Anda di halaman 1dari 43

Bangunan Gedung Kantor

Peningkatan Sarana dan Prasarana


METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

METODA PELAKSANAAN
Pekerjaan : Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana dan
Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan (Lanjutan)
Lokasi : Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan
Provinsi Jawa Barat

I. SISTEMATIKA KERJA DALAM METODA PELAKSANAAN

Tahapan Teknis Pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana dan
Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Sub Kegiatan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Dengan terbatasnya waktu pelaksanaan fisik yaitu 180 (seratus Delapan puluh) hari kalender. Maka dalam
proses pelaksanaan fisik kegiatan ini, dibutuhkan suatu sistematika kerja yang mencerminkan efektifitas
kerja dengan waktu seefesien mungkin tanpa mengabaikan peraturan/persyaratan yang berlaku serta
didukung oleh sumber daya manusia yang dapat melaksanakan sistematika kerja tersebut secara cerdas,
berpengalaman dan bertanggung jawab.
Dalam metode pelaksanaan pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana
dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat ini kami akan membagi tiga tahapan pelaksanaan antara
lain :
1. Tahap Pra Kontruksi
Untuk mencapai kelancaran pelaksanaan proyek, maka kontraktor akan memulai dengan
mengadakan koordinasi berupa rapat PCM (Pre Contruction Meeting) untuk menjelaskan secara rinci
mengenai Rencana Pelaksanaan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan Pengelola Teknis sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dikendalikan
seaman dan seefisien mungkin terhadap keterkaitan dengan waktu pelaksanaan.
Agar pengendalian pelaksanaan proyek dapat dilakukan secara seksama dan terkontrol sedemikian
rupa, maka kontraktor akan membuat :
a. Work Scheduling
Jadwal pelaksanaan haruslah memperhitungkan permasalahan-permasalahan teknis dan non
teknis yang mungkin akan terjadi. Didalamnya juga tercakup masa libur sehingga tidak terjadi
kendala dalam supply material.
b. Net Working

Metoda Pelaksanaan Hal.- 1


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Agar semua pihak dapat mengetahui bagian-bagian kritis dalam pelaksanaan proyek maka
dibuatlah suatu jaring kerja sebagai pedoman dan kontrol bersama dalam menjaga pelaksanaan
tetap dalam batasan yang diharapkan.
c. Site Lay Out Project
Agar koordinasi dalam hal penempatan barang & material konstruksi, maka semua pihak harus
memahami Site Lay Out Project sehingga tercapai keteraturan. Termasuk didalamnya tempat-
tempat stock material.
d. Material Order
Pemesanan material khususnya barang-barang yang memerlukan waktu yang lama seperti
Pengadaan barang yang mendapatkan barangnya dari pemesanan dan lain-lainnya maka
haruslah diprioritaskan dengan mempertimbangkan jadwal dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
terkait.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 2


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

PERSETUJUAN MATERIAL

Metoda Pelaksanaan Hal.- 3


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Metoda Pelaksanaan Hal.- 4


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

2. Tahap Kontruksi
Pada tahap konstruksi kontraktor melaksanakan item-item pekerjaan yang telah direncanakan dalam
rencana pelaksanaan atas ijin dan petunjuk dan konsultan Pengawas sesuai dengan Standard
Operation Prosedure (SOP) yang telah disepakati bersama pada saat Pre Contruction Meeting.
Adapun secara garis besar pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan item Pekerjaan Belanja
Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata
Pangumbahan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada Dinas Kelautan Provinsi Jawa
Barat , yang tertuang secara rinci didalam dokumen kontrak.
Untuk menjamin agar pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung
Kantor Peningkatan Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Kawasan Konservasi
Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu, mutu dan anggaran proyek maka pengerjaannya dilakukan secara simultan
sesuai dengan urutan dan ketergantungan setiap item pekerjaan sesuai dengan metoda yang
diajukan. Metoda dan tahapan pekerjaan tersebut direncanakan sesuai dengan situasi dan kondisi
proyek yang terletak di dalam lokasi pekerjaan.

3. Tahap Masa Pemeliharaan


Tahap pemeliharaan konstruksi merupakan tahapan yang penting yang harus dilaksanakan
kontraktor dalam membuat sistem pemeliharaan sebagai bentuk garansi dan kewajiban dalam
menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan dapat
berfungsi sesuai dengan rencana. Pada tahap pemeliharaan ini kontraktor akan memperbaiki
apabila ada cacat-cacat yang tersembunyi atau kegagalan fungsi. OIeh karena itu kami akan
membuat suatu jadwal pemeliharaan secara terinci dan personil yang bertugas dalam
melaksanakan proses pemeliharaan gedung ini.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 5


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

II. DETAIL TAHAP PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN PEKERJAAN
Pekerjaan Persiapan adalah saat pelaksanaan pekerjaan akan dimulai, dimana harus dilakukan
beberapa tahapan pelaksanaan pekerjaan persiapan yang meliputi :

 Penandatangan Naskah Dokumen Kontrak , SPMK, dan SPL oleh kedua belah pihak.
 Pengukuran
 Administrasi dan Dokumentasi / Pelaporan
 Shop Drawing dan As Built Drawing

1. Penandatanganan Naskah Dokumen Kontrak

ISI :
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pemborongan
 SPMK
 SPL
 Berita Acara
 Syarat-syarat Administrasi Pelaksanaan
 ……………..
 ……………...
 ……………..
 ……………...

2. Administrasi dan Dokumentasi dan Pelaporan

Kontraktor dalam melaksanakan Pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan
Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil Pada Dinas Kelautan Provinsi Jawa Barat diawasi oleh Konsultan Pengawas yang bertugas
melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor, dan diwajibkan untuk melaksanakan Rapat Berkala
yang diadakan oleh Konsultan Pengawas yang dihadiri oleh pihak Pengelola Proyek.

Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk :


a. Membuat Laporan Harian yang berisi :

 jenis kegiatan yang dikerjakan


 Bahan – bahan yang digunakan
 Alat – alat yang didatangkan
 Jumlah tukang / tenaga kerja
 Keadaan cuaca
 Besarnya prestasi pekerjaan
 Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi
dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 6


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

b. Membuat pemotretan :

Pemotretan yang
menggambarkan
kemajuan pekerjaan minimum
5 kali, yakni ketika pekerjaan
mencapai prestasi : 0 % , 25 % , 50 %, 75 %, 100 %.

3. Shop Drawing dan As Build Drawing

Untuk menjaga hal – hal yang tidak di inginkan di dalam


pelaksanaan pekerjaan, maka kontraktor
Akan membuat shop drawing yang di setujui oleh Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana, dan Owner. Shop Drawing yang
disetujui oleh Semua Pihak tersebut merupakan Gambar kerja
yang di laksanakan dilapangan.

Setelah seluruh shop drawing yang di setujui di laksanakan, maka


di buat As Build Drawing, yang merupakan laporan kontraktor
kepada seluruh pihak terkait, bahwa pekerjaan tersebut telah di
laksanakan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

4. Uitzet / Pengukuran/Bowplank

Pengukuran ulang perlu dilaksanakan untuk ceking kembali antara ukuran yang ada pada gambar
rencana terhadap keadaan lahan yang akan di bangun.
Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan Pembangunan, yang pertama kali harus dilakukan ialah
pekerjaan pengukuran dengan cara membuat suatu titik tolak / titik duga yang disebut BM
(Bench Mark) berupa patok beton ukuran 15/15 cm, yang diberi warna sesuai dengan ketentuan.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 7


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Bench Mark merupakan titik tetap sebagai referensi ukuran posisi horisontal dan posisi vertikal
semua detail di dalam site dan sekitarnya. Selanjutnya dapat dilakukan pengukuran dengan
menggunakan benang-benang, unting-unting, penyipat datar serta meteran ukur biasa.
Bench Mark tersebut harus dijaga dan dipelihara mulai dari saat pelaksanaan hingga berakhirnya
pekerjaan. Untuk mencapai keakuratan pengukuran untuk posisi horizontal digunakan alat ukur
Theodolite , sedangkan untuk posisi vertikal digunakan dengan alat ukur Waterpass.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghasilkan akurasi pasangan dinding, lantai dan plafond
serta kemiringan saluran drainase yang merupakan masalah rumit bagi sebuah bangunan.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 8


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

6. Penyediaan Fasilitasi terdiri dari :

a. Direksikeet
Tempat kegiatan administrasi pihak direksi dan kontraktor selama kegiatan pekerjaan
berlangsung dan berada disekitar lokasi pekerjaan. Fasilitas yang harus disediakan seperti,
computer, meja tulis, meja rapat, meja gambar dan lain-iain.
b. Gudang Bahan & Alat
Tempat penyimpanan material dan peralatan yang akan dipergunakan selama pekerjaan
yang lokasinya disekitar lokasi pekerjaan.
c. Los Kerja
Tempat untuk los kerja pembuatan bekisting dan pembesian yang akan dipergunakan
selama pekerjaan yang lokasinya disekitar lokasi pekerjaan.
7. Penyediaan Air Kerja

Air Kerja dgn sumur pantek Mendatangkan Air PDAM

Penyediaan Air Kerja untuk Pekerjaan Pembangunan ini dilakukan dengan 2 alternatif yaitu dengan
membuat sumur pantek, atau Mendatangkan dari PDAM, sehingga dapat digunakan sebagai air
minum, mandi, dan cuci.
Air kerja tersebut harus benar-benar bersih terbebas dari zat-zat kimiawi, serta zat-zat organik lainnya
yang dapat mebahayakan bagi manusia serta bangunan.
Untuk menjamin kebersihan air tersebut terlebih dahulu agar dilakukan Tes Laboratorium.
8. Penyediaan Listrik Kerja
Penyediaan Listrik Kerja yang merupakan kebutuhan dalam melakukan aktivitas pekerjaan
terutama untuk mesin-mesin, serta untuk penerangan di malam hari bila kerja lembur juga untuk
kebutuhan lain seperti pemakaian komputer dan lain-lain.
Listrik kerja tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Genset atau dapat juga dengan
melakukan penyambungan sementara dari PLN yang tersedia dilengkapi dengan meteran.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 9


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Penyambungan Dari PLN Genset

9. Keselamatan Kerja dan Keamanan

Pada dasarnya dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan harus diperhatikan Keselamatan Kerja
dan Keamanan Kerja.
Untuk itu dalam Konteks Pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana
dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada
Dinas Kelautan Provinsi Jawa Barat ini, keselamatan kerja karyawan dijamin dengan Jamsostek/BPJS
Ketenagakerjaan dimana biaya tersebut di canangkan dari Alokasi Biaya Kontrak secara keseluruhan
sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan ketenaga kerjaan yang berlaku. Sedangkan
untuk keamanan dalam Pelaksanaan, menggunakan Program Keamanan Mandiri yang di bentuk oleh
Perusahaan dalam rangka menjaga ketertiban dan kenyamanan bekerja serta meminimalkan
kebocoran dilapangan.

Dalam pelaksanaan Pekerjaan harus di sediakan:


Kotak P3K di Lapangan untuk mengatasi keadaan / kecelakaan ringan di lapangan.
Mengadakan pengarahan 1 minggu 1 kali, tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Dan
Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
Menyediakan alat kemanan kerja seperti, Safty Belt/Rompi, Helm, Sepatu Kerja, dll.

10. Papan Nama

Membuat papan nama proyek yang bertuliskan/berisikan keterangan mengenai pekerjaan yang
sedang dilaksanakan pemberi tugas, nama kontraktor, dsb. sesuai gambar rencana. Papan nama
proyek dipasang dipinggir jalan dekat lokasi pekerjaan di mana masyarakat dapat melihat dan
mengetahuinya dengan jelas lokasi pemasangan papan nama proyek harus mendapat persetujuan
direksi.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 10


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

B. PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. PEKERJAAN INFRASTRUKTUR
I. PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN (CUT & FILL) SITE
1. Pekerjaan Urugan Tanah (Fill) Area Parkiran

Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai jadwal waktu pelaksanaan selama 14 HK pada minggu ke I

a. Metoda teknis pekerjaan

1. Melakukan Staking Out awal untuk menentukan daerah Tanah yang akan di Urug.
2. Menentukan elevasi rencana Tanah yang akan di Urug.
3. Melaksanakan pekerjaan pengalian tanah sesuai dengan ketentuan dimensi yang tertera
dalam dokumen kontrak dan gambar.
4. Setelah konsultan pengawas setuju elevasi dimensi Tanah yang akan di Urug, lakukan
stacking out final (akhir) untuk menentukan as-as bangunan (titik pondasi) dengan
menggunakan titik BM yang telah ada.
5. Setelah hasil steaking out final disetujui pengawas, lakukan penggalian tanah untuk pondasi
plat, sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan galian ini dibarengi dengan pekerjaan
fabrikasi tulangan pondasi plat agar waktu dapat diefisienkan.
6. Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, dilakukan pengurugan tanah sampai elevasi muka
tanah rencana.
7. material urugan didatangkan dari luar dengan persyaratan yang memenuhi spesifikasi.
8. Pemadatan tanah dilakukan secara bertahap dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi
lapangan sehingga dicapai nilai derajat kepadatan yang telah ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 11


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

2. PEKERJAAN GALIAN DAN TANAH


Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :
1. Galian Tanah Biasa Sedalam 1 m
2. Galian Tanah Pondasi Batu Belah
3. Galian Tanah Pondasi Plat Setempat
4. Urugan Pasir t=5cm
5. Urugan Sirtu Peninggian Peil t=20 cm
6. Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Tanah

a. Metoda teknis pekerjaan galian Tanah


1. Melakukan Staking Out awal untuk menentukan daerah yang di gali.
2. Menentukan elevasi rencana yang akan di gali untuk pondasi.
3. Melaksanakan pekerjaan pengalian tanah sesuai dengan ketentuan dimensi yang tertera
dalam dokumen kontrak dan gambar.
4. Setelah konsultan pengawas setuju elevasi dimensi galian tanah, lakukan stacking out final
(akhir) untuk menentukan as-as bangunan (titik pondasi) dengan menggunakan titik BM
yang telah ada.
5. Setelah hasil steaking out final disetujui pengawas, lakukan penggalian tanah untuk pondasi
plat, sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan galian ini dibarengi dengan pekerjaan
fabrikasi tulangan pondasi plat agar waktu dapat diefisienkan.
6. Setelah pekerjaan galian pondasi dan pengecoran selesai dikerjakan, dilakukan pengurugan
tanah kembali sampai elevasi muka tanah rencana.
7. Kekurangan material urugan didatangkan dari luar dengan persyaratan yang memenuhi
spesifikasi.
8. Pemadatan tanah dilakukan secara bertahap dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi
lapangan sehingga dicapai nilai derajat kepadatan yang telah ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis.
9. Kekurangan material urugan didatangkan dari luar dengan persyaratan yang memenuhi
spesifikasi.
10. Pemadatan tanah dilakukan secara bertahap dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi
lapangan sehingga dicapai nilai derajat kepadatan yang telah ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis

b. Metoda teknis pekerjaan Urugan tanah dan pemadatan

Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan & dijaga jangan
sampai rusak, akibat pengaruh luar. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil
test mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan yang
rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada keadaan gembur.
Gumpalan-gumpalan tanah yang ada harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang
kepadatannya sama. Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus
dikeluarkan dari site/lokasi.

c. Metoda teknis pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai & Pondasi

Metoda Pelaksanaan Hal.- 12


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Pekerjaan urugan pasir yang dipadatkan dengan kepadatan secukupnya adalah meliputi
pekerjaan penimbunan tanah serta pemadatan pasir yang ditimbun disekitar bangunan sesuai
dengan gambar pelaksanaan yang direncanakan. Sebelum digunakan bahan timbunan pasir
harus mendapat persetujuan Direksi dan tidak mengandung humus atau bahan-bahan
organik. Bahan timbunan pasir harus dihamparkan lapis-demi lapis kira-kira horizontal pada
ketebalan 50 cm dan dipadatkan hingga dapat memenuhi tingkat kepadatan yang ditentukan.
Timbunan pasir pada saat pemadatan diberi air dan harus dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui Direksi hingga mencapai kepadatan maksimum atau ditentukan lain oleh
Direksi.

3. PEKERJAAN PONDASI
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1 Pas. Aanstamping
2 Pas. Pondasi batu belah ad. 1 :5

a. Metoda teknis pekerjaan Aanstamping

Pekerjaan ini merupakan konstruksi dari pekerjaan pemasangan batu kosong dilakukan dengan
menggunakan manual dengan tenaga manusia. Penempatan batu pada posisi yang diinginkan
kemudian sejumlah orang akan menyusun dan membereskan batu sesuai dengan gambar
rencana. Pemasangan batu dilakukan secermat mungkin agar antara batu yang satu dengan
batu yang lainnya menjadi satu dan saling mengunci. Kemiringan pasangan dan permukaan batu
harus dipilih batu yang mempunyai permukaan yang rata. Urutan pekerjaan pasangan batu
kosong dapat disajikan berikut ini :
 Material batu belah dengan antara 30 cm
 Berat material batu antara 10 sampai dengan 25 kg
 Batu diangkat dan ditempatkan pada posisi t 15 cm
 Sejumlah pekerja akan menyusun batu sesuai dengan gambar rencana
 Penyusunan batu harus saling mengunci antara batu yang lainnya
Pada permukaan atas pasangan batu dipilih batu yang mempunyai permukaan yang rata agar
tidak pemasangan tidak bergelombang pada permukaan.

b. Metoda teknis pekerjaan Pondasi Batu Kali

pekerjaan galian sudah benar – benar siap dan mendapatkan persetujuan direksi, maka
pekerjaan pasang batu pada pondasi bagian bawah dipasang. Pemasangan batu harus dilakukan
pada bagian luar pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu ini dibuat sesuai dengan ketinggian
yang tercantum pada gambar rencana. Bahan-bahan yang digunakan untuk pasangan batu
adalah batu belah, pasir pasang, Semen Portlan/PC dan air.
Sedangkan syarat-syarat bahan adalah sebagai berikut :

Metoda Pelaksanaan Hal.- 13


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Batu belah yang digunakan


 Harus merupakan batu belah yang keras/tidak rapuh, tidak keropos, tidak berpori, tidak
berongga, bersih dari benda asing dan tidak boleh memiliki cacat lainnya.
 Harus merupakan batu belah, tidak boleh batu bulat dan berkulit.
 Mempunyai ukurn berkisar antara lebar tidak kurang dari 20 cm & tebal minimum 15 cm
 Batu yang dipasang dibersihkan dengan air dan dibuat ukuran yang seragam.
Pasir pasang yang boleh digunakan
 Harus diambil dari sungai/tambang pasir atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu/stone
crusher.
 Harus bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar) bersih dari bahan organik yang dapat
merusak/menurunkan kualitas pasangan.
 Harus mempunyai kekerasan yang cukup keras dan tajam.
 Mempunyai kadar lumpur maksimum 10 % volume atau 5 % berat kering.
 Mempunyai gradasi/butiran beraneka ragam & mempunyai modulus kehalusan butir atr 2-3
mm
Semen Portland yang boleh digunakan
 Semen pabrikan yang memenuhi persyaratan SII
 Yang masih dalam keadaan baik (lama & membantu tidak boleh digunakan)
 Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, garam, bahan-
bahan organik, lumpurnya terlalu banyak. Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang
dapat diminum orang banyak.

3. PEKERJAAN BETON
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1. Pondasi Setempat Uk. 80x80x25 Cm K – 250 ( Site Mix )


2. Kolom Pedestal Uk. 20x40 Cm K – 250 ( Site Mix )
3. T – Beam Uk. 15x20 Cm K – 250 ( Site Mix )
4. Beton Kuda – Kuda 20x35 Cm K – 250 ( Site Mix )
5. Balok B1 Uk. 20x40 Cm K – 250 ( Site Mix )
6. Balok B2 Uk. 20x35 Cm K – 250 ( Site Mix )
7. Balok B3 Uk. 20x40 Cm K – 250 ( Site Mix )

Metoda Pelaksanaan Hal.- 14


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

a. Metoda teknis Beton Lantai Kerja 1Pc : 3Ps : 5Kr


Sebelum pekerjaan beton tumbuk pengecoran sebelum dimulai form/cetakan beton harus bersih
dari kotoran serta telah mendapat persetujuan direksi untuk mulai pengecoran.
Sedang pekerjaan beton bertulang jika pekerjaan form/cetakan selesai dan telah mendapat
persetujuan direksi maka dilanjutkan untuk pekerjaan pemasangan besi beton sesuai dengan
gambar rencana serta ukuran sesuai dengan bestek dan sebelum pengecoran juga harus
mendapat persetujuan dari pihak direksi.

b. Metoda teknis Beton Bertulang : Pilecap, Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai
Untuk pekerjaan pengecoran beton, semua adukan beton dilaksanakan dengan sistem „site-mix‟
dengan memperhatikan tahapan – tahapan antara lain :
 Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, semua pekerjaan acuan (bekisting), tulangan,
suling-suling (bila diperlukan) serta angker – angker yang harus ditanamkan dalam beton,
sudah harus selesai dipasang dan mendapat pemeriksaan/ persetujuan tertulis dari
pengawas lapangan.
 Aciun (bekisting) harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara penyemprotan air bersih
atau memakai Compressor agar semua kotoran tersapu bersih dari acuan.
 Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin dan menerus setelah bidang
acuan selesai dibersihkan. Apabila pada salah satu bagian kontruksi terpaksa harus putus
maka batas/ siar pelaksanaan ditentukan oleh Pengawas Lapangan berdasarkan ketentuan
yang berlaku. Apabila akan dilanjutkan maka bagian yang mengeras harus dibersihkan dan
diberi „saus‟ semen sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
 Selama pengecoran berlangsung, acuan harus dipadatkan dengan menggunakan alat
penggetar (vibrator).
 Untuk menentukan Bearing Capasity dari beton selama pembangunan, dibuatkan minimum
2 kubus beton per 5 m3 pengecoran untuk ditest di laboratorium.
Pekerjaan Perancah (Bekisting)
Pelaksana harus menyerahkan gambar rencana perancah yang akan dilaksanakan untuk
mendapatkan Persetujuan Direksi Pekerjaan. Perancah dapat dibuat dari konstruksi kayu Sengon.
Untuk bagian beton yang nantinya akan terlihat maka bagian tersebut harus diberi lapisan kayu
yang halus atau dilapis dengan seng/kayu lapis. Cetakan/form harus dipotong dan disokong
sehingga tidak melendut selama dan sesudah pengecoran/penempatan beton.
Pekerjaan Pembesian
Pelaksana harus mengangkut/menandatangkan besi tulangan ketempat lokasi kerja dalam ikatan,
diberi label yang dapat menunjukan ukuran diameter dan panjang besi.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 15


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

Besi tulangan yang digunakan harus :


 Sesuai mutu yang telah ditemukan dalam desain.

 Tidak bengkok-bengkok

 Bebas dari gemuk/pelumas dan karat

Pelaksana harus menangani serta menyimpan seluruh tulangan sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi distorsi, pengotoran atau kerusakan lainnya.
Sebelum memenuhi pekerjaan tulangan, Pelaksana harus menunjukan kepada Direksi Pekerjaan
daftar yang disyahkan oleh pabrik pembuat baja yang dapat memberikan berat satuan nominal
dalam kilogram dari setiap ukuran dan kelas dari baja tulangan tersebut.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan kawat pengikat (kawat beton) sehingga tidak
bergeser sewaktu penempatan/pengecoran beton. Untuk selimut beton, pada tulangan dilapis
bawah dari lantai dan sisi-sisi dinding dipasang tahu beton yang tebalnya sesuai dengan tebal
selimut beton.
Pekerjaan Pengecoran
Untuk pelaksanaan struktur beton terdapat beberapa tahapan-tahapan yang diantaranya adalah
sebagai berikut :
 Tahap pertama Pelaksanaan pekerjaan struktur dikerjakan Pembuatan Pondasi, dalam
pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan lantai kerja, perakitan pembesian,
pemasangan bekisting dan pengecoran beton, acuan pelaksanaan dikerjakan sesuai gambar
rencana dan spesifikasi teknis.
 Tahap kedua Pelaksanaan pekerjaan struktur Pasang sloof dilanjutkan Kolom, dalam
pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan lantai kerja, perakitan pembesian,
pemasangan bekisting dan pengecoran beton, acuan pelaksanaan dikerjakan sesuai gambar
rencana dan spesifikasi teknis.
 Tahap Ketiga Pekerjaan Struktur Sloof dan Lantai dasar, dalam pekerjaan ini untuk
pekerjaan lantai dan lantai sebelum dipasang pekerjaan beton terlebih dahulu dikerjakan
pekerjaan lantai kerja yang tujuanya agar konstruksi tersebut tidak terganggu oleh kotoran
tanah dan lainnya, pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan lantai kerja, perakitan
pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran beton, acuan pelaksanaan dikerjakan
sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis.
 Tahapan Ke Empat yaitu pekerjaan Struktur Kolom, Balok dan Plat Lantai, Pekerjaan ini
dikerjakan setelah pekerjaan lantai dasar selesai dikerjakan, langkah yang dilakukan
pertama seting central kolom dengan menggunakan alat Theodolite dan Water Pass, baru
pekerjaan pembesian Kolom, setelah selesai pemberian diteruskan pemasangan bekisting
kolom dan langkah selanjutnya pengecoran beton untuk kolom, setelah selesai pekerjaan
beton selesai maka langkah berikutnya pemasangan bekisting lantai dan balok dan

Metoda Pelaksanaan Hal.- 16


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

diteruskan pemasangan pembesian balok dan lantai, setelah pekerjaan pembesian selesai
dan disetujui oleh Direksi dan konsultan pengawas maka selanjutnya pengecoran balok dan
lantai dari beton yang ditentukan dala dokumen. Acuan pelaksanaan dikerjakan sesuai
gambar rencana dan spesifikasi teknis.
 Tahapan Ke Lima yaitu pekerjaan Struktur Kolom, Balok dan Plat Lantai dua, Pekerjaan ini
dikerjakan setelah pekerjaan lantai 1 selesai dikerjakan, langkah yang dilakukan pertama
seting central kolom dengan menggunakan alat Theodolite dan Water Pass, baru pekerjaan
pembesian Kolom, setelah selesai pemberian diteruskan pemasangan bekisting kolom dan
langkah selanjutnya pengecoran beton untuk kolom, setelah selesai pekerjaan beton selesai
maka langkah berikutnya pemasangan bekisting balok dan diteruskan pemasangan
pembesian, setelah pekerjaan pembesian selesai dan disetujui oleh Direksi dan konsultan
pengawas maka selanjutnya pengecoran balok beton. Setelah selesai pekerjaan balok
beton, selanjutnya dilakukan pemasangan lantai beton dari mutu sesuai dalam dokumen
kontrak dengan mutu beton sesuai spesifikasi teknis. Untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan konstruksi ini, maka tenaga dan alat yang dipakai adalah sesuai dengan yang
dibutuhkan dilapangan mengacu pada dokumen kontrak, serta alat bantu lainnya yang
menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Acuan pelaksanaan dikerjakan sesuai gambar
rencana dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Untuk pelaksanaan struktur terdapat beberapa langkah-langkah yang diantaranya adalah
sebagai berikut :
 Untuk menahan bekisting balok dan Plat beton diatasnya dipergunakan beatty
scafolding pada jarak 1,8 meter, sehingga diharapkan tidak terjadi lendutan.
 Pengecoran diakukan apabiIa tulangan sudah terpasang.
 Sebelum pengecoran dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dari kotoran-
kotoran.
 Agar menghasilkan beton yang rata, maka saat pengecoran dilakukan pemadatan
dengan menggunakan concrete vibrator.

 Metode Pelaksanaan Kolom Struktur

Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Kolom sebagai berikut :


a Membuat Bestat / Acuan Pembagian Potongan Besi
b. Memilih Besi sesuai dimensi yang akan di pakai
c. Mengukur
d. Memotong
e. Menekuk
f. Menyetel

Metoda Pelaksanaan Hal.- 17


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Setelah Pengecekan pembesian dilakukan segera dipasang Bekisting Kolom dari bahan yang baik

Metoda Pelaksanaan Hal.- 18


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Metoda Pelaksanaan Hal.- 19


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Metoda Pelaksanaan Hal.- 20


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Metoda Pelaksanaan Hal.- 21


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Target Kualitas Pekerjaan Kolom :

1. Warna beton sama


2. Sisi kolom siku dan tidak geripis
3. Pertemuan dengan plat tidak melendut
4. Pertemuan dengan kepalaan kolom tidak melendut
5. Kolom tegak lurus / sesuai dengan rencana

1
2
3
4
5

Untuk mendapat Pengecoran Kolom , yang baik agar menggunakan bucket, Pemadatan Beton
menggunakan Concrete Vibrator

Metoda Pelaksanaan Hal.- 22


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Tahapan Pengecoran yang benar sebagai berikut :

1. Pembersihan Lokasi
2. Pasang Besi Kolom
3. Pasang Bekisting Kolom
4. Pasang Kayu Suport
5. Inspeksi Terakhir Lot Vertikal dan Horizontal
6. Pengecoran
7. Pembongkaran Bekisting setelah 12 Jam
8. 12 Jam Setelah pengecoran bekisting kolom dapat dilepas secara hati-hati
9. Perawatan Beton dengan menggunakan karung goni basah yang disiram air, lembaran plastik atau
disemprot dengan obat

Metoda Pelaksanaan Hal.- 23


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

1. PEKERJAAN PASANGAN
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1. Pas. Dinding 1/2 bata ad. 1 : 5


2. Pas. Plesteran dinding ad. 1 : 5
3. Pas. Acian Plesteran Dinding Dan Kolom

Sedangkan syarat-syarat bahan adalah sebagai berikut :


Pasir pasang yang boleh digunakan
 Harus diambil dari sungai/tambang pasir atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu/stone
crusher.
 Harus bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar) bersih dari bahan organik yang dapat
merusak/menurunkan kualitas pasangan.
 Harus mempunyai kekerasan yang cukup keras dan tajam.
 Mempunyai kadar lumpur maksimum 10 % volume atau 5 % berat kering.
 Mempunyai gradasi/butiran beraneka ragam & mempunyai modulus kehalusan butir atr 2-3
mm
Semen Portland yang boleh digunakan
 Semen pabrikan yang memenuhi persyaratan SII
 Yang masih dalam keadaan baik (lama & membantu tidak boleh digunakan)
 Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, garam, bahan-
bahan organik, lumpurnya terlalu banyak. Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang
dapat diminum orang banyak.

c. Metoda teknis Dinding dan Pasangan


Dalam metode teknis pelaksanaan pekerjaaan dinding dan pasangan ada beberapa tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Langkah - langkah Pekerjaan Pemasangan Bata
 Sebelum dilakukan pemasangan bata dilakukan dahulu pengukuran dengan waterpass,
selanjutnya baru diberi lapisan adukan perekat sesuai dengan campuran yang tertuang
dalam Spesifikasi Teknis.
 Letakkan pasangan bata satu persatu dengan memberikan tekanan kebawah secara
tegak lurus.
 Lakukan pengecekan posisi bata menggunakan waterpass dan pada sambungan di finish
dengan etoroskam agar joint antar bata baik.
 Lakukan kembali pengecekan antar bata dengan waterpass. Lapisan atas bata juga di
finish dengan roskam.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 24


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

2. Langkah-langkah Pekerjaan Pemasangan Plat/Angkur pada Bata


 Metode 1 adalah dengan memberikan plat angkur dari besi bentuk L dan dipaku/diramset
ke dinding sebelahnya.
 Metode 2 adalah dengan memasang angkur/potongan besi beton yang dimasukkan ke
dinding sebelahnya. Sebelumnya bagian tengah hebel dicoak untuk pengunci
angker/behel.
3. Metode Teknis Pelaksanaa Pekerjaan Pasangan Bata
 Sebelum pelaksanaan pasangan bata dilaksanakan, dilakukan marking ke arah vertikal
dan horizontal, dihitung terhadap rata luar atau di as sesuai dengan gambar kerja,
ditentukan kedudukan dinding yang akan dipasang pertemuan-pertemuan dinding
dengan kolom, elevasi pasangan sesuai dengan gambar.
 Sebelum digunakan batu bata direndam air dahulu, hingga jenuh air.
 Pasangan batu bata menggunakan campuran adukan 1PC : 3PS dan 1PC : 5PS.
Campuran 1Pc : 5Ps digunakan untuk semua dinding luar dan 1Pc : 3Ps dipasang pada
permukaan sloof sampai dengan + 30 cm di atas permukaan Iantai dasar, kecuali untuk
ruang basah (KM/Toilet) sampai dengan ketinggian 160 cm di atas lantai.
 Setelah dinding bata dilaksanakan secara bertahap dengan mengikuti panduan benang
yang diikat kedua ujungnya terhadap profil yang sudah diserut 2 muka dan tegak lurus.
Benang dipindah keatasnya setiap maximum 2 lapis pasangan bata terpasang.
 Setelah pasangan bata terpasang star-star dikerok sedalam 1 cm dan di bersihkan.
 Maximum tinggi bata 120 cm diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Pasangan bata yang berhubungan dengan kolom dan kusen pintu / jendela diberi stek
baja dia. 6 mm dengan jarak 75 cm masuk kedalam pasangan bata minimal 30 cm.

4. Metode Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1Pc : 5 Ps


 Siram permukaan dinding bata yang akan diplester dengan air.
 Tempelkan adukan halus 1Pc : 3Ps dan 1Pc : 5Ps pada dinding bata yang telah disiram
dengan air.
 Ratakan dengan menggunakan mistar alumunium.
 Haluskan permukaan plesteran dengan menggosokan kertas kantong semen/amplas.
 Diamkan minimal selama 7 hari.
 Siram permukaan plesteran yang akan diaci dengan air.
 Tempelkan acian semen pada permukaan plesteran yang telah di siram air.
 Haluskan dengan menggunakan kape.
 Penyelesaian akhir pekerjaan acian dengan di gosok menggunakan kertas kantong
semen.

5. Metode Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Acian


 Setelah selesai pekerjaan Plesteran dikerjakan dengan rapih dan diterima dengan baik
oleh Direksi maka langkah selanjutnya pekerjaan Acian.
 Pekerjaan Acian dikerjakan harus dengan rapih sampai permukaan halus.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan kontraktor selalu berkoordinasi dengan konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

4. PEKERJAAN ALUMUNIUM DAN KACA

Metoda Pelaksanaan Hal.- 25


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :


LANTAI I
1 Pas. Kusen Alluminium 4" Pintu, Jendela, & Bovenligh
2 Pas. Daun Pintu Alluminium Double lkp
3 Pas. Daun Pintu Alluminium km/Wc lkp
4 Pas. Daun jendela Allumunium lkp
5 Pas. Kaca polos 5 mm
6 Pas. Karet kaca untuk partisi dan bouvenlight

Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek-
proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan pekerjaan ini
dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat. Adapun metode pelaksanaan pekerjaan
pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut :
a. Persiapan Pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll

b. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.

c. Fabrikasi Kusen Alluminium


1 Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
2 Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
3 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
4 Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
5 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 26


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

d. Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi
pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat
merusak aluminium tersebut.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 27


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Metoda Pelaksanaan Hal.- 28


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1 Pas. Rangka plafond Hollow 2/4+4/4 (grid 60x60)


2 Pas. Plafond PVC
3 Pas. Plafond gypsum
4 Pas. Plafond GRC
5 Pas. List plafond Shadow Line

a. Persyaratan Pelaksanaan Rangka Langit-langit


1 Rangka langit-langit bagian datar yang dipakai adalah terbuat dari rangka Besi Hollo 40x40
mm dengan bentuk serta ukuran sesuai dengan gambar.
2 Batang-Batang rangka utama maupun kelengkapan-kelengkapannya untuk bagian rangka
datar.
3 Seluruh rangka langit-langit datar digantungkan pada beton atau rangka atap dengan
menggunakan Adjustable Suspension Rod Joiner dengan Maximum Jarak 1200 mm, serta
dapat diatur ketinggianya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka melekat
dengan baik dan kuat pada pelat beton/ rangka atap dan tidak dapat berubah-ubah bentuk
lagi.
Semua rangka harus terpasang kokoh, tegak lurus, dan siku, satu dan lainnya, ukuran-
ukuran maupun yang lainnya harus menuruti gambar perencanaan, terkecuali ditentukan
lain oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
Rangka Plafond harus dipasang dan disetel oleh tenaga ahli dibidangnya, atau pemasangan
oleh pabrik pembuat langsung.
4 Setelah urusan rangka langit-langit datar terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata
lurus dan waterpass tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus
saling tegak lurus sempurna sesuai dengan gambar perencanaan.

b. Persyaratan Pelaksanaan Penutup Langit-langit


1 Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah Lembaran-lembaran PVC, Gypsump dan
Kalsiboard dengan ukuran sesuai gambar dan petunjuk konsultan pengawas.
2 PVC, Gypsump dan Kalsiboard yang dipasang adalah material yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing lembaran sama, tidak ada bagian yang retak, gompal
atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
3 PVC, Gypsump dan Kalsiboard dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
perencanaan dan setelah Gypsump dan Kalsiboard terpasang , bidang permukaan langit-
langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang serta sambungan antara
lembaran Gypsump dan Kalsiboard yang satu dengan yang lainnya harus rapat, jadi tidak
memakai celah/naad.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 29


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Sebagai bahan untuk menghilangkan sambungan antar lembaran Gypsump dan Kalsiboard
digunakan sejenis Paper tape (Pita kertas berpori dengan ukuran lebar 50 mm panjang tiap
rol 75 m). Dan untuk menutupi lubang bekas Skrup digunakan Base Coat 100, juga untuk
menutupi permukaan dasar menggunakan Total join Compound.
4 Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel dilangit-langit yang
bisa dibuka tanpa merusak Kalsiboard sekelilingnya untuk keperluan
pemeriksa/pemeliharaan M & E.
5 Pemasangan/penyetelan Plafond tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana
baik plafond datar maupun yang lengkung, untuk itu urutan dan cara kerja harus mengikuti
persyaratan dan ketentuan dari pihak konsultan pengawas. Semua ukuran harus sesuai
dengan Pola Plafond Yang diingikan, serta yang mengerjakan pemasangan pelapis plafond
ini harus oleh tenaga yang perpengalaman dalam bidang ini.
6 Finishing pelapis, memakai cat Emulsion dicatkan diatas permukaan Gypsump dan
Kalsiboard, semua persyaratan dan cara pengecatan mengikuti persyaratan yang
disyaratkan oleh pabrik yang dipilih dan ditunjuk oleh konsultan pengawas/pemberi tugas
(Lihat Bab Finishing Pekerjaan Pengecatan).
7 Pada bagian tepi dari plafond yang bertemu/ bersinggung dengan dinding ditutup
dengan list Profil dari kayu kapur ukuran dan bentuk sesuai gambar. Pemasangan list
plafond keliling ruangan, disesuaikan dengan gambar rencana.
8 Apabila terjadi penyimpangan dan tidak sesuai dengan gambar atau menurut Pengawas
dianggap tidak rapih maka Kontraktor harus memperbaikinya kembali sesuai yang
disyaratkan dan tidak merupakan pekerjaan tambah.

c. Persyaratan Pelaksanaan List Plafond


Sistim pemasangan List plafond hanya dipasang dibagian Pinggir antara peralihan Lembaran
Gypsump dan Kalsiboard dengan dinding, dipergunakan list dari bahan stainless steel / BJLS
dengan bentuk profil, bentuk serta ukuran disesuaikan dengan gambar perencanaan.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 30


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

5. PEKERJAAN ATAP
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1 Pas. Kuda - kuda, rangka atap baja ringan


2 Pas. Genteng Aspas
3 Pas. Bubungan genteng Aspal
4 Pas. Lisplank Kayu Kamper

d. Metoda teknis Atap Baja Ringan dan Penutup Atap Genteng Aspal
Perakitan di proyek mempunyai resiko kuda-kuda yang dibuat tidak rapi, tidak seragam, atau
tidak sesuai gambar desain. Dalam pengerjaan rangka atap ini kami mempercayakan pada
perusahaan pengadaan rangka atap bajaringan yang berpengalaman system yang jelas sehingga
dapat dikeluarkan SURAT GARANSI STRUKTUR PABRIK yang mewakili system dan teknologi
Australia. Kontrol pemasangan alat sambung juga merupakan hal yang penting, untuk itu
tahapan pekerjaan perakitan dan pemasangan sesuai standard adalah:
1. Ring balok yang sudah jadi diukur dengan engginer masing-masing fabricator untuk didesain
ulang dengan menggunakan software khusus ex.australia. Adapun hasil desain tersebut
adalah berupa input ke pabrik.

ral T
Top P

Bottom chord brac

2. Standar pemasangan rangka atap baja ringan sebagai berikut:


 Pekerjaan pemasangan top plate diatas ring balok.
 Pekerjaan pemasangan kuda kuda terpancung / TG (T) (untuk design atap perisai)
 Pekerjaan pemasangan hip rafter (H)
 Pekerjaan pemasangan rafter (G / R)
 Perkerjaan pemasangan kuda kuda standar / N.
 Pekerjaan pemasangan bottom chord bracing (CJ), lateral tie (bila ada) (R),
diagonal webs bracing.
 Pekerjaan pemasangan kuda kuda valley (bila ada atap anak).
 Pekerjaan pemasangan sekur

Metoda Pelaksanaan Hal.- 31


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

 Pekerjaan pemasangan top chord bracing / reng

6. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING


Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1 Pas. Batu Andesit Bakar 20x40 Cm


2 Pas. Granite Tile 60x60 Cm (Matt)
3 Pas. Granite Tile 60x60 Cm (Pholised)
4 Pas. Granite Tile 30x60 Cm (Pholised)

a. Persyaratan Pelaksanaan Lantai Granite


1. Pilih m a t e r i a l Granite yang akan dipasang
2. Granite yang telah dipilih direndam dalam air hingga penuh
3. Pasang seperti tahapan dibawah ini
- Pengaturan kepalaan granite tile pada pintu
- Pengaturan penyelesaian granite tile
- Pengaturan penyelesaian granite tile bagian sisi
- Pengaturan granite tile lainnya dan perhatikanlah nutnya.

Sistem Pelaksanaan Pekerjaan Lantai

Metoda Pelaksanaan Hal.- 32


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Diagram Alir dari Pekerjaan Lantai

Batasan Pekerjaan Lantai


 Periksa dan tentukan level lantai
 Periksa permukaan yang jelek dan perbaiki
 Pelajari dan buat setting out lantai
 Persiapkan material kerja dan lindungi
 Bersihkan lahan kerja
 Bersihkan setiap sambungan lantai dari kotoran
 Setelah disetujui direksi, maka pelaksanaan lantai bisa dilaksanakan.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 33


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

7 . PEKERJAAN LISTRIK
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

LANTAI I
1 Pas.Box Panel dan Panel Kontrol +KWH 11000 VA
2 Instalasi Penerangan
3 Pas. Instalasi stop kontak sekw. Brocco
4 Lampu Panel Led Down Light 15 Watt
5 Pas. Stop Kontak sekw. Brocco
6 Pas. Saklar Tunggal sekw. Brocco
7 Pas. Saklar Ganda sekw. Brocco

a. Petunjuk
Pekerjaan listrik merupakan pekerjaan yang bersifat terakhir dan semua materialnya adalah
bahan dari pabrik dan pelaksanaannya memerlukan beberapa tahapan yaitu : spesifikasi
material, hasil uji pabrik, pengiriman, pemasangan dan pengujian lapangan serta perawatan
yang terdiri atas :
 Jaringan tegangan rendah
 Ducting/rak kabel/titik kontak
 Pencahayaan dan sumber daya
 Titik lampu

b. Peraturan-peraturan yang mengikat adalah :


 Spesifikasi teknis yang termuat dalam RKS
 Risalah rapat penjelasan pekerjaan
 Bill Of Quantity

Metoda Pelaksanaan Hal.- 34


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

 Peraturan kelistrikan Indonesia


 Gambar rencana

c. Dasar Pelaksanaan
Mengacu pada gambar rencana dimana dijelaskan mengenai lokasi instalasi secara
lengkap antara lain panel, rak kabel, titik lampu, titik kontak clan sumber daya.
Setelah mendapat persetujuan material yang akan digunakan maka kontraktor
melaksanakan pemesanan clan pemitihan sub kontraktor/ instalatur pelaksana jaringan
listrik yang memenuhi persyaratan kerja.

Dalam beberapa hal peralatan yang akan digunakan harus mendapat pemeriksaan dari
instansi yang berwenang terutama masalah pengkabelan. Dan sebelum pelaksanaannya
pihak pelaksana harus membuat gambar kerja yang harus dikoordinasikan dengan pihak
direksi guna mendapat persetujuan.

d. Conduits
Sebagai pelindung dari jaringan kabel digunakan PVC guna perlindungan terahadap
kondisi cuaca dan gangguan dan luar lainnya.

e. Titik Kontak dan Jaringannya


Jaringan kabel yang menghubungkan antara satu titik lampu dan titik lampu lainnya serta
dengan titik stop kontak harus mengikuti gambar rencana yang tertuang dalam gambar
kerja serta perubahan-perubahannya.
Stop kontak merupakan soket outlet yang terbuat dari bahan policarbonate yang kuat
dengan bentuk atau model yang disetujui direksi lapangan.
Ketinggian titik sakelar adalah 1500 mm dari lantai dan titik stop kontak harus berada
pada ketinggian minimum 300 mm dari lantai, untuk memudahkan, pemasangannya harus
sejajar.
Jenis lampu yang akan dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam rencana kerja
dan syarat-syaratnya, BOO.

f. Titik Lampu

Metoda Pelaksanaan Hal.- 35


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Jenis lampu yang akan dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam rencana kerja
dan syarat-syaratnya, BOQ.

g. Pemasangan Power Kabel


- Pada pemasangan power kabel jenis pekerjaan ini yang perlu diperhatikan jenis
dan ukuran kabel tersebut
- Khusus pemasangan kabel NYY dalam ruang genset akan dilaksanakan didalam
parip dan diatasnya ditutup dengan plat bordes/Cable Tray

h. Pemasangan Panel COS


Dengan terlebih dahulu mempersiapkan panel COS tersebut serta parit untuk
jalur kabel, maka panel COS tersebut dapat dipasang dengan
menyambungkannya ke Genset
Agar diperoleh sistem pembagian beban yang sesuai dengan yang diinginkan
maka ditarik kabel dari panel PUSB ke panel COS dan dari COS ke panel
PUSB, kemudian dilaksanakan penyambungan grounding pada panel COS
dengan grounding integrasi.

i. Pemasangan Panel Panel Penerangan setiap lantai dan Panel


penerangan Luar
Sebelum tahap ini dilaksanakan perlu diadakan pengukuran tahanan isolasi
kabel power yang telah dipasang dengan menggunakan peralatan megger
antara :
Phase R-S dan R-N

Metoda Pelaksanaan Hal.- 36


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

Phase R-T dan S-N


Phase S-T dan T-N

Peralatan / alat ukur yang diperlukan pada saat testing/ commissioning


antara laian
Megger 0-500Volt
Ampere Meter s/d 100 A
Volt Meter

8. PEKERJAAN SANITARY
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

LANTAI I
1 Pas. Closet duduk
2 Pas. Wastafel lengkap
4 Pas. Kran air 1/2" atau 3/4"
5 Pas. Pipa PVC untuk saluran air bersih 1/2" + asesoris
6 Pas. Pipa PVC untuk saluran air bersih 3/4" + asesoris
7 Pas. Pipa PVC untuk saluran air kotor 4"
8 Pas. Floor drain
9 Pas. Torn air

Metoda Pelaksanaan Hal.- 37


Pembangunan/Rehabilitasi/Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
METODA PELAKSANAAN Konservasi Perairan atau Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil

10 Pas. Pompa air


11 Pemb. Septictank lengkap dengan rembesan

a. Persiapan Pekerjaan
1 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
2 Approval material yang akan digunakan.
3 Persiapan lahan kerja.
4 Persiapan material kerja, antara lain : monoblock, washtafel, cove ligth washtafel, kaca
cermin, hand drayer, jet washer, tisue holder, hand shower, soap dish, urinoir, penyekat
urinoir, floor drain, kran dinding, kichen zink, seal tape, sealant, dll.
5 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun
sealant, dll.

b. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.

c. Pelaksanaan Pemasangan Sanitary


1 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut
tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
2 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
3 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
4 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
5 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
6 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
7 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 38


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

e. Persyaratan Teknis Instalasi Pipa Air Kotor, Bekas, Hujan dan Vent
1. Lingkup pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan ini meliputi : sistem air kotor
pekerjaan ini meliputi pengadaan sistem air kotor termasuk semua kelengkapannya
sepanjang pipa (sambungan, elbow, tee, reducer, valve, dIl) sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan dalam pemasangan instalasi ini.
2. Semua pipa tegak lurus dijangkar pada tiap-tiap lantai untuk pipa mendatar diberi
support/gantungan kuat dan rapih dengan jarak maximum 1 meter. Pipa mendatar dibuat
kemiringan 1% minimum.
3. Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini mengadakan koordinasi dengan pekerjaan-
pekerjaan struktur mengingat adanya penembusan pada beton lantai dan dinding.
4. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar kedudukan agar betul-betul
serta pada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak ada puing-puing atau
batu-batu atau benda lain yang dapat merusak pipa. Pengujian dari seluruh sistem
pemipaan air kotor bekas dilakukan setelah selesai pemasangan. Sistem pemasangan akan
diuji diisi air yang mempunyai tekanan statis tidak kurang dari 8 m kolom air. Pengujian
berhasil apabila selama 60 menit air yang berada dalam sistem tersebut tidak mengalami
penurunan muka air. Pengadaan dan Pemasangan klosed, kichen zink, kran air, floor drain,
bak mandi, bak kontrol, septictank dll.

9. PEKERJAAN PENGECATAN
Dalam pekerjaan ini yang dilakukan meliputi :

1 Pengecatan dinding dengan cat tembok


2 Pengecatan plafond dengan cat tembok
3 Pengecatan lisplank dengan cat kayu

Dalam metode teknis pelaksanaan pengecatan ada beberapa tahapan-tahapan sebagai


berikut :
1. Urutan pekerjaan pengecatan permukaan dinding
 Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain dan dalam
kondisi kering.
 Ratakan permukaan dinding dengan plamur tembok.
 Haluskan permukaan dinding dengan roll cat/kuas.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 39


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

 Cek permukaan dinding tersebut jika masih terdapat permukaan yang tidak rata di ratakan
dengan plamur.
 Pengecatan kedua dilakukan dan seterusnya hingga tiga kali pengecatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
 Rapihkan / Tusir bagian pinggir dinding atau plafond yang tidak rapih dengan menggunakan
kuas.
2. Urutan pekerjaan pengecatan permukaan kayu
 Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain dan dalam
kondisi kering
 Ratakan permukaan kayu dengan melamin/pelituran kayu 1 lapis.
 Dempul (Wood Filler) sampai lubang-lubang/pori-pori kayu terisi sempurna, tunggu hingga 7
hari, kemudian bidang yang cat diampelas dengan ampelas besi halus hingga rata
permukaan.
 Cat akhir dengan menggunakan kuas, tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam.
 Haluskan permukaan kayu dengan kuas.

3. Urutan pekerjaan pengecatan plafond


 Bersihkan seluruh permukaan kotoran secara menyeluruh sehingga permukaan yang
dimaksud menampilkan tampak bersih, pekerjaan ini dilaksanakan dengan lap kain.
 Sebelum dilakukan pengecatan semua permukaan plafond harus didasari dengan plamur
hingga rata.
 Pengecatan primer/dasar dilaksanakan sebelum plafond, jenis cat yang digunakan adalah
Vinilex, tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan kedua.
 Pengecatan lapisan kedua, tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
ketiga dilaksanakan.
 Pengecatan lapisan ketiga akhir dari pengecatan harus rata dan rapi, tenggang waktu antara
pelapisan minimum 16 jam.
 Pelaksanaan semua lapisan pengecatan menggunakan kuas.

4. Urutan pekerjaan Waterproofing Dak Beton


Semua pelaksanaan waterproofing di lapangan dikerjakan oleh aplikator yang berpengalaman.
Pekerjaan diawasi oleh Supervisor yang berpengalaman dan setiap sambungan lembaran
waterproofing di-inspeksi dengan baik dan sistematis. Pengakhiran waterproofing rapih dan
sesuai dengan detail yang tertera di gambar kerja atau yang telah disetujui oleh Konsultan.
Semua pipa buangan tegak untuk air hujan harus semuanya ditutup bagian tepinya oleh
waterproofing membrane untuk menghindari kebocoran. Setelah semua pemasangan

Metoda Pelaksanaan Hal.- 40


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

waterproofing membrane kami melaksakan test dengan merendam seluruh permukaan


waterproofing dengan air yang harus dilakukan minimal 2 x 24 jam.
Semua protection screed diberi lapisan wirenet dengan ukuran grid < 20 mm dan diameter
minimal 1.0 mm. Protection screed harus dibuat menjadi pelat-pelat segmental dengan ukuran
maksimal 3.0 m x 3.0 m. deletasi diantaranya diisi dengan sealant.
Kemiringan/Sloping Protection Screed diatur sedemikian rupa sehingga semuanya mengarah ke
system pembuangan yang telah direncanakan oleh M/E/P. Dengan koordinasikan kepada pihak
Pengawas di lapangan.
Setelah pemasangan semua protection screed maka diadakan test dengan cara merendam
semua bagian yang telah di waterproofing dengan air selama 2 x 24 jam.

C. ANTISIPASI WAKTU KRITIS


Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dengan jadwal
waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, akan dijabarkan lagi
Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “up date” sesuai pelaksanaan
dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan tersebut harus digantikan
pada hari berikutnya, misalnya dengan menambah jam hari kerja atau menambah tenaga kerja
sehingga keterlambatan tersebut dapat dipenuhi

D. MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam dokumen kontrak.
Adapaun hal-hal yang dilaksanakan dalam proses pemeliharaan Pekerjaan Belanja Pengadaan
Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada Dinas Kelautan Provinsi Jawa Barat ini antaralain :
1. Inventarisasi cacat-cacat, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi (Defect and Deficiencies).
2. Penugasan secara penuh pada pelaksana yang ditunjuk untuk menangani pemeliharaan dan
mengatasi cacat-cacat yang ditemukan untuk diperbaiki.
3. Jadwal pemeliharaan rutin dari mulai kebersihan bangunan dan pengecheckan komponen-komponen
bangunan agar dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
4. Berkoordinasi dengan user atau pemakai bangunan apabila terdapat pekerjaan yang tidak berfungsi,
perlu penyempurnaan atau perlunya penggantian.

Metoda Pelaksanaan Hal.- 41


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

E. SISTEM MANAJEMEN PROYEK


Agar tercapai hasil pekerjaan yang baik dan optimal maka unsur – unsur terkait di atas melaksanakan
Rapat Koordinasi Lapangan berkala yang dijadwalkan minimal 1 kali pertemuan dalam 2 minggu untuk
pembahasan masalah – masalah yang timbul di lapangan, yang di maksudkan agar seluruh
permasalahan di lapangan dapat terantipasi secara dini sehingga hasil akhir yang di harapkan oleh
semua pihak terkait dapat dicapai secara optimal mengingat waktu pelaksanaan yang sempit.
Pola tersebut di atas, merupakan pola koordinasi pihak – pihak terkait yang berkompeten dalam
pengelolaan proyek dengan adanya koordinasi secara menyeluruh di harapkan program kesehatan
dapat tercapai dengan tepat waktu.
Kami pada pola ini wajib membuat Mini Schedule per hari disamping Time Schedule (rencana kerja)
yang telah dibuat, agar program tersebut diatas dapat tercapai secara baik.
Begitu pula Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang tepat guna merupakan faktor penting dalam sebuah
manajemen proyek sehingga penempatan SDM yang handal pada bidangnya masing – masing akan
berdampak secara baik terhadap Program Kerja yang telah ditentukan.
Pengawasan secara berkala/ rutin sangat penting dalam upaya mencapai sasaran yang di harapkan baik
pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas, maupun Tim Monitoring dan Pengelola Teknis
sehingga hasil akhir tersebut diatas dapat tercapai secara optimal.

F. KESIMPULAN
Metode pelaksanaan yang diuraikan di atas, adalah merupakan interprestasi dari pekerjaan Belanja
Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata
Pangumbahan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini tentunya membutuhkan suatu tim kerja yang andal dan
solid, terutama menyangkut koordinasi dan kerjasama. Tetapi hal inipun perlu didukung oleh aspek–
aspek antara lain : kemudahan pencapaian kelokasi proyek, dan pelaksanaan yang memadai, tingkat
teknologipembangunan yang digunakan, birokrasi yang tidak menghambat dan waktu pelaksanaan yang
layak.
Dalam uraian kesimpulan ini kami selaku Kontraktor apabila diberi kepercayaan dan Perintah untuk
mengerjakan pelaksanaan Pekerjaan Belanja Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Peningkatan Sarana
dan Prasarana Destinasi Wisata Pangumbahan Sub Kegiatan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau
Pulau Kecil Pada Dinas Kelautan Provinsi Jawa Barat ,
kami akan melengkapi Metode pelaksanaan dengan beberapa solusi sebagai berikut :
1. Menempatkan tenaga kerja ( SDM ) yang handal sesuai dengan bidangnya masing – masing yakni
Sipil Arsitektur, Mekanikal Elektrikal dan tenaga ahli yang berpengalaman yang tercantum dalam

Metoda Pelaksanaan Hal.- 42


Bangunan Gedung Kantor
Peningkatan Sarana dan Prasarana
METODA PELAKSANAAN Destinasi Wisata Pangumbahan
(lanjutan)

pengajuan personil inti perusahaan, dan konsisten terhadap program yang telah direncanakan serta
sanggup menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang baik dalam waktu yang singkat.
2. Bekerja dengan jadwal yang ketat namun terencana dan selalu berpedoman terhadap Master
Schedule, Mini Schedule maupun Net Work Planning yang telah disetujui.
3. Mengerjakan tenaga tukang terampil untuk setiap unit pekerjaan masa bangunan dengan jumlah
maksimal.
4. Pengelolaan Manajemen Proyek yang baik.
5. Melakukan kerja lembur, hal ini diterapkan dalam menyikapi keterbatasan waktu pelaksanaan yang
telah ditentukan.
6. Jadwal Bahan dan peralatan kelokasi secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan.
7. Melakukan koordinasi secara kontinue dengan konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknis minimal 1 kali dalam 2 minggu.
8. Tetap berpedoman pada standard dan peraturan yang berlaku untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang optimal dan aman.
Demikian Metoda Pelaksanaan ini dibuat untuk sebagai bahan acuan pelaksanaan dilapangan dan
sebagai bahan pertimbangan evaluasi dalam penawaran.

Bandung, Oktober 2022

Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan


Wilayah Selatan

Pejabat Pembuat Komitmen

Metoda Pelaksanaan Hal.- 43

Anda mungkin juga menyukai