Anda di halaman 1dari 8

Yohanes Bosko Ardy Winoto

1306412962
IBD-B6-C

1. Jaringan Dasar pada hewan

Di dalam tubuh manusia terdapat 4 jaringan dasar yang menjadi jaringan-jaringan


penyusun organ-organ di dalam tubuh.
1. Jaringan Epidermis
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. Jaringan Saraf

Jaringan Otot

Jaringan otot ini dibagi menjadi 3 sub jaringan :

1. Jaringan Otot Lurik


a. Ciri-ciri :
i. Biasa terletak di rangka
ii. Memiliki inti yang banyak dalam 1 sel
iii. Otot ini bekerja dibawah kesadaran kita ( volunteer )
b. Contoh : otot rangka

2. Jaringan Otot Polos


a. Ciri-ciri :
i. Berbentuk gelondong-gelondong
ii. Memiliki inti hanya 1 tiap sel yang berada di tengah
iii. Dan bekerja secara tidak sadar ( involunteer )
b. Contoh : otot pada usus

3. Jaringan Otot Jantung


a. Ciri-ciri :
i. Memiliki 1 inti yang terletak di tengah-tengah selnya
ii. Bekerja secara tak sadar ( involunteer )
iii. Bercabang
b. Contoh : otot jantung
Jaringan Saraf

Jaringan saraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf

Yang disebut dengan 1 sel saraf itu terdiri dari dendrit, badan sel, nucleus, akson, selubung
myelin, sel schwann, sinapsis.

Dendrit : suatu perpanjangan dari badan sel pada neuron (sel saraf) yang berfungsi
dalam menerima impuls yang diberikan dari sel-sel saraf sebelumnya.
Badan sel : suatu komponen pada neuron yang di dalamnya terdapat inti dan berfungsi
juga sebagai tempat berkumpulnya impuls negatif atau positif. Juga
menentukan bahwa impuls tersebut akan diteruskan atau tidak menuju ke
akson.
Nukleus : berisikan materi DNA yang mengatur pengkodean protein-protein yang
diperlukan oleh neuron.
Akson : merupakan suatu bagian pada neuron yang berfungsi sebagai tempat
berjalannya suatu impuls dari badan sel menuju ke sinapsis.
Selubung Myelin : suatu selubung yang menyelubungi akson tetapi tidak menyelubungi
keseluruhan akson dan berfungsi dalam mempercepat jalannya impuls.
Sel Schwann : suatu sel yang terletak pada selubung myelin yang berfungsi dalam
pemberian nutrisi pada selubung myelin.
Sinapsis : merupakan terminal dari suatu neuron, tempat paling akhir dari hantaran
impuls pada 1 neuron dan tempat menghantarkan impul menuju dendrit
pada neuron yang lainnya.

Ada macam-macam bentuk neuron :


Jaringan Epitel
Berdasarkan bentuk dan lapisan
1. Epitel pipih selapis
a. Fungsi : pada jaringan epitel pipih selapis ini terlihat dari strukturnya yang
tipis memiliki fungsi yang cocok untuk difusi dari materi-materi karena mudah
untuk dilalui.
b. Contoh letak :
i. endothelium (epitel pipih selapis pada pembuluh darah)
ii. mesotelium (epitel pipih selapis pada rongga tubuh, rongga
peritoneum)

2. Epitel kubus selapis


a. Fungsi : pada jaringan epitel kubus selapis ini terlihat dari strukturnya yang
dapat menyimpan lebih banyak materi di dalamnya karena berbentuk kubus
sehingga lebih berfungsi untuk sekresi materi.
b. Contoh letak :
i. Tubulus Ginjal
ii. Kelenjar Tiroid

3. Epitel Silindris Selapis


a. Fungsi : pada jaringan epitel silindris selapis ini terlihat dari strukturnya yang
berbentuk silindris memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada kubus
dan pipih sehingga berfungsi untuk penyerapan (absorbsi)
b. Tipe-tipe :
i. Epitel silindris selapis tanpa silia ( terletak pada usus halus )
ii. Epitel silindris selapis bersilia ( terletak pada permukaan oviduct )
Ket : fungsi dari silia adalah untuk pergerakan ovum, sperma, dan zigot.

4. Epitel Berlapis banyak semu


a. Fungsi : memiliki fungsi sekresi
b. Ket : hanya 1 lapis, namun letak inti tidak sejajar, jadi seolah-olah berlapis
banyak.
c. Contoh letak : permukaan trakea

5. Epitel berlapis banyak pipih


a. Fungsi : terlihat dari strukturnya bahwa epitel ini berlapis-lapis sehingga
berfungsi lebih untuk proteksi.
b. Contoh letak : epidermis, vagina, esofagus, rongga mulut.

6. Epitel berlapis banyak kubus


a. Fungsi : sama seperti epitel kubus selapis yang memiliki fungsi dalam sekresi
epitel berlapis banyak kubus juga berfungsi untuk sekresi.
b. Contoh letak :
i. Folikel yang sedang berkembang
ii. Kelenjar keringat
iii. Saliva
7. Epitel berlapis batang/silindris
a. Fungsi : dilihat dari ketebalannya epitel berlapis batang/silindris ini dapat
berfungsi sebagai proteksi dan dilihat dari bentuknya yang batang atau
silindris dapat berfungsi sebagai secretor.
b. Contoh letak : uretra

8. Epitel transisional
a. Contoh letak : kantung kemih ( vesika urinaria )
b. Strukturnya pada kantung kemih saat terisi urin memiliki sel-sel bagian basal
berbentuk silindris/kubus, tengah berbentuk kubus, dan atas berbentuk pipih.

Jaringan Ikat
Fungsi :
- Menghubungkan organ/jaringan yang satu dan yang lain.
- Membungkus organ
- Menghasilkan imunitas

Terdiri atas : serabut dan matrix

Sel-sel penyusun jaringan ikat :


1. Sel Fibroblas : penghasil serabut
2. Sel Mast : sebagai imunitas (menghasilkan histamin)
3. Makrofag : berfungsi untuk memfagositosis
4. Sel lemak : penyimpan lemak

Serabut Jaringan Ikat :


1. Kolagen, jika banyak terlihat berwarna putih
Contoh : tendon (penghubung tulang dan otot)
2. Elastin, jika banyak terlihat berwarna kuning
Contoh : ligament (penghubung tulang dan tulang)
3. Retikulum/retikulin : berbentuk seperti jala
Contoh di hati, menghubungkan sel-sel saraf

Macam jaringan ikat


1. Jaringan ikat biasa
a. Jaringan ikat padat
i. Teratur, contoh : tendon
ii. Tidak teratur, contoh : jaringan ikat pada dermis
b. Jaringan ikat longgar
Jaringan pada epitelium
2. Jaringan ikat khusus
Contoh : lemak, tulang, rawan, dan darah
2. Jelaskan struktur dan fungsi kulit (integumen)
Integumen atau kulit adalah organ yang vital, berfungsi sebagai barier protektif yang
memberikan respons baik terhadap tantangan eksternal maupun internal dan berperan
serta dalam pemeliharaan homeostatis. Secara struktural, kulit merupakan kombinasi
jaringan kompleks yang terdiri atas 2 lapisan, epidermis dan dermis.
Epidermis adalah lapisan permukaan yang tipis, sangat rapat ke dermis. Epidermis yang
merupakan lapisan terluar berasal dari lapisan ektoderm embrio dan dermi berasal dari
mesoderm. Dermis adalah lapisan yang melekat ke seluruh jaringan subkutan / fasia
superfisialis sampai struktur di bawahnya seperti tulang dan otot.
A. Epidermis
Bagian ini tersusun dari jaringan epitel skuamosa bertingkat yang mengalami
keratinisasi; jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat.
Bagian yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki yang mengalami
stratifikasi menjadi lima lapisan sebagai berikut :
1) Stratum germinativum adalah lapisan tunggal sel-sel yang melekat pada jaringan
ikat dari lapisan kulit di bawahnya. Pada lapisan ini, peembelahan sel
berlangsung secara cepat
2) Stratum spinosum merupakan lapisan sel spina atau tanduk. Sel-sel tersebut
disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina adalah bagian
penghubung intraselular
3) Stratum granulosum terdiri dari tiga atau lima lapisan sel dengan granula-granula
yang merupakan prekursor pembentukan keratin.
4) Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-sel gepeng
tidak bernukleus yang mati atau hampir mati dengan ketebalan empat sampai
tujuh lapisan sel.
5) Stratum korneum merupakan lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25 sampai 30
lapisan sisik tidak hidup yang sangat terkeratinisasi dan semakin gepeng saat
mendekati permukaan kulit
B. Dermis
Lapisan ini dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran dasar atau
lamina. Membran ini tersusun dari dua lapisan jaringan ikat.
1) Lapisan papilar. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada epidermis diatasnya
2) Lapisan retikular. Terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini tersusun
dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, dan serat elastik. Sejalan dengan
penambahan usia, simpul kolagen dan serat elastik dapat mengakbatkan
pengeriputan kulit.
C. Lapisan Hipodermis
Lapisan ini mengikat kulit secara longgar organ-organ yang terdapat di bawahnya.
Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang beragam, bergantung pada area
tubuh dan nutrisi individu, serta berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf.

Kulit menjalani fungsi proteksi, regulasi, suhu, sensasi stimulus eksterna,


pembentukan vitamin D, dan eliminasi air dan garam.

3. Jelaskan reseptor-reseptor pada kulit


4. Jelaskan struktur derivate (turunan) jaringan kulit
Derivatif kulit meliputi kuku, rambut, kelenjar keringat serta kelenjar sebasea.
a) Kuku merupakan lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke
dalam dermis. Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak di atas
dasar kuku yang nutrisinya disuplai dari pembuluh darah.
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan kuku kira-
kira 0,5 mm perminggu, lebih cepat di musim panas daripada di musim dingin
Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akarr kuku.
Hiponikium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepaas kuku
Lunula (bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel.
b) Rambut, atau disebut juga pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh. Sebagian
besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut
terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam di kulit kepala, alis
dan bulu mata. Ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut
vellus di area ketiak dan pubis.
1) Rambut berasal dari folikel rambut yang terbentuk sebelum lahir melalui
pertumbuhan dari epidermis ke dalam dermis.
2) Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang, bagian
di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan
epitelium.
 Kutikel, merupakan lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang
bersisik.
 Korteks adalah lapisan tengah yang terkeratinisasi, membentuk bagian
utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen yang beragam
dan menentukan warna rambut.
 Medula atau aksis sentral tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel.
Pertumbuhan medula buruk bahkan seringkali tidak terjadi, terutama pada
rambut pirang.
3) Otot arektor pili, merupakan pita tipis otot polos yang berhubungan dengan
folikel rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan ujung-ujung rambut
berdiri/merinding dan mengakibatkan sekresi kelenjar sebasea.
c) Kelenjar Keringat
o Kelenjar keringat ekrin, merupakan kelenjar tubular simpel dan berpilin,
penyebarannya meluas ke seluruh tubuh, terutama pada telapak tangan, telapak
kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini mengandung air dan membantu
pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh
o Kelenjar keringat apokrin, adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan
bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila,
aeola payudara, dan regia anogenital.
d) Kelenjar sebasea
Mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar sebasea,
rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit polisebasea, tetapi hanya
terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola payudara.
o Kelenjar sebasea adalah kelenjar holorin (sel-sel sekretori menghilang selama
sekresi sebum)
o Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel. Zat
ini berfungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit dan merupakan suatu barier
terhadap evaporasi. Zat ini juga memiliki aktivitas bakterisida.
o Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea di wajah, leher, dan punggung
yang terjadi terutama pada masa dekade kedua masa kehidupan. Kelenjar
sebasea ini dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel (bisul)

Referensi

Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai