Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROBLEM BASED LEARNIG BLOK 3

ASAL USUL KEHIDUPAN DAN SEL

DISUSUN OLEH :

Nurtantri

102022084

Kelompok B03

TUTOR :

dr. Theresia Citraningtyas, MWH, Ph.D., Sp.KJ

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6,Jakarta Barat 11510

2022
Abstrak

Salah satu pertanyaan yang kerap diperdebatkan ilmuan pada zaman


dahulu ialah darimana kehidupan dibumi berasal. Dalam hal ini yang
mendorong mereka melakukan percobaan untuk menemukan jawaban, salah
satu ilmuan tersebut adalah aristotelas yang menyatakan teori abiogenesis dan
Louis Parteur yang menyatakan teori biogenesis. Secara umum teori asal-usul
kehidupan dibagi menjadi dua yaitu abiogenesis dan biogenesis. Teori
abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati,
sedangakan teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup sekarang
berasal dari makhluk sebelumnya. Sel merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup. Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam
melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk
mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil.

Kata kunci : Abiogenesis, biogenesis, mikroskop, sel

Abstract

One of the questions that was often debated by scientists in ancient times
was where did life on earth originate from. In this case, what prompted them to
conduct experiments to find answers, one of these scientists was Aristotle who
stated the theory of abiogenesis and Louis Pasteur who stated the theory of
biogenesis. In general, the theory of the origin of life is divided into two, namely
abiogenesis and biogenesis. The theory of abiogenesis states that living things
come from inanimate objects, while the theory of biogenesis states that living
things today come from previous things. The cell is the smallest unit of living
things. The microscope is the main tool needed in making observations and
research because it can be used to study the structure and forms of very small
objects.

Keywords: Abiogenesis, biogenesis, cell, microscopy.

PENDAHULUAN

Salah satu pertanyaan yang kerap diperdebatkan ilmuwan pada zaman


dahulu adalah dari mana awal kehidupan di bumi berasal. Hal ini yang
mendorong para ilmuwan melakukan percobaan untuk mendapat jawaban
pertanyaan tersebut. Pada mulanya, muncul teori bahwa makhluk hidup berasal
dari benda mati.2 Teori ini mengundang banyak reaksi dari masyarakat pada saat
itu. Terdapat banyak orang yang percaya akan hal itu. Namun, seiring
berjalannya waktu, banyak ilmuwan-ilmuwan yang mulai melakukan
eksperimen lain untuk mematahkan teori tersebut, hingga pada akhirnya,
sekarang kita mengetahui bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.2
Pengetahuan tentang asal-usul kehidupan merupakan suatu hal yang
penting agar kita dapat memahami awal mula terbentuknya makhluk hidup.
Makalah ini dibuat dengan harapan bahwa pembaca akan lebih memahami
sejarah serta proses terbentuknya kehidupan.

Skenario 1

Kehidupan awal di bumi hanya berisi oleh materi-materi anorganik seperti C, H,


O dan N. Melalui evolusi kimia maka materi anorganik tersebut dapat
membentuk protein (protenoid). Protenoid akan berkembang menjadi protobion,
prokariotik dan eukariotik melalui evolusi biologi. Aristoteles pada awal abad
ke 16 mengatakan bahwa makhluk hidup dapat berasal dari benda mati, yang
dikenal dengan teori abiogenesis. Selama hampir satu abad teori tersebut
dipercaya dan diikuti, hingga penemuan mikroskop sederhana oleh Antoni van
Leeuwenhoek. Banyak ilmuwan mulai meneliti dan mempertentangkan teori
abiogenesis. Hingga awal abad ke 18, Louis Pasteur dengan penelitiannya
menggunakan labu leher angsa dapat mematahkan teori abiogenesis menjadi
teori biogenesis, yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat ini
berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Teori biogenesis semakin dikuatkan
dengan adanya teori sel yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann.

Identifikasi istilah :

 Materi anorganik adalah senyawa alam yang biasanya yang menyusun material
atau benda yang hidup dan tersusun oleh molekul apapun, tidak selalu karbon
dan hydrogen. Sanyawa ini banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari
contohnya seperti air (H2O),garam (NaCl), karbondioksida (CO2) dan lain
sebagainya.1
 Protenoid adalah organisme primitif yang terbentuk dari reaksi berantai antar
molekul senyawa organik.2
 Protobion merupakan hasil perkembangan dari protenoid.2
 Prokariotik adalah hasil perkembangan protobion yang tidak memiliki
membrane inti.2
 Eukariotik adalah sel yang memiliki membrane inti.2
 Labu leher angsa penemuan Louis Pasteur berupa labu kaca dengan leher yang
meliuk berbentuk huruf S dan mirip dengan leher angsa.2
Rumusan masalah :

Pertentangan teori abiogenesis dan biogenesis tentang asal usul kehidupan.

Hipotesis :

Louis Pasteur mematahkan teori abiogenesis menjadi teori biogenesis dikuatkan


dengan teori sel oleh scleiden dan schwann.

Sasaran belajar

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah teori abiogenesis dan


biogenesis
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah mikroskop
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asal usul kehidupan
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teori sel

PEMBAHASAN

Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga dengan teori generatio spontanea. Teori ini
pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani, pada tahun
384-322 SM.2 Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari makhluk tak
hidup/benda mati dan proses ini terjadi secara spontan. Aristoteles mendasarkan
pendapatnya pada pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa
sebagian ikan-ikan di sungai tersebut berasal dari lumpur.2
Jan Baptiste van Helmont (1577-1644 M), ahli fisika dan kimia bangsa Belanda
melakukan sebuah percobaan. Tanaman willow muda 2,5 kg ditanam pada
tanah 100 kg di dalam pot, percobaan ini dipelihara dan hanya diberi air hujan,
atau air suling. Percobaan ini dilakukan selama 5 tahun, setelah itu dipanen dan
ditimbang. Berat tanaman willow 84,65 kg dan berat tanahnya 98,8 kg,
kehilangan tanah 0,2 kg. Disimpulkan bahwa air adalah satu-satunya makanan
yang diperoleh tanaman willow.3 Percobaan ini memperkuat teori abiogenesis
dimana dalam percobaan ini kehidupan berasal dari air yang merupakan benda
mati.
Teori abiogenesis juga diperkuat dengan penemuan mikroskop sederhana oleh
Antony van Leeuwenhoek yang menyatakan bahwa dari air rendaman jerami
dan air hujan dapat ditemukan berbagai macam makhluk hidup yang berukuran
sangat kecil yang saat ini dikenal dengan sebutan mikroorganisme.4
Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya. Semboyan teori biogenesis adalah, omne vivum ex ovo (makhluk
hidup berasal dari telur), omne vivum ex vivo (makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup yang telah ada) dan omne vivumex vivo (setiap makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya). Para ahli yang mendukung teori ini
adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.2
Francesco Redi, seorang ilmuan Italia pada tahun 1688 melakukan percobaan
untuk menguji tentang asal-usul kehidupan. Redi melakukan percobaan
menggunakan tabung yang diisi daging rebus, dibiarkan terbuka tanpa penutup,
dan tabung lain yang diberi daging rebus, ditutup rapat. Berdasarkan
eksperimennya ini, Redi menyimpulkan bahwa belatung yang menempel pada
daging berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan saat lalat tersebut hinggap
mengerubungi daging.2
Lazzaro Spallanzani adalah seorang ilmuan Italia yang melakukan eksperimen
pada tahun 1765. Dia melakukan percobaan dengan memanaskan dua tabung
kaldu, kemudian membiarkan salah satu tabung terbuka dan yang lain tertutup.
Proses mendidihkan kaldu dimaksudkan untuk membunuh semua
mikroorganisme yang mungkin sudah ada di dalam kaldu. Ternyata pada tabung
yang terbuka terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup tidak
terdapat organisme.2
Seorang kimiawan Prancis, Louis Pasteur (1822-1895) yang melakukan
percobaan menggunakan labu leher angsa. Pertama-tama kaldu direbus hingga
mendidih, kemudian didiamkan. Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih
dan tidak mengandung mikroorganisme. Adanya leher angsa memungkinkan
udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi mikroorganisme akan terhambat
masuk karena adanya uap air pada pipa leher. Akan tetapi, apabila tabung
dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukaan pipa, air kaldu tersebut akan
terkontaminasi oleh mikroorganisme. Akibatnya setelah beberapa waktu, air
kaldu akan keruh karena terdapat mikroorganisme.2

Mikroskop
Sejarah mikroskop
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti
melihat (penglihatan). Mikroskop dapat diartikan dengan kata lain sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. 6
Orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat
mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek
(1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana.7
Definisi mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan
pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari
struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil.6
Jenis-jenis mikroskop
1. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.6 Mikroskop
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa
okuler dan lensa kondensor. Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu
cermin dataar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. 6 Cermin
ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti cahaya
matahari.6
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra
violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali
lipat daripada mikroskop biasa.6
2. Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat dilihat secara 3 dimensi.6
3. Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan
pembesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektrostatik
dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang
jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. 6 Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam –macam
mikroskop elektron yaitu mikroskop transmisi elektron (TEM),
mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM), mikroskop pemindai
elektron (SEM), mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM), dan
mikroskop refleksi elektron (REM).6
4. Mikroskop fluoresensi digunakan untuk melihat benda asing berukuran
mikroskopis seperti virus dan bakteri yang terdapat pada jaringan.
Preparat akan ditetesi cairan fluoresens atau cairan pendar yang akan
bereaksi dengan preparat yang akan diamati. Pengamatan yang kemudian
dilakukan akan menunjukkan warna pendar dari preparat yang diamati.4

Asal usul kehidupan


Evolusi Kimia
Teori evolusi kimia dikemukakan oleh Alexander Oparin, seorang ahli evolusi
berkebangsaan Rusia.1 Oparin menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi
bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Oparin juga
menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas CH4, NH3,
H2O, dan H2.1 Oleh karena adanya pemanasan oleh sinar kosmis dan halilintar,
gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul sederhana yaitu sejenis
substansi asam amino. Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli
kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey.1 Kemudian, pada tahun 1953,
seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu Stanley Miller mencoba melakukan
eksperimen untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Oparin.1
Miller memasukkan uap air, metana, amonia, gas hidrogen, dan karbondioksida
ke dalam tabung percobaan. Tabung tersebut kemudian dipanasi. Untuk
mengganti energi listrik halilintar ke dalam perangkat alat tersebut dilewatkan
lecutan listrik bertegangan tinggi (sekitar 75.000 volt). Hal ini bertujuan untuk
meniru kondisi permukaan bumi pada waktu terjadi pembentukan zat organik
secara spontan. Dengan adanya energi listrik, terjadilah reaksi-reaksi yang
membentuk zat baru. Zat-zat yang terbentuk didinginkan dan ditampung. Hasil
reaksi kemudian dianalisis. Ternyata, di dalamnya terbentuk zat organik
sederhana, seperti asam amino, gula sederhana seperti ribosa dan adenin.
Dengan demikian, Miller dapat membuktikan bahwa zat organik dapat
terbentuk dari zat anorganik secara spontan.1
Evolusi Biologi
Selama berjuta-juta tahun, senyawa CH4, NH3, H2O, dan H2 terakumulasi di
cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran
materi-materi di lautan panas. Tahap selanjutnya, primordial soup ini
membentuk monomer.1 Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer
membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup
yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia
dalam tubuhnya. Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat
yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat menerima rangsang,
dan bereplikasi sendiri.1 Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah
dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox memanaskan 18–20
macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein. 1 Protein yang
menyusun sel akan berkembang menjadi protenoid yang selanjutnya melalui
evolusi biologi akan berubah menjadi protobion dan selanjutnya menjadi
prokariotik serta eukariotik.4

Teori Sel
Definisi
teori sel adalah teori ilmiah yang pertama kali dirumuskan pada pertengahan
abad kesembilan belas, bahwa organisme hidup terdiri dari sel, bahwa sel
adalah unit struktural/organisasi dasar dari semua organisme, dan bahwa semua
sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya.
Schleiden dan schwann
Matthias Schleiden (5 April 1804 - 23 Juni 1881) adalah seorang ahli botani
Jerman. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah
mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang ada pada
tumbuhan. Akhirnya Matthias Schleiden menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tumbuhan adalah sel.5
Theodor Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel.5 Selanjutnya Schwan menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tubuh hewan adalah sel. Dari penelitian tersebut dia menyimpulkan bahwa sel
merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.5

KESIMPULAN

Dari hitotesis yang dibuat bahwa Louis Pasteur mematahkan teori abiogenesis
menjadi teori biogenesis yang dikuatkan dengan teori sel dapat diterima, karena
teori biogenesis berhasil mematahkan teori abiogenesis yaitu makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Hal ini dapat diketahui dari berbagai
percobaan yang telah dilakukan para ilmuwan-ilmuwan. Salah satu alat bantu
yang berperan penting dalam percobaan dan penemuan tersebut adalah
mikroskop. Sampai saat ini, mikroskop terus berkembang menjadi lebih canggih
seperti mikroskop cahaya, stereo, elektron dan fluoresensi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. Modul Belajar Mandiri


Calon Guru. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
2. Olyfia Pratiwi. Pengembangan media pembelajaran biologi berbasis web
pada materi evolusi kelas xii di sma negeri 1 meulaboh. Jurnal UIN Ar-
Raniry. 2019: 34-37 
3. C Indra, Hasanudin, Prasetyo, Riwandi. 2017. Kesuburan Tanah dan
Pemupukan. Bengkulu: Yayasan Sahabat Alam Rafflesia
4. PS Rina. 2020. Kajian Sel dan Molekuler. Purwokerto: CV Pena Persada.
5. Rahmadina. Biologi sel dan peranannya dalam kehidupan. Jurnal UIN
Sumatera Utara. 2020: 11-19 
6. PR Sulistyani. 2020. Pengelolaan Laboratorium. Depok: Yayasan Yiesa
Rich.
7. Hooke, R., van Leeuwenhoek, A., Cohn, F., & Koch, R. Daftar pokok.

Anda mungkin juga menyukai