Anda di halaman 1dari 18

Apa Itu Site Manager?

Tugas dan Tanggung


Jawab Seorang Site Manager Proyek

JasindoPT.com – Site Manager adalah pembantu Project Manager


dalam memeriksa secara rinci pekerjaan di lapangan dan
mengeluarkan instruksi di lapangan kepada subkontraktor sesuai
dengan rencana kerja dan mutu yang telah disetujui.
Tugas-tugas dari Site Manager adalah bertanggungjawab pada
pelaksanaan pembangunan keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu,
dapat diberikan dalam beberapa bagian:

Baca Juga: Jasa Pembuatan IMB, Pengurusan PT & CV, Perizinan

TUGAS PERENCANAAN

1. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai


dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek
atau kepentingan perusahaan sendiri.
2. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan
instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan
volume dan waktu penggunaannya.

TUGAS DAN CONTROLLING PENGARAHAN

Dapat diuraikan dalam beberapa hal-hal pokok:

1. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada


pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-
instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara lisan
dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi
pengawas.
2. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis,
kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya.
3. Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana
proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas,
kewajiban dan wewenang masing-masing.

TUGAS – TUGAS KOMUNIKASI DAN ADMINISTRASI

1. Berkomunikasi dengan pemilik rumah atau direksi yang


ditunjuk dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek untuk menunjang kewajiban perusahaan dengan pemilik
proyek, baik dalam waktu maupun kualitasnya. Komunikasi ini
juga meliputi pemilihan material, surat-menyurat, penyelesaian
klaim dan sebagainya.
2. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan
pekerjaan tambah kurang. Dan diberikan ke Budget Control
sepengetahuan Proyek Manager dan disetujui oleh Direktur
Proyek.

TUGAS LAPORAN

1. Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan


teknis dengan Proyek Manager.
2. Membuat laporan mingguan untuk Proyek Manager yang
mencakup kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-
hal khusus yang perlu dilaporkan.
3. Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan
dengan Proyek Manager.

TUGAS PENGATURAN TENAGA

1. Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk


menunjang rencana Time Schedule.
2. Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan
pekerja sesuai dengan target dari kantor dan menugaskan sesuai
dengan tujuan masing-masing.
3. Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga
pelaksana kepada Manager Proyek.
4. Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk
dihitung oleh Budget Control, mengecek ulang perhitungan upah
untuk disetujui oleh Proyek Manager dan Direktur Proyek.

Pelaksanaan Pekerjaan Site Manager, disini diuraikan bagaimana


pelaksanaan tugas-tugas Site Manager sesuai uraian pekerjaan yang
termasuk dalam tugas-tugas Departemen Proyek.

BAGAIMANA MELAKSANAKAN TUGAS


PERENCANAAN?
Dalam kaitannya dengan Time Schedule proyek, perlu diperhatikan
beberapa faktor dalam perencanaannya:

1. Tanggung jawab “Waktu” dari perusahaan terhadap pemilik


proyek, contoh : bilamana kantor menerima kontrak
pembangunan yang harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam)
bulan, maka dalam perencanaan time schedule harus dibuat
lebih awal dari waktu selesainya kontrak, misalnya 5 bulan.
2. Disesuaikan dengan hal-hal khusus, misalkan dalam
pelaksanaan ternyata bahan yang direncanakan dating dalam
waktu satu bulan ternyata memerlukan waktu sampai 3 bulan,
time schedule harus dibuat penyesuaiannya.
3. Segera membuat laporan ke atasan bila mengalami hambatan-
hambatan dalam kaitannya dengan hal-hal di atas yang bila
dianggap perlu dibuat permintaan tertulis kepada pemilik
proyek/direksi untuk penambahan waktu pelaksanaan proyek.
4. Gangguan cuaca/musim penghujan juga harus diperhitungkan
terutama pada taraf pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan
penutup atap.
5. Mempelajari rencana bangunan, baik segi arsitektur maupun
konstruksinya sehingga waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan tiap-tiap tahap pekerjaan dapat direncanakan
sesuai dengan kenyataan pelaksanaannya.
6. Memperhatikan tenggang waktu pengorderan ke bagian logistic
kantor dalam pengadaan material proyek, sesuai dengan
komitmen-komitmen yang telah disepakati.
7. Berkonsultasi dengan Proyek Manager dalam menyusun time
schedule.

PERENCANAAN PENUNJANG PELAKSANAAN


“TIME SCHEDULE”

Perencanaan ini erat sekali kaitannya dengan pelaksanaan time


schedule. Time schedule yang direncanakan tidak akan menjadi
kenyataan bilamana tidak ditunjang oleh perencanaan pelaksanaan
yang lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Merencanakan kebutuhan material sesuai dengan kebutuhan


pemakaian dan waktunya yang dilaksanakan dengan
pembuatan order ke Departemen logistic. Yang dimaksud waktu
di sini adalah penyesuaian waktu order hingga sampainya
material di proyek dengan kemampuan/persyaratan waktu
pengiriman dari Departemen Logistik dan disesuaikan dengan
keadaan proyek, sehingga material tidak terlambat dan juga
tidak terlalu cepat karena akan membebani cash flow dan
memperbesar resiko kehilangan.
2. Membuat order-order keperluan alat-alat/ bagian penunjang
yang dibutuhkan seperti concrete mixer, alat potong besi,
stamper, instalator listrik, dan plumbing 5 hari sebelum
diperlukan dan disebut pula tanggal-tanggal pemakaian alat-alat
tersebut. Sehingga bilamana alat-alat tersebut sedang
dipergunakan semuanya bagian logistic dapat menyewa dari
instansi luar.
3. Segera membuat klaim order atas ketidaksesuaian baik kualitas
maupun kuantitas dari material yang dikirim dengan order yang
dibuat ke Departemen Logistik.
4. Merencanakan daftar “Dead Line” pengiriman material-material
pokok/khusus dalam lampiran time schedule untuk menunjang
Departemen Logistik dalam pengadaannya sehingga time
schedule dapat direalisir.
5. Segera membuat order tambahan ke Departemen Logistik bila
terjadi kekurangan material yang telah dikirim sesuai order
karena kesalahan perhitungan volume. Untuk item ini sangat
diharapkan tidak terjadi kesalahan order yang mengakibatkan
material kurang atau terlalu banyak. Diharapkan ketelitian dari
Site Manager dalam mencheck dan menyetujui order dari
pelaksana. Sebagai contoh untuk perhitungan besi balok
biasanya ± 225 kg/m3, untuk besi plat ± 125 kg/m3 sehingga
dalam waktu yang cepat dapat mencheck order yang dibuat
dengan volume yang hampir sama.
6. Membuat “klaim waktu” ke Proyek Manager atau Proyek
Planning Manager atas keterlam-batan akibat dari tidak
dipenuhinya permintaan oleh Departemen Logistik dengan
dasar-dasar rasional.
7. Mengingatkan kepada logistic dalam membuat SPK agar
memberikan batas waktu yang disertai dengan sanksi denda
untuk mambantu pelaksanaan agar tepat waktu.
8. Untuk material finishing, sebelum di order harus sudah
dibicarakan dan di ACC oleh Owner (buat approval material)
baik type maupun warnanya.
9. Harus menguasai kontrak dan gambar pelaksanaan dengan baik
agar dalam pemesanan material maupun dalam pelaksanaan
pekerjaan tetap berpedoman pada hal tersebut, kecuali apabila
ada perubahan-perubahan dari owner dimana akan kita hitung
sebagai pekerjaan tambah kurang.

Hal-hal yang mengakibatkan


keterlambatan pelaksanaan proyek :

START DIMULAI PEKERJAAN:

Gambar
Situasi lapangan
Kondisi setempat/perijinan
Persiapan tenaga
Bouwheer
WAKTU PELAKSANAAN:

Tenaga kerja kurang


Gambar rencana tidak lengkap
Keputusan-keputusan tertentu dari bouwheer yang menunda
pekerjaan
Bongkar pasang kesalahan pelaksanaan
Pekerjaan tambahan
Pengiriman material
Leveransir/sub kontraktor tidak mengikuti jadwal pelaksanaan
Pengarahan lapangan kurang
Cuaca
Penghentian kegiatan akibat hal-hal tertentu:
Pembayaran upah terlambat
Gangguan setempat (keamanan/tetangga)
Tidak ada tenaga kerja
Tidak ada material
Pertimbangan finansial akibat pembayaran dari owner
yang terlambat/ditunda tanpa adanya alasan yang dapat
diterima oleh kontraktor

Administrasi:

a. Surat-menyurat dengan bouwheer mengenai :

Pekerjaan tambahan yang tidak segera diputuskan


Keputusan-keputusan tertentu yang tertunda
Pemilihan material yang tertunda
Penggantian/perubahan material

b. Intern

Kalkulasi pekerjaan tambahan (estimating) terlalu lama


Ekspedisi surat yang terlambat
Salah tulis order
BAGAIMANA MENGADAKAN PENGARAHAN TUGAS
DAN CONTROLLING

Memberikan instruksi kerja: Dalam memberikan instruksi kerja


kepada pelaksana dapat diperhatikan beberapa hal:

a. Instruksi lisan dan bersifat umum :

Instruksi yang bersifat menyeluruh mengenai apa yang harus


dikerjakan, memiliki scope sesuai dengan urutan-urutan
pekerjaan dan time schedule.
Bersifat mengarahkan agar hasil pekerjaan baik dan hasilnya
sesuai dengan yang diharapkan.

b. Instruksi tertulis dan yang bersifat khusus/mentargetkan :

Bersifat bimbingan untuk suatu pekerjaan yang perlu


diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan
(mengenai peil bangunan dan sebagainya).
Merupakan, instruksi perubahan pelaksanaan akibat
kesalahan/ketidaksesuaian gambar perencanaan.
Merupakan instruksi suatu pekerjaan dengan target waktu
tertentu (misalkan disebabkan time schedule yang terlambat).
Dilaksanakan (misal: kebersihan proyek, cara
penyimpanan/penumpukkan material yang tidak dapat
dibenarkan pemasangan dinding tidak pada tempatnya).
Mengarahkan system-sistem khusus pelaksanaan pekerjaan
untuk menunjang hasil Merupakan teguran atas pelaksanaan
yang menyimpang, yang harus segera yang lebih baik (misal
cara membuat adukan, cara pengecoran dak beton dan
sebagainya)
Instruksi tertulis ini harus dikerjakan dan diparaf pelaksana
atau sub kontraktor agar dapat digunakan sebagai acuan untuk
penge-check-an apa yang sudah kita instruksikan sudah
dilaksanakan/belum, dan diberikan target waktu yang jelas.

Kontrol Pelaksanaan: Dalam pekerjaan controlling dapat dibagi dalam


control pelaksanaan dan waktu pelaksanaan

a. Kontrol pelaksanaan :

Memeriksa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan apakah


sesuai dengan rencana/design yang dibuat/standard hasil teknis
yang dituntut.
Menguasai keadaan seluruh bagian proyek, baik apa yang telah
dikerjakan, akan dikerjakan maupun keadaan material di
proyek
Memperhatikan cara-cara kerja di lapangan apakah sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang dikehendaki (misal: cara
pembuatan adukan, pembuatan bekisting, pemasangan kabel,
dan sebagainya)
Memberikan teguran-teguran atas kesalahan-kesalahan yang
dikerjakan oleh pelaksana, mandor, instalator dan sub
kontraktor.
Melihat kemampuan mandor/wakil mandor dalam
mengarahkan tukang/tenaga kerja
b. Kontrol waktu pelaksanaan

Lebih dititikberatkan pada control hasil-hasil yang telah dicapai


proyek berdasarkan time schedule
Mengadakan control atas instruksi-instruksi tertulis yang
ditargetkan waktunya
Memberikan teguran-teguran dan sanksi kepada
bawahan/instalator dan sub kontraktor, apabila hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
Melaksanakan meeting proyek untuk mengejar target atau
schedule yang telah disepakati dengan membuat jadwal meeting
yang telah diketahui oleh Manager Proyek/Direktur Proyek.
Meeting proyek harus dihadiri oleh seluruh pihak yang terkait,
baik pelaksana, mandor, sub kontraktor dan sebagainya, dimana
apabila ada pihak yang tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas
harus diberikan sanksi/denda.

Kontrol disiplin kerja:

Mengadakan control kepada bawahan atas disiplin jam kerja


(baik pelaksana, mandor, maupun pekerja)
Memperingatkan mandor atas cara-cara kerja dari bawahannya
yang tidak sesuai
Memberikan teguran kepada pelaksana atas tidak
dilaksanakannya instruksi khusus yang diberikan ataupun
tugas-tugas routine yang menjadi tanggung jawabnya
Membuat peringatan tertulis kepada pelaksana maupun mandor
sampai tiga kali dengan tembusan/sepengetahuan Proyek
Manager, bilamana teguran-teguran lisan tidak mendapat
perhatian
Membicarakan kesulitan-kesulitan akibat ketidakdisiplinan
bawahan kepada Proyek Manager dan menyerahkan
keputusannya kepada Direktur Proyek.

BAGAIMANA MELAKSANAKAN TUGAS–TUGAS


KOMUNIKASI DAN ADMINISTRASI?
Tugas-tugas komunikasi

Pada prinsipnya site manager bertanggung jawab sebagai wakil


perusahaan dalam Komunikasi dengan pemilik proyek atau direksi dari
awal pelaksanaan hingga serah terima proyek yang kedua.

Sehingga secara garis besar dapat diperhatikan beberapa hal:

Memberikan informasi yang diperlukan pemilik proyek


mengenai pekerjaan yang telah akan dikerjakan
Membuat laporan khusus yang diperlukan oleh direksi pemilik
proyek ataupun pemilik proyek sendiri
Berkomunikasi dengan pemilik untuk keputusan-keputusan
penggunaan jenis-jenis material untuk menunjang pelaksanaan
proyek
Mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan untuk
pekerjaan-peKerjaan tambahan kepada pemilik proyek
Memberitahukan/ meminta kepada pemilik proyek untuk
perpanjangan waktu pelaksanaan bilamana terjadi kelambatan
scehedule akibat hambatan tertentu tersebut
Sebelum dimulainya proyek harus dippastikan adanya ijin
bangunan atau jaminan untuk dapat dilaksanakan pekerjaan
Sebelum dimulainya proyek harus dibuat surat pemberitahuan
ke tetangga /RT/ RW setempat

TUGAS – TUGAS ADMINISTRASI

Dapat diuraikan sebagai berikut:

Menampung permintaan dari bouwheer untuk pekerjaan


tambahan maupun Kurang.
Menghitung volume-volume perkerjaan tersebut diatas dan
memberikan informasi keadaan pekerjaan kepada bagian
anggaran untuk dapat ditentukan bagian satuannya
Bertanggung jawab atas jadi tidaknya perubahan pekerjaan
tersebut baik komunikasi langsung dengan bouwheer ataupun
lewat kantor
Pekerjaan tambahan atau kurang yang diajukan harus
sepengetahuan proyek Manager dan sebelum dilaksanakan bila
disetujui harus dicatatoleh direktur proyek dan diinfor-masikan
ke finance manager

BAGAIMANA MEMBUAT LAPORAN?


Membicarakan dengan proyek manager

Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan tehnis dengan


proyek manager. Masalah khususyang mencakup semua hal yang tidak
dapat diputuskan sendiri

Laporan mingguan

a. Laporan mingguan yang baik harus mencakup hal-hal mengenai:

Biaya
Pembangunan tahap pekerjaan
Time schedule
Bahan
Tenaga kerja
Hal-hal yang khusus

LAPORAN MINGGUAN:
b. Khusus mengenai laporan biaya/budget dilaksanakan setiap periode
pekerjaan dan dicantumkan dalam record file untuk masing-masing
proyek yang disertakan juga catatan –catatan biaya yang disebabkan
adanya perubahan-perubahan, kesalahan-kesalahan, pekerjaan
tambahan dsb.

c. Membicarakan kepada proyek Manager mengenai hal-hal yang


berkaitan dengan:

Kesulitan-kesulitan pelaksana
Detail-detail bangunan
Perencanaan-perencanaan tambahan

BAGAIMANA MENGATUR TENAGA KERJA?

Mengarahkan Mandor dan Pelaksana

Mengatur penggunaan tenaga kerja diproyek untuk menunjang


rencana time schedule. Dalam hal ini Site Manager mengarahkan
mandor dan dan pelaksana berapa banyak tenagayang digunakan. pada
pekerjaan dengan waktu yang mendesak diperlukan tenaga yang cukup
gesar dan kemungkinan pengurangan tenaga pada saat-saat yang lain

Menyetujui dan menerima tenaga bawahan

Dalam menerima tugas dari proyek manager, Site Manager dapat


menyetujui atau menolak tenaga-tenaga pelaksana dan mandor yang
ditunjuk dengan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Sesuai dengan tugas kontrol yang dimiliki oleh setiap Site Manager, Site
Manager juga berhak penuh dalam memberikan tugas-tugas pelaksaan
kepada pelaksana yang berada dibawahnya tidak terbatas pada proyek
tertentu yang ditunjuk oleh proyek Manager.

Mengusulkan hal-hal yang bermanfaat:

Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengetahuan tenaga. hal


diatas dapat diajukan kepada Proyek Manager/ Direktur proyek
misalnya mengenai informasi prestasi ,lembur, tugas-tugas khusus, gaji,
dsb.

Membuat perhitungan upah:

Untuk membuat perhitungan upah sesuai dengan yang telah ditentukan


dengan memberikan usulan kepada proyek Manager perlu
diperhatikan adalah:

Sistem hubungan kerja antara mandor dan kantor


Berapa besar patokan kontrak borong yang ditentukan dengan
memberikan usulan kepada proyek manager dan di recheck
budget control /budget planning & scheduling
Memberikan catatan atas pekerjaan-pekerjaan tambahan /
perubahan yang mengakibatkan perubahan harga kontrak.
Membicarakan kesulitan-kesulitan khusus dalam pelaksanaan
pembayaran upah pekerja
Demikian Tugas dan Tanggungjawab Seorang Maneger Lapangan di
Proyek, semoga bermanfaat. Terimakasih

Jasindo Trusted 18 Agustus 2021 Jasindo News

# Apa Itu Site Manager#Site Manager, #Pengertian Site Manager,


#Tugas Controling dan pengarahan, #Tugas dan Tanggung Jawab Site Manager Proyek,
#Tugas Komunikasi dan administrasi, #Tugas Laporan, #Tugas Melaksanakan Perencanaan,
#Tugas Pengaturan Tenaga, #Tugas Perencanaan, Tugas Site Manager Proyek

Anda mungkin juga menyukai