Anda di halaman 1dari 37

Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api

GEDEBAGE - BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api Anggaran
Tahun 2014 yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
Paket Kegiatan : Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung
Lautan Api
Lokasi Pekerjaan : GEDEBAGE - BANDUNG
Anggaran : 2014
Waktu Pelaksanaan: 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan paket Pekerjaan Pembangunan Sarana dan


Prasarana Stadion Bandung Lautan Api yang berlokasi di Gedebage - Bandung,
Kontraktor Pelaksana menawarkan tenaga personil, peralatan, bahanbahan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini, dan menyiapkan rencana kerja, pengendalian mutu
yang dapat dilihat pada halaman lainnya.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari pada Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion
Bandung Lautan Api adalah Pekerjaan Penambahan Sarana dan Prasarana seperti jalan,
saluran, toilet umum dan bak sampah.

1.3. Lokasi Pekerjaan


Lokasi Pekerjaan di Gedebage - Bandung.

1.4. Pemahaman Terhadap Dokumen Lelang


Dan hasil pemahaman tertladap Dokumen Lelang yang dikeluarkan oleh Pengguna Jasa
dan Panitia Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan
Api Tahun Anggaran 2014, kami setelah mempelajari dari Spesifikasi Teknis dan
Gambar Rencana serta hasil penjelasan Aanwijzing yang dilaksanakan maka kami
sangat memahami dan tidak mengalami kesulitan dari isi dokumen tersebut.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Adapun item pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :


1. PEKERJAAN STANDAR
2. PEKERJAAN NON STANDAR

1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan


Dari hasil pemahaman dokumen lelang di atas tersebut Kontraktor telah
mempersiapkan segala sesuatu yang diinginkan dalam dokumen lelang Pekerjaan
Konstruksi Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
dengan waktu peleksanaan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, dengan segala
kelengkapan administrasi, teknis dan semua kebutuhan baik personil inti, peralatan
kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Sehingga Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung
Lautan Api dapat selesai dikerjakan dalam waktu yang ditentukan dalam dokumen
kontrak dan Kontraktor sangat memahami dan tidak mengalami kesulitan dari semua
isi dokumen tersebut.
lnovasi Percepatan Waktu yang tersedia didalam Dokumen Lelang Waktu
pelaksanaan 90 hari kalender, setelah mempelajari dan mempematikan kondisi
lapangan ada beberapa hal yang perlu di pematikan secara cermat antara lain :
1. Lokasi Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan
Api yang mana dalam pelaksanaan pembangunan ini akan dikerjakan dengan
waktu yang terbatas sehingga perlu ekstra pengontrolan baik kualitas, kuantitas
dan waktu pelaksanaan dilapangan.
2. Mengingat waktu yang sangat terbatas hanya 90 hari kalender, sedangkan
pekerjaan yang harus diselesaikan dari Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Struktur,
Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu,
sehingga kontraktor pengerjaannya dengan menjadikan kelompok kelompok
kerja, dengan cara seperti ini maka pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan
baik dan terkendali.
3. Harus diperhatikan pula dengan kondisi hal tersebut tentang pensupleyan material
karena waktu yang tersedia sangat terbatas sekali padahal item pekerjaan yang
harus dikerjakan cukup banyak dan akan berpengaruh kepada pengiriman
material/bahan sehingga perlunya penjadwalan untuk kedatangan material yang
tepat sesuai kebutuhan dilapangan.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

4. Selain dari penjadwalan pengiriman bahan perlu juga penjadwalan untuk Man
Power (Tenaga Kerja) yang akan di tugaskan dilapangan sesuai dengan disiplin
keahlianya masingmasing.
5. Selain Bahan dan Tenaga Kerja yang perlu diperhatikan lagi para suplayer untuk
mendatangkan bahan bahan dari hasil pemesanan yang membutuhkan waktu
cukup lama.
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas maka perlunya antisipasi dalam
pelaksanaan pekerjaan yang akan berjalan dengan memperhatikan serta
mempertimbangkan hal tersebut maka Kontraktor akan membuat penjadwalan waktu
agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, yang kita perhatikan
antara lain:
1. Melakukan koordinasi dengan plhak terkait dan pengontrolan baik kualitas,
kuantitas dan waktu, sehingga dapat terealisasi pelaksanaan pekerjaan tepat waktu.
2. Membuat Jadwal material sesuai dengan kebutuhan bahan/material agar dilapangan
tidak mengalami penumpukan bahan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.
3. Membuat penjadwalan yang tepat sesuai dengan yang tertuang dalam jadwal
pelaksanaan pekerjaan sehingga memudahkan untuk melakukan pengontrolan baik
pelaksanaan maupun tenaga kerja serta material yang di suplay.
4. Membuat Jadwal Tenaga Kerja (man power) yang efektif agar tenaga kerja untuk
pelaksanaan dilapangan dapat terealisasi sesuai waktu yang ditetapkan dalam
kontrak dan meminimalisasii waktu yang akan dilaksanakan dilapangan.
5. Perlunya suatu antisipasl untuk pengadaan barang yang sifatnya pemesanan cukup
memakan waktu diantaranya untuk konstruksi dan bahanbahan pemesanan lainnya
yang harus dilakukan lebih dini sehingga tidak mengalami hambatan.

BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

2.1. PERENCANAAN LAPANGAN (SITE PLANNING)


Proyek ini merupakan proyek pembangunan gedung tahap finishing dengan tingkat
kompleksitas yang tinggi pekerjaan ini dilaksanakan, dengan waktu kerja 90 Hari
Kalender dengan keadaan seperti ini sangatlah diperlukan pemahaman lapangan serta
teknik pelaksanaan yang tepat.
Didalam rencana pembangunan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan serta
dievaluasi sedinii mungkin untuk mendapatkan suatu rencana yang matang dalam
pekerjaan pembangunan gedung sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal, antara
lain :
Pemahaman kondisi lapangan sangat berguna untuk merencanakan lapangan kerja
(Site Planning) untuk mengatur penempatan peralatan dan sarana penunjang lainnya
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, misal : Direksi keet,
gudang, los kerja, pagar pengaman proyek, alat keamanan kerja dan lain-lain. Dalam
menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di
halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
 Tidak mengganggu ketertiban umum,
 Memudahkan pemeriksaaan dan penelitian bahan-bahan oleh konsultan pengawas,
 Tidak menimbulkan polusi suara dan polusi udara yang menggangu kenyamanan
masyarakat sekitar,
 Keamanan terjamin,
 Memudahkan pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan,
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

PEMAHAMAN DAN ORIENTASI LOKASI PROYEK


Sebagai dasar evaluasi dalam penyajian penawaran harga, maka PT. AYU MUSTIKA
RIZKI, dalam hal ini diwakili oleh tim teknik, dipandang perlu untuk memahami
situasi dan kondisi :
1. Akses menuju lokasi proyek.
2. Radius Lokasi proyek terhadap Sumber Material (Material alam atau Material
pabrikan/jadi)
3. Lokasi Proyek yang akan dibangun dan lingkungan sekitar proyek.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

4. K ultur masyarakat disekitar lokasi pekerjaan dan hal-hal yang dipandang perlu dan
akan menimbulkan dampak terhadap pelaksanaan proyek.

2.2. MANAJEMEN PROYEK


Setelah memahami kondisi lapangan, maka langkah selanjutnya sebelum terjun ke
kondisi lapangan sebenarnya perlu dibentuk susunan organisasi guna mencapai tujuan
proyek secara keseluruhan yaitu: Mutu, Waktu, Biaya dan keselamatan kerja.
Pengelola pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil
yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek sejenis, sehingga
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan
diikut sertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga terampil.

1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin seorang Site
Manager dibantu oleh tenaga teknis/Terampil beserta pembantu- pembantunya.

2. Koordinasi
Site Manager memimpin semua kegiatan proyek, baik dibidang administrasi, teknik
dan lain-lain.
 Untuk masalah teknik engineering dan pelaksanaan dibantu oleh Tenaga Ahli
Arsitektur, Tenaga Ahli Mekanikal, Tenaga Ahli Elektrikal, Drafter
 Untuk Masalah Keselamatan Kerja dibantu oleh Tenaga Ahli K-3
 Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
Administrasi proyek beserta stafnya
 Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Site Manager bertanggungjawab langsung yang


bertindak sebagai penanggung jawab pelaksanaan proyek. Dengan sistem organisasi
seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar, dan
menyelesaikan pekerjaan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan
semboyan kami, sebab apabila terjadi keterlambatan didalam menyelesaikan proyek
ini, akan mengakibatkan kerugian moril maupun material, bagi PT. AYU
Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1
Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

MUSTIKA RIZKI sebagai pelaksana/Penyedia Jasa Konstruksi.

2.3. METODE PENCAPAIAN SASARAN


Dalam tujuan untuk mencapai sasaran yang dikehendaki terdapat hal-hal yang
perlu dikendalikan, antara lain pengendalian mutu dan pengendalian material. Dimana
kedua hal tersebut di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain untuk
mencapai hasil yang optimum.

2.3.1. Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu proses konstruksi harus diarahkan pada upaya untuk
memenuhi persyaratan dan segenap kebutuhan pemberi tugas. Seperti diketahui
kebutuhan tersebut dinyatakan dalam bentuk kriteria perencanaan yang akan
memandu keseluruhan proses rekayasa, perencanaan, dan penyusunan spesifikasi
teknis. Pengendalian mutu bersifat mendasar dan harus diterapkan pada seluruh
tahapan proyek, baik pada perencanaan maupun konstruksi fisiknya. Agar upaya
pengendalian mutu secara menyeluruh dapat terlaksana baik maka seluruh tahap
perencanaan dan pengambilan keputusan, langkah demi langkah, dihubungkan dengan
titik-titik kontrol di mana perencanaan yang sedang dikembangkan ditinjau secara
formal.
Hal ini penting dilakukan pembahasan pada setiap akhir suatu tahapan atau
selang diantaranya. Kesempatan pembahasan selain merupakan titik-titik kontrol atau
saat untuk menguji fakta yang terungkap, juga sekaligus digunakan untuk
melaksanakan fungsi koordinasi serta pengendalian mutu melalui pemantauan dan
pengawasan, sebagaimana asas pengendalian secara umum, prosesnya menyangkut
kegiatan-kegiatan :
a. Menetapkan standar untuk menilai kemajuan konstruksi, biasanya melalui
perencanaan dan spesifikasi teknis.
b. Upaya pengukuran penyimpangan terhadap standar sedini mungkin.
c. Tindak lanjut perbaikan atau meminimalkan dampak yang merugikan.
d. Merevisi perencanaan dalam rangka menyempurnakan standar.

Metodologi yang dipakai sejak upaya mendokumentasikan peraturan-peraturan


yang berlaku, penetapan spesifikasi teknis perencanaan yang yang profesional,
Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1
Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

sampai prosedur pengambilan sampel untuk keperluan berbagai pengujian seperti uji
kuat beton, jenis tanah, mutu pengelasan, kuat baut, dan menyangkut berbagai macam
dimensi konstruksi lainnya. Sudah selayaknya apabila upaya pengendalian mutu
mendapatkan cukup perhatian karena keterkaitannya erat dengan segi–segi
pembiayaan, perencanaan, pengadaan, dan rekayasa nilai. Semakin tinggi tuntutan
mutu, tentu memerlukan pembiayaan kegiatan yang meningkat.
Sedangkan pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik upaya penerapan
pengendalian mutu diwujudkan melalui metode pelaksanaan konstruksi, penyediaan,
pengawasan, dan inspeksi pekerjaan. Pada prinsipnya maksud pengendalian mutu
adalah:
1. Mengarahkan agar pelaksanaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi teknis dan
dokumen kontrak.
2. Mencakup pertimbangan ekonomi dalam penetapan jenis material dan metode
konstruksi yang dipakai dengan memastikan bahwa perencanaannya telah
memenuhi syarat peraturan bangunan.
Unsur utama sebagai pengendali mutu selama tahap konstruksi fisik adalah
pengawas lapangan, yang mana bertanggung jawab agar kegiatan harian kontraktor
memberi hasil akhir sesuai dengan spesifikasi teknis kontrak. Sebagai contoh,
pengawas akan memeriksa apakah material dasar yang dipakai untuk membuat beton
telah memenuhi standar, bahwa material dicampur dengan perbandingan
perbandingan unsure yang benar, dan bahwa telah dilakukan pengujian terhadap
sample adukan beton, dan sebagainya. Kadang-kadang juga diperlukan bagi
perencana dan para ahli yang terlibat untuk melakukan inspeksi dan pemeriksaan
pekerjaan langsung di lapangan. Sehingga seringkali bermanfaat untuk menyusun
program pengendalian berupa bagan matriks tanggung jawag yang menunjukan
kapan, di mana, dan oleh siapa pemeriksaan di perlukan.
Biaya konstruksi dimaksudkan untuk pembiayaan tenaga kerja terampil,
peralatan, material, metode dan pengawasan. Sedangkan biaya pengendalian mutu
adalah pembiayaan untuk memonitor dan memeriksa mutu, termasuk untuk
membetulkan, mengganti, atau memperbaiki kerusakan yang terjadi. Peningkatan
kesesuaian mutu adalah upaya agar mutu meningkat sehingga sesuai benar dengan
standar ketentuan menurut spesifikasi teknis. Sudah tentu untuk tuntutan mutu

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

yang semakin tinggi jelas akan memerlukan upaya yang lebih berat.
Dengan demikian untuk mengupayakan peningkatan mutu pekerjaan
langsung dari sumber daya dan metode konstruksi, perlu ditopang dengan anggara
keuangan lebih banyak. Atau dengan lain kalimat, biaya langsung konstruksi akan
menjadi semakin meningkat. Sementara itu, untuk memproses pekerjaan atau barang
dengan standar rencana mutu yang semakin menurun atau berkurang. Maka dengan
berpijak pada dua keadaan pembiayaan dengan pola yang berbeda tersebut, tentunya
harus diupayakan prinsip optimalisasi untuk menetapkan standar mutu terbaik yang
dapat dicapai dalam setiap perencanaan tertentu. Mutu optimum dicapai apabila
jumlah biaya merupakan nilai yang minimum.

2.3.2. Pengendalian Material


Pengadaan menurut arti luas mencakup pembelian peralatan, perlengkapan,
material, tenaga kerja, dan segala macam bentuk jasa, yang diperlukan untuk proses
konstruksi. Termasuk juga kegiatan-kegiatan penunjang yang terkait dengannya
seperti pengiriman dan transportasi, pemaketan, penanganan selama diangkut,
perawatan, pergudangan, asuransi dan jaminan, kelengkapan dokumen, penagihan,
dan pembayarannya. Seluruh proses pengadaan beserta kegiatan yang terkait tersebut
selalu muncul dalam setiap tahapan proses konstruksi.
Kegiatan pengadaan material dapat berkisar sejak dari tata cara pemenuhan
kebutuhan seketika dengan cara sederhana, sampai berbentuk program kompleks yang
mungkin melibatkan proses pembuatan dan pengiriman yang tidak lagi bisa
dikatakan mudah. Proses pengadaan yang digolongkan kompleks banyak memakan
waktu, biaya serta pemikiran, yang tidak jarang sangat membingungkan bahkan
berpotensi mengancam keterlambatan proyek secara keseluruhan. Dengan demikian
proses pengadaan dapat melibatkan sesuatu yang jauh lebih kompleks ketimbang
hanya sekedar memperoleh barang yang termurah bagi kepentingan proyek.
Program pengadaan memerlukan pengetahuan mutakhir mengenai jenis
material dan peralatan yang memenuhi standar spesifikasi tetapi masih bisa diperoleh
dengan biaya modal dan operasi yang terendah. Apabila tidak ditangani dengan baik,
proses pengadaan material dan peralatan selalu berpotensi mengundang permasalahan
yang tidak dikehendaki. Selama proses konstruksi selalu saja muncul gejala

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

kelangkaan periodik atas material-material yang diperlukan, berupa material dasar


atau barang jadi baik yang asalnya lokal maupun impor.
Cara penanganan sangat bervariasi tergantung pada kondisi proyek, sejak
yang ditangani langsung oleh staf khusus dalam organisasi sampai berbentuk
pembagian porsi tanggung jawab diantara pemberi tugas, kontraktor dan
subkontraktor. Sehingga penawaran barang atau material untuk suatu proyek dapat
datang dari subkontraktor, pemasok/agen, importir, produsen atau industri, yang
kesemuanya mengacu pada dokumen perencanaan dan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan. Dalam proses pengadaan material, peralatan dan perbekalan yang dapat
dikelompokkan sebagai barang-barang sederhana, kegiatan pemesanan atau
pembelian biasanya didasarkan pada surat perintah kerja (SPK) berbentuk kontrak
pendek. Sedangkan untuk pengadaan barang-barang yang tidak sederhana harus
ditempuh dengan menggunakan perjanjian kontrak yang lebih lengkap, dapat berupa
kontrak pembelian, pemasokan, ataupun sewa untuk peralatan. Sebagaimana lazimnya
prosedur penyusunan kontrak, dalam rangka pengendaliannya sudah tentu harus
melalui pengajuan daftar permintaan, proses prakualifikasi, penawaran, dan
sebagainya. Untuk menempuh prosedur kontrak lengkap, penting untuk diperhatikan
adalah kelengkapan dan kelancaran arus informasi sehingga kesemuanya dapat
berlangsung serba jelas, terinci, detail, dan bersifat transparan. Terutama jika harus
mengait kewajiban-kewajiban penting seperti asuransi, garansi atau bentuk jaminan
lainnya, syarat mutu tinggi, jadwal waktu ketat, pelayanan purna jual, dan sebagainya.
Meskipun ditempuh melalui cara kontrak, karena fluktuasi harga atau biaya
material bergerak sangat dinamis dari masa ke masa, biasanya selalu melalui tahapan
negosiasi dan pembandingan harga sebelum diwujudkan perjanjian kontraknya.
Walaupun metodenya berbeda-beda untuk masing-masing proyek, tetapi yang jelas
diperlukan penataan mekanisme dan prosedur pengadaan material secara mangkus
untuk setiap proyek, terutama berkaitan dengan dengan sistem pengendalian yang
berlaku.
Proses pengadaan material merupakan komponen dari sistem penjadwalan dan
pengendalian yang tersusun mewujudkan hubungan yang saling tergantung erat
dan berpengaruh satu sama lainnya. Apabila terjadi keterlambatan dalam pembelian
dan pengadaan material akan berdampak langsung berupa kekacauan operasi

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

konstruksi terutama dalam hal pengerahan sumber daya lainnya. Berpijak pada
kenyataan keadaan yang sangat tergantung tersebut, akan lebih baik apabila
penjadwalan kegiatan pengadaan dijadikan satu dengan operasi konstruksi. Pada
penjadwalan cara jaringan kerja dengan lintasan kritis misalnya, dicantumkan pula
kegiatan- kegiatan pengadaan sehingga dapat diikuti dengan jelas kapan sesuatu
proses pengadaan material tertentu harus sudah dimulai, dan kapan saat paling
lambat sesuatu material harus sudah tersedia dilapangan, dan seterusnya.
Dengan cara demikian akan terlihat jelas betapa sangat berpengaruhnya
kegiatan pengadaan terhadap operasi konstruksi keseluruhan, bahkan mungkin
termasuk sebagai kegiatan yang terletak pada lintasan kritis misalnya, dicantumkan
pula kegiatan-kegiatan pengadaan sehingga dapat diikuti dengan jelas kapan sesuatu
proses pengadaan sehingga dapat diikuti dengan jelas kapan sesuatu proses
pengadaan material tertentu harus sudah dimulai, dan kapan saat paling lambat
sesuatu material harus sudah tersedia dilapangan, dan sebagainya.
Pada proyek-proyek konstruksi bangunan infrastruktur atau industri yang tidak
terlalu rumit, kira - kira 60% dari pembiayaan proyek dibelanjakan untuk keperluan
pengadaan material. Mengingat porsi biaya pengadaan material cukup besar, maka
sudah selayaknya lah jika diberikan cukup perhatian dalam upaya pengendaliannya.
Landasan pengendalian biaya pengadaan material berbeda dengan yang diterapkan
pada pengendalian biaya tenaga kerja dan peralatan. Untuk pengadaan tenaga kerja
dan peralatan, pengendalian biaya lebih didasarkan pada kriteria yang berkaitan
dengan pencapaian tingkat produktivitas kinerjanya.
Sedangkan untuk pengadaan material lebih didasarkan pada pengendalian dan
pemantauan terhadap komitmen-komitmen yang telah dibuat atau ditetapkan.
Sehingga sebagai umpan balik adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan :
permintaan kebutuhan, penawaran, kuotasi harga, pesanan pembelian, subkontrak
pengadaan, dokumen pengiriman, dokumen penerimaan, dokumen pengujian, faktur-
faktur dan sebagainya. Sebagai misal, sewaktu menerbitkan surat perintah (pesanan)
pembelian merupakan saat-saat ditegakkannya komitmen mengenai volume material,
harga, maupun biayanya.
Jika program pengendalian didasarkan pada penyerapan dana dari
pembelanjaan aktual, sudah tentu akan selalu dalam posisi terlambat dan sukar untuk

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

mengantisipasi penyimpangan yang muncul. Seringkali masih dijumpai bahwa


pengendalian biaya dilakukan melalui pemeriksaan rekening-rekening atau kuitansi
pembelian atau pembelanjan. Bagaimanapun, jika pemeriksaan didasarkan pada
kuitansinya berarti barang atau material yang dimaksud sudah terlanjur dibeli.
Pembelanjaan sudah tidak bisa dicegah lagi, sedangkan tataran komitmen yang
dihadapi sudah meningkat menjadi komitmen pembayaran. Manfaat pengendalian
biasanya lebih ditujukan hanya untuk menilai reputasi para pelakunya ketimbang
dimaksudkan untuk mengendalikan sistemnya. Dengan demikian penjadwalan
pengadaan material harus dikendalikan melalui:
1. pengendalian permintaan kebutuhan,
2. Jadwal penerbitan pesanan pembelian atau lazim disebut order pembelian,
3. Laporan status periodik tentang proses produksi dan pengiriman material,
4. Laporan gudang mengenai pengeluaran dan penerimaan material di lapangan,
5. Laporan dan rekaman mengenai komitmen biaya dan pembelanjaan.
Keseluruhan program pengendalian tersebut dapat dilaksanakan dengan
mudah berupa kurva, bagan, tabel, atau laporan tulisan, untuk dipakai sebagai bahan
bandingan antara rencana dan hasil pencapaian aktualnya. Kemudian suatu prinsip
penting lainnya adalah bahwasanya program pengendalian tersebut harus
dipertahankan agar selalu terpadu dengan system akuntansi yang berdasar pada
kegiatan konstruksi. Sehingga program harus terpadu dengan elemen pekerjaan,
system penomeran gambar, kode-kode bangunan, kode tagihan biaya, dan harus
dapat dengan mudah dihubungkan dengan setiap kebutuhan lapangan aktual.
Harap dicatat, sebenarnya sebagian besar dari harga material sudah ditentukan
oleh perencana, kecuali jika terjadi penyimpangan khusus untuk material tertentu.
Sehingga upaya pengendalian biaya sebetulnya sudah dipermudah karenanya. Hanya
saja mungkin masih perlu dilengkapi dengan penetapan prosedur dan mekanisme
pelaksanaan pengadaan dihubungkan dengan program pengendalian.
2.3.3. Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan satu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai,
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapan dan
dituangkan dalam bentuk daftar–daftar isian (formulir-formulir) pengendalian,

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart.

2.3.4. Pemilihan Alat


Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitas alat serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin
tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat biaya, tepat mutu dan
tepat waktu.

2.3.5. Bahan/ Peralatan


Kebutuhan bahan proyek ini akan disupply sesuai dengan kebutuhan
dilapangan mengingat area yang tersedia sangat terbatas. Sebelum melakukan
pemesanan barang/ material, maka contoh ataupun brosur, harus mendapat
persetujuan dari pihak pengawas terlebih dahulu.

2.3.6. Tenaga kerja


Tenaga yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;
 Site Manager
 Tenaga Ahli Arsitektur
 Tenaga Ahli Mekanikal
 Tenaga Ahli Elektrikal
 Tenaga Ahli K3
 Drafter
 Mandor
 Tukang
 Pekerja (labour)
Tenaga inti yang digunakan merupakan tenaga pilihan yang sering menangani
proyek- proyek dengan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.
2.3.7. Pengamanan ( Security )
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek ini, PT. AYU MUSTIKA RIZKI
akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas
dalam hal :

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Pengawasan terhadap pekerja


 Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah
pencurian
 Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan
melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan
menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik di
tempat pekerjaan maupun di kantor lapangan.
 Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari
pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan internal.
 Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat
pembangunan.

2.3.8. Pengendalian Mutu ( Quality Control )


Untuk menjamin agar diperoleh hasil yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (Quality control) dengan cara
melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanan
sendiri.disesuaikan dengan rekayasa metode pelaksanan.
Kelangsungan suatu proyek tergantung metode pelaksanaan, oleh sebab itu
setiap pelaksanaan proyek haruslah direncanakan oleh seorang yang betul-
betul menguasai teknik pengorganisasian (manajemen) proyek dan mampu
menerapkan hasil pemikirannya di lapangan serta didukung oleh sumber daya
yang kompeten dalam mengaplikasikan metode pelaksanaan dengan kenyataan
di lapangan.

BAB III
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Pekerjaan Persiapan merupakan bagian dari Pekerjaan awal pada saat pelaksanaan
pekerjaan yang akan dimulai, dimana harus dilakukan beberapa tahapan pelaksanaan
pekerjaan persiapan dan penunjang yang meliputi :

1. Penandatanganan Naskah Dokumen Kontrak, SPMK, dan SPL dll, oleh kedua belah
pihak.
2. Pemasangan Papan Nama Proyek
3. Pembersihan Lapangan
4. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang
5. Penyediaan Perlengkapan Keselamatan Pekerja dan P3K
6. Penyediaan listrik kerja
7. Penyediaan Air Kerja
8. Mobilisasi Bahan dan Alat
9. Dokumentasi / Pelaporan
10. System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

DOKUMEN KONTRAK
ISI :
1. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pemborongan
2. SPL
3. SPMK
4. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak)
5. Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan
6. Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
7. Dll. (Kelengkapan Administrasi)

 DOKUMEN PELAPORAN

Kontraktor dalam melaksanakan kegiatan pelaksanaan Pekerjaan, diawasi oleh Konsultan


Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor, dan diwajibkan
untuk melaksanakan Rapat Berkala yang diadakan oleh Konsultan Pengawas yang
dihadiri oleh pihak Pengelola Proyek.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk :

a. Membuat Laporan Harian yang berisi :


 Jenis pekerjaan yang dilaksanakan
 Bahan – bahan yang digunakan
Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1
Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Alat – alat yang digunakan/didatangkan


 Jumlah tenaga yang digunakan
 Keadaan cuaca pada hari bekerja
 Progress Pekerjaan
 Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk
Direksi dan direkap dalam Laporan Mingguan dan
Laporan Bulanan.

b. Membuat pemotretan :

Pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan


minimum 3 kali, yakni ketika pekerjaan mencapai prestasi : 0
% , 50 %, 100 %.

Dengan pengambilan gambar pada titik/posisi yang tetap/sama.

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


1. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kami sebagai Kontraktor pelaksana dalam hal ini
menjalankan System Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3), akan memperhatikan secara
khusus dan kami anggap penting, dikarenakan
menyangkut kelancaran pelaksanaan proyek yang
dikerjakan.

Untuk kesehatan pekerja, kami akan menyediakan sarana air bersih dan sanitasi yang
baik sesuai dengan standar yang telah disyaratkan yang didalamnya termasuk
perlindungan asuransi dari Astek/Jamsostek.

Keselamatan selalu yang terdepan bagi pekerjaan proyek dengan demikian kami akan
menyediakan alat-alat atau perlengkapan keselamatan kerja seperti helm, sepatu
proyek, sarung tangan, safety belt, jaring pengaman, peralatan P3K, dan lain-lain.

PRA-RK3K pada pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada halaman tersendiri


dalam Dokumen Teknis ini.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

2. Tata Laksana Proyek

Tata laksana proyek bagi Pelaksana Konstruksi (Kontraktor) perlu disusun setelah
rekanan tersebut ditunjuk selaku pelaksana proyek (Pemenang Lelang). Pada
hakekatnya pelaksanaan proyek di dalam suatu perusahaan, hanyalah merupakan
satuan tugas yang khusus akan menangani proyek bersangkutan, sebagai sub
koordinasi dari tugas pokok dan fungsi perusahaan yang telah mengadakan kontrak
kerjasama dengan pihak/instansi lain pemilik proyek yang dimaksud.

3. Pengelolaan Pelaksanaan Proyek (Manajemen Proyek)


Pengelolaan pelaksanaan proyek dilakukan melalui pendayagunaan potensi
sumberdaya / kinerja secara optimal dengan tujuan tercapainya hasil pekerjaan yang
tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu, serta dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi pemilik proyek, pengguna hasil pekerjaan proyek dan tentu saja dapat
memberikan keuntungan bagi pelaksana proyek tersebut.

Bentuk pendayagunaan sumberdaya / kinerja dimaksud, sebagai berikut :


a. Sumberdaya Manusia
Pemanfaatan sumberdaya manusia yang setidak-tidaknya memenuhi persyaratan
berikut :
 Berkompeten pada bidang pekerjaannya
 Memiliki inisiatif dan kreatif
 Bersikap tegas dan berani mengambil keputusan
 Mau bekerja keras dan pantang menyerah
Posisi dalam pelaksanaan proyek meliputi bidang tugas :
 Manajerial
 Teknik
 Administrasi
 Keuangan
 Pelaksanaan lapangan
b. Sumberdaya Bahan
Pemanfaatan sumberdaya bahan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

untuk setiap item pekerjaan meliputi :


 Material lokal
 Material pabrikan
 Material terangkai.
Hal pokok yang akan diperhatikan dalam pengadaan bahan adalah :
 Tersedia beberapa alternatif sumber material (pemasok, toko, pabrik, workshop),
 Tersedia seperangkat daftar harga material dari beberapa sumber
 Kuantitas material di pasaran tersedia untuk memenuhi kebutuhan proyek
 Kualitas material yang dibutuhkan memenuhi Spec.
 Kontinuitas pemasokan material dapat menjamin kebutuhan setiap saat

c. Sumberdaya Peralatan
Penggunaan peralatan dimaksudkan untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan,
dengan lebih mempertimbangkan optimalisasi terhadap “BMW” yakni Biaya, Mutu
dan Waktu.
Dengan demikian peralatan disiapkan secara selektif menurut pertimbangan
 Kegunaan alat sesuai dengan pekerjaan
 Jenis alat sesuai dengan volume pekerjaan
 Operator/petugas yang mampu mengoperasikan alat bersangkutan
 Keandaian dan produktivitas alat
 Biaya operasional penggunaan alat dibandingkan produktivitasnya

Tipologi peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek, meliputi :


 Peralatan Berat
 Angkutan untuk mobilisasi / demobilisasi bahan / material
 Peralatan standar untuk pelaksanaan konstruksi bangunan
 Peralatan baku masing – masing Tukang
 Peralatan komunikasi
 Peralatan pendukung kegiatan administrasi pelaporan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

d. Sumberdaya Finansial
Pekerjaan pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan yang menuntut kemampuan
profesional. Proyek pelaksanaan konstruksi bukanlah komoditas dagangan yang
siap diperjual belikan dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Oleh karena itu
dalam pelaksanaannya diperlukan sumberdaya finansial, sekalipun hanya berupa
modal awal bekerja.
Modal awal akan kami siapkan dan dialokasikan untuk menutupi biaya pekerjaan
persiapan, uang muka pemesanan bahan serta pembelian atau peminjaman
peralatan, hingga diperoleh angsuran pembayaran dari proyek. Selanjutnya prestasi
pekerjaan fisik lapangan terus dipacu agar dapat segera ditagihkan
pengangsurannya, sehingga cash flow proyek benar-benar dapat dijalankan.
Gambaran pengelolaan sumberdaya finansial dalam pelaksanaan konstruksi proyek
secara keseluruhan, diwujudkan dalam kerangka alokasi pembiayaan berikut :
 Pembiayaan Manajemen Rutin kantor Perusahaan, merupakan bentuk kontribusi
biaya setiap proyek bagi kebutuhan rutin perusahaan
 Pembiayaan Manajemen proyek, merupakan bentuk biaya tak langsung terhadap
pelaksanaan proyek.
 Pembiayaan Konstruksi Proyek, merupakan bentuk biaya langsung terhadap
pelaksanaan proyek
 Sisa Hasil Usaha, merupakan keuntungan yang diperoleh atas pengelolaan
pelaksanaan konstruksi proyek, dengan perhitungan adalah nilai netto proyek
dikurang dengan jumlah seluruh pembiayaan tersebut

e. Rencana Kerja
Rencana kerja dipersiapkan dan disusun sebagai panduan bagi seluruh kinerja Tim
Pelaksana Proyek, agar pelaksanaan kegiatan bisa tepat guna dan berhasil guna.
Rencana kerja memuat substansi sebagai berikut :
 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Network Planning
 Strategi dan Tatacara Penanganan berbagai persoalan dalam pelaksanaan
kegiatan lapangan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Susunan Tim Pelaksana, Struktur Organisasi Kerja dan Pemberian Tugas


Masing-masing, berikut rencana dan jadwal waktu rencana untuk kebutuhan
tenaga kerja lapangan (mandor, tukang, kepala tukang, laden/pekerja)
 Rencana dan jadwal waktu rencana untuk kebutuhan Bahan, Peralatan dan
Finansial
 Sistem dan Mekanisme Koordinasi Kerja secara internal dan eksternal

f. Seleksi Material dan Peralatan


Seleksi material dan Peralatan merupakan faktor penunjang kesuksesan dalam suatu
tatanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk memperoleh tepat guna, daya guna dan hasil guna terhadap pelaksanaan
pekerjaan dimaksud. Dengan demikian hendaknya persoalan yang terkait dengan
penggunaan material dan peralatan sudah dapat diantisipasi dan ditentukan sebelum
kegiatan dilakukan. Sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan
material dan peralatan dalam proyek dapat ditekan.
Untuk itu dalam menentukan jenis material dan peralatan ini hendaknya
berpedoman kepada :
a. Klarifikasi seluruh jenis pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan, untuk
menentukan jenis material dan peralatan yang sesuai secara teknis dan biaya. Di
tingkat lapangan, material dan peralatan tersebut diseleksi lagi kualitas dan
kelayakannya oleh Site Manager.
b. Material yang akan digunakan akan kami ajukan contoh terlebih dahulu dan
dimintakan secara tertulis persetujuan dari Konsultan Pengawas serta Pemberi
Tugas. Waktu pengajuan harus cukup tersedia, untuk antisipasi apabila terjadi
perubahan jenis material.
c. Dilakukan Pemesanan (Delivery Order) kebutuhan material dan peralatan ke
lokasi, yang disesuaikan dengan jadwal pekerjaan dan diusahakan sesuai dengan
jadwal yang direncanakan. Jumlah material tidak boleh kurang dari volume yang
sudah dihitung, bahkan untuk mengantisipasi kerusakan dan kekurangan
material di lapangan sebaiknya dilakukan tambahan pesanan kebutuhan.
d. Mobilisasi Alat dan Peralatan lainnya yang diperlukan di lokasi sesuai dengan
kebutuhan dan waktu yang direncanakan sebelum pekerjaan dilaksanakan,
begitu pula dengan mobilisasi tenaga kerja (setempat) maupun tenaga kerja inti.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

3.2. METODE TEKNIS PELAKSANAAN

Tahapan teknis pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion


Bandung Lautan Api ini akan dibagi dalam beberapa kelompok pekerjaan yang
dilaksanakan secara simultan dikarenakan untuk mencapai target pekerjaan sesuai
dengan waktu yang direncanakan dan secara teknis pelaksanaan tidak ada masalah
berarti dengan metoda tersebut. Tahapan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api secara umum
adalah sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran sesuai dengan rencana dalam kontrak
dan atau petunjuk pengawas/direksi.

 Pembersihan Lapangan
Sebelum pelaksanaan Proyek Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Stadion Bandung Lautan Api lokasi yang akan dilaksanakan setelah serah terima
lapangan dilaksanakan.
Pembersihan Akhir Proyek pekerjaan berupa sampah– sampah organik dan non
organik harus dibersihkan dan disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

 Pekerjaan Pagar Sementara


Pagar proyek atau pagar pengaman dibuat sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, Pagar pengaman
dilaksanakan dengan konstruksi dari dinding seng BJLS 28, dengan rangka kayu,
yang diperkuat dengan tiang‐tiang ditanam kedalam tanah. Dinding seng pagar
dicat dengan warna sesuai dengan petunjuk/yang disetujui Pengawas Lapangan.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Pada bagian pintu gerbang, tiang sebagai pegangan dari engsel‐engsel dibuat
berbeda dari tiang‐tiang pagar keliling yang lain, (lebih besar) dan ditanam pada
pondasi cor setempat agar dapat menahan pintu‐pintu gerbang tersebut dengan
stabil.

 Pembuatan Los Kerja dan Gudang (Los Kerja).


Sebelum melangkah kepada pekerjaan Fisik
Bangunan akan dibuat Direksi Keet Dan
Gudang (Los Kerja), yang dilengkapi
dengan Furniture Sederhana, Papan Tulis, Rak
Buku, serta WC (Water Closset). Untuk
direksi keet dan gudang (los kerja) bisa juga
sewa tempat/ruangan dengan berkoordinasi
dengan pejabat instansi setempat.
Direksi Keet tersebut juga diperlukan dalam rangka melaksanakan Construction
Meeting Berkala, baik Mingguan, maupun Bulanan, untuk itu maka akan
dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti, Meubelair, Meja Rapat, Papan Tulis, 2
unit Komputer dan jika dibutuhkan dapat dilengkapi dengan Peralatan
Komunikasi dll.

 Penyediaan Perlengkapan Keselamatan Pekerja dan P3K


Kami sebagai Kontraktor pelaksana dalam hal
Kesejahteraan dan Keselamatan Pekerja akan
memperhatikan secara khusus dan penting,
dikarenakan menyangkut kelancaran pelaksanaan
proyek yang kami kerjakan.
Untuk kesejahteraan pekerja kami akan menyediakan sarana air bersih dan
sanitasi yang baik sesuai dengan standar yang telah disyaratkan yang
didalamnya termasuk perlindungan jamsostek.
Keselamatan selalu yang terdepan bagi pekerjaan proyek dengan demikian kami
akan menyediakan alat-alat atau perlengkapan keselamatan kerja seperti helm,
sepatu proyek, sarung tangan, peralatan P3K, Pemadam Kebakaran dan lain-lain.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Penyediaan Air Kerja


Penyediaan Air Kerja untuk Pekerjaan ini direncanakan dengan menggunakan
saluran air PDAM apabila sudah ada, hal ini harus didiskusikan terlebih dahulu
dengan pihak pengawas dan Owner pada saat akan dimulainya pekerjaan
persiapan. Air kerja tersebut harus benar-benar bersih terbebas dari zat-zat
kimiawi, serta zat-zat organik lainnya yang dapat membahayakan bagi manusia
serta bangunan.

 Listrik Kerja
Penyediaan Listrik Kerja yang merupakan
kebutuhan wajib dalam pelaksanaan pekerjaan
ini seperti untuk mesin – mesin kerja, untuk
penerangan, kerja lembur, Peralatan Kantor
Lapangan dll. Penyambungan akan dilakukan
dengan memasang sambungan sementara dari
PLN khusus proyek dengan tetap genset kami persiapkan untuk mengantisipasi
jika terjadi gangguan listrik dari PLN.

 Uizet/Pengukuran Kembali
Pekerjaan pengukuran kembali ini akan kami laksanakan secara bersamaan
dan simultan di lokasi sehingga pekerjaan persiapan dapat selesai pada saat
bersamaan dan simultan pula. Pengukuran ulang perlu dilaksanakan untuk ceking
kembali antara ukuran yang ada pada gambar rencana terhadap keadaan lahan
yang akan di bangun.
Untuk memulai pelaksanaan, yang pertama kali harus dilakukan ialah pekerjaan
pengukuran dengan cara membuat suatu titik tolak / titik duga yang disebut
BM (Bench Mark) berupa patok Pipa dengan diameter 2” setinggi 100 cm dari
muka tanah asli dengan ditanam dengan kuat sedalam 100 cm, untuk permukaan
atas lantai ubin (P + 0.00) adalah permukaan lantai dasar bangunan seperti tertera
dalam gambar kerja ataupun apabila BM sudah ada di sekitar lokasi, maka kami
akan menggunakannya sebagai titik acuan atau BM proyek ini agar seragam
dengan bangunan yang sudah ada.
Bench Mark merupakan titik tetap sebagai referensi ukuran posisi horisontal dan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

posisi vertikal semua detail di dalam site dan sekitarnya. Selanjutnya dapat
dilakukan pengukuran dengan menggunakan benang-benang, unting-unting,
penyipat datar serta alat ukur biasa.
Bench Mark tersebut harus dijaga dan dipelihara mulai dari saat pelaksanaan
hingga berakhirnya pekerjaan. Untuk mencapai keakuratan pengukuran untuk
posisi horizontal digunakan alat ukur Theodolite, sedangkan untuk posisi vertikal
digunakan dengan alat ukur Waterpass.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghasilkan akurasi pasangan
dinding, lantai dan plafond serta kemiringan saluran drainase yang merupakan
masalah rumit bagi sebuah bangunan, kami akan membuat Patok Ukur (BM) ini
sebanyak 2 buah sesuai dengan yang disyaratkan.

 Bouwplank
Sebelum pekerjaan galian tanah konstruksi
dikerjakan, terlebih dahulu dikerjakan
Pemasangan bouwplank dilakukan dengan
tiang dari Borneo ukuran 5/7 cm atau dolken,
dan papan horizontal dari papan kayu kelas II dengan ukuran t = 3 cm dan lebar
15 cm, jarak tiang berkisar antara 1,5 meter.
Permukaan bagian atas dibuat Rata/Waterpass. Pada titik As rencana dipasang
tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan pengecekan kembali bersama direksi
lapangan/konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua ukuran segera
diberi tanda dengan cat merah. Papan bouwplank akan kami pasang pada jarak 2
meter dari garis bangunan terluar agar tidak longsor.

 Mobilisasi Peralatan dan Bahan


 Peralatan
Mobilisasi akan dilaksanakan setelah kontrak ditandatangani. Mobilisasi alat
akan diawali untuk alat yang diperlukan pada pekerjaan pembersihan dan
pembongkaran. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu
melayani mendukung pelaksanaan pekerjaan.

Dump Truck : Dump Truck merupakan suatu


alat yang dipergunakan untuk
memindahkan atau membuang

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal.Truck


Gambar 1. Dump 1
Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

suatu material hasil galian dari


lokasi proyek ke lokasi proyek
yang telah ditetapkan kemana
material tersebut itu dibuang.
Pada saat membawa material hasil galian, bagian belakang
dum truck ditutup dengan terpal dengan tujuan agar material
tidak terjatuh dijalan raya dan debunya tidak menggangu
pengguna jalan lain.

Pompa Air : digunakan untuk menyedot air dari dalam sumur atau untuk
mengeringkan air hujan dari dalam galian tanah.

Gambar 6. Pompa air


Mesin Potong
Pipa Besi/Alumunium : digunakan untuk memotong pipa besi,
besi/alumunium.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Gambar 7. Mesin Potong Pipa/Alumunium Gambar 8. Mesin Potong Keramik

Theodolit/
Waterpass : digunakan untuk pengukuran sudut maupun ketinggian
dimana diperlukan presisi yang akurat.

Generator : digunakan apabila tidak tersedianya aliran listrik dari


PLN serta untuk keperluan pengelasan listrik.

Gambar 10. Genset

Mesin Las Listrik : mesin las digunakan untuk pengelasan bagian-bagian


pekerjaan yang memerlukan penyambungan logam.

Gambar 11. Mesin Las listrik

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Lori : digunakan untuk melakukan pengangkutan jarak dekat suplai bahan


untuk tukang, yang meliputi pengangkutan bahan (batu, pasir, bata,
dll) , adukan, cor beton, serta pembuangan sampah, puing-puing, dll.

Gambar 12. Lori

Perancah (scaffolding)
a. Perancah dengan tinggi lebih dari 5
m dari permukaan dibangun oleh
orang yang mempunyai kompetensi
sebagai scaffolder. Seluruh perancah
diinspeksi oleh orang yang
berkompeten pada saat: sebelum
digunakan, sekurang-kurangnya
seminggu sekali saat digunakan,
setelah cuaca buruk atau gangguan
lain yang dapat mempengaruhi
stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam jangka waktu
lama.
b. Hasil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaiki saat
inspeksi. Catatan tersebut ditandatangani oleh orang yang melakukan
inspeksi.
c. Orang yang melakukan inspeksi memastikan bahwa:
 Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah.
 Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan
dilengkapi dengan plat dasar. Jika perlu, gunakan alas kayu atau cara
lainnya untuk mencegah tiang bergeser dan/atau tenggelam.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Alat
Pertukangan : Alat pertukangan merupakan peralatan penunjang
lainnya seperti, Gergaji Kayu, Palu, Bor Listrik, Mesin Slep
dll merupakan alat bantu pertukangan.
Alat
Perlengkapan : Cangkul, Sekop, Linggis, hoist (alat kerekan),
safety belt, jaring pengaman dll, merupakan peralatan bantu
dalam berbagai hal sesuai kebutuhan pekerjaan dan
keselamatan pekerja.

Adapun alat-alat lainnya atau alat berat (non-standar) yang sekiranya perlu
kami datangkan ke lokasi proyek tidak kami cantumkan disini untuk
mempersingkat sajian metodologi yang kami susun ini.

Daftar, komposisi serta kapasitas peralatan yang akan digunakan pada


proyek ini disajikan pada halaman tersendiri dalam Dokumen Teknis
ini.

2. PEKERJAAN STRUKTUR
1. PEKERJAAN TANAH
a. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Strauss Pile dan Pondasi Pile Cap
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
pekerjaan galian tanah dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan
sempurna.
Metoda Pelaksanaan :
 Sebelum pelaksanaan penggalian kami akan memasangan bouwplank
sebagai patok dasar pengukuran bangunan.
 Ruang galian sekeliling dinding penahan tanah atau saluran akan diurug
kembali dengan material seperti tercantum dalam gambar perencanaan
dan diurug lapis demi lapis setebal maksimum 20 cm yang dipadatkan
hingga mencapai peil tanah urug seperti diperlihatkan dalam gambar
rencana

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Semua tempat penggalian akan dilindungi supaya terbebas dari seepage,


overflow dan genangan air.
 Galian akan dilakukan sesuai dengan batas-batas peil dan kemiringan
pada gambar-gambar perencanaan.
 Untuk pekerjaan galian tanah bor pada pondasi strauss pile dilaksanakan
dengan acuan kedalaman sesuai dengan gambar rencana.
 Untuk pekerjaan galian tanah pondasi pile cap dan telapak dilaksanakan
dengan acuan kedalaman sesuai dengan gambar rencana sedangkan untuk
pondasi batu kali 1,00 m dari muka tanah asli.
d. Pekerjaan Urugan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan/material,
peralatan-peralatan serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini sehingga pekerjaan urugan tanah/pasir dapat
dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
Metoda Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pengurugan tanah/pasir dilaksanakan pada pekerjaan-pekerjaan
yang ditentukan dalam gambar rencana.
b. Sebelum pekerjaan pemasangan tanah/pasir urug, terlebih dahulu tanah
dasar dibawahnya akan dipadatkan sesuai dengan ketentuan (minimal 95
% standar) dan dalam keadaan rata dan kering.
Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dibawah pondasi, baik pondasi
/pasangan batu kali, pondasi pile cap, pondasi telapak tangga, saluran,
drainase, septictank dan juga urugan pasir dibawah lapisan spesi dan diatas
urugan tanah peninggian lantai, atau pada tempat-tempat lain seperti
ditunjukkan dalam gambar.
c. Urugan pasir dipadatkan dengan stamper dengan disiram air hingga jenuh
terlebih dahulu dan kemudian dipadatkan hingga mencapai kepadatan
maksimum 95 % standar dengan ketebalan minimum 10 cm padat.
d. Untuk urugan pasir yang lebih tebal dari 30 cm dilaksanakan lapis perlapis
dengan maksimum ketebalan 30 cm.
METODE PENGERJAAN JALAN DAN DRAINASE
 Pengaturan Pekerjaan di Lapangan
o Alinyemen jalan yang ada beserta patok kilometer yang dipasang secara
benar akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-pekerjaan
proyek.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

o Mengadakan survey secara cermat dan memasang patok beton (Bench


Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang proyek untuk memungkinkan desain, survei
perkerasan.
o Memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk membuat garis dan kelandaian
bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian perkerasan, drainase
samping dan gorong-gorong, sesuai dengan gambar-gambar proyek dan menurut
perintah Direksi Teknik.
 Penyimpanan Bahan :Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa
sehingga bahan -bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan
sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan.
 Penumpukan Agregat
o Agregat batu ditumpuk sehingga tidak ada segregasi serta unt uk menjamin
gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah lima meter.
o Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah, atau
dipisahkan dengan partisi kayu.
o Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang
memadai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu-lintas dan membendung
lintasan air.
 Penyimpanan Bahan-bahan Aspal :Tempat penimbunan drum-drum aspal pada
ketinggian yang layak dan dibersihkan dari tumbuh-tumbuhan rendah dan sampah
-sampah. Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah sebagai berikut :
o Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk di atas ujung dengan
lubang pengisian arah ke atas dan dimiringkan (dengan menempatkan sebuah sisinya
di atas sepotong kayu) untuk mencegah terkumpulnya air di atas tutup drum.
o Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back ditumpuk di
atas sisinya dengan lubang pengisian di sebelah atas.
o Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung atau di atas sisinya
tetapi bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang panjang, drum-drum tersebut
digulingkan secara teratur.
 Penanganan dan Penyimpanan Semen : Perlu diberikan perhatian sewaktu
pengangkutan semen ke tempat pekerjaan supaya semen tidak menjadi basah atau
kantong semen menjadi rusak. Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam
gudang yang kedap air, dengan penumpukan yang rapi dan secara sistematis menurut
jatuh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen dapat diatur serta semen
tidak berada terlalu lama dalam penyimpanan.
 DRAINASE
o Rehabilitasi Drainase Tepi Jalan : Pekerjaan ini mencakup pembersihan
tumbuh-tumbuhan dan pembuangan benda-benda dari saluran tepi jalan ataupun dari
kanal-kanal yang ada, memotong kembali dan membentuk ulang saluran tanah yang
ada untuk perbaikan atau peningkatan kondisi asli, dan juga perbaikan saluran yang
dilapisi dalam ha saluran pasangan batu atau beton.
o Pelaksanaan Pekerjaan
 Semua sampah, tumbuh-tumbuhan, endapan dan bahan -bahan yang
harus disingkirkan, harus dibuang dari saluran tanah, termasuk dari Saluran yang
memotong bahu jalan dan menyambung kepada lubang tangkapan atau gorong –
gorong.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Saluran-saluran dilapisi yang dalam kondisi jelek atau rusak harus


diperbaiki. Pasangan batu atau beton yang pecah-pecah, rusak atau lepas harus
dipotong dan diganti dengan pasangan batu atau beton yang baru yang dilaksanakan
sesuai dengan Gambar Rencana dan RKS.
 Cara Pengukuran Pekerjaan :Semua pengukuran harus dilakukan di
sepanjang sumbu saluran dan harus disediakan untuk seluruh pekerjaan yang
dialakukan bagi rehabilitasi kedua sisi saluran.
 REHABILITASI BAHU JALAN
 Pekerjaan ini terdiri dan peningkatan kembali dan pembentukan kembali bahu jalan
yang ada, termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan, perapihan,
pengurugan dengan bahan terpilih serta pemadatan untuk mengembalikan bahu jalan
mencapai garis, kemiringan dan dimensi yang benar yang ditunjukkan pada Gambar
Rencana atau seperti yang diperintahkan dalam RKS.
 Penyiapan Lapangan.
o Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada, rumput,
alang -alang, semak-semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong ulang seperlunya
sebelum pembentukan kembali.
 Pembentukan Kembali
o Bahu jalan yang harus dibentuk kembali oleh tenaga kasar, traktor atau
motor grader.
o Pekerjaan tersebut mencakup pembongkaran daerah-daerah yang tinggi,
pengurugan daerah-daerah rendah dengan bahan lebihan, dan pembentukan kembali
bahu jalan tersebut sampai memenuhi kelandaian, garis batas dan ketinggian
 Pemadatan
o Seluruh pembentukan kembali dan peningkatan bahu jalan harus diikuti
pemadatan dengan mesin gilas roda ban atau peralatan pemadatan lain yang cocok
yang disetujui oleh Direksi Teknik. Pemadatan harus dilaksanakan sampai memenuhi
persyaratan kepadatan normal untuk mempersiapkan tanah dasar.
 Pelaksanaan
o Penyiapan lapangan untuk menempatkan bahan bahu Jalan, termasuk
galian bahan yang ada dan perapian ujung Jalan kendaraan yang ada, dilaksanakan
seperti ditunjukkan pada Gambar Rencana.
o Tanah Dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan sesuai dengan
pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan
o Bahu ja!an pada kedua sisi jalan tidak boleh dibangun pada waktu yang
bersamaan, harus dibangun satu sisi dulu, baru berikutnya pada sisi yang lain.
 LAPIS PONDASI BAWAH DAN LAPIS PONDASI ATAS
 Lapis Pondasi Bawah
o Lapis Pondasi Bawah adalah lapisan konstruksi pembagi beban kedua yang
berupa bahan berbutir diletakkan di atas lapisan tanah dasar yang dibentuk dan
dipadatkan, serta langsung di bawah Lapis Pondasi Atas perkerasan.
o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah terdiri dari menempatkan, memproses,
mengangkut, menebarkan, mengairi dan memadatkan bahan Lapis Pondasi Bawah
berbutir yang disetujui sesuai dengan gambar-gambar.
 Pelaksanaan Pekerjaan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

o Bahan Lapis Pondasi Bawah harus ditempatkan dan ditimbun di tempat yang
bebas dari lalu-lintas serta saluran -saluran dan lintasan air di sekitarnya.
o Lapis Pondasi Bawah tersebut dicampur dilapangan ruas jalan yang ber –
sangkutan dengan menggunakan tenaga kerja atau motor grader. Pengadukan yang
merata diperlukan dan bahan tersebut harus dipasang dalam lapisan-lapisan melebihi
20 cm tebalnya atau ketebalan lain seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik agar
dapat mencapai tingkat pemadatan yang ditetapkan.
o ketebalan Lapis Pondasi Bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar
Rencana dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang
diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan untuk memenuhi kondisi lapis bawah
dasar yang sebenarnya.
 Penghamparan dan Pemadatan
o Penghamparan akhir LPB sampai ketebalan dan kemiringan melintang Jalan
yang diminta harus dilaksanakan dengan kelonggaran kira-kira 15%, penurunan
ketebalan untuk pemadatan lapisan-lapisan Lapis Pondasi Bawah. Segera setelah
penghamparan dan pembentukan akhir masing-masing lapisan harus didapatkan
sampai lebar penuh Lapis Pondasi Bawah permukaan, dengan menggunakan mesin
gilas roda baja atau mesin gilas roda ban Pneumatic atau peralatan pemadat lain yang
disetujui oleh Direksi Teknik.
o Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan Lapis Pondasi Bawah
akan bergerak secara gradual dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan
dan harus terus menerus sampai seluruh permukaan telah didatarkan secara merata.
Pada bagian-bagian super elevasi, kemiringan melintang Jalan atau kelandaian yang
terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang
lebih tinggi. Setiap ketidakteraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus
dibetulkan dengan menggaru atau meningkatkan dan menambahkan bahan Lapis
Pondasi Bawah untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan ketinggian
yang benar
o Bagian-bagian yang sempit di sekitar Kerb atau dinding yang tidak
dipadatkan dengan mesin gilas, harus dipadatkan dengan pemadat atau mesin tumbuk
yang disetujui.
o Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga dalam batas-batas
3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air o ptimum dengan
penyemprotan air atau pengeringan seperlunya, dan bahan Lapis Pondasi Bawah
dipadatkan untuk menghasilkan kepadatan yang ditetapkan, ke seluruh ketebalan
penuh masing-masing lapisan, mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang
ditetapkan yang sesuai dengan AASHTO T99 (PB – 0111)
 Lapis Pondasi Atas Agregat
 Lapis Pondasi Atas Jalan merupakan lapisan struktur utama di atas Lapis Pondasi
Bawah (atau di atas lapis tanah dasar dimana tidak dipasang Lapis Pondasi Bawah).
Pembangunan Lapis Pondasi Atas terdiri dari pengadaan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, penyiraman dengan air, dan pemadatan agregat batu atau kerikil alami
pilihan dalam Lapis Pondasi Atas, di atas satu Lapis Pondasi Bawah atau di atas lapis
tanah dasar yang telah disiapkan.
 Penyiapan Lapis Pondasi Atas :Pencampuran dan Penghamparan Lapis Pondasi
Atas :

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Agregat Lapis Pondasi Atas (LPA) Kelas A


o Agregat ditempatkan pada lokasi di atas Lapis Pondasi Bawah yang sudah
disiapkan dalam volume yang cukup untuk menyediakan penghamparan dan pemadatan
ketebalan yang diperlukan.
o Agregat dihampar dengan tangan oleh pekerja atau dengan motor grader
sampai satu campuran yang merata, dengan batas kelembaban yang optimum.
o Agregat harus dihampar dalam lapisan yang tidak melebihi ketebalan 20 cm,
dalam satu cara sehingga kepadatan maksimum yang telah ditetapkan dapat dicapai.
 Macadam Ikat Basah – Kelas B
o Sebelum lapisan Makadam dipasang permukaan yang akan dilapisi dengan
Makadam diperiksa dan disetujui oleh Tim Supervisi.
o Sebelum menghampar batu kasar / pokok, buatlah bangunan penunjang
samping pinggir (lebar ± 30 cm), misalnya dengan material timbunan bahu jalan, agar
pemadatan batu pokok yang digilas tidak dapat terdorong kepinggir.
o Dengan menggunakan suatu bahan yang ukuran maksimumnya adalah A
cm,ketebalan dari pada lapisan harus dibatasi sampai A+4 cm sebelum pemadatan
untuk memperoleh suatu lapisan kira-kira A+2 cm setelah pemdatan.
o Penempatan batu pokok harus dikerjakan dengan hati-hati sekali untuk
membentuk permukaan jalan sedekat mungkin mendekati kemiringan dan tebal yang
disyaratkan. Oleh karena itu tebal lapisan, bentuk dan kehalusan permukaan harus
sering sekali diperiksa selama penghamparan agregat -agregat. Jika diperlukan bahan
harus ditambah atau dikurangi.
 Penghamparan dan Pemadatan
o Pada penghamparan akhir sampai ketebalan dan kemirngan melintang yang
diperlukan, dilaksanakan dengan cara cadangan sekitar 10% pengurangan ketebalan
untuk pemadatan bahan-bahan Lapis Pondasi Atas segera setelah penghamparan dan
pembentukan akhir setiap lapisan LPA.
o Saat penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan alat pengilas maju
sedikit demi sedikit dari pinggir ke tengah dari perkerasan, sejajar dengan sumbu jalan
dan dilaksanakan dalam operasi yang terus menerus untuk membuat pemadatan
matang yang merata. Pada bagian super elevasi, miring melintang atau kemiringan
yang terjal, penggilasan harus berjalan dari bagian Jalan yang lebih rendah menuju
kebagian atas.
o Setiap ketidak aturan atau penurunan setempat yang mungkin terjadi, harus
diperbaiki dengan membongkar permukaan yang sudah dipadatkan, menggaruk. Bahan
pengisi tambahkan yaitu setiap timbul rongga diantara agregat-agregat. Penempatan
bahan pengisi / halus dan penggilasan harus diteruskan sampai isian berikut tidak
dapat dimasukkan lagi. Pada akhir pekerjaan, permukaan lapisan Makadam harus
menyerupai batu mozaik yang padat dan bebas dari rongga-rongga.

3. PEKERJAAN ARSITEKTUR

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

1. PEKERJAAN DINDING BATA MERAH


Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan kerja,
bahan- bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan agar pekerjaan
ini dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan.
Metoda Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan bata dengan campuran adukan 1 : 5 dilaksanakan untuk
pasangan biasa dan untuk pasangan trasraam menggunakan campuran adukan 1 :
3.
b. Bata Merah yang dipasang adalah bata merah dari mutu yang terbaik, produk
lokal dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Bata Merah yang digunakan kami usahakan satu merk produk dan memenuhi
persyaratan yang berlaku.
d. Semen portland yang digunakan dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis
merk dagang.
e. Pasir adukan adalah pasir yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
f. Air yang digunakan pasangan adalah air yang bersih, tidak mengandung
lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan lainnya.
g. Bahan-bahan terlebih dahulu diserahkan contohnya kepada Konsultan Pengawas

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

untuk mendapatkan persetujuannya.


h. Sebelum digunakan batu bata harus direncam air dalam bak atau drum hingga
jenuh.
i. Setelah bata terpasang dengan aduk, naat/siar-siar harus dikeruk sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan
disiram dengan air.
j. Untuk menambah kekuatan pemasangan bata, setiap pasangan bata dengan
tinggi ± 1 m akan dilaksanakan pengecoran kolom praktis.
k. Pemasangan dinding bata merah dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis perharinya.
l. Pasangan trasraam mulai dari sloof beton sampai dengan 20 cm, diatas
permukaan dikerjakan dengan pasangan batu bata dengan perekat dan plesteran
1 : 3.
m. Ketebalan jadi setelah difinish dengan plesteran aci halus adalah 15 cm.

ANALISA PENGERAHAN PERALATAN DAN MATERIAL


Peralatan yang dikerahkan adalah : Material yang digunakan :
- Waterpass a. Paku
- Meteran b. Palu
- Theodolite c. Material Penanda
- Material Penanda
- Alat Bantu lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
- Pelaksana a. Sarung tangan

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

- Petugas Perencanaan b. Helm Proyek


- Juru Gambar c. Sepatu Safety
- Tenaga Kerja d. Kaca mata safety

PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang diharapkan :
- Ukuran yang tepat
- Acuan koordinasi dengan pekerjaan sipil
- Rencana inspeksi setiap tahapan pekerjaan
- Rencana kerja detail dan urutan kerja yang jelas
- Gambar kerja yang akurat

2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan kerja,
bahan- bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan agar pekerjaan
ini dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan.

Metoda Pelaksanaan :

a. Pekerjaan ini dilakukan dengan campuran 1 : 3 dan campuran 1 : 5 yang


dilaksanakan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam gambar rencana.
b. Siram permukaan yang akan diplester dengan air
c. Haluskan permukaan plesteran dengan menggosokan kertas kantong semen /
amplas
d. Diamkan minimal selama 7 hari
e. Siram permukaan plesteran yang akan di aci dengan air
f. Tempelkan Acian Semen pada permukaan plesteran yang telah di siram air
g. Haluskan dengan menggunakan kape
h. Penyelesaian akhir pekerjaan acian dengan di gosok menggunakan kertas
kantong semen
i. Untuk menjaga kelembaban plesteran akan dilakukan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap terlihat kering dan melindunginya dari panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air
secara cepat.
j. Pembasahan akan dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai.

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

 Pelaksana Bangunan Gedung a. Sarung tangan


 Surveyor b. Helm Proyek
 Mandor c. Sepatu Safety
 Tenaga Kerja d. Kaca mata safety

PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang diharapkan :
 Ketebalan plesteran yang sama dan rata
 Plesteran dam Acian yang halus dan bersih
 Plesteran dan Acian yang tidak gampang retak dan pecah

3. PEKERJAAN PASANG LANTAI


Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan kerja,
bahan- bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan agar
pekerjaan ini dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan.
Metoda Pelaksanaan :
a. Perataan tanah dasar dan pengecekan pemadatan tanah dasar.
b. Peghamparan lapisan pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
c. Pemadatan lapisan pasir urug dengan cara disiram pakai air.
d. Untuk pemasangan keramik dinding, sebelum memulai pekerjaan, plesteran
dalam keadaan kering, padat, rata dan bersih.
e. Adukan untuk keramik lantai, dinding luar dan bagian dalam yang harus
kedap air akan menggunakan campuran 1 : 2, sedangkan untuk keramik pada
tempat lainnya menggunakan campuran 1 : 3.
f. Penyortiran keramik untuk menghindari ukuran keramik yang tidak sama
g. Keramik yang telah disortir lalu direndam dalam ember, ini untuk
menghindari resapan air adukan terlalu dini pada keramik.
h. Pengukuran dan penarikan benang-benang untuk membuat kepalaan pasangan
keramik
i. Membuat kepalaan pasangan keramik betul – betul rata / waterpass
j. Pemasangan keramik dengan mengikuti kepalaan
k. Setelah cukup kering lalu dicor dengan air semen dan dipadatkan dengan
memakai bekas sandal karet, sehingga nat-nat keramik terisi dengan air coran
hingga padat.
l. Plint keramik dibuat tegak lurus terhadap pasangan lantai keramik.
m. Ukuran plint keramik ke arah panjangnya sama dengan ukuran lantai keramik,
sedangkan ke arah tegaknya biasanya 10 cm, atau menurut petunjuk pihak
direksi/Konsultan pengawas.

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1


Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Stadion Bandung Lautan Api
GEDEBAGE - BANDUNG

Metode Pelaksanaan PT. AYU MUSTIKA RIZKI Hal. 1

Anda mungkin juga menyukai