Anda di halaman 1dari 22

PT.

WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

METODA KERJA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA
(SEKUPANG – SIMP. JAM BALOI)
OTORITA PENGEMBANGAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM

1. PENJELASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
Pemberi tugas adalah Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.
Pekerjaan dibiayai dari APBN Tahun 2007. Pekerjaan merupakan pekerjaan
perbaikan perkerasan meliputi pekerjaan overlay dengan aspal beton dan
pekerjaan rigid pavement dengan penulangan wiremesh. Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender.
Lokasi Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar berikut :

LOKASI PROYEK

Gambar 1.1. Lokasi proyek (Sekupang – Simpang Jam Baloi)

1.2. Lingkup Pekerjaan


Metoda Kerja
hal. 1 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Secara garis besar, lingkup pekerjaan Proyek Perbaikan dan Overlay Jalan Arteri
Gajah Mada (Sekupang – Simpang Jam Baloi) meliputi :
I. Pekerjaan Persiapan
A. Mobilisasi & demobilisasi
B. Survey dan pengukuran
C. Laporan & dokumentasi
D. Penjilidan dokumen kontrak
E. As built drawing
F. Sarana Penunjang
II. Perbaikan Perkerasan
A. Beton K – 350, tebal 20 cm penulangan wire mesh 8” dia. 8 mm
B. Geogrid tipe asphalt reinforcement
C. Tack Coat
D. ATBL
E. Aspal Beton, 4 cm
F. Rambu-rambu dan tanda-tanda untuk pengendalian lalu lintas &
keselamatan

1.3. Manajemen Proyek


1. Struktur Organisasi Lapangan
Untuk menjalankan proyek secara keseluruhan dengan hasil yang baik,
akan ditempatkan seorang General Superintendent. General Superintendent
dibantu oleh Area Manager dengan beberapa Pelaksana untuk menangani
Pekerjaan Overlay Aspal Beton dan Rigid Pavement. Masing-masing area juga
ditempatkan Surveyor lengkap dengan tim dan peralatannya. Semua surveyor
dikepalai oleh Chief Surveyor. General Superintendent bertugas memimpin
seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-lain
- Untuk masalah teknik/engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu
oleh bagian teknik beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, General Superintendent bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Divisi II yang bertindak sebagai pengelola operasional
Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Waskita Karya.

2. Koordinasi

Metoda Kerja
hal. 2 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Disamping rapat koordinasi antara Kontraktor dengan Owner yang seperti
disyaratkan dalam kontrak, Koordinasi internal antar bagian didalam site
organisasi juga diperlukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi dan
merencanakan target pekerjaan. Pertemuan pagi dan sore akan dilakukan sebagai
sarana koordinasi yang bersifat umum.
Koordinasi dengan instansi terkait lainnya misalnya Kantor Polisi, Kantor
Perhubungan, dan penguasa setempat juga akan dilakukan untuk menghilangkan
hambatan yang ada.

3. Pelaporan Proyek (Project Report)


Kontraktor mengikuti persyaratan didalam kontrak dalam format
pelaporan proyek baik mingguan maupun bulanan disamping instruksi lain oleh
direksi.
Laporan bulanan juga dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress
claim, S curve dan cash flow pembayaran.
Laporan internal juga di berikan ke kantor Waskita Karya, agar kantor
dapat memonitor pekerjaan dan memperoleh data yang akurat mengenai kondisi
proyek, sehingga dalam memutuskan segala sesuatu tentang proyek dilandasi data
yang akurat.

4. Keamanan
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Waskita Karya akan
menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam
hal :
- Pengawasan terhadap para pekerja
- Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah kehilangan
- Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat
pelaksanaan pekerjaan di proyek

5. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan
Mutu (SMK3LM) adalah merupakan bagian dari sistem manajemen secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan
Keselamatan & Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja yang bertujuan
menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Metoda Kerja
hal. 3 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Sistem manajemen K3LM dijalankan dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Program K3LM ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman
didalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan K3LM di perusahaan sebagai
panduan didalam menerapkan Sistem Manajemen K3LM secara keseluruhan.
Diharapkan program ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh petugas proyek
dalam rangka membuat langkah-langkah pengamanan atau pengurangan resiko
terhadap kecelakaan kerja dan dampak lingkungan yang mungkin bisa terjadi di
proyek.
Sasaran utama dari penerapan Sistem Manajemen K3L di proyek adalah
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan dampak lingkungan, serta
memperkecil resiko dengan metode pengamanan dan alat pelindung diri.

6. Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja, PT. Waskita Karya menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004.
Secara umum, Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebagaimana tergambar
dalam skema dibawah ini :

Perencanaan

Perbaikan dan
Pelaksanaan
Peningkatan

Pemantauan
Pengukuran

a. Perencanaan

Metoda Kerja
hal. 4 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

IDENTIFIKASI DAMPAK IDENTIFIKASI


KE LINGKUNGAN PERSYARATAN HUKUM
DAN LAINNYA

EVALUASI
ASPEK KEBIJAKAN
PENTING

b. Pelaksanaan

PERENCANAAN

PERLU MANAJEMEN KONDISI PENGENDALIAN


DITINGKATKAN DARURAT

PROSEDUR DARURAT

PROSEDUR
PENGENDALIAN
TUJUAN, SASARAN,
OPERASI
PROGRAM

PEMANTAUAN

c. Pemantauan

Metoda Kerja
hal. 5 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

PELAKSANAAN

PEMANTAUAN & PENGUKURAN


4.5.1
EVALUASI KEPATUHAN
4.5.2

AUDIT INTERNAL
4.5.5

PERBAIKAN + PENINGKATAN

d. Perbaikan dan Peningkatan

PEMANTAUAN RENCANA

GAP

TINJAUAN MANAJEMEN
4.6

Proses Pendukung :
- Sumber daya, tugas, tanggung jawab & wewenang
- Kompetensi, pelatihan & pemahaman
- Komunikasi
- Dokumentasi
- Pengendalian dokumen
- Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan & pengesahan
- Pengendalian catatan

Metoda Kerja
hal. 6 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

7. Pekerjaan Traffic Management/Detour


Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Traffic Management:
- Persiapan pengalihan jalur kendaraan akibat menyempitnya jalur yang akan
dipakai dalam tahapan pelaksanaan, dengan melaksanakan pemasangan pagar
pengaman.
- Pemasangan rambu-rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi
pekerjaan sampai dengan rambu-rambu saat berada dilokasi pekerjaan,
seperti rambu perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan rambu
pembatasan dan larangan yang diperlukan.
- Pengaturan areal dan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek keluar dan
memasuki areal kerja dengan meminimalkan terjadinya kemacetan akibat hal
tersebut.
- Pemasangan pagar pengaman yang dipakai untuk membatasi lokasi proyek
dengan masyarakat umum dan pejalan kaki.
- Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait
selama pelaksanaan pekerjaan.

SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


PADA LOKASI DITEPI JALAN

Rambu-rambu yang digunakan dalam pengalihan lalu lintas diantaranya


yaitu rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan dan bendera-bendera.
Pagar sementara dipasang pada daerah konstruksi bangunan pelengkap dan akan
dipasangkan lampu-lampu sehingga akan terlihat pada waktu malam hari bilamana
dilaksanakan pekerjaan lembur.

Metoda Kerja
hal. 7 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinasi oleh bagian tertentu
dalam organisasi kontraktor yang bertanggung jawab terhadap Safety, Health dan
Environment, yang secara kontinue akan memonitor dan mengevaluasi bagian
pekerjaan ini.

Pengaturan lalu-lintas ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan


kenyamanan mengendarai kendaraan dan keamanan/kenyamanan bagi pengguna
jalan di lokasi proyek.

SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


PADA LOKASI DIBAGIAN TENGAH JALAN

Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :


- Penyediaan alat-alat pengatur lalu-lintas
- Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi
- Pemasangan alat-alat lalu lintas selama konstruksi

Metoda Kerja
hal. 8 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
- Petugas pengatur lalu-lintas di persimpangan antara akses road dengan
jalan umum
Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang.
Kontraktor akan memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional
dengan kondisi yang baik. Tumpahan tanah dan material akan disingkirkan dan
kondisi jalan dikembalikan ke posisi semula. Kami akan bekerja sama dengan
badan yang berwenang untuk mengatur kelancaran lalu lintas agar terhindar dari
kemacetan. Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu-lintas disepanjang area
kerja alat-alat, pengatur lalu-lintas akan dipasang pada titik-titik tertentu
sepanjang area pekerjaan dan sekitarnya.
Fasilitas pengatur lalu-lintas sepanjang area pekerjaan diperlukan antara
lain sbb :
- Rambu-rambu
- Lampu-lampu
- Rubber Cone
- Arah dan Petunjuk Jalan
- Pagar penghalang sementara
- Bendera-bendera
- Dll

1.4. Metode Pencapaian Sasaran Proyek


Untuk menjamin sistem manajemen agar dapat berlangsung dengan baik, PT
Waskita Karya telah mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk memberikan Jaminan
Mutu terhadap proses yang dihasilkan. Sistem manajemen tersebut di atas dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) sebagai
sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk Site Engineer.
- Tenaga operasional lapangan : pelaksana, mekanik dan operator.
- Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).
Personel yang dipilih adalah yang telah berpengalaman dalam proyek
sejenis, dan akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek.
Tenaga kerja yang terampil akan dipilih dan didatangkan dari daerah setempat
atau dari luar daerah.

Metoda Kerja
hal. 9 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

2. Methode Pengendalian Proyek

Metode pengendalian ini mengacu pada ISO 9002 yaitu sebagai berikut :

Bagan Alir Quality Assurance

- IMTP : 1. Mampu Telusur Bahan Masuk


2. Mampu Telusur Benda Uji
3. Mampu Telusur Hasil Tes Benda Uji
4. Mampu Telusur proses

- IT : 1. Registrasi Inspeksi dan Tes


2. Daftar Kriteria Keberterimaan Bahan/Produk
3. Pelaksanaan Inspeksi dan Tes
4. Persetujuan Penerimaan Bahan/Produk Yang Mendesak
5. Registrasi Penggunaan Bahan/Produk Yang Mendesak
6. Daftar Simak Verifikasi Catatan Inpeksi & Tes

- KS : 1. Laporan Ketidaksesuaian
2. Registrasi Ketidaksesuaian

Metoda Kerja
hal. 10 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
- PP : Pengendalian Proses
3. Rencana Mutu Proyek.
A. Material

No Material Jenis Test Periode Test Referensi


1 Pasir Gradasi, Kadar Pengajuan
limpur Sampel, Random
2 Aggregate Abrasi, gradasi Random
3 Semen Copy Sertificate Jika diperlukan
Pabrik
4 Besi tulangan Ukuran, Uji tarik Sampel dan
Random
5 Aspal Viscositas, Titik Sampel
Bakar

B. Proses

No Proses Test Periode Test Referensi


1 Aspal Job mix, Temperature Trial mix, Rutin
2 Pengelasan X ray Random
3 Pembesian Jarak tulangan, ikatan, Rutin
Jumlah
4 Bekisting Penyangga, rapat Rutin
5 Pengecoran Slump, pemadatan, Rutin
sambungan cor,
pemberhentian cor,
Pengambilan sampel

C. Hasil Pekerjaan

No Pekerjaan Test Periode Test Referensi


1 Beton Silinder / kubus Rutin
sesuai umur
2 Aspal Beton Core drill Rutin
3 ATBL Core drill Rutin

D. Peralatan

No Uraian Test Period test Referensi


1 Semua Surat-surat Rutin
peralatan kendaraan, Kalibrasi,
prosedure Operasi,
Metoda Kerja
hal. 11 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

Pemeliharaan

2. METODA KONSTRUKSI
2.1. Pekerjaan Persiapan
1. Survey Lapangan
Survey lapangan dilakukan secara bersama dengan instansi terkait untuk
mengindentifikasi utilitas seperti jaringan PLN, Telkom, PDAM maupun yang
lainnya yang mempengaruhi pengerjaan proyek. Dari hasil survey lapangan
kemudian diputuskan/ditetapkan apakah utilitas tersebut perlu direlokasi atau
cukup dilindungi.
Pelaksanaan relokasi maupun proteksi utilitas dilakukan oleh instansi
terkait dengan koordinasi bersama proyek supaya program relokasi maupun
proteksi utilitas tersebut tidak menggangu progres pelaksanaan proyek.

2. Setting Out
Pekerjaan setting out dilakukan oleh Surveyor berkoordinasi dengan
Direksi Proyek.
Pekerjaan setting out akan dilaksanakan untuk menentukan :
- Batas pekerjaan
- Posisi bangunan yang ada.
- Posisi Instalasi pekerjaan yang ada
- Posisi pekerjaan yang akan dilaksanakan

Gambar 2.1. Pekerjaan Pengukuran

3. Signboard
Sign board dipasang sesuai jumlah yang ditentukan dan lokasinya sesuai
petunjuk direksi pengawas.

4. Site Office, stockyard,gudang


Fasilitas ini akan ditempatkan sesuai persetujuan Direksi.

Metoda Kerja
hal. 12 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

5. Mobilisasi Peralatan, Manpower dan Material


Peralatan untuk pekerjaan Persiapan :
- Theodolite
- Waterpass
- Total Station

Peralatan untuk pekerjaan Pembesian, Pengecoran, dan Pengaspalan :


- Concrete Mixer
- Concrete Paver
- Concrete Vibrator
- Gergaji Beton (concrete saw)
- Excavator
- Dump Truck
- Water Tanker
- Compressor
- Asphalt Finisher
- Pneumatic Tyre Roller
- Tandem Roller
- Asphalt Sprayer
- Jack Hammer
- Asphalt Cutter
- Bar Cutter
- Bar Bender

Peralatan untuk Operasional Staf Proyek :


- Mini Bus
- Pick Up
- Handy Talky
- Perlengkapan Kantor

Material yang akan dipakai meliputi sebagai berikut :

- Beton K - 350
- Besi Wire Mesh 8” dia. 8 mm
- Besi Dowel Ø 25 panjang 102 cm
- Material Bekisting
- Aspal beton

Metoda Kerja
hal. 13 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
- Tack Coat
- Geogrid
- ATB Levelling

6. Listrik dan Air kerja


Listrik kerja disuplai menggunakan PLN atau genset, sedangkan untuk air
kerja akan disuplai dengan Mobil Tanki Air.

7. Laboratorium
Peralatan Laboratorium harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai
diantaranya : Alat pengetesan pemadatan (sand cone/troxler), test asphalt, beton
dll. Semua peralatan tersebut sudah dalam keadaan siap pakai dan terkalibrasi.
Disamping itu untuk pengetesan independent laboratorium (pengujian sifat-sifat
marshal dan pengujian refusal density) akan dilakukan diluar.

8. Pembuatan jalan kerja


Jalan kerja dimaksudkan sebagai jalan akses masuk menuju lokasi
pekerjaan yang akan dikerjakan. Jalan kerja akan dibuat sesuai kebutuhan saat
pelaksanaan pekerjaan.

9. Persiapan shop drawing


Shop drawing akan dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dan diajukan ke
direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Semua pekerjaan diatas akan segera mulai setelah adanya serah terima
lapangan dan surat perintah kerja. Selain itu yang termasuk juga dalam pekerjaan
persiapan adalah :
- Pembuatan foto dokumentasi awal
- Perencanaan Keamanan, keselamatan kerja
- Rencana cek list pengawasan pekerjaan.

2.2. Perbaikan Perkerasan

1. Tack Coat (Lapis Perekat)


Lapis Perekat dihampar diatas permukaan yang beraspal. Sebelum
dicoating / dihampar dengan aspalt sprayer dan compressor, permukaan aspal
existing harus bersih dari kotoran.

Metoda Kerja
hal. 14 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Urutan pelaksanaan pekerjaan lapis perekat :
a. Aspal dan premium/kerosene dimasukan ke Asphalt Sprayer sesuai
komposisinya, kemudian dipanaskan sampai bersuhu 110oC ~ 120oC dalam
Asphalt Sprayer sehingga menjadi campuran homogen yang siap untuk
disemprotkan ke permukaan badan jalan yang telah siap.
b. Permukaan badan jalan yang akan dilapis dibersihkan terlebih dahulu dari
debu dan kotoran dengan memakai Air Compressor.
c. Sebelum dilaksanakan penyemprotan dilakukakan trial ketebalan yang
akan digunakan sesuai desain, dengan cara sebagai berikut :
- Timbang lembaran serap untuk lahan penguji selebar 25 cm x 25 cm
sebelum dilaksanakan pengujian (min 3 Lembar).
- Letakan lembar penguji diatas / dipermukaan aspal.
- Lintaskan semprotkan aspal cair dari Asphalt Sprayer diatas lembar
penguji.
- Timbang lembaran serap/penguji yang telah terlapisi oleh aspal cair.
- Perbedaan berat dipakai untuk menentukan takaran kandungan aspal cair
tiap m².
d. Setelah didapatkan ketebalan penyemprotan, dilakukan penyemprotan untuk
seluruh lahan yang dimaksud.
e. Angkutan aspal, premium/kerosene dan untuk menarik Asphalt Sprayer
digunakan Dump Truk/Pick Up.

Peralatan yang digunakan adalah sbb :


- Asphalt Sprayer
- Air Compressor
- Dump truck

START
START

PENGISIAN
PENGISIAN - Komposisi campuran 100 bagian aspal + 30
Aspal Sprayer
Aspal Sprayer bagian minyak tanah

BAHAN - Pembakaran dilakukan sampai suhu campuran


BAHAN mencapai 150°C - 165°C
Kerosene + Aspal
Kerosene + Aspal - Lokasi pembakaran harus aman dari kemungkinan
yang membahayakan
PEMBAKARAN
PEMBAKARAN

PENYIRAMAN
- Kecepatan penyiraman diatur sedemikian rupa agar supaya
PENYIRAMAN kebutuhan pemakaian aspal sesuai spec dapat dicapai
Di Site
Di Site - Sebelum dilakukan penyiraman, permukaan hamparan harus
bersih dari
Metoda kotoran
Kerja
NO
hal. 15 dari 22
CHECK
CHECK
Pemakaian Aspal FINISH
Pemakaian Aspal FINISH
ltr/m²
ltr/m² YES
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

Gambar 2.2. Diagram Alir Pekerjaan Tack Coat

Gambar 2.3. Pembersihan Badan Jalan dengan Air Compressor

Gambar 2.4. Pelaksanaan Pekerjaan Tack Coat

2. Aspal Beton (Asphalt Concrete)


Material yang digunakan mempunyai gradasi yang lebih halus karena
dihamparkan pada permukaan paling atas badan jalan, ketebalan pada lapis ini
adalah 4 cm. Material Aspal Beton diangkut dengan menggunakan dump truk. Bak
dump truk harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran. Agar material
Asphalt Beton tidak melekat ke bak dump truk, bak dump truk harus disiram
dengan air sabun dengan jumlah seminimum mungkin. Dari dump truk, material
Asphalt Beton di curahkan ke mesin penghampar. Mesin penghampar yang
dilengkapi dengan corong curah dan ulir-ulir pendistribusian, menempatkan
material secara merata di depan batang perata yang dapat di stel. Dalam
penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor, agar dapat mengontrol ketebalan
dan kemiringan penghamparan.

Urutan pelaksanaan pekerjaan aspal beton :


a. Membuat guideline disisi dan dicenter line dari rencana jalan untuk arah
asphalt finisher.

Metoda Kerja
hal. 16 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
b. Jumlah dump truck harus sesuai dengan kapasitas finisher.
c. Asphalt Beton di atas dump truck sebelum didrop harus dicek temperaturnya.
d. Spreading Asphalt Beton menggunakan asphalt finisher.
e. Ada tiga tahapan pemadatan yaitu break down, intermediate, dan finishing
rolling.
f. Ada dua macam joint yaitu longitudinal dan transversal joint.

Peralatan yang digunakan :


- AMP
- Asphalt Finisher
- Dump Truck
- Tandem Roller
- Pneumatic Tyre Roller

Pekerjaan Pemadatan :
- Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan : Tandem Roller dan
Pneumatic Tyre Roller
- Pemadatan awal menggunakan Tandem Roller (sebanyak 4 lintasan atau
disesuaikan dengan hasil trial compaction test).
- Pemadatan antara menggunakan Pneumatic Tyre Roller (sebanyak 12 lintasan
atau disesuaikan dengan hasil trial compaction test) .
- Pemadatan akhir menggunakan Tandem Roller (sebanyak 4 lintasan atau
disesuaikan dengan hasil trial compaction test).
- Pemadatan awal dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.
Pemadatan antara dilaksanakan secepat & sepraktis mungkin. Pemadatan
akhir dilaksanakan sementara material masih dalam kondisi yang cukup dapat
dikerjakan, sehingga semua bekas / jejak roda mesin gilas tidak berbekas.

TANDEM PNEUMATIC TYRE TANDEM DUMP TRUCK ASPHALT


ROLLER ROLLER ROLLER FINISHER

Metoda Kerja
hal. 17 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)
Gambar 2.5. Pelaksanaan Pekerjaan Aspal

3. ATB Leveling
Pekerjaan leveling dengan Asphalt Treated Base dilaksanakan dengan
metode dan alat yang serupa dengan pekerjaan pada Aspal Beton yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Sebelum pekerjaan leveling dilaksanakan, pada bagian badan jalan yang
rusak (atau pada bagian yang ditentukan direksi) akan dilakukan pembongkaran
aspal lama dengan menggunakan jack hammer ataupun aspal cutter.

Asphalt Cutter

Gambar 2.6. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Asphalt Cutter

Air Compressor

Jack Hammer

Gambar 2.7. Pekerjaan Pembongkaran Aspal dengan Jack Hammer

4. Pekerjaan Perkerasan/Jalan Beton


a. Pekerjaan Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan jalan beton, dilaksanakan pekerjaan
pengukuran, mobilisasi alat & tenaga kerja serta alat bantu lainnya ke lokasi
pekerjaan. Pemasangan wire mesh 8” dia. 8 mm & dowel bar (besi polos Ø 25
mm) dipastikan terletak di posisi yang benar dan sesuai dengan gambar kerja.

Metoda Kerja
hal. 18 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

Gambar 2.8. Pekerjaan Pemasangan Dowel

Gambar 2.9. Pekerjaan Penulangan

b. Pelaksanaan
Pekerjaan penghamparan beton dilaksanakan secara manual (tanpa
slipform paver).
Beton dibawa dari batching plant ke lokasi pekerjaan menggunakan
Concrete Truck Mixer. Beton dituang ke lokasi pengecoran langsung dari
Concrete Truck Mixer. Pekerja meratakan beton hingga memenuhi elevasi
yang sudah di buat di bekesting. Setelah itu dilakukan perataan akhir dan
pemadatan.

Metoda Kerja
hal. 19 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

Gambar 2.10. Beton K – 350 Dituang ke Lokasi Pengecoran

Gambar 2.11. Beton Dihampar Secara Manual

Beton yang Sudah Diratakan dan Dipadatkan kemudian di Grooving seperti


tampak pada Gambar berikut :

Gambar 2.12. Pekerjaan Grooving

Metoda Kerja
hal. 20 dari 22
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

Gambar 2.13. Badan Jalan yang Telah Selesai di Grooving

Pemeliharaan hasil pengecoran dengan jalan melindungi permukaan beton


dengan karung goni yang selalu dalam keadaan basah.

Gambar 2.14. Curing Perkerasan Beton

Cutting dan pemasangan joint sealent dilakukan dengan membuat irisan


pada permukaan beton sebagai sambungan perlemahan sehingga mengurangi
risiko retak yang menyebar pada seluruh badan jalan. Pada tiap sambungan
antar segment diisi dengan filter expansion joint. Pemotongan dilakukan
dengan concrete cutter, seperti dapat dilihat pada gambar berikut.

Sealent
Bagian dowel yang tidak dicat Bagian dowel yang dicat

Metoda Kerja
hal. 21 dari 22

Bahan pengisi
PT. WASKITA KARYA
PERBAIKAN DAN OVERLAY JLN ARTERI GAJAH MADA (SEKUPANG – SIMPANG JAM BALOI)

3. PENUTUP

Demikian secara garis besar metode pelaksanaan pekerjaan Perbaikan dan Overlay
Jln Arteri Gajah Mada (Sekupang – Simp. Jam Baloi), selanjutnya dalam pelaksanaannya
nanti akan dibuat secara lebih detail.

Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Sekupang, 21 Mei 2007


Persero PT. Waskita Karya
Cabang Batam

Ir. Edy Darmanto, MM

Metoda Kerja
hal. 22 dari 22

Anda mungkin juga menyukai