Anda di halaman 1dari 83

1

 Histologi
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan manusia atau
hewan dan dapat dilihat atau diamati secara
mikroskopis.
 Mikroskopis.
- Harus mahir /trampil mempergunakan mikroskop
- Mikroskop dapat rusak
- Preparat dapat pecah
 Mikroteknik
Cara pembuatan preparat, sehingga jaringan – jaringan
pada organ dapat diamati dengan mikroskop, dengan
penampilan gambar yang berbagai bentuk.

2
3
Cara Belajar Teori dan Praktikum Histologi
1. Sumber Belajar
 Eroschenko, Victor p[ 2010], Atlas Histology di Fiore
dengan Korelasi Fungsional, Edisi 11 EGC Jakarta.
 Fawcett,Bloom [ 2002] , Buku Ajar Histology , Edisi 12
EGC Jakarta
 Fiore ,Mariono S H [ 1992 ], Atlas Histologi
Manusia, Edisi 6 , EGC Jakarta
 Halim , Yohannes [1995] , Atlas Praktikum
Histologi, Edisi IV , EGC Jakarta
 Junqueira, Luiz Carlos, [2007] , Histologi Dasar Teks
Dan Atlas, Edisi 10 , EGC Jakarta
 Mescher, Antony L [2012], Histologi Dasar Junquera
Teks dan Atlas, Edisi 12 , EGC Jakarta

4
II. Cara Belajar
 Kuliah
 Membaca Buku
 Belaiar dengan Asisten
 Internet
 Diskusi

III. Praktikum
 Belajar dengan Asisten
 Belajar praktikum mandiri
 Menggambar pada penuntun praktikum

IV. Penentuan Nilai


 Pretest
 Posttest
 Menggambar
 Ujian Final Praktikum 5
Kuliah Histologi
 Blok 1 modul 2pengantar histologi dan kuliah jaringan dasar
(Jaringan epitel dan jaringan ikat)
 Blok 2 modul 1  sistem respirasihidung  paru2
 Blok 2 modul 2 sistem kardiovaskular (jantung, pembuluh
darah, dan pembuluh limfe)
 Blok 3 modul 1 sistem pencernaan: saluran pencernaan (mulut
 anus) dan kelenjar pencernaan (pankeas, hati, dan kandung
empedu)
 Blok 3 modul 2sistem endokrin (hipofisis, kelenjar adrenal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, kelenjar
pineal)
 Blok 4 modul 1 sistem urinaria (ginjal  uretra)
 Blok 4 modul 2  sistem reproduksi (pria dan wanita)
 Blok 5 modul 1  sistem saraf (susunan saraf tepi dan susunan
saraf pusat) dan sistem indera (mata, kulit, telinga)
 Blok 5 modul 2 sistem muskuloskeletal (otot dan tulang)
6
Contoh Praktikum
 Sediaan : Ct - 8
(Textus Connectivus Adiposus/Jaringan Ikat Lemak ]
 Organ/jaringan : Nodus Lymphaticus
 Fiksasi/pew : Bouin -HE
 Tujuan : Melihat Jaringan Ikat Lemak
 Perhatikan : Dengan pembesaran kuat dan lemah
Sel lemak [lyphocitus] tampak kosong , sedangkan
nucleus melekat pada dinding sel
 Tugas : 1. Gambarlah sediaan ini pada tempat yang tersedia
2. Berikan nama masing-masing bagian
3. Warnai sesuai dengan yang dilihat
 Gambar :

7
8
HISTOLOGI
“ILMU YANG MEMPELAJARI JARINGAN TUBUH
MANUSIA SECARA MIKROSKOPIS”

Jaringan adalah : Kumpulan sel-sel yang mempunyai


bentuk dan fungsi yang sama.

HISTOLOGI

JARINGAN SISTEM
DASAR ORGAN

9
JARINGAN DASAR
1. TEXTUS EPITHELIALIS
 JARINGAN EPITEL
2. TEXTUS CONNECTIVUS
 JARINGAN IKAT
3. TEXTUS MUSCULARIS
 JARINGAN OTOT
4. TEXTUS NERVOSUS
 JARINGAN SARAF

10
(JARINGAN EPITEL)

11
Jaringan Epitel (Textus Epithelialis)
 adalah Jaringan yang dibentuk dari kumpulan sel-sel
tersusun rapat dan dibatasi oleh substansia
interselularis.

 Ciri-ciri Epitel :
 Sel letaknya berdekatan
 Mempunyai kutub basal dan kutub bebas
 Berdiri pada membran basalis
 Mempunyai permukaan bebas
 Jarang terdapat pembuluh darah

12
Komponen Penunjang Pada Epitel
1. Membran Basalis
Sifat : - Tempat berdirinya epitel
- Terdapat pada permukaan basal epitel
- Penghubung jaringan ikat di bawahnya
Membrana Basal terdiri dari 3 bagian:
a. Lamina basalis:
 Merupakan serabut halus mirip dengan serabut kolagen
 Dibentuk oleh sel epitel
b. Lamina Fibroreticularis:
 Serabut reticuler
c. Lamina Lucida:
 Bahan dasar terdiri dari protein-polisakarida

13
2. Spesialisasi permukaan apikal sel
1. Mikrovili
- Juluran2 sel bermembran dgn bntk silinder langsing
pada permukaan apikal sel
- Meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan epitel
- usus halus

15
2. Stereosilia
- Juluran menyerupai mikrovilus tetapi lebih panjang dan non
motil
- Menambah efisiensi epitel dalam memekatkan plasma semen
selama melewati duktus epididimis

16
3. Silia
- Penjuluran dari permukaan apikal sel epitel
- Penjulurannya motil
- Pada sistem pernafasanmembersihkan udara yang masuk dan
menghantarkan mukus serta partikel melalui permukaan sel keluar
tubuh
- Pada tuba uterinamenghantarkan oosit yang terovulasi
- Pada duktus epididimismengantar sperma ke ductus deferen

17
Textus Epithelialis
 Fungsi :
1. Sebagai Pelindung
2. Sebagai barier
3. Melakukan absorbsi
4. Sebagai sekresi
5. Sebagai penerima rangsangan
6. Kontraksi

18
Textus Epitelialis :
 Terbagi atas dua bagian :

Epitel
Textus Pelapis
Epitelialis Epitel
Kelenjar

19
Epitel Pelapis
1. Di seluruh permukaan tubuh, ex: kulit
2. Pada lumen saluran tubuh yang berhubungan
langsung dengan dunia luar, ex: saluran pernafasan
3. Pada rongga tubuh yang tidak berhubungan dengan
dunia luar, ex: pleura
4. Lumen kelenjar eksokrin , ex: glandula sublingualis

20
Klasifikasi Epitel Pelapis
Berdasarkan jumlah/susunan lapisan sel:
• Epitel selapis
• Epitel berlapis
• Epitel bertingkat
• Epitel transisional

Berdasarkan bentuknya:
• Gepeng/pipih/squamos
• Kubis/ cuboidal
• Silindris/columnar/torak
Epitel Pelapis
1. Epithelium Squamosum Simplex (epitel pipih selapis)
2. Epithelium Cuboideum Simplex (epitel kubus selapis)
3. Epithelium Columnare Simplex (epitel silindris selapis)
4. Epithelium Pseudostratificatum (epitel semu berlapis)
5. Epithelium Squamosum Stratificatum (epitel pipih berlapis)
A. Epithelium Squamosum Stratificatum Non Cornificatum
(epitel pipih berlapis tanpa mengalami penandukan)
B. Epithelium Squamosum Stratificatum Cornificatum
(epitel pipih berlapis tanpa mengalami penandukan)
6. Epithelium Columnare Stratificatum (epitel silindris berlapis)
7. Epithelium Cuboideum Stratificatum (epitel kubus berlapis)
8. Epithelium Transitionale (epitel peralihan)

22
` KLASIFIKASI
Berdasarkan jumlah lapisan sel/susunan sel dan morfologi sel
permukaan

Slide 006
Epithelium Squamosum Simplex
(epitel pipih selapis)
Ciri :
1. Sel berbentuk pipih
2. Terdiri satu lapis
3. Inti di pusat sel berbentuk bujur telur
4. Berdiri pada membran basal

Pada beberapa alat tubuh, sel pipih ini diberi nama :


 Mesothelium : melapisi rongga dada, rongga perut dan
rongga pericardium
 Endothelium : melapisi rongga pembuluh darah

Contohnya dapat dijumpai pada:


 Capsula Bowman
 Jerat Henle Ginjal

24
25
Epithelium Cuboideum Simplex
(epitel kubus selapis)
 Ciri :
1. Sel berbentuk kubus
2. Nukleus bulat di pusat sitoplasma
3. Terdiri atas satu lapis
 Contohnya dapat dijumpai pada: Glandula Thyroidea

26
Epithelium Columnare Simplex
(epitel silindris selapis)
 Ciri :
1. Sel berbentuk silindris
2. Nukleus berbentuk bujur telur, terletak di dasar sel
3. Terdiri satu lapis
 Contohnya dijumpai pada: usus halus

27
Epithelium Pseudostratificatum
(epitel semu berlapis)

 Ciri :
1. Sel seolah-olah berlapis
2. Semua sel melekat pada membrana basal
3. Sebagian sel mencapai permukaan bebas
4. Sebagian sel tertutup oleh sel lainnya
5. Inti sel oval, tidak terletak sama tinggi
6. Inti sel terletak pada bagian sel terbesar

 Epitel semu berlapis dijumpai pada :


 Saluran pernapasan
 Duktus epididimis
28
29
Epithelium Squamosum Stratificatum
(epitel pipih berlapis)
Dibedakan :
A. Epithelium Squamosum Stratificatum Non Cornificatum
Contohnya : Oesophagus
Vagina
B. Epithelium Squamosum Stratificatum Cornificatum
Contohnya : Kulit telapak kaki

Epitel pipih berlapis terdiri atas 3 lapisan sel epitel :


a) Stratum Basal :
 Sel berbentuk kubis atau silindris rendah
 Inti bulat di pusat sel
b) Stratum Intermedium :
 Lapisan tengah
 Sel bersudut banyak
 Inti bujur telur di pusat sel
c) Stratum Superficiale :
 Lapisan permukaan
 Sel berbentuk pipih
 Inti oval 30
Epithelium Squamosum Stratificatum
Non Cornificatum

31
Epithelium Squamosum Stratificatum
Cornificatum
Epithelium Cuboidal Stratificatum
(epitel kuboid berlapis)
 Ciri :
1. Dua lapis sel
2. Sel lapisan permukaan lebih kecil drpd sel pada lapisan basal
 Contoh terdapat pada: duktus eksretorius kelenjar liur dan kelenjar keringat

Stratified cuboidal epithelium

33
Epithelium Columnar Stratificatum
(epitel silindris berlapis)
 Ciri :
1. Stratum basal :
 Sel berbentuk kubus
 Terdiri atas 1-4 lapis sel
2. Stratum superficiale
 Terdiri dari satu lapis sel silindris
 Terdapat pada : Fornix conjuctiva palpebrae

Stratified columnar epithelium

34
Epithelium Transitionale (epitel peralihan)
 Ciri :
1. Stratum basal berbentuk kubus
2. Stratum intermedium bersudut banyak
3. Startum superficiale sel kubus rendah
4. Epitel ini melapisi organ-organ yang dapat membesar dan mengecil
5. Pada bagian superficialsel payung (facet cell). Sel ini bagian luarnya berbentuk
gembung dan bagian dasarnya cekung
 Ex: Ureter, Vesica Urinaria, Pelvis Renalis, Calix mayor dan minor, dan sebagian Uretra.

35
Epitel Kelenjar
 Epitel kelenjar berperan membentuk kelenjar (sel yang
dapat bersekresi)
 Jenis kelenjar yang dikenal :
1. Berdasarkan Jalur Pelepasan Sekret
a. Glandula Endocrine
b. Glandula Exocrine
2. Berdasarkan Cara Pembentukan dan Pelepasan Sekret
a. Glandula Merocrina
b. Glandula Holocrin
c. Glandula Apocrin
3. Berdasarkan Sel Penyusun
a. Glandula Unicellularis
b. Glandula Multicellularis
4. Berdasarkan Produk Sekresi Sel
a. Glandula Serosa
b. Glandula Mukosa
c. Glandula Campuran

36
1. Berdasarkan Jalur Pelepasan Sekret

37
2. Berdasarkan Cara Pembentukan dan Pelepasan Sekret
A. Glandula Merocrina
 Pelepasan sekret tidak disertai isi sel lainnya
 Contohnya : Pankreas bagian eksocrine
Goblet Cell
B. Glandula Holocrin
 Pembentukan dan pelepasan sekret disertai perusakan
semua isi sel
 Contohnya : Glandula Sebacea = Kelenjar minyak rambut

C. Glandula Apocrin
 Pembentukan dan pelepasan sekret disertai isi bagian
puncak sel yang rusak
 Contohnya : Glandula mammae
38
2. Berdasarkan Cara Pembentukan dan Pelepasan Sekret

39
Merocrine secretion

Apocrine secretion

Holocrine secretion

40
3. Berdasarkan Sel Penyusun

1. Unicelluler Glands
 Terdiri atas 1 sel
 Ex: sel goblet

41
2. Multicellular Glands

42
4. Berdasarkan Produk Sekresi Sel

Serosa

Campur

Mukosa

43
44
Asal Embrionik Jaringan Ikat
FUNGSI JARINGAN IKAT
1. Penunjang (Penyokong)
 Tubuh Tendon
Tulang
Cartilago
 Alat Tubuh atau Organ : - Trabeculalae
- Thymus
- Lien
 Pembuluh Darah
 Pembuluh Limfe
 Serabut Saraf
2. Memfasilitasi pertukaran nutrisi dan metabolit antara sel dan
pembuluh darah
3. Tempat penimbunan makanan dalam bentuk lemak yang
terkandung di dalam sel-sel lemak. Air dan elektrolit dalam
matrix (substansi dasar).
4. Pelindung atau pelapis organ-organ vital:
 Tunica albugenia melapisi testes dan ovarium.
 Pleura melapisi pulmo.
 Pericardium melapisi cor. 47

5. Sebagai pertahanan tubuh


 Ciri-ciri jaringan ikat :
 Jarang terletak bebas, biasanya terletak :
 Dibawah epitel
 Diantara alat-alat tubuh, yang menghubungkan satu jaringan dengan
jaringan lainnya.
 Sel tidak rapat dan lebih sedikit
 Sel banyak jenisnya
 Substansia intercellularis lebih banyak
 Diantara sel-sel terdapat serabut
 Komponen Jaringan ikat :
 Cellulae Textus Connectivus
= Komponen Sel
 Fibrae Textus Connectivus
= Komponen Serabut
 Substansia Intercellularis
48
= Matrix = Zat-zat Dasar
Komponen Jaringan Ikat
I. Cellulae Textus Connectivus
1. Fibroblastus dan Fibrocytus
2. Macrophagocytus
a) Reticulocytus jaringan Limfatik
b) Sel Van Kupffer jaringan Hepar
c) Histiocytus jaringan biasa
d) Dust Cell jaringan Pulmo
e) Microglia jaringan Saraf
f) Monocytus jaringan Darah
3. Lymphocytus
4. Mast Cell
5. Lypocytus
6. Cellula Pigmentosa
7. Pericitus
II. Fibrae Textus Connectivus
1. Fibra Collagenosa
2. Fibra Elastica
49
3. Fibra Reticularis
III. Substansia Intercellularis = Matrix = Zat Dasar
sel jaringan ikat

1. Fibroblastus dan Fibrocytus


 Paling banyak dijumpai pada setiap jaringan ikat.
 Berasal dari sel-sel mesenchym.
 Fibroblast mempunyai banyak prosesus, sel lebih
besar, nucleus di pusat sel, berbentuk oval.
 Sangat aktif membentuk serabut.
 Fibrosit adalah fibroblast yang telah dewasa,
berbentuk lebih kecil, inti pipih dan berwarna gelap,
prosesus sedikit
 Fungsi : - menghasilkan serat-serat
- menghasilkan bahan antar sel
50
Fibroblast

51
2. Lipocytus = Cellula Adiposa
 Sel lemak, di dalam sitoplasma banyak terdapat
lemak, sehingga inti terdesak ke tepi.

52
3. Histiocytus = macrophagocytus
 Bentuk tidak teratur, inti agak bulat dan prosesus bercabang-
cabang pendek, kadang-kadang panjang langsing
 Sitoplasma banyak mengandung granula
 Sel ini mempunyai peranan terhadap pertahanan tubuh
 Sel sekretori yang menghasilkan zat-zat penting :
 Lisozim
 Elastase
 Kolagenase
 Kelompok makrofag = Reticulo Endothelial System (RES)
 Sel Van Kupffer pada sinusoid hati
 Sel Reticuler pada sinus Limfonodus
 Sel Debu (Dust Cells) pada dinding alveol paru-paru
 Mikroglia pada otak
 Monosit, Leukosit yang ada dalam darah maupun dalam
jaringan ikat 53
macrophage
4. Mast Cells
 Bentuk bulat atau oval, inti di sentral dan besar,
kadang-kadang sukar terlihat karena banyak
mengandung granula dalam sitoplasma.
 Pewarnaan Toluidin Bluegranula berwarna merah.
 Granula mengandung Heparin dan Histamin.
 Heparin berfungsi sebagai anti koagulan dalam
peristiwa thrombosis.
 Histamin penting dalam reaksi alergi .
 Akibat dari Histamin terjadi :
 Vasodilatasi pembuluh kapiler
 Permebilitas kapiler meningkat

55
56
5. Sel Plasma
 Berasal dari Limfosit B
 Bentuk bulat atau polihedral, inti di sentral, sel besar.
 Sel ini banyak dijumpai pada mucosa usus, daerah sistem
respirasi dan daerah yang mudah diserang antigen.
 Fungsimenghasilkan antibodi atau immunoglobulin (Ig).

57
6. Pericytus = Cellula Perivasculare =
Cellula Fusiformis
 Berbentuk kumparan seperti bentuk otot polos.
 Terdapat di sepanjang kapiler

58
7. Cellulae Pigmentosa = Melanocytus

8. Limphocytus
 Sel ini paling kecil diantara sel yang bebas dalam jaringan
ikat.
  = 7 – 8 mikron
 Inti bulat, gelap, sitoplasma sedikit.
 Sel ini banyak di jumpai di :
 Jaringan di bawah epitel
 Saluran pernapasan
 Saluran pencernaan
59
Fibrae Textus
Connectivus :

1. Fibra
Collagenosa

2. Fibra
Ellastica

3. Fibra
Reticularis

60
1. Fibra Collagenosa (Serabut Kolagen)
 Paling banyak dijumpai terutama pada tendo, ligamentum
dan jaringan tubuh lainnya.
 Bersifat liat, lentur, sukar diregangkan.
 Dalam keadaan segar berwarna putih, sehingga sering
disebut serat putih.
 Seratnya berdiameter 1 – 12 mikron.
 Fibril berdiameter 0,2 – 0,5 mikron.
 Collagen merupakan protein terbanyak didalam tubuh
yaitu 30 % dari protein total tubuh.
 Jika direbus menjadi gelatin.
 Dalam larutan asam akan menggembung.
 Dapat dicerna oleh getah lambung.
 Pewarnaan spesifik :
 Van Gie Son  merah
 Masson Trikrom  hijau
 Mallory  biru 61
Serabut Kolagen

62
:
2. Fibra Elastica (Serabut Elastis)
 Seperti pita pipih, lebih tipis dari pada fibra colagenosa
 Dapat membentuk anyaman elastis (rete elastica)
 Berfungsi mengembalikan bentuk jaringan seperti
semula setelah mengalami tarikan atau tekanan kuat.
 Mempertahankan kelenturan jaringan.

63
Serabut Elastis

64
3. Fibra Reticularis (Serabut Retikularis)
 Paling sedikit dijumpai di dalam tubuh dan
sangat halus.
 Serabut bercabang-cabang membentuk
reticulum (jala-jala).
 Serabut terdiri dari fibril-fibril dengan
diameter berkisar 100 Å
 Serabut retikuler mirip dengan fibril kolagen
 Jaringan ini banyak dijumpai pada :
 Jaringan Limfoid
 Jaringan Kelenjar
 Jaringan Otot
 Penunjang Endotel
 Serabut reticuler terdiri dari protein kolagen
 Pewarnaan khas : PAS  berwarna hitam 65
Serabut Retikularis

66
Substansia intercellularis (Substansi Dasar)
AMORF = TIDAK BERWARNA
 Fungsi utama adalah sebagai sokongan dan kekuatan dari
jaringan.
 Sebagai media tempat lalunya cairan jaringan, baik dari
kapiler ke sel, ataupun dari sel ke kapiler.
 Bahan amorf ini terdiri dari mukopolisakarida asam
(glikosaminoglikans) dan glikoprotein. Zat ini adalah hasil
sekresi dari sel fibroblast.
 asam hialuronat adalah mukopolisakarida yang terdapat
pada tali pusat = Wharton’s Jelly.
 Kondrortin sulfat adalah mukopolisakarida yang banyak
terdapat pada tulang dan tulang rawan.
 Dermatan sulfat terdapat pada kulit, tendo, dan valvula
jantung.
 Zat amorf dibeberapa tempat berbentuk gel kaku dan sol. 67
JENIS- JENIS JARINGAN IKAT

I. Textus Connectivus
= jaringan ikat biasa

II. Textus Cartilaginosus


= tulang rawan

III. Textus Osseus


= jaringan tulang

IV. Darah 68
Klasifikasi jaringan ikat

69
I. Textus Connectivus Mesenchymalis
= jaringan ikat mesenkim
 Jaringan ini terjadi pada masa prenatal
 Terdiri atas : sel-sel mesenchym dan bahan dasar
 Jaringan mesenchym akan menumbuhkan jaringan ikat dewasa
seperti :
 Pembuluh darah  Epitel
 Tulang  Beberapa
 Tulang rawan kelenjar, mis :
 Otot kelenjar Limfe
 Bentuk sel tidak teratur dan uniform
 Sel mempunyai penjuluran yang berhubungan satu dengan
yang lainnya, inti oval, besar, warnanya pucat, sedikit
mengandung chromatin.
 Bahan dasar homogen dan seperti lendir
 Dengan meningkatnya umur embrio pada matriks mulai
terbentuk fibril-fibril yang bersifat mikroskopis dan fibril-fibril
70
ini akan membentuk serabut
 Pembuluh darah belum banyak terlihat
II. Textus Connectivus Gelatinosus/Mukosa
= jaringan ikat berlendir
 Tahap perkembangan lanjutan dari jaringan
mesenchym
 Fibril-fibril sudah mulai terbentuk sangat halus
dan tidak bercabang
 Sel dengan prosesus, inti bulat di pusat sel.
 Jaringan ikat gelatin terdapat pada funiculus
umbilicalis (tali pusat)
71
72
I. Textus Connectivus Areolaris
= jaringan ikat longgar
 Jaringan ikat tidak teratur dan banyak tersebar di
seluruh tubuh
 Sel banyak jenisnya
 Substansia interselularis terdiri dari 3 jenis serabut :
a) Fibra Collagenosa  berkas
b) Fibra Elastica  pipih, tipis, bercabang
c) Fibra Reticularis  berbentuk jala
 Fungsi :
 sebagai penyokong :
a) Pada pembuluh darah dan limfe
b) Pada epitel
c) Pelapis alat-alat tubuh : contohnya mesentrium, pleura.
73
74
II. Textus Connectivus Fibrosus
= jaringan ikat padat
 Sel hanya sejenis yaitu fibroblastus
 Substansi dasarnya sangat sedikit
 Serabut elastis sangat sedikit
 Yang lebih dominan serabut kolagen
 Jaringan ikat padat ada dua macam :
1. Textus Connectivus Fibrosus Regularis
= jaringan ikat padat teratur
contoh : ligamentum & tendon
2. Textus Connectivus Fibrosus Irregularis
= jaringan ikat padat tidak teratur
contoh : capsula, periosteum, tunica albugenia. 75
Textus Connectivus Fibrosus Regularis

76
Textus Connectivus Fibrosus Irregularis

77
III. Textus Connectivus Elasticus
= jaringan ikat elastis
 Terdari dari serabut elastis yang padat
 Sedikit serabut kolagen
 Sel fibroblastus dan sel jaringan ikat lainnya
 Contohnya : ligamentum flavum
Aorta

 Serabut Kolagen
 Serabut Elastin

78
IV. Textus Connectivus Reticularis
= jaringan ikat retikuler
 Terdari dari serabut retikuler dengan sel-sel reticuler
 Sel berbentuk stelata dan memiliki cabang-cabang sitoplasma
dan saling berhubunganmirip dengan sel mesenchym
 Jaringan retikuler membentuk kerangka pada organ-organ :
 Limfoid
 Sumsum Tulang
 Hepar

79
V. Textus Adiposus
= jaringan lemak
 Pada jaringan ikat ini, sel-sel lemak lebih menonjol,
sehingga memiliki kemampuan menimbun lemak.
 Jaringan ini tersebar diseluruh tubuh dan yang
terbanyak.
 Sel ini berbentuk poligonal dan diantara sel-sel ini
terdapat serabut colagen dan elastis, reticuler, dan
pembuluh darah.
 Fungsi : - depot makanan
- pelindung
- sebagai bantalan pada persendian & pada
telapak kaki carnivora. 80
81
Terima Kasih

83

Anda mungkin juga menyukai