Fungsi: pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium), tempat difusi O 2/CO2, tempat
filtrasi darah, tempat osmosis zat
Letak: di sepanjang dinding kapiler (pembuluh darah yang sangat kecil), kantung udara pada
paru-paru, peritoneum, perikardium, pleura, glomerulus, endotelium jantung, nimfa, dan
pembuluh limfe.
Fungsi: sebagai perlindungan tubuh dari bahaya dari luar, penghasil mucus, penerima impuls
Letak: epidermis, kulit (dengan zat tanduk), rongga mulut, esofagus, laring, varing, ujung uretra,
vagina, saluran anus, dan rongga hidung.
Fungsi jaringan epitel silindris/batang selapis: lapisan pelindung/proteksi, sebagai alat sekresi,
absorpsi, pelumas
Letak: kelenjar pencernaan, saluran pencernaan dari lambung sampai anus (dinding lambung,
jonjot usus), kantung empedu, saluran rahim, dan saluran pernafasan di bagian atas.
8. Epitel Transisional
Berikutnya, ulasan terakhir adalah jaringan epitel tradisional atau yang sering juga disebut sebagai
epitel peralihan. Pada epitel tradisional, bentuk selnya memiliki banyak lapisan/terdiri lebih dari
satu lapisan sel, susunannya berupa kombinasi bentuk kubus dan pipih, bentuknya berubah-ubah
terutama pada saat jaringan menggelembung, dan memiliki silia. Jaringan epitel tradisional
melapisi dinding membran vesikula urinaria (kandung kemih) yang bisa mengembang dan
mengkerut jika terjadi perubahan jumlah urine yang ditampung.
Bentuk sel epitel tradisional berubah menjadi pipih saat mengembang dan berbentuk kubus saat
mengkerut.
Fungsi: perlindungan/proteksi, pergerakan, dan sekresi
Letak: saluran pernafasan, kandung kemih, ureter, dan ginjal.
9. Kelenjar Endokri
Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh melalui
pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi seksual, tekanan
darah, nafsu makan, dan siklus tidur
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang berada di dalam otak yang berguna sebagai pengatur
hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar lainnya.