1
TUJUAN
1. Menyebutkan macam –macam jaringan dasar pada hewan.
2. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam –macam jaringan epitel
3. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan ikat
4. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan otot
5. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan saraf
6. Menjelaskan perbedaan antara otot rangka ,otot polos,dan otot jantung.
7. Menyebutkan macam-macam jaringan pada tumbuhan .
8. Menyebutkan ciri-ciri dan fungsi dari macam – macam jaringan pada tumbuhan.
9. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta
penerapannya dalam kontreks salingtemas.
Tubuh terdiri atos atom-atom, satuan dasardari suatu materi. Bila dua atau lebih
bergabung, maka akan membentuk molekul. Jika sebuah molekul terdiri atas lebih dari satu
unsure, maka terdapat senyawa seperti air, karbondioksida, protein, lemak yang begitu penting
bagi tubuh kita. Sel adalah satuan hidup terkecilyang mandiri dan kehidupan tergantung pada
banyaknya aktifitas kimiawi sel-sel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel. Jaringan adalah kumpulan
sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang serupa. Organ tersusun dari sekelompok jaringan.
Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan. Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
2
dasar yang terbuat dari jaringan ikat. membran dasar mengandung serat kolagen yang
tertanam dalam matriks. Fungsi membrane dasar adalah utuk menyokong jaringan epitel.
1) Kumpulan sel-sel yang tersusun saling berlekatan dengan materi interselular sedikit
2) Terkait dengan jaringan di bawahnya melalui struktur membrana basalis
3) Sel-sel epitel disatukan oleh bahan perekat (cementing substances) dan proses
mekanik
4) Avaskular-tidak ada pembuluh darah dalam jaringan epitel
1) Epitel pelapis
a) Epitel Pipih Selapis / Squamous Simpleks
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ
seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut.
Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan
sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam
proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis.
b) Epitel Pipih Berlapis / Squamous Kompleks
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks)
tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus,
dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adala sebagai
pelindung dan penghasil mukus.
c) Epitel Kubus Selapis / Kuboid Simpleks
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi
permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah sebagai
tempat sekresi.
d) Epitel Kubus Berlapis / Kuboid Kompleks
3
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni
folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan
ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga
berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
e) Epitel Silindris Selapis / Columnar Simpleks
Susunannya terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris dengan inti
yang berbentuk oval tampak terletak pada satu deretan. Contoh : pada
permukaan selaput lendir tractus digestivus dari lambung sampai anus, vesica
fellea, ductus exretorius beberapa kelenjar. Epitel pada permukaan usus selain
berfungsi sebagai pelindung juga berfungsi sebagai sekresi,karena
diantarannya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lendir. Bahkan pada
beberapa tempat terdapat hampir seluruh epitelnya terdiri atas sel kelenjar yang
berbentuk sebagai piala,sekarang dinamakan sel piala (goblet sel)
f) Epitel Silindris Berlapis / Columnar Kompleks
terdiri atas beberapa lapisan sel dengan lapisan yang teratas berbentuk silindris
dan bagian basal selnya tidak mencapai membrana basalis. Lapisan sel-sel
dibawah sel silindris berbentuk lebih pendek bahkan bagian yang terbawah
berbentuk kuboid. Contoh : pada fornix conjunctiva, urethrae pars kavernosa,
peralihan oropharynx ke larynx. Pada permukaan sel dari lapisan teratas
dilengkapi dengan silia, misalnya pada facies nasalis falatum molle, larynx dan
esofagus dari fetus.
g) Epitel Pseudosafikatum / Pseudokompleks.
Epitel ini sepintas lalu, mirip epitil berlapis, namun apabila diperhatikan secara
seksama ternyata tidak berlapis. Epitil jenis ini pun mempunyai modifikasi
dengan adanya silia pada permukaan sel yang berukuran tinggi sehingga epitil
ini disebut epitil silindris berlapis semu bersilia.
Contoh : dijumpai pada trachea, broncus yang besar, ductus deferens.
h) Epitel transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis-lapis. Epitel
ini dapat ditemukan pada organ saluran pernapasan, ureter, dan kandung
kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid
seperti dadu atau silindris. Sementara berdasarkan fungsinya, jaringan hewan
memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel
kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokri tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke
dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.
2) Epitel kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa
enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan
cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a) Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang
dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus,
kelenjar fundus pada dinding lambung.
4
b) Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga
disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam
pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan
hipofisis.
3) Epitel khusus
.
a) Epitel bersilia: ada 2 macam silia yaitu silia bergerak (kinosilia), gerak sendiri
contoh pada spermatozoa dan gerak zat lain contoh pada sel respiratorius dan
oviduk. Silia tidak bergerak (stereosilia), seperti mikrovili panjang-panjang saling
bergandengan melalui anastomosis yang fungsinya memperluas permukaan
skretorik. Contoh pada duktus epididimis
b) Neuroepitelium: Sel epitel ini mengalami deferensiasi sehingga dapat
menghantarkan stimulus, mempunyai rambut seperti silia. Contoh dapat dijumpai
pada organ gustus (pengecap), epitel olfaktorius.
c) Epitel berpigmen: epitel yang berfungsi dalam penangkapan sinar matahari.
Contoh pada retina mata.
d) Myoepitelium: epitel ini mengandung myofibril (serabut otot) sehingga dapat
berkontraksi. Terbentuk dari sel mio-epitel, dimana sel ini terdapat antara kutub
dasar sel epitel kelenjar dan membrana basalis, berbentuk bintang memeluk sel
kelenjar, mengandung filamen kontraktil, sel ini dianggap ikut membantu
“memeras” sekret keluar dari kelenjar. Disebut juga sebagai sel keranjang karena
sel mioepitel diduga berfungsi membantu mendorong sekrit kelenjar ke dalam
ductus excretorius, apalagi terlihat bahwa tonjolan-tonjolan sitoplasmanya yang
panjang mengelilingi Pars secretoria membentuk anyaman sebagai keranjang.
e) Endotelium: Epitel ini mempunyai bentuk pipih selapis, menjadi dinding terdalam
dari pembuluh darah dan limfe. Fungsi endotelium sebagai media pertukaran zat
antara pembuluh darah dengan ruang jaringan ikat.
f) Mesotelium: Bentuk epitel ini mirip dengan endotelium, yang merupakan susunan
sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga menutupi beberapa
organ tertentu misalnya yang melapisi peritoneum, pleura dan pericardium.
g) Retikuler epitelium: epitel ini membentuk jala / retikuler. Contoh dapat dijumpai
pada timus dan organ-organ pembentuk darah.
h) Synsisium: merupakan epitel dengan batas sel mengabur. Pada pembentukan
epitel, batas samping sel-sel dapat mengabur, sukar dilihat, sehingga pada
pemeriksaan preparat dengan pengecatan Haematoksilin-Eosin (HE), epitelnya
hanya dapat dikenal dengan melihat inti-inti sel yang berderet-deret. Contoh pada
vili choriales plasenta.
5
a. pengertian jaringan ikat
Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel
jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan,
hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki
komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur,
sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan
ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih.
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat
padat (Albert, 1994)
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ
menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ,
serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
6
(3) Serat retikuler : hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya
lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat
dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan
jaringan ikat.
b) Bahan dasar
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan, jika berhubungan hanya pada ujung
protoplasmanya
(2) memiliki komponen intraseluler/matriks
(3) bentuk sel tdk teratur, sitoplasma bergranula & inti sel menggelembung.
7
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang
longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki
sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal
dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan
berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit.
Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk
jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan
pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing.
Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga
jaringan ikat longgar bersifat lentur.
8
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat
teratur dan tak teratur.
9
4) Tulang (Osteon)
10
a) miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b) miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada
otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita
berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan
jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja.
11
Setiap sel otot polos memiliki inti tunggaldipusat sesuai dengan sumbu
panjangserat pada bagian sel yang paling lebar. Inti berbentuk lonjong
dan panjang.
(2) Sarkolema
Sarkolema atau dinding sel ini sangat halus dan elastic, yang tidak
tampak pada microscop cahaya. Pada tempat-tempat tertentu sarkolema
dua sel berdekatan melengket dan membentuk taut rekah (gab fuction)
atau nucleus
(3) Sarkoplasma
Sarkoplasma sel hidup tampak homogen tetapi sudah fiksasi tampak
bergaris halus memanjang akibat adanya myobril terendam dalam
sarkoplasma. Selain myobril, di dalam sarkoplasma itu terdapat
mitokondria, apparatus golgi, reticulumsarkoplasma dan ribosom.
(4) Reticulum sarkoplasma
Pada sel otot terdapat reticulum sarkoplasma yang rudimenter yang
terdiri atas system membrane yang tertutup mirip reticulum sarkoplasma
pada otot rangka. Tidak terdapat tulubus T pada otot polos.
12
c) Fungsi otot rangka
13
disc tedapat jaringan purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls ( kecepatan 4 m/s ). Kontraksinya secara otomatis dan ritmis.
Otot jantung terdiri dari 3 tipe, yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan
serat otot khusus pengantar rangsangan sebagai pencetus rangsangan. Tipe
otot atrium dan ventrikel berkontraksi denngan cara yang sama seperti otot
rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus
penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali
sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif dan
menghambat irama serta berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini
bekerja sebagai suatu system pencetus rangsangan bagi jantung.
c) Sifat-sifat otot jantung
(1) Kontraktilitas Bila sistol berkontraksi, diastol berelaksasi dan selalu
ada platau ( dataran yang menyebabkan fase diastole lebih panjang
dari sistol sama dengan memberi kesempatan darah tertampung lebih
banyak di jantung )
(2) Konduktivitas Menghantarkan rangsang / perambatan impuls
(3) Kontraksinya secara otomatis dan ritmis Yaitu selalu berdenyut
kecuali jika ada gangguan.
(4) Irritabilitas sama dengan Eksitabilitas : Kemampuan otot untuk
mengadakan respon bila di rangsang, dan peka terhadap rangsang.
(5) Periode refrakter yang lama, Refrakter yaitu otot kehilangan sifat
irritabilitas untuk sementara, Ada dua periode refrakter :
(a) periode refrakter absolute, periode tidak dapat dirangsang dan
tidak terjadi tetani
(b) periode refrakter relative, periode dapat dirangsang dengan
intensitas lebih kuat dan dapat terjadi summasi kontraksi.
14
Diskus interkalaris ini merupakan kompleks tautan (juctional
kompleks) yang terdapat pada pertemuan antara sel sel otot jantung
yang bersebelahan
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf
sensoris, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1) Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2) Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf
motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson
saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3) Sel saraf intermediet/Sel saraf konektor
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori
15
atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung
dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion
atau simpul saraf.
4.2.Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim dan jaringan pengangkut.
Dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses dalam
hidupnya. Contohnya adlah sebagai berikut :
a. jaringan meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru
b. jaringan parenkim berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan
c. jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam
d. jaringan pengangkut berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan
e. jaringan kolenkim dan sklerenkim juga sebagai penyonkong/penguat
a. jaringan yang terdiri dari kumpulan sel dalam fase pembelahan, dibagi :
1) Berdasarkan asal
2) Berdasarkan letak
b. Ciri-ciri :
16
1) terdiri dari sel-sel hidup
2) Bentuk persegi panjang
3) Sel rapat dan tidak ada ruang antar sel
4) Tidak punya klorofil
5) Mampu membentuk derivate
b. Ciri-ciri :
1) Sel-selnya hidup, berukuran besar dan tipis, umumnya berbentuk segi enam
2) Memiliki banyak vakuola
3) Letak inti sel mendekati dasar sel
4) Mampu bersifat meristem
5) Memiliki ruang antar sel
6) Parenkim yang memliki klorofil disebut klorenkim
17
Tersusun dari : sel-sel kolenkim, terletak di bawah epidermis batang, tangkai
daun,tangkai bunga dan ibu tulang daun, jarang pada akar.
b. Jaringan Sklerenkim.
Sklerenkim terdiri dari sel-sel mati, dindingsel tebal dan kuat karena banyak
lignin.Tersusun dari serabut sklerenkim bentuk seperti benang panjang.
Dibedakan menjadi :
18
4.2.5 Jaringan Gabus
Jaringan yang melindungi jaringan lain di bawahnya dari kekeringan dan
gangguan mekanik. Juga sebagai pembatas antar jaringan dalam tumbuhan.
Tersusun dari :
a. Eksodermis : jaringan pelindung setelah epidermis rusak dan bergabus
mengandung suberin
b. Endodermis : Lapisan sel dalam akar yang dinding selnya bergabus
c. Peridermis (kulit gabus)
1) Felem : Gabus produk felogen yang terbentuk kearah luar, dinding
selnya terdapat penebalan oleh suberin dan bersifat impermeable
2) Felogen : kambium gabus (lapisan sel meristem.
3) Feloderm / parenkim gabus /parenkim korteks yang terbentuk ke
arah dalam
19
RINGKASAN STRUKTUR JARINGAN
1. Jaringan pada Manusia dan Hewan
Pada tubuh manusia dan hewan terdapat bermacam-macam jaringan antara lain:
a. jaringan epitelium,
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh
sebelah luar maupun sebelah dalam.
b. jaringan ikat,
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain
c. jaringan otot,
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif
d. jaringan saraf.
Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot
20
LATIHAN SOAL
1. Jaringan juga merupakan salah satu bentuk organisasi yang terdapat pada organisme.
Kapan suatu bagian dari tubuh organism di katakan sebagai suatu jaringan ?
2. Apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki jaringan ikat lemak ?
3. Terdapat dua jenis epitel lapis banyak yang memiliki struktur yang khas. Sebut dan
jelaskan ke dua macam epitel lapis sederhana tersebut ?
4. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dikelompokkan menjadi
beberapa. Sebutkan pengelompokannya dan fungsinya!
8. Meristem dibedakan menjadi 2, yaitu meristem primer dan meristem sekunder, Apa
perbedaan keduanya ?
10. Sebutkan tiga jaringan yang terdapat pada tumbuhan, serta jelaskan fungsinya masing-
masing!
21
DAFTAR PUSTAKA
22
GLOSARIUM
23
INDEKS
C Kolenkim, 16
Columnar Simpleks, 4 Kondrosit, 9
Columnar Kompleks, 4 Kuboit kompeks, 3
E Kuboit simpleks, 3
Endothelium, 2 M
Eksothelium, 2
Meristem, 16
Endodermis, 19
Mesotelim, 5
Eksodermis,19
Miofilamen, 10, 11
Epithelium glandular, 3
Myoepitelium, 5
F
Myofibril, 10, 14
Felem,19
S
Felogen, 19
Sarkolema, 12, 14
Feloderm, 19
Sarkoplas, 12
Fibrolas, 7
Sintisium, 13
H Sklereid, 18
Hidrosit, 8 Sklerenkim, 16, 18
I Squamous Kompleks, 3
J Synsisium, 5
24