Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi umum dengan judul JARINGAN EPITEL II


disusun oleh :

Nama : HENRI JAMAL


Nim : 071404043
Jurusan/ Kelas : Biologi / A
Kelompok : II

Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima

Makassar, Januari 2008

Koordinator Asisten Asisten

HERMAYANTI S.pd RAFIUDDIN


NIM. 051404013

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Drs. ADNAN M.S


NIP. 131772272
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan epitel merupakan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat,
Matriks extra selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga didalam tubuh
atau menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dnamakan epitel penutup.
Jaringan epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu dinamakan
epitel kelenjar.
Jaringan epitel kelenjar, yaitu jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang
terkhususkan dalam menghasilkan suatu secret cair yang komposisinya berbeda
dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel,
sel-sel epitel berpoliferasi dan menembus kedalam jaringan penyambung atau
jaringan ikat.
Semua kelenjar eksokrin didalam tubuh tersusun atas sel-sel epitel. Hal yang
sama terdapat pada kelenjar endokrin, kecuali pada nervosa hipofisis dan medulla
gandula adrenal yang terdiri dari jaringan saraf termodifikasi. Kelenjar eksokrin
bersekresi dengan tiga cara yaitu: secara merokrin, apokrin dan holokrin. Seperti
halnya dengan kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin dapat bersifat uniseluler atau
multiseluler. Contoh yang uniseluler adalah sel argentafin pada saluran pencernaan,
sedangkan multi seluler misalnya kelenjar tiroid, paratiroid, adrenal dan hipofisis.
Selain itu terdapat kelenjar campuran seperti ovarium, testis, hati, dan pangkreas.
Didalam tubuh makhluk hidup, setiap kelompok sel atau jaringan mempunyai
tugas tertentu. Sehingga dalam tubuh tersebut terjadi tugas kerja yang sistematis.
Pembagian tugas yang sistematis ini juga terdapat pada setiap sel. Dengan
demikian, semua kegiatan hidup seperti respirasi, ekskresi, sintesis, analisis, peka
terhadap ransangan, transportasi, reproduksi, dan lain-lain sama halnya dengan
yang dilakukan individu sebagai satu kesatuan. Ini menunjukkan bahwa sel
merupakan satuan atau unit fungsional.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan
kelenjar.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengamati epiel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak
menanduk
b. Untuk mengamati kelenjar uniseluler dan multiseluler.
c. Untuk mengamati kelenjar mukosa dan serosa .
d. Untuk mengamati kelenjar adrenal (kelenjar endokrin)
e. Untuk mengamati kelenjar keringatdan kelenjar sebaceus.
C. Mamfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkandapat mengetahuibentuk
dan srtuktur dari epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk, kelenjar
uniseluler dan multiseluler, kelenjar mukosa dan serosa, kelenjar adrenal (kelenjar
endokrin,kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan Epitel merupakan jaringan dimana memiliki susunan sel-sel yang


rapat dengan bahan ekstra seluler atau matrixnya sangat sedikit dan biasanya
membatasi rongga didalam tubuh atau menutupi permukaan tubuh jaringan epitel
tersebut biasa dinamakan epitel penutup. Jarinagn epitel terdapat juga pada berbagai
kelenjar permukaan yang bebas berbatasan dengan udara atau cairan,sedangkan pada
permukaan yang lain bertumpuh pada membran basal yang menghubungkannya
dengan jaringan ikat yang vasikuler. Jaringan, yaitu struktur yang dibentuk oleh
sekumpulan sel-sel yang biasanya memiliki sifat-sifat morfologis dan fungsi yang
sama. Pada hewan multiseluler, dikenal ada empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan
epitel, jaringan penyambung atau jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Keempat jaringan dasar tersebut masih dapat dipecah menjadi berbagai jenis jaringan.
Jaringan epitel, yaitu jaringan yang terdiri atas sel-sel yang biasanya bentuknya sama
yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstra seluler atau matriks yang
sangat sedikit. Jaringan epitel dapat mengalami pelipatan ke dalam atau invaginasi
menembus jaringan yang ada di bawahnya, dan berkembang menjadi sel-sel sekresi
atau sel-sel kelenjar. Jaringan epitel selapis terdiriatas :
1. Epitel selapis pipih,sel-sel pada epitel selapis pipih berbentuk pipih dan
sangat datar menyerupai sisik.Dilihat dari permukaan tampak sebagai sel-
sel yang cukup besar dengan sitoplasma yang jernih tampak seperti pitah
yang bersekat dengan inti pipih yang terletak pada bagian tengah epitel
selapis pipih terdiri atas epitel squomosa, mesotelium, dan endothelium.
2. Epitel selapis kubus, tampak lebih teratur dan heksagonal, dijumpai
membatasi lumen saluaran penampung ginjal (Tubulus Kontortus Distal
dan Tubulus Kontortus Proksimal).
3. Epitel selapis silindris di jumpai membatasi lumen pada kantung empedu
dan usus halus.
4. Epitel selapis pipih,sel-sel pada epitel selapis pipih berbentuk pipih dan
sangat datar menyerupai sisik.Dilihat dari permukaan tampak sebagai sel-
sel yang cukup besar dengan sitoplasma yang jernih tampak seperti pitah
yang bersekat dengan inti pipih yang terletak pada bagian tengah epitel
selapis pipih terdiri atas epitel squomosa, mesotelium, dan endothelium.
5. Epitel selapis kubus, tampak lebih teratur dan heksagonal, dijumpai
membatasi lumen saluaran penampung ginjal (Tubulus Kontortus Distal
dan Tubulus Kontortus Proksimal).
6. Epitel selapis silindris di jumpai membatasi lumen pada kantung empedu
dan usus halus (Adnan d.k.k, 2008).
Jaringan epitel dibedakan atas bentuk dan jumlah lapisan sel
penyusunnya,Yaitu:
a.Epitelium satu lapis (simple epithelium).Epitelium ini terdiri dari atas sel sel
berbentuk pipih,kubus,dan silindris (batang). Epitelium pipih selapis ditemukan
pada lapisan endotel pembuluh darah. Epitel kubus ditemukan pada kelenjar
tyroid dan pembuluh darah.Epitel silindris ditemukan pada lambung dan usus.
b.Epitelium berlapis banyak (Stratified Epithelium). Yang dibentuk oleh beberapa
lapisan sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epitelium ini dapat
ditemukan pada kulit,kelenjar keringat, dan uretra (Campbell, 1999).
Jaringan epitel memiliki sifat-sifat umum sebagai berikut:
1. Sel-selnya mempunyai bentuk yang agak teratur dan tidak banyak mempunyai
proses-proses protoplasma yang luas; lembaran-lembaran epitel kebanyakan
menempel erat satu sama lain dan terpelihara dalam posisi ini oleh bagian-
bagian khusus dari permukaan selnya yang umum dikenal sebagai kompleks
sambungan (junctional complex).
2. Antara sel-selnya terdapat sedikit kerangka structural (bahan ekstra seluler
atau matriks). Bahan matriks yang ada terdiri atas bahan dasar yang tersusun
dari mukopolisakarida asam (glikosaminoglikan) seperti asam hyalorunat dan
sulfat kondroitin. Kalsium yang terikat pada matriksnya berperan penting
dalam adhesi sel.
3. Jaringan epitel tidak mempunyai persediaan dari pembuluh darah, dan harus
diberi persediaan makanan melalui difusi dari lapisan-lapisan kapiler yang ada
di bawahnya.
4. Jaringan jaringan epitel terikat erat pada jaringan konektif yang terletak di
bawahnya oleh selaput tipis yang disebut lamina basal atau membran dasar.
5. Pada epitel dapat diamati banyak sekali gambaran mitotis, dan bila ada,
mereka merupakan petunjuk tentang adanya pembaharuan sel. Perkiraan
tentang lamanya pembaharuan lengkap untuk sel-sel membran epitel
bervariasi dan beberapa hari untuk mukosa usus sampai beberapa minggu
untuk beberapa bagian dari selaput saluran pernapasan( Gerrit Bavelender
dan Judith A. Rameley ,1988).
Sel-sel epitel juga membentuk kelenjar, dengan cara invaginasi (eksokrin)
atau setelah terbentuk kelenjarlalu hubungan dengan permukaan terputus (endokrin).
Kelenjar merupakan derivate epitel dan sel-selnyamengeluarkan substansi spesifik.
Epitel yang terdapat pada membraneserosa disebut mesotel karena berasal dari
mesoderm dan yang membatasi pembuluh darah disebut endotel, walaupun bukan
berasal dari endoterm (Nogroho, 2004).
Baik epitel kuboid ataupun kolumnar dapat mempunyai silium pada
permukaannya yang bebas.Epitel kuboid yang mempunyai silium terdapat pada
saluran sperma cacing tanah dan hewan lain dan epitel kolumnar bersilium melapisi
saluran alat respirasi vertebrata daratan. Sel-sel epitel, biasanya sel kolumner, dapat
mengkhususkan diri untuk menerima rangsangan. Kelompok sel dalam tunas kecap
pada lidah atau epitel olfaktori didalam hidung merupakan cantoh dari epitel sensori
yang demikian.Epitel kolumnar atau kuboid dapat mengkhususkan diri untuk
menghasilkan suatu zat tertentu seperti susu, air liur, keringat atau lendir. Epitel luar
pada banyak vertebrata dapat menghasilkan lapisan pelindung seluler tipis yang dapat
berupa kutikula tipis seperti pada cacing atau eksoskeleton (kerangka luar) keras
seperti pada ketan dan molusca (Villee,1999).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Rabu/11April 2008
Waktu : Pukul 09.00 s.d. 11.00 WITA
Tempat : Laboratorium Lantai III Timur Jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Mikroskop cahaya.
2. Preparat awetan human skin dan papilla sirkumvalata pada lidah
3. Preparat awetan duodenum/intestine.
4. Preparat awetan papilla sirkumvalata dan pankreas.
5. Preparat awetan kelenjar adrenal.
C. Prosedur kerja
1. Pengamatan I
a. Mengamati secara seksama epitel berlapis banyak pipih pada daerah
epidermis kulit. Memperhatikan posisi stratum germinativum, stratum
spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum, stratum korneum dan
membran basal.
b. Mengamati secara seksama epitel berlapis banyak pipih pada daerah
epidermis papilla sirkumvalata lidah. Memperhatikan posisi stratum
germinativum, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum
dan membran basal.
2. Pengamatan II
a. Mengamati secara seksama kedudukan sel goblet di antara sel-sel epitel
usus dan sel argentafin.
b. Mengamati secara seksama kedudukan crypt of lieberkuhn di antara vili-
vili usus pada daerah mukosa.

3. Pengamatan III
a. Mengamati secara seksama papilla sirkumvalata, perhatikan daerah
lamina propria serta kedudukan kelenjar serosa.
b. Mengamati secara seksama acini serosa dan inti sel sentro asiner. Serta
mengamati secara seksama satu pulau Langerhans.
4. Pengamatan IV
a. Mengamati secara seksama daerah korteks. Perhatikan zona glomerulosa,
zona fasikulata dan zona retikularis. Zona tersebut tidak jelas terpisah.
b. Mengamati secara seksama daerah medulla. Perhatikan sel-sel epitel
berupa sel cromaffin yang tersusun membentuk jala-jala padat.
5. Pengamatan V
a. Mengamati secara seksama kelenjar keringat. Memperhatikan segmen
sekretori dan segmen salurannya.
b. Mengamati secara seksama kelenjar sebaceus di sekitar folikel rambut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan I
a. Epitel berlapis banyak pipih menanduk pada epidermis kulit.
Keterangan:
1. Stratum
korneum
2. Stratum
lusidum
3. Stratum
granulosum
4. Stratum
spinosum
5. Stratum
germinativum
6. membran basal
Pembesaran 10x10

b. Epitel berlapis banyak tidak menanduk pada papilla sirkumvalata


lidah.
Keterangan:
1. Stratum
lusidum
2. Stratum
granulosum
3. Stratum
spinosum
4. Stratum
germinativum

Pembesaran 10x10

2. Pengamatan II
a. Sel goblet dan sel argentafin pada vili usus.
Keterangan:
1. Sel goblet
2. Inti sel
3. Epitel selapis
silindris
4. Sel
argentafin
5. Mambran
basal
6. Lamina
propria

Pembesaran 10x40

b. Crypt of lieberkuhn di antara vili-vili usus pada daerah mukosa.


Keterangan:
1. Crypt of
liberkuhn
2. Inti sel
3. Epitel selapis
silindris
4. Membran
basal
5. Lamina
propria

Pembesaran 10x40

3. Pengamatan III
a. Kelenjar serosa pada papilla sirkumvalata.
Keterangan:
1. Kelenjar serosa
2. Lamina propria

Pembesaran 10x40

b. Pankreas.
Keterangan:
1. Acini serosa
2. Pulau Langerhans
3. Sel
4. Sel

Pembesaran 10x40

4. Pengamatan IV
Kelenjar adrenal.
Keterangan:
1. lapisan kapsul
2. zona glomerolus
3. zona fasikulata
4. zona retikularis
5. medulla
6. korteks
7. sel cromaffin

Pembesaran 10x10

5. Pengamatan V
a. Kelenjar keringat
Keterangan:
1.segmen saluran
2. sekret
3. sekretori

Pembesaran 10x10

b. Kelenjar sebaceus.
Keterangan:
1. kelenjar rambut
2. kelenjar sebaceus
3. sebaceus muda
4. sebaceus tua

Pembesaran 10x40

B. Pembahasan
1. Pengamatan I
Pada pengamatan pertama, yang diamati adalah epitel pipih berlapis
banyak menanduk pada lapisan kulit manusia dan tidak menanduk pada
Papilla sirkuvalata lidah. Tampak pada epitel pipih berlapis banyak
menandukpada lapisan manusia maupun pada Papilla sirkuvalata hampir
memiliki struktur yang sama. Akan tetapi, pada Papilla sirkumvalata
lidah tidak ditemukan adanya lapisan menanduk karena pada tempat-
tempat yang basah seperti lidah tidak terbentuk lapisan keratin (lapisan
yang menanduk). Adapun penjelasan dari berbagai lapisan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Stratum basalis atau stratum Germinativum. Dibangun oleh sel-sel
basal berbentuk silindris atau kubus yang bertumpu pada membran
basal.
b. Stratum spinosum, dibangun oleh sel-sel yang berbentuk kubus
polygonal (agak gepeng) dan intinya terletak dibagian tengah sel.
Sitoplasma memiliki tonjolan-tonjolan yang berisi berkas-berkas
filamen yang menyerupai spina atau duri.
c. Stratum granulosum, ditandai oleh adanya 3-5 lapisan sel-sel
polygonal gepeng yang intinya terletak dibagian tengah sel dan
sitoplasma terisi oleh granula-granula keratohialin yang mengandung
protein dan kaya akan histidin.
d. Stratum lusidum, biasanya terdapat pada kulit yang tebal, terdiri atas
lapisan sel-sel pipih tipis.
e. Stratum korneum, terdiri atas sel-sel pipih yang menanduk tanpa inti,
dan sitoplasmanya mengandung keratin.
2. Pengamatan II
Pengamatan untuk sel goblet yang terdapat pada usus, menunjukkan
letak sel goblet pada jonjot usus. Sel ini merupakan tempat memproduksi
sekaligus mensekresikan lendir atau biasa juga disebut mukus. Sel-sel
lendir terdapat dalam berbagai jumlah dalam mukosa usus. Mereka
merupakan modifikasi sel-sel kolumnar dimana tetesan-tetesan kecil
sekresi yang tertimbun distal, yang mengakibatkan sel berbenruk piala.
Pada saat permukaan selnya pecah, sekretnya akan keluar, kemudian
selnya akan melakukan pengulangan siklus sekresi.
3. Pengamatan III
Berdasarkan jenis sekret yang dihasilkan, maka kelenjar tersebut dapat
dibedakan atas kelenjar mukosa yang memiliki jenis sekret yang bersifat
kental atau biasa disebut mukus, sedangkan kelenjar serosa mempunyai
sekret yang lebih encer dan biasanya berupa enzim, dan adapula kelenjar
campuran. Pankreas adalah salah satu dari kelenjar campuran yang
mensekresikan sekret secara eksokrin dan dapat pula secara endokrin.
Kelenjar campuran tersebar di antara jaringan-jaringan eksokrin yang
biasa disebut pulau-pulau Langerhans, suatu kumpulan sel-sel endokrin
yang mensekresikan dua hormon secara langsung kedalam sistem
sirkulasi.
4. Pengamatan IV
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kelenjar adrenal
dibungkus oleh jaringan pengikat. Kelenjar ini bersifat vaskuler, pembuluh
darah, saraf, dan limfa. Ciri yang paling membedakan pada adrenal
adalah penyekat pada bagian korteks dan medulla. Secara wajar bagian
medulla bersifat homogen, akan tetapi, korteks dapat dibedakan menjadi
tiga zona konsentris, yaitu: zona glomerolus yang merupakan bagian
terluar dan tipis, zona fasikularis yang merupakan bagian tengah dan
lapisannya tebal, serta zona retikularis yang merupakan lapisan dasar dan
lapisannya tipis. Sel yang paling melimpah pada bagian medulla korteks
adalah sel cromaffin. bentuk selnya kolumnar dan agak bersifat basofilik.
Pada perbesaran yang lebih tinggi, sel cromaffin tampak mempunyai suatu
sitoplasma yang bergranula. Mereka tersusun secara berkelompok, selalu
disekeliling pembuluh darah.
5. Pengamatan V
Objek yang diamati pada pengamatan V adalah kelenjar keringat
dan kelenjar sebaceus. Kelenjar keringat merupakan salah satu jenis
kelenjar multiseluler, karena tersusun atas berbagai sel. Dan juga
merupakan jenis kelenjar tubuler bergulung sederhana. Bagian-bagiannya
dapat terletak dalam jaringan subkutaneus atau di bagian yang lebih dalam
dari korium atau berada di dalam satu baris dengan epitel kubus atau
kolumnar. Terdapat saluran sekret dan sekretori yang berisi sekret.
Kelenjar sebaceus biasa juga disebut sebagai kelenjar lemak. Bagian-
bagian sekresinya tidak tersusun dari suatu lapisan sel tunggal
berkelompok mengelilingi lumen tetapi merupakan kumpulan sel yang
bulat. Pada periferi tiap kumpulan sel-sel itu, sel-selnya berbentuk kubus;
di pusat mereka berbentuk polgon. Terdapat butir-butir lemak tua pada
bagian atas dari sekretori yang siap di ekskresikan dan juga terdapat butir-
butir lemak muda di bawahnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan serta pembahasan, maka praktikan menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Epitel berlapis banyak pipih terbagi atas epitel banyak pipih menanduk
dan tidak menanduk. Pada memiliki lapisan yang sama yaitu stratum
korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan
stratum germinativum. Epitel tidak menanduk tidak memiliki stratum
korneum yang merupakan sel-sel menanduk tanpa inti dan
sitoplasmanya mengandung keratin.
2. Jaringan epitel selain sebagai penutup, juga berfungsi sebagai penyusun
kelenjar. Kelenjar terdiri atas kelenjar uniseluler, contohnya sel goblet
yang hanya terdiri atas satu sel dan biasanya terletak di antara sel-sel
silindris pada vili usus serta kelenjar multiseluler, contohnya crypt of
liberkuhn.
3. Berdasarkan jenis sekretnya, kelenjar terbagi atas kelenjar mukosa, di
mana sekretnya bersifat kental/mukus, kelenjar serosa sekretnya
bersifat lebih encer dan kelenjar campuran. Pankreas merupaka kelenjar
campuran. Terdapat acini serosa dan pulau-pulau Langerhans yang
terdiri atas sel alfa dan sel beta.
4. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang tampak sulit dibedakan
yaitu bagian korteks dan medulla. Bagian korteks terdiri atas zona
glomerolus yang merupakan bagian terluar dimana sel-selnya
berbentuk kolumnar, zona fasikularis, merupakan zona terlebar dan
tersusun atas sel-sel polygonal, zona retikularis yang merupakan zona
terdalam dari korteks. Bagian medulla terdiri atas sel-sel cromaffin
yang berbentuk kolumnar dan agak basofilik.
5. Kelenjar keringat merupakan salah satu jenis kelenjar multiseluler,
karena tersusun atas berbagai sel. Dan juga merupakan jenis kelenjar
tubuler bergulung sederhana. Terdapat saluran dan sekretori. Segmen
salurannya tersusun atas sel-sel epitel kubus. Kelenjar sebaceus biasa
juga disebut sebagai kelenjar lemak. Bagian-bagian sekresinya
merupakan kumpulan sel yang bulat. Pada periferi tiap kumpulan sel-
sel itu, sel-selnya berbentuk kubus.
B. Saran
Sebaiknya alat-alat praktikum di laboratorium seperti mikroskop dan preparat
diperbaharui, terutama preparat yang sudah tidak layak pakai. Sebaiknya praktikan
dalam pelaksanaan praktikum bisa lebih tertib dan tenang agar nantinya pelaksanaan
praktikum dapat berjalan dengan lancar dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.


Anonim. 2007. Kelenjar Sebaceus. (http://www.kalbe.co.id). Diakses pada tanggal 13
April 2008.

Bevelender, G. dan Rameley, Judith M. 1988. Dasar-Dasar Histologi. (Alih bahasa:


Wisnu Gunarso). Jakarta: Erlangga.

Campbell, 1999. Jaringan Ephitelium.http : / www.Google .co.id. Diakses pada hari


sabtu tgl 08 april 2008.

Villee,1999.Zoologi umum edisi keenam jilid I. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai