NIM : 2124220079
Kelas : Karyawan 1 A
HISTOLOGI
1. Pengertian Histologi
Histologi merupakan bagian atau cabang dari anatomi yang membahas tentang jaringan-
jaringan yang membentuk tubuh manusia, berasal dari kata Yunani, yaitu histos yang berarti
jaringan, dan logos yang berarti pengetahuan. Histologis merupakan ilmu pengetahuan yan
mempelajari tentang jaringan tubuh yang dapat menyusun suatu organ.
Histologi mempelajari jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel dipelajari dengan
metode analitik mikroskopik dan kimia. Zat-zat kimia di dalam jaringan dan sel dapat
dikenali dengan reaksi kimia yang menghasilkan senyawa berwarna tak dapat larut, diamati
dengan mikroskop cahaya atau penghamburan elektron oleh presipitat yang dapat diamati
menggunakan mikroskop elektron. Disamping reaksi kimia yang terjadi dalam jaringan ,
metode lain misalnya metode fisis sering digunakan, misalnya mikroskop interferensi yang
memungkinkan penentuan massa sel atau jaringan dan mikroskop spektrophotometri yang
memungkinkan penentuan jumlah DNA dan RNA dalam sel.
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar
selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Meskipun sangat komplek tubuh
mamalia hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan : epitel, penyambung/pengikat,
otot dan saraf. Dalam tubuh jaringan ini tidak terdapat dalam satuan-satuan yang tersendiri
tetapi saling bersambungan satu dengan yang lain dalam perbandingan yang berbeda-beda
menyusun suatu organ dan sistema tubuh. Jaringan penyambung ditandai banyaknya bahan
intersel yang dihasilkan oleh sel-selnya; jaringan otot terdiri dari sel-sel panjang yang
mempunyai fungsi khusus yaitu kontraksi dan jaringan saraf terdiri dari sel-sel dengan
prosesus panjang yang menonjol dari bahan sel dan mempunyai fungsi khusus yaitu
menerima, membangkitkan dan menhantarkan impuls saraf.
1) JARINGAN EPITEL
Jaringan Epitel dibentuk oleh sel-sel yang letaknya berdekatan satu dengan yang lainnya
yang dihubungkan oleh zat sela (Intercellular substance). Epitel pada umumnya
merupakan jaringan penutup, yang menutupi hampir seluruh perrmukaan tubuh baik
dibagian luar tubuh (external) maupun dibagian dalam tubuh (internal), merupakan
pengembangan dari lapisan extoderm, endoderm dan mesoderm pada masa embryo,
jaringan ini membentuk kulit lapisan luar ,selaput lendir pada rongga hidung, mulut,
tekak, pangkal tenggorokan dan saluran pencernaan makanan dll, yang berpungsi sebagai
pembungkus pembuluh darah dan membentuk kelenjar-kelenjar (glandural epitelium)
a) Fungsi jaringan epitel berdasarkan lokasinya
1. Sebagai pelindung (protektor), kulit bagian luar (epidermis) berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan yang berada dibawahnya dari organisme-organisme
dan pengaruh lingkungan sekitar.
2. Sebagai alat penerima ransang (receptor)
Jaringan epitel yang terdapat dalam panca indera (sense organs) berfungsi sebagai
reseptor contohnya: selaput mata (retina) sebagai penerima ransang cahaya.
Jaringan
epitel yang berfungsi sebagai reseptor disebut sensori epitel atau neuroepithelial.
3. Sebagai penghasil getah pakai dan getah buang.
Contohnya kelenjar ludah yang menghasilkan/ mengeluarkan getah pakai yang
berguna untuk pencernaan.
Kelenjar keringat berguna untuk mengeluarkan getah buang.
Ada dua cara kerja dari kelenjar untuk mengirimkan hasil-hasilnya/produknya
yaitu: pertama, kelenjar penghasil getah pakai dibawah melalui saluran tertentu
ketempat yang memerlukan getah pakai tersebut,contohnya kelenjar ludah,kelenjar
keringat. kelenjar ini disebut kelenjar terbuka.
Kedua, kelenjar penghasil getah pakai langsung
dikirim kedalam pembuluh darah dan dengan perantaraan darah dibawah ketempat
yang memerlukan getah pakai itu. Kelenjar ini disebut kelenjar buntu atau kelenjar
yang mempunyai penggetahan kedalam, contoh kelenjar buntu yaitu: kelenjar
gondok, kelenjar anak ginjal.
Kelenjar buntu ini juga merupakan penghasil zat insulin yang langsung dikirim
melalui pembuluh darah kapiler yang terdapat disekelilingnya.
Insulin sangat berguna untuk mengatur zat kadar (glukosa) dalam tubuh.
b) Klasifikasi Jaringan Epitel
Epitel ini nampak seperti batang yang tersusun oleh sel-sel, Epitel
ini melapisi rahim (uterus) dan buluh rahim (tuba uterina), Duktulus
epernts pada testis, bronkus kecil intrapulmoner,
2. Selaput Basah
.
selaput ini menyeliputi rongga bagian depan , selaput ini merupakan suatu
lapisan tipis yang yang sel-selnya berbentuk bujursangkar sederhana.selaput ini
juga membentuk selaput sendi yang merupakan penghasil cairan sendi yang
disebut sinovia.
3. Endotel . Selaput endotel disusun oleh lapisan tipis dari sel-sel yang berbentuk
bujursangkar. Selaput ini didapati pada dinding jantung, dinding pembuluh darah
kapiler, dan getah bening (lymph)
4. Epitel Kelenjar . Hampir semua kelenjar dalam tubuh disusun oleh sel-sel epitel,
yang berfungsi menghasilkan getah pakai dan getah buang, seperti : keringat,
susu, hormon-hormon dan enzim-enzim.
2) Jaringan Penghubung / Konektif
Jaringan konektif ini disebut juga jaringan penyolong dan jaringan penghubung.
Jaringan ini merupakan sekumpulan sel yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya, yang berfungsi sebagai penunjang atau penyokong berbagai susunan tubuh
yang ada disekitarnya. Berdasarkan komposisi kimia, jenis dan jumlah sel , serta serabut-
serabut yang menyusun jaringan ini dapat dikelompokan sebagai berikut :
I. Jaringan ikat (conektive tisue proper) terdiri:
1. Jaringan ikat gembur (loose/areolar conektif tisue)
2. Jaringan ikat padat (dense/fibrous conektif tisue)
3. Jaringan ikat kenyal (elastic conektif tisue)
4. Jaringan ikat berbentuk jala (reticular conective tisue)
5. Jarinagan adipose (adipose conective tisue) tersusun dari lipid/lemak yang
berfungsi untuk melindungi suhu tubuh dari kedinginan.
II.Jaringan Rawan (cartilage)
III. Jaringan Tulang (bone/osseous tisues)
Jaringan otot merupakan kumpulan sel-sel otot yang tugasnya untuk menggerakkan berbagai
bagian tubuh. Jaringan otot mempunyai kemampuan untuk menggerakkan berbagai bagian
tubuh karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.
4.Jaringan Syaraf
Jaringan saraf adalah komponen jaringan utama dari sistem saraf Sistem saraf
mengatur dan mengontrol fungsi tubuh dan aktivitas dan terdiri dari dua
bagian: sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang dan percabangan saraf perifer dari sistem saraf tepi (SST). Jaringan ini
terdiri dari neuronatau sel-sel saraf, yang menerima dan mengirimkan impuls,
dan neuroglia,yang juga dikenal sebagai sel-sel glial atau lebih sering hanya
sebagai glia (dari bahasa Yunani, yang berarti lem), yang membantu
penghantaran impuls saraf serta memberikan nutrien bagi neuron.
Struktur
Jaringan saraf terdiri dari neuron juga disebut sel-sel saraf, dan sel-sel
neuroglia Empat jenis neuron-glia ditemukan di SSP adalah astrosit, sel-sel
mikroglia, sel-sel ependimal dan oligodendrosit.
Komponen
euron adalah sel-sel dengan fitur khusus yang memungkinkan mereka untuk
menerima dan memfasilitasi impuls saraf atau potensial aksi melalui
membrannya ke neuron berikutnya.