, sedangn
panjangnya memiliki bentuk hampir sama dengan serta yang memiliki
ukuran kurang lebih 2 mm. Jenis-jenis kolenkim diantaranya, kolenkim
sudut (angular), Kolenkim papan (lamellar), Kolenkim tubular
(lakuna), dan Kolenkim tipe cincin.
2) Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan mekanik hanya ada di organ
tumbuhan tidak lagi adakan perkembangan serta tumbuhan maupun
organ tumbuhan sudah tetap. Sklerenkim memiliki fungsi agar data
hadapi banyak tekanan hingga bisa lindungi jaringan lebih lemah.
Jaringan sklerenkim dibedakan menjadi 2, yaitu serta sklerenkim /
fibers dan sel-sel batu / sklereid.
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terhadap tubuh tumbuhan yaitu diantaranya xylem serta
floem. Jaringan tersebut adalah jaringan khusus. Fungsinya untuk tumbuhan,
adalah sebagai jaringan agar dapat mengangkut zat mineral diserap akar dari
tanah maupun zat makanan yang sudah dihasilkan terhadap daun agar dapat
disalurkan pada bagian lain semuanya memungkinkan suatu tumbuhan bagi
hidup serta berkembang. Jaringan xylem serta floem terhadap batang
tumbuhan, adalah:
1) Xilem / Pembuluh Kayu
Fungsi Xilem ini merupakan sebagai tempat pengangkut air serta zat
mineral dari akarnya pada bagian daun. Susunan xylem tersebut
adalah jaringan pengangkut secara kompleks, yaitu banyak bentuk sel.
Diantara unsur utama xylem, yaitu:
a) Trakeid
b) Trakea / komponen pembuluh
c) Parenkim xylem
2) Floem
Floem ini memiliki fungsi agar dapat mengangkut serta sebarkan zat
makanan yang merupakan hasil dari fotosintesis dari bagian lainnya
yang terdapat di bawahnya.
Floem ini diantaranya memiliki unsur, yaitu:
a) Unsur tapis
b) Sel pengantar
c) Sel albumin
d) Parenkim floem
e) Serat floem
f) Kolateral
DAFTAR PUSRAKA
Rikky Firmansyah, dkk. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Penerbit: PT Grafindo Media
Pratama.
Soesilawati, P. 2020. Histologi Kedokteran Dasar. Penerbit: Airlangga University Press.
Pearce, E. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA Biologi Kelas VIII. Penerbit: Yudhistira.
Kalangi, Sonny. 2014. Tinjauan Histologi Tulang Rawan. Jurnal Biomedik Volume 6, Nomor 3,
Suplemen, November 2014, hlm. S17-26.