Anda di halaman 1dari 36

1

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB II PENDEKATAN DAN


METODOLOGI

2.1. KERANGKA UMUM METODOLOGI


Laporan Akhir ini merupakan salah satu bagian dari laporan pekerjaan
konsultan dalam rangka PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN
PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV), dengan pemberi tugas DINAS PEKERJAAN
UMUM TATA RUANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN.
Isi Laporan Akhir ini menguraikan tentang gambaran kegiatan,
informasi awal mengenai lokasi yang direncanakan dan rencana kerja yang
dirincikan sesuai tahapan proses maupun waktu yang tersedia untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Metodologi Pengawasan Konstruksi pada Pekerjaan PENINGKATAN


JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG
CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR (BANPROV), ini disusun dengan
memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi parameter-parameter
yang digunakan dalam melakukan supervisi terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor. Langkah ini diambil agar produk yang dihasilkan
oleh kontraktor dapat optimal terhadap yang direncanakan.

Agar target produk dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan


penetapan kriteria-kriteria supervisi berikut pengendaliannya yang dituangkan
dalam bentuk metoda kerja.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
2

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Metodologi Pengawasan konstruksi yang diusulkan konsultan dapat


dilihat sebagaimana tertuang pada Gambar Metodologi Kerja.

Dalam menyusun metodologi kerja Pengawas Konstruksi (pengawasan


teknik) Pekerjaan PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN
PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV), langkah awal yang harus dilakukan:

 Melaksanakan Mobilisasi Personil

 Melakukan Pengumpulan Data yang berhubungan dengan pelaksanaan


Pekerjaan PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN
PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV), diantaranya :

 Detailed design dan produk gambar rencana yang disetujui dan shop
drawing yang sudah disiapkan kontraktor

 Data acuan uji kualitas pekerjaan dan data penunjang lain yang
berkaitan dengan informasi untuk pelaksanaan quality control

 Data upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap pekerja dan


peralatan yang disiapkan oleh Kontraktor

 Data tentang metoda kerja pelaksanaan dari kontraktor terhadap


shop drawing yang diajukan

 Data tentang Dokumen Kontrak dan informasi yang berkaitan yang


selanjutnya dilakukan pemahaman aspek secara keseluruhan

 Data tentang jadwal pelaksanaan (time schedule) yang berlaku

 Data tentang fasilitas dan sistem informasi data

Tahap mobilisasi dan pengumpulan data tersebut harus segera


dievaluasi dan disepakati bersama antara Konsultan, dan pemberi tugas
sehingga tidak ditemui permasalahan dalam pelaksanaan Pekerjaan

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
3

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN


BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR (BANPROV),
Pendataan secara rinci dari langkah-langkah yang telah dilakukan terdahulu
diharapkan setelah dievaluasi akan dihasilkan metoda kerja yang tepat dan
dapat dihasilkan suatu produk pengawasan yang optimal.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
4

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Surat Perintah Mulai OUTPUT


MASUKAN (INPUT)
1. Kontrak
Kerja KAK
INFORMASI TAMBAHAN SELAIN DARI
LAPANGAN
Mobilisasi INFORMASI PENGAWASAN :
2. Berita Acara

Gambar Teknik
Rencana kerja dan syarat Beberapa hal yang harus dilakukan dalam
Berita Acara Aanwijzing s/d penunjukan
kontraktor pengendalian Berita acara pelaksanaan
Dokumen Kontrak
BAR CHART DAN KURVA – S SERTA pekerjaan selama masa konstruksi fisik antara
NETWORK PLANNING DARI
PEKERJAAN YANG TELAH DISETUJUI PROSES
Peninjauan lain
STANDARD DAN PERATURAN
Lapangan/ Survai PERUNDANG-UNDANGAN YANG PHO
BERLAKU
a. Berita acara Hasil Pemeriksaan
INFORMASI LAINNYA
Pekerjaan
PEKERJAA

Revisi Daftar KEGIATAN PENGAWASAN b. Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang N SELESAI
Kuantitas PENGAWASAN MUTU
PENGAWASAN WAKTU c. Berita Acara Serah Terima
Rencana
Melalui CCO d. Berita Acara Pemeliharaan Pekerjaan

BIDANG KONSTRUKSI
e. Berita Acara Serah Terima Kedua

f. Berita Acara Pembayaran Angsuran

GAMBAR : BAGAN ALIR METODOLOGI


CV. ABYAKTA KONSULTAN 3. Laporan
[Type here]

a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Bulanan
d. Laporan Hasil

6 4. Surat-menyurat

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.2. FUNGSI-FUNGSI PENGAWAS


A. PLANNING

Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan


kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi,
baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan (kontraktor)
maupun pengawas (konsultan supervisi). Pada proses planning perlu
diketahui hal-hal sebagai berikut :

a. Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang


tersedia.
b. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber
daya yang tersedia.
c. Penerjemahan rencana kedalam bentuk program-program sebagai
kegiatan yang konkrit
d. Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai
tujuan dan sasaran

B. ORGANIZING

Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai


pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi.
Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural
dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab,
sumber daya maupun data. Dalam proses Pengawas, organisasi
digunakan sebagai alat :

a. Menjamin terpelihara koordinasi dengan baik

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
7

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

b. Membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi


Pengawas
c. Mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil
yang berada di dalam kordinasinya.

C. ACTUATING

Actuating diartikan sebagai fungsi Pengawas untuk


menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi termasuk partisi
pasi masyarakat yang dilibatkan agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan
pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan dan
memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara
bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan Pengawas
proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

D. CONTROLLING

Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan


yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam Pengawas
proyek infrastuktur controlling terhadap pekerjaan kontraktor harus
dilakukan walaupun melalui konsultan melalui kontrak supervisi atau
konsultan Pengawas konstruksi, dimana pekerjaan pelaksanaan
konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengendali proyek
berkewajban melakukan controlling (secara berjenjang) terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor untuk memastikan masing-
masing tim sudah melakukan tugasnya dalam koridor “quality
assurance”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat dipenuhi.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
8

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Kegiatan ini juga berlaku di dalam kegiatan internal konsultan


Pengawas konstruksi, artinya kepada pihak luar konsultan Pengawas
konstruksi itu bertugas mengawasi kontraktor dan secara internal juga
melakukan controlling. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat
mendorong kinerja konsultan Pengawas konstruksi lebih baik di dalam
mengawasi pekerjaan kontraktor.

Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup seluruh aspek


pelaksanan rencana antara lain :

 Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.


 Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, biaya,
peralatan, bahan)
 Prosedur metoda dan cara kerjanya
 Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian
sasaran
Kontrolling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan
fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah
memperbandingkannya antara rencana dan pelaksanaan, artinya
memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.

Pada PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN


PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV), Konsultan pengawas Konstruksi akan
menerapkan ke 4 (empat) fungsi Pengawas tersebut sebaik-baiknya.

2.3. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN


Sebutan koordinasi membawa dua konsekuensi, yakni integrasi dan
sinkronisasi. Integrasi, menyangkut permasalahan, sedangkan sinkronisasi,

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
9

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

menyangkut ketatalaksanaan guna mencapai keselarasan, keserasian,


kebersamaan dan keterpaduan. Dan tahapan selanjutnya adalah implementasi,
dalam hal ini pelaksanaan koordinasi mencakup fungsi pengendalian.

Pengendalian dimaksudkan untuk menjamin, agar pelaksanaan


pekerjaan yang dikoordinasikan dan diawali dengan integrasi dan sinkronisasi,
benar-benar mengarah pada terwujudnya produk keluaran yang dikehendaki.

Rencana dan program adalah masukan Pengawas yang menyangkut


koordinasi pada tahapan „informatif“. Sampai pada tahapan „implementasi
rencana dan program”, peran koordinasi mencakup pula fungsi pengendalian
yang dapat dijelaskan melalui rumusan berikut ini :

Skema Pengendalian Proyek

Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti rencana dan program


yang telah ditetapkan. Dalam hal ini rencana yang dimaksudkan

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
10

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

adalah Rencana Teknis, sedang programnya adalah Program


Pelaksanaan
b. Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan
maksud :
 Menjaga agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan dengan
mengikuti rencana maupun program yang telah ditetapkan.
 Mengadakan pengamatan, seberapa jauh rencana dan program
yang berlaku masih benar-benar memberikan arah tindakan
menuju terwujudnya produk utama yang dikehendaki.
c. Untuk maksud tersebut, pengawasan meliputi kegiatan pelaporan
dan evaluasi.
d. Pelaporan, memberikan informasi dan data-data lapangan seperti
apa adanya, fakta-fakta, termasuk hal-hal ataupun perkembangan
baru yang belum diperhitungkan dalam rencana maupun program
e. Evaluasi, dilakukan terhadap isi laporan dengan berpegang pada
rencana dan program serta kriteria maupun standar rencana dan
program
f. Evaluasi memberikan hasil berupa petunjuk untuk tindakan turun
tangan
g. Pengawasan, hanya sejauh menghasilkan produk berupa petunjuk
untuk tindakan turun tangan, tidak termasuk wewenang untuk
turun tangan
h. Yang berwenang melakukan tindakan turun tangan adalah yang
bertanggung jawab atas terwujudnya produk utama, yakni yang
menjalankan “fungsi koordinasi”. Sebagai contoh misalnya, wasit
dalam pertandingan sepak bola memegang komando (peluit),
sedang pengawasnya adalah penjaga garis.
Ke 8 (delapan) prinsip koordinasi dan pengendalian diatas akan
diterapkan oleh Konsultan pengawas Konstruksi untuk Pengendalian Pekerjaan

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
11

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN


BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR (BANPROV).

2.4. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI


Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek
umumnya dibedakan atas hubungan fungsional, yaitu pola hubungan yang
berkaitan dengan fungsi pihak-pihak tersebut, dan hubungan kerja (formal)
yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan kerjasama antara pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek konstruksi yang dikukuhkan dengan suatu
dokumen kontrak.

Secara fungsional ada tiga pihak yang sangat berperan dalam suatu
proyek konstruksi, yaitu : pemilik proyek (owner), konsultan (Pengawas,
perencana, supervisi), dan kontraktor (pelaksana konstruksi). Faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk organisasi (pendekatan
Pengawas) dalam suatu proyek konstruksi, adalah: jenis proyek, keadaan
anggaran belanja, keadaan dan kemampuan pemberi tugas yang berkaitan
dengan teknis dan administratif, dan sifat proyek.

Pada hakekatnya bentuk-bentuk organisasi tersebut dapat


dikelompokkan menjadi lima bentuk organisasi atau pendekatan Pengawas,
yaitu:

 Organisasi Tradisional (traditional/classical organization).


 Organisasi Swakelola (force account).
 Organisasi Proyek putar kunci (turnkey project).
 Organisasi Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan
kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek.
 Organisasi Proyek yang menggunakan konsultan Pengawas sebagai
manajer konstruksi.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
12

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pada suatu proyek konstruksi yang menggunakan konsultan Pengawas


konstruksi, skema organisasi proyek yang umum digunakan, diantaranya dan
diusulkan, seperti pada Gambar berikut.

Bentuk Organisasi Proyek

PEMILIK

(OWNER)

Construct

ion

Management

ENGINEERI BIDDING
(CM)
NG & DESIGN COMMITTEE

SUPERVISIO CONTRACT Pengawas


N OR Pelaksanaan Pekerjaan

2.5. ASPEK PENTING DALAM PENGENDALIAN


A. STRUKTUR ORGANISASI
Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah Penetapan
Struktur Organisasi dari semua pihak yang terlibat didalam Pekerjaan
PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN
BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR
(BANPROV), ini. Struktur organisasi tersebut juga dilengkapi dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap elemen dalam suatu
organisasi dan harus diinformasikan kepada semua pihak yang ada.

B. PROSEDUR TETAP (STANDARD OPERATING PROCEDURE/SOP)


Dalam kegiatan proyek konstruksi terdapat suatu proses yang
mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
13

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut


tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Guna mendapatkan suatu ketertiban dan kedisiplinan dalam


menjalankan kewajibannya atau tugasnya bagi semua pihak yang terlibat
dalam proyek tersebut dibutuhkan adanya suatu Tata Cara Baku atau
Prosedur Tetap (Standard Operating Procedure/SOP) yang mengikat
semua anggota proyek, mulai dari project manager sampai pelaksana
yang paling bawah. Setiap Tata Cara Baku (SOP) sekurangnya memberi
gambaran/penjelasan tentang:

• Struktur organisasi
• Tugas pokok dan fungsi setiap jabatan
• Uraian tugas
• Tata cara penyelenggaraan tugas

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Melalui proses analisis yang tepat, Tugas pokok dan fungsi dari
setiap jabatan dalam organisasi, mulai dari Pengawas puncak sampai
pelaksana yang paling bawah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan
beban kerja yang tidak tepat atau overlapping dengan jabatan lainnya.
Dalam tugas pokok dan fungsi ini, setiap jabatan setidaknya
menguraikan :

 Tugas pekerjaannya/job description


 Rincian tugas/fungsi
 Lingkup kewenangan jabatan
 Tanggung jawab jabatan

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
14

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

 Rincian pejabat dibawahnya yang menyangkut jabatan tugas pokok


dan fungsi

D. TATA CARA PENYELENGGARAAN TUGAS


Tata cara ini memberikan pedoman, bagaimana seharusnya
melakukan hubungan kerja antara bagian dalam satu satuan organisasi
maupun antar bagaian/divisi dalam suatu organisasi. Dengan tata cara
ini seluruh kegiatan dalam organisasi ditata dengan baik, tertib dan jelas,
baik menyangkut administrasi maupun teknis. Bila suatu organisasi
sudah besar, maka tata cara yang lebih rinci untuk setiap divisi dibuat
tersendiri yang jelas dan terinci.

Tata cara penyelenggaraan tersebut harus disosialisasikan


kepada seluruh pejabat terkait dan setiap pejabat diwajibkan untuk
memberikan penjelasan kepada bawahannya, baik secara tertulis
maupun penjelasan lisan.

Dengan kondisi ini diharapkan semua anggota organisasi dapat


memahami dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tata cara baku
dan organisasi akan berjalan dengan tertib dan terarah.

2.6. SASARAN PENGENDALIAN


Garis besar sasaran pengendalian proyek amat luas, diantaranya
yang terpenting adalah yang menyangkut dalam hal sebagai berikut :

a) Pengendalian Teknis
b) Pengendalian Administrasi Proyek
c) Pengendalian Biaya.
Fungsi dan proses pengendalian yang dilanjutkan dengan teknik
dan metode pengendalian dan pemantauan yang dianggap efektif untuk

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
15

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

kegiatan pelaksanaan proyek, semua ini dimaksudkan sebagai persiapan


pengendalian sepanjang sikllus proyek, baik kegiatan administrasi di
kantor maupun kegiatan fisik di lapangan.
Karena maksud pengendalian adalah mengusahakan agar
pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya, maka aspek dan obyek pengendalian sama dengan aplikasi
schedule, yaitu melaksanakan berbagai macam kegiatan di kantor dan
lapangan sebagimana yang telah direncanakan untuk dipantau dan
dikendalikan implementasinya agar hasilnya sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan, lebih jauh obyek yang akan dikendalikan dapat dikaji
dari lingkup kerja proyek yang dilaksanakan. Hal ini antara lain
diusahakan dengan jalan menumbuhkan suasana yang mendukung
sebagai syarat tercapainya tujuan pengendalian dengan cara-cara berikut
:
 Menciptakan sikap sadar akan mutu, anggaran dan jadwal, ini berarti
meminta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
menyadari bagaimana dampak kegiatan yang dilakukan terhadap
mutu, biaya dan jadwal.
 Meminimalkan resiko dengan melihat kegiatan-kegiatan utama yang
harus didahulukan agar tidak berdampak pada pelaksanaan kegiatan
yang lainnya dengan pertimbangan engineering efisiensi.
Agar suatu sistem pengendalian dapat bersifat efektif diperlukan
unsur-unsur berikut:

 Tolok ukur yang realistis


Untuk pengendalian mutu, tolok ukurnya adalah spesifikasi,
untuk pegnendalian biaya, tolok ukurnya adalah anggaran dalam
kontrak, sedangkan untuk waktu, tolok ukurnya adalah jadwal dalam
kontrak, hal tersebut diatas harus diintegrasikan kedalam
sistematika pengendalian. Karena berfungsi sebagai tolok ukur,

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
16

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

maka suatu sistematika pengendalian itu diharapkan dapat


mengukur keberhasilan pelaksanaan ditinjau dari sudut mutu, biaya
dan waktu pelaksanaan untuk digunakan sebagai sarana
pengambilan keputusan tindak lanjut.

 Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat.


Memproses masukan data dan informasi hasil pelaksanaan
pekerjaan menjadi indikator-indikator yang dapat dipakai sebagai
dasar pengambilan keputusan.

 Prakiraan yang akurat.


Meliputi berbagai prakiraan biaya dan jadwal kegiatan, seperti
biaya dan jadwal untuk pekerjaan tersisa sampai akhir penyelesaian
proyek, kecenderungan bilamana keadaan tidak mengalami
perubahan.

 Rencana Tindakan.
Tindakan ini diambil untuk mencegah pelaksanaan pekerjaan
tidak mencapai target sasaran yang ditetapkan apabila ditemukan
tanda-tanda akan terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek.

2.7. METODE PENGENDALIAN


Tenaga ahli yang tergabung dalam Team Konsultan pengawas
Konstruksi akan bertugas sebagai ‘think tank’ dalam tugas pengendalian
pelaksanaan Pekerjaan PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN
PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV).

Salah satu tugas utama dari tim ‘think tank’ ini adalah menjamin
integritas pekerjaan, sehingga PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
17

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BANGUNAN PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN


LANGKAPLANCAR (BANPROV), yang dikerjakan oleh kontraktor dapat
berkesinambungan, kesesuaian, dan memiliki kesamaan mutu.

Tim ‘think tank’ diharapkan dapat menggali semua potensi yang ada
dalam pelaksanaan PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN
PELENGKAP JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN
LANGKAPLANCAR (BANPROV), untuk didayagunakan menjadi suatu ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi referensi metode Pengawas konstruksi
penanganan pekerjaan.

Ilmu pengetahuan tersebut menyangkut semua aspek teknologi yaitu


pengendalian mutu, pengawasan pekerjaan, metoda pelaksanaan, pengendalian
biaya, dan Pengawas kontrak.

A. RAPAT PRA PELAKSANA (PRE-CONSTRUCTION MEETING)


Rapat Pra-Pelaksanaan adalah rapat yang diadakan oleh
pejabat pembuat komitmen, yang diikuti oleh ketiga unsur dalam
proyek yaitu KaSatKer sendiri sebagai Employer/Engineer, Resident
Engineer dari pihak Konsultan Supervisi dan General Superintendent
dari Kontraktor.

Tujuan dari Rapat Pra-pelaksanaan (RPP) adalah


mempersiapkan koordinasi pelaksanaan pekerjaan, khususnya untuk
mendapatkan kesepakatan tentang hal-hal sebagai berikut:

 Untuk mendapatkan kesamaan interpretasi oleh semua unsur


yang terkait tentang pasa-pasal dalam kontrak (syarat umum
kontrak dan spesifikasi) yang dianggap kurang jelas.
 Pemahaman dan koreksi dan persetujuan tentang gambar
rencana dan gambar kerja.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
18

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

 Kesepakatan dalam prosedur request dan approval.


 Kesepakatan prosedur dan methode pelaksanaan kerja.
 Penyusunan detail schedule mobilisasi dan pelaksanaan fisik.
 Penjelasan prosedur administsrasi dan keuangan.
Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam Rapat
Pra-Pelaksanaan antara lain, penjelasan tentang:
 Organisasi Kerja
 Dokumen Kontrak
 Jadwal Mobilisasi
 Mutual Check dan Review Design
 Penyusunan Time Schedule dan Work Schedule
 Penentuan lokasi sumber material, estimasi, kuantitas serta
rencana pemeriksaan mutu material
 Prosedur dan metode pelaksanaan teknis
 Kegiatan pengendalian
 Kegiatan administrasi pelaksanaan proyek
 Metode pendekatan terhadap masyarakat dan instansi terkait.

(i) Organisasi Kerja


Penjelasan tentang organisasi proyek beserta uraian
tugas dan tanggungjawab masing-masing personil. Uraian
susunan organisasi dan tugasnya disepakati bersama dan dicatat
sebagai pedoman untuk koordinasi dan penendalian pelaksaan
proyek. Perlu juga ditegaskan pola Hubungan Kerja KaSatKer-
Kontraktor dan Konsultan

(ii) Penyusunan Jadwal Kerja (Schedule)


Jadwal pekerjaan diperlukan untuk:

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
19

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

- Menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan dan urutan


pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam waktu yang
ditentukan.
- Mengenali kegiatan utama/pokok.
- Memberitahukan rencana kepada kelompok lain (KaSatKer,
Konsultan Pengawas dan lain-lain).
- Mengatur dan melaporkan perkembangan.
- Menyediakan alat untuk memonitor, dan
- Menyediakan alat untuk menaksir tenaga kerja, peralatan
dan bahan keperluan serta untuk pengawasan keuangan.
Jadwal kerja dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan
KaSatKer, secara global jadual kerja dapat dipakai untuk
mengetahui kemajuan pekerjaan, yang sekaligus sebagai
pengendalian proyek.

(iii) Prosedur dan Methode Pelaksanaan Pekerjaan.

Rencana yang memperlihatkan tahapan-tahapan kerjaan


dan methode yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi :

- Jenis dan urutan pekerjaan untuk konstruksi


- Penyiapan gambar detail pelaksanaan (shop drawing)
- Penyusunan rencana methode pelaksanaan tiap jenis
pekerjaan
- Perkiraan waktu pelaksanaan dan penempatan personil
pada tiap pekerjaan.

(iv) Prosedur Administrasi

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
20

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Kesepakatan administratif mempermudah masing-


masing unsur proyek untuk menyelesaikan tugasnya dibidang
administrasi. Hal-hal yang perlu disepakati adalah:

- Administrasi teknis
- Administrai keuangan
- Administrasi personil
- Administrasi Barang Kekayaaan Milik Negara
- Kesepakatan bentuk format/formulir dan jenis-jenis
pelaporan yang diperlukan

B. RAPAT RUTIN
Rapat rutin merupakan bagian dari upaya memantau dan
mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan atas
berbagai aspek penyelenggaraan proyek, berupa mingguan, bulanan,
kwartalan atau tengah. Aspek dan obyek yang dibahas dalam rapat
rutin ini adalah setiap masalah yang diketemukan dalam kegiatan
pengendalian yang telah dibahas pada bagian terdepan dari modul ini
untuk diketahui dan mendapat perhatian pihak-pihak terkait.

Pada rapat rutin menitikberatkan pada masalah teknis


operasional dengan penjelasan-penjelasan yang disampaikan Pejabat
Pembuat Komitmen, Konsultan Supervisi dan Kontraktor perihal
kemajuan pelaksanaan maupun kendala-kendala yang dihadapi,
mambahas kendala-kendala dan usulan yang diajukan, kemudian
manghasilkan keputusan dan petunjuk pelaksanaan secara teknis
terhadap setiap uraian kegiatan yang bermasalah dan juga dibahas
tentang rencana prestasi kegiatan dalam pelaksanaan lanjutan.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
21

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Agar dalam rapat rutin yang membahas permasalahan sesuai


dengan tujuan yang dimaksudkan, maka materi dan agenda rapat perlu
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya dan merupakan tempat untuk
mengevaluasi secara mendalam dari masing-masing uraian kegiatan.
Yang dibahas dalam rapat rutin adalah:

 Gambaran Kemajuan Proyek


Memberikan gambaran kemajuan proyek pada saat rapat
rutin, terutama yang berkaitan dengan sasaran yang telah
digariskan, seperti biaya, jadwal dan mutu, berikut hubungannya
satu sama lain diantara sasaran-sasaran tersebut.

 Identifikasi Persoalan
Mengidentifikasi persoalan yang dihadapi dan membuat
prakiraan pencapaian sasaran akibat dari adanya masalah yang
timbul, dan usaha-usaha mengatasinya.

C. MONITORING DAN EVALUASI


Dalam upaya meningkatkan kualitas pengendalian proyek telah
ditemukan metode selain CPM (Critical Path Method), suatu metode
yang dikenal sebagai PERT (Project Evaluation and Review Technique).
Untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi schedule dengan
menggunakan program Microsoft Project yang mampu memperkirakan
waktu dari setiap komponen kegiatan proyek dengan pendekatan
deterministik.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
22

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.8. METODOLOGI PENGENDALIAN TEKNIS


Proses Pengendalian yang bertujuan untuk memantau, mengatasi dan
mengadakan pembetulan agar kegiatan proyek mencapai sasaran yang telah
ditentukan, atau dengan perkataan lain bermaksud menuntun dan
mengarahkan kegiatan kearah sasaran yang dituju. Suatu bentuk pengendalian
dapat berupa evaluasi yang menitik beratkan pada proses pelaksanaan kegiatan
itu sendiri hingga pencapaian hasil kegiatan, yang dituangkan dalam bentuk
laporan berisi uraian kegiatan dan hasil pencapaiannya.

Dari segi intensitas dan potensi keberhasilannya pengendalian teknis


selama siklus proyek diuraikan menjadi:

- Pengendalian mutu
- Pengendalian metoda kerja
- Pengendalian jadwal pelaksanaan.

A. PENGENDALIAN MUTU
Dalam pembahasan masalah mutu dan standar sering digunakan 2
istilah yang tujuannya sama tapi pelaksanannya berbeda, yaitu
“Pengendalian Mutu” dan “Jaminan Mutu” atau “Quality Control” (QC).

“Pengendalian Mutu” merupakan proses pengaturan dimana kita


mengukur kwalitas pelaksanaan nyata dibandingkan dengan standar,
serta mengambil tindakan bila ada penyimpangan.

Sedangkan “Jaminan Mutu” atau Quality Assurance (QA) ialah


semua perencanaan metoda dan langkah sistimatis yang diperlukan
untuk memberikan keyakinan bahwa semua perencanaan dan
pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar-standar yang
berlaku serta syarat-syarat yang dispesifikasikan dalam kontrak.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
23

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Jaminan mutu yang berhasil-guna dapat dicapai dengan program


yang sistematis dengan lengkap/jelas yang meliputi beberapa hal :

 Perencanaan dan prosedur teknis pelaksanaan dalam usaha


pencapaian sasaran yang ditargetkan.
 Perencanaan yang sistematis dan terarah bagi kegiatan jaminan
mutu dimulai dari awal sampai akhir proyek.
 Penyusunan bahasa dan kriteria perihal spesifikasi serta standar
mutu yang akan dicapai dalam perancangan, bahan dan
pelaksanaan konstruksi.
 Penyusunan organisasi dan tenaga yang professional serta
trampil untuk melaksanakan kegiatan jaminan mutu.
 Pembuatan prosedur pelaksanaan pengawasan mutu yang
meliputi pemantauan, pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan
pelaporan hasil-hasil (dokumen pelaporan). Yang dimaksud
dengan prosedur di sini adalah, tahap-tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan.
 Pengenalan bagian kegiatan yang memerlukan bantuan atau
keterlibatan pihak ketiga, seperti izin-izin dan persetujuan
pemerintah.
 Pendokumentasian yang baik dan aman.
Pengendalian mutu terhadap pelaksanaan proyek yang berupa
pengawasan mutu adalah jaminan bahwa semua pekerjaan telah
memenuhi syarat-syarat gambar spesifikasi dan dokumen lain. Dengan
pemeriksaan dan pengujian pekerjaan kontraktor secara terus menerus,
Kepala Satuan Kerja Sementara dapat diyakinkan bahwa pekerjaan
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Tingkat kualitas yang dicapai sering dapat sebanding dengan


jumlah usaha pengawasan KaSatKer dan stafnya. Kontraktor biasanya

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
24

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

mencoba memenuhi persyaratan spesifikasi dan usaha minimal dan


perlu bahwa konsultan pengawas beserta stafnya meyakinkan agar
persyaratan tersebut benar-benar dipenuhi.

Pengawasan terhadap proyek dilakukan dengan cara


pemeriksaan pengukuran dan pengujian, dan hal ini meliputi metode
utama pengendalian kecakapan kerja serta kualitas dan pelaksanaan
spesifikasi untuk konstruksi serta pekerjaan pemeliharaan

Maksud pengendalian mutu adalah untuk meyakinkan bahwa


pekerjaan memenuhi persyaratan disain dan perencanaan yang cukup
tinggi untuk penyelenggaraan pekerjaan yang dapat memuaskan (dan
ekonomis) untuk memenuhi umur rencana konstruksi yang disyaratkan.

Pemeriksaan serta pengujian yang teratur merupakan alat yang


perlu untuk mencegah hasil yang tidak dapat diterima karena faktor-
faktor seperti kecakapan kerja yang rendah, penggantian sumber
material atau kualitas material yang rendah, ketidakcocokan atau
ketidakcukupan peralatan, serta membiarkan pekerjaan lapangan terlalu
lama manjadikan keadaan yang merugikan. Pengawasan yang dilakukan
di lapangan pada proyek pekerjaan konstruksi meliputi:

 Dokumen kontrak
 Jadual rencana kerja
 Ketelitian Pematokan ukuran proyek
 Pekerjaan menentukan lokasi
 Kelandaian dan kemiringan lokasi
 Koreksi dimensi dan elevasi yang tepat dari macam-macam
konstruksi

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
25

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

 Kecocokan unit produksi dan peralatan


 Sumber material

Pengendalian juga diarahkan pada Pengawas dan pelaksanaan di


lapangan pada tingkat yang diperlukan untuk proyek tertentu, dan
pengukuran serta pengesahan pekerjaan selesai.

Pengendalian mutu juga perlu meyakinkan bahwa material-


material yang disusulkan untuk dipergunakan sesuai dan memuaskan
dan dapat memenuhi persyaratan spesifikasi. Material harus diperiksa
dan diuji sebelum dipergunakan.

Dalam pengertian yang luas, Mutu adalah sifat dan karakteristik


produk yang dihasilkan sehingga memenuhi kebutuhan pemberi tugas
sesuai standar acuan yang telah diberikan dalam kriteria perencanaan
dan spesifikasi.

Dengan demikian, kegiatan atau hasil kegiatan yang


dilaksanakan yang terdiri dari komponen peralatan, bahan yang
digunakan, metoda pelaksanaan dan sumber daya pelaksananya harus
memenuhi kriteria dan spesifikasi yang ditetapkan agar dapat berfungsi
secara memuaskan atau siap pakai. Untuk mencapai tujuan tersebut
secara efektif dan efisien harus diperlukan pengendalian, termasuk
memonitor pelaksanaan berupa pemeriksaan prosedur dan hasil
pengujian, laporan pengawasan, laporan pencapaian kemajuan pekerjaan
yang dilaksanakan secara terprogram guna menghindari pelaporan yang
kurang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Upaya pengendalian mutu meliputi tindakan-tindakan yang


berupa pengetesan, pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau
apakah kegiatan-kegiatan konstruksi telah dilakukan sesuai kriteria yang

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
26

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

di tetapkan, demikian juga halnya dengan material, dan peralatan yang


digunakan apakah telah sesuai dengan prosedur dan kontrak pekerjaan,
bila ternyata terdapat penyimpangan maka segera diadakan koreksi dan
rencana tindak lanjut.

Suatu program pengendalian mutu yang lengkap menjelaskan


rencana pengendalian, pengawasan dan pengetesan yang komprehensif,
dalam konteks ini pengawasan dimaksud adalah memantau kegiatan
para konsultan supervisi dalam melakukan pengendalian mutu bahan
dan hasil pekerjaan di lapangan dengan mengkaji laporan hasil
pengendalian mutu yang dibandingkan dengan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.

Metode yang dipakai dalam pengendalian mutu tergantung pada


jenis obyek dan ketepatan yang diinginkan, ada beberapa metode yang
sering digunakan dalam pengendalian mutu yaitu:

o Pengecekan dan Pengkajian


Hal ini dilakukan terhadap gambar teknis atau gambar kerja,
tindakan ini dilakukan untuk mengetahui dan meyakini bahwa
dimensi dan desain yang telah ditetapkan telah sesuai.

o Pemeriksaan/Inspeksi.
Kegiatan ini berupa pemeriksaan fisik saat pelaksanaan
termasuk menyaksikan uji coba pelaksanaan dan pengadaan
material, serta proses produksi.

o Pengujian dengan Pengambilan Contoh


Cara ini dimaksudkan untuk menguji hasil pelaksanaan apakah
material, komposisi, metoda pelaksanaan sudah sesuai
spesifikasi.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
27

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Bagan alir dibawah menyajikan prosedur yang harus ditempuh


untuk mencapai mutu yang diinginkan.

a). Tes Bahan (‘Testing of Material)

Sebelum memulai pelaksanaan suatu bagian dari proyek,


kontraktor harus memiliki semua material yang diperlukan yang
telah diuji dan disetujui oleh konsultan.

b). ‘Job Mix Formula’

Kontraktor harus mempersiapkan ‘Job Mix Formula’ dan disetujui


oleh konsultan.

c). Permintaan Tes Percobaan (‘Request for Trial Test’)

Sebelum memulai pelaksanaan suatu bagian dari proyek,


kontraktor harus melaksanakan suatu percobaan pelaksanaan
terhadap bagian dari proyek tersebut. Untuk memulai pengujian
ini, pertama-tama kontraktor harus menyerahkan lembar form
“REQUEST FORM FOR WORK TRIAL’ ke konsultan yang
selanjutnya memeriksa dan membuat perubahan jika diperlukan
atau menolak jika terdapat masalah, seperti material yang tidak
disetujui. Apabila tanggal pelaksanaan pengujian telah ditetapkan,
maka pengujian tersebut bisa dilaksanakan.

d). Tes Percobaan

Pengujian dilakukan menggunakan material yang lulus uji,


meliputi metode, jumlah, asal dan jenis bahan yang diperiksa dan
disesuaikan hingga memenuhi spesifikasi. Ini semua dicatat dan

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
28

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

dikeluarkan sebagai instruksi lokasi dan akan menjadi bagian dari


persyaratan kontrak yang diperlukan pada semua bagian dari
proyek yang besar.

e). Permintaan (‘Request’) Mulai Kerja

Sebelum bias memulai suatu bagian dari proyek, kontraktor harus


memiliki formulir “PERMINTAAN MULAI KERJA” yang telah
disetujui. Formulir ini berisi ringkasan metode konstruksi yang
didasarkan pada ‘TRIAL TEST’ dan ini diisi oleh konsultan.

f). Persetujuan Melaksanakan Proyek (‘Approval To Proceed’)

Adapun prosedur untuk mendapatkan persetujuan melaksanakan


proyek sampai bagian dari proyek berikutnya, adalah sebagai
berikut Lapisan sebelumnya (bagian dari proyek sebelumnya)
harus 100% disetujui oleh konsultan. Semua tes yang diperlukan
harus dilaksanakan dan harus lulus serta ‘layer’ (bagian dari
proyek) harus sesuai dengan spesifikasi dalam segala hal.

B. PENGENDALIAN METODE KERJA


Pengendalian ini bermaksud mengkaji apakah kegiatan telah
dilaksanakan sesuai prosedur dan metoda yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan peraturan yang ada. Yang dilihat bukan saja pencapaian
hasil pekerjaan tetapi juga diteliti apakah cara-cara pencapaian hasil
tersebut telah mengikuti prosedur dan metoda secara tepat.

Memantau atau mengendalikan metoda kerja, mutu, jadwal dan


biaya secara terpisah tidak dapat memberikan penjelasan perihal kinerja
suatu kegiatan pada saat pelaporan, karena walaupun suatu pekerjaan
berlangsung secara cepat, tetapi apabila tidak menggunakan metoda

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
29

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

yang dipersyaratkan belum tentu mendapatkan mutu hasil pekerjaan


sesuai spesifikasi.

C. PENGENDALIAN JADUAL PELAKSANAAN


Pengendalian jadual pelaksanaan dilakukan adalah untuk
mengkaji dan memonitor perbandingan antara rencana penyelesaian
pekerjaan dengan hasil pencapaian yang telah dilaksanakan sebagai
bahan pengendalian apabila terjadi penyimpangan dan mencari
penyebab dan solusi pemecahan masalah agar dapat kembali ke dalam
rencana kerja semula. Untuk melakukan pengendalian ini digunakan
tolok ukur adalah jadwal rencana kerja yang telah disusun berupa bagan
balok atau Curva”S” dengan meneliti uraian kegiatan dan saling
ketergantungan dalam pelaksanaannya hal-hal mana yang lebih dominan
menyebabkan keterlambatan.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
30

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Bagan Alir Pengendalian Mutu

Diagram Alir Quality Control Material

Revisi Disain

oleh Kontraktor

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
31

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Diagram Alir Quality Control Material

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
32

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.9. METODOLOGI PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK


Setelah penandatanganan kontrak dan penerbitan Surat perintah mulai
kerja, langkah berikutnya adalah mengelola pelaksanaan kontrak yang terdiri
dari aspek administrasi dan teknis, yang berlangsung selama periode
implementasi dimulai dari saat surat perintah mulai kerja sampai masa kontrak
dianggap selesai.

Mengelola aspek administrasi yang sistematis umumnya didahului


dengan menentukan daftar jenis dokumen yang harus tersedia, kemudian
mengkaji kelengkapannya, apakah sudah cukup memenuhi persyaratan dan
peraturan atau prosedur yang berlaku. Setiap dokumen harus dikaji dan
disetujui seperti jaminan pelaksanaan, asuransi, dan peralatan. Suatu sistem
pencatatan dan arsip kontrak yang baik dan lengkap dalam arti mudah
ditemukan kembali, akan banyak membantu kelancaran pekerjaan operasional
pelaksanaan kontrak.

Catatan lengkap berarti menuliskan segala sesuatu tentang masalah


teknis administrasi dan keuangan yang relevan dan penting sekaligus
menghindari duplikasi. Sistem ini akan membantu secara langsung dalam hal:

 Memantau dan menjaga dipenuhinya pasal-pasal dalam dokumen


kontrak.
 Mengetahui kegiatan dan produk yang telah dikerjakan.
 Audit pelaksanaan kontrak pada akhir proyek
 Melakukan kegiatan pembayaran dan change order apabila
diperlukan.
 Melakukan korespondensi.

Suatu catatan dan arsip Kontrak umumnya dikelompokkan sesuai


dengan sistematika pengelolaan kontrak pelaksanaan konstruksi, ditambah hal-

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
33

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

hal yang bersifat umum, seperti korespondensi dan gambar-gambar teknik.


Catatan dan arsip yang penting pada kategori ini adalah seperti berikut ini:
 Dokumen evaluasi status kemajuan pekerjaan
 Invoice atau faktur dan catatan-catatan lain untuk pembayaran.
 Dokumen-dokumen lain yang mendukung pembayaran
 Dokumen pengajuan change-order
 Dokumen evaluasi dan persetujuan change order
 Proses dan hasil atau penemuan audit dan upaya tindak lanjutnya.
Dalam Pelaksanaan proyek harus diatur sedemikian rupa sehingga
segala sesuatu dapat direkam dan dicatat serta disimpan demi pelaksanaan
proyek yang efektif, efisien dan tertib.

 Administrasi Keuangan Proyek


 Administrasi Teknis Proyek
 Administrasi Laporan Proyek
Administrasi Keuangan manyangkut catatan-catatan keuangan (catatan
pengawasan, pambayaran, pengeluaran), pembukuan dan laporan keuangan.

Administrasi Teknis meliputi catatan-catatan teknis, surat menyurat,


pengujian dan pengukuran dan bukti-bukti teknis. Administrasi Laporan
memuat komponen-komponen laporan dan segala sesuatu yang harus
dilaporkan kepada Administrasi Barang Kekayaan Milik Negara menyangkut
tertib administrasi dan tertib inventarisasi barang.

A. ADMINISTRASI KEUANGAN
Administrasi keuangan pada saat pelaksanaan proyek, harus
mengacu pada biaya perencanaan, memperhatikan perubahan-
perubahan yang terjadi, pengendalian biaya dan pengendalian
pengeluaran. Kontrol terhadap penggunaan dana datang dari :

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
34

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

 Tagihan yang disiapkan oleh Kontraktor, Konsultan atau


pemasok, yang semuanya didukung oleh perhitungan terinci dari
dasar penggunaan yang telah dicantumkan dalam Kontrak;
 Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (COP = Certificate of
Performance) yang harus disiapkan Proyek;
 Pengecekan oleh Bank Indonesia terhadap keabsahan dari
permintaan pembayaran.
 Permintaan pembayaran kepada Badan Pemberi Pinjaman.
Pemeriksaan terhadap penggunaan dana sesuai pengendalian
diatas akan diterapkan oleh Konsultan untuk pelaksanaan pengendalian
dana pekerjaan Pemaketan Pengawasan dan Supervisi (15 Kawasan
Percontohan) sehingga optimal dan mempunyai bukti (evidence) yang
jelas.

B. ADMINISTRASI TEKNIK
Konsultan Pengawas beserta stafnya membuat catatan harian
berhubungan dengan pekerjaan setiap hari, termasuk catatan mengenai
semua pembahasan dengan Kontraktor. Terutama sekali perlu agar
pengawas dengan kontraktor. Terutama sekali perlu agar pengawas
lapangan membuat catatan harian yang rinci mengenai kemajuan
pekerjaan dengan mencatat jumlah pekerja, jenis peralatan yang ada di
lapangan, dan lain lain.

Catatan korespondensi yang lengkap yang dikirim dan diterima


dari Kontraktor harus dijaga. Ini membuat surat-surat yang dikirim
untuk penerbitan gambar, pemberian dan penegasan petunjuk-petunjuk
lapangan, pemberian rincian pembayaran, kemajuan serta persetujuan
perpanjangan waktu.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
35

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Konsultan Pengawas harus membuat semua pengukuran yang


perlu serta membuat catatan penerimaan dan penggunaan material
untuk memampukannya mengesahkan bahwa jumlah yang ditentukan
dari berbagai material sudah digabungkan/digunakan dalam pekerjaan.
Dia harus yakin bahwa kontraktor memahami dasar pengukuran dalam
setiap hal.

Beberapa dari surat isian ini berhubungan dengan standar test


yang dilakukan oleh engineer pengawas dan stafnya di lapangan atau di
laboratorium lapangan atau di laboratorium yang lain. Salinan hasil
pengujian semua material (misalnya kepadatan tanah, perataan agregat)
harus disimpan di lokasi. Pengukuran yang lain seperti catatan
pemancangan tiang, harus juga disimpan. Hasil-hasil ini menguatkan
bahwa konstruksi memenuhi spesifikasi dan juga bermanfaat sebagai
referensi apabila ada masalah dikemudian hari.

Gambar harus diambil untuk menyusun sejarah kemajuan dan


membantu dalam menyediakan bukti jika ada
permasalahan/pertentangan. Gambar langkah demi langkah dari teknik
konstruksi adalah bermanfaat. Rekaman video juga bermanfaat untuk
catatan fotografis.

Pemeriksaan bersama merupakan pemeriksaan yang dilakukan


bersama oleh KaSatKer dan kontraktor (atau lebih umum oleh staf
KaSatKer, staf Konsultan Pengawas atau Staf Kontraktor). Pemeriksaan
bersama memberikan manfaat pada pemeriksaan yang dilakukan secara
sendiri-sendiri oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor.

Jika kedua belah pihak menyetujui bahwa metode dan lokasi


pengujian sudah sesuai, maka hasil test biasanya akan berada diluar
pertentangan/masalah.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
36

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tahapan pembuatan data administrasi teknik untuk merekam


kemajuan pekerjaan sesuai prosedur di atas akan diterapkan oleh
Konsultan untuk dapat melaksanakan tugas Pengendalian Pekerjaan
PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN
BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR
(BANPROV).

C. PELAPORAN
Pelaporan terdiri dari 4 jenis, yakni :
1. Laporan Awal
Laporan awal adalah laporan singkat mengenai Persiapan
pelaksanaan Pengawas Proyek yang berisi antara lain :
 Metodologi pelaksanaan Pengawas Proyek
 Struktur Organisasi Pengawas Proyek, berikut tugas dan
tanggung jawab personilnya.
 Time Schedule Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
seluruh kawasan dan masing-masing kawasan dalam bentuk
Network dan Bar-Chart berikut Curva-S.
2. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan Pengawas Proyek adalah laporan singkat
mengenai kejadian di dalam pelaksanaan infrastruktur untuk
periode mingguan yang berisi :
 Laporan Teknis :
 Laporan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan di
lapangan untuk masing-masing kawasan.
 Laporan kemajuan pekerjaan untuk keseluruhan kawasan
dan masing-masing kawasan.
 Laporan pekerjaan tambah dan kurang untuk periode
mingguan.

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]
37

LAPORAN AKHIR BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

 Laporan perubahan desain akibat keadaan di lapangan


atau hal lain.
 Laporan rapat koordinasi lapangan.

3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Pengawas Proyek adalah laporan singkat
mengenai resume kejadian di dalam pelaksanaan infrastruktur
untuk periode bulanan yang bersangkutan

4. Laporan Akhir
Pada akhir pelaksanaan proyek, harus dibuat Laporan Akhir
untuk kedua jenis laporan tersebut (Laporan Teknis Bulanan
Pelaksanaan Proyek dan Laporan Adminsitrasi Bulanan Kegiatan
Konsultan).

Dengan membuat laporan secara tepat waktu maka informasi yang


disampaikan akan dapat menjadi sarana pengendalian bagi pengguna jasa
sehingga diharapkan Konsultan Pengawas Konstruksi mampu melaksanakan
Pengendalian PENINGKATAN JALAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PELENGKAP
JALAN BUNGUR SIMPANG CIKUPA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR
(BANPROV).

CV. ABYAKTA KONSULTAN


[Type here]

Anda mungkin juga menyukai