Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO


PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Dengan mengacu pada Metodologi pengawasan seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka sampai pada rencana kerja untuk mengimplementasikannya. Sesuai
dengan hakekat yang dapat konsultan tangkap dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta
dijelaskan dalam metodologi, maka pekerjaan PW‐01 : Paket Pengawasan Teknik
Preservasi Jalan Merak ‐ Serang ‐ Cikande ‐ Rangkasbitung dapat dibagi atas tiga
tahapan yaitu :
1. Pra Konstruksi
2. Konstruksi dan
3. Post Konstruksi

Program Kerja/kegiatan yang akan dilakukan konsultan untuk layanan pengawasan teknik
secara garis besar meliputi :
S1 Rapat Pra Konstruksi
S2 Pekerjaan Persiapan
S3 Staking Out
S4 Review Manajemen Lalu Lintas
S5 Riview Design
S6 Pengendalian Mutu
 Pengujian mutu material/bahan
 Pengujian mutu pekerjaan terlaksanan
 Penerimaan/penolakan bahan/pekerjaan
S7 Pengendalian Waktu Pelaksanaan
 Evaluasi rencana schedule
 Evaluasi tahapan pelaksanaan
 Pemantauan kemajuan pekerjaan
 Review schedule dan tahapan pelaksanaan
S8 Pengendalian Kuantitas dan Biaya
 Perhitungan volume kemajuan kuantitas
 Perhitungan volume material di lapangan
 Penyusunan sertifikat pembayaran
S9 Pengendalian Keselamatan Kerja
S10 Perhitungan Pekerjaan Tambah/ Kurang
S11 Penyelesaian Klaim dan Perselisihan
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3- 1
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

S12 Persiapan PHO/Povisional Hand Over/Serah Terima Sementara


S13 Penyusunan Sertifikat PHO
Bagan Alir Penyusunan Program Kerja dapat dilihat pada Gambar B2.3‐1

Secara lebih rinci uraian program kerja konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengawasan ini akan diuraiakn sebagai berikut :


B2.3‐1 TAHAP PRA‐KONSTRUKSI

S1 Rapat Pra Konstruksi
Konsultan akan mengadakan rapat pra konstruksi dengan mengundang pihak
proyek/pemberi tugas dan kontraktor untuk menata kerja sama yang baik
mengenai prosedur melaksanakan suatu pekerjaan, pengertian yang sama
mengenai kualitas yang diinginkan, prosedur administrasi, prosedur penagihan
dan pembayaran serta metode konstruksi yang harus diikuti.

Apabila hasil rapat Pra Konstruksi terselenggara dengan baik, maka akan
bermanfaat bagi kelancaran peleksanaan proyek tersebut. Hasil rapat serta hasil
tanya jawab rapat tersebut akan dicatat dalam suatu notulen/berita acara rapat
dan dibagikan kepada semua pihak yang hadir.

S2 Pekerjaan Persiapan
Segera setelah konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja, maka konsultan
akan segera mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam masa pra
konstruksi ini antara lain : menyediakan kantor dan perlengkapannya,
memobilisir personil dan staf pendukung untuk administrasi kantor, kendaraan
dan fasilitas lainnya. Konsultan juga akan menyiapkan form‐form standard yang
akan dipakai selama masa konstruksi.














USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 2
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Gambar B2.3-1
BAGAN ALIR PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

START



KONTRAKTOR MENGAJUKAN
RENCANA KERJANYA KEPADA
KONSULTAN PENGAWAS DAN
PIMPRO

DATING
UP


BUAT JARINGAN
RENCANA KERJA (NET METODE KERJA
WORK PLANNING)

CATAT SEMUA PERUBAHAN DAN


DIAGRAM BATANG
(BAR CHART)

AKIBATNYA TERHADAP
PERUBAHAN BIAYA

JADWAL KERJA STORE
(WORK SCHEDULE)
DATA


MATERIAL MANNING EQUIPMENT
PROGRES
SCHEDULE SCHEDULE SCHEDULE
REPORT


PENGALOKASIAN DANA LAKSANAKAN PEKERJAAN
PROGRAM

A
REVISI

(CASH FLOW) LAPANGAN



YA

DATA PROGRAM ADA
LAPANGAN WORK
SCHEDULA MAT.
PERUBAHAN?
TIDAK

SCHEDULA MANNING
PROGRESS

SCHEDULE EQUIPMENT

REPORT

SCHEDULE CASH FLOW LANJUTKAN PELAKSANAAN


A
PEKERJAAN


SIMPAN DATA DI SISTEM
DOKUMEN ARSIP (FILE)


PROGRES
TAGIHAN MONTHLY
REPORT
CERTIFICATE


E N D



USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 3
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

B2.3‐2 TAHAP KONSTRUKSI


Berhubung jenis konstruksi yang ada pada proyek ini relative standard, dengan
item pekerjaan yang tidak banyak, maka pelaksanaan pekerjaan ini tidaklah
begitu rumit. Namun mengingat pekerjaan ini adalah jalan arteri dengan lalu
lintas yang tinggi dan juga harus tetap memperhatikan pelayanan pengguna jalan
semaksimal mungkin, maka pengawasan hari demi hari berlangsung dengan
seksama dan diperlukan traffic manajemen yang memadai pada saat pelaksanaan.

Pada prinsipnya, Konsultan akan mengutamakan hal‐hal berikut selama


pelaksanaan konstruksi.
a) Menyusun rencana yang baik dan efektif;
b) Mengarahkan Kontraktor mempersiapkan metode pelaksanaan untuk semua
kegiatan pekerjaan dan membantu perbaikan‐perbaikan bila memang
memerlukan peningkatan metode‐metode tersebut;
c) Membantu Kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal pekerjaan;
d) Bekerjasama dengan Kontraktor dengan mengoptimalkan hasil kerja dari
tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatan;
e) Memonitor persediaan material yang memadai selama pelaksanaan;
f) Membentuk team inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan tenaga teknis
lapangan dengan tujuan utama adalah menjamin tercapainya pengawasan
mutu yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan;
g) Mengadakan rapat mingguan dengan kontraktor untuk membahas semua
kegiatan pekerjaan, terutama mengenai langkah‐langkah/ tindakan yang
diperlukan untuk peningkatan dan mengefisienkan pelaksanaan di lapangan.
Juga untuk membahas secara mendalam dalam menyelesaikan setiap masalah
yang mungkin timbul dalam kaitan dengan pengawasan mutu dan kemajuan
pekerjaan;
h) Menyusun suatu metode yang menjamin agar gambar kerja Kontraktor tidak
terlambat pemrosesannya mulai dari pembuatan, koreksi hingga
persetujuannya;
i) Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas, termasuk
gambar‐gambar rencana dan spesifikasinya;
j) Membanyu Kontraktor agar dapat menggunakan agregat mutu tinggi untuk
lapisan perkerasan;
k) Menyiapkan dan mengurus sertifikat Pembayaran Bulanan Kontraktor
sedemikian rupa sehingga penerimaan pembayaran tepat pada waktunya dan
tidak terganggu kelancaran pekerjaan selanjutnya;
l) Memberitahukan Kepala Satuan Kerja secara lengkap dan kontinyu tentang
segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan
pekerjaan bulanan. Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus
dihadiri oleh staf‐staf penting dari Proyek, Konsultan dan Kontraktor), untuk

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 4
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

membahas dan memecahkan masalah yang penting dan yang terjadi selama
proyek;
m) Membina hubungan yang baik dengan orang‐orang yang terlibat pada proyek
ini seperti Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik pihak‐pihak
yang berkepentingan (LLAJR, Kepolisian dll), Kontraktor dan lain pihak yang
berhubungan.

Dari uraian‐uraian diatas, konsultan bekeyakinan bahwa pekerjaan akan berjalan


lancar, hasil pekerjaan akan baik dan proyek akan selesai tepat pada waktunya.

Perincian‐perincian mengenai rencana usulan untuk Pengawasan teknik


Pekerjaan akan dijelasakan dalam sub bab berikut ini.

S3 Pengukuran ( Stake Out )
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Konsultan akan memeriksa semua patok
Bench Mark Kontrol dan Horizontal yang dibuat terhadap perencanaan.
Tambahan patok Bench Marck jika diperlukan akan dibuat dengan cara yang sama
demi kepentingan kemudahan pelaksanaan konstruksi.

Konsultan juga akan memeriksa ketepatan semua stake out dari Kontraktor.
Setiap penyimpangan atau ketidak tepatan akan dicatat dan diselesaikan bersama
antara Konsultan dan Kontraktor. Data yang ada kaitannya dengan pematokan
dan pekerjaan survey akan direkam kedalam buku lapangan yang seterusnya
dikirim ke proyek setelah pekerjaan selesai.

S 4 Pengaturan Lalu Lintas
Untuk memperlancar dan menjaga keselamatan lalu lintas dalam pelaksanaan
pekerjaan pelebaran jalan, maka diperlukan pengaturan dan pengamanan lalu
lintas di sekitar daerah kerja.
Selama pelaksanaan konstruksi pelebaran jalan diperkirakan akan menimbulkan
hambatan terhadap lalu lintas yang melewati ruas jalan yang sedang dikerjakan.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan metode konstruksi dengan
memperhatikan aspek pengaturan lalu lintas yang baik agar kapasitas dan tingkat
pelayanan jalan tidak berkurang selama masa konstruksi atau sedapat mungkin
kapasitas dan pelayanan jalan dan jembatan dapat dipertahankan seperti semula.
Dalam pengaturan lalu‐lintas beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
1) Tujuan Pengaturan Lalu Lintas
Gangguan terhadap lalu lintas bagi pengguna jalan selama masa pelaksanaan
pekerjaan pasti akan terjadi. Oleh karena itu dilakukan antisipasi terhadap
kondisi ini melalui usaha‐usaha untuk meminimalkan dampak/gangguan yang
terjadi. Semua kegiatan kontruksi harus direncanakan dan dijadwalkan secara
baik dengan bekerjasama dengan instansi yang berwenang dan intansi lain yang
terkait.

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 5
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Semua bangunan sementara, pengaturan lalu lintas dan perlengkapannya serta


fasilitas untuk keamanan proyek, pemakai jalan, staff dan pekerja kontraktor di
dalam areal proyek harus direncanakan, dibangun dan dipasang dengan hukum,
standar yang ada dan peraturan dari Departemen Pekerjaan Umum.
2) Pertimbangan Lau Lintas
Data lalu lintas adalah informasi utama dalam perencanaan pengaturan lalu
lintas untuk setiap tahap pelaksanaan kontruksi, data lalu lintas yang
dibutuhkan meliputi (paling tidak) :
a. Karakteristik lalu lintas (arah arus lalu lintas)
b. Volume lalu lintas di persimpangan (di setiap jalannya)
c. Tipe kendaraan yang melewati proyek
d. Rute dan jadwal bus kota
e. Rambu dan marka jalan yang ada
3) Pertimbangan Kondisi Jalan yang ada
Survai dan studi yang harus dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada
secara lebih detail yang meliputi :
a. Lebar tiap lajur
b. Klasifikasi dari lajur jalan
c. Jumlah lajur
d. Lokasi dan ukuran median
4) Pertimbangan Kondisi Utilitas Umum
Jaringan listrik, pipa air bersih dan telepon yang ada saat ini harus terlihat dan
tercantum dalam gambar rencana baik pada gambar denah maupun profil
bangunan. Hal lain yang lebih penting adalah data yang lebih detail tentang tipe,
ukuran, jumlah dan elevasi dari jaringan atau kabel harus diteliti bersama‐sama
dengan instansi terkait secepat mungkin. Berikutnya selain jaringan listrik, air
bersih dan telepon, informasi tentang sistim air buangan (kotor/limbah),
saluran drainase dan fasilitas lain sepanjang jalan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan konstruksi harus dipelajari secara seksama.
Semua penelitian dan survai tentang utilitas umum termasuk sistem drainase
dan fasilitas lain yang mempengaruhi konstruksi harus dilaksanakan sebelum
konstruksi dimulai.
5) Fasilitas untuk Pengturan Lalu Lintas
Dalam mengadakan fasilitas konstruksi/pembangunan, dengan kata lain untuk
mengatus lalu lintas, peralatan keselamatan dan fasilitas/rambu yang akan
digunakan dan dipasang di lokasi selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung
diantaranya :
a. Rambu‐rambu peringatan sedang ada pekerjaan proyek,
b. Rambu peringatan untuk mengurangi kecepatan,
c. Traffic cones,
d. Rambu batas kecepatan,
e. Rambu tanda jalan sempit,
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 6
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

f. Barikade (rambu penghalang),


g. Lampu berkedip,
h. Rambu perubah arah lalu lintas (rambu penunjuk jalan),
i. Pemisah yang dapat dipindah‐pindah dan pagar seng bila diperlukan,
j. Personil pengatur lalu‐lintas yang dilengkapi dengan bendera merah, senter
merah, marka reflektor (untuk malam hari), rompi reflektif dan helm reflektif.

Pelaksanaan pelapisan perkerasan aspal dapat dilakukan dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Rencana kerja dan rencana pengaturan lalu lintas telah mendapatkan
persetujuan dari Pengawas. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus
berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu, Konsultan Pengawas, Polisi Jalan
Raya mengenai rencana kerja dan rencara pengaturan lalu lintas.
2. Bila pelaksanaan pekerjaan dilakukan malam hari, Kontraktor harus
menyediakan penerangan yang memadai dan telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
3. Rencana penggunaan peralatan, material dan tenaga kerja telah diperiksa dan
telah memperoleh persetujan dari Konsultan Pengawas.
Kondisi peralatan, material dan tenaga kerja yang didatangkan Kontraktor ketika
akan melaksanakan pekerjaan telah diperiksa dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.

S 5 Tinjau Ulang Perencanaan ( Review Design )
Hal‐hal penting lainnya yang harus dilakukan Konsultan pada setiap tahap awal
pekerjaan adalah menginventarisir kondisi lapangan dengan jalan melaksanakan
pemeriksaan pendahuluan dan bilamana perlu dilakukan bersama dengan
kontraktor dan kemudian mencocokannya dengan gambar rencana awal. Apabila
ditemukan keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan desain semula maka harus
dilakukan rapat untuk membahas dan menyiapkan perubahan‐perubahan yang
terjadi.

S 6 Pengendalian Mutu
Seperti telah disajikan sebelumnya, Konsultan akan melaksanakan pengendalian
mutu dengan melaksanakan Rencana Kendali Mutu ( Project Quality Plan )sebagai
aspek yang terpenting dan oleh karena itu konsultan akan dengan hati‐hati
membentuk suatu team lapangan, membuat metode‐metode dan langkah‐langkah
pada sistem pelaporannya sehingga menjamin setiap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Bukan berarti konsultan mengharapkan kesempurnaan atau mencoba memaksa
kontraktor untuk membuat sesuatu yang melebihi apa yang tercantum di dalam
dokumen kontrak, sehingga mengakibatkan hasil yang negative. Sebaliknya

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 7
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

konsultan mengusahakan yang terbaik dengan sedemikian rupa sehingga hasil


pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi.
Secara garis besar program pengendalian mutu yang diuraikan dibawah ini.

1. Pengujian Material / Bahan
Konsultan akan melakukan pengujian rutin yang diperlukan untuk
pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium yang disediakan
Kontraktor sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi akan dikontrol dengan
mengadakan tes/ pengujian laboratorium dan tes lapangan secara ketat dan
sesuai dengan standard‐standard seperti yang tercantum didalam Dokumen
Kontrak.
Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan akan menyiapkan langkah‐
langkah secara rinci yang menyatakan tes‐tes apa yang harus ditempuh
berikut jumlah pengetesan, dengan memberikan contoh langkah‐langkah
tersebut kepada Kontraktor sehingga bisa dipahami.
Pengujian akan dilakukan secara harian atau berkala, tergantung keperluan.
Pengujian akan mencakup, tetapi tidak dibatasi hingga test kepadatan
(Density dan CBR lapangan), Analisa Butiran, kekerasan, tes stabilitas, tes
kekuatan tekan beton, tes penentuan kehancuran agregat dengan mesin Los
Angeles, Tes Penetrasi Aspal, Test Portland Cement, Test saluran dan Pipa
Beton dan test Ekstraksi Aspal.

Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan kemajuan pekerjaan. Hasil tes
segera diberikan kepada kontraktor dengan memberikan tanggapan. Semua
test akan dilaksanakan tepat waktu, sehingga tidak menghambat kemampuan
pekerjaan kontraktor.

Sistem pengujian yang berdasarkan pada pengambilan contoh secara acak dan
secara statistic akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak bertentangan
dengan spesifikasi.

Perhatian khusus adalah perlu diadakan pengujian secara berkesinambungan


atas agregat kasar dan halus yang dihasilkan dari alat pemecah batu di lokasi
pengambilan batu (agregat yang dibeli oleh kontraktor). Jika mempunyai
Quarry dan crusher plant, konsultan akan menentukan apakah bahan dilokasi
pengambilan tersebut dapat diterima atau tidak dan akan secara terus
menerus mengadakan tes agregat yang dihasilkan dengan spesifikasi yang ada.

2. Pengujian Kualitas Pekerjaan
Salah satu dari tanggung jawab utama Konsultan adalah Pengawasan
pekerjaan dan monitoring. Konsultan akan melaksanakan program ini untuk
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 8
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan kontraktor diinspeksi oleh tenaga –


tenaga yang handal dan diawasi oleh tenaga ahli yang profesioanl.

Pengawasan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan sesuai


dengan spesifikasi dan jika ditemui pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi, kontraktor secara resmi akan diberitahu secara tertulis agar
diadakan perbaikan‐perbaikan yang diperlukan. Dalam hal ini, konsultan akan
memberikan saran‐saran agar kontraktor memperbaiki kesalahan‐kesalah
yang dibuat.

Dengan demikian mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran biaya dan


penggunaan waktu yang percuma untuk perbaikan pekerjaan.
Prosedur ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan dalam
pelaksanaan dan memperkecil pemborosan yang tidak perlu.

Konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur untuk pengawasan yang


harus diikuti pada setiap kegiatan lapangan yang meliputi pelaporan,
pemberian perintah‐perintah secara tertulis kepada kontraktor, ijin untuk
kontraktor agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan menyetujui
permohonan kerja, dan lain sebagainya.

Site Inspector diminta untuk menyiapkan laporan harian sebagai penyajian


kepada Chief Inspector yang berisi mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan di lokasi proyek, kondisi cuaca, jumlah tenaga kerja yang bekerja di
lapangan, perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dan setiap kondisi yang
tidak umum yang terjadi yang masih ada kaitannya dengan pekerjaan.

Konsultan akan secara berkala memeriksa peralatan kontraktor dan


memberitahukan tentang kekurangan‐kekurangan, kerusakan‐kerusakan yang
dijumpai atau perbaikan‐perbaikan yang harus segera diambil.

Tingkat produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang diserahkan oleh


Kontraktor untuk memastikan apakah kemajuan pekerjaannya sudah sejalan
atau belum.

Semua peralatan kerja, akan secara terus menerus dievaluasi untuk


menentukan apakah mutu produksi dan keselamatan masih tetap dipelihara.
Dan juga perlengkapan kesehatan dan fasilitas penting lainnya dari kontraktor
akan diperiksa agar dijamin sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Konsultan akan melakukan inspeksi yang teratur terhadap bahan‐bahan


konstruksi yang disimpan dan bahan‐bahan lain yang sudah lolos tes. Quantity
Surveyor akan menghitung banyaknya bahan yang disimpan.

Sebagai tambahan, semua bahan yang disimpan harus di inspeksi untuk


menjamin bahawa bahan‐bahan tersimpan dalam keadaan baik dan bebas dari

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 9
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

kerusakan, pencahayaan dan cuaca yang buruk, bebas dari pencemaran atau
hal‐hal yang merusak.

Walaupun bahan‐bahan tersebut sudah di inspeksi dan di terima sebelumnya,


untuk penggunannnya bahan‐bahan tersebut masih akan di inspeksi dan di uji
kembali sebelum dipakai pada pekerjaan tetap.

Instruksi‐instruksi akan meringkas hasil‐hasil yang diperoleh dari


pengawasan pekerjaan kedalam laporan bulanan. Jika ada hal‐hal khusus yang
muncul, pihak Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik akan
diberitahu dengan surat, laporan‐laporan atau rapat‐rapat yang meliputi
perincian‐perincian dan usulan‐usulan pemecahan permasalahan yang masih
ada hubungannya dengan pekerjaan.

3. Persetujuan / Penolakan Pekerjaan
Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, konsultan akan melakukan
inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan secara tepat.
Jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan
spesifikasi dan bagian lain dari dokumen kontrak, konsultan akan membuat
rekomendasi secara resmi kepada Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) fisik untuk penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang tidak diterima dan tidak sesuai dengan spesifikasi, baik
disebabkan oleh hasil pelaksanaan yang buruk maupun pemakaian bahan
yang tidak memenuhi syarat, rusak oleh ketidak hati‐hatian atau disebabkan
hal lainnya, akan ditolak dengan catatan tertulis dengan menyebut alasan‐
alasan penolakan tersebut, dengan sebelumnya memberi tahu Satker dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik tentang hal‐hal tersebut.

S 7 Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

1. Umum
Karena pekerjaan yang dilaksanakan pada jalan arteri dengan tingkat lalu
lintas yang sangat tinggi, maka sangatlah penting untuk menggunakan system
kendali/control untuk mengawasai berbagai pekerjaan yang saling berkaitan
dan selalu menjaga kemajuan jadwal pekerjaan.

2. Evaluasi Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Salah satu hal yang dilakukan konsultan setelah Surat Perintah Kerja (SPK)
adalah melakukan diskusi dengan kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan
secara rinci, diharapkan dengan saling bertukar pikiran dapat tercapai jadwal
pelaksanaan yang baik.

Berdasarkan pengalaman pada proyek yang sama, konsultan menyadari benar


bahwa jadwal pekerjaan membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 10
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

mendeteksi kemungkinan kelemahan struktur organisasi kontraktor metode


pelaksanaan, penugasan personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.

Berdasarkan kemajuan pekerjaan setiap minggu konsultan akan mengevaluasi


tentang kemajuan dari semua kegiatan yang dilakukan kontraktor di lapangan
dan langkah‐langkah perbaikan apa yang harus diambil untuk mengurangi
keterlambatan yang mungkin dialami.

Jika sekiranya ditemukan bahwa critical path yang terlambat, konsultan akan
segera mengadakan rapat khusus dengan kontraktor untuk mendiskusikan
semua item pekerjaan yang berhubungan dengan masalah tersebut,
menunjukkan secara tepat apa permasalahannya, memberi arahan mencari
jalan keluarnya dan mengintruksikan kontraktor untuk mengambil tindakan
segera.

Perlu dicatat bahwa langkah ini harus diambil sebelum critical path terlambat,
bukan sesudahnya.

3. Evaluasi Rencana Kerja Kontraktor.
Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang dan
mengevaluasi rencana kerja kontraktor yang memperlihatkan metode usulan
dan prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kegiatan kontraktor pada saat
mobilisasi, metode pelaksanaan, program kendali mutu, metode penyediaan
dan penyimpanan material, penggunaan peralatan kerja organisasi kerja, sub
kontraktor (jika ada) dan lain‐lainnya.

Perhitungan konsultan atas rencana kerja kontraktor memerlukan perhatian
khusus beberapa pokok persoalan berikut ini ;
a) Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja yang sesuai dengan
spesifikasi dan syarat‐syarat kontrak;
b) Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode critical path
dengan pertimbangan semua kegiatan pekerjaan yang saling berkaitan ;
c) Perhitungan pengendalian keselamatan, khususnya dari sudut
pengamanan lalu lintas yang ada dan mempertimbangkan tingkat
pelayanan bagi pengguna jalan;
d) Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai ;

Berdasarkan hasil evaluasi diatas, konsultan akan meminta kontraktor untuk


mengubah rencana kerja dan membantunya bila diperlukan.
Setelah rencana kerja tersebut diperbaiki sesuai pendapat konsultan, hal
tersebut akan disetujui setelah dikaji kembali.

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 11
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

4. Pemantauan Kemajuan Pekerjaan


Satu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan secara memuaskan, atau
bahkan untuk meningkatkannya, diperlukan perhatian yang sangat khusus
pada segi penjadwalkan proyek, dan rapat koordinasi yang diadakan setiap
minggu (sebaiknya setiap hari senin pagi) antara konsultan dan kontraktor.

Pada rapat ini harus dihadiri oleh personil inti dari kedua belah pihak dan
kesatuan pendapat dirumuskan dan rencana kerja selanjutnya dibuat.
Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul sehingga mempengaruhi
metode CPM akan dianalisa dengan langkah‐langkah yang tepat untuk
mendapat pemecahanya. Dalam hal ini sebelum diadakan rapat, kontraktor
harus mengadakan rapat bersama stafnya pada setiap akhir minggu (hari
Sabtu) untuk membicarakan apakah ada kemajuan yang sudah dicapai.

Pada akhirnya kontraktor harus mempersiapkan sebuah bar chart sederhana


yang memperlihatkan pekerjaan yang direncanakan untuk minggu berikutnya
dan menunjukan bahwa rapat koordinasi mingguan diadakan setiap Senin
antara konsultan dengan kontraktor.
Walaupun Jadwal mingguan kontraktor hanyalah sementara, ini akan
membantu konsultan maupun kontraktor dilapangan dalam pengaturan
personilnya, sehingga akan menghasilkan kemajuan yang positif.

Koordinasi yang baik dan terpelihara antara konsultan dan kontraktor akan
memudahkan dalam memperbaiki kesalahan‐kesalahan, memecahkan
masalah‐masalah dan menghindarkan kesalah pahaman, dengan demikian
memungkinkan tercapainya kemajuan pekerjaan yang maksimum.

5. Review Rencana Kerja dan Jadwal waktu pelaksanaan
Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan kepada konsultan
untuk disetujui, dimana diperlihatkan secara lengkap dan terinci mengenai
peralatan yang digunakan, waktu yang diperlukan untuk persiapan,
pemeriksaan, perbaikan dan persetujuan gambar pelaksanaan.

Menyadari hal ini, konsultan dengan kontraktor akan menyusun jadwal proses
gambar pelaksanaan yang dipersiapkan dan disetujui dengan memberikan
prioritas kepada hal‐hal yang mempengaruhi critical path.

Konsultan akan segera memeriksa gambar pelaksanaan dan mengembalikan


kepada kontraktor dengan setiap pembetulan jika memang ada. Komentar
akan diberikan secara jelas dengan persetujuan secara tertulis. Prosedur ini
dipertimbangkan untuk menghindarkan keterlambatan kemajuan pekerjaan
khususnya critical path.



USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 12
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

S 8. Pengendalian Biaya Pekerjaan


1. U m u m
Konsultan menyadari sepenuhnya pentingnya pengendalian biaya yang
berhubungan dengan proyek dan membuat usaha pengendalian dari
permulaan hingga akhir tahap konstruksi.

Banyak cara untuk melakukan hal ini yang meliputi menggunakan system
dengan bantuan komputer, hingga pengolahan data pembiayaan, menghindari
keterlambatan kemajuan pekerjaan, megusuhakan pekerjaan tambah kurang
seminimal mungkin, dan menjamin prosedur pelaksanaan konstruksi yang
efisien.

Cara lain dalam pengendalian biaya adalah meminimalkan biaya operasi


lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara teliti dengan
menyakinkan kontraktor dibayar untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan
dengan segera, menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa secara berkala, sehingga
jadwal pembayaran bisa berdasarkan kemajuan pekerjaan yang ditaksir, dan
untuk menjamin bahwa pekerjaan yang diterima sudah sesuai dengan
spesifikasi.

Sebagai ringkasan cara terbaik untuk mengendalikan biaya proyek secara


keseluruhan adalah mengkonsentrasikan kepada pekerjaan yang sudah di
selesaikan dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian kontrak dicapai tanpa
adanya perpanjangan waktu.

Sub bab berikut ini berisi uraian singkat tentang penggunaan perangkat lunak
untuk pengendalian biaya proyek, pengolahan pengeluaran rekening
kontraktor dan terus memeriksa keseimbangan jumlah bahan yang tersisa
selama pelaksanaan.

2. Perhitungan Kemajuan Kuantitas Pekerjaan
Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian yang terpenting dari
pekerjaan pengawasan tetapi kegiatan ini sangat sulit dan memerlukan waktu
sehingga sering menjadikan kurang efektif metode ini. Tetapi pada proyek ini
konsultan akan menggunakan perangkat lunak yang biasa dipakai dilapangan
tanpa memerlukan alat penunjang yang canggih.

Ini berarti konsultan dapat mengolah semua data yang berhubungan dengan
pengontrolan biaya proyek dengan cara yang cepat dan teliti.

3. Penyusunan dan Pemeriksaan tagihan Bulanan (MC)
Konsultan akan memeriksa dan menentukan pengukuran material yang
diterima dari pekerjaan sesuai dengan ketentuan Dokumen Kontrak. Metode
pengukuran dan perhitungan yang dipakai dalam menentukan jumlah

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 13
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

material terpasang dan pekerjaan yang diterima akan dilakukan sesuai


Dokumen Kontrak.

Karena pentingnya, konsultan memeriksa pengukuran hasil pekerjaan yang


diterima dengan teliti pada setiap akhir bulan.

Konsultan dengan cara cepat akan memeriksa pengukuran hasil pekerjaan


yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan akan menerima hanya jumlah
pekerjaan yang benar dan sesuai spesifikasi. Konsultan kemudian akan
menyiapkan Sertifikat Pembayaran Bulanan (MC) atas Pekerjaan yang sudah
selesai dan disetujui.

Form yang digunakan untuk menyiapkan sertifikat pembayaran bulanan harus


disetujui oleh Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik.

Jumlah pembayaran akan dihitung sebagaimana mestinya sesuai dengan harga


satuan dan volume pekerjaan yang sudah disetujui oleh konsultan.

Sertifikat Bulanan ditanda tangani oleh Site Engineer dan kontraktor dan
diteruskan ke Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik
secepatnya untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan pembayaran.

Usaha akan ditempuh selama penagihan disiapkan dan diproses untuk


meyakinkan Kontraktor menerima pembayaran tepat waktunya.

4. Perhitungan Kuantitas Material Tersedia di Lapangan
Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala pekerjaan sisa
sehingga dapat membuat perkiraan biaya untuk semua pekerjaan yang belum
dilaksanakan dan Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik diberi
laporan secara berkesinambungan tentang keadaan perkiraan pekerjaan yang
harus diselesaikan.
Untuk hal ini konsultan akan menyiapkan jadwal pembiayaan berdasarkan
kemajuan pekerjaan yang diperkirakan dan akan diperbaruhi secara berkala
sejalan dengan kemajuan pekerjaan yang sebenarnya dan juga setiap
perubahan jadwal pekerjaan.


S 9 Pengendalian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan hal penting dalam pelaksanaan suatu proyek.
Keselamatan kerja ini bukan saja berlaku bagi personil proyek, namun berlaku
juga bagi pemakai jalan dan masyarakat sekitarnya.
Program Keamanan harus dilaksanakan untuk menjamin dipenuhinya
peraturan‐peraturan dan standar keamanan kerja.
Prosedur Standar untuk pekerjaan perancah, pemeliharaan peralatan,
pengoperasian peralatan, pemadam kebakaran, komunikasi dan fasilitas

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 14
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

pertolongan pertama harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, termasuk


pengaturan lalu lintas dengan pemberian tanda peringatan : rambu jalan,
marka jalan, penghalang, lampu penerangan/peringatan dan petugas
pengatur lalu lintas.
Pada prinsipnya Kontraktor harus berusaha menempatkan personil untuk
mengatur dan menjamin keamanan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan.
Beberapa aktivitas penting yang sangat perlu dijamin keselamatannya antara
lain :
1. Pergerakan / pengoperasian kendaraan berat Kontraktor.
2. Pengangkutan material.
3. Penempatan aspal beton panas.
4. Pekerja yang sedang bekerja tidak jauh dari lalu lintas.
Kontraktor dengan pengarahan dari Team Pengawas Lapangan dan Petugas
Pengatur Lalu lintas, harus dapat melaksanakan pengaturan lalu lintas dengan
baik. Team Pengawas Lapangan akan melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengaturan lalu lintas tersebut serta melakukan perbaikan bila
pelaksanaan pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor dianggap kurang
memadai.


S 10 Pekerjaan Tambah Kurang
Walaupun perintah tambah kurang tidak diinginkan, karena akan
mengakibatkan pertambahan biaya dan berakibat pula pada perpanjangan
waktu, tetapi hal ini perlu diantisipasi. Caranya adalah, sebelum membuat
keputusan untuk merubah beberapa jenis pekerjaan, Konsultan akan memberi
catatan kepada Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik dan
membuat analisa dan memasukkan data penunjang yang disiapkan seperti
rencana pendahuluan/sket, perkiraan kuantitas , perkiraan kebutuhan tenaga
kerja, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, perkiraan
biaya, waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan dan timbulnya perintah
perubahan serta pengaruh secara keseluruhan proyek.

Data ini, akan diserahkan kepada Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) fisik untuk diperiksa dan disetujui, jika diputuskan untuk perubahan,
kontraktor akan bersiap‐siap dan konsultan akan menyiapkan perintah
perubahan (termasuk rencana penting keseluruhannya, spec dan data‐data
yang berhubungan), cara yang memungkinkan serta realisasi waktunya.
Konsultan akan mengambil langkah untuk tahap menekan biaya seminimal
mungkin.
Pekerjaan atas perintah perubahan akan dihitung sesuai dengan harga yang
tercantum dalam dokumen kontrak. Dalam hal harga satuan pekerjaan tidak
tercantum dalam kontrak, maka perhitungan didasarkan pada harga satuan
upah, bahan dan peralatan yang ada dalam kontrak. Konsultan akan
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 15
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

merekomendasikan harga tersebut, dan akan membantu Satker dan Pejabat


Pembuat Komitmen (PPK) fisik untuk negosiasi dengan kontraktor.

Satu perintah perubahan yang sudah disetujui, konsultan akan memandu


kontraktor dalam penyelesaian pekerjaan yang tercepat dan praktis.
Konsultan juga akan tetap memberitahu Satker dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) fisik aspek utama dari pekerjaan perubahan, khususnya
kemajuan pekerjaan yang dibuat.


S 11 Penyelesaian Klaim dan Perselisihan

1. U m u m
Menurut konsultan klaim dan perselisihan dengan kontraktor dapat
ditanggulangi seminimal mungkin, atau bahkan dihilangkan, sepanjang ada
hubungan yang harmonis dan tetap terjaga antara kontraktor, konsultan dan
pemberi tugas.

Bagaimanapun kejadian klaim atau perselisihan dapat terjadi, dan itu akan
dapat ditanggulangi secara garis besar dalam bagian berikut.

2. Proses Klaim.
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, konsultan akan menjaga etika
professional dengan memberikan evaluasi yang bijaksana dan mengikuti
prosedur untuk klaim yang ada dalam perjanjian kontrak. Evaluasi akan
dimulai dengan mempelajari secara hati‐hati isi dari klaim dan seluruh data
pendukung.

Data pendukung biasanya sangat penting, dengan begitu kontraktor perlu


menyerahkan tambahan data secara detail.

Konsultan juga akan melihat acuan data yang dipakai dalam mengajukan
klaim tersebut, seperti surat menyurat, data‐data laporan, hasil tes
laboratorium, catatan survey, laporan harian, jadwal, dokumen kontrak, data
cuaca, sertifikat pembayaran, perhitungan lalu lintas, foto dan sebagainya.

Setelah seluruh data didapat, konsultan akan membuat analisa dari setiap
kejadian yang berkaitan dengan klaim, dengan begitu dapat dibuat
penetapannya, seperti validitas dari setiap kegiatan. Konsultan kemudian
akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim termasuk data‐data
pendukung, biaya/ jadwal (net work) dan temuan‐temuan serta
rekomendasi. Setelah itu laporan akan diserahan ke Satker dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) fisik untuk dilaksanakan. Konsultan akan
membantu jika ada pertanyaan dari pihak Satker dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) fisik

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 16
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Keputusan akan diambil apakah klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau


ditolak, konsultan akan memberikan detail dari keputusan ini kepada
kontraktor.

3. Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis besar metode
proses klaim diatas). Konsultan akan menerima alasan‐alasan perselisihan
secara tertulis dari kontraktor termasuk didalamnya data‐data penunjang
yang mendukung timbulnya perselisihan tersebut.

Konsultan juga akan merevisi informasi‐informasi yang didapat pada


perselisihan, clausul didalam perjanjian kontrak akan diikuti dalam
menyelesaikan perselisihan.


S 12 Persiapan Povisional Hand Over/PHO
Sering terjadi kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu lambat pada akhir
masa konstruksi, pada saat akhir ternyata masih ada beberapa pekerjaan yang
belum selesai (biasanya dihubungkan dengan kejadian‐kejadian alam yang
tidak begitu mengganggu).

Untuk itu konsultan akan mengambil langkah untuk meyakinkan hal ini tidak
akan terjadi. Agar efisien kontraktor menyiapkan dan menyerahkan rencana
demobilisasi kepada konsultan sekurang‐kurangnya 30 hari sebelum hari
penyelesaian yang disyaratkan.

Sekitar 4 minggu sebelum tanggal rencana berakhir, konsultan akan


melakukan pemeriksaan pendahuluan untuk mendapatkan daftar kekurangan,
kemudian kontraktor mendapat koreksi kekurangan selama pemeriksaan
dilakukan. Metode ini akan memungkinkan pemeriksaan akhir yang bebas
dari kekurangan.

Pada saat kontraktor sudah menyelesaikan pekerjaan konstruksi, konsultan


akan melakukan pemeriksaan akhir untuk meyakinkan bahwa seluruh
pekerjaan sudah diselesaikan sesuai dengan kontrak.

Pemeriksaan akhir direncanakan dan dilaksanakan dengan pola umum yang


sama dengan pemeriksaan pendahuluan.

Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar kekurangan yang ditemukan


selama pemeriksaan akhir kepada kontraktor dan akan memerintahkan
kontraktor untuk mengoreksi setiap kekurangan dengan waktu khusus.

Setelah pemeriksaan akhir dilakukan untuk mengkonfirmasikan penyelesaian


pekerjaan yang memuaskan, konsultan akan memberikan rekomendasi ke

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 17
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik untuk penerimaan


proyek.
S 13 Sertifikat Provisional Hand Over/PHO
Setelah semua kekurangan dari daftar check list mengenai kekurangan
pekerjaan selesai diperbaiki dan dilakukan pemeriksaan ulang oleh konsultan
dan Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik maka akan
diterbitkan sertifikat provisional hand over/PHO.

Bagan Alir Bagan Alir Serah Terima Awal (PHO) dapat dilihat pada Gambar B.2.3‐2

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 18
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Gambar B2.3-2
BAGAN ALIR SERAH TERIMA AWAL (PROVISIONAL HAND OVER / PHO)



START


REQUEST KONTRAKTOR
UNTUK SERAH TERIMA

TUNDA

TIDAK
100% PEKERJAAN
MAJOR SELESAI?


YA



KONSULTAN PENGAWAS
TEKNIK MEMBERIKAN
REKOMENDASI KEPADA
PEMBERI TUGAS
SIAPKAN DATA PENDUKUNG YANG
TERSIMPAN DI SISTEM DOKUMENTASI
BERKAS (FILE) LAKUKAN PEMBERSIHAN
DISELURUH LAPANGAN PEKERJAAN YANG PEMBERI TUGAS
TELAH SELESAI SIMPAN UNTUK VISUAL MELAPORKAN KEPADA SEJAK TANGGAL YANG
DI REKOMENDASIKAN
MONITORING DIPERBAHARUI DIREKSI/PUSAT AKAN
PERHITUNGAN BOBOT PRESTASI KERJA DILAKUKAN PROSES SERAH KONSULTAN
PENGAWAS TEKNIK,
DIPERBAIKI PERSIAPAN UNTUK TERIMA
PEMERIKSAAN SECARA KESELURUHAN MASA JAMINAN
TERHADAP
PERSIAPKAN PEMBUATAN JAMINAN
PEMELIHARAAN TERHADAP KERUSAKAN KERUSAKAN
DIBERLAKUKAN
DIBENTUK PANITIA PENILAI
SERAH TERIMA



PEMERIKSAAN BERSAMA ANTARA KONTRAKTOR
PANITIA PHO KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK
A
A


YA ADA KETIDAK YA
PERBAIKI SESUAIAN/ DAFTAR CACAT &
KEKURANGAN? KEKURANGAN


JAMINAN PEMELIHARAAN
DI CATATDAN DISIMPAN DI
DISERAHKAN KEPADA PEMERIKSAAN KEBENARAN
PEMBERI TUGAS (VERIFISIKASI)
SISTEM DOKUMENTASI ARSIP
(FILE)



E N D

USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 19
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

B2.3‐3 KOORDINASI KEGIATAN (AKTIFITAS) PEKERJAAN


1. U m u m
Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, cukup tenaga/ peralatan, serta
koordinasi yang baik antara pemberi tugas, konsultan dan kontraktor akan
dicapai hasil yang baik dalam penyelesaian proyek, dimana konsultan akan
mencurahkan segala usaha untuk mengkoordinasikan kegiatan‐kegiatan
proyek dengan mantap dan lancar.

Jalan terbaik menjaga koordinasi yang erat adalah dengan mengadakan


pertemuan yang teratur khususnya antara konsultan dan kontraktor, seperti
pertemuan dibawah ini.
Perlu dicatat bahwa pertemuan dibawah ini belum tetap (fix).

2. Pertemuan Mingguan Staff Konsultan


Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari Sabtu dengan para peserta
merupakan tenaga inti, seperti Site Engineer, Quality Engineer dan Chief
Inspector.

Personil‐personil ini akan membahas masalah‐masalah penting seperti jenis
permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk memecahkan
permasalahan, quality control, kemajuan, traffic manajemen, keselamatan dll,
mereka juga akan melihat kegiatan pada minggu‐minggu sebelumnya, rencana
kerja minggu mendatang dan menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan
konsultan kontraktor yang umumnya diadakan Senin berikutnya.

3. Pertemuan Mingguan Konsultan / Kontraktor


Seperti telah disinggung, dalam pertemuan ini akan lebih baik diadakan pada
hari Senin dan dihadiri oleh tim inti konsultan dan tim inti kontraktor.
Selama pertemuan kontraktor akan mempresentasikan tentative rencana
kerja untuk seminggu, dengan begitu key personel akan tahu apa yang
diharapkan untuk diselesaikan dan kegiatan berkaitan yang akan berjalan.

Masalah lain yang akan dibahas secara serius adalah kotrol kualitas, kemajuan,
status/ penggunaan peralatan traffic manajemen, control keamanan dan
masalah‐masalah lain dengan rencana yang dibuat dan bagaimana
mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan, konsultan akan memberikan
agenda utama yang akan dibahas dan setelah itu disiapkan risalah secara garis
besar dari hasil pertemuan.

Risalah pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan


mendapatkan data yang sering dibutuhkan untuk waktu‐waktu mendatang.

4. Pertemuan Bulanan Pemberi Tugas/ Konsultan/ Kontraktor


Pertemuan diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri oleh Satker
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik dan beberapa stafnya yang
dipilih, tim inti konsultan dan tim inti kontraktor.
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 20
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda utama (penting)


yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah kontrol
kualitas, kemajuan pekerjaan terhadap target rencana kerja bulanan, traffic
manajemen, keamanan dan lain‐lain.

Selama pertemuan, jadwal PCM yang cocok dapat dipakai sebagai acuan untuk
memperlihatkan status terakhir dari kemajuan sampai saat itu. Risalah
pertemuan akan disiapkan oleh konsultan dan dibagikan kepada hadirin
untuk referensi mereka .


B2.3‐4 PERSIAPAN DAN PENYERAHAN LAPORAN

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi
kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berbasis kinerja antara lain :
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Triwulan
5. Laporan Teknis
6. Laporan Pengujian Mutu
7. Laporan Akhir

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) bertujuan untuk mencapai kesesuaian
mutu konstruksi yang diinginkan dan di buat 6 (enam) buku, maksimal 1
(satu) minggu setelah kontrak ditandatangani laporan ini harus sudah
diserahkan. Rencana Mutu harus memenuhi ketentuan:
a. Evaluasi RMK dilakukan oleh Pengguna Jasa pada saat dilaksanakan nya
Pre Construction Meeting.
b. Disahkan oleh Pengguna Jasa (KaSatker) dan dicek oleh PPK.
c. Dibuat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.
d. RMK adalah dokumen yang dinamis, dalam arti dapat berubah sesuai
kebutuhan pada saat kegiatan berjalan, dengan tetap,memperhatikan
kaidah kaidah penyusunan dan persetujuan.
e. RMK harus disosialisasikan, dipahami oleh semua unsur yang terlibat
dalam kegiatan organisasi penyedia jasa.
f. RMK harus sesuai dengan sasaran mutu dan sejalan dengan persyaratan
proses lain dari sistem manajemen mutu konstruksi.
g. RMK berisi persyaratan teknis, administrasi, keuangan maupun Ketentuan
lain seperti yangdipersyaratkan dalam perencanaan program.
h. RMK harus mencakup kebutuhan sumber daya manusia, kebutuhan
dokumen serta manajemen mutu konstruksi, aktivitas verifikasi,
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 21
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

validasi, pemantauan, inspeksi, dan pengujian yang diperlukan beserta


kriteria penerimaannya dan mencakup catatan mutu (quality records)
yang di butuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa perencaanaan
kegiatan memenuhi persyaratan mutu konstruksi yang telah di tetapkan.

2. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya pekerjaan Jasa
Konsultan, dan harus menyerahkan 6 (enam) rangkap/buku laporan
pendahuluan yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan
tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terinci termasuk kuantitas
masing‐masing pekerjaan serta personil‐personil pendukung Konsultan yang
telah disetujui/dimobilisasi aktif di lapangan serta dilengkapi dokumentasi
yang memberikan informasi kondisi awal sebelum pelaksanaan pekerjaan.

3. Laporan Bulanan
Harus diserahkan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya, dibuat
sebanyak 6 (enam) rangkap/buku, merupakan laporan kemajuan pekerjaan
secara singkat yang menggambarkan pencapaian kinerja jalan dan jembatan
untuk masing‐masing kegiatan pekerjaan, seperti :
a. Cara mengatasi masalah Penyedia jasa (salah satu, administrasi/teknis
untuk keuangan).
b. Memberikan rekomendasi bagaimana masing‐masing penyelesaian
masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan sekurang‐ kurangnya terdiri dari :
1) Surat pengantar;
2) Satu halaman “Progress Summary”, rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang berdampak
pada kemajuan keluaran pekerjaan dan biaya;
3) Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK‐PPK fisik, Penyedia, dan
Konsultan.
4) Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan terkait dengan
kinerja hasil pekerjaan.
5) Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan
jembatanpada bulan terkait.
6) Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve;
7) Resume hasil penjaminan mutu pekerjaan.
8) Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan keuangan termasuk
besarnya denda (jika ada).
9) Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja pekerjaan.
10) Laporan Pengendalian Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas serta
SMK3K Konstruksi.
11) Rekaman sertifikat ‘Monthly Payment’ secara lengkap dan jelas
ditandai “For Using Monitoring Used Only”.
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 22
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

12) Rekaman korespodensi.


13) Dokumentasi.
Masing‐masing laporan bulanan harus sudah lengkap setiap minggu pertama
bulan berikutnya. Laporan beserta copy dokumen yang dibuat Site Engineer
harus didistribusikan kepada PPK Fisik dan P2JN terkait.

4. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak 6 (enam)
rangkap/buku.
Setiap akhir triwulan tahun anggaran Site Engineer akan menyerahkan
Laporan Triwulan, terdiri dari kegiatan Penyedia Jasa selama tiga bulan yang
telah berjalan.
Laporan Triwulan termasuk informasi status personil yang dimobilisasi,
kemajuan dari pekerjaan lapangan, variasi kontrak dan Change Order, status
klaim Penyedia Jasa Konstruksi termasuk usulan eskalasi harga (jika ada),
deskripsi singkat mengenai masalah teknis atau masalah kontrak yang terjadi
termasuk terjadinya kegagalan/keterlambatan pencapaian pemenuhan
tingkat layanan jalan dan jembatanserta informasi lain yang berkaitan dengan
semua jaringan jalan dan jembatan yang sedang berjalan dibawah
pengawasannya termasuk rekomendasi tindak lanjut penanganannya.
Isi masing‐masing laporan disajikan dalam minimum 17 format :
1) Judul Lembar
2) Surat Pengantar
3) Daftar Isi
4) Data Proyek
5) Peta Lokasi
6) Data Mobilisasi
7) Organisasi Proyek
8) Daftar Peralatan Penyedia Jasa Konstruksi
9) Daftar Personil Penyedia Jasa Konstruksi
10) Progresskeluaran hasil pekerjaan
11) Jadual Pekerjaan Kurva “S”
12) Status Change Order atau Addendum
13) Ringkasan Pembayaran (Keuangan) termasuk denda (jika ada)
14) Status Klaim Penyedia Jasa Konstruksi (jika ada)
15) Ringkasan hasil inspeksi lapangan dan pemenuhantingkat layanan jalan
16) Ringkasan hasil penjaminan mutu pekerjaan
17) Rekomendasi dan Tindak lanjut

5. Laporan Teknis atau Laporan Khusus
Laporan Teknis dibuat jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan dan/atau
perubahan kinerja jalan dan jembatan. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima)
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 23
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

rangkap/buku. Site Engineer harus membuat laporan teknis sesuai keperluan


dimaksud yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Site Engineer akan
membantu PPK Fisik untuk mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis
atau penyebab perubahan yang terdiri dari :
1) Data Proyek.
2) Peta lokasi pekerjaan.
3) Lingkup pekerjaan awal dan perubahan (jika ada).
4) Alasan perubahan yang didukung dengan data teknis yang terkait.
5) Penjelasan singkat mengenai asumsi perubahan yang diusulkan, namun
tetap untuk pemenuhan tingkat layanan jalan.
6) Rekaman semua data desain yang lengkap berkaitan dengan revisi
desain.
7) As‐Built Drawing yang menunjukkan lokasi dan detail dimensi dari
semua pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai kontrak (jika ada)
8) Gambar – gambar perubahan (jika ada) termasuk lokasi yang secara jelas
menunjukkan gambar desain original dan revisinya.
9) Rekaman dari Change Order dan Addendum Kontrak sebelumnya yang
telah disetujui (Jika ada).
10) Rekaman Dokumen Lelang Penyedia Jasa termasuk semua analisa harga
satuan dan harga satuan bahan, upah, analisa peralatan.
11) Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya, berkaitan dengan usulan
revisi desain.
12) Perubahan pasal‐pasal dalam dokumen kontrak (jika ada) terkait dengan
perubahan lingkup pekerjaan dan kinerja jalan dan jembatan.
13) Rekomendasi teknis.

6. Laporan Pengujian Mutu
Laporan ini dibuat sebanyak 6 (enam) rangkap/buku, bilamana terdapat
kegiatan pengujian bahan dan mutu hasil pekerjaan, baik di laboratorium
maupun di lapangan yang dilaksanakan. Laporan Pengujian Mutu dibuat
bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan mutu hasil pekerjaan, baik di
laboratorium maupun di lapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari
semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti
pengujian pada formulir laboratorium/lapangan harus disertakan dan cukup
diambil dari beberapa yang mewakili. Laporan ini harus diserahkan sebelum
tanggal 14 pada bulan berikutnya.

7. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi
untuk tiap‐tiap kontrak), laporan akhir harus diserahkan sebanyak 6 (enam)
rangkap/buku, yang merupakan ringkasan pekerjaan konstruksi,pelaksanaan
USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 24
BAGIAN B - Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
PT. Daksinapati Karsa Konsultindo, JO
PT. Multi Phi Beta dan PT. Purnajasa Bimapratma

pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan di masa yang


akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi
pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin terjadi dan pemberian solusinya(jika ada) untuk beberapa
variasi perbaikan dalam kegiatan yang akan datang dengan tampilan yang
sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.
Laporan Akhir juga melampirkan foto kegiatan dan foto copy “As Built
Drawing” yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
Masing‐masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir
pengawasan lapangan dan kegiatan‐kegiatan mereka sebelum berakhirnya
pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan sebuah
draft laporan akhir sudah harus diserahkan ke PPK Fisik yang berisi
penjelasan sebagai berikut :
1) Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan
penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan kegiatan‐kegiatan
pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
2) Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan keuangan
3) Rekomendasi dalam perubahan kebijakan‐kebijakan, prosedur, dan
operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada
program pekerjaan di lingkungan unit kerjanya.
Untuk Laporan Akhir (termasuk referensi) harus juga diserahkan kepada PPK
fisik dalam bentuk hard copy dan soft copy dan PPK P2JN terkait.
Setiap laporan harus dipresentasikan oleh Site Engineer terlebih dahulu
sebelum diserahkan.







USULAN TEKNIK
PW-01 : Paket Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Merak - Serang - Cikande - Rangkasbitung B2.3 - 25

Anda mungkin juga menyukai