PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
STRUKTUR DAN FUNGSI BERBAGAI JARINGAN DASAR
PENYUSUN TUBUH HEWAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel ysng memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Jenis jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya.
1. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi antar organ
(mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).
Jaringan epitel saling berikatan dengan jaringan ikat yang dihubungkan dengan
memberan dasar yang terdiri dari :
Lamina Basalis
Lamina Retikularis
Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak, yang terkadang bentuknya itu
tidak teratur.
Sel - selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel.
Sel epitel memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi.
Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Fungsi jaringan epitel :
Absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
Sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat, ditemukan pada
kelenjar buntu.
Transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh darah dan tubula
ginjal.
Ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame ditemukan pada kelenjar
keringat.
Proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit.
Sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat indera.
Lubrikasi, sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya dari dehidrasi agar
tetap basah.
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di
tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi:
Epitelium kelenjar adalah epitilium yang terdapat pada kelanjar kelanjar. Epitilium ini
tersusun atas sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair. Getah
cair ini berbeda dengan darah dan cairan antarsel. Bentuk kelenjar ada yang seperti
tabung lurus (tubular) dan ada yang membulat (alveolar) (Ariana, 2016).
Struturnya ada yang sederhana, yaitu apabila memiliki hanya satu saluran
menuju ke permukaan epitelium. Ada pula yang majemuk, yaitu jika memiliki lebih
dari satu saluran menuju ke permukaan epitelium. Berdasarkan cara kerja kelenjar
mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar esokrin dan
kelenjar endokrin.
1) Kelenjar Eksokrin
Kelenjar esokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat, dan air
ludah. Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar esokrin dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler. Kelenjar esokrin uniseluler
tersusun atas satu sel. Contohnya sel goblet,yaitu sel epitelium penghasil mukus
(lendir) yang terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernafasaan. Adapun
kelenjar multiseluler tersusun atas bnyak sel. Berdasarkan bentuk dan
strukturnya, kelenjar esokrin dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Kelenjar tubuler sederhana, contohnya adalah kelenjar Lieberkuhn pada
dinding usus vertebrata.
b) Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya adalah kelenjar keringat
pada kulit.
c) Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya adalah kelenjar
dilambung.
d) Kelenjar alveolar sederhana, contohnya adalah kelenjar mukus dan
kelenjar racun pada kulit katak.
e) Kelenjar alveolur bercabang sederhana, contohnya pada kulit. Kelenjar
tubuler majemuk, contohnya adalah kelenjar Brunner di usus halus.
f) Kelenjar alveolar majemuk, contohnya adalah kelenjar susu (glandula
mamae).
g) Kelenjar tubule-alveolur majemuk, contohnya kelenjar ludah submaksilaris
(bawah rahang atas).
2) Kelenjar Endokrin
Merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang
dihasilkan langsung masuk kepembuluh darah sehingga disebut juga kelenjar
buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin
adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal.
2. JARINGAN IKAT
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara
garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.
Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
dilindungi fibrosa dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen,
serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin
menguatkan tulang rawan tersebut. Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah
sehingga mendapat makanan dari jaringan ikat di sekitarnya. Jaringan tulang rawan
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan
tulang rawan elastis.
Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak daripada serabut
kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang rawan hialin.
Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada ujung tulang
rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh manusia, tulang
rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya,
tetapi paling lemah.
Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran eustachius, saluran telinga
luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya berwarna keruh kekuning-
kuningan dan mengandung banyak serabut kolagen. Fungsi tulang rawan elastis
ialah memberikan fleksibilitas dan sokongan.
Jaringan Darah
Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel – sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Jaringan darah memiliki
ciri-ciri tersusun atas bagian yang cair yang disebut (plasma darah) dan bagian yang
padat, yaitu sel darah itu sendiri.
Jaringan darah berfungsi untuk :
Mengangkut sari–sari makanan (nutrien) keseluruh tubuh
Mengagkut zat-zat buangan hasil metabolisme keluar dari sel
Mengangkut O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh
Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru
Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan
keping-keping darah.
Plasma Darah
Plasma darah disusun oleh sebagian besar air, protein, senyawa anorganik, dan
senyawa organik. Protein plasma terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen.
Fibrinogen diperlukan untuk membentuk fibrin dalam proses pembekuan darah.
Fungsi plasma darah adalah mengedarkan sari-sari makanan.
Eritrosit ( sel darah merah )
Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak mempunyai inti. Garis
tengah 2 – 7µm. Dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang berfungsi mengikat
oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang
merah.
Leukosit (sel darah putih )
Leukosit mempunyai iri yaitu memiliki inti sel, tidak mengandung Hb
(hemoglobin) , dan berfungsi sebagi pertahanan tubuh. Leukosit terbagi menjadi 2
1) Granulosit
Memiliki protein granula di sitoplasmanya. Contoh: Neutrofil, Eosinofil,
Basofil
2) Agranulosit
Tidak memiliki protein granula di sitoplasmanya. Contoh: Limfosit dan
Monosit
Jaringan Limfa
Jaringan limfa yaitu jaringan yang berfungsi untuk mengangkut protein, lemak,
dan zat lain dari jaringan ke system peredaran. Jaringan limfa memiliki ciri-ciri,
antara lain terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam; komponen selulernya
berupa limfosit serta granulosit. Cairan limfa berperan dalam sistem kekebalan
tubuh (imunitas).
3. JARINGAN OTOT
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot.
Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau
membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut
sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak
maupun organ-organ dalam dan luar. Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat
gerak aktif. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi
sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut.
Jaringan otot terbagi menjadi 3 , yaitu :
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
1) Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti
satu di tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos,
mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot
ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar.
Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat,
bekerja terus-menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot
polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal, pembuluh
darah.
2) Otot Lurik / Kerangka
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka
karena melekat pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini
memiliki bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti
banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat,
mudah lelah.
Fungsi Otot lurik Untuk menggerakkan tulang pada artikulasinya (kontraksi dan
relaksasi).
Mempertahankan sikap tubuh.
Menstabilkan sendi Mengekalkan postur.
3) Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini
memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang tetapi
miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering
bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung seperti otot
polos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus, dan tidak mudah lelah.
4. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit (kompleks). Namun pada
dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf) dan
neuroglia (penyokong neuron).
Badan sel adalah bagian utama neuron yang mengandung inti. Badan sel saraf
dapat terletak di dendrit saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dapat pula di
luar dendrit saraf pusat. Pada kasus pertama, disebut inti, sedangkan kumpulan badan
sel di luar dendrit saraf pusat disebut ganglion (simpul saraf). Dendrit merupakan
kumpulan serabut sitoplasma yang befungsi membawa rangsangan menuju ke badan
sel. Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal. Akson berfungsi membawa
rangsangan meninggalkan badan sel.
Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf
ke bagian efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor
menerima rangsang maka akan melakukan respon tubuh.
3) Saraf Konektor (Asosiasi)
Ayunda Wijiningsih, T., Harjana, T., & Uny, F. (2016). ANALISIS MISKONSEPSI
MATERI STRUKTUR-FUNGSI JARINGAN HEWAN DALAM BUKU
BIOLOGI SMA KELAS XI MISCONCEPTION ANALYSIS OF ANIMAL
TISSUE STRUCTURE AND FUNCTION AT SENIOR HIGH SCHOOL
BIOLOGY TEXTBOOKS GRADE XI th. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(7), 70.
Ningrum, N. A., Biologi, P. S., Islam, U., & Sumatera, N. (2023). Diktat fisiologi
hewan.
Purnama, R., Santi, D. R., & Rachman, T. (2018). Fisiologi Hewan. In Program
Studi Arsitekstur Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Vol. 113,
Issue 1).
Ugelvik, M. S., Am, A. M., & Sm, S. M. (n.d.). Repeated exposure affects
susceptibility and responses of Atlantic salmon ( Salmo salar ) towards the
ectoparasitic salmon lice ( Lepeophtheirus salmonis ). 2.
https://doi.org/10.1017/S0031182023000847