Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM BIOLOGI

JARINGAN EPITEL

Nama Kelompok :
1. Faiz Rahmatul H (06)
2. Jati Dara Anragani (16)
3. Zeila Fiqy Nuravianti (26)
Kelas : XI IPA-1

SMA NEGERI 1 PORONG


TAHUN PELAJARAN 2013/2014
I. TANGGAL PERCOBAAN:
03 Oktober 2013

II. JUDUL:
Pengamatan Jaringan Epitel pada Rongga Bagian Dalam Mulut dan Hati
Sapi

III. TUJUAN:
Mengamati dan mengidentifikasi jaringan epitel yang ada pada permukaan
dalam rongga pada mulut.
Mengamati dan mengidentifikasi jaringan epitel yang ada pada hati sapi.

IV. DASAR TEORI:

Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan epitelium yang melapisi luar tubuh disebut epidermis, jaringan epitelium
yang membatasi organ dalam disebut endotelium, jaringan epitelium yang membatasi
rongga disebut mesotelium.
Ciri-ciri jaringan epitelium :
Sel-selnya tersusun rapat sehingga hampit tidak ada ruang antar sel.
Jaringan epitelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung
ujung saraf.
Jaringan epitelium memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Selama
sel epitelium mendapat cukup nutrien, sel epitelium akan cepat mengganti
sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.
(Buku Biologi Erlangga 2007, hal 39)

BENTUK SEL EPITEL

Sel-sel epitel dalam keadaan hidup dapat berubah bentuknya untuk mengikuti
perubahan permukaan yang ditutupinya. Kalau permukaannya mengkerut, bentuk sel-sel
epitelnya menjadi lebih tinggi dan sebaliknya kalau permukaannya meluas, bentuk sel-sel
akan lebih rendah. Pada umumnya dibedakan adanya 3 macam bentuk sel epitel yaitu :

A. Sel gepeng

Bentuknya seperti sisik ikan maka disebut squamous cell. Pada potongan tegak lurus
permukaan epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan bagian tengahnya yang berisi
inti lebih menebal. Apabila dilihat dari permukaan epitel, sel-selnya tampak berbentuk
poligonal.

B. Sel kuboid

Sel kuboid mempunyai ukuran tebal dan panjang yang sama sehingga tampak sebagai
bujur sangkar. Dari permukaan epitel, bentuk selnya tampak poligonal.

C. Sel silindris

Sel silindris mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran lebarnya. Dari permukaan
epitel, bentuk selnya poligonal. Biasanya inti yang berbentuk oval agak ke basal.

Berdasarkan susunan sel-sel yang membentuk epitel, dibedakan menjadi :

1. Epitel gepeng selapis (Epithelium squamous simplex, simple squamous


epithelium).
Epitelium pipih selapis terdiri dari selapis sel berbentuk pipih.
Epitelium tipe ini tipis dan bersifat permeabel (dapat tembus) untuk dilalui
molekul atau ion terlarut secara difusi. Peranannya adalah dalam proses difusi 02
maupun CO2 serta filtrasi darah dalam proses pembentukan urin. Epitelium pipih
selapis terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien
dan zat sisa antara darah dan jaringan tubuh. Epitelium ppipih selapis juga
terdapat pada alveolus, tempat terjadinya pertukaran gas.
Epitelium pipih selapis ada yang bersifat licin, Contohnya adalah
endotelium yang licin untuk meminimalisasikan gesekan pada organ sirkulasi,
seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, dan jantung. Contoh lainnya adalah
mesotelium yang melapisi rongga perut, membran paru-paru, dan membran
jantung. (Biologi Erlangga 2006, hal 40)

Ciri-ciri jaringan epitelium pipih selapis :

Sitoplasma jernih
Inti sel bentuk bulat terletak di tengah

Fungsi jaringan epitelium pipih selapis :

Pelapis bagian dalam rongga dan saluran


Tempat difusi zat
Tempat infiltrasi zat

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-epitelium-simpleks-
hewan.html#ixzz2h7hWYxDu

2. Epitel gepeng berlapis (Epithelium squmosum complex, stratified squamos


epithelium).
Epitel ini lebih tebal dari epitel selapis. Bentuk gepeng pada sel epitel ini
hanyalah sel-sel yang terletak pada lapisan permukaan, sedangkan sel-sel yang terletak
lebih dalam bentuknya berubah. Sel-sel yang terletak paling basal berbentuk kuboid atau
silindris melekat pada membrana basalis. Di atas sel-sel silindris ini terdapat lapisan sel
yang berbentuk polihedral yang makin mendekati permukaan makin memipih.

Epitel ini cocok untuk fungsi proteksi atau perlindungan, tetapi kurang cocok
untuk fungsi sekresi. Jika pada permukaan epitel gepeng berlapis terdapat cairan, maka
cairan tersebut bukan berasal dari epitel melainkan berasal dari kelenjar yang terdapat di
bawah epitel.

Epitel jenis ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

Epitel gepeng berlapis tanpa keratin


Epitel jenis ini terdapat pada permukaan basah, misalnya pada cavum oris,
esofagus, cornea, conjunctiva, vagina, dan urethra feminine.
Epitel gepeng berlapis berkeratin
Struktur jenis ini mirip dengan epitel gepeng berlapis tanpa keratin, tetapi
terdapat perubahan pada sel-sel permukaannya yang menjadi suatu lapisan yang mati
dan tidak jelas lagi batas-batas selnya. Lapisan permukaan tersebut dinamakan lapisan
keratin. Jenis epitel ini dapat ditemukan pada epidermis kulit.
Struktur dari Epitel gepeng berlapis ini adalah disusun oleh lebih dari satu sel
yang berbentuk pipih dan sel-selnya tersusun sangat rapat.

3. Epitel silindris berlapis (Epithelium cilindricum complex, stratified columnar


epithelium).
4. Epitel silindris bertingkat (Epithelium cilindricum pseudocomplex, epitel silindris
berlapis semu).
5. Epitel transisional (Transisional epithelium ).
6. Epitel kuboid selapis (Epithelium cuboideum simplex, simple cuboidal
epithelium).
7. Epitel silindris selapis (Epithelium cilindricum simplex, simple columnar
epithelium).

V. ALAT DAN BAHAN:


Hati sapi
Tusuk gigi
Mikroskop
Kaca benda + kaca penutup
Metilen blue

VI. CARA KERJA:


Menyiapkan alat dan bahan
Menyiapkan tusuk gigi dan kaca benda + kaca penutup nya
Menggoreskan secara perlahan tusuk gigi pada permukaan dalam rongga
pada mulut sehingga didapatkan lapisan yang agak berlendir yang
mengandung jaringan epitel
Mengapuskan hasil goresan tusuk gigi pada kaca benda, kemudian tetesi
dengan metilan blue 1-2 tetes, serap kelebihan metilen blue dengan tissue
Kemudian mengamati pada mikroskop
Melakukan hal yang sama pada hati sapi
Menyusun laporan hasil pengamatan
VII. DATA

Gambar jaringan epitel pada permukaan rongga mulut


(perbesaran 10x)

Matriks kondrin

Kondrosit

Lakuna

Gambar jaringan epitel pada permukaan rongga mulut


(perbesaran 40x)
Gambar jaringan epitel pada permukaan hati sapi
(perbesaran 10x)

Gambar jaringan epitel pada permukaan hati sapi


(perbesaran 40x)
Perbandingan gambar

Gambar hasil pengamatan Gambar dari internet

Jaringan epitel pipih berlapis banyak pada Jaringan epitel pipih berlapis banyak
rongga dalam mulut. Sebenarnya jaringan
epitel tersebut berlapis banyak, tetapi tidak
terlihat kerena tidak menggunakan
mikroskop 3 dimensi

Gambar hasil pengamatan Gambar dari internet

Jaringan epitel pipih selapis pada hati sapi Jaringan epitel pipih selapis
VIII. PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan, jaringan epitel yang terdapat di bagian dalam rongga
mulut merupakan jaringan pipih (gepeng) berlapis banyak. Hal ini dapat ditunjukkan dari
data hasil pengamatan yang menunjukkan sel epitel pada rongga mulut tersebut memiliki
bentuk pipih serta terdapat nukleus bulat di tengah.
Teori : Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di
tengah. (http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-epitel.html)
Epitelium pipih berlapis terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya
berbentuk pipih. Dari semua tipe epitelium, epitelium pipih berlapislah yang paling tebal dan
paling sesuai untuk fungsi perlindungan. Tipe ini dapat dijumpai pada bagian dalam rongga
mulut. (Buku Biologi Erlangga 2006, hal 41).

Setelah diamati oleh mikroskop dengan perbesaran 40x, di sana tampak jelas bahwa
sel-selnya tersusun rapat dan hampir tidak ada ruang antar sel. Hal ini terjadi karena sel-sel
epitel terikat antara satu dengan yang lainnya.

Teori : Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama
lain. Oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel)

Pada percobaan kedua yang dilakukan pada hati sapi sebagai sampel jaringan hewan
merupakan jaringan epitel selapis. Hal tersebut dapat dilihat dari data hasil pengamatan yang
menunjukkan bahwa jaringan epitel tersebut berbentuk pipih dan lebih tipis.

Teori : Epitelium pipih selapis terdiri dari selapis sel berbentuk pipih. Epitelium tipe ini tipis
dan bersifat permeabel (dapat tembus). (Biologi Erlangga 2006, hal 40)

Data hasil pengamatan yang dilakukan pada hati sapi terlihat adanya nukleus yang
berbentuk bulat di tengah serta sel-selnya tersusun rapat.

Teori : Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti
pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan
ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-epitel.html
IX. KESIMPULAN
Jaringan epitel pada rongga dalam mulut merupakan jaringan epitel pipih
berlapis

Jaringan epitel pada hati sapi merupakan jaringan epitel pipih selapis

Setiap sel pada jaringan epitel di rongga dalam mulut maupun hati sapi
dapat dijumpai adanya nukleus.

Jaringan epitel pada hati sapi maupun rongga mulut, sel-selnya tersusun
rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
X. DAFTAR PUSTAKA
Biologi kelas XI penerbit Erlangga tahun 2006
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-
epitelium-simpleks-hewan.html#ixzz2h7hWYxDu

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-epitel.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel
http://anggitamahardika.blogspot.com/2012/11/bab-struktur-jaringan-
hewan.html

Anda mungkin juga menyukai