Anda di halaman 1dari 6

Pada Bab 5 ini berisikan tanggapan konsultan terhadap Kerangka

Acuan Kerja (KAK)


Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder
(BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3, dan BRT.16-BBS.1)

Setelah melalui proses pemahaman dan penelaahan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran
Sekunder (BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3 dan BRT.16-
BBS.1)di Kab. Pesisir Selatan, maka berikut ini akan disampaikan beberapa hal tanggapan
terhadap Kerangka Acuan Kerja oleh Konsultan dengan maksud untuk menyamakan persepsi
dan menjadikan preseden baik atau nilai tambah bagi konsultan.

5.1. TANGGAPAN TERHADAP KAK

5.1.1. Tanggapan dan Saran Secara Umum Terhadap KAK


Beberapa hal yang menurut konsultan masih sangat terbatas adalah informasi hasil
studi terkait, hal ini akan menjadi kewajiban konsultan untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut termasuk juga dalam hal data-data penunjang yang diperlukan. Adanya
informasi tentang data teknis perencanaan pekerjaan sangat diperlukan konsultan
dalam menentukan strategi supervisi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan akan ada beberapa aspek serta permasalahan yang
harus disesuaikan dengan kondisi lokasi terkini serta kajian dari aspek sosial dan
lingkungan yang perlu dijadikan pertimbangan.
Oleh karena setiap pembangunan sekarang ini harus mengedepankan aspek
lingkungan terutama aspek sosial masyarakat agar tidak menimbulkan persepsi
negatif di masyarakat. Sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini akan dapat
tercapai jika konsultan memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

5.1.2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Menurut pemahaman, kegiatan supervisi / pengawasan dilakukan dengan suatu
organisasi pengawasan dengan beban tugas pengawasan konstruksi dan
memberikan masukan secara periodik kepada Pengguna Jasa, baik yang bersifat
rutin dan teknis maupun usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan konstruksi.
Dengan demikian untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dapat dicapai hasil
kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan dengan biaya yang telah ditentukan.
Konsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi
secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam
pelaksanaannya, yaitu :
a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pra-Construction) dengan kegiatan meliputi
mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan dan
koordinasi dengan pihak Pengguna Jasa.
b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal dengan pihak
Pengguna Jasa dan kontraktor, pengecekan bersama terkait dengan item-item
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi :
1. Pengendalian / kontrol pemakaian mutu bahan / material dan pengujian
bahan / material yang digunakan.

Bab 5 - 1
Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder
(BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3, dan BRT.16-BBS.1)

2. Pengawasan / pengendalian teknis pelaksanaan pekerjaan.


3. Pengendalian dan pengecekan volume pekerjaan dan pembayarannya.
4. Melakukan kontrol terhadap kualitas hasil pekerjaan.
5. Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
6. Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
dan dokumentasi.
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa
pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran
akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

5.1.3. Tanggapan Terhadap Sasaran Pekerjaan


Sasaran pekerjaan ini meliputi :
a. Upaya pengendalian pelaksanaan konstruksi agar tepat waktu, mutu, dan
biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. Agar prasarana dan sarana sumber dasya air yang telah dibangun nantinya
dapat berfungsi secara optimal untuk mengatasi permasalahan utamanya
ketersediaan air baku yang berkualitas bagi masyarakat.
Konsultan menanggapi bahwa untuk menjamin agar pelaksanaan konstruksi tersebut
dapat terlaksana dengan baik, maka harus melibatkan organisasi pengawasan untuk
mengendalikan pelaksanaan konstruksinya. Konsultan pengawas akan
melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan
memberikan bantuan teknis maupun non teknis yang sifatnya menunjang
pelaksanaan konstruksi. Pemahaman konsultan terhadap sasaran yang ingin dicapai
dari kegiatan pengawasan adalah :
a. Upaya pengendalian pelaksanaan pembangunan agar tepat waktu, mutu, dan
biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. Agar sarana dan prasarana sumber daya air yang terbangun nantinya dapat
berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

5.1.4. Tanggapan Terhadap Waktu


Dalam Kerangka Acuan Kerja telah ditetapkan bahwa jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way
Umpu Saluran Sekunder (BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-
BBST.3 dan BRT.16-BBS.1) ini adalah 10 (sepuluh) bulan atau 300 (tiga ratus) hari
kalender serasa cukup.
Dengan pengalaman konsultan dalam penanganan dan dukungan Tenaga Ahli yang
cukup berpengalaman dalam bidangnya, konsultan akan melaksanakan
Reconnaissance Survey dan mengkaji dokumen hasil terdahulu untuk bisa menyusun
program kerja dengan durasi waktu yang tersedia. Sehingga dengan demikian
konsultan dapat menerapkan strategi penanganan pekerjaan secara terperogram dan
terkoordinasi agar pekerjaan pengawasan dapat berjalan efektif dan efisien.
Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan, maka
dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Personil dan Jadwal
Penggunaan Alat harus sangat cermat dan konsekuen dengan Jadwal masing-

Bab 5 - 2
Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder
(BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3, dan BRT.16-BBS.1)

masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang
mundur maka semua kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan
kehendak.
Agar pelaksanaankonstruksi dapat terlaksana dengan tepat waktu, tepat biaya dan
tepat mutu sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan
manfaat yang optimal, maka harus dilakukan melalui pengendalian / pengawasan
secara bersama-sama antara Pengguna Jasa, Konsultan dan Masyarakat. Konsultan
pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara
keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam
pelaksanaannya, yaitu Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction), Saat Awal
Proyek (At-Project Starting), Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dan Saat
Proyek Selesai (Project Completion).
Konsultan akan berusaha memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang disediakan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas seperti yang diharapkan, dengan
dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan pekerjaan ini.

5.1.5. Tanggapan Terhadap Pelaporan


a. Dalam Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Teknik dan Supervisi
Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder (BRT.5-BBT.2,
BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3 dan BRT.16-BBS.1), Pantia
Pengadaan tidak mensyaratkan untuk menyusun Laporan Pendahuluan.
b. Dalam Kerangka Acuan Kerja dalam hal pengadaan Album Gambar tidak
disebutkan volume dan ukuran album gambar.
c. Dalam Kerangka Acuan Kerja dalam hal pengadaan ALiflet Pelaksanaan
Pekerjaan tidak disebutkan volume dan ukuran.

5.1.6. Tanggapan Terhadap Diskusi / Presentasi


Dalam Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan
Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder (BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2,
BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3 dan BRT.16-BBS.1), Pantia Pengadaan tidak
mensyaratkan untuk Diskusi / Presentasi Laporan Program Mutu Konsultansi
Konstruksi (RMKK).
a. Diskusi Pre Pelaksanaan Pekerjaan yang membahas Program Mutu
Konsultansi Konstruksi (PMKK) / RKK. Pelaksanaan Diskusi / Presentasi
Program Mutu Konsultansi Konstruksi (PMKK) / RKK pada minggu ke-1 bulan
ke-I.
b. Diskusi / Presentasi Laporan Pendahuluan membahas rencana kerja
pelaksanaan supervisi.
c. Diskusi / Presentasi Laporan Bulanan membahas pelaksanaan pekerjaan
dalam kurun waktu sebulan, hambatan dan solusinya serta renca kerja bulan
berikutnya.
Pelaksanaan Diskusi / Presentasi Laporan Pendahuluan dapat dilaksanakan secara
paralel dengan Diskusi / Presentasi Laporan Bulanan.

Bab 5 - 3
Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder
(BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3, dan BRT.16-BBS.1)

5.2. SARAN

Setelah mempelajari dengan cermat dokumen pelelangan untuk pekerjaan ini, maka
konsultan berkesimpulan bahwa seluruh isi materi yang terkandung di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara jelas telah mencakup semua aspek kegiatan
untuk mencapai sasaran proyek dan sepenuhnya dapat dipahami. Konsultan dengan
jelas memahami sepenuhnya segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang
dimaksud, sehingga Konsultan berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini
sesuai dengan persyaratan yang dimaksud dalam kerangka acuan kerja.
Namun demikian, untuk lebih memperjelas pandangan Konsultan terhadap kerangka
acuan kerja tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai
tanggapan untuk memperkaya dan menyempurnakan tata cara pengawasan teknis
jalan yaitu :
a. Pada Standar Teknis, menurut konsultan perlu dipertegas lagi mengenai
standarisasi teknis yang dipergunakan sebagai pedoman tata cara prosedur
kegiatan.
b. Seluruh tim pengawas lapangan harus mengikuti rapat koordinasi sejak awal
hingga akhir masa pengawasan dengan jadwal yang teratur. Dengan demikian
tercipta homogenitas pengetahuan dan kemampuan tenaga pengawas di
seluruh tim, sehingga masing-masing field team dapat bekerja secara
harmonis.

5.3. INOVASI

Untuk dapat mencapai sasaran dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknik


dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder (BRT.5-
BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3 dan BRT.16-BBS.1), dalam
hal tertentu PT. Ika Adya Perkasa selaku Penyedia Jasa akan melakukan inovasi
sbb. :
a. Laporan Pendahuluan adalah merupakan laporan yang menyajikan
metogologi dan rencana kerja pengawasn supervisi pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh konsultan. Oleh karena itu konsultan verinovasi untuk
berencana menyusun Laporan Pendahuluan
b. Konsultan akan menyusun Album Gambar (as build drawing dan soft drawing)
ukuran A3 sejumlah 3 (tiga) ganda yang terdiri dari 1 (satu) ganda kalkir dan 2
(dua) ganda copy HVS.
c. Dalam pengadaan liflet pelaksanaan pekerjaan konsultan akan Menyusun 100
(serratus) lembar tiap lokasi dengan ukuran A4 kertas glossy (100 x 3 = 300).
a. Penugasan Tenaga Ahli yang memiliki kualifikasi dan pengalaman melebihi
batas minimum yang dipersyaratkan dalam KAK.
b. Pemakaian program / software dan peralatan yang up to date, sehingga dapat
menambah akselerasi kerja tim di lapangan.

Bab 5 - 4
Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan Daerah Irigasi Way Umpu Saluran Sekunder
(BRT.5-BBT.2, BRT.7- BUM.2, BRT.8-BBSB.8, BRT.8-BBST.3, dan BRT.16-BBS.1)

c. Memobilisasi peralatan yang dipandang perlu namun tidak dipersyaratkan


dalam KAK.
d. Dalam penyusunan Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK),
konsultan tidak lagi pada pedoman mutu kegiatan yang akan dikerjakan sesuai
dengan Permen PUPR No. 20 / PRT / M / 2018 Tahun 2018 Tentang Sistem
Manajemen Mutu akan tetapi mengacu pada mengacu pada Permen PUPR
No. 10 Tahun 2021 tanggal 31 Maret 2001 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi Sublampiran F Program Mutu.
e. Inovasi-inovasi tersebut di atas tidak dibebankan di dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Dokumen Penawaran PT. Ika Adya Perkasa.

Bab 5 - 5

Anda mungkin juga menyukai