Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………1


Tujuan ………………………………………………………………………………………….2
Isi materi ………………………………………………………………………………………..2
4.1 struktur jaringan Hewan dan Manusia …………………………………………………2
4.1.1 jaringan epitel……………………………………………………………………...2
a. Pengertian jaringan epitel……………………………………………3
b. Fungsi jaringan epitel……………………………………………….3
c. Cirri cirri jaringan epitel…………………………………………….3
d. Macam macam jaringan epitel……………………………………..3
4.1.2 jaringan Ikat…………………………………………………………………….6.
a. Pengertian jaringan ikat………………………………………………6
b. Fungsi jaringan ikat………………………………………………….6
c. Struktur jaringan ikat………………………………………………6
d. Ciri-ciri jaringan ikat………………………………………………..7
e. Jenis jenis jaringan ikat………………………………………………7
4.1.3 jaringan otot…………………………………………………………………….10
a. Pengetian jaringan otot………………………………………………10
b. Fungsi jaringan otot…………………………………………………..10
c. Bagian bagian otot……………………………………………………10
d. Macam macam otot……………………………………………………11
4.1.4 jaringan saraf…………………………………………………………………….15
a. Pengetian otot saraf………………………………………………….15
b. Struktur otot saraf……………………………………………………15
c. Pengelompokan sel saraf……………………………………….…15
4.2 struktur jaringan tumbuhan………………………………………………………16
4.2.1 jaringan meristem…………………………………………………………………16.
4.2.2 jaringan parenkim………………………………………………………………….17
4.2.3 jaringan Penyokong………………………………………………………………17
4.2.4 jaringan Pengangkut……………………………………………………18
4.2.5 jaringan gabus……………………………………………………19
Ringkasan………………………………………………………………………………….20
Latihan soal……………………………………………………21
Daftar Pustaka……………………………………………………22
Glosariaum……………………………………………………23
Indeks……………………………………………………24

1
TUJUAN
1. Menyebutkan macam –macam jaringan dasar pada hewan.
2. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam –macam jaringan epitel
3. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan ikat
4. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan otot
5. Menerangkan ciri-ciri dan fungsi dari macam-macam jaringan saraf
6. Menjelaskan perbedaan antara otot rangka ,otot polos,dan otot jantung.
7. Menyebutkan macam-macam jaringan pada tumbuhan .
8. Menyebutkan ciri-ciri dan fungsi dari macam – macam jaringan pada tumbuhan.
9. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta
penerapannya dalam kontreks salingtemas.

Bab. 4 STRUKTUR JARINGAN

Tubuh terdiri atos atom-atom, satuan dasardari suatu materi. Bila dua atau lebih
bergabung, maka akan membentuk molekul. Jika sebuah molekul terdiri atas lebih dari satu
unsure, maka terdapat senyawa seperti air, karbondioksida, protein, lemak yang begitu penting
bagi tubuh kita. Sel adalah satuan hidup terkecilyang mandiri dan kehidupan tergantung pada
banyaknya aktifitas kimiawi sel-sel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel. Jaringan adalah kumpulan
sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang serupa. Organ tersusun dari sekelompok jaringan.

4.1 jaringan hewan dan manusia

Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan. Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

4.1.1 Jaringan epitel


a. pengertian jaringan epitel
Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan Epitelium tersusun atas lapisan sel-sel yang sangat rapat susunannya, serta dapat
membatasi rongga-rongga dalam tubuh.
Jaringan Epitelium mempunyai jaringan regenerasi yang sangat cepat. Misalnya,saat kulit
kita terluka secara cepat jaringan epithelium dapat mengganti sel-sel yang rusak dengan
sel-sel yang masih hidup dengan cara pembelahan mitosis. Umumnya jaringan epitelium
berasal dari lapisan embrional: eksoterm dan endoterm, kecuali endothelium dan
mesotelium berasal dari lapisan mesoderm.
Jaringan Epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis; jaringan
epithelium yang melapisi lapisan dalam disebut endothelium, jaringan epithelium yang
membatasi rongga disebut mesotelium. Sel-sel jaringan epitelium melekat pada membran

2
dasar yang terbuat dari jaringan ikat. membran dasar mengandung serat kolagen yang
tertanam dalam matriks. Fungsi membrane dasar adalah utuk menyokong jaringan epitel.

b. Fungsi jaringan epitel

Fungsi epitel secara umum :


1) Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksik
2) Absorbsi gas atau nutrient, seperti dalam paru-paru atau saluran pencernaan.
3) Transpor cairan, mucus, nutrien, atau zat partikulat lain.
4) Sekresi produk-produk yang telah di sintesis, seperti hormone, enzim, dan perspirasi
yang di hasilkan dari epithelium glandular.
5) Ekskresi sisa metabolisme seperti urine melalui filtrasi.
6) Penerimaan sensorik oleh sel-sel epitel khusus pada ujung pengecap, hidung, dan
telinga.

c. Ciri-ciri jaringan epitel

1) Kumpulan sel-sel yang tersusun saling berlekatan dengan materi interselular sedikit
2) Terkait dengan jaringan di bawahnya melalui struktur membrana basalis
3) Sel-sel epitel disatukan oleh bahan perekat (cementing substances) dan proses
mekanik
4) Avaskular-tidak ada pembuluh darah dalam jaringan epitel

d. Macam-macam jaringan epitel

1) Epitel pelapis
a) Epitel Pipih Selapis / Squamous Simpleks
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ
seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut.
Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan
sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam
proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis.
b) Epitel Pipih Berlapis / Squamous Kompleks
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks)
tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus,
dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adala sebagai
pelindung dan penghasil mukus.
c) Epitel Kubus Selapis / Kuboid Simpleks
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi
permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah sebagai
tempat sekresi.
d) Epitel Kubus Berlapis / Kuboid Kompleks

3
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni
folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan
ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga
berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
e) Epitel Silindris Selapis / Columnar Simpleks
Susunannya terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris dengan inti
yang berbentuk oval tampak terletak pada satu deretan. Contoh : pada
permukaan selaput lendir tractus digestivus dari lambung sampai anus, vesica
fellea, ductus exretorius beberapa kelenjar. Epitel pada permukaan usus selain
berfungsi sebagai pelindung juga berfungsi sebagai sekresi,karena
diantarannya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lendir. Bahkan pada
beberapa tempat terdapat hampir seluruh epitelnya terdiri atas sel kelenjar yang
berbentuk sebagai piala,sekarang dinamakan sel piala (goblet sel)
f) Epitel Silindris Berlapis / Columnar Kompleks
terdiri atas beberapa lapisan sel dengan lapisan yang teratas berbentuk silindris
dan bagian basal selnya tidak mencapai membrana basalis. Lapisan sel-sel
dibawah sel silindris berbentuk lebih pendek bahkan bagian yang terbawah
berbentuk kuboid. Contoh : pada fornix conjunctiva, urethrae pars kavernosa,
peralihan oropharynx ke larynx. Pada permukaan sel dari lapisan teratas
dilengkapi dengan silia, misalnya pada facies nasalis falatum molle, larynx dan
esofagus dari fetus.
g) Epitel Pseudosafikatum / Pseudokompleks.
Epitel ini sepintas lalu, mirip epitil berlapis, namun apabila diperhatikan secara
seksama ternyata tidak berlapis. Epitil jenis ini pun mempunyai modifikasi
dengan adanya silia pada permukaan sel yang berukuran tinggi sehingga epitil
ini disebut epitil silindris berlapis semu bersilia.
Contoh : dijumpai pada trachea, broncus yang besar, ductus deferens.
h) Epitel transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis-lapis. Epitel
ini dapat ditemukan pada organ saluran pernapasan, ureter, dan kandung
kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid
seperti dadu atau silindris. Sementara berdasarkan fungsinya, jaringan hewan
memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel
kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokri tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke
dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.

2) Epitel kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa
enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan
cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

a) Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang
dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus,
kelenjar fundus pada dinding lambung.

4
b) Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga
disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam
pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan
hipofisis.

3) Epitel khusus
.
a) Epitel bersilia: ada 2 macam silia yaitu silia bergerak (kinosilia), gerak sendiri
contoh pada spermatozoa dan gerak zat lain contoh pada sel respiratorius dan
oviduk. Silia tidak bergerak (stereosilia), seperti mikrovili panjang-panjang saling
bergandengan melalui anastomosis yang fungsinya memperluas permukaan
skretorik. Contoh pada duktus epididimis
b) Neuroepitelium: Sel epitel ini mengalami deferensiasi sehingga dapat
menghantarkan stimulus, mempunyai rambut seperti silia. Contoh dapat dijumpai
pada organ gustus (pengecap), epitel olfaktorius.
c) Epitel berpigmen: epitel yang berfungsi dalam penangkapan sinar matahari.
Contoh pada retina mata.
d) Myoepitelium: epitel ini mengandung myofibril (serabut otot) sehingga dapat
berkontraksi. Terbentuk dari sel mio-epitel, dimana sel ini terdapat antara kutub
dasar sel epitel kelenjar dan membrana basalis, berbentuk bintang memeluk sel
kelenjar, mengandung filamen kontraktil, sel ini dianggap ikut membantu
“memeras” sekret keluar dari kelenjar. Disebut juga sebagai sel keranjang karena
sel mioepitel diduga berfungsi membantu mendorong sekrit kelenjar ke dalam
ductus excretorius, apalagi terlihat bahwa tonjolan-tonjolan sitoplasmanya yang
panjang mengelilingi Pars secretoria membentuk anyaman sebagai keranjang.
e) Endotelium: Epitel ini mempunyai bentuk pipih selapis, menjadi dinding terdalam
dari pembuluh darah dan limfe. Fungsi endotelium sebagai media pertukaran zat
antara pembuluh darah dengan ruang jaringan ikat.
f) Mesotelium: Bentuk epitel ini mirip dengan endotelium, yang merupakan susunan
sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga menutupi beberapa
organ tertentu misalnya yang melapisi peritoneum, pleura dan pericardium.
g) Retikuler epitelium: epitel ini membentuk jala / retikuler. Contoh dapat dijumpai
pada timus dan organ-organ pembentuk darah.
h) Synsisium: merupakan epitel dengan batas sel mengabur. Pada pembentukan
epitel, batas samping sel-sel dapat mengabur, sukar dilihat, sehingga pada
pemeriksaan preparat dengan pengecatan Haematoksilin-Eosin (HE), epitelnya
hanya dapat dikenal dengan melihat inti-inti sel yang berderet-deret. Contoh pada
vili choriales plasenta.

4.2 Jaringan ikat

5
a. pengertian jaringan ikat
Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel
jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan,
hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki
komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur,
sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan
ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih.
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat
padat (Albert, 1994)
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ
menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ,
serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.

b. fungsi jaringan ikat

1) melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain


2) membungkus organ-organ
3) mengisi rongga di antara organ-organ
4) menghasilkan imunitas.

c. struktur jaringan ikat


Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis
besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan
ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini
menyusun tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut
osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks.

1) Matriks, Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar


a) Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
(1) Serat kolagen : berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka
ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat
tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon.
(2) Serat elastin : berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat
elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti
bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan
mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat
elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam
pembuluh darah dan ligamen.

6
(3) Serat retikuler : hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya
lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat
dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan
jaringan ikat.

b) Bahan dasar

Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam


hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan
asam hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan
mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika
terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung
bersifat padat.

2) Sel-sel Jaringan Ikat

Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Fibroblas berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang


berbentuk serat.
b) Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh
darah, makrofag dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat
lain(jaringan lain).
c) Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin
berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi
meningkatkan permeabeilitas kapiler darah.
d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.
Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan
adiposa.
e) Berbagai jenis sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa
bakteri, virus atau protozoa yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat
bergerak bebas secara diapedesis diantara darah, limfa, atau jaringan ikat
untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang
bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.

d. Ciri-ciri jaringan ikat

(1) letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan, jika berhubungan hanya pada ujung
protoplasmanya
(2) memiliki komponen intraseluler/matriks
(3) bentuk sel tdk teratur, sitoplasma bergranula & inti sel menggelembung.

e. Jenis- jenis jaringan ikat


Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat.

7
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang
longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki
sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal
dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan
berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit.
Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk
jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan
pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing.
Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga
jaringan ikat longgar bersifat lentur.

Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:

a) memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum


tulang, dan hati.
b) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh
jaringan lain, misalnya:

(1) Menyelubungi serat-serat otot


(2) Melekatkan jaringan dibawah kulit
(3) Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga perut
(4) Membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi
menempatkan organ pada posisi yang tepat

Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan


kulit dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan
jaringan saraf.

2) Jaringan Ikat Padat

`Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan


susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut
dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan
susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar
dan sedikit sel-sel jaringan ikat.

Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna


putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih.
Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun
fasia adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk
lambaran.

8
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat
teratur dan tak teratur.

a) Jaringan ikat padat tak teratur


Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur.
Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.

b) Jaringan ikat padat teratur


Jaringan ikatt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn
ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan
jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen berupa penghubung antar
tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga
menyusun tulang rawan dan tulang.

3) Tulang rawan (kartilago)


Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal
dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran
protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang
rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak
dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar
ruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat
tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara serat kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa.

a) Tulang rawan hialin


Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang
terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang
rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk.
Tulang rawan hialin bening seperti kaca.

b) Tulang rawan elastic


Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan
elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang
rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang hialin. Bentuk
serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic terdapat pada
epiglottis dan bagian luar telinga.

c) Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)


Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar
dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang
belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa adalah
laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit).

9
4) Tulang (Osteon)

Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung


mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak
didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
kanalikuli.Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.

Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-


masing unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung
pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf.
Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan
pelindung organ-organ dalam.

4.1.3 Jaringan Otot


a. pengertian jaringan otot
Arti / definisi Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk,
struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang
membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
b. fungsi jaringan otot
fungsi jaringan otot ialah : dapat berkontraksi, dan berkonduksi (
menghantarkan impuls). Elemen-elemen kontraktil yang dapat mengerut daripada
jaringan otot tak lain adalah sel-sel ototnya sendiri, atau serabut ototnya sendiri.
Elemen ini disebut myofibril.
c. Bagian-bagian otot:
1) Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot
2) Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril dan miofilamen berada
3) Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat komponen penyusun jaringan otot yang
berperan dalam melakukan kontraksi dan relaksasi sehingga otot dapat
bergerak.
4) Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :

10
a) miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b) miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada
otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita
berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan
jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja.

d. macam macam otot


1) Jaringan Otot Polos (otot volunter)
Jaringan otot polos berasal dari jaringan lembaga mesoderm ( mesenkim )
. Mula-mula sel mesenkim ini tumbuh menjadi lonjong seperti kumparan, dan
bersamaan dengan itu inti selpun ikut memanjang. Sel mesenkim yang sudah
demikian bentuknya disebut mioblast atau bakal sel otot. Mioblast dalam
sitoplasmanya membentuk miofibril-miofibril. Dan bila miofibril sudah terbentuk
sel tersebut akan menjadi sel otot polos.
Pada kelenjar-kelenjar : keringat, ludah, lakrimal (kelenjar air mata) kita
jumpai adanya sel-sel yang bentuknya seperti otot polos, tetapi ia dapat
berkontraksi dengan kemauan kita. Sel-sel ini disebut dengan : mioepitel, yang
berasal dari lappisan lembaga ektoderm, dalam sel otot ini tidak ditemukan
miofibril.

a) ciri-ciri otot polos


(1) Berbentuk gelondong dengan dua ujung yang meruncing dan tepat pada
bagian tengah cenderung menggelembung.
(2) Inti selnya hanya satu.
(3) Durasi kontraksi otot polos antara 3 sampai 180 detik.
(4) Polos sebab tidak memiliki garis-garis yang melintang sama seperti yang
dijumpai pada otot lurik.
(5) Otot polos ini bereaksi di luar kesadaran atau control manusia sebab ia
diluar perintah otak. Oleh seba itu, otot polos kadang disebut juga
sebagai otot tak sadar.
(6) Biasanya dijumpai pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot pada
saluran kemih, pembuluh darah dan lain-lainnya.
(7) Otot polos melakukan kontraksi dengan reflex sebab ia berada di bawah
saraf yang otonom.
(8) Reaksi otot polos ini lambat jika dibandingkan dengan otot lurik dan
tidak mudah lelah meski ia bekerja secara terus menerus.

b) Bagian-bagian otot polos


(1) Inti

11
Setiap sel otot polos memiliki inti tunggaldipusat sesuai dengan sumbu
panjangserat pada bagian sel yang paling lebar. Inti berbentuk lonjong
dan panjang.
(2) Sarkolema
Sarkolema atau dinding sel ini sangat halus dan elastic, yang tidak
tampak pada microscop cahaya. Pada tempat-tempat tertentu sarkolema
dua sel berdekatan melengket dan membentuk taut rekah (gab fuction)
atau nucleus
(3) Sarkoplasma
Sarkoplasma sel hidup tampak homogen tetapi sudah fiksasi tampak
bergaris halus memanjang akibat adanya myobril terendam dalam
sarkoplasma. Selain myobril, di dalam sarkoplasma itu terdapat
mitokondria, apparatus golgi, reticulumsarkoplasma dan ribosom.
(4) Reticulum sarkoplasma
Pada sel otot terdapat reticulum sarkoplasma yang rudimenter yang
terdiri atas system membrane yang tertutup mirip reticulum sarkoplasma
pada otot rangka. Tidak terdapat tulubus T pada otot polos.

2) Jaringan Otot Lurik (otot rangka)


Berbeda dengan jaringan otot polos, otot rangka dibangun oleh serabut-
serabut otot. Jadi bukan sel lagi seperti otot polos, maka otot rangka juga
disokong oleh jaringan ikat yang menyelubungi otot rangka tersebut.
a) Struktur otot rangka
(1) Serat otot berdiameter 20-100 mikron, terdiri dari miofibril
berdiameter 1-2 mikron.
(2) Serat otot mempunyai garis dengan pola gelap terang dengan sebutan
lurik A dan lurik I.
(3) Filamen dalam myofibril ada 2 yaitu:
(a) Filamen tebal: myosin
(b) Filamen tipis: aktin, tropomiosin dan troponin

b) Ciri-ciri otot rangka


(1) Bentuk sel silindris, relative panjang
(2) Berinti banyak, terletak di tepi sel
(3) Serabut myofibril berwarna gelap dan terang
(4) Bekerja di bawah kehendak (otot volunteer) dipengaruhi saraf pusat
(otot sadar)
(5) Reaksi terhadap rangsang cepat
(6) Mudah lelah

12
c) Fungsi otot rangka

(1) Sebagai alat gerak


(2) Berkontraksi secara cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan
tubuh

3) Jaringan Otot Jantung/Miokardium (otot cardiak)


a) Pengertian Jaringan otot jantung

Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari


bentuk dan susunannya sama dengan serat otot melintang / otot lurik,
ototnya bergaris dan bercabang, tetapi cara kerjanya seperti otot polos
yaitu diluar kemauan kita ( dipengaruhi oleh susunan saraf otonom ). Otot
jantung juga disebut dengan otot involunter ( tidak dipengaruhi oleh
kehendak ). Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar
tubuh.

b) fungsi dari otot involunter :

(1) Propulsi ( dorongan ) Substansi dalam bermacam-macam saluran,


misalnya : makanan yang berjalan disepanjang pembuluh darah, sel
telur yang berjalan di sepanjang saluran telur ( oviduct ), sperma yang
berjalan di sepanjang saluran mani.
(2) Ekspulsi ( pengeluaran ) Substansi yang ersimpan dalam kantung (
vesica ), misalnya empedu, urine dan feses.
(3) Regulasi ( pengaturan ) diameter lubang Untuk mengatur besar
kecilnya pupil mata, pylorus lambung, rectum (anus).
(4) Regulasi ( pengaturan ) diameter saluran Untuk mengatur besar
kecilnya pembuluh darah ( sel-sel darah yang sangat fleksibel
sehingga sel-sel darah dapat merubah bentuk dengan segera pada saat
sel darah tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang berbeda,
misalnya arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena ). Dan untuk
mengatur besar kecilnya bronkiolus pulmo.

Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot ini memiliki serat


bergaris-garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka. Seperti otot
polos unit-tunggal, sebagian serat otot jantung mampu menghasilkan
potensial aksi, yang menyebar ke seluruh jantung dengan bantuan gap
jantung.
Bentuk dari otot jantung terdiri dari beberapa serabut otot yang
bercabang dan bersatu dengan serabut disebelahnya yaitu anastomosoma
atau sinsitium yang mempunyai garis berwarna gelap dan terang ( tidak
sejelas pada otot rangka ), intinya ada di tengah, pada interval tertentu
terdapat keeping-keping interkalar ( intercalary disc ) dan pada intercalary

13
disc tedapat jaringan purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls ( kecepatan 4 m/s ). Kontraksinya secara otomatis dan ritmis.
Otot jantung terdiri dari 3 tipe, yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan
serat otot khusus pengantar rangsangan sebagai pencetus rangsangan. Tipe
otot atrium dan ventrikel berkontraksi denngan cara yang sama seperti otot
rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus
penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali
sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif dan
menghambat irama serta berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini
bekerja sebagai suatu system pencetus rangsangan bagi jantung.
c) Sifat-sifat otot jantung
(1) Kontraktilitas Bila sistol berkontraksi, diastol berelaksasi dan selalu
ada platau ( dataran yang menyebabkan fase diastole lebih panjang
dari sistol sama dengan memberi kesempatan darah tertampung lebih
banyak di jantung )
(2) Konduktivitas Menghantarkan rangsang / perambatan impuls
(3) Kontraksinya secara otomatis dan ritmis Yaitu selalu berdenyut
kecuali jika ada gangguan.
(4) Irritabilitas sama dengan Eksitabilitas : Kemampuan otot untuk
mengadakan respon bila di rangsang, dan peka terhadap rangsang.
(5) Periode refrakter yang lama, Refrakter yaitu otot kehilangan sifat
irritabilitas untuk sementara, Ada dua periode refrakter :
(a) periode refrakter absolute, periode tidak dapat dirangsang dan
tidak terjadi tetani
(b) periode refrakter relative, periode dapat dirangsang dengan
intensitas lebih kuat dan dapat terjadi summasi kontraksi.

d) Struktur otot jantung


(1) Inti
Sel otot jantung memiliki satu atau dua inti pucat yang terletak di
tengah tengah yang tidak berbentuk lonjong
(2) Sarkolema
Sarkolema pada otot jantung sama dengan otot rangka kecuali tubul T
yang letaknya setinggi garis z
(3) Reticulum sarkoplasma
Reticulum sarkoplasma otot jantung sama dengan otot rangka yaitu
membentuk system saluran yang berkesinambungan dan bercabang-
cabang yang memenuhi celah-celah di antara myofibril.
(4) Myofibril
Myofibril di otot jantung sangat mirip dengan yang ada pada otot
rangka dalam hal letak, sifat dan guratan.
(5) Diskus interkalaris

14
Diskus interkalaris ini merupakan kompleks tautan (juctional
kompleks) yang terdapat pada pertemuan antara sel sel otot jantung
yang bersebelahan

4.1.4 Jaringan Saraf


a. Pengertian otot saraf
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).
Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
b. Struktur otot saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson
terdapat sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf dimana neurotransmitter
dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf
ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang
dibentuk olehsel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel
glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.
c. Pengelompokan sel saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf
sensoris, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1) Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2) Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf
motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson
saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3) Sel saraf intermediet/Sel saraf konektor
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori

15
atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung
dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion
atau simpul saraf.

4.2.Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim dan jaringan pengangkut.
Dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses dalam
hidupnya. Contohnya adlah sebagai berikut :

a. jaringan meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru
b. jaringan parenkim berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan
c. jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam
d. jaringan pengangkut berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan
e. jaringan kolenkim dan sklerenkim juga sebagai penyonkong/penguat

4.2.1. Jaringan Meristem (Embrional) :

a. jaringan yang terdiri dari kumpulan sel dalam fase pembelahan, dibagi :

1) Berdasarkan asal

a) Promeristem : telah ada saat tumbuhan embrional


b) Meristem primer : berasal dari sel-sel embrional yang merupakan
kelanjutan embrio pada bagian ujung batang dan ujung akar. Cth :
Protoderma (bakal epidermis), prokambium (bakal kambium),
meristem dasar (bakal parenkim)
c) Meristem sekunder : berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti
pertumbuhannya tetapi menjadi embrional kembali. Cth : kambium
gabus

2) Berdasarkan letak

a) Meristem apikal (meristem ujung) : terdapat di ujung akar dan ujung


batang
b) Jaringan Dewasa/ Permanen : jaringan yang terbentuk dari jaringan
yang bersifat nonmeristematik yaitu tidak tumbuh dan berkembang
lagi.
c) Jaringan Epidermis : jaringan yang terletak paling luar (di akar,
batang, daun).

b. Ciri-ciri :

16
1) terdiri dari sel-sel hidup
2) Bentuk persegi panjang
3) Sel rapat dan tidak ada ruang antar sel
4) Tidak punya klorofil
5) Mampu membentuk derivate

4.2.2 . Jaringan Parenkim

a. Disebut juga jaringan dasar karena :

1) Menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah.


2) Terdapat di antara jaringan lain, misalnya di antara xilem dan floem
3) Dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut

b. Ciri-ciri :

1) Sel-selnya hidup, berukuran besar dan tipis, umumnya berbentuk segi enam
2) Memiliki banyak vakuola
3) Letak inti sel mendekati dasar sel
4) Mampu bersifat meristem
5) Memiliki ruang antar sel
6) Parenkim yang memliki klorofil disebut klorenkim

c. Berdasarkan fungsi dibedakan menjadi :

1) Parenkim asimilasi : jaringan parenkim tempat pembuatan zat-zat


makanan melalui proses fotosintesis
2) Parenkim penimbun : menyimpan cadangan makanan
3) Parenkim air : menyimpan air. Cth : tumbuhan xerofit (sel besar, dinding
tipis, vakuola besar di tengah berisi air, cth: kaktus).
4) Parenkim pengangkut : Disekitar xilem untuk mengangkut air dan hara,
disekitar floem untuk mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis
5) Parenkim udara (aerenkim) : menyimpan udara karena ada ruang antar sel
yang besar untuk tempat akumulasi udara. Cth : tumbuhan hidrofit (eceng
gondok)
6) Parenkim penutup luka : memiliki kemampuan regenerasi dengan menjadi
embrional kembali. Disebut juga felogen (kambium gabus).

4.2.3. Jaringan Penyokong (Penguat).


Jaringan penguat adalah jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman
dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. ada 2 mavam jaringan penguat diantaranya :
a. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdapat pada organ tumbuhan yang masih aktif tumbuh dan
berkembang.

17
Tersusun dari : sel-sel kolenkim, terletak di bawah epidermis batang, tangkai
daun,tangkai bunga dan ibu tulang daun, jarang pada akar.

Berdasarkan letak dan bentuk penebalan :

1) Kolenkim angular (sudut) : mengalami penebalan pada bagian sudut


2) Kolenkim lamellar (papan) : mengalami penebalan pada dinding sel
yang tangensial.
3) Kolenkim lacunate (lakuna) : mengalami penebalan pada ruang
antarsel

b. Jaringan Sklerenkim.

Sklerenkim terdiri dari sel-sel mati, dindingsel tebal dan kuat karena banyak
lignin.Tersusun dari serabut sklerenkim bentuk seperti benang panjang.
Dibedakan menjadi :

1) Serabut xiler : terdapat di jaringan xilem sebagai komponen utama


penyusun kayu
2) Serabut ekstraxiler : terdapat di luar jaringan xilem bisa dimanfaatkan
sebagai tambang, karung goni.
3) Sklereid (sel batu) berfungsi untuk :
a) Menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa
b) Melindungi bagian lunak yang di dalam.
Contoh : Kulit biji jarak, tempurung kelapa, kenari.

4.2.4 Jaringan Pengangkut (berkas vaskuler/pembuluh)

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil


fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-
garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari floem dan xylem.

a. Floem (pembuluh tapis) : pembuluh pengangkut utama.


Sel-sel penyusun floem : pembuluh tapis, parenkim floem, serat floem dan
sel pengiring. berfungsi untuk membawa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tumbuhan
Getah sel : Substansi protein yang mengisi sel-sel yang kehilangan nukleus pada
sel-sel tabung tapis
b. Xilem (pembuluh angkut)
Tersusun dari sel pengangkut air : trakeid dan trakea, parenkim xilem, serabut,
komponen pembuluh, berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke
daun.

18
4.2.5 Jaringan Gabus
Jaringan yang melindungi jaringan lain di bawahnya dari kekeringan dan
gangguan mekanik. Juga sebagai pembatas antar jaringan dalam tumbuhan.
Tersusun dari :
a. Eksodermis : jaringan pelindung setelah epidermis rusak dan bergabus
mengandung suberin
b. Endodermis : Lapisan sel dalam akar yang dinding selnya bergabus
c. Peridermis (kulit gabus)
1) Felem : Gabus produk felogen yang terbentuk kearah luar, dinding
selnya terdapat penebalan oleh suberin dan bersifat impermeable
2) Felogen : kambium gabus (lapisan sel meristem.
3) Feloderm / parenkim gabus /parenkim korteks yang terbentuk ke
arah dalam

19
RINGKASAN STRUKTUR JARINGAN
1. Jaringan pada Manusia dan Hewan
Pada tubuh manusia dan hewan terdapat bermacam-macam jaringan antara lain:
a. jaringan epitelium,
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh
sebelah luar maupun sebelah dalam.
b. jaringan ikat,
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain
c. jaringan otot,
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif
d. jaringan saraf.
Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot

2. Jaringan pada tumbuhan


Pada tumbuhan terdapat bermacam-macam jaringan antara lain :
a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem dibagi menjadi 2 macam:
1) Jaringan meristem primer
2) Jaringan meristem sekunder
b. Jaringan Dewasa
1) Jaringan Epidermis : merupakan jaringan yang menutupi permukaan tumbuhan
2) Jaringan Parenkim : Fungsi dari jaringan parenkim adalah untuk menyimpan
cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
3) Jaringan penguat : Jaringan penguat nama lainnya yaitu stereon. Fungsinya untuk
menguatkan bagian tubuh tumbuhan
4) Jaringan pengangkut
a) Xilem : berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun
b) Floem : berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan
5) Jaringan gabus
Fungsi sebagai pelindung menggantikan epidermis yang sudah rusak (menebal)

20
LATIHAN SOAL
1. Jaringan juga merupakan salah satu bentuk organisasi yang terdapat pada organisme.
Kapan suatu bagian dari tubuh organism di katakan sebagai suatu jaringan ?
2. Apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki jaringan ikat lemak ?
3. Terdapat dua jenis epitel lapis banyak yang memiliki struktur yang khas. Sebut dan
jelaskan ke dua macam epitel lapis sederhana tersebut ?
4. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dikelompokkan menjadi
beberapa. Sebutkan pengelompokannya dan fungsinya!

5. Deskripsikan ciri jaringan parenkim yang menyebabkan jaringan ini mampu


melaksanakan berbagai fungsi anatomi dan fisiologi pada tumbuhan !

6. Jelaskan sel-sel yang terdapat dalam xilem dan floem !

7. Gambarkan bagian dari sel saraf serta keterangannya!

8. Meristem dibedakan menjadi 2, yaitu meristem primer dan meristem sekunder, Apa
perbedaan keduanya ?

9. Sebut dan jelaskan penyusun dari jaringan gabus !

10. Sebutkan tiga jaringan yang terdapat pada tumbuhan, serta jelaskan fungsinya masing-
masing!

21
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, joko. 2010. BIOLOGI UMUM. Jember : UPT Penerbitan UNEJ


Sloane, Ethel . 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
http://randa.net63.net/ratri-pdf/rJaringan%20Tumbuhan.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031-
TAUFIK_RAHMAN/MODUL_STRUKTUR_DAN_FUNGSI_SEL_%26_JARINGAN___UTK
_PENATARAN_DI.pdf
http://bse.kemdikbud.go.id/buku/20090904220917/master/04_bab3.pdf
Otot - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
id.wikipedia.org/wiki/Otot
bebas.vlsm.org/v12/.../0044%20Bio%202-1c.htm
Otot - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
id.wikipedia.org/wiki/saraf

22
GLOSARIUM

anastomosis :berkumpulnya beberapacabang organ memanjang / membenang seperti


hifa dan pembuluh darah secara tidak teratur sampai terbentuknya jarring-jaring.
Columnar Kompleks : terdiri atas beberapa lapisan sel dengan lapisan yang teratas berbentuk
silindris dan bagian basal selnya tidak mencapai membrana basalis
Columnar Simpleks : Susunannya terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris dengan
inti yang berbentuk oval tampak terletak pada satu deretan
Eksodermis : jaringan pelindung setelah epidermis rusak dan bergabus mengandung
suberin
Eksothelium :Epitel yang membungkus bagian luar tubuh
Endothelium : Lapisan sel yang melapisi pembuluh darah dan getah bening, hati, dan
berbagai rongga tubuh.
Felem : Gabus produk felogen yang terbentuk kearah luar, dinding selnya
terdapat penebalan oleh suberin dan bersifat impermeable
Fibroblas : sel-sel yang memproduksi kolagen dan elastin yang memberikan struktur
lapisan tengah kulit yang di sebut dermis
hidrosit :sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain.
Jaringan : kumpulan sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang serupa
Kuboid Kompleks : Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni
folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah
Kuboid Simpleks : Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian,
meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata
kondrosit : sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan kolagen pada rawan
sendi.
Mesotelium : Epitel yang melapisi organ dalam tubuh
Miofilamen : benang-benang/filamen halus yang berasal dari myofibril
Myoepitelium : epitel ini mengandung myofibril (serabut otot) sehingga dapat
berkontraksi.
myofibril : merupakan serat-serat komponen penyusun jaringan otot yang berperan
dalam melakukan kontraksi dan relaksasi sehingga otot dapat bergerak.
Sarkoplas : Cairan sel ototyang funfsinya untuk tempat dimana myofibril dan
miofilamen berada.
Sarkolema : Membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot.
Sklerenkim :salah satu jenis jaringan penunjang yang terdapat pada tumbuhan. selnya
memiliki penebalan dinding sekunder dari selulosa, merata di seluruh permukaan dinding.
Squamous Kompleks : sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat
Squamous Simpleks : Jaringan epitel pipih selapis (sederhana)
Synsisium : merupakan epitel dengan batas sel mengab

23
INDEKS
C Kolenkim, 16
Columnar Simpleks, 4 Kondrosit, 9
Columnar Kompleks, 4 Kuboit kompeks, 3

E Kuboit simpleks, 3
Endothelium, 2 M
Eksothelium, 2
Meristem, 16
Endodermis, 19
Mesotelim, 5
Eksodermis,19
Miofilamen, 10, 11
Epithelium glandular, 3
Myoepitelium, 5
F
Myofibril, 10, 14
Felem,19
S
Felogen, 19
Sarkolema, 12, 14
Feloderm, 19
Sarkoplas, 12
Fibrolas, 7
Sintisium, 13
H Sklereid, 18
Hidrosit, 8 Sklerenkim, 16, 18

I Squamous Kompleks, 3

Involunter, 13 Squamous Simpleks, 3

J Synsisium, 5

Jaringan, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, V


13,14, 15, 16, 17, 18, 19
Volunter, 11
K

24

Anda mungkin juga menyukai