Anda di halaman 1dari 9

Laporan Akhir

Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II. MEKANISME PENGAWASAN TEKNIS
A. Diskripsi Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU
B. Tahapan Pekerjaan
C. Organisasi dan Mekanisme Kerja Proyek
D. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas
E. Proses Pemeriksaan dan Persetujuan Bahan/ Material
F. Mekanisme Evaluasi Hasil dan Kemajuan Pekerjaan
G. Permasalahan Pada Proses Pengawasan Teknis

BAB III. PENUTUP

1
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu kegiatan proyek merupakan suatu siklus penilaian yang didasarkan atas 3
komponen, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian/Pengawasan yang disebut
sebagai suatu siklus manajemen. Siklus manajemen tersebut akan merupakan proses terus
menerus selama proyek berjalan, oleh karena itu pelaksanaan suatu proyek akan berlangsung
dalam suatu tatanan hubungan kompleks yang selalu berubah-ubah (dinamis).
Keberhasilan suatu proses dan produk pelaksanaan sangat tergantung pada upaya dan
tindakan yang terkoordinasi dari berbagai satuan organisasi dan jabatan di berbagai jenjang
manajemen.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Payakumbuh menunjuk kami CV. ARTIC KONSULTAN untuk mengawasi pekerjaan
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU agar dapat menangani dan mengkoordinir
kegiatan pengawasan tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU adalah mengawasi,
mengendalikan dan mengarahkan proses pelaksanaan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi DAU.
Tujuan kegiatan pengawasan teknis Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU
adalah untuk menghasilkan produk konstruksi yang berkualitas yang sesuai dengan kaidah-
kaidah struktural serta kaidah administratif yang telah ditentukan oleh perencana maupun
oleh peraturan lokal, regional maupun nasional.
Dengan kerangka maksud dan tujuan tersebut diatas, maka dibutuhkan mekanisme
dan prosedur pengawasan teknis yang akan dikoordinir oleh seorang yang ahli pada
bidangnya.
C. Ruang Lingkup Pengawasan
Secara umum lingkup material Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU
mencakup 6 hal pokok yaitu :
1. Merencanakan skedul pelaksanaan dan tahapan pelaksanaan pekerjaan
2. Mengawasi, mengendalikan dan mengarahkan proses pelaksanaan di lapangan

2
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

3. Memeriksa dan memberikan persetujuan atas bahan, material dan alat kerja
4. Memeriksa hasil dan prestasi pekerjaan
5. Memberikan usulan pemecahan masalah baik yang bersifat teknis maupun administratif,
yang mungkin timbul pada proses pelaksanaan

3
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

BAB II
MEKANISME PENGAWASAN TEKNIS

A. Diskripsi Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU


Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU berada Kota Payakumbuh terdapat di
4 (Empat) lokasi yaitu :
1. Rehabilitasi Irigasi Banda Rawang
2. Rehabilitasi Irigasi RT.01 RW.01
3. Rehabilitasi Irigasi DI. Simantuang
4. Rehabilitasi Irigasi Tangah Sawah
5. Rehabilitasi Irigasi Sei. Baih
B. Tahapan Pekerjaan
Sesuai dengan perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang telah disusun oleh tim
perencana, total biaya memerlukan biaya yang telah ditawar oleh Kontraktor Pelaksana
sebesar :
No Jumlah Dana Waktu
Lokasi Pekerjaan Pelaksana
. (Rp) Pelaksaaan
1 Rehabilitasi Irigasi Banda 199.063.000,00 90 (Sembilan CV. ARINI
Rawang Puluh) Hari KARYA
Kalender
2 Rehabilitasi Irigasi RT.01 90.242.000,00 90 (Sembilan CV.
RW.01 Puluh) Hari DHIYONA
Kalender PARTA
3 Rehabilitasi Irigasi DI. 194.924.000,00 90 (Sembilan CV. DOMURA
Simantuang Puluh) Hari KARYA
Kalender
4 Rehabilitasi Irigasi 90 (Sembilan
Tangah Sawah Puluh) Hari
Kalender
5 Rehabilitasi Irigasi Sei. 90 (Sembilan
Baih Puluh) Hari
Kalender

Dari hasil analisis cash flow tim pengawas dan pelaksana pekerjaan, maka disusun
pentahapan pekerjaan sebagai berikut: (seperti terlampir dalam Rencana Anggaran Biaya)
1. Organisasi dan Mekanisme Kerja Proyek

4
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

Pada prinsipnya pengelolaan proyek Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi


dilaksanakan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor Pelaksana dan didampingi oleh
Konsultan Pengawas yang berperan sebagai Pengawas Teknik Proyek.

Dalam tugasnya, Konsultan Pengawas dibantu oleh asisten pengawas yang bertugas
sebagai supervisor engineer dan Inspector. Segala kebutuhan berupa pembelian dan
penyediaan bahan, material dan alat kerja dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana lewat
bagian logistik yang keseluruhannya harus lewat persetujuan konsultan Pengawas.

Gambar 01 : Organisani Personil

2. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas bertugas untuk mengawasi, mengarahkan, mengendalikan jalannya
proses pelaksanaan pekerjaan pada pembangunan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi DAU dari aspek kuantitatif maupun kualitatif.
3. Proses Pemeriksaandan Persetujuan Bahan/Material
Segala kebutuhan berupa pembelian dan penyediaan bahan, material dan alat kerja
dilakukan oleh panitia lewat bagian logistic yang keseluruhannya harus lewat persetujuan
konsultan pengawas. Dengan demikian semua bahan/material yang akan dipergunakan
pada pelaksanaan proyek harus diperiksa oleh pengawas sebagaimana tergambar pada
skema berikut :

Gambar 02 : Mekanisme Permintaan Bahan/Alat Kerja

5
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

4. Mekanisme Evaluasi Hasil dan Kemajuan Pekerjaan


Pada intinya proses evaluasi dan monitoring pelaksanaan pekerjaan tidak lepas dari
kerangka kerja yang telah dirumuskan pada Struktur Organisasi Proyek Pengawasan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan pekerjaan selalu
melibatkan 3 unsur, yaitu Pihak Owner, yang diwakili oleh PPK dan PPTK, Pihak
Konsultan Pengawas sebagai koordinator, dan Pihak Kontraktor Pelaksana.
Evaluasi kemajuan menyangkut hal yang bersifat kuantitatif yang mencakup kecepatan
pencapaian volume pekerjaan,dan aspek kualitatif yang menyangkut monitoring terhadap
kebenaran, kerapian dan sistematika urutan pekerjaan.
Pada proses evaluasi dan monitoring tersebut diperlukan koordinasi dan kerjasama yang
kuat diantara unsur-unsur tersebut. Selain itu diperlukan kesamaan visi dalam
menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah, sehingga diharapkan dapat ditentukan
suatu keputusan yang bijak dan bulat.
5. Permasalahan Pada Proses Pengawasan Teknis
Pada pelaksanaan pengawasan teknis pembangunan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi DAU, tidak bisa lepas dari timbulnya permasalahan-permasalahan, baik yang
menyangkut permasalahan teknis, maupun yang menyangkut permasalahan non teknis.
1. Permasalahan Teknis.
Selalu dibutuhkan ketepatan dalam pelaksanaan pekerjaan karena mengingat waktu
pelaksanaan yang relatif singkat dikarenakan ketersediaan waktu di pagu anggaran.
Kontraktor pelaksana harus selalu memperhitungkan biaya mutu waktu agar
terciptanya hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis. Karena ada pekerjaan
yang dapat dilaksanakan secara bersamaan sehingga tenaga dan bahan harus selalu
tersedia di lapangan. Sehingga dalapan pelaksanaan ini kontraktor pelaksana
alhamdullillah dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu dan spesifikasi
yang disyaratkan dalam Perjanjian Kerja
2. Permasalahan Non Teknis
Permasalahan non teknis selama pekerjaan berlangsung dapat diatasi langsung oleh
pelaksana dilapangan sehingga tidak terlalu mengganggu dan mempengaruhi hasil
pekerjaan.
Namun dari beberapa permasalahan tersebut, telah dapat diatasi dengan baik oleh
kami selaku konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana yang selalu berkoordinasi
dalam hal pekerjaan dilapangan.

6
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

BAB III
PENUTUP

Pada intinya langkah-langkah pengawasan teknis adalah upaya sistematis dengan


urut-urutan yang logis untuk melakukan suatu tindakan monitoring dan pengendalian
pelaksanaan. Dengan demikian suatu upaya pengawasan teknis (engineering supervision)
adalah suatu upaya pendekatan dan interaksi diantara semua pihak yang terlibat, melalui
teori-teori, standar dan wawasan manajemen yang terkait dengan permasalahan teknis
tersebut.
Langkah-langkah dan tahapan evaluasi dan monitoring tersebut sudah dilaksanakan
pada pengawasan teknis Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU, yang menyangkut :
Pengawasan dalam aspek aspek Struktur, aspek Utilitas dan aspek Biaya dan Waktu. Dengan
adanya langkah-langkah pengawasan teknis yang menyangkut beberapa aspek tersebut
diharapkan hasil Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU dapat memenuhi persyaratan
sesuai dengan yang direncanakan.
Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa dengan adanya pentahapan pembangunan
yang disebabkan karena keterbatasan dana, diperlukan suatu konsistensi sistem yang telah
disepakati dan dirumuskan tersebut pada tahap-tahap selanjutnya, supaya juga ada konsistensi
atas kualitas hasil pelaksanaan pembangunan.

Disetujui Oleh : Disiapkan Oleh :


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN CV. ARTIC KONSULTAN

HARLON M.Si ANITA DEWI MASDAR, S.T, M.T


Nip. 19701005 199303 1 007 Team Leader

7
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

DOKUMENTASI PENGAWASAN IRIGASI PER LOKASI

SALURAN IRIGASI TANGAH SAWAH

SALURAN IRIGASI RT.01 RW.01 PAYOLANSEK

8
CV. ARTIC
KONSULT
STRUKTUR,
ARSITEKTUR DAN
SUPERVISI Laporan Akhir
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAU

SALURAN IRIGASI BANDA RAWANG KANIANG BUKIK

SALURAN IRIGASI DI SIMANTUANG

SALURAN IRIGASI SEI. BAIH

9
CV. ARTIC
KONSULT

Anda mungkin juga menyukai