[Biologi Umum]
11b
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
Adanya kehidupan yang kita saksikan dan kita termasuk di dalamnya mengalami suatu
perkembangan. Melalui serangkaian telaah dan penelitian yang dilakukan oleh para
ilmuan diperolehnyalah hukum yang bisa menjelaskan tentang kehidupan.
Kehidupan pada mulanya dianggap berasal dari benda mati, misalnya mahluk hidup yang
habitatnya di tanah berasal dari tanah, yang hidup di air berasal dari air dmikian halnya
yang ada di udara, dianggap berasal dari habitat dimana organisme tersebut berasal.
Pada perkembangannya diketahui mahluk hidup berasal dari mahluk hidup, dan bukan
dari benda mati. Dikenal teori Abiogenesis dan biogenesis.
Teori kehidupan.
Teori yang memprlajri kehodupan ada dua macam yaitu abiogenesis dan biogenesis.
A. Abiogenesis
Teori yang mempelajarai kehidupan pada awal perkembangannya adalah teori
Abiogenesis, sebeljum kemudian diketahui dan dipedomani bahwa teori yang
benar adalah biogenesis.
Teori Abiogenesis merupakan teori yang menyatakan bahwa mahluk hidup berasal
dari benda mati. Teori tersebut dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf asal
Yunani Kuno Teori ini dicetuskan pada tahun 384-322 SM. Aristoteles meyakini
bahwa mahluk hidup terjadi secara spontan, misalnya cacing berasal dari tanah,
ikan berasal dari air, dan lain-lain. Karena anggapannya yang menyatakan bahwa
mahluk hidup berasal secara spontan, maka teori tersebut juga disebut generatio
spontanea.
B. Biogenesis
Teori biogenesis merupakan teori yang mematahkan teori sebelumnya yaitu
abiogenesis. T. Biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup tidak terjadi secara
spotan namun berasal dari mahluk hidup . Ilmuan yang menyangkal abiogenesis
adalah Leuis Pasteur. Selain Leuis pateur, ilmuan lain yang mendukung atas
pernyaan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup adalah Fransisco Redi
dan Lazzarro Spallanzani.
1. Percobaan Leuis Pasteur (1822—1895)
Leuis Pasteur melakukan penelitian dengan menggunakan kaldu dari daging
seperti halnya Needham, namun dengan menggunakan tabung berleher
angsa/ bentuk S, karena merasakan penelitian sebelumnya belum
memuaskan.
Dengan labu yang memiliki tutup menyerupai huruf S ini, maka kaldu yang
ada dalam labu masih bisa berhubungan dengan udara luar, tetapi makhluk
hidup dari luar tidak dapat masuk ke dalam labu. Berhubungan dengan udara
luar ini lah yang dianggap bisa mewakili gaya hidup.
Sama seperti percobaan sebelumnya, labu diisi oleh air kaldu, dan kemudian
dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu, labu ditutup, dengan tutup pipa
berbentuk huruf S. Setelah diamati beberapa hari ternyata kaldu yang
2021 [Biologi Umum] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
4
[Umul Aiman] http://mercubuana-yogya.ac.id/
terdapat dalam labu percobaan tidak menunjukkan adanya perubahan
apapun.
Louis Pasteur akhirnya mengambil kesimpulan bahwa adanya kehidupan
berasal dari kehidupan lain, yang menghasilkan teori”
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Penelitian Leuis pastur dianggap paling sempurna dan bisa tidak bisa
disangkal lagi bahwa teori sebelumnya yaitu Abiogenesis dianggap sudah
tidak berlaku dan relevan
Tahun 1920, ilmuan A.I Oparin dan J.B.S Haldane bekerja secara terpisah
berhipotesis bahwa laut yang baru terbentuk mengandung molekul sederhana
yang berlimpah. Molekul-molekul sederhana tersebut selanjutnya membentuk
molekul yang lebih kompleks. Mereka pun berpendapat bahwa atmosfer bumi
primitif terbentuk dari gas nitrogen (N2), uap air (H20), metan CH4), gas hidrogen
(H2), karbon monoksida (CO), dan amonia (NH3). Molekul-molekul yang ada di
atmosfer tersebut selanjutnya akan bereaksi satu sama lain dengan bantuan sinar
matahari dan kilatan petir membentuk molekul-molekul organik sederhana. Saat
itu, oksigen di atmosfer belum terbentuk. Kalau ada oksigen, tidak mungkin
terbentuk senyawa organik sederhana secara spontan. Mengapa? Karena, oksigen
sangat reaktif dan dapat memutus ikatan kimia yang baru terbentuk. Laut di
permukaan bumi saat itu juga belum terbentuk karena permukaan bumi yang
Halold Urey dan muridnya Stanley Miller (1953) membuktikan hipotesis Oparin
and Haldane dengan membuat percobaan yang meniru atmosfer bumi primitif
dengan mencampurkan gas-gas, seperti metan, amonia, uap air, dan hidrogen
dalam alat yang ia rancang. Dengan menggunakan aliran listrik untuk
menyimulasikan kilat dan cahaya matahari pada bumi primitif, hasilnya sangat
menakjubkan. Dalam beberapa hari, percobaan tersebut menghasilkan senyawa
organik yang terdiri atas urea, asam asetat, asam laktat, dan beberapa asam
amino. Dari hasil eksperimennya, Miller membuktikan bahwa senyawa organik
sangat mungkin terjadi secara spontan pada atmosfer bumi primitif. Miller
percaya bahwa pembentukan senyawa kompleks penyusun makhluk hidup
tidaklah mudah dan memerlukan jutaan tahun untuk terjadinya evolusi kimia
hingga terbentuk makhluk hidup sederhana. Jadi, terbentuknya makhluk hidup
tidak semudah yang dianut abiogenesis (generatio spontanea), melainkan melalui
evolusi kimia yang memakan waktu jutaan tahun. Teori ini pun disebut teori
evolusi kimia atau neoabiogenesis yang merupakan reinkarnasi dari teori
biogenesis karena mempercayai makhluk hidup berasal dari benda tak hidup
melalui evolusi kimia. S
Sudah terjawabkah asal mula kehidupan dengan teori evolusi kimia tersebut?
Jawabnya belum, bukan? Bahkan, makin membingungkan para ilmuwan sendiri.
Mengapa? Ternyata, makhluk hidup mengandung jutaan molekul yang sangat
kompleks dengan pembentukan yang tidak sederhana. Untuk membentuk satu
jenis molekul protein yang ada pada tubuh makhluk hidup sekarang ini, diperlukan
tahapan reaksi yang sangat kompleks dan memakan waktu sangat lama.
Mengapa? Kalau hal tersebut terjadi secara spontan di alam saat itu, pasti sangat
banyak hambatannya. Hal ini berbeda kalau pembentukan protein yang terjadi
pada makhluk hidup saat ini difasilitasi oleh gen yang mengaturnya dan organel
serta enzim yang mempercepat dan memfasilitasi reaksinya. Itu baru mengenai
pembentukan molekul penyusun tubuh makhluk hidup. Kalau ternyata terjawab
bagaimana terbentuknya molekul-molekul kompleks penyusun seluruh tubuh
Gambar : Percobaan Miller & Urey. (A) Diagram Alat Percobaan dan (B)
Fotograf Percobaan Miller & Urey ( Rumnata, dkk., 2012)
E. TEORI PENCIPTAAN
Berdasar pada teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan tersebut, ternyata
mereka masih kebingungan dan masih berpikir keras untuk menelaah rahasia
alam tersebut. Akhirnya, beberapa ilmuwan memilih kembali pada teori
penciptaan, yang bersumber dari ajaran agama dan kitab kitab yang dianutnya.
Kebanyakan agama, khususnya agama samawi, percaya bahwa alam semesta
bersama isinya diciptakan oleh Tuhan. Memang teori ciptaan ini sukar dibuktikan
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Campbell, N.S.J dan Reece, 2002, Biology, jilid 1, 2 , 6th edition, Benjamin
Cumming Publication. Co.Inc, San Francisco,
2. Fahn, A. 1990, Plant Anatomy, 4th edition, Pergamon Press Toronto
3. Kimball, J.W, 1983.Biologi Edisi kelima Jilid 1,2,3 . Penerbit Erlangga. Jakarta
4. Rumanta, M., Iryani, K., Ratnaningsih, A., 2012. Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-
ciri, dan Organisasi Kehidupan.
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PDGK4103-M1.pdf,
diakses 20 September 2020.