BAB
5
PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
5.1 UMUM
Berdasarkan uraian tugas yang terangkum dalam "Kerangka Acuan Kerja
(KAK)" yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan Pekerjaan “Supervisi
Pembangunan Bendungan Jragung”. Sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab Konsultan, diperlukan metode pelaksanaan pekerjaan yang
tepat dan efektif, agar dapat dicapai suatu hasil analisis yang tepat dengan
hasil seoptimal mungkin. Untuk itu diperlukan adanya beberapa
data/laporan dan sarana penunjang komputerisasi, agar dapat mendukung
tujuan akhir yang hendak dicapai daripada pekerjaan supervise konstruksi
ini.
Untuk mencapai hal tersebut diatas diperlukan pola pendekatan dan
metodologi yang baku secara organisatoris maupun analisis teknis. Pada
bagian berikut ini dapat diikuti penjelasan mengenai pendekatan dan
metodologi pelaksanaan Pekerjaan “Supervisi Pembangunan Bendungan
Jragung”.
Hal.5 - 1
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 2
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
E.2.1 PendekatanUmum
Konsultan akan memberikan jasa-jasa teknik secara efisien melalui
organisasi dan staffing, cara kerja dan sistem komunikasi, sebagai
berikut :
1. Organisasi dan Staffing.
Konsultan akan mengorganisasikan suatu tim proyek yang
terintegrasi dengan pembagian tugas menurut bidang atau
spesialisasinya.
2. Modus Kerja
Konsultan akan memanfaatkan semua data dan informasi yang
diperoleh dari pengumpulan data proyek-proyek sejenis lainnya.
Khususnya pekerjaan-pekerjaan pengelak yang selalu ada pada
proyek Bendungan dan pekerjaan bangunan pelimpah maupun
pelaksanaan perbaikan pondasi dalam hal ini grouting pada
pondasi bendungan.
3. SistemKomunikasi
Koordinator tim Proyek akan memikul tanggung jawab
keseluruhan terhadap unjuk kerja tim proyek, dan akan
memperhatikan sepenuhnya prosedur-prosedur yang ada.
5.2.2 PendekatanTeknis
Dengan meningkatnya populasi penduduk, mengakibatkan
kebutuhan air yang lebih tinggi di berbagai daerah di Indonesia.
Sedangkan Indonesia baru memiliki dukungan ketahanan air
sebesar 54 m3/kapita/tahun, jauh di bawah target “Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025” yaitu sebesar
1.975 m3/kapita/tahun. Disisi lain, banyak daerah di Indonesia
yang mengalami bencana banjir saat musim hujan datang.
Kekurangan air dan banjir yang semakin luas dan menyebar
diperkirakan disebabkan oleh suhu yang lebih tinggi dan perubahan
pola curah hujan dan curah hujan yang intensif, karena perubahan
iklim. Untuk mengatasi situasi ini, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengusulkan
untuk membangun 65 bendungan. Salah satunya adalah Bendungan
Jragung. Secara umum, manfaat bendungan Jragung adalah untuk
mengurangi potensi banjir, menunjang pemenuhan air baku bagi
rumah tangga, irigasi, serta pembangkit listrik.
Pembangunan Bendugan Jragung akan terbagi menjadi 3 (tiga) paket
pekerjaan terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya:
a. Pekerjaan Persiapan.
b. Jalan Masuk, Jalan Inspeksi Dan Jalan Lainnya.
Hal.5 - 3
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. Bangunan Pengelak.
d. Bangunan Pelimpah (Spillway).
e. Bendungan Utama.
f. Bangunan Pengambilan dan Pengeluaran.
g. Hidromekanikal dan Elektrikal.
h. Bangunan Fasilitas dan Penunjang.
i. Bangunan Tower 500 Kva
j. Pekerjaan Lain-Lain
8m
C. Bangunan Pengelak
: + 76 m
- Hulu : 1 : 2
- Hilir : 1 : 2
Hal.5 - 4
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 5
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 6
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3. Standar Teknis
a. PT-02 Pengukuran Topografi, Standar Perencanaan lrigasi,
Ditjen Air 1986.
b. KP-02 tentang Kriteria Perencanaan - Bagian Bangunan Utama,
tahun 1986 tentang Kriteria Perencanaan Bangunan Utama
(Headworks)
c. SNI 03-3432-1994, Tata Cara Penetapan Banjir Rencana dan
Kapasitas Pelimpah untuk Bendungan.
d. SNI 19-6502.2, 2000 Tata Cara Pembuatan Peta Rupa Bumi
Skala 1 : 25000.
e. RSNI M-03-2002, Metode Analisis Stabilitas Lereng Static
Bendungan Urugan.
f. Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan,
kep Dirjen SDA No. 199/KPTS/D/2003, Maret 2003.
g. Pedoman lnspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan, Maret
2003, Kantor Sekretariat Komisi Keamanan Bendungan,
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat
Sumber Daya Air.
h. Pedoman Pemeriksaan dan Evaluasi Keamanan Bendungan,
Kep Dirjen SDA No. 05/ KPTS/ 2003 tanggal 14 Maret 2003.
i. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horizontal dan
SNI 19-6988 , 2004 Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal.
j. Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk, Direktorat Bina
Teknik. November 2004. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Departemen
Hal.5 - 7
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 8
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Pelaksana Tugas
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13 Tahun 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan
Umum.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2006
tentang Perubahan atas Permen Nomor 12/PRT/M/2006 dan
Nomor : 13/PRT/M/2006.
9. Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi
dilakukan melaluikegiatan sebagai berikut :
2. Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan;
3. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan;
4. Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
5. Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan;
6. PengawasanKeselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
memperhatikan KepmenKimpraswil No. 384/KPTS/M/2004
tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan dan Permen PU
No. 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum;
Hal.5 - 9
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
5.3.1. LingkupKegiatan
Hal.5 - 10
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3. Modifikasi Desain
Modifikasi desain dalam suatu kegiatan konstruksi sangat
mungkindilakukan.Penerapan semua gambar desain dengan kondisi di
lapangan sebenarnyadalam shop-drawing pasti terjadi selisih. Konsultan
supervisi dalam pelaksanaannyamelihat situasi dan kondisi lapangan perlu
mengadakan perbaikan (supervisi) desaindan penggambaran secara detail
konstruksi berdasarkan kondisi terakhir pascapengukuran lapangan (shop-
drawing). Dalam kondisi ini konsultan harus mampu memberikan
penyelesaian logis terhadap kendala yang ada dengan sebelumnya
telahmelakukan koordinasi pada pihak pemberi kerja.
Batasan yang terjadi dalam suatu modifikasi desain :
1. Perubahan elevasi desain dengan aktual.
2. Penentuan tipe dan spesifikasi bangunan dalam tahap perencanaan
tidak dapatdigunakan sesuai kondisi lapangan.
3. Bahan dan standar mutu bahan yang tidak sesuai sesuai desain yang
ada.
Semua perubahan desain yang ada dalam tahapan modifikasi desain
harusmemperoleh persetujuan dari direksi pekerjaan dan telah ditentukan
dalam beritaacara perubahan desain. Tanggung jawab terhadap semua
perubahan desain yangterjadi merupakan tanggung jawab bersama direksi
pekerjaan dan konsultan pengawassupervisi. Namun semua perubahan
desain harus disetujui secara hukum oleh PPK, sehingga tidak
terjadikerancuan dalam tanggung jawab pelaksanaan nantinya.
4. Supervisi Konstruksi
Lingkup pekerjaan konsultan supervisi secara garis besar meliputi
beberapa jenis kegiatan dibawah ini :
a) Melaksanakan manajemen proyek (manajemen konstruksi) yang
diperlukandalam rangka pelaksanaan proyek. Tahapan managemen
proyek ini meliputibeberapa item pekerjaan seperti :
Kontrol terhadap schedule pelaksanaan;
Kontrol terhadap mutu bahan dan mutu pekerjaan;
Kontrol terhadap jumlah volume bahan yang diajukan;
Kontrol terhadap penyerapan uang yang dilakukan.
b.) Melaksanakan Engineering Design and Modification selama konstruksi
meliputi kajian ulang analisa desain (revisi dan modifikasi). Analisa
yang dilakukan olehkonsultan supervisi dalam tahap ini antara lain:
Memberikan rekomendasi terhadap semua analisa perhitungan
yang dilakukan;
Memberikan rekomendasi dan pengawasan terhadap detail
gambar konstruksi;
Hal.5 - 11
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 12
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 13
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 14
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 15
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
5. Review Desain
PelaksanaanpekerjaanReview
DesigninimerupakankegiatanterpisahdaripekerjaanSupervisipekerjaanutam
a, sehinggatidakmenggangguaktifitaspekerjaan yang telahditetapkan.
Metodepelaksanaanadalahsebagaiberikut:
1. Identifikasi dan evaluasiprakonstruksi,
dimanakegiatanadalahpengumpulan data berupapra survey
denganpengukuranawaldenganalatukurtanah dan GPS Geodetic.
2. Pemgumpulan data awal, mengumpulkan data visual dan data-data
referensi yang adadilokasidenganmemperhatikan saran dan
masukandari para tenagaahlitermasuk saran-saran dari Badan yang
berkompeten.
3. UsulanTeknis,
yaitusetelahpermasalahdidapat/disimpulkanmakakonsultanSupervisia
kanmengusulkanmengenaipenangananstabilitaslereng pada
lokasibangunanSpillwaykepadaPejabatPembuatKomitmen.
4. Pengambilan Data, adalahmerupakankegiatanpekerjaanpengambilan
data daribordenganpengambilan sample/core, pengambilan data
inclinometer dan data ketinggian air tanah yang
diperolehdarilokasisumur-sumurobservasi yang dipasang di
lokasidaerahsetempat.
6. SertifikasiPengisianAwalWaduk
Pengisian awal waduk dilakukan setelah pelaksanaan konstruksi
bendungan selesai, di mana PenyediaJasaharus mengajukan permohonan
izin pengisian awal waduk terlebih dahulu kepada Menteri dan
tembusannya disampaikan kepada instansi teknis keamanan bendungan.
Tahap pengisian awal waduk merupakan uji/tes pertama bendungan
untuk menunjukkan apakah fungsinya sudah sesuai dengan desain. Dalam
rangka untuk memonitor kinerja bendungan maka laju pengisian waduk
dikontrol semaksimal mungkin guna menetapkan program pengamatan
termasuk observasi dan analisis data instrumentasi.
Konsultan harus melakukan beberapa pengamatan dan evaluasi terhadap
kondisi/perilaku bendungan selama pengisian awal waduk dengan
memperhatikan konsepsi keamanan bendungan khususnya keamanan
struktur bendungan yang memenuhi 3 (tiga) kriteria pokok yaitu aman
terhadap kegagalan struktural dan operasional, aman terhadap kegagalan
hidrolik dan aman terhadap kegagalan akibat rembesan.
Hal.5 - 16
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
7. Laporan
Konsultan harus menyiapkan laporan yang akandibahassecaraterperinci.
5.3.2 MetodePelaksanaanPekerjaan
A. Umum
Peran utama Konsultan ialah membantu pemberi kerja untuk
melakukan supervisi pelaksanaan pembangunan bendungan,
grouting, galian, timbunan cofferdam/maindam dan sebagainya
sesuai rencana detail desain dari suatu Bendungan, termasuk
semua segi yang berkaitan dengan program pelaksanaan meliputi
kegiatan-kegiatan seperti disebutkan dalam lingkup kegiatan di
atas.
Setelah kontrak ditandatangani dan efektif berlaku, maka
pekerjaan harus segera dilaksanakan sesuai dengan spesifiksi
teknik dalam kontrak.
Untuk mencapai tujuan sesuai dengan rencana, maka pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan secara sistematis dan terencana .
Dalam hal ini pengendalian kualitas adalah sangat penting untuk
diperhatikan.
Tugas dan tanggung jawab Kontraktor adalah melaksanakan
pekerjaan sesuai spesifikasi teknis. Staf proyek akan
melaksanakan pengawasan dari hari ke hari dan pengecekan
setiap tahap pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mencapai maksud terebut, maka personil yang ditugasi
melaksanakan pengawasan harus memadai jumlah dan
pengalamannya dalam menangani proyek-proyek sejenis.
Hal.5 - 17
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 18
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
20 cm Plat Nomenkltur
PermukaanTanah
30 cm 20 cm
Beton Bertulang 1: 2 : 3
60 cm
10 cm
10 cm
Paku Seng
8 cm
60 cm
Hal.5 - 19
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
U (Geografi)
Matahari
M T
Target
A
Hal.5 - 20
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Slag 2
Slag 1 b2 m21
b1 m1
Bidang Referensi
D
D
Hal.5 - 21
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 22
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(8) Penggambaran.
Garis silang untuk grid dibuat setiap 10 cm
Gambar draft harus dilakukan di atas kertas milimeter
(grafik) kalkir yang telah disetujui Direksi
Semua BM dan titik triangulasi (titik pengikat) yang ada
di lapangan harus digambarkan dengan legenda yang
telah ditentukan dan dilengkapi dengan elevasi dan
koordinat
Pada setiap interval 5 (lima) garis kontur dibuat tebal dan
ditulis angka elevasinya
Legenda pada gambar harus sesuai dengan apa yang ada
di lapangan
Penarikan kontur lembah/alur data sadel bukit harus ada
data elevasinya
Garis sambungan (overlap) peta sebesar 5 cm
Titik pengikat/referensi peta harus tercantum pada peta
dan ditulis bawah legenda
Gambar/peta situasi sakala 1: 5.000 dan perkecilannya
skala 1 2.000 dan 1 : 5.000 digambar diatas kertas
Hal.5 - 23
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
kalkirdengan ukuran Al
Pada peta situasi 1 : 5.000 jalur pengukuran polygon
utama dan cabang harus diukur
Gambar kampung dan sungai harus diberi nama yang
jelas
Peta ikhtisar skala 1 : 10.000 digambar pada kertas kalkir
Pada peta ikhtisar harus tercantum nama kampung, nama
sungai, BM, jalan, jembatan, rencana bendung dan lain-
lain kenampakan yang ada di daerah pengukuran
Interval kontur tiap 0,25 m untuk daerah datar, dan 0,50 m
untuk daerah miring serta 1,00 m untuk daerah berbukit
Grid peta ikhtisar 1: 10.000 tiap 10 cm
Lembar peta harus diberi nomor unit yang jelas dan
teratur yang dimulai dan kiri berurut ke kanan
Format gambar etika peta harus sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan
Sebelum pelaksanaan dimulai penggambaran disarankan
untuk asistensi dahulu kepada Direksi (bagian
pengukuran).
(2) Sertifikat
Hal.5 - 24
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 25
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 26
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
E. Analisa Laboratorium
2. Pengujian Triaxial
Pengujian triaxial dimaksudkan untuk mendapatkan harga
= sudut geser tanah dan C = kohesi dalam keadaan undrain
dan unconsolidated, hal ini dilakukan karena diperkirakan
keadaan yang paling rawan dari kestabilan bangunan adalah
justafterconstruction dari contoh tanah asli hasil pemboran.
Pengujian dilakukan dengan memberikan beban vertikal pada
contoh tanah yang diletakkan didalam tabung/cell yang
diberikan tegangan keliling, sehingga benda uji tersebut
mengalami keruntuhan. Hasil pengujian triaxial digambarkan
dalam bentuk grafik lingkaran Mohr yang memberikan nilai
sudut geser dan nilai kohesi C, dimana kedua parameter ini
Hal.5 - 27
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3. Pengujian Konsolidasi
Pengujian konsolidasi dilakukan terhadap contoh tanah asli
hasil pemboran. untuk menentukan sifat pemampatan jenis
tanah yaitu sifat perubahan isi dan proses keluarnya air dalam
pori tanah yang disebabkan oleh tekanan vertikal yang
bekerja pada tanah.
Hasil pengujian konsolidasi yaitu nilai Cc (IndekKompressi)
dan Cv (Koeffisien Konsolidasi) diperlukan untuk
menghitung penurunan fondasi bangunan akibat
pembebanan bangunan diatasnya.
4. Pengujian Permeabilitas
Percobaan perembesan ini dimaksudkan untuk mengetahui
nilai koefisien rembesan dad suatu jenis tanah berbutir kasar
dapat dilakukan dengan cara constanthead sedangkan pada
tanah cohesivsoil yang mempunyai nilai koefisien rembesan
cukup rendah dapat dilakukan dengan cara fallingHead agar
waktu yang ada pada fallinghead ini tidak terlalu lama, maka
penambahan tekanan dapat pula dilakukan.
6. Pengujian AtterbergLimits
Pengujian ini untuk mendapatkan batas cair, batas plastis,
indeks platis. Batas cair adalah menentukan kadar air suatu
tanah pada keadaan batas cair. Batas plastis menentukan
kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Indeks
plastis adalah selisih antara batas cair dengan plastis.
Pengujian Atterberg limit untuk mengetahui konsistensi tanah
lempung yang menggunakan alat Cassagrande. Dari hasil
pengujian AtterbergLimits dapat ditentukan klasifikasi tanah
yang diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat tanah tsb.
Hal.5 - 28
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
F. Kontrol KemajuanPelaksanaanPekerjaan
KonsultanmembantuPemberiKerjauntukmengkajiulang dan
menyetujui program pelaksanaanpekerjaanutama yang
dibuatdalambentukcritical network diagram yang disiapkan oleh
Kontraktor.
KonsultanmembantuPemberiKerjadalammemonitorkemajuanpela
ksanaanpekerjaan yang berkaitandengan program yang telah di
setujui dan mengupdate network diagram
untuksetiapbagianpekerjaanutamadariwaktukewaktu,
sesuaidengankemajuanpelaksanaanpekerjaan dan
atauadanyaperubahan yang terjadiselamapelaksanaanpekerjaan.
Konsultan mengusulkan untuk diadakan rapat bulanan mengenai
kemajuan pekerjaan yang dihadiri oleh Pemberi Kerja Konsultan
dan Kontraktor.
Jadwal dua mingguan atau bulanan akan dievaluasi, sehingga
pekerjaan akan termonitor dengan baik dan sebagai bahan
pertimbangan penyelesaian lebih lanjut bila ternyata terjadi
penyimpangan. Dengan demikian program pelaksanaan pekerjaan
yang telah disetujui dapat dimonitor dengan baik. Apabila
ternyata masih terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, maka
Kontraktor diminta untuk mengatasi dan selalu berkoordinasi
dengan Pemberi Kerja / Proyek dan Konsultan agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
pada kontrak.
Konsultan akan mengkaji ulang kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi dengan keterlambatan tersebut.
Kemajuan pekerjaan dari setiap bagian proyek akan digambarkan
dalam bentuk bar-chart dan perbandingan antara jadwal dan
realisasi yang dibuat tiap akhir bulan. Bila terjadi keterlambatan,
maka jalan keluarnya akan dibicarakan dalam rapat bulanan.
Hal.5 - 29
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 30
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 31
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 32
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Sasaran K3
Hal.5 - 33
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
I. PembuatanLaporan
Hal.5 - 34
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Konsultandalammelaksanakankegiatansupervisidiwajibkanmembuatl
aporan – laporan yang tidakterlepas dan terdiridari:
a.) Laporan RencanaMutuKontrak (RMK)
Laporan ini
dibuatuntukmelakukankontrolterhadappelaksanaanpekerjaankons
utan. LaporandisusunberdasarkanPermen PU Nomor:
20/PRT/M/2018 tentangPenyelenggaraanSistemPengendalian
Intern Pemerintah di KementrianPekerjaanUmum dan Perumahan
Rakyat.
b.) Laporan Pendahuluan (InceptionReport)
Laporan ini membahas beberapa langkah awal yang diambil oleh
konsultan dan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
Interpretasi konsultan terhadap pelaksanaan pekerjaan sangat
berpengaruh pada kesuksesan target yang diberikan oleh direksi
pekerjaan. Dalam tahap ini hasil dari pre-constructionmeeting dapat
disajikan.
c.) Laporan Kemajuan Pekerjaan (ProgressReport)
Laporan ini terdiri dari tiga jenis laporan yaitu bulanan
(monthlyreport), laporan tiga bulanan (Triwulan) dan
laporanTahunan. Laporan ini memiliki posisi yang sangat penting
dalam mendukung hasil akhir pelaksanaan pekerjaan. Dalam
laporan ini akan diketahui tingkat kemajuan pekerjaan dan hal-hal
yang menjadi penghalang. Dari laporan ini dapat dilakukan
koordinasimengenai pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai, lebih,
atau kurang dari target (kurva S) yang telah direncanakan.
Apabila terjadi keterlambatan maka konsultan harus menekan
progressdibeberapa item pekerjaan hingga target dalam kurva S
dapat dicapai. Laporan ini akan mencakup beberapa item;
Kemajuan pekerjaan termasuk pekerjaan fisik dan supervisinya;
Penggunaan keuangan dan permasalahan yang terjadi di
lapangan;
Hal.5 - 35
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 36
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Laporaninidibuatuntukkegiatandalamlaporandiskusiteknis dan
SidangPleno.
1. Pekerjaan Tanah
Hal.5 - 37
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Harga satuan untuk material galian dari berbagai macam lokasi sudah
termasuk biaya pengangkutan dan pembuangan ke spoil bank, kecuali
material galian dari borrow area atau quarry yang digunakan sebagai
material timbunan pada Bendungan Utama atau material yang digali
dari jalan Masuk yang sebagian digunakan untuk timbunan jalan.
Material galian yang baik/cocok, yang diambil dari borrow area atau
quarry untuk pembangunan bendungan atau pekerjan lain, dianggap
sebagai material dasar untuk timbunan dan harganya sesuai dengan
material yang sejenis.
Gambar. 5.11.
Hal.5 - 38
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Pembersihan
Seluruh daerah yang dibersihkan adalah daerah yang sesuai dengan
gambar atau petunjuk Direksi. Pada dasarnya pekerjaan ini terdiri
dari pembersihan pohon-pohon, tanam-tanaman, kayu-kayu, akar-
akar, semak belukar, sampah dan bahan yang tidak terpakai pada
daerah yang ditentukan Direksi.
Hal.5 - 39
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Semua material yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan
kalau memungkinkan dibakar sekaligus. Pembakarannya harus atas
persetujuan Direksi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pembakaran ini harus dilaksanakan secara sempurna sehingga
semua menjadi abu. Kontraktor harus berhati-hati sekali agar api
tidak menjalar keluar daerah penebangan dan perlengkapan
pemadam kebakaran harus tersedia setiap saat.
b. Pengupasan
Pengupasan dilaksanakan pada semua permukaan yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Pekerjaan ini
meliputi menghilangkan top soil/tanah permukaan, batu-batuan,
akar-akaran dan material lain yang tidak diperlukan sampai
kedalaman tertentu seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau
atas petunjuk Direksi.
a. Umum
Dalam menangani bahan peledak maupun melaksanakan pekerjaan
peledakan, Konsultan pengawas akan meminta kepada kontraktor
Hal.5 - 40
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. Pekerjaan Peledakan
Untuk semua pelaksanaan peledakan, kedalaman dan ukuran
lubang serta ukuran dan ciri-ciri muatan harus direncanakan lebih
dahulu untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Bahan peledak
untuk setiap peledakan, dengan kuantitas dan kekuatan yang
ditentukan, haruslah sedemikian rupa sehingga lokasi-lokasi yang
diledakkan tidak diluar batas galian.
Kalau pekerjaan galian mendekati akhir galian, maka kedalaman
lubang untuk peledakan dan banyaknya bahan peledak yang
dipakai per lubang harus dikurangi sesuai dengan petunjuk Direksi.
Untuk galian pondasi pada zona inti kedap air dan/atau konstruksi
beton harus mendapat persetujuan Direksi untuk mencegah
kehancuran sisi samping dan dasar dari pondasi batuan segera
sebelum penempatan material zona inti dan/atau beton,
Hal.5 - 41
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
1. Galian tanah
Galian tanah merupakan galian terbuka yang mencakup semua
material tanah, lempung, lumpur, batuan pasir, batuan lepas dan
sebagainya tetapi tidak termasuk batuan.
2. Galian batuan
Galian batuan pada galian terbuka yang mencakup semua material
batuan dimana untuk memecahkan batuannya harus menggunakan
bor dan peledakan (blasting) sesuai yang disarankan oleh Direksi.
Hal.5 - 42
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
5. Galian Terbuka
a. Umum
Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen
harus dibuat pada batas, tahapan dan ukuran yang ditunjukkan
pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi, atau sampai ditemukan
penutup grouting (cap concrete).
Dan tidak ada tambahan biaya dalam harga satuan pada Daftar
Kuantitas dan Harga untuk galian, jika galian dilaksanakan dalam
keadaan basah.
Hal.5 - 43
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 44
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Tidak kurang dari dua puluh empat (24) jam sebelum dimulainya
pekerjaan survai, Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu
pada Direksi catatan mengenai garis dan titik-titik pokok di
lapangan, dan catatan pengukuran kuantitas nyata, harus
diseerahkan pada Direksi.
Hal.5 - 45
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Kontraktor harus mendapatkan dan menempatkan berbagai
macam material untuk timbunan inti, lantai kerja dan permukaan
di lokasi seperti petunjuk dari Direksi.
Mutu material di atas harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
dan tidak termasuk semua zat organik atau material yang
mengganggu lainnya.
Hal.5 - 46
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 47
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 48
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan ini termasuk biaya
tenaga kerja, peralatan, material, dan pengetesan yang diperlukan
untuk menggali atau memperoleh material disumber-sumber alami
atau pemrosesan di “crushingplant” bila diperlukan,
pengangkutannya ke lokasi dimana material harus ditempatkan,
penebaran dan pemadatan seperti yang diperlukan dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang berhubungan.
8. Penggalian untuk Pondasi Bendungan
a. Umum
Galian terbuka untuk pondasi bendungan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercatum spesifikasi teknik. Pokok-pokok pada
Daftar Kuantitas dan Harga untuk penggalian pondasi bendungan
termasuk semua penggalian yang diperlukan untuk mendapatkan
garis-garis batas, tingkatan dan dimensi seperti pada Gambar atau
seperti yang disarankan Direksi, termasuk galian di bawah
permukaan pondasi, untuk perbaikan bila ada keretakan-keretakan
atau kekurangan-kekurangan lain, pembersihan pondasi tambahan
bila perlu serta semua galian terbuka yang lain di daerah pondasi.
Hal.5 - 49
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Konsultan pengawas akan meminta Kontraktor untuk menyerahkan
perincian galian terbuka pada Bangunan Pelimpah (spillway)
termasuk Bangunan Pengambilan irigasi dan Bangunan Pembilas
(SandFlushing), untuk disetujui Direksi.
Hal.5 - 50
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Kontraktor harus menyerahkan rencana usulan galian terbuka untuk
jalan yang permanen kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya, dan pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam Konstruksi Jalan masuk.
Hal.5 - 51
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Kualitas material galian dari berbagai tipe galian adalah material
yang akan diangkut ke spoil bank seperti tercantum dalam Gambar
untuk dibuang. Tetapi bila Direksi menyarankan bahwa material
galian dalam jumlah tertentu bisa dipakai untuk bangunan
permanen, maka material yang cocok sementara ditumpuk di tempat
seperti tercantum di Gambar (Stockpile), yang nantinya untuk
dipakai penimbunan, akan diangkat dan ditempatkan pada
bangunan permanen, sesuai petunjuk Direksi.
Hal.5 - 52
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Untuk pekerjaan tambah kurang yang terjadi, antara lebih kecil dan
lebih besar dari yang tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga,
maka pembayaran dilakukan sesuai dengan harga satuan yang
tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga. Apabila volume
timbunan melebihi yang tersebut diatas, maka penyesuaian harga
satuan tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga berdasarkan
negosiasi antara Direksi dan Kontrakor.
Hal.5 - 53
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 54
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 55
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 56
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Zona kedap air untuk bendungan dam harus dibuat/dibangun
berdasarkan pasal pada spesifikasi teknik.
Semua bahan galian yang dipakai pada test pit atau sub permukaan
pada investigasi dan semua lubang, celah dan yang tidak merata
yang ada di bendungan, yang melampaui garis batas galian yang
ditetapkan untuk pondasi bendungan, harus diisi dengan material
zona inti lalu dipadatkan sesuai dengan spesifikasi seperti yang
tercantum pada zona inti kedap air untuk bendungan atau dengan
urugan beton (dental work) atau sesuai petunjuk Direksi.
Sebelum penempatan pada zona inti kedap air (zona 1), pondasi
batuan harus digali dengan baik dengan formasi seperti yang
diperlukan dengan alat atau cara yang disetujui Direksi, untuk
mencegah hancurnya permukaan pondasi.
Hal.5 - 57
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Kecuali bila ada persetujuan atau saran Direksi, kadar air material
zona 1 selama pemadatan dan sesudahnya harus berkisar minus 3%
sampai plus 1% dari kadar air optimal dibawah SPCE (Standard
ProctorCompctionEffort), dengan catatan bahwa kadar air rata-rata
berkisar antara kadar air optimum dan minus (-2) % dari kadar air
optimum dan berat isi kering tidak boleh kurang dari 95% berat isi
kering maksimal menurut SPCE, dan berat isi kering rata-rata tak
boleh kurang dari 98% berat isi kering maksimal, kadar air di
lapangan dan kadar air optimal material zona 1 akan dientukan
Direksi, berdasarkan sampel random.
Bila kadar air yang diambil dari sampel tersebut tak memenuhi
batas-batas yang diinginkan, Kontraktor harus mengolah material
sedemikian rupa sehingga kadar air ada pada batas yang diinginkan,
dengan didasari oleh serangkaian pengetesan-pengetesan
selanjutnya.
Direksi punya hak untuk mengatur batas-batas kadar air
berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengetesan pada
bangunan, dan disini tak ada perubahan satuan harga per unit meter
zona 1 seperti tertera pada harga kontrak.
Sebelum pengambilan material zona inti dari borrow area, kadar air
material harus dibuat mencapai batas yang diperlukan dan material
langsung dibawa ke lokasi timbunan dan ditempatkan disana, sesuai
petunjuk Direksi dan Kontraktor diperbolehkan menggali material di
borrow area dan diangkut langsung ke lokasi timbunan serta
dipadatkan.
Hal.5 - 58
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
6. Penempatan
Distribusi dan gradasi material yang akan ditempatkan haruslah
lapisan-lapisan yang tidak membuat cekungan, goresan atau lapisan
material yang berbeda dengan susunan atau gradasi atau kadar air
material disekelilingnya.
Hal.5 - 59
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
f. Pemadatan
Bila masing-masing lapisan material pada kondisi dengan kadar air
seperti yang diperlukan, maka harus dipadatkan untuk mencapai
berat isi kering maksimal 95% dengan alat towed atau
selfpropelledtamplingroller atau dengan pneumatictireroller atau
semacamnya.
Hal.5 - 60
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 61
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
i. Penempatan
Pecahan-pecahan batu yang ditemukan pada zona 1 yang sudah
ditempatkan dan ukurannya lebih besar, harus dipindah sebelum
material dipadatkan, kecuali ada saran dari Direksi.
14. Zona Filter Halus Dan Zona Filter Transisi Untuk Timbunan
Bendungan Utama
a. Umum
Material yang dibutuhkan untuk zona filter halus (pasir) diperoleh
dari tempat yang telahditentukan, atau yang disetujui Direksi
sedangkan material untuk zona filter transisi merupakan material
Hal.5 - 62
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Penempatan
Pecahan batuan yang dijumpai di lokasi dimana material
ditempatan, yang ukurannya lebih besar dari ukuran yang
ditentukan harus diganti sebelum penempatan material, kecuali bila
ada usul lain dari Direksi.
Hal.5 - 63
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. Pemadatan
Masing-masing lapisan material untuk zona iniharus dipadatkan
sehingga mencapai densitas relatif tidak kurang dari 70% dengan
alat “vibrator roller” yang beratnya lebih dari 9 ton.
Ini bisa dicapai dengan melewatkan rollersesuai dengan hasilfieldtest
pada permukaan sampai semua yang ditentukan, dengan catatan
bekas-bekas roller harus dipadatkan sampai lebih dari 30 cm dan bila
dipadatkan, kepadatan harus betul-betul rata di seluruh permukaan.
Hal.5 - 64
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bila pemadatan pada zona ini, ada bagian permukaan zona yang
menghalangi mengalirnya air lewat zona itu, dan atau untuk
mencegah ikatan yang baik dengan permukaan berikutnya,
Kontraktor harus menghilangkan bagian yang menghalangi tadi
sehingga ikatan yang memuaskan diantara lapisan-lapisan bisa
diperoleh.
Bila ada material yang lain daripada material yang digali di pondasi
bendungan dan atau bangunan pelimpah atau pondasi bangunan-
bangunan lain, yang dipakai sebagai material zona ini, maka harga
satuannya akan ditentukan oleh Direksi, berdasarkan negosiasi–
negosiasi dengan Kontraktor, seperti ditentukan oleh syarat-syarat
kontrak.
a. Umum
Material zona timbunan random untuk timbunan bendungan terdiri
dari galian batuan yang diambil dari galian disekitar lokasi
bendungan (kiri dan kanan) atau daerah lain yang disetujui.
Hal.5 - 65
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Penempatan
Pelaksanaan dalam penanganan penempatan dan pemadatan
material zona timbunan random harus menghasilkan distribusi dan
gradasi yang baik diseluruhzona. Batuan yang menggerombol yang
mengganggu pemadatan harus dihilangkan.
Hal.5 - 66
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. Pemadatan
Masing-masing zona timbunan random harus dibasahi sesuai saran
Direksi dan dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan dengan
vibrator roller yang dilewatkan sesuai hasil fieldtest pada masing-
masing strip yang sama lebarnya dengan panjang drum roller,
sampai seluruh permukaan zona dipadatkan sesuai kepadatan yang
diinginkan, namun berapa kali roller atau bulldozer dilewatkan
tergantung dari hasil test lapangan dan pelaksanaan fieldtest.
a. Umum
Hal.5 - 67
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Penempatan
Material zona rip-rap harus ditempatkan pada zona horisontal
secara kontinyu sehingga mencegah adanya segregasi, kantung-
kantung batuan atau formasi yang hampa. Ketebalan setiap zona
sebelum pemadatan. Material berikutnya harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga distribusinya disetujui oleh Direksi.
c. Pemadatan
Setiap zona material harus betul-betul basah seperti saran dan
petunjuk Direksi dan dipadatkan sesuai dengan kepadatan yang
diperlukan dengan alat fibroller yang beratnya lebih dari tiga puluh
(20) ton atau dengan cara lain seperti yang disarankan oleh Direksi.
Bila material yang dipakai pada zona rip-rap lain daripada material
yang dipilih dari material bekas galian Spillway, maka harga
satuannya harus sesuai dengan ketentuan Direksi dan berdasarkan
Hal.5 - 68
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Pasal ini menjelaskan tentang pelaksanaan fieldtest untuk
menentukan efektifitas dari berbagai cara penggalian, penempatan,
penebaran dan pemadatan material untuk timbunan bendungan.
Sesudah fieldtest dilaksanakan, maka material harus dipindahkan
oleh Kontraktor, kecuali bila ada saran lain dari direksi.
Hal.5 - 69
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(4) Pengetesan
Direksi akan melaksanakan pengetesan gradasi, kepadatan dan
pengetesan kadar air, dan melaksanakan observasi settlement
dan inspeksinya mengevaluasi pelaksanaan fieldtest. Kontraktor
harus memberikan bantuan kepada Direksi untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Peralatan
Semua peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini harus
disediakan Kontraktor, seperti yang diperlukan untuk penggalian,
pemrosesan, stockpilling, pengangkutan, penempatan, penebaran,
kontrol kadar air dan pemadatan pada fieldtest. Alat pemadatan dan
pemercikan air yang dipakai harus sama jenisnya dengan dipakai
pada pelaksanaan timbunan bendungan, kecuali ada saran lain dari
Direksi.
Pemakaian alat lain harus diijinkan oleh Direksi, dan haruslah
menunjukkan kemampuan yang sama dengan kemampuan alat yang
dispesifikasikan, seperti yang ditentukan pada pengetesan dasar.
Hal.5 - 70
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(6) Pemadatan
Pemadatan dilaksanakan dengan melewatkan alat pemadatan
seperti yang disyaratkan di atas fieldtest. Setiap bagian fieldtest
harus dilewati alat pemadatan agar tercapai kepadatan yang
diperlukan.
Hal.5 - 71
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
d. Pengetesan
Kontraktor harus mengambil contoh material timbunan untuk
diadakan tes gradasi, kepadatan dan kadar air, dimana
pengetesannya dilaksanakan dengan interval yang banyak, dan
Kontraktor akan melaksanakan perbaikan, penyesuaian atau
modifikasi mengenai cara-cara pelaksanaan dan kadar air sehingga
tes dianggap memadai, untuk memperoleh informasi dan data
pengetesan yang diperlukan, tanpa ada biaya tambahan dan harus
ditanggung oleh Kontraktor. Banyaknya material fieldtest yang
ditempatkan serta kemajuan fieldtest akan dipengaruhi oleh
pelaksanaan pengetesan.
Pemadatan yang didapat di bagian individual test akan ditentukan
oleh pengetesan kepadatan di lapangan dan di atas material yang
mempunyai partikel besar yang mungkin mempengaruhi hasilnya
nanti yaitu dengan cara “settlementtest” atau dengan kedua cara bila
diperlukan.
Hal.5 - 72
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(1) Harus disiapkan contoh zona inti untuk di tes, sesuai dengan
ASTM, designation D2217, Procedure B, kecuali bahwa
pengurangan kadar air pada contoh harus pada suhu tidak
diatas 50o C.
(2) Berat isi kering maksimum dengan kadar air optimum untuk
material zona 1 seperti material timbunan dan material
perkerasan untuk jalan masuk permanen, harus ditentukan
sesuai dengan ASTM D698 atau JIS A-1210, asalkan:
Hal.5 - 73
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 74
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 75
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 76
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
dan sebagainya sesudah material dari quarrysite dan borrow area dan
batu besar yang sudah diproses dengan crushingplant ditumpuk di
tempat yang berdekatan dengan cara yang benar untuk menghindari
segragasi.
Tiga puluh (30) hari sebelum pemasangan instalasi atau alat apa saja
yang dipakai untuk pemrosesan, pengerjaan, pengangkutan,
penyimpanan dan penentuan, proporsi material beton,
pencampuran dan pengangkutan serta penempatan beton dan
mortar, Kontraktor harus menyerahkan Rencana Mutu Pekerjaan
Beton yang isinya mencakup : prosedur, metode kerja, flowchart,
gambar dan penjelasan tertulis agar ada perencanaan yang baik
dalam memproduksi dan menempatkan beton dan mortar yang
terkait dengan Pekerjaan dalam pemenuhan persyaratan dalam
spesifikasi ini.
Hal.5 - 77
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Semen
Semen yang dipakai pada pekerjaan ini harus berkualitas sama
dengan semen Portland, tipe biasa seperti standar JIS R 5210 atau
yang disarankan ASTM C 150 dan atau yang disarankan oleh
Direksi.
Hal.5 - 78
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Tidak ada semen yang sudah disimpan selama 90 hari atau lebih
yang dibenarkan dipakai untuk Pekerjaan ini, kecuali bila hasil
pengujian cukup memuaskan untuk dipakai pada pekerjaan ini.
Kontraktor harus menjamin bahwa persediaan semen masih cukup.
pada hari pertama setiap bulan Kontraktor harus memberi tahu
berupa laporan persediaan/stock kepada Direksi mengenai data
sebagai berikut:
(1) Umum
Kontraktor harus menyediakan bahan tambahan beton (bahan
pencampur) untuk menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan
dan penyelesaian pekerjaan beton dan mortar. Bahan
pencampur yang lain daripada tipe “air entraining” atau tipe
“set retarding” tidak dibenarkan dipakai, kecuali bahan
pencampur “air entraining” dan “set retarding”, Kontraktor
harus terlebih dahulu memberi tahu kepada Direksi darimana
asal diperolehnya bahan pencampur, kemudian melengkapinya
dengan informasi teknik dan contoh pengujiannya setidaknya
90 hari sebelum waktu pemakaiannya.
Semua pengujian untuk bahan pencampur harus dilakukan
Kontraktor atas biayanya sendiri dan hasil uji harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Hal.5 - 79
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
20 5.0 + 1
40 4.0 + 1
80 3.0 + 1
Hal.5 - 80
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
23. Agregat
a. Umum
Material yang dipakai untuk menghasilkan agregat halus dan kasar
diperoleh dari quarrysite atau borrow area seperti pada gambar atau
dari lokasi lain yang disarankan Direksi.
Dari pengujian sampel oleh direksi yang diambil dari borrow area
untuk pasir dan kerikil, menunjukkan bahwa sampel tersebut
mengandung material yang cocok untuk agregat kasar dan halus,
tetapi kualitas material yang diperoleh dari borrow area harus
ditentukan oleh Kontraktor.
Bila material untuk agregat harus diperoleh selain dari borrow area
ataupun quarrysite, Kontraktor harus menyerahkan sampel/contoh
masing-masing sebanyak 50 kg untuk agregat halus dan kasar untuk
dipakai pada pekerjaan ini, setidak-tidaknya 2 bulan sebelum
material tersebut diperlukan. Biaya untuk pengujian tersebut
ditanggung oleh Kontraktor.
Hal.5 - 81
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bila material diambil dari lokasi selain borrow area dan quarrysite,
Kontraktor harus melakukan pembersihan tumbuh-tumbuhan, akar-
akaran, rerumputan dan lempung serta pasir dan kerikil yang tidak
memadai, batuan lapuk dann batuan yang tidak memadai serta
benda-benda lain dari permukaan di mana diperoleh material untuk
agregat.
b. Agregat Halus
Istilah agregat halus dimaksudkan untuk memberi istilah agregat
dengan partikel maksimum 5 mm. Agregat halus untuk beton,
mortar dan grout harus disediakan Kontraktor.
Hal.5 - 82
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Agregat halus harus terdiri dari pecahan batuan keras, padat, tahan
lama dan tidak dicat dengan gradasi memadai dan harus bebas
kotoran, debu, lempung atau zat organik lain atau material lain yang
tidak diperlukan. Kadar air agregat halus yang dibawa ke
batchingplant dapat bervariasi tidak lebih dari 1.0% dalam waktu 1
jam dan tidak boleh bervariasi melebihi 3.0% dalam waktu kerja 1
shift.
Modulus kehalusan untuk agregat halus berkisar antara 2.5 dan 3.3.
Persentasi zat yang merugikan pada agregat halus tidak melebihi
nilai berikut:
Hal.5 - 83
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bila agregat dari sumber yang berlainan diuji pada molen pada saat
sama, harus dicampur sedemikian rupa sehingga
pengklasifikasiannya sama dalam pencampuran berikutnya.
a. Agregat Kasar
Istilah agregat kasar dipakai untuk agregat yang ukuran nominalnya
5 mm dan digradasikan mulai dari 5 mm sampai ukuran terbesar
seperti yang diperlukan dalm pekerjaan. Agregat kasar untuk beton
harus disediakan Kontraktor dan agregat tersebut harus terdiri dari
tipe agregat buatan pabrik, kecuali bila ada saran lain dari Direksi.
Agregat kasar harus bersih, keras, baru, tidak lapuk, berbentuk baik,
padat, tidak dicat dan bebas dari partikel-partikel yang panjang atau
datar, zat-zat organik atau material lain yang mengganggu.
Gradasi agregat kasar (persentasi standarnya dengan melewatkan
berat air ke mata saringan) harus seperti di bawah ini, tetapi bila
bervariasi bila ada saran Direksi dan bila ini yang menjadi keputusan
Direksi, Kontraktor tidak berhak mendapatkan biaya tambahan.
Hal.5 - 84
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bila material lebih halus dari saringan 0.088 mm terdiri dari debu
batuan yang bebas dari lempung atau silt, maka persentasi berat
bertambah hingga 1.5.
(b) Berat agregat yang hilang lebih dari 12% berat, bila diuji
dengan sodium sulfat 5 siklus untuk mengetahui bagus
tidaknya.
10 ASTM No. 5 11 mm
20 7 mm 22 mm
40 16 mm 44 mm
80 32 mm 88 mm
Air yang dipakai untuk beton, grouting dan mortar untuk pencucian
agregat dan untuk pembahasan beton harus betul-betul bersih dan
bebas dari lumpur, zat-zat organik dan dilakukan tes laboratorium
sebelum dipergunagan sebagai air pencampur, pengambilan sampel
untuk pengetesan air pencampur harus diketehui oleh Direksi,
Hal.5 - 85
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Beton harus terdiri dari semen Portland, air, agregat halus dan kasar
dan bahan pencampur yang sudah dispesifikasikan, semuanya
dicampur dan diaduk sampai mencapai ketetapan yang tepat.
Kelas Uraian
Hal.5 - 86
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 87
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Banyaknya air ang dipakai pada beton, harus diatur Direksi, yaitu
dalam batas-batas yang ditentukannya untuk perbandingan air dan
semen yang diperlukan untuk memperoleh beton yang baik, dengan
mempertimbangkan efek pemakaian bahan pencampur yang
disyaratkan.
Untuk pelaksanaan trial mix dan pekerjaan yang berkait, tidak ada
biaya tambahan, kecuali penyediaan dan pemasangan alat
pengujian, sudah termasuk pada harga satuan beton, pada Daftar
Kuantitas dan Harga.
Sampel dan pengujian material beton, beton baru dan beton keras,
harus dilakukan Kontraktor di bawah pengarahan Direksi, sesuai
dengan standar JIS atau ASTM atau semacamnya. Uji agregat beton,
beton baru dan beton keras, termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal-
hal sebagai berikut:
Hal.5 - 88
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Kalau keadaannya lain, misalnya kalau kalau kadar air agregat halus
naik turun, maka diperlukan pengujian beton baru yang lebih sering
dan Kontraktor tidak berhak mendapatkan biaya tambahan, karena
sampel atau pengujian tambahan untuk beton baru di lokasi
manapun, harus sesuai saran Direksi. Hasil pengujian tersebut
secara rutin harus diserahkan Direksi dalam bentuk dan interval
seperti yang disarankan Direksi.
Direksi harus melakukan tes material beton, beton baru dan beton
keras bila dianggap perlu, dan Kontraktor harus membantu Direksi
untuk pelaksanaan tes.Biaya pengetesan material beton sudah
diperhitungkan dalam analisa harga satuan yang akan ditawarkan
Tegangan tekan beton harus ditentukan dengan tes uji kubus beton
yang dimensinya ( 15 x 15 x 15 ) cm. Benda uji kubus beton diambil
pada saat di batchingplant dan sebanyak 3 benda uji kubus beton
dan sebelum beton dituang ke dalam cetakan konstruksi. Setiap
Agitator truck ( volume ± 5m3 ) dilakukan pengambilan sample
sebanyak 3 benda uji kubus beton. Beton yang mengandung agregat
yang lebih kasar dari 40 mm harus diayak dalam keadaan basah
Hal.5 - 89
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
26. Batching
Hal.5 - 90
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 91
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Cara kerja pada alat batching harus dilakukan sehingga tidak terjadi
kebocoran bila katup ditutup.Peralatanbatching harus dioperasikan
dan dipelihara sedemikian rupa sehingga mencegah adanya debu
pada peralatan pada waktu pengukuran dan keluarnya cmpuran
material.
27. Pencampuran
Hal.5 - 92
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Kapasitas Waktu
mixer (m3) mencampur
(menit)
3 sampai 2 2.5
2 sampai 1.5 2
1.5 atau 1.5
kurang
Hal.5 - 93
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
28. Pengecoran
a. Umum
Pengecoran beton belum bisa dilaksanakan sampai pemasangan
bekisting diselesaikan dulu oleh Kontraktor dan sudah di cek dan
disetujui Direksi.
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan pada waktu turun hujan
atau pada waktu air menggenang kecuali ada saran dari Direksi.
Hal.5 - 94
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Suhu beton pada waktu pengecoran tidak boleh melebihi 35 oC. Bila
perlu, Kontraktor mempertahankan suhu beton di bawah 35oC saat
pengecoran beton dan Kontraktor harus memakai cara yang efektif
untuk pendinginan agregat, mendinginkan air pencampur,
pengecoran di malam hari atau cara apa saja yang disarankan
Direksi.
Bila beton di cor pada saat cuaca dengan suhu beton melampaui
35oC sesuai saran Direksi, Kontraktor harus menggunakan “water-
reducingadmixture”, tipe set-retarding, untuk mengurangi efek yang
kurang baik bagi beton, yang disebabkan suhu tinggi.
Cara dan alat yang dipakai untuk mengangkut dan mengecor beton
dan waktu yang hilang selama pengangkutan tidak boleh
menyebabkan segregasi agregat kasar, turunnya slump sampai
lebih dari 25 mm atau hilangnya kandungan udara sebelum
konsolidasi sampai lebih dari 1% pada waktu beton di cor pada
pekerjaan.
Hal.5 - 95
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bodi non-agitator truck harus halus dan kedap air, dan harus
ada tutup bila diperlukan untukmelindunginya dari air hujan.
Non-agitator truck harus membawa beton lokasi pekerjaan,
yaitu beton yang dicampur dengan baik dan rata. Beton
dianggap rata pencampurannya bila sampel dari seperempat
beban, mempunyai slump tidak lebih dari 2.5 cm. Pengecoran
beton harus rampung dalam 1.0 jam sesudah memasukkan air
pencampur pada semen dan agregat.
(3) Chutes
Hal.5 - 96
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
6. Pengecoran
Bila beton dicor secara monolit maka harus diikuti petunjuk sebagai
berikut:
(a) Pengecoran beton boleh ditunda tidak kurang dari satu jam atau
tidak lebih dari 3 jam di bagian atas dari bagian yang berbuka
dan di bagian bawah, lantai, pelat dan bagian bangunan yang
lain. Bila konsolidasi beton ditempatkan sesudah penundaan di
Hal.5 - 97
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(d) Beton yang dicor di atas bagian yang terbuka dan di dek, lantai,
balok, girder dan bagian-bagian semacamnya harus dicor dengan
slump serendah mungkin dan Kontraktor harus merasa yakin
bahwa konsolidasi beton tersebut terlaksanan dengan baik.
f. Konsolidasi
Hal.5 - 98
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
harus bisa segera dibongkar dan dipasang lagi ke posisi lain pada
bekisting dan harus beroperasi dengan kecepatan sedikitnya 8000
putaran/menit.
Hal.5 - 99
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Beton yang dibasahi dengan air harus tetap basah setidaknya 14 hari
sesudah pengecoran beton, atau sampai tertutup dengan beton yang
baru, yaitu dengan direndam air atau dengan pipa penyemprot atau
penyemprot mekanis atau dengan cara lain yang disarankan Direksi,
sehingga semua permukaan terus menerus dalam keadaan basah,
pembasahan harus ditangani sedemikian rupa sehingga mencegah
terbentuknya noda pada permukaan beton yang akan tampak terus.
Hal.5 - 100
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 101
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 102
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Umum
Semua material yang dipakai untuk bekisting, dari kayu atau dari
baja, harus lebih dulu disetujui Direksi. Kayu harus bagus dan lurus,
bebas dari penyimpangan, bengkokan dan kekeroposan, serta lebar
dan tebalnya harus sama dan halus, sebelum pembuatan bekisting.
Bekisting yang dipakai pada alur air dan untuk beton yang akan
tampak harus ditutup dengan plywood dan harus bebas dari semua
cacat yang menghasilkan noda pada permukaan beton.
Bila yang dipakai adalah plywood, maka tidak boleh dibungkus, tidak
kerut-kerut dan diproduksi dengan lem khusus anti air. Kalau bisa,
plywood harus punya lebar dan panjang sama.
Hal.5 - 103
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Finishing
atau
permukaan
Bahan bekisting dari
bekisting Bahan bekisting dari baja
kayu
yang
diperlukan
F1 Tipe apa saja seperti yang Seperti yang disarankan
disarankan Direksi dan diijinkan Direksi
Tipe yang sudah
F2 Seperti yang disarankan
disetujui Direksi atau
dan diijinkan Direksi
plywood
F3
Plywood Tidak diperbolehkan
Plywood yang dilapisi
F4
plastik atau epoxy
c. Pemasangan Bekisting
Hal.5 - 104
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Bekisting yang dipakai lebih dari satu kali, kondisinya harus dijaga
dan harus betul-betul bersih untuk dipakai lagi. Bekisting untuk
permukaan dinding bagian luar harus bersih betul, yaitu dengan
menyemprot kayu dengan air.
6. Pengangkatan Bekisting
Hal.5 - 105
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(a) Umum
Hal.5 - 106
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 107
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 108
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Beton yang cacat atau rusak harus dibongkar dan diganti dengan
beton lain oleh Kontraktor dan biayanya ditanggung Kontraktor
sendiri. Alinyemen yang tidak teratur karena kurangnya finishing
pada permukaan, tonjolan bekisting atau cacat yang lain harus
diperbaiki dan biaya dtanggung oleh Kontraktor. Sebelum pekerjaan
akhir diterima, Kontraktor harus membersihkan semua permukaan
beton yang tampak dari semua noda, sesuai dengan saran Direksi.
Beton yang rusak dan beton yang retak atau cacat karena tekanan
permukaan yang melebihi, harus digali dan dibentuk lagi sehingga
permukaan mempunyai garis batas seperti yang disyaratkan, atau
harus dibongkar dan diganti dengan mortar kering atau beton
Hal.5 - 109
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 110
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 111
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
(c) Damar epoxy yang tidak dipakai, bik yang diisikan atau yang
tidak diisikan, harus dibuang bila syarat keplastisannya telah
hilang. Damar yang lebih atau tumpah harus dibersihkan pada
waktu dalam keadaan plastis.
Hal.5 - 112
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
32. Penulangan
a. Umum
Hal.5 - 113
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 114
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
dipasang pada beton. Beton penutup seperti itu harus diisi dengan
beton khusus, sesudah pemasangan selesai.
Hal.5 - 115
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
12 mm dalam 3 m
18 mm dalam 6 m
30 mm dalam 12 m
6 mm dalam 3 m
12 mm dalam 10 m atau lebih
12 mm dalam 6 m
18 mm dalam 12 m atau lebih
Hal.5 - 116
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Minus 6 mm
Plus 12 mm
3 mm dalam 3 m
Perbedaan tangga:
2 mm untuk naik
3 mm untuk tapak
Hal.5 - 117
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 118
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. ConstructionJoints
Hal.5 - 119
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Penempatan ContractionJoint
Hal.5 - 120
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
38.Waterstop
a. Umum
Waterstop tipe dan lebar seperti yang ditentukan oleh Direksi harus
disediakan Kontraktor dan ditempatkan pada posisi seperti dalam
gambar atau seperti pengarahan dari Direksi.
b. Sambungan Waterstop
(a) Bahwa material tidak rusak karena panas, tegangan atau karena
pemakaian material semen
(b) Bahwa sambungan mempunyai kekuatan tarik (tensilestress) tidak
kurang dari 80% yang diperlukan material
(c) Sambungan kedap air dan
(d) Perkuatan (rib) dan bola tengah (centralbulb), harus cocok betul
dan rata.
Hal.5 - 121
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 122
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Pekerjaan yang
termasukdalamspesifikasimeliputipenyediaantenagakerja, bahan,
peralatansertapekerjaan lain yang terkaitsepertipemboranbatuan,
pencucian, pengujianlubang grout, penyediaanpengangkutan,
pencampuran dan injeksibahan; penyediaan dan pemasangan pipa
grout, grout outlet, pemboran inti dan pengujianlubangtekanan air,
sepertitercantumdalam Gambar atauseperti yang ditentukan oleh
Direksi.
Kontraktor yang bertanggung jawab atas mutu pekerjaan serta
pelaksanaan semua jenis pemboran dan grouting.
Hal.5 - 123
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Air yang dicampur untuk grouting harus bersih dan bebas dari
kandungan asam, minyak, alkali, garam zat organic atau zat-zat lain
yang bias mengganggu. Semua semen yang dipakai untuk grouting
harus berkualitas sama dengan semen Portland (sesuai dengan
ketentuan ASTM C 150 – 67 dan/atau disetujui Direksi). Semen
tidak terdiri dari partikel yang lebih besar dari pada 80 mikron.
a. PeralatanPemboran
Hal.5 - 124
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. PeralatanUntukGrouting
Hal.5 - 125
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 126
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
d. Stand Pipe
a. Konsolidasi Grouting
Konsolidasigroutingharusdilaksanakan pada
pondasikonduitatautempat lainsesuai yang disarankan oleh
Direksi. Kedalamankonsolidasigroutingharussesuai yang
diunjukkandalam Gambar, atausesuai saran Direksi.
Lubang grout pada pondasibendunganharusvertikal dan
diaturdenganjarak3 meter pada gradasisejajardengan axis
sumbuspillway dan masing-masingberjarak 3 m seperti yang
ditunjukkandalam Gambar, kecualiada saran lain dariDireksi.
2) PemboranLubangGrout
Lubanggroutuntukkonsolidasi grouting
harusdibordengankedalamanmaksimum 5 m dalamsatu kali
kerja. Kedalamanlubangharusdicek oleh
Direksisebelumpelaksanaangrouting.
Lubangharusdibor, dicucidenganmenggunakancampuranudara-
air dan digroutsecaraberurutandengansuatuaturan yang
dientukandilapangan oleh
Direksiuntukdisesuaikandengankondisilapangan.
Hal.5 - 127
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3) ProsedurKonsolidasiGrouting
4) Konsentrasi Grout
DokumentersebutharusmencantumkanbahwaKontraktorharusbe
rhati-hatiuntukmencegahadanyakerusakan pada
bagianpekerjaan yang sudahada.
Hal.5 - 128
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
5) Waktu Penyelesaian
Jika grout yang diinjeksi bocor karena retakan, celah, dan lain-
lain, selama grouting, sumber kebocoran harus ditambal dengan
baik sesuai petunjuk Direksi. Pada waktu grouting lubang,
lubang yang berdekatan harus tetap tidak bertutup untuk
memindahkan aliran udara dan air. Jika grout bocor dari lubang
ini cukup mengganggu proses grouting, lubang tersebut untuk
sementara harus ditutup. Lubang ini harus di grout secepat
mungkin sebelum grout yang telah mengalir tersebut mapan.
Hal.5 - 129
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Curtain Grouting
3) ProsedurCurtain Grouting
Packer harus dipasang 0.5 m di atas bagian atas yang akan
digrout. Pada tahap pertama, packer harus dipasang 0.5 m dari
permukaan batuan atau 0.5 m diatas garis galian. Modifikasi
tinggi grouting tahap pertama dilaksanakan sesuai dengan yang
disarankan oleh Direksi.
Lubang grout akan berbentuk kipas pada bagian dalam semua
abutment harus dilengkapi platform beton dan angker untuk
menstabilkan posisi mesin bor.
Berdasarkan uji grouting dan pertimbangan-pertimbanganlain,
tekanan yang dipakai utk pengujian permeabilitas tekanan air
Hal.5 - 130
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
VARIASI TEKANA
KEDALAMA TEKANAN UNTUK N INJEKSI
TAHAP
N (m) UJI LOLOS AIR AKHIR
(kg/cm2) (kg/cm2)
c. GroutingUntukTerowong
1) Backfill Grouting
Hal.5 - 131
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) Consolidation Grouting
Hal.5 - 132
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 133
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Pada tes pengeboran inti lubang uji ataulubang lain seperti yang
disarankan oleh Direksi,
tespermeabilitaslubangborharusdilakukanuntuktujuanmemperkirak
ankondisibatuansebelum dan sesudah grouting. Setelah
satubagiandarilubangdites, dibersihkansampai air yang keluar
bersih, packer harus disetel dengan kerapatan tidak lebih dari 0.5 m
dari permukaan batuan. Air bersih harus dipompa kedalam lubang
di bawah tekanan konstan sehingga harus dikontrol dengan “return
line valve”. Injeksi air harus berkelanjutan untuk paling sedikit 10
menit di bawah tekanan yang tetap setelah kecepatan injeksi stabil.
Beberapa (tidak lebih dari tujuh (7)) perbedaan tekanan, seperti
saran Direksi harus dilaksanakan. Tekanan harus tidak lebih tinggi
dari 10 Kg/cm2, kecuali bila ada saran lain dari Direksi.
Hal.5 - 134
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
a. Pemboran
Pengukuran dan pembayaranuntukpemboranlubang grout
didasarkankedalamanaktualdalam meter linier lubang yang
dibormelaluitanah, batuan dan beton. Hargasatuan yang
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga meliputi semua
biaya tenaga kerja, material, peralatan dan semua pekerjaan yang
diperlukan dalampemboran melalui tanah, batuan, beton,
pemindahan mesin, pencucian lubang yang dibor, perlindungan
lubang sampai saat digrout, serta semua pekerjaan insidental yang
terkait dalam pemboran sesuai dengan spesifikasi.
b. Grouting
Pengukuran dan pembayaran untuk grouting dilakukan
berdasarkan berat dalam kilogram. Harga satuan yang dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga meliputi semua biaya untuk
tenaga kerja, material, selain material kering yang diinjeksikan,
peralatan, sistempenyediaan dan pengembalian material grout
sertasemuapekerjaan yang
diperlukanuntukmenyambungjalurpenyediaan material grout
dengan pipa grouting untukinjeksi material grouting,
pencucianlubang, pengaturanbahan grouting, pencampuran dan
penginjeksian material grouting pengeboranulanglubang yang
tersumbatdenganmengalirkan material grouting
keluarsertasemuapekerjaaninsidentil yang terkaitdalam backfill
grouting, sepertidiuraikandalamspesifikasi.
b. Pemasangan Packer
Pengukuran dan pembayaranuntukpemasangan packer didasarkan
pada jumlah packer yang dipasanguntuktestekanan air dan grouting
pada lubang yang dibor. Hargasatuan yang
dilelangmeliputisemuabiayatenagakerja, material, peralatan dan
semuapekerjaan yang diperlukandalampemasangan dan
Hal.5 - 135
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
1) TesPermeabilitasLubangBor
Pengukuran dan pembayaran untuk tes permeabilitas lubang
bor dilaksanakan berdasarkan jumlah tes dimana kecepatan
injeksi pemompaan air kedalam dengan berbagai tekanan
diukur. Harga satuan yang ditenderkan sudah termasuk semua
biaya tenaga kerja, material, peralatan dan semua semua
pekerjaan yang diperlukan untuk pengetesan dan pekerjaan
tambahan sesuai dengan spesifikasi.
2) Stand Pipe
Pengukuran dan pembayaranuntuk stand pipe didasarkan pada
berat stand pipe dalam kilogram termasukpenempatan pada
lubang.
3) TesTekanan Air
Pengukuran dan pembayaran untuk tes tekanan air dilakukan
berdasarkan berapa kali dilakukan pengujian, dimana harus
diukur angka injeksi air yang dipompa kelubang dengan
beberapa macam tekanan. Harga satuan yang dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, termasuk semua biaya
penyediaan tenaga kerja, material, peralatan dan semua operasi
yang diperlukan untuk pengujian serta semua pekerjaan
insidental yang terkait, seperti tertera pada spesifikasi.
4) Material Grout
Pengukuran dan pembayaranuntukpenyediaan material grout
dilakukanberdasarkanberat material dalam ton metric.
Hargasatuan yang dilelangdalam Daftar Kuantitas dan
Hargameliputisemuabiaya material dan pengirimannyakelokasi.
Tetapi material grouting yang
sudahdibuangatauterpaksadibuangtanpaalasan yang
tepatataukarenakesalahanKontraktor,
tidakdilakukanpengukuranmaupunpembayarannya
1. Umum
Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) pada kegiatan Pembangunan
Bendungan ditujukan untuk mengelola dampak-dampak yang dapat
ditimbulkan akibat kegiatan, sehingga dampak positif dapat
Hal.5 - 136
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 137
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3. Memberikanprioritaskesempatankerjakepadatenagakerjalokal,
sepanjangkebutuhan dan
kualifikasinyamemenuhipersyaratanproyek.
4. Memberikanprioritasbagimasyarakat yang lahanpertanian dan
permukimannyatergenangbendunganuntukdapatmengelola dan
memanfaatkanlahankelolasebelumbendungandigenangi
5. Melakukanpendekatankepadatokohmasyarakatsetempatdantetapm
enghargaiadat dan budayamasyarakatsetempat.
6. Melakukanpenyuluhankepadamasyarakattentangmanfaat,
dampakpositif dan
dampaknegatifproyekpembangunanBendungan.
7. Di
bidangKamtibmasdiharapkanpemerintahberpartisipasiaktifdalam
menjagaketertiban dan gangguan yang
mungkintimbulselamakegiatanproyek.
c. PendekatanInstitusional
Pendekataninimerupakanpengembangankerjasamadenganinstansi
yang terkaitdalampengelolaanlingkungan agar pembinaan,
pengendalian dan
pengawasanpermasalahanlingkungandapatdilakukansecaraefektif dan
efisien. Kerjasamatersebutantara lain:
1. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Badan Pertanahan
Nasional (BPN) dalam penentuan ganti rugi dan penataan lahan,
2. Kerjasama dengan Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan
Pemda Kabupaten untuk melakukan pembinaan dalam
pengelolaan lahan kelola bersama dan Kelestarian Hutan Lindung.
3. Kerjasama dengan Dinas Pariwisata dalam pengembangan wisata,
4. Kerjasama dengan dinas Perikanan dalam rangka pengembangan
usaha Perikanan Darat.
B. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Komponen Geofisik – Kimia dan
Biologi
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan komponen geofisik – Kimia dan
Biologi berdasarkan jenis dampak diuraikan sebagai berikut :
Hal.5 - 138
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Pencemaran Lingkungan
1) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan aktivitas base camp
2) TolokUkurDampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah limbah padat dan limbah cair.
3) PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Pembuatan dan penempatan tempat sampah.
Pembangunan sarana sanitasi lingkungan (MCK)
Melakukan penataan lingkungan sekitar base camp secara baik.
4) LokasiPengelolaanLingkunganHidup
Lokasipengelolaanlingkunganhidupadalahdaerahsekitar base camp
proyek.
Hal.5 - 139
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
d. Limpasan Permukaan
1) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan penyiapan lahan, dan pembangunan
bendungan dan fasilitasnya.
2) TolokUkurDampak
Tolakukurdampakadalahterjadinyalimpasanpermukaan dan
banjirdilokasiproyek dan daerahhilirsungai.
3) PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat dengan memberikan
informasi/penjelasan yang benar dan lengkap tentang rencana
proyek pembangunan bendungan.
Hal.5 - 140
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 141
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) TolokUkurDampak
Tolokukurdampakadalahpenurunan debit air di hilir(suplai areal
irigasi berkurang).
3) PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah :
Mengalirkan air selama pelaksanaan proyek melalui terowongan
pengelak
Penjadwalan pemberian air irigasi
Memberitahukan secara terbuka kepada pengguna air irigasi
dibagian hilir tentang kemungkinan terganggunya pasokan air
irigasi.
4) LokasiPengelolaanLingkunganHidup
Lokasipengelolaanlingkunganhidupadalah di hilirbendungan.
1. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah proses pembebasan lahan warga.
2. TolokUkurDampak
Hal.5 - 142
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Tolokukurdampakadalahbesarnyanilaigantirugi yang
layaksesuaidengankesepakatanantarapemiliklahandenganproyek,
aktivitasperekonomian local, terserapnyatenagakerja local dan persepsi
dan sikapmasyarakat yang positif
3. PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Sosialisasi, konsultasi public dan
musyawarahdenganmasyarakatdalam proses
penentuanhargagantirugi.
Memprioritaskan pekerja local dalam rekruitmen tenaga kerja
untuk pembangunan bendungan sesuai dengan kriteria dan syarat
tertentu.
Mencipatakan lapangan kerja baru bagi penduduk, seperti
:peternakan, perdagangan dan pariwisata.
4. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
b. Partisipasi Masyarakat
1. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan Publikasi dan sosialisasi
pembangunan Bendungan.
2. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingkat partisipasi dan persepsi masyarakat
terhadap proyek.
3. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah :
Sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan
4. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
Hal.5 - 143
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
d. Kesempatan Kerja
1. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan rekruitmen tenaga kerja.
2. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah penyerapan tenaga kerja yang
direkrut untuk menjadi tenaga kerja proyek.
3. PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Sosialisasi dan konsultasidenganmasyarakat di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
Hal.5 - 144
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
f. Peningkatan Pendapatan
1. SumberDampak
Hal.5 - 145
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerja.
2. TolokUkurDampak
Tolok ukur dampak adalah pendapatan/upah menjadi tenaga kerja
proyek (rekruitmentenagakerja).
3. PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
Memberikan informasi atau pengumuman secara terbuka tentang
jumlah kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasinya.
Memprioritaskan kepada tenaga kerja local dalam rekruitmen
tenaga kerja untuk mengurangi jumlah pengangguran, dan
khususnya penduduk yang kehilangan mata pencaharian akibat
lahannya dibebaskan.
Melakukan pelatihan peralihan lapangan usaha bagi warga yang
lahannya dibebaskan, dalam bidang pariwisata, kerajinan,
budidaya air tawar dan sebagainya.
4. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
g. Kecemburuan Sosial
1. SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan rekruitmen tenaga kerja
2. TolokUkurDampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah tenaga kerja local yang terserap atau
direkrut untuk menjadi tenaga kerja proyek.
3. PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaanlingkunganhidupadalah:
Sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
Memberikan informasi atau pengumuman secara terbuka tentang
jumlah kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasinya.
Memprioritaskan kepada tenaga kerja local dalam rekruitmen
tenaga kerja untuk mengurangi jumlah pengangguran, dan
Hal.5 - 146
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
i. Kepadatan Lalu-Lintas
1. SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilitas peralatan, material dan
tenaga kerja.
2. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah peningkatan intensitas kendaraan yang
melalui jalan-jalan desa menuju lokasi proyek.
Hal.5 - 147
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
j. KecelakaanLalu-Lintas
1. SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilitas peralatan, material dan
tenaga kerja.
2. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah peningkatan jumlah kecelakaan yang
terjadi selama pembangunan Bendungan.
3. PengelolaanLingkunganHidup
Pengelolaan lingkungan hidupa dalah :
Sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
Memberikan informasi atau pengumuman secara terbuka tentang
setiap tahapan pembagunan.
Melakukan pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
Menempatkan petugas pengatur lalu-lintas pada tempat-tempat
tertentu.
4. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah jalan-jalan yang menuju
lokasi proyek.
Hal.5 - 148
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
b. Pencemaran Lingkungan
Hal.5 - 149
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatana ktivitas base camp pembangunan
bendungan.
4) TujuanRencanaPemantauanLingkunganHidup
Tujuan rencana pemantauan lingkungan adalah meningkatkan
persepsi yang positip dan menilai RKL yang dilakukan.
5) MetodePemantauanLingkunganHidup
Metode pengumpulan dan analisis data
Metodepengumpulan data adalah:
- Observasi / pengamatanlapangan.
- Wawancara dengan penduduk lokal dan pekerja proyek.
Metodeanalisis data adalah:
- Membandingkan sebelum ada proyek dan saat ada proyek.
Lokasi pemantauan
Lokasi pemantuan adalah disekitar lokasi proyek.
2) Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan penyiapan lahan dan pembangunan
bendungan dan fasiitasnya.
Hal.5 - 150
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan penyiapan lahan, pembangunan
bendungan dan fasilitasnya.
5) MetodePemantauanLingkunganHidup
Metodepengumpulan dan analisis data
Metodepengumpulan data adalah:
- Observasi / pengamatan lapangan.
Metodeanalisis data adalah:
- Membandingkan hasil observasi dengan tolok ukur yang telah
ditetapkan.
Lokasipemantauan
Lokasi pemantuan adalah dilokasi proyek dan di bagian hilir
Sungai.
Hal.5 - 151
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan pembangunan bendungan dan
fasilitasnya dan penggenangan bendungan.
4) TujuanRencanaPemantauanLingkunganHidup
Tujuanrencanapemantauanlingkunganadalahmemantau debit air
Sungai, dan pelaksanaan RKL.
5) MetodePemantauanLingkunganHidup
Metodepengumpulan dan analisis data
Metodepengumpulan data adalah:
- Observasi / pengamatanlapangan.
- Pengukuran debit air di hilir Sungai.
Metodeanalisis data adalah:
- Membandingkan hasil pengamatan dan pengukuran lapangan
dengan debit sungai.
Lokasipemantauan
Lokasi pemantuan adalah hilir Bendungan
a. Kesempatan Kerja
Hal.5 - 152
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2) Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan recruitmen tenaga kerja untuk proses
pembangunan Bendungan.
5) MetodePemantauanLingkunganHidup
Metodepengumpulan dan analisis data
Metodepengumpulan data adalah:
- Mendata jumlah tenaga kerja yang terserap.
- Besarnya upah tenaga kerja lokal yang bekerja di proyek.
Metodeanalisis data adalah:
- Membandingkannilaiupah yang diterimapekerjaproyekdengan
UMP yang berlaku di wilayah setempat
Lokasipemantauan
Lokasi pemantuan adalah Desa sekitar lokasi proyek
2. SumberDampak
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerjauntuk proses
pembangunanBendungan.
Hal.5 - 153
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
c. Peningkatan Pendapatan
2. SumberDampak
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerjauntuk proses
pembangunanBendungan.
Hal.5 - 154
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2. SumberDampak
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerjauntuk proses
pembangunanBendungan.
Hal.5 - 155
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
e. Kecemburuan Sosial
2. SumberDampak
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerjauntuk proses
pembangunanBendungan.
f. Keresahan Masyarakat
Hal.5 - 156
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2. SumberDampak
Sumberdampakadalahkegiatanrekruitmentenagakerjauntuk proses
pembangunanBendungan.
2. SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi peralatan, material dan
tenaga kerja.
Hal.5 - 157
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
5. MetodePemantauanLingkunganHidup
Metodepengumpulan dan analisis data
Metodepengumpulan data adalah:
- Observasi / pengamatanlapangan.
- Wawancara dengan masyarakat.
Metodeanalisis data adalah:
- Membandingkan hasil pengamatan dan wawancara dengan
kondisi jalan sebelum ada proyek.
Lokasipemantauan
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa sekitar lokasi
pembangunan bendungan.
h. Kepadatan Lalu-lintas
2. SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi peralatan, material dan
tenaga kerja.
5. MetodePemantauanLingkunganHidup
Hal.5 - 158
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
i. Kecelakaan Lalu-Lintas
2) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi peralatan, material dan
tenaga kerja.
5) MetodePemantauanLingkunganHidup
Metode pengumpulan dan analisis data
Metode pengumpulan data adalah:
- Observasi / pengamatan lapangan.
- Wawancara dengan masyarakat.
Metode analisis data adalah:
- Membandingkan hasil pengamatan dan wawancara dengan
kondisi sebelum ada proyek.
Lokasi pemantauan
Hal.5 - 159
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
j. Estetika
2) SumberDampak
Sumber dampak adalah kegiatan aktivitas base camp pembangunan
bendungan.
Hal.5 - 160
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 161
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
2. SwellingTest Clay
Adalah : Pengetesan Tanah/Clay untuk mengetahui kembang
susut dari tanah tersebut.
Tujuan : Untuk mendapatkan jenis material bahan timbunan
Core/Inti Bendungan kualitas yang Memenuhi syarat sebagai
bahan timbunan Core/Inti suatu Bendungan Urugan.
Batasan : salah satu presyaratan kembang-susut material core/inti
> 10 % tidak bisa dipakaiSebagai bahan timbunan.
Metode Pengetesan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat tes, berupa cawan dari keramik
Hal.5 - 162
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
3. Desain Landscape
Konsultan membuat desain landscape dan arsitektur bangunan
lokasi pembangunan Bendungan Jragung harus baik yang berisi
antara lain; tata letak gedung kantor, rumah dinas, mushola,
rumah jaga, rumah genset,gapura / gerbang masuk lokasi
pembangunan Bendungan Jragung, gardu pandang, tempat
parkir, letak bendungan, dan bangunan pelengkapnya. Konsultan
juga membuat desain pintu gerbang dengan arsitektur khas Desa
Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Provinsi
Jawa Tengah. Konsultan diharapkan melakukan review desain
arsitektur bangunan sehingga menggambarkan ciri khas budaya
masyarakat tersebut.
Desain landscape ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
produk yang tertata rapi sesuai peruntukannya, menarik sehingga
salah satu fungsibendungan sebagai objek wisata dapat terwujud.
Hal.5 - 163
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 164
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
START
REKONSTRUKSI PEMERIKSAAN
Menentukantitikkontrol dan GAMBAR
pelaksanaankonstruksisesuaidengangamb SHOPDRAWING
arkerja
Sesuai dg tidak
Spek? Hal.5 - 165
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
PENGAWASAN
PEMBANGUNAN
BENDUNGAN ya
PENYIAPAN SURAT
TAGIAHAN BULANAN
Sesuai dg tidak
Spek? Ada
ya
perubahanekerj
aan? PENYIAPAN PERINTAH
ya tidak PERUBAHAN
PEMERIKSAAN ASBUILD
DRAWING
RAPAT KOORDINASI
FINISH
Hal.5 - 166
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
Hal.5 - 167
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
KONSULTAN
Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan
dan Perencanaan
Direksi Pekerjaan
INSTANSI TERKAIT :
Dinas PU Propinsi/Kabupaten
Bappeda Propinsi/Kabupaten
Ketua Tim
dll Pengawas Lapangan
Ahli Material Ahli Material Ahli Arsitektur & Ahli instrumentasi Ahli Hidrologi
Ahli Lingkungan & Sosial Ahli Hidromekanikal
(Urugan) (Beton) Landscape
Ahli Elektrikal
Ahli Elektrikal Ahli Terowongan Ahli K3 Ahli Teknik Jalan Ahli Jembatan
(SUTET)
Hal.5 - 168
UsulanTeknis - Supervisi Pembangunan BendunganJragung
KONSULTAN
Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan
dan Perencanaan
Direksi Pekerjaan
INSTANSI TERKAIT :
Dinas PU Propinsi/Kabupaten
Bappeda Propinsi/Kabupaten
Ketua Tim
dll Pengawas Lapangan
Hal.5 - 169