Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................ 1


BAB I : Pendahuluan....2
Judul Praktikum
Tujuan
Rumusan Masalah
Dasar Teori
BAB II : Metode Praktikum.4
Alat dan Bahan
Cara Kerja
BAB III : Hasil Pengamatan dan Pembahasan...5
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka.......................................................................................................10

1
BAB I
PENDAHULUAN

Judul Praktikum :
Jaringan Epitel

Tujuan : 1). Mengetahui gambaran umum epitel


2). Mengetahui bentuk-bentuk jaringan epitel
3). Mengetahui Jenis-jenis epitel

Rumusan masalah : 1). Bagaimana bentuk-bentuk jaringan epitel?


2). Apa saja jenis-jenis dari epitel?

Dasar Teori :

Penggolongan Jaringan Epitel


1. Lokasi Epitel
Jaringan epitel atau epithelium, terdiri atas lembaran sel yang menutupi permukaan luar
tubuh, melapisi rongga dalam, membentuk berbagai organ dan kelenjar, serta melapisi
duktusnya. Struktur epitel pelapis ini berbeda dari organ ke organ, tergantung lokasi dan
fungsinya.
2. Penggolongan Epitel
Epitel digolongkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan morfologi atau struktur sel
permukaan. Membrana basalis adalah suatu bagian tipis nonseluler yang memisahkan
epitel dari jaringan ikat di bawahnya. Epitel dengan satu lapisan sel disebut selapis, dan
epitel dengan banyak lapisan sel disebut bertingkat (berlapis). Epitel bertingkat semu
terdiri atas satu lapis sel yang melekat pada membrana basalis, namun tidak semua sel
mencapai permukaan. Epitel bersifat nonvascular; artinya tidak memiliki pembuluh
darah
3. Modifikasi Permukaan Khusus pada Sel Epitel
Sel epitel pada berbagai organ memperlihatkan modifikasi membrane sel khusus pada
permukaan apical atau permukaan atas. Midifikasi ini berupa silia, stereosilia, streosilia,
atau mikrovili. Silia (cilia) adalah struktur motil yang terdapat pada sel tertentu di tuba
uterine, uterus, dan saluran konduksi pada sistem pernapasan. Mikrovili (microvilli)
adalah tonjolan nonmotil kecil yang melapisi semua sel absortif pada usus halus
(intestium tenue) dan tubulus kontortus proksimalis ginjal (tubulus proximalis pars
contorta). Stereosilia (stereocilia) adalah mikrovili nonmotil panjang, bercabang, yg
melapis sel-sel di dalam epididimis (epididymis) dan duktus deferens (ductus deferens).
Fungsi mikrovilus dan stereosilia adalah absorpsi.
4. Jenis-jenis Epitel :
Epitel Selapis
Epitel selapis gepeng (epithelium simplex squamosum) yang melapisi permukaan
luar pada organ pencernaan, paru-paru, dan jantung disebut mesotel
(mesothelium). Epitel selapis gepeng yang melapisi lemen jantung, pembuluh
darah, dan pembuluh limfe disebut endotel (endothelium).

2
Epitel selapis kuboid (epithelium simplex cuboideum) melapisi duktus
ekskretorius kecil di berbagai organ. Pada tubulus kontortus proksimalis ginjal,
permukaan apical epitel selapis kuboid dilapisi oleh limbus penicillatus (bursh-
border) yang terdiri dari mikrovili.
Epitel selapis silindris melapisi organ pencernaan (lambung, usus halus dan
usus besar, dan kandung empedu). Di usus halus, sel-sel absorptive selapis
silindris yang melapisi vili juga memperlihatkan mikrovili. Vili adalah tonjolan
mirip-jari yang menonjol ke dalam lumen usus halus. Pada saluran reproduksi
wanita, epitel selapis silindris dilapisi oleh silia motif.
Epitel Silindris Bertingkat Semu
Epitel silindris bertingkat semu (epithelium stratificatum squamosum)
melapisi saluran pernapasan, dan lumen epididimis serta duktus deferens. Pada
trakea, bronki, dan bronkioli yang lebih besar, sel-sel permukaan terdapat silia
motil; pada epididimis dan duktus deferens, sel-sel permukaan termukaan
terdapat terdapat stereosilia nonmotil, yaitu mikrovili yang bercabang atau
mengalami modifikasi.
Epitel Bertingkat
Epitel berlapis gepeng (epithelium stratificatum squamosum) terdiri dari
banyak lapisan sel. Sel-sel basal (cellula basalis) berbentuk kuboid atau silindris;
sel-sel ini menghasilkan sel-sel yang bermigrasi ke permukaan dan menjadi
gepeng. Terdapat dua jenis berlapis gepeng; tidak berkeratin dan berkeratin.
Epitel tidak berkeratin (epithelium non cornificatum) memiliki sel-sel
permukaan yang hidup dan melapisi rongga basah seperti mulut, faring,
esofagus, vagina, dan kanalis analis. Epitel berkeratin (ephielium cornificatum)
melapisi permukaan eksternal tubuh. Lapisan permukaan mengandung sel-sel
mati berkeratin yang terisi oleh protein keratin. Epitel yang melapisi telapak
tangan dan kaki memiliki lapisan sel keratin yang sangat tebal.
Epitel berlapis kuboid (epithelium stratificatum cuboideum) dan epitel
berlapis silindris (epithelium stratificatum columnare) tidak banyak dijumpai.
Keduanya melapisi duktus ekskretorius pancreas, kelenjar liur, dan kelenjar
keringat. Di duktus, epitel memiliki dua atau lebih lapisan sel.
Epitel transisional (epithelium transitionale) melapisi kaliks mayor dan
minor, pelvis, ureter dan vesica urinaria pada sistem urinarius. Epitel jenis ini
dapat berubah bentuk dan dapat menyerupai epitel berlapis gepeng atau epitel
berlapis kuboid, bergantung pada keadaan terenggang atau mengkerut. Saat
epitel transisional mengkerut, sel-sel permukaan tampak bentuk kubah; saat
terenggang epitelnya terlihat gepeng.

3
BAB II
METODE PRAKTIKUM

Alat bahan : 1). Alat : Mikroskop


Preparat
Alat tulis
2). Bahan : Sel Epitelium

Cara kerja : 1). Menerima instruksi dan bimbingan tentang Epitelium


2). Mempersiapkan alat dan bahan.
3). Memasukan preparat ke mikroskop.
4). Melakukan pengamatan serta mengatur lensa sesuai dengan
pembesaran yang ditentukan.
5). Menggambar sesuai dengan yang terlihat di mikroskop.
6). Membuat laporan

4
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan :

Preparat E-1a : Epithelium simplex squamosum Keterangan :


Gambar :

Preparat E-1b : Membrana basalis Keterangan :


Gambar :

5
Preparat E-2 : Epitelium simplex cuboideum Keterangan :
Gambar :

Preparat E-3 : Epithelium simplex columnare Keterangan :


Gambar :

Preparat E-4 : Epithelium pseudostratificaum columnare Keterangan :


Gambar :

6
Preparat E-5 : Epitelium stratificatum squamosum Keterangan :
nohconificatum
Gambar :

Preparat E-6 : Epithelium stratificatum squamosum Keterangan :


cornificatum
Gambar :

Preparat E-4 : Epithelium transitionale Keterangan :


Gambar :

7
Pembahasan :

1. Epitel selapis gepeng


Satu lapisan sel gepeng atau skuamosa, termasuk mesotel dan endotel
Mesotel melapisi permukaan eksternal organ pencernaan, paru, dan jantung
Endotel melapisi bagian dalam rongga jantung, pembuluh darah, dan pembuluh
limfe
Berufngsi dalam filtrasi, difusi, transport, sekresi, dan pengurangan gesekan
2. Epitel selapis kuboid
Satu lapisan sel bulat
Melapisi duktus kecil dan tubulus ginjal
Melindungi duktus; mengangkut dan mengabsorpsi bahan yang difiltrasi di tubulus
ginjal
3. Epitel selapis silindris
Semua sel tinggi, sebagian dilapisi oleh mikrovili
Melapisi lumen organ pencernaan
Mengeluarkan mukus protektif untuk melindungi lambung
Absopsi nutrient di usus halus
4. Epitel bertingkat semu silindris, epitel dengan silia atau stereosilia
Semua sel mencapai membrane basalis, tetapi tidak semua mencapai permukaan.
Diantara sel-sel goblet penghasil-mukus terselip sel-sel bersilia
Di saluran pernapasan, sel bersilia membersihkan udara yang masuk dan
mengangkut partikel halus melintasi permukaan sel
Di saluran reproduksi wanita dan duktus pria, sel bersilia mengangkut oosit dan
sperma melintasi permukaan sel.
Di epididimis dan duktus deferens, stereosilia mengabsorpsi cairan testis
5. Epitel berlapis
Dibentuk oleh beberapa lapisan sel, lapisan sel superficial menentukan jenis epitel
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk memiliki lapisan sel permukaan
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk membentuk lapisan pelindung dan
lembab di esofagus,vagina, dan rongga mulut
Epitel dengan lapisan tanduk memiliki lapisan sel superficial yang mati
Epitel dengan lapisan tanduk member perlindungan terhadap abrasi, invasi bakteri,
dan desikasi
Epitel kuboid melapisi duktus ekskretorius besar di berbagai organ
Epitel kuboid member perlindungan terhadap duktus
6. Epitel transisional
Hanya ditemukan di kaliks ginjal, pelvis ginjal, ureter, dan vesica urinaria
Perubahan bentuk sebagai respons terhadap peregangan yang disebabkan oleh
akumulasi cairan
Selama peregangan atau pengerutan, hubungan sel tidak terputus
Membentuk sawar proktektif atau pengerutan, hubungan sel tidak terputus
Membentuk sawar proktektif antara urine dan jaringan dibawahnya

8
Kesimpulan :

Jarinagan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran. Jaringan epitel terikat
sama dengan lain oleh jaringan pengikat. Semen antar sel, sehingga tidak ada ruangan antar sel.
Cirri-ciri umum jaringan epitel:

Sek penyusunnya saling berkaitan erat sehingga membentuk lapisan sel


Biasanya batas antar sel sulit dilihat
Bentuk sel dan bentuk inti bervariasi
Mempunyai lamina basalis
Mempunyai permukaan sel yang sesuai dengan fungsinya

9
DAFTAR PUSTAKA

Eroschenko, Victor P. 2007. Atlas Histologi diFiore. Buku Kedokteran : Moscow, Idaho.

10

Anda mungkin juga menyukai