KELOMPOK 10
JULIA PUTRI MAHARANI
RISKA AMELIA
REGINA QUEEN TADIRA M
ROHMATIN NAZILA
KELAS
XII IPA 3
GURU PEMBIMBING
Dra. Remita Erlinda
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan metode ilmiah yang berjudul
“PRATIKUM BIOLOGI UJI BIOGENESIS TENTANG TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN
DAN EVOLUSI ”
Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala –
kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Remita Erlinda s,pd sebagai pembimbing, orang tua
dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya
ilmiah ini dapat terselesaikan.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat
hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya
ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PEMBAHASAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh para pendukung teori abiogenesis, karena pada
toples pertama yang tertutup rapat udara tidak dapat masuk, sehingga kehidupan tidak dapat
terjadi. Untuk membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco redi melakukan percobaan yang
kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan. pada toples yang tidak ditutup dengan kain
kasa sehingga udara masih dapat masuk, tetapi lalat tidak dapat masuk. Hasil dari percobaan
tersebut adalah daging membusuk dan pada daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang
diambil dari percobaan ini adalah bahwa ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan
dari lalat yang hinggap di kain kasa dan telurnya jatuh di atas daging
3
2. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Penelitian mengenai biogenesis juga dilakukan oleh pendeta berkebangsaan italy,
Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765. la mencoba membuktikan bahwa
mikroorganisme yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak muncul dengan
sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah labu yang berisi air
kaklu nutrien yang dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu nutrien, yang dipanaskan
hingga suhu mencapai 15°C dan dibiarkan terbuka.
Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga mendidih (100°C), dan
disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan dan didiamkan selama
satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu sedangkan pada
labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung
mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan terbuka maka setelah
beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
Dari percobaan spallanzani ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas mikroorganisme pada labu
pertama menyebabkan air kaldu menjadi berbau.Mikroorganisme ini berasal dari udara karena
labu tidak tertutup. Pada labu kedua tidak terjadi perubahan pada kaldu, karena mikroorganisme
dari udara luar tidak dapat masuk.
5
Percobaan oleh Francesco Redi menunjukkan bahwa belatung tidak muncul secara spontan dari
daging yang busuk, melainkan berasal dari telur lalat yang diletakkan di atas daging tersebut.
Lingkungan lembab juga memengaruhi pertumbuhan belatung, di mana belatung akan
berkembang pesat dalam kondisi lembab.
2.5 Evolusi
Evolusi terutama berkaitan dengan asal usul kehidupan di bumi. Kondisi dan bentuk
kehidupan di bumi sama sekali berbeda dengan apa yang kita lihat sekarang. Segalanya
berevolusi dari satu bentuk ke bentuk lainnya untuk mendapatkan peluang bertahan hidup yang
lebih baik.
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar
evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan
menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.
Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dasar dari evolusi,
isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan
reproduksi dan mutasi. Evolusi juga mengemukakan bahwa semua jenis makluk hidup
sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan peredaran zaman dan perubahan
geologi-astronomi terjadi perubahan berangsur pada makluk hidup sampai kini. Berdasarkan
pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan. Hewan sendiri mengalami tingkat
perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing,
ikan sampai pada mamalia.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam praktikum kali ini kami menggunakan metode penelitian eksperimen yang
termasuk dalam metode penelitian kuantitatifmMetode praktikum biogenesis meliputi
pengamatan dan percobaan untuk membuktikan teori biogenesis, yang menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari kehidupan yang lain, bukan dari benda mati.
3.2 Waktu Dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktikum ini adalah:
1. Tempat : Didalam Ruang Kelas XII IPA 3,SMAN 8 Kota Jambi.
2. Waktu : Jum’at – Senin
3. Tanggal : 26 – 29 Januari 2024
3.3 Alat Dan Bahan
1) Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Daging ½ onsBahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
2. Cup plastik 6 buah
3. Kain kassa 2 buah
4. Plastik bening ¼ 2 buah
5. Karet pengikat/ karet caluk 4 buah
3.4 Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Siapkan ½ ons daging segar, lalu siapkan pula air kaldu.
2. Setelah itu potong daging menjadi 3 bagian, dan bagi air kaldu menjadi 3
bagian.
3. Masukan masing-masing 1 daging pada 3 cup plastik, lalu masukan juga
masing masing 3 bagian kaldu ke dalam 3 cup.
4. Untuk cup pertama berisi daging dan kaldu yang dibiarkan terbuka.
5. Pada cup kedua tutup dengan 1 lembar kain kassa pada daging dan kaldu
lalu ikat rapat kain kassa untuk menutupi cup yang berisi daging dan
kaldu.
6. Untuk cup ketiga berisi daging dan kaldu juga ditutup rapat
menggunakan plastik kemudian di tutup rapat dengan diikat oleh karet.
7. Lalu simpan 6 cup pada ruang yang sejuk.
8. Amati perubahan daging dan kaldu pada masing-masing cup 4 hari berturut-
turut.
7
3.5 Jadwal Penelitian
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
9
Sabtu/ Warna Warna Warna Warna Keruh, Keruh,
27-
01-2024 daging daging Daging keruh, berbau, ada berbau, ada
merah merah, merah, ada bau, sedikit Sedikit
keabu- berbau, Tidak tidak ada endapan endapan
abuan, berlendir, berbau, endapan,
berbau, ada telur, berlendir,
tidak dan ada tidak ada
berlendir, Lalat Belatung
ada telur hinggap dan lalat
dan Hinggap
belatung,
dan
banyak
lalat
hinggap.
Minggu/ Warna Wama Warma Warna Keruh, ada Keruh, ada
28-
01-2024 daging daging Daging keruh, bauu ada bau, ada
keabu- merah Merah ada bau, banyak banyak
abuan, keabu- kecoklatan, ada endapan di endapan
sangat abuan, Sedikit sedikit bawahnya dibawahnya
bau, tidak berbau, berbau, endapan
berlendir, berlendir, berlendir,
ada telur ada telur tidak ada
dan Dan Belatung
belatung, belatung, dan lalat
dan ada dan ada Hinggap
lalat Lalat
hinggap. hinggap
10
Warna Warna Warna Warna Warna Warna
Senin/
29-
01-2024 daging daging Daging keruh keruh, Keruh
abu-abu keabu- Merah sangat berbau, ada berbau, ada
kehitaman, abuan, kecoklatan, bau, endapan endapan
sangat sangat berbau dan sedikit warna Warna
bau, tidak bau, berlendir, endapan coklat Coklat
berlendir, berlendir, tidak ada dibawahnya dibawah.
ada telur ada telur Belatung
dan Dan dan lalat
belatung, belatung, hinggap.
dan ada dan ada
lalat Lalat
hinggap. hinggap
Pada T1 air kaldu memiliki sedikit endapan karena udara dapat bersirkulasi dengan bebas
dengan bebas ke dalam tabung begitu juga serangga dapat masuk dengan mudah ke dalam
tabung. Pada T2 dan ke T3 (tertutup kain kasa dan tertutup plastik) udara tidak leluasa masuk
ke dalam tabung begitu juga serangga sehingga belatung tidak terdapat belatung tetapi di
tabung yang tertutup kain kasa terdapat telur serangga berwarna coklat dibawahnya.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Ada banyak teori yang membahas tentang konsep kehidupan, beberapadiantaranya
seperti teori nebula, teori big-bang, teori biogenesis, teoribiogenesis, dan terori evolusi
kimia (teiro biologi modern).
Spalanzzani dan Francesco Redi merupakan penganut teori biogenesisSpallanzani
melakukan percobaan menggunakan media air kaldu yangmasing-masing diletakkan
dalam dua stoples yang berbeda, stoplespertama ditutup rapat dan stoples yang lainnya
dibiarkan terbuka.Francesco Redi juga melakukan percobaan dengan menggunakan
duairisan daging yang diletakkan kedalam dua stoples yang berbeda,stoples pertama
ditutup dengan kain kasa dan yang lainnya dibiarkanterbuka. Hasilnya sama, yaitu
terdapat lebih banyak mikroorganismepada stoples yang terbuka. Asal-usul kehidupan
yang sebenarnya adalah yang disarankan padateori biogenesis, yaitu makhluk hidup
berasal dari makhluk hidupsebelumnya.
5.2 Saran
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup tidak muncul begitu
saja atau tidak terjadi secara spontan melainkan makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup yang sebelumnya sebagaimana para ilmuwan teori evolusi biogenesis
mengatakan:
12
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk. 2007. BIOLOGI 3. Erlangga : Jakarta Slamet. 1999. Sains Biologi.
Jakarta : Bumi AksaraAnonim. 2012. Asal Usul Kehidupan http://www.google.co.id
sshttp://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah
Dwidjoseputro,D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta
HARI PERTAMA