Anda di halaman 1dari 220

http://free.vlsm.

org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0046%20Bio%202-
1e.htm
http://qthab2.blogspot.com/2008/09/blog-post_12.html

http://www.blogapa.co.cc/2009/11/struktur-hewan.html
http://mybiology60.blogspot.com/
http://www.syiham.co.cc/2010/02/jaringan-hewan.html
http://susianha.blogspot.com/2009/01/jaringan-dasar-hewan.html
http://smartsains.blogspot.com/2008_06_01_archive.html
http://adipamuji.wordpress.com/mata-pelajaran-sma/

Jaringan Epitel 43
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan

JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh hewan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi

1. Epitel Pipih

a.
Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.

2. Epitel Kubus

a.
Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).

3. Epitel Silindris

a. Epitel silindris selapis


Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung
empedu, saluran pernafasan bagian
atas.

b. Epitel silindris banyak lapis


Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.

c. Epitel silindris banyak


lapissemu/epitel silindris bersilia
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
Contoh: (tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
pada trakea, rongga hidung.

4. Epitel Transisional

Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan
bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.

Contoh: pada kandung kemih.

Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong


B : kandung kemih berisi urine

Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme,
jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut

1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat

JARINGAN PENGUAT

Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.

Yang termasuk jaringan penguat adalah :

1. Jaringan Ikat

Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler.Cairan ekstra seluler
dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ
dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan
atau organ tubuh.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:

a. Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang
mengandung serabut kolagen dan serabut elastis.Jaringan ikat longgar terdapat di
sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.

Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

b. Jaringan ikat padat

Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang
berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot,
fasia, ligamen dan tendon.

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.


Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan
berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga
memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut
mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang
banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk
menyokong kerangka tubuh.

Ada 3 macam jaringan tulang rawan :

a Kartilago hialin
.
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan
pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat
pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka
embrio juga membantu pergerakan persendian,
menguatkan saluran pernafasan, memberi
kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan
memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak
saat bernafas.

Gbr. Kartilago hialin (dari embrio babi).


b Kartilago fibrosa
.
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini
terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada
tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar
ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang
kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk
memberikan proteksi dan penyokong.
Gbr. Kartilago fibrosa
(dari tulang lutut manusia).
c.Kartilago elastik

Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga,
epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

3. J aringan Tulang

Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks,
matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama
garam kalsium (kapur). Tulangmerupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan
berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.

Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :

a. Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.


Contoh : tulang pipa.

b. Tulang spons, bila matriksnya berongga.


Contoh : tulang pendek.

4. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.

Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :

a. Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan
sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh.

b. Keping-keping darah (trombosit)


Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

c. Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa
hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.
5. Jaringan Limfe/Getah Bening

Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen
terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam
lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.

Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe
selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan,
protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.

Jaringan Lemak 47
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan

< Sebelum Sesudah >

JARINGAN LEMAK

Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya
untuk menyimpan lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas
secara berlebihan.

Organ 48
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan

< Sebelum Sesudah >

Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan
membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang
dimiliki.

Beberapa organ tubuh

1. USUS

Merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:

a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain


b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus

Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan


saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.

Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).

2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK

Merupakan bagian dari sistem pernafasan.

Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :

a. Jaringan ikat padat


b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia

SISTEM ORGAN

Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain

1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON

Jaringan Saraf 45
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan

< Sebelum Sesudah >

JARINGAN SARAF

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas
badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang
menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).

Terdapat 3 macam sel saraf

1. Sel Saraf Sensorik


Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

Jaringan Otot 44
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan

< Sebelum Sesudah >

JARINGAN OTOT

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek.

Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :

1.Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang,
reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada
saluranpencernaan, dinding pembuluh darah, saluran
pernafasan.

Gbr. Struktur Otot Polos


2.Jaringan Otot Lurik

Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat
pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf
sadar.

Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap
dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama
lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima


rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak
dan di bawah pengaruh saraf sadar.

Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan


melindungi kerangka dari benturan keras.

Gbr. Serabut otot lurik


(dari otot anak-anak).
3.Jaringan Otot Jantung/Miokardium

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah


dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot
lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara
refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke
luar jantung.
Gbr. Serabut otot jantung
(dari jantung orang dewasa)

JARINGAN PADA HEWAN


Posted October 25, 2008 Comments(0) |
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan
cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan pada hewan
JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot.
Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan
(triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan
lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan
endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang
menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.
Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semuahewan,
termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah
seperti serangga.
 Jaringan epitel. : Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang
melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini
berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai
organsekresi dan penyerapan.
 Jaringan pengikat. : Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi
untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah
jaringan darah.
 Jaringan otot. : Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda
yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot
lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang
dapat ditemukan di jantung.
 Jaringan saraf. : adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur
aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
JARINGAN DASAR HEWAN
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang
khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai
contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung
yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam
satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari jaringan
disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang
khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan
saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan
ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan
lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa
tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio,
lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang
disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epithelium
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi
permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini
berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian
tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada
bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ.
Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel
penyusunnya, yaitu (1)epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel
ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang).
Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel
pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar
tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang)
ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak
(stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang
berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan
pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa lapisan pada
epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut
epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung
kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis
banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita,
mampu melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis
menggantikan sel-sel permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai
pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang
ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran
tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara
difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-
paru (Campbell et al. 1999).
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel
dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar
di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal
dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan
anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al.
1999). Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1) jaringan ikat longgar
dan (2) jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan darah, (5)
kartilago, dan (6) tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak
ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini
hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini
berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan
pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ
lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot
(Campbell et al. 1999).
Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak
mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai
tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat
persendian tulang dengan tulang (Campbell et al. 1999).
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan
sebagai bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi.
Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan
lemak, matriks relatif sedikt (Campbell et al. 1999).
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan.
Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan
protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma.
Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh
ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem
kekebalan (Campbell et al. 1999).
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang
fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam
matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras,
hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) (Campbell et
al. 1999).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan
serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks (Campbellet al. 1999).
Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan
diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses
homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di
dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau
beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut
kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya,
sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela
konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu
yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm.
Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut
yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada
vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet
(rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999).
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk
menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu
diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus
yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap
(pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat
otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur
oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel,
terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal
untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung
(Campbell et al. 1999).
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih
lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi
dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary),
seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh,
diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ
dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema
dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang
mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian
rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm.
Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel
saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan
sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut
adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan
meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut
akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke
neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu
memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2
meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya
umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel
pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan
melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam
melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu
mempercepat transmisi sinyal (Campbell et al. 1999)
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel
saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson,
cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga
membentuk jaringan saraf.
Terdapat 3 macam sel saraf

1. Sel Saraf SensorikBerfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor


(penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf MotorikBerfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan
saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf PenghubungMerupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap
perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk
membawa impuls-impuls saraf.
JARINGAN EPITEL (Sturktur Hewan)
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ
tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih

a. Epitel pipih selapis


Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus

a. Epitel kubus selapis


Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
3. Epitel Silindris

a. Epitel silindris selapis


Contoh:
pada lambung, jonjot usus,
kantung empedu, saluran
pernafasan bagian atas.
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah,
uretra.
c. Epitel silindris banyak
lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat
digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung
bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap
organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat

JARINGAN PADA TUMBUHAN


Posted October 9, 2008 Comments(18) |
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan
jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi.
Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah histopatologi.
Jaringan pada hewan
Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan
organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.
 Jaringan epitel. : Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai
organ sekresi dan penyerapan.
 Jaringan pengikat. : Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan
alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
 Jaringan otot. : Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang
dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh,
dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
 Jaringan saraf. : adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta
menerima dan meneruskan rangsangan.
Jaringan pada tumbuhan
 Jaringan epidermis : Adalah jaringan yang melapisi daun dan bagian tumbuhan yang masih
muda.
 Jaringan pengangkut : Komponen utama jaringan pengangkut adalah xilem danfloem.
 Jaringan penyokong : Jaringan penyokong meliputi tiga jaringan dasar,
yaituparenkim, kolenkim dan sklerenkim.

ARTIKEL 2 dari : setracrew.multiply.com


STRUKTUR TUMBUHAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk
satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan
sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis
bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya
sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di
sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging,
daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang
mengandung klorofil disebut klorenkim,yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat
pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-
selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung
serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam
jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium
gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut
feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

ARTIKEL 3
ORGAN TUMBUHAN

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar,
bunga modifikasi dari ranting dan daun.
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir
amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar
merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral
terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang
antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami
penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada
pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat,
bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat
menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga
memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
c.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara
xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk
melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan
epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah
antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi
tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian,
xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan
parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak
berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim
kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-
lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut
dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya
tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral
tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas
seberang (Agave sp).
Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah
penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh
tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga
karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis
lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan
urat-urat daun.
Gbr. Jaringan daun.
Artikel 4
A. Jaringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya
1. Jaringan Primer
jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem primer). Contoh jaringan
primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan empulur.
Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang, batang menjadi tinggi
dan daun menjadi lebar.
2. Jaringan sekunder
Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder).
Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada padaGymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh
sekunder meliputi :
a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.
b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.
c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.
d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun


1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
a. Ciri-ciri epidermis:
· Letak sel rapat
· Selnya hidup
· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
· Dapat ditembus udara.
· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
b. Fungsi epidermis:
· Sebagai pelindung.
· Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
· Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
· Epidermis daun untuk trasnpirasi.
c. Modifikasi epidermis:
· Stomata
· Bulu daun
· Bulu akar
2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)
Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.
a. Ciri-ciri jaringan parenkim:
· Selnya hidup
· Dinding sel tipis
· Letak sel tidak merapat
· Ukuran sel besar
Contoh jaringan Parenkim adalah:
· Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.
· Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim disebut juga
dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan
bunga karang).
b. Fungsi Parenkim:
· Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.
· Untuk transportasi ekstrafasikuler.
· Tempat penyimpanan makanan cadangan.
3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang
Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.
Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:
a. Jaringan Kolenkim:
· Selnya hidup
· Dindingnya selulosa
Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.
b. Jaringan sklerenkim:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin (zat kayu).
Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):
· Bentuk bulat pendek
· Tahan tekanan
· Lignin
Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari.
2. Sklerenkim:
· Selnya mati
· Bentuknya panjang
· Tahan tarikan
Misalnya pada permukaan batang.
4. Jaringan gabus
Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar membentuk
felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm(hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi
jaringan dibawahnya agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem tersusun
oleh sel-sel:
a. Tracheid:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin
· Penyekatnya miring berpori
b. Trachea:
· Selnya mati
· Dindingnya lignin
· Dinding melintangnya berdifusi (membaur)
Fungsi Xilem :
· Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air
· Mengokohkan tumbuhan
Pembuluh floem (tapis):
· Selnya hidup tak berinti
· Berdinding selulosa
· Sekatnya berpori
Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi).
Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.
Type-type ikatan pembuluh:
1. Konsentris
· Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.
· Amfkribal bila floem mengelilingi xilem
contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.
2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam.
· Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.
· Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil
3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti bintang.
contoh pada akar dikotil.
4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.
contoh pada akar monokotil.

Hello world!
Posted September 19, 2008 Comments(1) |
Welcome to Friendster Blogs. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Find

Categories
 Uncategorized

Monthly Archives
 October 2008
 September 2008

Struktur Hewan
Senin, 02 November 2009 02.58
0

Diposkan oleh Blog apa

Label: Pengetahuan

STRUKTUR HEWAN

Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel
banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang
sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-
organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung
membentuk organisme (hewan).

SEL —•ŸÞ JARINGAN Þ ORGAN Þ SISTEM ORGAN Þ ORGANISME

JARINGAN EMBRIONAL

Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami
spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan
lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.

Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.

Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu
hewan.

JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh
hewan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi

1. Epitel Pipiha.
Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.

2. Epitel Kubusa.
Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

Gbr. 1. Epitel kubus selapis


2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).

3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas.

Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .


(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.

4. Epitel Transisional

Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila
jaringannya menggelembung bentuknya berubah.

Contoh: pada kandung kemih.

Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong

B : kandung kemih berisi urine

Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel
mempunyai fungsi sebagai berikut

1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat

JARINGAN OTOT

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut
disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul
protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.

Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :1.


Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Gbr. Struktur Otot Polos
2.
Jaringan Otot Lurik

Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule.
Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.

Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-
seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di
bawah pengaruh saraf sadar.

Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Gbr. Serabut otot lurik


(dari otot anak-anak).
3.
Jaringan Otot Jantung/Miokardium

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun
begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Gbr. Serabut otot jantung


(dari jantung orang dewasa)

JARINGAN SARAF

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang
dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk
jaringan saraf.

Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).

Terdapat 3 macam sel saraf1.


Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2.
Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3.
Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya
kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

JARINGAN PENGUAT

Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.

Yang termasuk jaringan penguat adalah :

1. Jaringan Ikat

Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut
matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ
menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:a.


Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan
serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.

Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

b.
Jaringan ikat padat

Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini
terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.


Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh
seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang
dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau
pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.

Ada 3 macam jaringan tulang rawan :a.


Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok
dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian,
menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi
kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.

Gbr. Kartilago hialin (dari embrio babi).

b.
Kartilago fibrosa

Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang,
persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan
kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.

Gbr. Kartilago fibrosa


(dari tulang lutut manusia).
c. Kartilago elastik

Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh
eustakius dan laring.

3. J aringan Tulang

Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat
perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan
komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot
kerangka.

Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :a.


Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
Contoh : tulang pipa.

b.
Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.

4. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.


Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :a.
Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit)
berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

b.
Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

c.
Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi
dan lain-lain.

5. Jaringan Limfe/Getah Bening

Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air
dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.

Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan
tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem pembuluh darah.

JARINGAN LEMAK

Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya untuk menyimpan lemak
untuk cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.

Organ

Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat
dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki.

Beberapa organ tubuh

1. USUS

Merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:

a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain


b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus

Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah
dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.

Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).

2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK

Merupakan bagian dari sistem pernafasan.

Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :

a. Jaringan ikat padat


b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia

SISTEM ORGAN

Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain

1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON

INDIKATOR STRUKTUR SEL DAN JARINGAN


18.01 |

1. STRUKTUR SEL
Membuat preparat pengamatan mikroskopis sel hewan dan sel tumbuhan
Menggambar struktur sel berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis
Membandingkan struktur sel hidup dan sel mati
Membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel, sitoplasma, dan inti sel
Mendeskripsikan perbedaan struktur sel prokariotik dan eukariotikMenyebutkan nama-nama organel sel pada
gambar sel
Menjelaskan fungsi organel-organel sel
Menunjukkan adanya gejala difusi dan osmosis
Mendefinisikan pengertian difusi dan osmosis
Menjelaskan mekansime transpor aktif
Menghubungkan struktur membran sel dan fungsinya dalam transpor zat

2.STRUKTUR JARINGAN
Mengidentifikasi berbagai jaringan pada tumbuhan
Menyebutkan struktur dan fungsi berbagai jaringan tumbuhan
Menggambar struktur akar, batang, dan daun
Membandingkan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
Mengidentifikasi berbagai jaringan pada hewan
Menyebutkan struktur dan fungsi berbagai jaringan hewan
Menggambar struktur berbagai jaringan pada hewan
Membedakan jaringan-organ dan sistem organ


Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

VIRUS
16.46 |

Virus
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit
pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).
SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya
meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik
daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam
nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal
virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio,
jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru,
berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.

(gambar kelompok virus)


BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN
1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.
2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk
3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.
4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh
manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh
Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di
dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus,
karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.


Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

FOTOSINTESIS
08.57 |

Fotosintesis
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi
ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber
molekul bahan bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis
merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan
bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbon dioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya, keduanya
mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari prekursor
anorganik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplai
senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis
karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia sangat bergantung pada organisme autotrof.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun
(klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang
(palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membran tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan pigmen hijau
rumput (grass green pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat
berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Klorofil b merupakan
pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada
tumbuhan, ganggang hijau, dan beberapa bakteri autotrof.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin. Karotenoid mampu
menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan, dan memantulkan cahaya merah, kuning, dan jingga.
Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga, sedangkan
fikobilin banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
Reaksi fotosintesis secara ringkas berlangsung sebagai berikut.

Seorang fisiologis berkebangsaan Inggris, F. F. Blackman, mengadakan percobaan dengan melakukan penyinaran
secara terus-menerus pada tumbuhan Elodea. Ternyata, ada saat dimana laju fotosintesis tidak meningkat sejalan
dengan meningkatnya penyinaran. Akhirnya, Blackman menarik kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses
berlainan yang terlibat:
1. Suatu reaksi yang memerlukan cahaya
2. Reaksi yang tidak memerlukan cahaya
Yang terakhir dinamai reaksi gelap, walau dapat berlangsung terus saat keadaan terang. Blackman berteori bahwa
pada intensitas cahaya sedang, reaksi terang membatasi atau melajukan seluruh proses. Dengan kata lain, pada
intensitas ini reaksi gelap mampu menangani semua substansi intermediat yang dihasilkan reaksi cahaya. Akan
tetapi, dengan meningkatnya intensitas cahaya pada akhirnya akan tercapai suatu titik dimana reaksi gelap
berlangsung pada kapasitas maksimum.
Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi. Seperti diketahui,
kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi (sampai suhu tertentu). Pada suhu 35°C, laju
fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas cahaya yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi
gelap kini berjalan lebih cepat. Faktor bahwa pada intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih
besar pada 35°C dibandingkan pada 20°C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada proses ini
adalah reaksi terang. Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya tergantung pada intensitas
penyinaran. Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya suhu tidak terjadi jika suplai CO2 terbatas. Jadi,
konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai faktor ketiga yang mengatur laju fotosintesis itu berlangsung.
Jadi, secara umum fotosintesis terbagi menjadi dua tahap reaksi:
1. Reaksi Terang, yang membutuhkan cahaya
2. Reaksi Gelap, yang tidak membutuhkan cahaya
Reaksi Terang
Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat bergantung kepada ketersediaan sinar
matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan
beberapa kompleks protein dari membran tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem
pembawa elektron, dan komplek protein pembentuk ATP (enzim ATP sintase). Reaksi terang mengubah energi
cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa
ATP dan NADPH.
Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas.
Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk
tilakoid, maka disebut grana.
Secara ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi
nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik untuk membentuk senyawa
fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya, fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.

Fotofosforilasi Siklik
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I. Dalam
fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.
Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700 tereksitasi (menjadi
aktif karena rangsangan dari luar), dan keluar menuju akseptor elektron primer kemudian menuju rantai transpor
elektron. Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi elektron dan tidak
dapat melaksanakan fungsinya. Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi
transformasi hidrogen bersama-sama elektron. Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang
memompa ion H+ melewati membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan
untuk menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP. Dari rantai transpor,
elektron kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali
melaksanakan fungsinya. Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua
organisme fotoautotrof.

Fotofosforilasi Nonsiklik
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda, yaitu
fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di fotosistem II, tetapi elektron
tidak kembali lagi ke fotosistem II.
Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-. Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem
II, sementara ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas. Karena
tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi dan keluar menuju akseptor
elektron primer. Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat dipulihkan
berkat elektron dari hasil penguraian air tadi. Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang
membawa mereka melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di
fotosistem I, tepatnya di P700. Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan “skema Z”. Sepanjang perjalanan di
rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian
menghasilkan ATP.
Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup besar dari cahaya
matahari. Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di ujung rantai
transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan H+, yang berasal dari penguraian air.
Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP+, H+, dan elektron
tersebut menjalani suatu reaksi:
>> NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson, atau reaksi gelap.
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai berikut
FOTOFOSFORILASI SIKLIK FOTOFOSFORILASI NONSIKLIK
Hanya melibatkan fotosistem I Melibatkan fotosistem I dan II
Menghasilkan ATP Menghasilkan ATP dan NADPH
Tidak terjadi fotolisis air Terjadi fotolisis air untuk menutupi kekurangan elektron pada fotosistem II

Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan
cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan
NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini,
dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin
Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu
ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa
difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi
tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan membentuk 6 molekul
beratom C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam
fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini
direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12 molekul
fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya, 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul fosfogliseraldehid yang
tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini, 10
molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka
ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP), yang kemudian kembali mengikat CO2 dan menjalani
siklus reaksi gelap. (Lihat Bagan)
Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan
glukosa (C6H12O6).


Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

JARINGAN HEWAN
18.19 |

Jaringan Pada Hewan – ada tubuh hewan tungkat tinggi (Vertebrata) terdapat berbagai macam jaringan yang
dapat dikelompokkan menjadi jaringan merismatik, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.

a. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio.
Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya,
pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.

b. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit


Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel
berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah
dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan.
Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima
rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut
epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ
tubuh disebut endodermis.
c. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.
Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :

• Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.


• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong, dan
jaringan ikat penghubung.

1.Jaringan ikat biasa


Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya
jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar
merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.

2. Jaringan ikat khusus


Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan
goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.

3.Jaringan ikat penyokong


Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga
berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).

4.Jaringan ikat penghubung


Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah.
Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan
limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.

d.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak.
Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan
terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris
melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot
polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot
polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri
dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.

e.Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar
rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot.
Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia


Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

JARINGAN TUMBUHAN
18.09 |

Jaringan Pada Tumbuhan


Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di
sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
JARINGAN MERISTEM

jaringan-meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem
apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan
meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk
kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan
meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan
jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan
skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan.
Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis

jaringan-epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-
macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim

jaringan-perenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun,
daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil
disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan
dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan
di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup
didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang
antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada
organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya
menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok
kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni
xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus

jaringan-gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel
gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen,
pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-
sel mati yang disebut felem.


Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

METABOLISME
01.00 |

Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel
pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan
terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya
reaksi.
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen
lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan
kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+
(Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam,
seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi,
enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan
kemudian disebut holoenzim.
Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan
Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena
adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif
enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai
gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk
hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok,
menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat
terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling
melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel. (lihat bagan)
Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan
reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu
lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau
lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-
beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25° C, sementara suhu optimal hewan berdarah
panas, termasuk manusia, adalah 37° C.
2. pH (Tingkat Keasaman)
Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya enzim pepsin,
karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena
bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8.
3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat
mengaktifkan enzim amilase.
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua,
inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan
substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb.
Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim,
yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
4. Konsentrasi enzim dan substrat
- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.
Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada
umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat
meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.
Katabolisme
Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat digunakan organisme untuk melakukan
aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi molekul makanan seperti reaksi yang
menangkap energi dari cahaya matahari. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan
komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.
Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana molekul organik digunakan
sebagai sumber energi pada organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof
menangkap cahaya matahari sebagai energi kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini
tergantung dari reaksi redoks yang meliputi transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air,
amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada hewan reaksi
katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti
karbon dioksida dan air. Pada organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron
ini tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang diserap dari cahaya
matahari.
Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan utama.
Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil
di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul
yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada
KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan
melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+)
menjadi NADH.
Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi dalam dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik.
Secara umum keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.
>> Senyawa organik + Oksigen —> Karbon dioksida + Air + Energi
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara
glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
2. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa bantuan oksigen.
Termasuk ke dalam fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun
dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang
memerlukan energi. Aktivitas hidup yang memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.
1. Kerja mekanis
Salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selalu terjadi jika sel otot berkontraksi.
2. Transpor aktif
Dalam transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut molekul zat atau ion yang melawan
gradien konsentrasi zat.
3. Produksi panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas ini, umumnya timbul sebagai hasil
sampingan transformasi energi dalam sel. Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping
timbul energi mekanik, timbul juga energi panas.
Glikolisis dan Dekarboksilasi Oksidatif
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai reaksi glikolisis dan reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif).

Glikolisis [kembali ke atas]


Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi
senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di dalam
sitosol (sitoplasma). Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu,
tetapi disini tidak akan dibahas enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan tahapan
reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap
4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9.
Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang kemudian berubah
menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya,
yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat,
yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa
1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan
PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan
fase investasi energi.
Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga
terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat.
Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-
fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul
ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat.
Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan
fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian
diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. (lihat bagan)
Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul
asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah
digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul
NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional,
karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.

Dekarboksilasi Oksidatif [kembali ke atas]


Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani
tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat molekul
oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang
mandapat molekul oksigen yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke
dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang
dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua atom C (2 C). Karena itu, asam
piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang
beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering
juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini mengambil tempat di
intermembran mitokondria.
Pertama-tama, molekul asam cuka yang dihasilkan reaksi glikolisis akan melepaskan satu gugus karboksilnya yang
sudah teroksidasi sempurna dan mengandung sedikit energi, yaitu dalam bentuk molekul CO2. Setelah itu, 2 atom
karbon yang tersisa dari piruvat akan dioksidasi menjadi asetat (bentuk ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat
akan mendapat transfer elektron dari NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu senyawa
yang mengandung sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat dengan ikatan yang tidak stabil dan
membentuk gugus asetil yang sangat reaktif, yaitu asetil koenzim-A, yang siap memberikan asetatnya ke dalam
siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut. (lihat bagan)
Selama reaksi transisi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi glikolisis
menghasilkan 2 molekul NADH.
Siklus Krebs dan Transpor Elektron
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai siklus Krebs dan transpor elektron.

Siklus Krebs [kembali ke atas]


Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan
asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat,
karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam
oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung
dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A
memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan
penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan
melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan
membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali
melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+
menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.
Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat.
Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk
menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam
suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan
menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi
asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian
diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini
kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu
rantai transpor elektron.

Transpor Elektron [kembali ke atas]


Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transpor elektron sering disebut juga
sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam)
dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada
reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah
molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi yang berasal dari reaksi
oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya
cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh
sitokrom b. Selain melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi
oleh sitokrom c. Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga menghasilkan cukup
energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan
ini merupakan akhir dari rantai transpor elektron. Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom
oksigen, yang merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor terakhir
elektron. Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan ion H+ yang
dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O). Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi
menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi,
secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH dan FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam
transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai
reaksi berikut.

Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam
transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil glikolisis dan siklus Krebs, maka secara
keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul glukosa. Akan tetapi, karena
dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.



Read User's Comments(0)
Diposkan oleh Drs. Dwi Santoso.MM

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN


06.40 |

Pertumbuhan Pada Tumbuhan

PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/
terukur.

PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung
dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :


a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium
intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut
kambium intervasis.

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.

Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup


- ke luar membentuk felem : sel-sel mati

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

. Faktor Luar
1.Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih
akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.

2.Kelembaban.

3 Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling
baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.

4.Cahaya Þ mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.


Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

B. Faktor Dalam
1. Faktor hereditas.
2. Hormon.
a. Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W.
Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apikal
b.Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
c.Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
d.Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
e.Asam absiat
f.Florigen
g.Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokali
- Filokalin
- Antokalin
h.Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka

Pertumbuhan Pada Hewan

Pertumbuhan pada hewan dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

1. Fase Embrionik

Adalah fase pertumbuhan zigot hingga terbentuknya embrio. Fase ini meliputi beberapa tahapan.a.Fase
Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi
-Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah
arbei disebut Morula
Morula mempunyai 2 kutub, yaitu :
* kutub hewan (animal pole)
* kutub tumbuhan (vegetal pole)
-Blastulasi sel-sel morula membelah dan "arbei" morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut
Blastula.
b.Gastrulasi
Adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula.
Pada fase ini :-blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
-terbentuk lubang blastopole Þ akan berkembang menjadi anus
-terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) Þ akan berkembang menjadi saluran pencernaan
-terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm

Berdasarkan jumlah lapisan embrional, hewan dikelompokkan menjadi:- Hewan diploblastik : memiliki 2 lapisan
embrional, ektoderm dan endoderm
-Hewan triploblastik : memiliki ketiga lapisan embrional
* triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
* triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
* triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm

c. Morfogenesis
Proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.
d. Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan
Diferensiasi Þ jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
Spesialisasi Þ setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.
e. Imbas Embrionik
Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.

2. Fase Pasca Embrionik

Secara umum meliputi metamorfosis dan regenerasi.

Metamorfosis adalah perubahan bentuk secara bertingkat dari masa muda Þ hewan dewasa.a. Serangga
Metamorfosis tak sempurna : telur Þ nimfa Þ imago.
Metamorfosis sempurna : telur Þ larva Þ pupa Þ imago.
b. Katak
Zigot Þ berudu Þ katak muda Þ katak dewasa.

Regenerasi adalah kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.

- hewan tingkat tinggi Þ terbatas pada jaringan


- hewan tingkat rendah Þ dapat sampai pada tingkat organ

http://santoso.carisukses.com/

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
JARINGAN DASAR HEWAN

1. Jaringan Epithelium

Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini

berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian

dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya,

yaitu (1) epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih

selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh
darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak (stratified epithelium) yang

dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan

uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel

transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified

epithelium) yang ditemukan pada trakea.

Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis

menggantikan sel-sel permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang

ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara

difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru (Campbell et al. 1999).

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang

tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks,

dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al. 1999). Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1) jaringan ikat longgar

dan (2) jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan darah, (5) kartilago, dan (6) tulang.

Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat

longgar ini hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah

pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot

(Campbell et al. 1999).

Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat

perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang (Campbell et al. 1999).

Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan

energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt (Campbell et al. 1999).

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan

protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian

tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan (Campbell et al. 1999).

Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam

matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) (Campbell et al.

1999).

Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks (Campbell et al.

1999). Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam

proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu

atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai
bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang

masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.

3. Jaringan Otot

Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut

yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka),

otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999).

Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur

oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita

anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).

Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa

diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa

sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung(Campbell et al. 1999).

Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam

waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya

terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan

sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan

ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel,

yaitu sel saraf(neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran

tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain,

disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu

memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya

dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi

neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu

mempercepat transmisi sinyal (Campbell et al. 1999).

Kamis, 15 Januari 2009


Macam / Jenis Jaringan Pada Manusia dan Hewan / Binatang
A. Pengertian Serta Arti Definisi Jaringan

Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan.

B. Macam-Macam dan Jenis-Jenis Jaringan Pada Manusia dan Hewan


1. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk pergerakan anggota tubuh agar dapat bergerak.

2. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi permukaan organ tubuh.

3. Jaringan Ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi dan tujuan untuk mengikat suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya.

4. Jaringan Tulang
Jaringan tulang berfungsi untuk menunjang anggota tubuh / badan serta untuk memperlancar gerakan.

5. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan yang berfungsi untuk membawa zat suplay makanan dan suplai oksigen ke seluruh tubuh.

Diposkan oleh blog susi di 01.46

0 KOMENTAR:
Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
 ▼ 2009 (21)

o ▼ Januari (21)

 KASUS MUNIR

 KRONOLOGIS TRAGEDI ISRAEL

 Pemanasan global

 PUISI CINTA

 PENDAPAT TENTANG HARGA BBM

 Banjir lumpur panas Sidoarjo

 kumpulan puisi cinta

 SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN VERTEBRATA

 SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

 SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

 KELAINAN PADA SISTEM PERNAFASAN

 STRUKTUR BAKTERI

 SISTEM PENCERNAAN

 BAKTERI

 JARINGAN TUMBUHAN

 JARINGAN DASAR HEWAN

 Macam / Jenis Jaringan Pada Manusia dan Hewan / Bi...

 JARINGAN PENGUAT

 MACAM-MACAM JARINGAN
 OTAK DAN MEKANISME KERJANYA

 PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN PRAKTIKUM DALAM UPAYA ME...

 ► 2008 (1)

Mengenai Saya
blog susi

saya adalah mahasiswi STAIN Cirebon.Saya mengambil prodi IPA-Biologi dan sekarang saya semester VII.
Lihat profil lengkapku

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
JARINGAN PENGUAT
JARINGAN PENGUAT

Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.

Yang termasuk jaringan penguat adalah :

1. Jaringan Ikat

Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem
organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:

a.
Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan
serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ,pembuluh darah dan saraf.

Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

b.
Jaringan ikat padat

Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat
pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.


Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot
dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikanperlindungan terhadap organ tubuh.

2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari
selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya
untuk menyokong kerangka tubuh.

Ada 3 macam jaringan tulang rawan :


a.
Kartilago hialin

Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang
batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.

Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu
pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi
kemungkinanpertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan
tulang rusuk bergerak saatbernafas.

Gbr. Kartilago hialin (dari embrio babi).

b.
Kartilago fibrosa

Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan
ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam
antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan
kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.

Gbr. Kartilago fibrosa


(dari tulang lutut manusia).

c. Kartilago elastik

Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan
laring.

3. J aringan Tulang

Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen
dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh
dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.

Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :

a.
Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
Contoh : tulang pipa.

b.
Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.

4. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.

Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :

a.
Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi
untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

b.
Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

c.
Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan
lain-lain.

5. Jaringan Limfe/Getah Bening

Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut
zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.

Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya
limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh
darah.

Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang
akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

jaringan-saraf

Terdapat 3 macam sel saraf


1.Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2.Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3.Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf
untuk membawa impuls-impuls saraf.

Jaringan Penguat
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :

1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem
organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.
Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.
b.Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada
selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.
Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan
tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)


Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari
selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya
untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang
batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran
pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat
bernafas.
b.Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian
tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama
untuk memberikan proteksi dan penyokong.
c.Kartilago elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

3. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen
dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan
berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat. Contoh : tulang pipa.
b.Tulang spons, bila matriksnya berongga. Contoh : tulang pendek.

4. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan. Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a.Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk
melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
b.Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
c.Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.

5. Jaringan Limfe/Getah Bening


Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut
zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya
limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh
darah.

Diposkan oleh blog susi di 01.40

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan
untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu
jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-
bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

1. Darah
Bagian-bagian darah

Sel-sel darah (bagian yg padat)

 Eritrosit (sel darah merah)


 Leukosit (sel darah putih)

 Trombosit (keping darah)

sel-darah

Plasma Darah (bagian yg cair)


 Serum
 Fibrinogen

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida
dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

jantung-manusia

Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada
dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.

3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)

Pembuluh Nadi

 Tempat Agak ke dalam


 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis

 Aliran darah Berasal dari jantung

 Denyut terasa

 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung

 Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

3. Aliran darah Menuju jantung

4. Denyut tidak terasa

5. Katup Disepanjang pembuluh

6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah
bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal
ini disebut sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran
darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui
dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)

Penyakit pada Sistem Transportasi


1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal

Diposkan oleh blog susi di 02.08

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
BAKTERI
Morfologi sel
Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi

Bentuk sel bakteri meliputi:

 kokus (bulat)
 basil (batang)

 spirilum (spiral)

 filamen

Bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat bervariasi tergantung kondisi pertumbuhannya.
Beberapa bakteri memiliki siklus hidup yang kompleks.

[sunting] Ukuran sel


Ukuran bakteri sangat kecil berkisar antara 0,5-5μm. Bakteri terbesar yang pernah ditemukan adalah Thiomargarita dengan lebar
mencapai 750μm (0,75 mm) yang membuatnya bisa terlihat dengan mata telanjang.

[sunting] Dinding sel


Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel daritekanan turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi protein dan
molekul lainnya dalam tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri berbeda dari organisme lain.
Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam
kekerasan dan memberikan bentuk sel. Ada dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya yaitu
Gram positif dan Gram negatif.

[sunting] Dinding sel Gram positif


Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram,
meninggalkan warna biru. Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.

[sunting] Dinding sel Gram negatif


Tidak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan
lunturnya warna biru saat disiram etanol.
[sunting] Struktur permukaan bakteri lainnya
[sunting] Pili dan fimbria
Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek
dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun
tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.

[sunting] Kapsul dan lapisan lendir


kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrim

[sunting] Flagela

A-Monotrik; B-Lofotrik;C-Amfitrik; D-Peritrik;

Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela
berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk
motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk
yang umum dijumpai meliputi:

 Peritrik - Banyak flagela ditemukan di beberapa tempat di sekitar sel


 Polar - Flagela tunggal ditemukan pada salah satu atau kedua kutub sel

 Lofotrik - Flagela ditemukan pada salah satu kutub sel

[sunting] Struktur sel bakteri bagian dalam


Dibandingkan dengan eukaryota, bagian dalam sel bakteri sangat sederhana.

[sunting] Kromosom dan plasmid


Struktur sel prokaryota

Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus melainkan ada di dalam sitoplasma sel
bakteri. Ini berarti translasi, transkripsi dan replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat berinteraksi dengan
struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom.

Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk
menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.

Membran intraselular

Membran intraselular dapat ditemui pada bakteri fototrof, bakterinitrifying dan bakteri metana.

Ribosom
Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan eukaryota memiliki 80S ribosom
pada sitosolmereka.

Vakuola gas
Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara
keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.

Endospora
Endospora tahan terhadap berbagai jenis larutan kimia, dan keadaan lingkungan yang tidak baik.

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
MACAM-MACAM JARINGAN
Struktur sel
sel merupakan penyusun mahluk hidup."sel merupakan kesatuan struktu kehidupan"oleh sceleiden dan schwann.
"sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan"oleh max schulze dan thomas huxley
Menurut Rudolf Vircow sel berasal dari sel"Omnis cellula e cellulae" sehingga lahirlah teori sel merupakan satuan pertumbuhan."sel
merupakan kesatuan hereditas dari mahlik hidup"oleh Walter Fleming dan Edward strasburger
Bagian-bagian sel:
1.Membran sel berupa selaput tipis yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekelilingnya.membran sel berperan penting dalam
trasportasi zat kedalam dan keluar sel
mekanisme transpor zat melaui membran sel dapat trjadi secara berikut....
-Difusi adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
-Osmosis adalah perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
-Transpor Aktif yaitu transpor yang membutuhkan energi untuk keluar masuknya ion atau molekul yang melaui membran plasma.
-Endositosis adalah masuknya zat padat atau cairan ke dalam sel melalui membran
-Eksositosis adalah pengeluaran yang terjadi pada sel sekresi
2. Sitopllasma
merupakan cairanyang tedapat di dalam sel tetapi di luar inti dan organel-organel sel.cairan sel bersifat koloid dan berfungsi
sebagai tempat metabolisme sel,seperti sintesis protein dan glikolisis.
macam-macam organel-organel dalam sitoplasma...
-retikulum Endoplasma
berbentuk saluran berkelok-kelok berhubungan drengan nikleus.berparan dalam sintesis protein dan transportasi zat.
(RE) di bagi 2..1)RE kasar terdapat ribosom fungsinya sebagai tempat pembentukan protein.RE halus berfungsi untuk transportasi
lemak dan karbohidrat.
-Badan Golgi(Golgi Kompleks)
berbentuk seperti jla yang kompleks,fungsinya sekresi protein,lemak,karbohidrat,enzim,serta membentuk lisosom.
-Mitokondria
untuk proses respirasi erobik dalam sel
-Ribosom
Organel kecil yang melekat dalam membran,RE.fungsinya tempat sintesis pprotein
-lisosom
organel yang terbungkus oleh selaput membran dan mengandung enzim hidrolitik,di temukan padasel hewan,berperan dalam
fagositik sel,endositosis,eksositosis,autolisis,autofag
-KLoroplas
adalah plastida yang mengandung pigmen kloropil.fungsinya sebagai penyelenggara fotosintesis
-sentriol
terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung.sentriol berisi sekelompok mikrotubulus yang terletak sedekat nukleus.berperan
dalam reproduksi sel
Nukleus(Inti sel)
di dalam inti sel terdapat nukleulus,kromatin,nukleoplasma.berperan dalam mengendalikan seluruh kegiatan sel

macam-macam jaringan tumbuhan


jaringan meristem (embrional)
meristem primer adalah jaringan meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung dari sel-sel embrional
meristem sekunder adalahmeristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi
jaringan dewasa
merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi
-jaringan epidermis
adalah jaringan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan
fungsi untuk melindungi jaringan di sebelahnya
jaringan parenkin(jaringan dasar)
jaringan dasar yangterdiri dari sel hidup yang berbentuk ukuran atau fungsionalnya berbeda-beda
jaringan penyokong/penguat
berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan.terdiri atas:
-kolenkim,tersusun atas sel-sel hidup dengan protoplasma aktifdan pada bagian sudut sel mengalami penebalan misalnya pada urat
daun
sklerenkim,adalahtersusun oleh sel-sel yang rapat,tidak aktif,seluruh dindingnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin atau
zat kayu
jaringan pengangkut
terdiri atas:
-xilem,fungsinya mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun
-floem,fungsinya untuk mengangkut hasil asimilasi dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

Organ pada tumbumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan adalah akar,batang,dan daun.dari ketiga irgan tersebut terdapat epidermis,korteks.dan stele
funsinya:
epidermis,menutup bagian dalam tumbuhan
korteks,pertukaran gas
stele di dalm stele terdapat xilem dan floem

Jaringan Hewan
1.jaringan epitel
jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,baik permukaan luar atau dalam.Fungsi jaringan epitel antara lain:
-sebagai pelindung/proteksi,misalnya epitel jaringan kulit
-sebagai kelenjar,misalnya epitel dalam saluran pencernaan
-sebagai reseptor,yaitu reseptor yang bertugas menerima rangsangan misalnya pada alat indera

Diposkan oleh blog susi di 01.36


Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
OTAK DAN MEKANISME KERJANYA
OTAK DAN MEKANISME KERJANYA [8]

Badan manusia memiliki dua sistem saraf (neural) yaitu saraf pusat atau sumsum otak yang merupakan pusat kecerdasan, intelegensi, dan
kehendak. Terkadan sistem ini juga memberikan perintah kepada otot atau urat, sedangkan sistem lainnya adalah sistem simpatik yang bekerja
secara otomatis. Sistem ini menguasai seluruh isi perut, seperti hati, liver, paru-paru dan sebagainya. Mekanisme kerja dari sistem kedua
bergantung pada sistem pertama, dengan bantuan dari dua sistem inilah, badan kita mendapatkan kemudahan untuk melakukan aktivitas di dunia
luar.

Sistem saraf pusat yang terdiri dari: otak besar, otak kecil, sumsum tulang belakang yang akan mengirimkan jaringan-jaringan saraf ke otot
secara langsung dan ke organ-organ badan lainnya secara tidak langsung.

Otak tersusun dari organ lembut berwarna putih sangat halus yang memenuhi seluruh tempat yang ada pada tengkorak dan pilar
tulang punggung.

Saraf-saraf perasa tubuh yang berada di permukaan kulit dan organ-organ perasa semuanya mengarah ke otak, dan otak kita akan
melakukan komunikasi dengan alam makrokosmos dengan bantuan saraf-saraf ini, pada saat yang sama otak akan berhubungan dengan seluruh
urat melalui jaringan-jaringan saraf gerak, dan akan berhubungan dengan isi perut dan organ-organ lainnya melalui jaringan-jaringan yang
menuju ke arah sistem simpatik otomatis. Dengan demikian, kebanyakan dari jaringan-jaringan saraf kita dari segala sisi, mirip sebagaimana
kapiler-kapiler yang memenuhi seluruh tubuh.

Ujung kecil yang ada pada batang saraf akan memasuki sela-sela sel-sel kulit, sekitar struktur kelenjar dan pelepas getah kelenjar,
lapisan arteri dan anat (urat darah halus), penutup kontraksi stomach dan jaringan usus, selain itu juga akan memasuki permukaan jaringan-
jaringan otot dan selainnya. Seluruh saraf-saraf ini berasal dari sel-sel yang berada dalam mekanisme saraf pusat dan bersumber dari dua
rangkaian ganglion (simpul saraf) simpatik dan dari sebagian besar ganglion-ganglion halus yang tersebar di dalam organ-organ.

Sel-sel saraf merupakan sel-sel badan yang paling berharga dan juga paling sensitif, sel-sel ini mempunyai bentuk yang utuh,
sedangkan sebagian dari sel-sel yang berada pada kulit otak memiliki bentuk piramid. Hingga saat ini, struktur serta aktivitas rumit dari sel-sel ini
masih tetap belum diketahui dengan jelas oleh para ilmuwan.

Dari badan sel-sel ini akan terpisah sebuah jaringan tipis yang sebagian menjulur di antara permukaan hidung dan sisi-sisi sumsum
interior secara menerus dan tidak terpisah.

Jaringan tipis badan sel ini dalam istilah ilmiahnya disebut neuron. Neuron terbagi menjadi dua kelompok: kelompok pertama
merupakan neuron receive (penerima) dan bergerak, yang penyebab geraknya diambil dari luar atau dari organ-organ tubuh, dan neuron ini juga
memberikan perintah kepada otot.

Kelompok kedua adalah neuron penghubung yang memiliki berbagai sistem yang sangat rumit pada pusat saraf manusia. Kerumitan
sistemnya sebagaimana sistem alam raya ini. Kita tidak mampu mengetahui secara jelas keluasan dan kerumitan sistem dan mekanisme kerja
otak.

Permukaan kulit otak sebagaimana mozaik yang terdiri dari sel-sel saraf lebar yang setiap bagiannya memiliki hubungan dengan sektor
badan yang berbeda.

Misalnya sisi samping otak bertugas untuk mengatur gerak, jalan, dan bicara, sedangkan di belakang sektor ini terletak sel-sel saraf
lain sebagai pusat penglihatan.
Kulit otak akan melakukan gerakan yang bersifat otomatis atau gerakan refleksi, dan perlu diketahui bahwa apabila kita
menghilangkan kulit ini maka gerakan-gerakan refleksi dan spontan tidak akan pernah kita rasakan lagi.

Tidak ada satupun peralatan yang mampu mengenal hubungan antara kehendak, aktivitas saraf, dan efek-efek mental otak. Kita tidak
mengetahui bagaimana suatu realitas dan fenomena mampu mempengaruhi dan memberikan efeknya pada sel-sel piramid, kita juga tidak bisa
memahami bagaimana dia bisa berada di bawah pengaruh aksiden dan peristiwa-peristiwa masa lalu dan masa datang, serta bagaimana
pengaruh gerakan-gerakannya yang masih tetap tinggal di dalamnya, demikian juga kita tidak mengetahui bagaimana suatu peristiwa yang tak
terduga bisa terjadi dalam otak lalu mampu memunculkan pikiran.

Bisa dikatakan bahwa aktivitas pikiran akan dipermudah dengan adanya kontraksi-kontraksi otot yang teratur, dan perlu diketahui pula
bahwa sebagian dari olahraga tubuh bisa merupakan penggerak otak dan pikiran manusia.

Sepertinya tidak ada satupun bagian dari rangkaian pusat saraf yang melakukan aktivitasnya secara terpisah. Misalnya, ketika otot-
otot melakukan aktivitas, bukan hanya sektor-sektor dari otak dan sumsum saja yang bekerja, melainkan berbagai organ yang berada di dalam
rongga perut pun mempunyai peran dalam masalah ini, karena ketika otot melakukan kontraksi, otot ini akan mendapatkan perintah dari otak lalu
didukung oleh hati, paru-paru, dan kelenjar yang memancar di bagian dalam tubuh. Untuk mengikuti perintah otak dibutuhkan bantuan dari
seluruh anggota badan.

Dari penelitian terakhir terhadap otak dan seluruh aktivifitasnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

Untuk menganalisa keadaan otak manusia, telah ditemukan dua metode baru. Metode pertama ditemukan oleh para ilmuwan dari
Swedia dan Amerika sedangkan metode kedua ditemukan oleh para ilmuwan Kanada.

Bentuk riil matahari sama sekali tidak pernah terlihat, hanya sedikit dari sinar dan cahayanya saja
yang bisa sampai ke kita, dan udara pada atmosfir bumi akan menghalangi ultra violet dan sinar X
sampai ke bumi, seandainya tidak demikian, maka bumi akan terus menerus dan secara langsung
mendapat pancaran cahaya dengan panas yang dahsyat ini dan dalam waktu beberapa detik saja
makhluk-makhluk dan seluruh eksistensi yang ada di bumi akan terbakar dan binasa.

Dengan ditemukannya roket dan pesawat antariksa untuk jarak jauh para ilmuwan suatu saat
bisa menemukan garis panjang tak putus dari sinar matahari sebelum sampai ke atmosfir bumi, yang
hal ini akan menghasilkan ilmu yang sangat bermanfaat, karena sinar matahari yang tersebar pada
bagian-bagian atas atmosfer kemungkinan memiliki pengaruh penting terhadap keadaan atmosfir,
aerologi, dan perpindahan gelombang pendek radio.

Kadang kala pada permukaan matahari secara mendadak terjadi nyala sinar yang disebabkan
oleh ultra violet, hal ini menyebabkan terciptanya listrik pada bagian atas atmosfir, kekuatan dari
nyala sinar ini sedemikian kuat dan dahsyatnya hingga mampu memutuskan hubungan radio pada
daerah bahkan yang paling jauh dari bumi. Dan juga diketahui bahwa matahari seperti perangkat
penyebar radio yang sangat kuat, tetapi tidak teratur.

Permukaan luar matahari yang terlihat oleh teleskop memiliki gerak dan getaran yang sangat
kuat dan memiliki bentuk seperti bercak-bercak gelap, dimana bercak-bercak ini merupakan pemicu
munculnya gelombang yang sangat kuat.

Dari permukaan matahari telah direkam gambar-gambar dimana ketika dilakukan


pengambilan film, proyeksi dan pancaran sinar matahari secara khusus dibuat dengan skala 100 kali
lipat.

Ketika matahari terlihat pada layar lebar, pada permukaan matahari terlihat adanya topan
cahaya dan kilauan sinar yang sangat dahsyat, yang pada saat-saat selanjutnya terbakar dan
menyebar di udara hingga jarak milyaran kilometer persegi, menyaksikan hal ini memunculkan
perasaan yang sangat ngeri.
Dari permukaan matahari terdapat gas-gas pembakar dan pemicu api dengan jumlah yang
luar biasa besar akan bergerak menuju ke atas hingga ketinggian 150.000 kilometer, dan ledakan-
ledakan yang tercipta mirip dengan ledakan bom-bom atom akan tetapi ribuan derajat lebih kuat,
ledakan ini akan merobek angkasa dan terus menuju ke atas yang kemudian akan membentuk tiang-
tiang api, api vertikal ini akan terus menanjak ke atas lalu turun ke bawah yang kodrat dan
kedahsyatannya di luar gambaran manusia.

Kadangkala tiang-tiang yang terbuat dari gas-gas berkobar ini akan bergerak miring ke arah
yang tertinggi dengan kecepatan yang luar biasa pada lintasan yang terpanjang, sebagaimana
gerakan mortir setelah diledakkan akan bergerak secara vertikal dan akan sampai pada titik lintasan
tertinggi dan setelah itu akan jatuh pada permukaan pemicu mortir, tiang gas juga akan kembali ke
asalnya, dan seringkali juga pada jarak ribuan kilometer dari atas permukaan matahari akan terlihat
air mancur api yang tumpah ke bawah dan seakan akan terbentuk pada bagian paling tinggi dari
daerah atmosfir matahari.

Menurut pendapat para ilmuwan, keistimewaan yang dimiliki oleh matahari terletak pada
bagian yang terkait dengan daya magnetisnya, matahari memiliki daya gravitasi dan magnetis 28 kali
lebih kuat dari daya magnetis bumi, yakni seseorang yang memiliki berat badan 70 kilogram di bumi,
apabila dia di matahari maka akan memiliki berat badan sekitar dua ton.

Dengan memperhatikan bahwa cahaya dari sebagian bintang mengalami perubahan, tapi
pancaran panas matahari di sepanjang sejarah manusia tidak mengalami banyak perubahan. Namun
tak seorangpun mengetahui peristiwa mendatang.

Misalnya derajat panas matahari berkurang pada milyaran tahun mendatang lantas
bagaimanakah nasib bumi dan makhluk hidup yang ada di dalamnya? Rahasia ini tak ada yang
mengetahui kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa.

Matahari secara bertahap akan menjadi dingin, berubah menjadi gelap, lalu musnah,
kemungkinan ini bisa saja terjadi, tetapi dingin dan musnahnya matahari bergantung pada keadaan.

Dari peleburan gas hidrogen akan terbentuk zat bernama helium, helium ini akan bersatu dan
berputar mengelilingi sinar matahari dan akan bereaksi lebih dahsyat. Sebagaimana ketika seseorang
yang tengah bermain judi dan mengetahui bahwa modalnya akan hilang dengan sia-sia maka dia akan
meletakkan barang-barang berharganya ke ajang permainan judi, demikian juga dengan matahari,
bersamaan dengan cahaya dan pancarannya yang mengagumkan, suatu hari matahari pasti akan
mengalami kebinasaan, meskipun hal ini membutuhkan waktu hingga jutaan tahun. Matahari secara
bertahap akan mengecil, dan diperkirakan akan berubah menjadi bintang yang memiliki diagonal
lingkaran sekian ribu kilometer, dan memiliki suhu panas kira-kira setara dengan panas bulan pada
saat purnama.

Mungkin saja pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ilmuwan dan ahli-ahli
perbintangan bisa menjadi argumentasi yang kuat akan terjadinya peristiwa di atas, tapi selain Tuhan
Sang Pencipta matahari, tak seorangpun yang mampu mengetahui secara pasti dan meyakinkan akan
peristiwa mendatang.

Ketika manusia telah mencapai perkembangan ilmu dan tekhnologi yang semakin tinggi dan
menemukan pendapat-pendapat yang lebih sempurna, kemungkinan masih tetap belum bisa diketahui
apakah fenomena-fenomena di atas terjadi karena pengaruh dan efek eksternal seperti lalu lalangnya
suhu matahari di antara sela-sela kumpulan besar partikel-partikel yang terdapat di alam raya, atau
pertambahan mereka yang telah menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan tersebut.

Oleh karena itu, selama matahari belum gelap, rusak, dan musnah untuk jutaan tahun
mendatang, kita tak perlu ragu dengan apa yang bakal terjadi, Allah Maha Mengetahui.[3]
Diposkan oleh blog susi di 01.30

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
KELAINAN PADA SISTEM PERNAFASAN
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau kelainan disertai penjelasan
pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :

1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan

a. Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan
peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami
kontraksi yang mengganggu jalan napas.
b. Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
c. Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
d. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih suka
menggunakan mulut untuk bernapas.
e. Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
f. Bronkitis, adalah radang pada bronkus.

2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

a. Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan peradangan pada dinding
alveolus.
b. Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
c. Masuknya air ke alveolus.

3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara

a. Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.


b. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah
alias anemia.

Bioma
Kamis, 15 Januari 2009
SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN VERTEBRATA
Sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting
dari keempat organ tersebut adalah ginjal.

1. Ginjal

Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia
adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam
usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air;
mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam
dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
Gbr. Alat-alat ekskresi pada manusia yang berupa

ginjal, kulit, paruparu, dan kelenjar keringat

a. Struktur Ginjal

Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang.
Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang
mengalir menuju ginjal.

Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

a. korteks (bagian luar)


b. medulla (sumsum ginjal)
c. pelvis renalis (rongga ginjal).

Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya
perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada
badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul
Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus
proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua
adalah tubulus distal.
Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang

Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal

Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung
kencing(vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung
kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.

b. Proses-proses di dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori
(podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan
hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel
darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak
mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram
lainnya.

2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada
tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan
lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g
glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer.
Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme
yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui
peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang
dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warm dan bau pada urin.

Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin

Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian
tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang
sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan
pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin
yang sangat encer.

Gambar 4:
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin.

Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :

a. Jumlah air yang diminum

Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein
menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.

b. Saraf

Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.

c. Banyak sedikitnya hormon insulin


Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal.
Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.

2. Paru-paru (Pulmo)

Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka dibahas
pula dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke
jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi
atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan sekitar
25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).

3. Hati (Hepar)

Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari
sistem ekskresi karma menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dap biliverdin, dap
setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga
kreatinin hash pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal.

Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah
sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.

4. Kulit (Cutis)

Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai
10% dari seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktifitas kelenjar keringat
dalam mengeluarkan keringat.

Keringat mengandung air, larutan garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan
hilangmelanositnya garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkankejang otot dan pingsan.

Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan
kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor),serta pengatur suhu tubuh.

Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis.

a. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas:

1. stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas
2. stratum lusidum
3. stratum granulosum yang mengandung pigmen
4. stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah luar.

b. Dermis

Pada bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut saraf, serta otot penegak rambut.

Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan
garam mineral ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas
tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap.

Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor
berikut suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan udara, aktivitas tubuh
yang meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan emosional, dan
menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik.
Diposkan oleh blog susi di 02.11

Rabu, 20 Mei 2009


PB 7 (SISTEM RESPIRASI)
PB 7

SISTEM RESPIRASI

1. Jelaskan perbedaan respirasi dengan pernapasan!

2. Jelaskan perbedaan respirasi eksternal dengan respirasi internal!

3. Sebutkan alat-alat pernapasan manusia dan fungsinya!

4. Jelaskan mekanisme ekspirasi dan inspirasi pernapsan dada dan perut!

5. Jelaskan macam-macam udara pernapasan!

6. Jelaskan mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida alveolus!

7. Jelaskan mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida pada sel/jaringan!

8. Jelaskan macam-macam gangguan sistem respirasi!

9. Jelaskan respirasi hewan secara singkat mengenai alat-alatnya dan proses inspirasi

dan ekspirasi pada:

a. Porifera c. Cacing

b. Coleonterata d. Serangga

9. Jelaskan respirasi hewan secara singkat mengenai alat-alatnya dan proses inspirasi

dan ekspirasi pada:

a. Ikan c. Reptil

b. Katak d. Burung

JAWABAN

1. Pernapasan adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida sedangkan Respirasi adalah proses penggunaan

oksigen dalam pembakaran makanan untuk menghasilkan energi.

2. Respirasi eksternal meliputi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) antara cairan interstisial tubuh dengan lingkungan luar.

Tujuan dari respirasi eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan respirasi sel sedangkan Respirasi internal adalah proses absorpsi

oksigen dan pelepasan karbon dioksida dari sel. Proses respirasi internal ini disebut juga respirasi selular, terjadinya di mitokondria.

3. a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar

minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat

saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama

udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

b. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian

depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.


c. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan

tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda

asing yang masuk ke saluran pernapasan.

d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan

trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari

lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

e. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh

diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri

(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang

langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan

dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura

berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis

dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.

Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan

bronkus.

Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk

kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).

Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip

sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas

pernapasan.

4. Pernapasan Dada

a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam

rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya

tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan

luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan Perut

a. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan

menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

b. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga

dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

5. Udara pernapasan

Udara cadangan inspirasi1500

Udara pernapasan biasa500


Udara cadangan ekspirasi1500

Udara sisa (residu)1000

Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc.

Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran

pernapasan.

6. Mekanisme pertukatan oksigen di alveolus :

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen

diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam

butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa

protein. Skema pertukaran oksigen di alveolus dapat dilihat pada gamba di bawah ini.

7. Pertukaran karbondioksida dalam jaringan sesuai dengan reaksi kimia : Hb4 + O2 4 Hb O2 (oksihemoglobin)berwarna merah jernih

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara.

Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.

Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan

oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu

oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.

Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir

lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini

akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih

tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama

yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.

Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen
100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan

dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.

Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:

C02 + H20 ->(karbonat anhidrase) H2CO3

Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.

Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai berikut.

1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).

2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).

3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).

Reaksinya adalah sebagai berikut.

CO2 + H2O -> H2CO3 -> H+ + HCO-3

Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal

tersebut dapat disebabkan karena keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul gejala

alkalosis.

8. Gangguan pada sistem pernapasan adalah terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh; disebut asfiksi.

a. Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus

yang menyebabkan penyakit pneumonia.


Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga

mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari

saluran pernapasannya dan melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dan

menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.

Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.

Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebutsinusitis, peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta radang

pada pleura disebut pleuritis.

Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi Mycobacterium tuber culosis penyebab penyakit TBC.

Pengangkutan O2 dapat pula terhambat karena tingginya kadar karbon monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas)

hemoglobin jauh lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2.

Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam

pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.

Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem pernapasan begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para

perokok berat.

Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang

abnormal.

9. Beberapa hewan yang tergolong dalam tingkat rendah tidak memilikialat pernapasan khusus, atau alat pernapasannya tidak tampak

jelas sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi.

Hewan-hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah sebagai berikut.

a. Phylum Protozoa

Hewan dalam golongan ini melakukan pernapasan melalui seluruh permukaan selnya. Oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar

melalui membran sel secara difusi. Oksigen dan karbon dioksida tersebut merupakan gas-gas yang terlarut di dalam air. Contoh: Amoeba

sp.

b. Phylum Porifera

Hewan filum ini tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan yang sangat sederhana. Porifera tidak memiliki alat pernapasan

khusus. Udara pernapasan dipertukarkan langsung oleh sel-sel di permukaan tubuh atau oleh sel-sel leher yang bersentuhan denan air.

Contoh: Spongia sp.


c. Phylum Coelenterata

Hewan phylulm coelenterata tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Hewan ini tidak memiliki alat pernapasan yang

lengkap. Alat bantu pernapasan berupa lekukan-lekukan lapisan gastrodermal yang berada sedikit di bawah mulut, yang disebut

sifonoglifa. Namun sel-sel di permukaan tubuh yang lain juga dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Contoh: Aurelia

aurita, Hydra sp., dan Metrium sp. (ubur-ubur).

d. pada Cacing

Golongan cacing (Vermes) terbagi dalam tiga phylulm.

Pada cacing pipih (Platyhelminthes) pernapasan terjadi di seluruh permukaan tubuh melalui difusi. Contoh: Planaria sp.

Pada cacing gilik tidak bersegmen (Nemathelminthes) pernapasannya juga melalui difusi lewat permukaan tubuhnya. Contoh: Ascaris

lumbricoides

Pada cacing gilik bersegmen (Annelida) pernapasannya melalui permukaan kulit yang selalu basah oleh cairan mukus. Contoh: Lumbricus

sp.
d.Alat Respirasi pada Serangga

Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang

kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan

terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakelmen punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya

spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh

trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian

dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus

dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada

vertebrata.

Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :

Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang

berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai

akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.

Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk
dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut

gas pernapasan.

Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara

diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.

Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp.

mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung

dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.

Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui

cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.

10. a. Alat Pernapasan pada Ikan

Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian

terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran

insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah

yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati

ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan,

alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan

membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan

tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan

cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang

kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang

dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.

Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang

hidupnya adalah salamander.

b. Alat Pernapasan pada Katak


Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena

hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di

tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga

mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula

dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan

mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan

ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat

arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-

paru mamalia.

Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar

oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh

bronkus yang pendek.

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara

(kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi

adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya

rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh

darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah

sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam

rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga

diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya

karbon dioksida keluar.

c. Alat Pernapasan pada Reptilia

Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa

lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.

Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur

seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan

hewan tersebut melayang di udara.

d. Alat Pernapasan pada Burung

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam

rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.


Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang

terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan

bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat

sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan

suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di

bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100

atau lebih).

Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-

paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher,

dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas

pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi

hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan

(toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara

abdominal).

Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga

tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara

memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar.

Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan

udara.

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan

sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu

masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi

semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang

kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi

pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun

inspirasi. Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.

Burung mengisap udara, udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang, bersamaan dengan itu udara yang sudah ada

di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru, udara menuju pundipundi hawa depan.
Diposkan oleh MR. BIO di 02.55 0 komentar

Minggu, 17 Mei 2009


ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME

 PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI DUNIA :

Kasus pertama ditemukan di San Fransisco pada seorang gay tahun1981.

Menurut UNAIDS(Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995, jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human Immuno-

deficiency Virus) di dunia telah mencapai 28 juta dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi

infeksi baru sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak.

Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi

dan anak. -AIDS telah menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-sahara dan Thailand. Di Zambia,

epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66 tahun menjadi 33 tahun, di Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun

menjadi 4o tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010.

 POLA PENULARAN VIRUS AIDS :

Virus AIDS ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada darah, cairan sperma dan cairan vagina.

Pada cairan tubuh lain juga bisa ditemukan (seperti misalnya cairan ASI) tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Sejumlah 75-85% penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui hubungan homoseksual), 5-10% akibat

alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik), 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar.
Infeksi HIV sebagian besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi

proporsi penderita wanita cenderung meningkat.

Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV. Sekitar 25-35% bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV

akan menjadi pengidap HIV, melalui infeksi yang terjadi selama dalam kandungan, selama proses persalinan dan melalui

pemberian ASI. Dengan pengobatan antiretroviral pada ibu hamil trimester terakhir, risiko penularan dapat dikurangi menjadi

hanya 8%.

 SIAPA YANG RAWAN TERHADAP VIRUS AIDS ? :

Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Oleh karena itu yang paling berisiko

untuk tertular AIDS adalah siapa saja yang mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya

dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb.

Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada "kelompok" mana tetapi pada "perilaku" yang berganti-ganti pasangan.

 PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS :

Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai

AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi

dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode

jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap

HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti

biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan

hubungan seks atau menjadi donor darah.

Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan menggerogoti sel darah putih (yang berperan dalam sistim

kekebalan tubuh) dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk dalam tahap AIDS dimana

terjadi berbagai infeksi seperti misalnya infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dsb. Penderita akan meninggal dalam waktu 1-2

tahun kemudian karena infeksi tersebut.

Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun waktu 12 tahun, sedangkan di negara

berkembang kurun waktunya lebih pendek yaitu 7 tahun.

Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa diperpanjang menjadi 3 tahun, sedangkan di negara

berkembang masih kurang dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan obat antiretroviral, pengobatan

terhadap infeksi oportunistik dan kwalitas pelayanan yang lebih baik.

Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara berkembang.

Saat ini penyebarannya adalah :

o Afrika Sub-sahara : 14 juta

o Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta


o Asia Timur-Pasifik : 35.000

o Timur Tengah : 200.000

o Karibia : 270.000

o Amerika Latin : 1,3 juta

o Eropa Timur - Asia Tengah : 30.000

o Australia : 13.000

o Eropa Barat : 470.000

o Amerika Utara : 780.000

Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.

 PENCEGAHAN AIDS :

Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS. Karena penularan AIDS terbanyak

adalah melalui hubungan seksual maka penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pencegahan

lain adalah melalui pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan penggunaan jarum suntik yang diulang, pengidap virus

tidak boleh menjadi donor darah.

Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan

seks sebelum menikah. B adalah be faithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C

adalah condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan

menggunakan kondom.

 PREDIKSI YANG AKAN DATANG :

Tahun 2000, diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS akan meningkat menjadi 30-40 juta orang dan pertambahan kasus baru

terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara.

Di negara industri telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di Amerika Serikat, telah turun dari 100.000

kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus baru/tahun. Pola serupa juga terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru.

Penurunan kasus baru berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah pasangan seks dan memasyarakatnya

pendidikan seks untuk remaja.

Penurunan infeksi HIV juga terjadi sebagai dampak membaiknya diagnosa dini dan pengobatan yang adekwat untuk penyakit

menular seksual (PMS). Di Tanzania, daerah yang pelayanan PMSnya berjalan baik mempunyai insidens HIV yang 40% lebih
rendah. Penelitian di Pantai Gading, Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga mengurangi viral load sehingga

mengurangi infectivity.

 TAHAPAN PANDEMI AIDS :

Pada awalnya dimulai dengan penularan pada kelompok homoseksual (gay). Karena diantara kelompok homoseksual juga ada

yang biseksual, maka infeksi melebar ke kelompok heteroseksual yang sering berganti-ganti pasangan.

Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok pelacur dan pelanggannya.

Pada tahap ketiga, berkembang penularan pada isteri dari pelanggan pelacur.

Pada tahap ke empat mulai meningkat penularan pada bayi dan anak dari ibu yang mengidap HIV.

 KERENTANAN WANITA PADA INFEKSI HIV :

Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis-gender.

Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi "menampung", dan alat reproduksi wanita

sifatnya "masuk kedalam" dibandingkan pria yang sifatnya "menonjol keluar". Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi

infeksi khronik tanpa diketahui oleh ybs. Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya virus HIV.

Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlukaan pada proses hubungan

seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV.

Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, ketrampilan). Akibatnya kaum

wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelcehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya

terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival.

Kasus di Ghana dalam pembangunan Bendung Sungai Volta, menyebabkan ribuan penduduk tergusur dari kampung halamannya.

Kaum pria bisa memperoleh kesempatan kerja sebagai buruh dan kemudian menjadi nelayan. Kaum wanita yang hanya terbiasa

dengan pekerjaan pertanian akhirnya tersingkir ke kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan penyediaan jasa seksual.

Akibatnya banyak yang menderita penyakit menular seksual (termasuk HIV) dan meninggal akibat AIDS.

Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan industri yang berkembang pesat menyebabkan lahan pertanian berkurang

dan wanita tergusur dari pekerjaan tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar kemudian migrasi ke kota-kota besar

dan menjadi pekerja seks dan akhirnya tertular oleh HIV.

 SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA :


Sampai dengan bulan September 1996, jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 449 orang, dengan kelompok umur terbanyak pada usia

20-29 tahun (47%) dan kelompok wanita sebanyak 27%. Kelompok usia produktif (15-49 tahun) mencapai 87%. Dilihat dari

lokasi, kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta, Irian Jaya dan Riau.

Jumlah kasus yang tercatat diatas adalah menurut catatan resmi yang jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya akibat

keterbatasan dari sistem surveilance perangkat kesehatan kita.

Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena gunung es, dimana yang tampak memang jauh

lebih kecil dibandingkan jumlah sesungguhnya.

Upaya penanggulangan AIDS di Indonesia masih banyak ditujukan kepada kelompok-kelompok seperti para pekerja seks dan

waria, meskipun juga sudah digalakkan upaya yang ditujukan pada masyarakat umum, seperti kaum ibu, mahasiswa dan remaja

sekolah lanjutan. Yang masih belum digarap secara memadai adalah kelompok pekerja di perusahaan yang merupakan

kelompok usia produktif.

Proyeksi perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan akan menembus angka 1 juta kasus pada tahun 2005, dan

sesuai pola epidemiologis yang ada maka jumlah kasus terbanyak akan ada pada kelompok usia produktif (patut diingat bahwa

pada tahun 2003 Indonesia akan memasuki pasar bebas APEC dan membutuhkan SDM yang tangguh untuk bersaing di pasar

global).

 PENGOBATAN DAN VAKSINASI :

Pertemuan Konperensi Internasional AIDS ke XI di Vancouver bulan Juli 1996 yl melaporkan penggunaan tiga obat kombinasi

(triple drugs) yang mampu menurunkan viral load hingga jumlah minimal dan memberikan harapan penyembuhan.

Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan obat dan biaya pemantauan laboratorium,

yang mencapai US$ 16.000 - US$ 25.000/tahun. Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin

dalam jangka waktu 1,5 - 3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan resistensi.

Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% pengidap HIV yang mampu berobat dengan

menggunakan triple drugs ini. Jika masalah biaya ini tidak bisa diatasi, maka adanya obat tidak akan mampu memberantas

HIV/AIDS secara bermakna.

Penelitian untuk menemukan vaksi pencegahan HIV juga terus dilakukan. Biaya vaksinasi diperkirakan tidak akan semahal triple

drugs. Seandainyaoun ditemukan vaksin untuk pencegahan HIV, kendalanya adalah harus dicapainya jumlah cakupan vaksinasi

yang tinggi (80%) jika diinginkan dampak pemberantasan HIV. Untuk mencapai cakupan sebesar ini, diperkirakan akan

membutuhkan biaya yang cukup mahal dan sulit disediakan oleh negara berkembang.

Dampak sampingan dari mahalnya obat dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan vaksinasi, menyebabkan munculnya isu

diskriminasi baru yaitu kaya dan miskin. Pengidap HIV yang kaya akan mampu menyediakan biaya untuk triple drugs, tetapi

yang miskin tetap akan mati. Negara industri kaya bisa menyediakan biaya untuk mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi,

sedangkan negara berkembang mungkin tidak akan mampu.


 KESIMPULAN :

Upaya pencegahan tetap lebih baik dan cost-effective dibandingkan dengan upaya pengobatan. Untuk itu perlu

dimasyarakatkan upaya pencegahan AIDS bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk untuk kelompok remaja-mahasiswa.

sumber:www.petra.ac.id

by R. Annisa Dhini S.K.

XI IPA 9

27

Diposkan oleh MR. BIO di 03.43 0 komentar

Rabu, 13 Mei 2009

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk

menambah jumlah sel tubuh.Jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan.Sel meristem biasanya

merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi.Ciri-ciri sel meristem misalnya, berdinding tipis,banyak

mengandung protoplasma,vakuola kecil,inti besar,dan plastid belum matang.Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan,meristem

dibedakan menjadi:

1) Meristem apikal: terdapat di ujung pucuk utama,pucuk lateral,serta ujung akar.

2) Meristem interkalar: terdapat diantara jaringan dewasa,contoh meristem pada pangkal ruas batang tumbuhan anggota suku/family

rumput-rumputan.

3) Meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.Terdapat misalnya pada cambium pembuluh dan

cambium gabus.

Berdasarkan asal-usulnya,meristem dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

• Meristem primer adalah apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional (meristem apikal).Meristem primer terdapat

misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar.Meristem primer merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan.Pertumbuhan

primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang.Dengan demikian,tumbuhan bertambah tinggi.

• Meristem sekunder adalah apabila sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi.Contoh:kambium dan

kambium gabus (felogen).

Jaringan dewasa adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan

meristem.Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya,sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel

untuk mendukung suatu fungsi tertentu.Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara

berhenti pertumbuhannya.Sifat-sifat jaringan dewasa:

Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri

Mempunyai ukuran yang relative besar dibandingkan dengan sel-sel meristem


Mempunyai vakuola besar,sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel

Kadang-kadang selnya telah mati

Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

Diantara sel-selnya dijumpai ruang antar sel

Jaringan dewasa meliputi epidermis,parenkima,jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.

A. Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar yang menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang hingga

daun.Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya,sehingga

jarinagn epidermis sering disebut jaringan pelindung.Epidermis biasanya hanya terdiri dari selapis sel yang pipih dan rapat.Sel-sel

epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivate epidermis,seperti stoma,trikoma,sel

kipas,sistolit,sel silica dan sel gabus.Berikut akan diuraikan modifikasi epidermis yang mempunyai fungsi khusus sesuai dengan organ

tertentu yang diselubunginya pada bagian tumbuhan tertentu.

Jaringan Epidermis Daun

Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata.Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding

luar yang tersusun atas at kutin.

Jaringan Epidermis Batang

Ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula,membentuk bulu sebagai alat perlindungan

Jaringan Epidermis Akar

Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pellindung dan tempat terjadinya difusi osmosis.Untuk itu pada akar terbentuk rambut

akar.Rambut akar merupakan tonjolan epidermis yang berfungsi untuk menyerap air tanah

B. Jaringan Dasar (Parenkima)

Merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan

proses fisiologis.Terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur,terdiri atas sel-sel bersegi banyak.Antara sel yang satu

dengan sel yang lain etrdapat ruang antar sel.Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hamper disetiap bagian

tumbuhan.Contohnya pada batang dan akar,parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks.Parenkim dapat

pula dijumpai sebagai empulur batang.

C. Jaringan Penyokong (Penguat/Mekanik)

Berdasarkan bentuk dan sifatnya,jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

i. Jaringan kolenkim

Terdiri dari sel-sel yang bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup.Dinding selnya mengandung

selulosa,pectin dan hemiselulosa.Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata.Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai

penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba

ii. Jaringan sklerenkim

Jaringan ini terdiri dari sel-sel mati.Dinding selnya sangat tebal,kuat dan mengandung lignin.Menurut bentuknya,sklerenkima dibagi

menjadi dua,yaitu serabut sklerenkima yang berbentuk seperti benang panjang dan sklereida (sel batu).Fungsi sklerenkima adalah
menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa.Sklerenkima juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam seperti pada kulit

biji jarak,buah kenari dan tyempurung kelapa.

iii. Jaringan Gabus

Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang

berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke

arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.

D. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem.

Xilem

Berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun.Pada umumnya sel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal

tersusun dari at lignin.unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal,serabut xilem dan parenkim xilem.Unsur trakeal bertugas dalam

pengangkutan air dan at terlarut didalamnya.Unsur trakeak terdiri dari 2 macam sel yaitu trakea dan trakeid.Trakea tersusun oleh sel-sel

berbentuk tabung yang berhubungan pada ujung-ujungnya.Dinding ujung selnya telah lenyap dan berubah menjadi lubang

perforasi.Trakeid berupa sel lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang.Lubang ini disebut noktah.Serabut xilem

berdinding tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit daripada noktah trakeid.parenkima xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang

masih hidup.Sel-sel parenkima xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan

Floem

Berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.Terdiri atas buluh tapis,unsure-unsur

tapis,sel pengiring,parenkim floem,dan serabut floem.Sel pengiring bersifat hidup diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat

makanan melalui pembuluh tapis.

PERBEDAAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Struktur Batang Dikotil Monokotil

Epidermis Selapis sel pipih yang tersusun rapat dan berfungsi melindungi jaringan Lebih tebal dibandingkan pada tumbuhan dikotil

Epidemis yang pecah diisi dengan jaringan gabus Dilengkapi dengan bulu-bulu

Stele Diantara xylem dan floem terdapat kambium Floem dan xylem diantaranya tidak dijumpai kambium

Empulur merupakan parenkim yang berada ditengah-tengah stele Empulur dihilangkan karena terbentuk rongga

Struktur Akar

Xylem dikelilingi oleh floem Xylem primer ukurannya besar terletak dibagian tengah akar (pusat akar). Sementara xylem primer berukuran

kecil terletak berjejer mengelilingi xylem primer besar. Xylem primer kecil terletak secara bergantian dengan floem primer.

Dilengkapi dengan bulu-bulu

Setiap endodermisnya dilengkapi dengan pita kaspari

TERBENTUKNYA LINGKARAN TAHUN DAN JARI-JARI EMPULUR

Pembentukan kayu oleh cambium pada musim hujan lebih aktif menghasilkan sel-sel yang lebih besar daripada musim kemarau.

Akibatnya, timbul batas perbedaan pada kedua aktivitas pembentukan kayu, dinamakan Lingkaran tahun. Di Negara yang memiliki empat

musim, setiap tahunnya akan didapatkan empat batas lingkaran tahun.


Empulur adalah jaringan parenkima yang berfungsi menyimpan makanan cadangan. Empulur ditemukan pada batang muda.empulur tidak

ditemukan pada batang yang telah tua karena empulur semakin hilang sejalan dengan pertambahan diameter batang.

SIFAT TOTIPOTENSI PADA JARINGAN TUMBUHAN

Sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu

baru.

Contoh sifat totipotensi pada jaringan tumbuhan ialah kultur jaringan. Teknologi kultur jaringan dikembangkan berdasarkan teori sel yang

dikemukakan oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann serta sifat totipotensi sel. Menurut teori sel tersebut, sel merupakan

penyusun suatu individu, sedangkan berdasarkan sifat totipotensi, sel mampu tumbuh serta berkembang menjadi individu sempurna

membentuk jaringan dan organ-organ penyusunnya.

Keuntungan teknologi kultur jaringan bukan hanya membuat individu mirip dengan yang aslinya, tetapi juga dapat menghasilkan individu

dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relative singkat. Selain itu, kultur jaringan dapat digunakan untuk seleksi individu unggul dan

pelestarian individu yang memiliki sifat tertentu.

Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa tehnik yaitu:

1. Meristem culture

2. Pollen dan anther culture

3. Choloroplast culture

4. Somatic cross

by kelompok sfinkter

anggota:

1.Achmad Shidiq

2.Agatsi Wulansatya

3.Anisa Siselia M

4.Putri Irma K

5.Soraya Parlina

Diposkan oleh MR. BIO di 23.40 0 komentar

Jumat, 13 Maret 2009


Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)

Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus

renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi

klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme daridarah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini,

bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke

dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi

di atas ambang normal.


Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi

klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi

dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin

banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa

bertambah.

Dampak

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

 Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot,

penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.

 Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi

kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.

 Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)

 Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).

 Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan

untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.

 Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan

penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed

development) dan berat badan kurang.

Sebab

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat

obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).

Penyembuhan

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan

organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitusinsulin). (akibat kerusakan kelenjar


Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang

mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat

basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum

digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan,

tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.

by : Reyna Dwi P.

Diposkan oleh MR. BIO di 22.14 0 komentar

Minggu, 01 Maret 2009


,,penyakit ginjal,,
PENYAKIT GINJAL

Pada bagian pertama ceramah tersebut kami menggarisbawahi

Tanggal 30 April hari Sabtu yang lalu RS Mediros menyelenggarakan Ceramah Kesehatan rutin untuk masyarakat umum dengan judul Cegah

Gagal Ginjal. Peminat ceramah cukup banyak, dihadiri sekitar 60 peserta (pada kapasitas ruangan biasa sekitar 50 orang). Cukup besar

perhatian dari para peserta tampak melalui banyaknya pertanyaan, sehingga berikut ini dirasakan perlu menyampaikan intisari ceramah

tersebut. Pengasuh.Judul ceramah ”Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya”, ditujukan bagi masyarakat umum dengan

penekanan ceramah pada pencegahan, tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah mendeteksi /menemukan lebih dini/sedini mungkin

penyakit ginjal.

Pada bagian pertama ceramah tersebut, kami menggaris bawahi suatu ungkapan: ”Health is not everything,

but without it everything is nothing”. Bila tidak memiliki kondisi sehat, maka dari kacamata penderita

dunia sekeliling seakan-akan tampak suram. Penyakit ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya

lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang menimbulkan

kerugian yang besar.

Anatomi.

Dijelaskan tentang ginjal yang berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira

sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah

pada tiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan

disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat
(urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui

pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing,

kemudian ke luar melalui Uretra.

Fungsi ginjal.
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah

”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi

cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari

ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Sebagai resume, fungsi ginjal adalah sbb:

1.Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang ”sampah”.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.

4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.

5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.

Penyebab Penyakit Ginjal.

1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis = Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi – Dyslipidemia, SLE: Penyakit Lupus,

Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi – Hyperuricemia – Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis,

Preeklampsia,Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di

atas dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal.

2. Penyakit lokal pada ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) – Glomerulonephritis, Infeksi: kuman – Pyelonephrits, Ureteritis, Batu:

Bakat/ turunan, kelainan proses di ginjal – Nephrolithiasis, Kista: di ginjal – Polcystic Kidney, Trauma: benturan, terpukul, Keganasan –

Kanker – Malignancy, Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.Kumpulan Gejala. Terdapat bermacam-macam penyakit ginjal,

sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan datangnya seorang pasien dengan kumpulan

gejala /sindrom penyakit ginjal sebagai berikut:

1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal ”anjlok”, tidak keluar urin.

2.Nefritis akut: penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin.

3.Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan,

mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas.

4. Sindrom Nefrotik: gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus/ saringan ke urin,

terdapat bengkak muka – kaki – perut, cholesterol naik.

5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal – saluran kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya

pegal pinggang.

6. Gangguan pada Tubulus ginjal.


7. Hipertensi: umumnya tanpa gejala.

8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah di urin.

9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor, striktur / penyempitan.

10.Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala (asymptomatik).

Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin

Lengkap di laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan adanya penyakit ginjal. Gejala penyakit ginjal

dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis.

I. Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing.

Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

II. Kronis: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan

urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu

positif.Penanganan pasien. Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan dini Gagal Ginjal (GG).

2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG.

3. Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan.

4. Perlambat: Melakukan intervensi pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG.

5. Ginjal Sensitif: Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap ginjal, obati infeksi yang ada, atasi

kekurangan cairan misalnya pada muntaber.

6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG.

7. Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.Pencegahan penyakit ginjal.

Prinsip-prinsip pencegahan penyakit ginjal adalah sebagai berikut:

I. Pada orang dengan Ginjal Normal :

A. Pada Individu berisiko: yaitu ada keluarga yang

1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal Polikistik, atau

2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti pedoman

yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas, sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium.

B. Individu yang tanpa risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak normal, Nyeri pinggang, Bengkak

mata / kaki, Infeksi di luar ginjal: leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik /berkepanjangan.II. Pada orang

dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan

(muntaber), Kontrol secara periodikIII. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal Replacement Treatment)
Dr. Nico A. Lumenta,

K.NefroKonsultan Ginjal-Hipertensi

RS Mediros

www.sinarharapan.com

komentar

Waktu saya baca artikel ini,, saya sempat bingung dalam merangkumnya. Soalnya banyak yang penting... Jadi,, saya copy saja semuanya,,

he he...

Ginjal memang organ kecil namun besar perannya.(hoooaaaammm.....) maaf...

saya ngantuk... gini aja pak,, kita berkompromi...

komentarnya menyusul ya pak...

sudah 1/2 12... saya harus tidur,,

maaf ya pak...

by...

dini suci lestari (10)

ndo3n enine

Diposkan oleh MR. BIO di 07.46 0 komentar

Minggu, 22 Februari 2009


INFO BIO

A. TUGAS TERSTRUKTUR XI IPA 9

PB: SITEM EKSRESI

1. Jelaskan fungsi eksresi pada hewan dan manusia!

2. Apakah perbedaannya eksresi, sekresi dan defekasi jelaskan dengan memberi contoh?
3. Zat-zat apa saja yang harus dieksresikan dari tubuh, dan apakah bahaya yang
mungkin terjadi jika zat-zat tersebut tidak segera diekskresikan?

4. Jelaskan sistem ekskresi pada hewan-hewan berikut mengenai alat-alat dan prosesnya
secara singkat (dengan bagan/skema):

a. Hewan bersel satu (Amoeba dan Paramaecium sp)

b. Cacing Planaria dan cacaing tanah

c. Serangga (Belalang).

5. Jelaskan sistem ekskresi pada hewan-hewan berikut mengenai alat-alat dan prosesnya
secara singkat (dengan bagan/skema):

a. Ikan

b. Katak

c. Kadal

d. Burung

6. Sebutkan empat organ eksresi manusia dan jelaskan masing-masing fungsinya!

7. Jelaskan dan gambarkan struktur kulit dan ginjal lengkap dengan bagian dan
fungsinya!

8. Mengapa amonia harus dirubah ke dalam bentuk urea, organ apa yang melakukannya
dan bagaimana prosesnya?Jelaskan.

9. a. Jelaskan proses pembentukan urin dalam ginjal secara rinci lengkap dengan
gambar nefron.

b. Jelaskan perbedaan urin primer, urin sekunder, dan tersier berdasarkan komposisi
zat yang dikandungnya!

10. Jelaskan macam-macam gangguan pada sistem eksresi dan teknologi yang digunakan
untuk menanggulangi jenis-jenis gangguan tersebut!

B. TUGAS MANDIRI
1. Carilah artikel dari surat kabar, majalah kesehatan dan internet mengenai kelainan
pada alat ekskresi dan buat ringkasan serta komentar dari artikel tersebut!
Cantumkan sumbernya dengan lengkap dan masukan di blog kelasmu!

2. Buatlah tulisan singkat tentang berbagai teknologi untuk mengobati kelainan dan
penyakit pada sistem ekskresi!untuk mendapatkan informasi tersebut, kalian
deapat mencari informasi melalui internet, buku-buku, majalah kesehatan, dan
berbagai sumber lainnya.Masukan di blog kelasmu!

TUGAS A DILAKSANAKAN PADA HARI JUMAT, 27-2-2009, DIPERIKSA SENIN, 2-3-


2009 SEBELUM ULANGAN SISTEM RESPIRASI TUGAS B DIPERIKSA SEMINGGU
KEMUDIAN.

Diposkan oleh MR. BIO di 19.19 0 komentar

Selasa, 27 Januari 2009


INFO BIO

1. TERIMA KASIH KALIAN TELAH MELAKSANAKAN TUGAS CUKUP BAIK


2. SELANJUTNYA, BUATLAH TUGAS SEEFEKTIF MUNGKIN SESUAI PETUNJUK
3. USAHAKAN TAMPILAN SEMENARIK MUNGKIN KARENA TERMASUK PENILAIAN
4. JIKA ADA INFO TERBARU , MASUKAN KE BLOG INI ASAL SERSUAI DENGAN
MATERI YANG DIAJARKAN, KALIAN AKAN MENDAPAT POIN DAN SEGERA
LAPORKAN JIKA TELAH MENGISINYA (NILAI AKAN BAIK JIKA HASIL KARYA
SENDIRI, JANGAN LUPA CANTUMKAN SUMBERNYA DENGAN LENGKAP).
5. SELAIN MATERI PELAJARAN, JADIKAN BLOG INI SEBAGAI SARANA
PEMBANGKIT MOTIVASI BELAJAR DI ANTARA KALIAN, DENGAN CARA SALING
MENASIHATI SATU SAA LAIN SEMOGA MENJADI KEBAIKAN BUAT KITA SEMUA
6. JANGAN LUPA TETAP JAGA KEKOMPAKAN, KEBERSAMAAN, TANGGUNG JAWAB
DAN AKHLAKUL KARIMAH...KARENA ITULAH YANG AKAN MEMBUAT KALIAN SUKSES
MERAIH HIDUP DI MASA YANG AKAN DATANG, DISAMPING TETAP BERIKHTIAR DAN
BERDO`A!!
SELAMAT BELAJAR!! PAGIII!!!JAGA TANAMAN CIPTAKAN "GREEN CLASS" BIAR
NYAMAN..!
(GURUMU: DRS. UUS SUHARA)"TIADA HARI TANPA PENINGKATAN
KUALITAS HIDUP"

Diposkan oleh MR. BIO di 09.05 0 komentar

Jumat, 13 Maret 2009


Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)
Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus

renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi

klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme daridarah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini,

bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke

dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi

di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi

klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi

dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin

banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa

bertambah.

Dampak

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

 Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot,

penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.

 Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi

kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.

 Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)

 Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).

 Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan

untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.

 Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan

penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed

development) dan berat badan kurang.

Sebab

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat

obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).
Penyembuhan

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan

organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitusinsulin). (akibat kerusakan kelenjar

Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang

mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat

basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum

digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan,

tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.

by : Reyna Dwi P.

Diposkan oleh MR. BIO di 22.14 0 komentar

Minggu, 01 Maret 2009


,,penyakit ginjal,,
PENYAKIT GINJAL

Pada bagian pertama ceramah tersebut kami menggarisbawahi

Tanggal 30 April hari Sabtu yang lalu RS Mediros menyelenggarakan Ceramah Kesehatan rutin untuk masyarakat umum dengan judul Cegah

Gagal Ginjal. Peminat ceramah cukup banyak, dihadiri sekitar 60 peserta (pada kapasitas ruangan biasa sekitar 50 orang). Cukup besar

perhatian dari para peserta tampak melalui banyaknya pertanyaan, sehingga berikut ini dirasakan perlu menyampaikan intisari ceramah

tersebut. Pengasuh.Judul ceramah ”Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya”, ditujukan bagi masyarakat umum dengan

penekanan ceramah pada pencegahan, tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah mendeteksi /menemukan lebih dini/sedini mungkin

penyakit ginjal.

Pada bagian pertama ceramah tersebut, kami menggaris bawahi suatu ungkapan: ”Health is not everything,

but without it everything is nothing”. Bila tidak memiliki kondisi sehat, maka dari kacamata penderita

dunia sekeliling seakan-akan tampak suram. Penyakit ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya

lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang menimbulkan

kerugian yang besar.


Anatomi.

Dijelaskan tentang ginjal yang berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira

sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah

pada tiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan

disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat

(urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui

pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing,

kemudian ke luar melalui Uretra.

Fungsi ginjal.
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah

”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi

cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari

ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Sebagai resume, fungsi ginjal adalah sbb:

1.Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang ”sampah”.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.

4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.

5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.

Penyebab Penyakit Ginjal.

1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis = Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi – Dyslipidemia, SLE: Penyakit Lupus,

Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi – Hyperuricemia – Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis,

Preeklampsia,Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di

atas dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal.

2. Penyakit lokal pada ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) – Glomerulonephritis, Infeksi: kuman – Pyelonephrits, Ureteritis, Batu:

Bakat/ turunan, kelainan proses di ginjal – Nephrolithiasis, Kista: di ginjal – Polcystic Kidney, Trauma: benturan, terpukul, Keganasan –

Kanker – Malignancy, Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.Kumpulan Gejala. Terdapat bermacam-macam penyakit ginjal,

sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan datangnya seorang pasien dengan kumpulan

gejala /sindrom penyakit ginjal sebagai berikut:

1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal ”anjlok”, tidak keluar urin.

2.Nefritis akut: penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin.

3.Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan,

mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas.


4. Sindrom Nefrotik: gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus/ saringan ke urin,

terdapat bengkak muka – kaki – perut, cholesterol naik.

5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal – saluran kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya

pegal pinggang.

6. Gangguan pada Tubulus ginjal.

7. Hipertensi: umumnya tanpa gejala.

8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah di urin.

9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor, striktur / penyempitan.

10.Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala (asymptomatik).

Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin

Lengkap di laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan adanya penyakit ginjal. Gejala penyakit ginjal

dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis.

I. Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing.

Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

II. Kronis: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan

urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu

positif.Penanganan pasien. Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan dini Gagal Ginjal (GG).

2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG.

3. Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan.

4. Perlambat: Melakukan intervensi pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG.

5. Ginjal Sensitif: Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap ginjal, obati infeksi yang ada, atasi

kekurangan cairan misalnya pada muntaber.

6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG.

7. Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.Pencegahan penyakit ginjal.

Prinsip-prinsip pencegahan penyakit ginjal adalah sebagai berikut:

I. Pada orang dengan Ginjal Normal :

A. Pada Individu berisiko: yaitu ada keluarga yang

1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal Polikistik, atau

2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti pedoman

yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas, sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium.
B. Individu yang tanpa risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak normal, Nyeri pinggang, Bengkak

mata / kaki, Infeksi di luar ginjal: leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik /berkepanjangan.II. Pada orang

dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan

(muntaber), Kontrol secara periodikIII. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal Replacement Treatment)

Dr. Nico A. Lumenta,

K.NefroKonsultan Ginjal-Hipertensi

RS Mediros

www.sinarharapan.com

Minggu, 22 Februari 2009


INFO BIO

A. TUGAS TERSTRUKTUR XI IPA 9

PB: SITEM EKSRESI

1. Jelaskan fungsi eksresi pada hewan dan manusia!

2. Apakah perbedaannya eksresi, sekresi dan defekasi jelaskan dengan memberi contoh?

3. Zat-zat apa saja yang harus dieksresikan dari tubuh, dan apakah bahaya yang
mungkin terjadi jika zat-zat tersebut tidak segera diekskresikan?

4. Jelaskan sistem ekskresi pada hewan-hewan berikut mengenai alat-alat dan prosesnya
secara singkat (dengan bagan/skema):

a. Hewan bersel satu (Amoeba dan Paramaecium sp)

b. Cacing Planaria dan cacaing tanah

c. Serangga (Belalang).

5. Jelaskan sistem ekskresi pada hewan-hewan berikut mengenai alat-alat dan prosesnya
secara singkat (dengan bagan/skema):

a. Ikan

b. Katak

c. Kadal
d. Burung

6. Sebutkan empat organ eksresi manusia dan jelaskan masing-masing fungsinya!

7. Jelaskan dan gambarkan struktur kulit dan ginjal lengkap dengan bagian dan
fungsinya!

8. Mengapa amonia harus dirubah ke dalam bentuk urea, organ apa yang melakukannya
dan bagaimana prosesnya?Jelaskan.

9. a. Jelaskan proses pembentukan urin dalam ginjal secara rinci lengkap dengan
gambar nefron.

b. Jelaskan perbedaan urin primer, urin sekunder, dan tersier berdasarkan komposisi
zat yang dikandungnya!

10. Jelaskan macam-macam gangguan pada sistem eksresi dan teknologi yang digunakan
untuk menanggulangi jenis-jenis gangguan tersebut!

B. TUGAS MANDIRI

1. Carilah artikel dari surat kabar, majalah kesehatan dan internet mengenai kelainan
pada alat ekskresi dan buat ringkasan serta komentar dari artikel tersebut!
Cantumkan sumbernya dengan lengkap dan masukan di blog kelasmu!

2. Buatlah tulisan singkat tentang berbagai teknologi untuk mengobati kelainan dan
penyakit pada sistem ekskresi!untuk mendapatkan informasi tersebut, kalian
deapat mencari informasi melalui internet, buku-buku, majalah kesehatan, dan
berbagai sumber lainnya.Masukan di blog kelasmu!

TUGAS A DILAKSANAKAN PADA HARI JUMAT, 27-2-2009, DIPERIKSA SENIN, 2-3-


2009 SEBELUM ULANGAN SISTEM RESPIRASI TUGAS B DIPERIKSA SEMINGGU
KEMUDIAN.

Diposkan oleh MR. BIO di 19.19 0 komentar

Minggu, 21 September 2008


remedial bab 1 sel oleh trian sukma ( 36 )
BAB I
SEL

1. pengertian sel

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung

di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau

dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar

bagi hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh

masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan

kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota

beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

a. membran sel

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-

organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan

tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua

molekul dapat melalui membran sel.

b. sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel berupa koloid yang melarutkan berbagai macam hara (nutrien) dan tempat berlangsungnya banyak

reaksi kimia untuk membentuk energi dan menyimpan energi.

Sitoplasma adalah zat separuh cairan lekat dan kental dan berada di dalam membran plasma. Sitoplasma adalah bagian non-

nukleus dariprotoplasma. Komponen cair sitoplasma adalah sitosol, yang termasukion dan makromolekul yang dapat larut,

contohnya enzim. Isi tidak larut sitoplasma termasuk organel dan sitoskeleton. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan

maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.

c. inti sel

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada seleukariotik. Organel ini mengandung sebagian

besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosombersama dengan beragam

jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk

menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk

mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,

tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan

diakhiri. Nukleus merupakan organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan

dijabarkan lebih detil oleh ahli botani Skotlandia,Robert Brown pada tahun 1831.

2. perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Sel tumbuhan Sel hewan

Sel tumbuhan lebih besar daripada sel


Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
hewan.

Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap.

Mempunyai dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel.


Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil.

Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel


Mempunyai vakuola atau rongga sel yang
beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola(tapi tidak
besar.
sebesar yang dimiliki tumbuhan).

Menyimpan tenaga dalam bentuk biji


Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen.
(granul) kanji.

Tidak Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.

Diposkan oleh MR. BIO di 07.11

1 komentar:

ABOUT BIOLOGY mengatakan...

TUGAS YANG KAMU BUAT CUKUP BAIK, SEMOGA BERMANFAAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BERIKUTNYA

BIOLOGY

Rabu, 17 September 2008


Remed bab jaringan(George a)

Jaringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya

1. Jaringan Primer

jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer(Prokambium = meristem primer). Contoh jaringan primer misalnya

epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan empulur.

2. Jaringan sekunder

Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder). Pertumbuhannya disebut

pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dandikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :

a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.

b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.

c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.

d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun


1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.

a. Ciri-ciri epidermis:

 Letak sel rapat,Selnya hidupTidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata. Tidak dapat ditembus air dari

luar, kecuali epidermis akar muda.Dapat ditembus udara. Dalam hal tertentu epidermis dapat

menguapkan air.

b. Fungsi epidermis:

 Sebagai pelindung.Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.Untuk keluar masuknya O2 dan

CO2. Epidermis daun untuk trasnpirasi.

c. Modifikasi epidermis:

 Stomata,Bulu,daun,Bulu akar

2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)

Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.

a. Ciri-ciri jaringan parenkim:

 Selnya hidup,Dinding sel tipis,Letak sel tidak merapat,Ukuran sel besar

Contoh jaringan Parenkim adalah:

 Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.

 Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim disebut juga dengan daging

daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang).

b. Fungsi Parenkim:

 Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.

 Untuk transportasi ekstrafasikuler.

 Tempat penyimpanan makanan cadangan.

3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang

Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.


Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:

a. Jaringan Kolenkim:

 Selnya hidup,indingnya selulosa

Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.

b. Jaringan sklerenkim:

 Selnya matiDindingnya lignin (zat kayu).

Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):

 Bentuk bulat pendek,tahan tekanan Lignin

2. Sklerenkim:

 Selnya mati,Bentuknya panjang,Tahan tarikan

4. Jaringan gabus

Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar membentuk felem (mati) dan ke

arah dalam membentuk feloderm (hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak

kehilangan air terlalu banyak.

5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem tersusun oleh sel-sel:

a. Tracheid:

 Selnya mati,Dindingnya lignin,Penyekatnya miring berpori

b. Trachea:

 Selnya mati ,Dindingnya lignin, Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

 Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air,Mengokohkan tumbuhan


Pembuluh floem (tapis):

 Selnya hidup tak berinti,Berdinding selulosa,Sekatnya berpori

Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan
floem akan berbentuk ikatan pembuluh.

Type-type ikatan pembuluh:

1. Konsentris

 Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.

 Amfkribal bila floem mengelilingi xilem

contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.

2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam.

 Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.

 Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil

3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti bintang.

contoh pada akar dikotil.

4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.

contoh pada akar monokotil.

C. Sistem organ pada Tumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah, dan biji.

1. Akar Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, terutama untuk menegakkan

batang. Akar berasal dari titik tumbuh.

Fungsi akar:

a. Untuk melekatkan dan menambatkan tubuh tanaman,Untuk menyerapkan air dan zat hara.,Tempat untuk penyimpanan

cadangan makanan bagi tumbuhan tertentu.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis,Korteks,Endodermis,Stele (silinder pusat)


2. Batang

Batang merupakan organ pokok, yang berasal dari titik tumbuh pada jaringan embrional dan mempunyai susunan sebagai

berikut:

a. Epidermis,Korteks ,Floeterma pada, Stele

3. Daun

Daun merupakan organ yang paling luas permukaannya dan dapat menyelenggarakan proses fotosintesis serta transpirasi/

evaporasi (penguapn). Daun termasuk organ pokok.

Bagian-bagian daun:

a. Belahan daun ,Tangkai daun,Pelepah daun

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis ,Korteks daun disebut mesofil (terdiri atas palisade dan spora),Stele (silinder pusat) (terdiri atas xilem dan

floem)

 jawaban Soal-Soal yang salah ….

1.Jaringan apa yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan pada buah dan
biji?

Jawaban: Parenkim

2.Bagian mana pada epidermis yang mengandung klorofil?

Jawaban: Sel penutup stomata

3.Jaringan apa yang memiliki protoplas?

Jawaban: Klorenkim

4.Sebutkan bagian yang terloihat pabila batang dipotong secara melintang…

Jawaban: Epidermis.korteks,stele

5.Bagian apa saja yang dibuang pabila kita melakukan pembelahan?

Jawaban: Epidermis,korteks,floem
6.Jaringan apa yang dapat digunakan untuk membuat meja?

Jawaban: Jaringan penguat

7.Dinamakan apa cambium tang terbentuk di bagian bawah epidermis/

Jawaban: Felogen

8.Pabila bagian tersebut membelah ke arah dalam disebut apa?

Jawaban:Feloderma

9.Pabila bagian tersebut membelah ke arah luar disebut apa?

Jawaban: Felem

10.Bagian apa pada epidermis batang yang bertugas melindungi batang dari

Kekeringan?

Jawaban: Kutikula

11.Pada gambar ..Apa fungsi dari sel penjaga?

Jawaban: Sebagai tempat masuk dan keluarnya udara

12.Apa fungsi dari jaringan spons?

Jawaban: Sebagai tempat cadangan makanan

13.Apa fungsi xylem pada gambar?

Jawaban : Sebagai sirkulasi air dan mineral dari akar

14. Apa nama bagian dari stele yang berfungsi membentuk cabang-cabang akar

Jawaban: Periskel

15.Apa bagian pada akar yang berfungsi memperluas bidang penyerapan?

Jawaban:Rambut akar…

George a/16
Diposkan oleh MR. BIO di 03.55

Selasa, 23 September 2008


JARINGAN TUMBUHAN rose fatmadewi (32)

_____________________________________________________________________

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Pengantar

Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh

beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan

kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap

jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

Definisi Jaringan

Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung

untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.

Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan

menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan

air dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan

yaitu organ akar, organ batang maupun daun.

Macam Jaringan

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk , struktur, dan fungsi sehingga mudah dikenali.
Jaringan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Jaringan Maristem

Jaringam meristem adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel yang

menyusun jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar,vakuola berukuran

kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk kubus.

Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan

meristem dan disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem

disebut derivatif atau turunan.

Meristem Sekunder

Berdasarkan asal pembentukannya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Promeristem.
2. Meristem primer.

3. Meristem skunder.

Promeristem adalah jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio.

Meristem primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih membelah. Pada umumnya

jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi.

Meristem skunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer.Contoh jaringan meristem skunder yaitu

kambium.

Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.

Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan

Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).

Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa

pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan

kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel

untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang

terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh

tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar

menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem

yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar

dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada

pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

Jaringan Permanen
Jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik. Jaringan non meristematik yaitu jaringan yang sel-selnya tidak

membelah lagi. Jaringan permanen dibentuk dari hasil defensiasi sel-sel meristem, yang terdiri dari meristem primer dan meristem

skunder.

Yang termasuk jaringan permanen :

a. Jaringan epidermis.

b. Jaringan parenkim.

c. Jaringan penyokong.

d. Jaringan pengangkut.

e. Jaringan gabus.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji ).

Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:

1. Tersusun dari sel-sel hidup.

2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan

epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel

kipas, sel kersik (sel silika).

Jaringan Parenkim

Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar karena sebagai

penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Ciri-ciri jaringan parenkim adalah :

* Terdiri dari sel-sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis.

* Bentuk sel parenkim segi enam.

* Memiliki banyak vakuola.

* Mampu bersifat meristematik.

* Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak rapat.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim).

2. Parenkim penimbun.

3. Parenkim air

4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).

1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola,
bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.

3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering

(xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.

4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar.

Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Disebut juga

jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi. Jaringan penyokong

terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh muda.

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas, makin sederhana

deferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim.

Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim

tersusun oleh eel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada sel

kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang.

Sel sklerenkim dibedakan menjadi dua bentuk yaitu serat (fiber) dan sklereid.

Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun,

serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada

tumbuhan terdiri dari xilem dan floem.

Xilem atau pembuluh kayu adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnnya mengalami penebalan dari zat

kayu.

Xilem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur pembuluh.

Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup dengan tipe yang berbeda.

Floem tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ).

Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh

kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut

feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan merupakan sel-sel mati,

dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air ).

Rabu, 24 September 2008


pertanyaan bab 2 jaringan oleh trian sukma ( 36 )
pertanyaan !

1. kumpulan sel disebut ...

jaringan

2. jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional adalah ...

jaringan meristem

3. kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem) adalah ...

kambium vaskuler

4. kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan adalah ...

kambium intervaskuler

5. jaringan yang telah mengalami deferensiasi disebut ...

jaringan dewasa

6. jaringan yang berfungsi melindungi jaringan yang lainnya adalah ...

jaringan epidermis

7. contoh modifikasi dari epidermis adalah ...

trikoma , duri , stomata , dll

8. jaringan yang berfungsi memperkuat kedudukan jaringan yang lain adalah ...

jaringan parenkim

9. parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil adalah ...

klorenkim

10. parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung adalah ...

aerenkim
11. jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan

tersusun atas sel-sel yang hidup ...

kolenkim

12. jaringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat adalah ...

skelerenkim

13. sel penyusun xylem adalah ....

trakeid, trakea dan parenkim xylem

14. bila xylem dan phloem terdapat kambium disebut ...

kolateral terbuka

15. bila xylem dan phloem tidak terdapat kambium disebut ...

kolateral tertutup

16. letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem disebut ...

amfixribal

17. letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem disebut ...

amfivasal

18. jaringan gabus dibentuk oleh ...

felogen

Selasa, 23 September 2008


remedial BAB 2 Agitha Navtalie (03)
STRUKTUR TUMBUHAN

Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan

struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
A. Jaringan
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah ataubersifat embrional.
Ciri-ciri :

- bentuk dan ukuran selnya sama

- dinding selnya tipis

- Selnya penuh dengan protoplasma

- Isi sel tidak mengandung zat makanan

Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Promeristem

Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.

b. Meristem primer

Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah diri, sehingga merupakan
lanjutan dari pertumbuhan embrio.
Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem apikal. Aktivitasnya mengakibatkan batang dan

akar tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer.Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan monokotil.

c. Meristem sekunder

Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primeryang telah mengadakan diferensiasi. Terdapat
padakambium dan kambium gabus. Aktivitasnya meng-akibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang

bertambah besar. Ditemukan pada tumbuhan dikotil.

Ada 2 macam kambium :

- Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem).

- Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.

2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)

Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dantidak meristematis lagi (tidak tumbuh dan
memperbanyak diri).

Ciri-ciri :

- sel-selnya sudah tidak membelah

- bentuknya tetap

- vakoula besar

- dinding sel sudah mengalami penebalan

Macam-macam jaringan permanen, meliputi :

a. Epidermis

Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan

bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lainmaka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti

rambut (trikoma), duri, dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan

zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.

Ciri-ciri :

- terdiri atas satu lapis sel

- tidak berklorofil

- susunan sel rapat

- tidak ada ruang antar sel

- dinding sel sangat tipis


Gb.

b. Parenkim (jaringan dasar)

Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan

dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan

baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.

Ciri-ciri :

- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis

- sel hidup dan mengandung klorofil

- banyak mengandung rongga antar sel

- banyak mengandung vakuola

- letak selnya tidak rapat

Macam-macam jaringan parenkim :

- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnyamengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan

pagar) dan parenkim spon (bunga karang).

- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.

- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air

- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.

- parenkim untuk transportasi

c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang

Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan
kuat.
Jaringan penunjang dibedakan menjadi :

- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-

sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.

Contoh : pada batang bayam

- sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu ( lignin) sehingga bersifat

lebih kuat.

Ada 2 macam sklerenkim :

- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari

- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.

d. Jaringan Pengangkut

Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta

mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.

Jaringan pengangkut terdiri dari :

- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu.

Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun

- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian

kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel pengiring.

Fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

Xylem dan phloem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut, antara lain :

a. Ikatan pembuluh kolateral


Adalah ikatan pembuluh yang tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya bersebelahan di dalam satu jari-jari.

Xylem sebelah dalam dan phloem sebelah luar.

- kolateral terbuka : bila xylem dan phloem terdapat kambium. Misal pada batang dikotil.

- kolateral tertutup : bila xylem dan phloem tidak terdapat kambium. Misal pada batang monokotil.

b. Ikatan pembuluh radial

Adalah ikatan pembuluh dengan phloem dan xylem yang letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-

jari yang sama. Misal pada akar.

c. Ikatan pembuluh konsentris

Adalah ikatan pembuluh yang xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.

- amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem

- amfivasial : letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem

d. Ikatan pembuluh bikolateral

Sama dengan kolateral tetapi phloem terdapat di sisi luar dan dalam.

e. Jaringan Gabus

Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya
agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium

gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang

dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.

B. Organ Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan lain untuk membentuk suatu

organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Akar

Batang organ pokok

Daun

Bunga

Buah organ khusus

Biji

Duri

Sulur organ tambahan

Rambut

1. Akar (radiks)

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar (kaliptra) di mana pada dinding sel

sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan menembus tanah.

Fungsi akar :

- menyerap air dan zat makanan

- memperkokoh berdirinya batang

- menyimpan cadangan makanan

- alat perkembangbiakan vegetatif

- bernafas (akar nafas)

Sistem perakaran :

- akar serabut, pada monokotil


- akar tunggang, pada dikotil

Struktur akar :

a. Struktur luar :

- rambut akar, merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas daerah penye-rapan mineral

dan air.

- tudung akar (kaliptra), melindungi sel-sel meristem di ujung akar

b. Struktur dalam :

- epidermis, sel berdinding tipis, tersusun rapat, tetapi mudah dilalui air. Sebagian selnya mengalami modifikasi

menjadi bulu-bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan. Dinding sel tidak dilapisi kutikula.

- korteks, letaknya disebelah dalam epidermis, tersusun atas beberapa lapis sel yang tidak teratur dan banyak

ruang antar sel yang penting untuk pertukaran udara.

- endodermis, merupakan lapisan pemisah antara kortek dengan stele. Dinding selnya mengalami penebalan gabus

(suberin) yang membentuk rangkaian pita yang disebut pita kaspari.

- stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri atas jaringan :

Perisikel/ perikambium, merupakan lapisan terluar stele yang berperan dalam pembentukan cabang akar.

Berkas pengangkutan (vaskuler)

Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi di antara vasis disebut empulur.

2. Batang (caulis)

Fungsi :

- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.

- alat perkembangbiakan vegetatif

- alat penyimpan bahan makanan cadangan

- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah

a. Batang dikotil, tersusun atas jaringan :

- epidermis

- korteks (kulit pertama)

- stele (silinder pusat), terdapat :

- perisikel/ perikambium

- berkas pengangkutan

- empulur

b. Batang monokotil, tersusun atas jaringan :

- epidermis

- korteks

- stele

Batas antara korteks dengan stele tidak jelas. Setiap berkas pengangkut dilindungi oleh sarung skleremkim.

3. Daun (folium)

Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun

merupakan tempat penting untuk fotosintesis.

Fungsi :

- sebagai tempat fotosintesis


- sebagai alat penguapan (evaporasi)

- sebagai tempat menyimpan bahan makanan

- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif

Organ daun tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan berkas pengangkut.

a. Epidermis

- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya

- Terdapat lapisan kutikula (lilin)

- Sebagian mengalami modifikasi menjadi sel penutup pada stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas dan uap

air

- Tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup

b. Parenkim

- Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade(jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang

keduanya membentuk daging daun (mesofil).

Jaringan palisade berbentuk tiang, tersusun rapat dan biasanya terdapat pada bagian atas daun. Daun yang

memiliki dua lapis jaringan palisade pada kedua permukaan disebut daun isobilateral.

Jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel yang tidak teratur dan terdapat rongga udara antar sel. Rongga

tersebut berfungsi untuk pertukaran gas.

- Banyak mengandung klorofil dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis

c. Berkas pengangkut

- Terdiri atas xylem dan phloem

- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang

- Berkas pengangkut akan berakhir pada celah kecil pada ujung atau tepi daun disebut hidatoda.

4. Bunga (flos)

Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat

reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :

- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi

melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan.

- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga.

- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)

- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil)

Bunga yang memiliki semua bagian di atas disebut bunga lengkap. Jika memiliki putik dan benang sari disebut bunga

sempurna. Jika hanya memiliki putik saja disebut bunga betina dan kalau hanya memiliki benang sari saja

disebutbunga jantan.

5. Buah

Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebutpenyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang

sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.

6. Biji (sperm)

Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.

Contoh Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan feloderm? Feloderm adalah jaringan gabus yang terbentuk ke arah dalam.

2. Apa fungsi tudung akar/kaliptra? Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi titik tumbuh meristem dan

mengurangi gesekan antara ujung akar dan butiran tanah.

3. Apa yang dimaksud sel kersik? Sel Kersik adalah sel epidermis yang berisi kristal kersik (disebut juga sel silika). Contoh pada tebu, sel-sel

tersebut membuat batang tebu keras.

4. Pita caspary terjadi akibat apa? Pita caspary terjadi akibat penebalan dinding sel-sel endodermis secara radial dan vertikal dengan

penambahan materi suberin.

5. Sebutkan perbedaan spina asli dan palsu! Spina asli adalah duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele, sedangkan spina palsu dibentuk

oleh jaringan bawah epidermis, yaitu pada korteks batang.

Senin, 22 September 2008


Jaringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya

1. Jaringan Primer

jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer(Prokambium = meristem primer). Contoh

jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan

empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang, batang

menjadi tinggi dan daun menjadi lebar.

2. Jaringan sekunder

Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder).

Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh

sekunder meliputi :

a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem

sekunder.

b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.

c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.

d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.

a. Ciri-ciri epidermis:

· Letak sel rapat

· Selnya hidup
· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.

· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.

· Dapat ditembus udara.

· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

b. Fungsi epidermis:

· Sebagai pelindung.

· Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.

· Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.

· Epidermis daun untuk trasnpirasi.

c. Modifikasi epidermis:

· Stomata

· Bulu daun

· Bulu akar

2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)

Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.

a. Ciri-ciri jaringan parenkim:

· Selnya hidup

· Dinding sel tipis

· Letak sel tidak merapat

· Ukuran sel besar

Contoh jaringan Parenkim adalah:

· Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.


· Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim

disebut juga dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan

tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang).

b. Fungsi Parenkim:

· Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.

· Untuk transportasi ekstrafasikuler.

· Tempat penyimpanan makanan cadangan.

3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang

Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.

Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:

a. Jaringan Kolenkim:

· Selnya hidup

· Dindingnya selulosa

Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.

b. Jaringan sklerenkim:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin (zat kayu).

Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):

· Bentuk bulat pendek

· Tahan tekanan

· Lignin

Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari.

2. Sklerenkim:
· Selnya mati

· Bentuknya panjang

· Tahan tarikan

Misalnya pada permukaan batang.

4. Jaringan gabus

Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar

membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm (hidup). Jaringan ini berfungsi

untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak kehilangan air terlalu banyak.

5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem

tersusun oleh sel-sel:

a. Tracheid:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin

· Penyekatnya miring berpori

b. Trachea:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin

· Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

· Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air

· Mengokohkan tumbuhan

Pembuluh floem (tapis):


· Selnya hidup tak berinti

· Berdinding selulosa

· Sekatnya berpori

Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik


(hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem
akan berbentuk ikatan pembuluh.

Type-type ikatan pembuluh:

1. Konsentris

· Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.

· Amfkribal bila floem mengelilingi xilem

contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.

2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam.

· Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.

· Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil

3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti

bintang.

contoh pada akar dikotil.

4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.

contoh pada akar monokotil.

C. Sistem organ pada Tumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah,

dan biji.

1. Akar

Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, terutama

untuk menegakkan batang. Akar berasal dari titik tumbuh.

Fungsi akar:
a. Untuk melekatkan dan menambatkan tubuh tanaman.

b. Untuk menyerapkan air dan zat hara.

c. Tempat untuk penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan tertentu.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis

d. Stele (silinder pusat)

2. Batang

Batang merupakan organ pokok, yang berasal dari titik tumbuh pada jaringan embrional dan

mempunyai susunan sebagai berikut:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Floeterma pada angiospermae; pada gymnospermae tidak ada

d. Stele

3. Daun

Daun merupakan organ yang paling luas permukaannya dan dapat menyelenggarakan proses

fotosintesis serta transpirasi/ evaporasi (penguapn). Daun termasuk organ pokok.

Bagian-bagian daun:

a. Belahan daun (lamina=folium)

b. Tankai daun (petiolus)

c. Pelepah daun (vagina) terdapat pada bagian yang membungkus batang.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:


a. Epidermis

b. Korteks daun disebut mesofil (terdiri atas palisade dan spora)

c. Stele (silinder pusat) (terdiri atas xilem dan floem)

Diposkan oleh MR. BIO di 20.51

Selasa, 23 September 2008


remedial bab 2 jaringan oleh trian sukma ( 36 )
BAB II

JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR TUMBUHAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul

membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang

membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

1. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.

Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.

Contoh: ujung batang, ujung akar.

Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.

Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.

Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.


2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan

jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

2. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan

yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis

untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.

Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga

udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian

tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh

tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu

dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea

dan trakeid.

Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap

air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus ataufelogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup

yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

Diposkan oleh MR. BIO di 08.37

Selasa, 23 September 2008


Agitha Navtalie (03) BAB 2 Struktur dan Fungsi Tumbuhan
STRUKTUR TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri
atas jaringan meristem dan permanen.
A. Jaringan
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional .
Ciri-ciri :
- bentuk dan ukuran selnya sama
- dinding selnya tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada
dalam masa embrional.
b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah
diri, sehingga merupakanlanjutan dari pertumbuhan embrio.
Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem apikal.
Aktivitasnya mengakibatkan batang dan akar tumbuh
memanjangdisebut pertumbuhan primer. Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
monokotil.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah
mengadakan diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus. Aktivitasnya
meng-akibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang bertambah
besar. Ditemukan pada tumbuhan dikotil.
Ada 2 macam kambium :
- Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di
antara phloem dan xylem).
- Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas
pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)
Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis
lagi (tidak tumbuh dan memperbanyak diri).
Ciri-ciri :
- sel-selnya sudah tidak membelah
- bentuknya tetap
- vakoula besar
- dinding sel sudah mengalami penebalan
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a. Epidermis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan,
seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi
jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut
(trikoma), duri, dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan
lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi
untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri :
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis
b. Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan
yang lain. Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang
terdapat hampir di semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada
akar, batang, daun, biji maupun buah.
Ciri-ciri :
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil. Misal
: parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk
mengapung.
- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
- parenkim untuk transportasi
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat.
Jaringan penunjang dibedakan menjadi :
- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu
yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas
sel-sel yang hidup.
Contoh : pada batang bayam
- sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari
zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat.
Ada 2 macam sklerenkim :
- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.
d. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasihasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke
daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim
xylem. Terdapat pada bagian kayu.
Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan
dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem
terdapat sel pengiring.
Fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Xylem dan phloem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut, antara lain :
a. Ikatan pembuluh kolateral
Adalah ikatan pembuluh yang tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya
bersebelahan di dalam satu jari-jari. Xylem sebelah dalam dan phloem sebelah
luar.
- kolateral terbuka : bila xylem dan phloem terdapat kambium. Misal pada
batang dikotil.
- kolateral tertutup : bila xylem dan phloem tidak terdapat kambium. Misal
pada batang monokotil.
b. Ikatan pembuluh radial
Adalah ikatan pembuluh dengan phloem dan xylem yang letaknya bersebelahan,
tetapi tidak berada di dalam jari-jari yang sama. Misal pada akar.
c. Ikatan pembuluh konsentris
Adalah ikatan pembuluh yang xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.
- amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
- amfivasial : letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem
d. Ikatan pembuluh bikolateral
Sama dengan kolateral tetapi phloem terdapat di sisi luar dan dalam.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat
di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan . Pada
tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel
hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-
sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.
B. Organ Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama
jaringan lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa
akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Akar
Batang organ pokok
Daun
Bunga
Buah organ khusus
Biji
Duri
Sulur organ tambahan
Rambut
1. Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar
(kaliptra) di mana pada dinding sel sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan
menembus tanah.
Fungsi akar :
- menyerap air dan zat makanan
- memperkokoh berdirinya batang
- menyimpan cadangan makanan
- alat perkembangbiakan vegetatif
- bernafas (akar nafas)
Sistem perakaran :
- akar serabut, pada monokotil
- akar tunggang, pada dikotil
Struktur akar :
a. Struktur luar :
- rambut akar, merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi
memperluas daerah penye-rapan mineral dan air.
- tudung akar (kaliptra), melindungi sel-sel meristem di ujung akar
b. Struktur dalam :
- epidermis, sel berdinding tipis, tersusun rapat, tetapi mudah dilalui air.
Sebagian selnya mengalami modifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk
memperluas bidang penyerapan. Dinding sel tidak dilapisi kutikula.
- korteks, letaknya disebelah dalam epidermis, tersusun atas beberapa lapis sel
yang tidak teratur dan banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran
udara.
- endodermis, merupakan lapisan pemisah antara kortek dengan stele. Dinding
selnya mengalami penebalan gabus (suberin) yang membentuk rangkaian pita
yang disebut pita kaspari.
- stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri atas
jaringan :
Perisikel/ perikambium, merupakan lapisan terluar stele yang berperan dalam
pembentukan cabang akar.
Berkas pengangkutan (vaskuler)
Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi di antara vasis
disebut empulur.
2. Batang (caulis)
Fungsi :
- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
- alat perkembangbiakan vegetatif
- alat penyimpan bahan makanan cadangan
- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
a. Batang dikotil, tersusun atas jaringan :
- epidermis
- korteks (kulit pertama)
- stele (silinder pusat), terdapat :
- perisikel/ perikambium
- berkas pengangkutan
- empulur
b. Batang monokotil, tersusun atas jaringan :
- epidermis
- korteks
- stele
Batas antara korteks dengan stele tidak jelas. Setiap berkas pengangkut
dilindungi oleh sarung skleremkim.
3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
Fungsi :
- sebagai tempat fotosintesis
- sebagai alat penguapan (evaporasi)
- sebagai tempat menyimpan bahan makanan
- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
Organ daun tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan berkas pengangkut.
a. Epidermis
- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
- Terdapat lapisan kutikula (lilin)
- Sebagian mengalami modifikasi menjadi sel penutup pada stomata yang
berfungsi untuk pertukaran gas dan uap air
- Tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup
b. Parenkim
- Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang)
dan parenkim spons(bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun
(mesofil).
Jaringan palisade berbentuk tiang, tersusun rapat dan biasanya terdapat pada
bagian atas daun. Daun yang memiliki dua lapis jaringan palisade pada kedua
permukaan disebut daun isobilateral.
Jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel yang tidak teratur dan terdapat
rongga udara antar sel. Rongga tersebut berfungsi untuk pertukaran gas.
- Banyak mengandung klorofil dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis
c. Berkas pengangkut
- Terdiri atas xylem dan phloem
- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau
batang
- Berkas pengangkut akan berakhir pada celah kecil pada ujung atau tepi daun
disebut hidatoda.
4. Bunga (flos)
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang
berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari
kekeringan.
- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain
yang akan menyerbuk bunga.
- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel)
yang akan membentuk putik (pistil)
Bunga yang memiliki semua bagian di atas disebutbunga lengkap. Jika memiliki
putik dan benang sari disebut bunga sempurna. Jika hanya memiliki putik saja
disebut bunga betina dan kalau hanya memiliki benang sari saja disebut bunga
jantan.
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebutpenyerbukan. Penyerbukan
diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi
buah.
6. Biji (sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.

CONTOH SOAL

1. Apa itu feloderm? Feloderm adalah jaringan gabus yang terbentuk ke


arah dalam.
2. Apa fungsi tudung akar atau kaliptra? Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi titik tumbuh meristem dan mengurangi gesekan antara
ujung akar dengan butiran tanah.
3. Apa yang dimaksud sel kersik? Sel kersik merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik
(disebut juga sel silika). Contoh pada tebu, sel kersik menyebabkan batang tebu keras.

Senin, 22 September 2008

Jaringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya

1. Jaringan Primer

jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer(Prokambium = meristem primer). Contoh

jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan

empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang, batang

menjadi tinggi dan daun menjadi lebar.

2. Jaringan sekunder

Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder).

Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh

sekunder meliputi :

a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem

sekunder.

b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.

c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.

d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.

a. Ciri-ciri epidermis:

· Letak sel rapat

· Selnya hidup

· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.

· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.

· Dapat ditembus udara.


· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

b. Fungsi epidermis:

· Sebagai pelindung.

· Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.

· Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.

· Epidermis daun untuk trasnpirasi.

c. Modifikasi epidermis:

· Stomata

· Bulu daun

· Bulu akar

2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)

Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.

a. Ciri-ciri jaringan parenkim:

· Selnya hidup

· Dinding sel tipis

· Letak sel tidak merapat

· Ukuran sel besar

Contoh jaringan Parenkim adalah:

· Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.

· Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim

disebut juga dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan

tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang).

b. Fungsi Parenkim:
· Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.

· Untuk transportasi ekstrafasikuler.

· Tempat penyimpanan makanan cadangan.

3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang

Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.

Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:

a. Jaringan Kolenkim:

· Selnya hidup

· Dindingnya selulosa

Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.

b. Jaringan sklerenkim:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin (zat kayu).

Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):

· Bentuk bulat pendek

· Tahan tekanan

· Lignin

Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari.

2. Sklerenkim:

· Selnya mati

· Bentuknya panjang

· Tahan tarikan
Misalnya pada permukaan batang.

4. Jaringan gabus

Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar

membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm (hidup). Jaringan ini berfungsi

untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak kehilangan air terlalu banyak.

5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem

tersusun oleh sel-sel:

a. Tracheid:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin

· Penyekatnya miring berpori

b. Trachea:

· Selnya mati

· Dindingnya lignin

· Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

· Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air

· Mengokohkan tumbuhan

Pembuluh floem (tapis):

· Selnya hidup tak berinti

· Berdinding selulosa

· Sekatnya berpori
Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik
(hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem
akan berbentuk ikatan pembuluh.

Type-type ikatan pembuluh:

1. Konsentris

· Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.

· Amfkribal bila floem mengelilingi xilem

contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.

2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam.

· Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.

· Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil

3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti

bintang.

contoh pada akar dikotil.

4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.

contoh pada akar monokotil.

C. Sistem organ pada Tumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah,

dan biji.

1. Akar

Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, terutama

untuk menegakkan batang. Akar berasal dari titik tumbuh.

Fungsi akar:

a. Untuk melekatkan dan menambatkan tubuh tanaman.

b. Untuk menyerapkan air dan zat hara.

c. Tempat untuk penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan tertentu.


Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis

d. Stele (silinder pusat)

2. Batang

Batang merupakan organ pokok, yang berasal dari titik tumbuh pada jaringan embrional dan

mempunyai susunan sebagai berikut:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Floeterma pada angiospermae; pada gymnospermae tidak ada

d. Stele

3. Daun

Daun merupakan organ yang paling luas permukaannya dan dapat menyelenggarakan proses

fotosintesis serta transpirasi/ evaporasi (penguapn). Daun termasuk organ pokok.

Bagian-bagian daun:

a. Belahan daun (lamina=folium)

b. Tankai daun (petiolus)

c. Pelepah daun (vagina) terdapat pada bagian yang membungkus batang.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis

b. Korteks daun disebut mesofil (terdiri atas palisade dan spora)

c. Stele (silinder pusat) (terdiri atas xilem dan floem)


Kamis, 18 September 2008

Nama : Azis Hakim S.

No absen : 8

Rangkuman

STRUKTUR TUMBUHAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul

membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang

membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.

Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.

Contoh: ujung batang, ujung akar.

Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.

Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.

Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan

jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :


1 Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan

yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis

untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.

Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga

udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian

tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh

tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu

dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea

dan trakeid.

Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap

air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus ataufelogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup

yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.

Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.

AKAR

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil,

akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar

serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus

tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis

d. Silinder Pusat/Stele

a. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis

akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun

oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya

dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang

menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke
silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-

sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

c.Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan :

- Persikel/Perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan

kambium.

- Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

Batang

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

1. Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.

Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan

kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis

tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat


Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe

kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara

berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan

pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi

hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya

pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut

dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil

terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang

artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak

dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat

mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan

fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan

epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat

stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim/Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung

kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang

antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Gbr. Jaringan daun.

Pertanyaan :

1.Bagian apa pada Epidermis yang mengandung klorofil ?

2.Apa fungsi dari stomata ?

3.Apa fungsi kepala putik pada buah ?

4.Apa fungsi dari xilem ?

5.Apa fungsi dari floem ?

6.Sebutkan unsur-unsur dari xilem ?

7.Sebutkan unsur-unsur dari floem ?

8.Bagian epidermis yang berfungsi membentuk celah pada stomata ?

9.Apa tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil dan dikotil ?

10.Apa tipe ikatan pembuluh pada akar monokotil dan dikotil ?

11.Jaringan apa yang memiliki protoplas?

12.Sebutkan bagian yang terloihat pabila batang dipotong secara melintang…

13..Bagian apa saja yang dibuang pabila kita melakukan pembelahan?


14.Jaringan apa yang dapat digunakan untuk membuat meja?

15.Dinamakan apa cambium tang terbentuk di bagian bawah epidermis?

16.Pabila bagian tersebut membelah ke arah dalam disebut apa?

17.Pabila bagian tersebut membelah ke arah luar disebut apa?

18.Bagian apa pada epidermis batang yang bertugas melindungi batang dari Kekeringan?

Jawaban :

1.Stomata

2.Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas

3.Putik berfungsi debagai tempat pertukaran gas

4.Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral

5.Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis

6.Unsur-unsur xilem yaitu trakeal, serabut xylem, dan parenkim xilem.

7.Unsur-unsur floem yaitu sel tapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim floem.

8.Sel penjaga atau guardian cell

9.Batang monokotil : kolateral tertutup

Batang dikotil : kolateral terbuka

10.Akar monokotil : konsentris

Akar dikotil : radial

11.Klorenkim

12.Epidermis.korteks,stele

13.epidermis,korteks,floem

14.Jaringan penguat
15.Felogen

16.Felma

17.Felem

18.Kutikula

Kamis, 18 September 2008


PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN
NAMA : Endah Nurhabibah

KELAS : IX IPA 9

NO.URUT : 11

PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.

PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin

betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringanmeristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang

berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti

akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

b. akar embrionik yaitu calon akar

c. kotiledon yaitu cadangan makanan


Gbr. Embrio Tumbuhan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebutauksanometer.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah

a. Daerah pembelahan

Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)

b. Daerah pemanjangan

Berada di belakang daerah pembelahan

c. Daerah diferensiasi

Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami

diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan

tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,

gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah

membentuk xilem dan floem primer.

- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.

Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsisebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara

permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup

- ke luar membentuk felem : sel-sel mati


Gbr. Lingkaran tahun
karena aktivitas xilem sekunder

Gbr. Irisan melintang batang waru

Jaringan pada Tumbuhan


1. Jaringan Meristem

Terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri.

Terdapat pada lembaga (embrio), ujung batang, kuncup, kambium dan ujung akar.

Pada lembaga / embrio, jaringan meristem ini tumbuh membentuk jaringan-jaringan


lain.

Pada ujung akar, ujung batang dan kuncupmenyebabkan terjadinya pertumbuhan


tumbuhan.

Kambium hanya dimuliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping 2) dan tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae).

Kambium pada tumbuhan menyebabkan batang membesar.

2. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan (akar, daun dan batang).
Pada Eperdermis daun, dibeberapa tempat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata, membentuk lapisan lilin dan lapisan
kutikula siatas permukaan selnya.
Pada Eperdermis daun dan batang, juga mengalami perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus (trikoma).
Eperdermis pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar.
Ciri-ciri epidermis:
 Letak sel rapat
 Selnya hidup
 Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
 Dapat ditembus udara.
 Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
Fungsi epidermis:
 Sebagai pelindung.
 Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
 Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
 Epidermis daun untuk trasnpirasi.
Modifikasi epidermis:
 Stomata
 Bulu daun
 Bulu akar

3. Jaringan Parenkim (Jaringan pengisi atau jaringan dasar)


Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh
tanaman baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.

Pada daun terdapat 2 macam jaringan paremkim yaitu :

1. Jaringan tiang (palisade)

2. Jaringan bunga karang (spons)

Sel-sel pada jaringan parenkim mengandung kloroplas.

Kloroplas berperan dalam fotosintesis.

Jaringan parenkim yang tidak mengandung kloroplas berfungsi sebagai tempat


penyimpanan makanan

Ciri-ciri jaringan parenkim:


 Selnya hidup
 Dinding sel tipis
 Letak sel tidak merapat
 Ukuran sel besar
Fungsi Parenkim:
 Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.
 Untuk transportasi ekstrafasikuler.

 Tempat penyimpanan makanan cadangan

3. Jaringan Penyokong atau jaringan penunjang

Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.


Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:
a. Jaringan Kolenkim:
 Selnya hidup
 Dindingnya selulosa
Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.
Umumnya terdapat pada tangkai daun.
b. Jaringan sklerenkim:
 Selnya mati
 Dindingnya lignin (zat kayu).
Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun.
Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dindidng yang keras.
Fungsinya menutup bagian luar dari biji atau buah (misalnya pada kenari dan tempurung kelapa)

4. Jaringan Pengangkut atau transportasi

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Xilem (pembuluh kayu)
Xilem tersusun oleh sel-sel:
a. Tracheid:
 Selnya mati
 Dindingnya tebal
 Penyekatnya miring berpori untuk mengalirkan trakeid satu ke trakeid lainnya
 Mengandung zat kayu
b. Trachea:
 Selnya mati
 Dindingnya tebal
 Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

 Alat transportasi zat anorganik (mineral atau zat hara) dan air
 Mengokohkan tumbuhan
Floem (pembuluh tapis)

Pembuluh floem (tapis):

 Selnya hidup tak berinti


 Berdinding selulosa
 Sekatnya berpori

Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi).

Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.

Jaringan-jaringan Utama pada Tumbuhan

Nama Jaringan Organ penyusun Fungsi


Jaringan Epidermis Selapis sel epidermis Melindungi jaringan
dibawahnya dari kekeringan
& luka mekanis
Jaringan Tiang Sel yg mengandung Tempat berlangsungnya
kloroplas fotosintesis
Jaringan Bunga Sel-sel yg tidak teratur Menampung CO2 untuk
Karang bentuk &susunannya bahan baku fotosintesis
Jaringan Paremkin Sel yg bentuknya besar2 Menyimpan zat makanan
Jaringan Penguat Sel-sel kolenkim & Menyokong tumbuhan
sklerenkim
Jaringan Pengangkut Sel penyusun xylem & Transportasi zat hara & zat
floem makanan ke seluruh tubuh
tumbuhan

Secara umum tumbuhan terbagi menjadi dua jenis :

1. Tumbuhan yang memiliki satu sel yang hanya bias dilihat lewat bantuan mikroskop. Semua
aktifaitas kehidupannya seperti mencerna makanan dan melahirkan keturunan, terjadi didalam
satu sel tersebut. Secara istilah hal ini dinamakan "parasit" yaitu mereka hidup di lingkungan-
lingkungan pencernaan atau berada didalam mahluk hidup yang lain, dan semua kebutuhan
makanannya didapat dari mahluk hidup tersebut.

2. Tumbuhan yang tersusun dari banyak sel yang disebut dengan tumbuhan tingkat tnggi. Badan dari
tumbuhan jenis ini tersusun dari sel-sel yang banyak, dimana dalam satu daun pohon apel
kurang lebih terdiri dari lima juta sel. Akan tetapi perlu diketahui juga bahwa biasanya semua sel
dari jenis tumbuhan seperti ini dilihat dari segi bentuk dan strukturnya tidak satu jenis, akan
tetapi memiliki bentuk yang beraneka ragam dimana setiap jenis memiliki tugas dan faedah
tersendiri. Kumpulan dari sel-sel yang memiliki bentuk dan struktur yang bersatu secara istilah
dinamakan dengan jaringan. Dalam badan tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi terdapat jaringan-
jaringan yang banyak dan beraneka ragam, yaitu seperti halnya tubuh hewan-hewan tersusun
dari jaringan-jaringan yang bermacam-macam seperti jaringan tulang, jaringan organ, jaringan
darah, jaringan otak dan lain-lain. Begitu pula tubuh tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi tersusun
dari jaringan-jaringan yang beraneka ragam, dimana akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.

1. Jaringan penjaga

Jaringan ini juga disebut juga dengan jaringan pelindung yang berada lapisan luar tumbuhan dan
menjadi tameng bagi bagian-bagian dalam dari tumbuhan dari faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan seperti dingin yang berlebihan, panas yang sangat atau menjaga dari udara kering. Oleh
karenanya pertumbuhan jaringan ini lebih pesat ketika berada di tempat-tempat yang sangat dingin atau
di temperatur panas yang terik.

Artinya, seperti halnya kulit tubuh manusia yang berperan menjaga anggota-anggota dalam
tubuh, jaringan ini pun bertugas menjaga tumbuhan. Dengan perbedaan bahwa tumbuhan lebih banyak
hidup di antara factor-faktor yang tidak menguntungkan seperti panas dan dingin yang sangat, oleh
karenanya jaringan perlindungnya akan lebih tebal dan lebih kuat. Jaringan ini mencakup dua bagian:
kulit dan gabus. Untuk mengetahui kegunaan dan pentingnya jaringan ini, seandainya kita kupas kulit
buah seperti apel, pir, semangka, timun, kentang dan lain-lain lalu kita biarkan bersentuhan dengan
udara, dengan segera kita akan melihat kesegarannya akan hilang dan akan rusak.

Jaringan seperti ini dalam sebagian tumbuhan untuk lebih bisa "menjaga", tumbuh dalam bentuk
gabus atau lembaran yang halus, dan di sebagian tumbuhan untuk lebih memiliki daya tahan yang lebih
tangguh dalam mengahadapi serangan hewan ia tumbuh dalam bentuk duri seperti yang terdapat dalam
bunga bougenvile dan bunga mawar.

Dengan melihat bahwa jaringan ini tidak bisa ditembus dan menghalangi interaksi antara
tumbuhan dengan lingkungan luar, untuk menanggulangi masalah ini tumbuhan memiliki jalur yang
disebut dengan pentilasi. Pentilasi ini dibagi menjadi dua bagian.
Pertama : pentilasi udara. Pentilasi ini biasanya terletak di lapisan bawah daun dan di kulit
batang yang baru tumbuh. Pentilasi ini berperan sebagai penyerap udara, dimana udara masuk lewat
saluran ini dan sampai ke seluruh bagian tumbuhan. Dalam satu tumbuhan terdapat jumlah pentilasi
yang sangat banyak, saking banyaknya jumlah pentilasi ini, dalam satu daun dari tumbuhan apel
contohnya terdapat empat ratus ribu pentilasi udara.

Kedua : pentilasi lebah. Di sisi atau di ujung daun dari tumbuhan terdapat pentilasi yang khusus
untuk mengeluarkan air yang lebih dari tumbuhan, serta air yang tidak diperlukan oleh tumbuhan keluar
lewat pentilasi ini.

2. Jaringan lebah

Karena letak dari sel-sel jaringan ini berbentuk enam sudut dan saling bersambung menyerupai
sarang lebah, oleh karenanya jaringan ini dinamakan jaringan lebah. Jaringan yang sangat berharga dan
sangat penting bagi tumbuhan ini terbagi menjadi dua bagian :

Pertama : jaringan lebah yang memilki unsur warna hijau. Dimana dalam tumbuhan tingkat
tinggi terdapat bagian-bagian tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari, karena itu unsur ini yang
berperan memberikan makanan kepada tumbuhan, yaitu menyebarkan bahan makanan yang dihasilkan
oleh aktifitas alat-alat yang terdapat dalam tumbuhan.

Kedua : jaringan lebah andohgen. Setelah bahan makanan diserap tumbuhan, jaringan ini
berperan menyimpan bahan makanan yang lebih. Hal ini bisa kita lihat seperti dalam kentang dimana
kanji lebih, atau akar ubi, atau batang tebu yang manis merupakan simpanan makanan dari tumbuhan
serta hal ini banyak kita lihat dalam tumbuhan-tumbuhan lain.

3. Jaringan penguat atau penjaga

Ketika tumbuhan masih berupa kuncup maka ia masih lembut, lemah dan mudah di atur. Akan
tetapi setelah berubah menjadi tumbuhan yang kuat, ia ibarat tiang yang kokoh dan kuat. Kekuatan dan
kekokohan ini disebabkan adanya jaringan penguat dalam tubuh tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang
sudah berusia (bertahun-tahun) seperti sebuah bangunan yang tersusun dari beton-beton yang kokoh.
Jaringan penguat dalam tumbuhan ibarat tiang-tiang besi sementara jaringan lebah ibarat semen dalam
sebuah bangunan. Dengan perbedaan bahwa semen memiliki daya tahan yang kuat dari tekanan dan
benturan serta tidak mudah rusak. Jaringan penguat ini pada kenyataannya merupakan tulang bagi
tumbuhan yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya umur tumbuhan.

4. Jaringan vascular (saluran atau kelenjar yang menyampaikan makanan dari akar
keseluruh anggota )

Jaringan berupa selang atau saluran yang menyambung ke seluruh anggota tumbuhan dan
sebagai tempat saluran makanan. Jaringan ini terbagi menjadi dua bagian :

Pertama: vascular kayu. Air serta semua bahan makanan yang diserap oleh akar, karena masih
belum bisa dikonsumsi -yang disebut dengan “emulsa (juice) mentah”- maka harus diadakan pemasakan
yang dilakukan di dalam saluran tersebut. Vascular kayu merupakan saluran yang sangat sensitiv dan
lembut yang menyebar di seluruh anggota tumbuhan, memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai
dengan jenis tumbuhan, seperti bentuk tangga, rantai dan lain-lain. Jaringan ini membentang dari akar
sampai daun dan di dalam daun terdapat perubahan dan pematangan emulsa mentah dan berubah
menjadi “emulsa yang matang” (siap konsumsi).
Kedua: vascular penyerap air. Saluran dan kelenjar lain yang terdapat dalam tumbuhan
disebut dengan kelenjar penyerap air. Saluran ini berguna untuk menyampaikan bahan makanan yang
sudah siap dikonsumsi kepada semua anggota tumbuhan bahkan sampai ke akar. Biasanya vascular kayu
dengan vascular penyerap memiliki jumlah yang sama.

Poin penting

Terdapat poin yang sangat penting yang menjadi perhatian para Botanis, yaitu vascular atau
saluran penyerap air ini dengan adanya gaya gravitasi bumi, ia mampu mengambil makanan dari akar
dan membawanya keseluruh anggota tumbuhan yang cukup tinggi. Apa faktor yang mempengaruhi
fenomena tersebut? Dalam masalah ini terdapat banyak pendapat, akan tetapi sampai saat ini rahasia
penciptaan yang maha sempurna ini belum terungkap!

Dengan perenungan dan perhatian yang dalam, hal ini akan jelas bahwa wujud tumbuhan
merupakan sebuah bangunan yang berdiri di atas teori dan aturan yang cermat.

Dalam sebuah bangunan mesti ada sebuah rancangan yang memperhatikan kebaikan-kebaikan
khusus, ukuran yang jelas dan kuantitas yang pasti, sehingga rancangan tersebut menjadi rancangan
yang akurat. Contohnya sebuah bangunan hendaklah memiliki unit bangunan yang canggih dan teratur,
dan hendaklah menggunakan batu-bata, besi dan kayu yang memiliki ukuran, bentuk, serta kwalitas
yang jelas. Dengan adanya unit tersebut menandakan seorang pembuat yang berakal dan berilmu.

Dalam rancangan setiap anggota badan dari tumbuhan, juga terdapat sel-sel dengan ukuran
yang jelas dan jaringan-jaringan yang beraneka ragam dengan kerja yang jelas, hal ini menandakan
adanya aturan yang berdasarkan ilmu dan kudrah. Bukti yang jelas ini yang terdapat dalam dunia
tumbuhan seperti juga wujud-wujud lain di alam ini, di dalamnya terdapat tangan kekuasaan dan hikmah
Tuhan. Aturan yang penuh hikmah ini sama sekali tidak muncul dari kebetulan.

Organ Pertama Tumbuhan

Akar merupakan organ pertama dari tumbuhan. Organ ini selain menyerap bahan makanan
yang menjadi kebutuhan tumbuhan dari dalam air dan tanah, ia juga menjadi sebab kuat dan kokohnya
tumbuhan.

Pada awal tumbuhnya biji dan benih, ia berupa suatu tiang lembut yang muncul dari tanah
secara vertikal, lalu kemudian secara bertahap berkembang. Tiang lembut ini merupakan sebagai akar
yang asli. Setelah beberapa waktu terdapat cabang-cabang kecil dan menjadi akar-akar bercabangan
yang berubah dalam bentuk bermacam-macam. Akar-akar ini lebih kecil dibanding akar asli dan biasanya
lebih menyebar ke sekitar tanah. Akar-akar cabang ini dalam setiap tumbuhan memiliki jumlah tingkatan
tertentu, seperti dalam kacang terdapat tiga, dalam ubi empat dan dalam wortel terdapat lima lapisan
akar-akar cabang.

Di ujung akar terapat helaian-helaian lembut dan halus yang disebut dengan helaian penyerap.
Helaian ini menyerap bahan makanan dari tanah kedalam tubuhnya, dalam setiap tumbuhan ia menyerap
makanan dengan ukuran yang dibutuhkan.

Selain terdapat helaian kecil, diujung setiap akar juga terdapat serat yang disebut dengan “topi
kecil” yang berguna menjaga akar dari kerusakan ketika berbenturan dengan sesuatu yang keras dari
tanah.
Keajaiban yang terdapat dalam akar ini, adalah pergerakannya menuju ke bawah tanah
mengikuti gaya grafitasi bumi, dan walaupun tumbuhan disimpan terbalik akar akan tetap bergerak
menuju arah naturalnya, yaitu tetap akan menuju ke arah tanah.

Keajaiban lain dari akar adalah ia memiliki kekuatan yang luar biasa, bisa melawan halangan
yang ada di depannya, bahkan ia bisa menembus bebatuan.

Perhitungan, Ukuran atau Dasar dari Penciptaan

Seluruh makhluk di alam ini yang beraneka ragam terdiri dari ribuan bentuk. Setiap sesuatu
dari mereka memiliki ciri-ciri tertentu dan unsur-unsur jelas, dimana unsur-unsur tersebut tersusun
dengan rangkaian yang jelas. Dan pada akhirnya muncul berbagai macam fenomena di alam ini.

Masalah ini sudah menjadi perhatian manusia semenjak dahulu, yakni mereka mengetahui
bahwa makhluk-makhluk awal di alam ini tidak sebanyak jaman sekarang, semua makhluk di jaman ini
yang beraneka ragam, kembali kepada unsur-unsur yang sedehana dan tertentu. Akan tetapi berkenaan
dengan unsur-unsur asli yang merupakan sumber bagi semua makhluk di alam ini terdapat penafsiran
dan pendapat yang berbeda-beda. Dari apa yang kita ketahui sebelumnya, pendapat yang masyhur
adalah bahwa air, tanah, udara dan api merupakan unsur-unsur asli dari alam ini. Akan tetapi dengan
berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, teori tersebut menjadi gugur dan terbukti bahwa pertama; air,
tanah, udara dan api bukanlah unsur yang sederhana. Dan kedua; ini semua bukanlah unsur-unsur asli
dari makhluk di alam ini, akan tetapi yang merupakan unsur-unsur asli adalah sesuatu yang lain, dan ilmu
pengetahuan hingga saat ini telah mengungkap kurang lebih seratus unsur, dimana semuanya
merupakan dasar dan sumber semua makhluk di alam ini.

Jumlah unsur-unsur yang telah dianalisa yang terdapat dalam tumbuhan mencapai dua puluh
dua unsur. Karena sepuluh unsur dari unsur-unsur tersebut terdapat dalam semua tumbuhan, oleh
karenanya sepuluh unsur tersebut dinamakan dengan “unsur penyusun organ“. Di antaranya; karbon,
hydrogen, nitrogen, sulphur, phosphors, vitamin, magnesium, kalsium dan zat besi.

Masalah Tauhid yang Menakjubkan

Dalam pandangan tauhid terdapat poin yang menarik yang terdapat dalam masalah ini, karena
dari kata-kata yang beraneka ragam dan teratur dimana tersusun dari hurup-hurup tertentu, kita bisa
mendapatkan bahwa dalam pengaturan hurup-hurup ini ada campur tangan ilmu pengetahuan dan tidak
berdasarkan sekedar perasaan. Sudah jelas bahwa hurup pada dasarnya bukan berupa kata dan kalimat-
kalimat. Begitu juga jika kita meneliti dan memperhatikan semua tumbuhan yang beraneka ragam, setiap
dari mereka memiliki kekhususan sendiri-sendiri, yang pada mulanya berasal dari unsur-unsur tertentu.
Maka jelaslah bahwa ada satu kekuatan yang mengatur dan menyusun unsur-unsur sederhana ini
dengan takaran yang jelas dan tepat, dan merubah unsur-unsur tersebut menjadi pepohonan.

Pada dasarnya alam penciptaan merupakan alam yang teratur dan penuh dengan perhitungan.
Gerak, jarak, cahaya dan perputaran bintang-bintang di langit, semuanya berdasarkan perhitungan yang
jitu. Begitu juga makhluk-makhluk yang lainnya, semuanya berdasarkan aturan universal yang asli ini.
Dalam dunia tumbuhan, juga berjalan ukuran yang tepat, batasan serta perhitungan dari unsur-unsur
tertentu yang menciptakan ribuan jenis tumbuhan.

Para Botanis di jaman sekarang telah mengungkap fenomena ini dengan eksperimen sains,
dimana al-Qur'an mensinyalirnya dengan ungkapan yang singkat : “ kami telah hamparkan bumi dan
telah kami tancapkan gunung-gunung yang menjulang. Dan telah kami tumbuhkan di sana pepohonan
dengan ukuran dan perhitungan yang tepat” [1].
Dari ayat ini dengan jelas dapat kita pahami bahwa setiap jenis tumbuhan berjalan sesuai dengan ukuran
dan perhitungan yang jelas, sehingga bisa tumbuh dalam bentuk tertentu. Al-Qur'an juga tidak
membatasi perhitungan dan ukuran hanya dalam tumbuhan, akan tetapi semua makhluk yang telah
diciptakan terliputi oleh aturan ini. Seperti ayat: "sesungguhnya kami ciptakan segala sesuatu dengan
kadar (ukuran) nya".

Diposkan oleh MR. BIO di 16.26

Kamis, 18 September 2008


BIOLOGI (DEVRAT RIZKIAWAN WICAKSONO)

JARINGAN TUMBUHAN

A. STRUKTUR TUMBUHAN
Tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan

seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh

tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam:

1. Jaringan Meristem Primer


Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.Contoh: ujung batang, ujung akar.Meristem

yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar

bertambang panjang.Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder


Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus.

Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar

tubuh tumbuhan.

Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :


a. Kambium vaskuler : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.

b. Kambium Intervaskuler : membentuk jari-jari empulur.

c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.

d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

JARINGAN DEWASA (JARINGAN PERMANEN)


Jaringan dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi (tidak tumbuh dan memperbanyak

diri) dan telah mengalami spesialisasi. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yg disesuaikan dengan fungsinya. Sedangkan spesialisasi

adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Disebut juga jaringan permanen, karena jaringan tidak dapat kembali

seperti semula (irreversibel).

CIRI-CIRI :

- sel-selnya sudah tidak membelah

- bentuknya tetap

- vakoula besar

- dinding sel sudah mengalami penebalan

Macam-macam jaringan permanen, meliputi :

a. Epidemis
Epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena

fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit

daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi

untuk pertukaran gas.

Ciri-ciri :

- terdiri atas satu lapis sel

- tidak berklorofil

- susunan sel rapat

- tidak ada ruang antar sel

- dinding sel sangat tipis

b. Parenkim (jaringan dasar)


Parekim merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena terbentuk

dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji maupun

buah.

Ciri-ciri :

- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis

- sel hidup dan mengandung klorofil

- banyak mengandung rongga antar sel

- banyak mengandung vakuola

- letak selnya tidak rapat

Macam-macam jaringan parenkim :

- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim

spon (bunga karang).

- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.

- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air

- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.

- parenkim untuk transportasi

c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang


Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.

Jaringan penunjang dibedakan menjadi :

- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami

penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.

Contoh : pada batang bayam

- sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat.

Ada 2 macam sklerenkim :

- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari

- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.

d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pngangkut merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta

mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.

Jaringan pengangkut terdiri dari :

- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu.

Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun

- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada

samping ploem terdapat sel pengiring.

Fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

Xylem dan phloem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut, antara lain :
a. Ikatan pembuluh kolateral

Ikatan pembuluh kolateral adalah ikatan pembuluh yang tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya bersebelahan di dalam satu jari-

jari. Xylem sebelah dalam dan phloem sebelah luar.

- kolateral terbuka : bila xylem dan phloem terdapat kambium. Misal pada batang dikotil.

- kolateral tertutup : bila xylem dan phloem tidak terdapat kambium. Misal pada batang monokotil.

b. Ikatan pembuluh radial

Ikatan pembuluh kolateral adalah ikatan pembuluh dengan phloem dan xylem yang letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam

jari-jari yang sama. Misal pada akar.

c. Ikatan pembuluh konsentris

ikatan pembuluh konsentris adalah ikatan pembuluh yang xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.

- amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem

- amfivasial : letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem

d. Ikatan pembuluh bikolateral

Sama dengan kolateral tetapi phloem terdapat di sisi luar dan dalam.

e. Jaringan Gabus
Jaringan gabus tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan

air yang berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh

felogen ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.

B. Organ Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada

tumbuhan tinggi berupa akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

1. Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar (kaliptra) di mana pada dinding sel sebelah luarnya

berlendir untuk memudahkan menembus tanah.

Fungsi akar :

- menyerap air dan zat makanan

- memperkokoh berdirinya batang

- menyimpan cadangan makanan

- alat perkembangbiakan vegetatif

- bernafas (akar nafas)

Sistem perakaran :

- akar serabut, pada monokotil

- akar tunggang, pada dikotil

Struktur akar :

a. Struktur luar :
- rambut akar, merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas daerah penye-rapan mineral dan air.

- tudung akar (kaliptra), melindungi sel-sel meristem di ujung akar

b. Struktur dalam :

- epidermis, sel berdinding tipis, tersusun rapat, tetapi mudah dilalui air. Sebagian selnya mengalami modifikasi menjadi bulu-bulu akar

untuk memperluas bidang penyerapan. Dinding sel tidak dilapisi kutikula.

- korteks, letaknya disebelah dalam epidermis, tersusun atas beberapa lapis sel yang tidak teratur dan banyak ruang antar sel yang

penting untuk pertukaran udara.

- endodermis, merupakan lapisan pemisah antara kortek dengan stele. Dinding selnya mengalami penebalan gabus (suberin) yang

membentuk rangkaian pita yang disebut pita kaspari.

- stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri atas jaringan :

Perisikel/ perikambium, merupakan lapisan terluar stele yang berperan dalam pembentukan cabang akar.

Berkas pengangkutan (vaskuler)

Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi di antara vasis disebut empulur.

2. Batang (caulis)
Fungsi :

- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.

- alat perkembangbiakan vegetatif

- alat penyimpan bahan makanan cadangan

- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah

a. Batang dikotil, tersusun atas jaringan :

- epidermis

- korteks (kulit pertama)

- stele (silinder pusat), terdapat :

- perisikel/ perikambium

- berkas pengangkutan

- empulur

b. Batang monokotil, tersusun atas jaringan :

- epidermis

- korteks

- stele

Batas antara korteks dengan stele tidak jelas. Setiap berkas pengangkut dilindungi oleh sarung skleremkim.

3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat

penting untuk fotosintesis.

Fungsi :

- sebagai tempat fotosintesis

- sebagai alat penguapan (evaporasi)

- sebagai tempat menyimpan bahan makanan

- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif

Organ daun tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan berkas pengangkut.

a. Epidermis

- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya

- Terdapat lapisan kutikula (lilin)

- Sebagian mengalami modifikasi menjadi sel penutup pada stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas dan uap air

- Tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup

b. Parenkim

- Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk

daging daun (mesofil).

Jaringan palisade berbentuk tiang, tersusun rapat dan biasanya terdapat pada bagian atas daun. Daun yang memiliki dua lapis jaringan
palisade pada kedua permukaan disebut daun isobilateral.

Jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel yang tidak teratur dan terdapat rongga udara antar sel. Rongga tersebut berfungsi untuk

pertukaran gas.

- Banyak mengandung klorofil dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis

c. Berkas pengangkut

- Terdiri atas xylem dan phloem

- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang

- Berkas pengangkut akan berakhir pada celah kecil pada ujung atau tepi daun disebut hidatoda.

4. Bunga (flos)

Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang

menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :

- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika

masih kuncup dari kekeringan.

- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga.

- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)

- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil)

Bunga yang memiliki semua bagian di atas disebut bunga lengkap. Jika memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna. Jika
hanya memiliki putik saja disebut bunga betina dan kalau hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.

5. Buah

Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan

biji berkembang menjadi buah.

6. Biji (sperm)

Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
contoh soal:

t : jaringan embrional yang terdapat di ujung akar dan pucuk batang dinamakan...

j : meristem apikal.

t : bagian terluar daun yang terlihat mengkilat adalah...

j : kultikula.

t : bertambah panjangnya akar dan batang tumbuhan disebabkan oleh pertumbuhan...

j : primer.

t : ... adalah jaringan embrional yang sel-selnya aktif membelah

j : jaringan meristem.

t : pada bagian ujung akar terdapat tudung akar yang disebut...

j : kaliptera.

t : rambut-rambut akar berfungsi sebagai...

j : perluasan bidang penyerapan.

t : apa yang dimaksud dengan ikatan kolateral terbuka?

j : jika antara xilem dan floem terapat kambium.

t : ciri dari jaringan epidermis adaah...

j : terdiri dari sel hidup, tak ada ruang antar sel, tidk berklorofil kecuali stomata.

t : apa fungsi xilem?

j : mengangkut mineral dari akar ke daun.

t : apa fungsi floem?

j : menyalurkan zat makaman dari daun.

t : dalam proses pencangkokan, jaringan yang harus dibuang adalah...

j : epidermis, stele, floem.

t : zat penyusun dinding sel kolenkim adalah...

j : selulosa

t : meja dan kursi merupakan bagian dari jaringan...

j : penyokong
t : penampang akar melintang pada tomat memiliki tipe ikatan pembuluh...

j : radial

t : pada akar, terdapat ... berdiferensiasi menjadi serbut akar.

j : perisikel

t : pada endodermis akar, air hanya bisa melewati endodermis akar melalui...

j : sel penerus

Diposkan oleh MR. BIO di 01.06

1 komentar:

Minggu, 14 September 2008


SEL(sulistyo(35))
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung

di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau

dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar

bagi hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh

masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan

kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Secara umum setiap sel memiliki

 membran sel,

 sitoplasma, dan

 inti sel atau nukleus.

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan

tipis gabus melaluimikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latincellula yang berarti rongga / ruangan.
 Sel Tidak Berinti, contohnya sel darah merah / eritrosit, trombosit

 Sel Berinti Banyak, contohnya paramecium sp

 Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut: Sel tumbuhan Sel hewan Sel tumbuhan lebih besar daripada

sel hewan. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap. Mempunyai

dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel. Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil. Mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar.

Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki

tumbuhan). Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) kanji. Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen. Tidak

Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.


Diposkan oleh MR. BIO di 17.31

Jaringan Hewan
Tuesday, February 9, 2010 Dituliskan oleh Syiham Al Ahmadi
1. Jaringan Epitel
Coba rabalah permukaan kulit pada tangan Anda! Bagaimana teksturnya? Kulit kita membungkus
jaringan-jaringan yang ada di dalamnya. Di dalam permukaan kulit kita banyak ditemui jaringan, di
antaranya daging, darah, saraf, dan lain-lain. Lapisan pembungkus luar itulah yang disebut jaringan
epitel. Tidak hanya pada permukaan kulit tangan saja, pada permukaan luar dari organ-organ dalam
pun juga dibungkus oleh jaringan epitel ini. Organ dalam tersebut antara lain jantung, hati, ginjal,
usus, dan sebagainya sehingga jaringan epitel selalu ada di setiap organ tubuh sebagai pembungkus
atau penutup. Jaringan epitel merupakan perkembangan dari ekstoderm dan endoderm. Epitel
terdapat pada setiap permukaan luar dan dalam tubuh untuk melapisi organ-organ tubuh. Epitel yang
menutupi permukaan luar tubuh juga dibatasi oleh epithelium yang disebut mesotelium. Ada juga
epithelium yang terbungkus untuk menangkap rangsang dari luar yang disebut neuropitelium. Jaringan
epitelium memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, antara lain seperti berikut.
a. Untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya, misalnya epitel kulit.
b. Untuk melakukan fungsi absorbsi, misalnya epitel jonjot usus.
c. Untuk melakukan fungsi filtrasi, misalnya epitel pada nefron ginjal.
d. Sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya zat, misalnya epitel alveolus paru-paru.
e. Untuk melakukan fungsi sekresi, yaitu menghasilkan getah cair. Misalnya epitel kelenjar ludah,
tiroid, hipofisis, dan lain-lain.
f. Untuk melakukan fungsi sebagai neuroreseptor, yaitu menerima rangsang dari luar. Epitelium ini
terdapat pada alat-alat indra.
Jaringan epitel dapat digolongkan berdasarkan hal-hal berikut.
a. Bentuk sel di lapisan atas atau luarnya
Jaringan epitel ini dibedakan atas epitel pipih, epitel kubus, epitel silindris dan epitel bersilia.
b. Susunan sel dan jumlah lapisan selnya
Jaringan epitel ini dibedakan atas epitel selapis dan berlapis banyak.
c. Fungsinya
Ditinjau dari fungsinya, jaringan epitel dibedakan atas epitel pelindung (protektif), epitel kelenjar, dan
epitel sensoris. Dari hal-hal di atas jaringan epitel dapat digolong-golongkan sesuai dengan bentuk dan
susunannya, yaitu sebagai berikut.
1) Epitelium Pipih Berlapis Tunggal
Epitelium ini memiliki bentuk sel yang pipih dan hanya terdiri atas satu lapis sel saja, dengan inti
berada di tengah sehingga terlihat sangat tipis. Akibat kondisi ini, epitelium bersifat semipermeabel.
Jaringan berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya. Misalnya
pada dinding pembuluh darah, limfa, ginjal, alveolus paru-paru, selaput jantung, dan lain-lain.Biologi
SMA/MA Kelas XI 72
2) Epitelium Pipih Berlapis Banyak
Bentuk epitelium pipih berlapis banyak adalah pipih dengan inti berada di tengah. Sel-selnya tersusun
rapat dan berlapis-lapis. Fungsi epitelium ini untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di
bawahnya. Epitel ini terdapat pada rongga mulut, permukaan kulit, esofagus, dan rongga hidung.
3) Epitelium Kubus Berlapis Tunggal
Jaringan epitel ini berbentuk kubus dengan inti di tengah. Epitel ini berfungsi dalam proses
pengeluaran zat-zat atau kelenjar yang dibutuhkan tubuh dan proses penyerapan. Jenis epitelium ini
terdapat pada kelenjar tiroid, ovarium, dan tubula ginjal.
4) Epitelium Kubus Berlapis Banyak
Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun
dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada
kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar.
5) Epitelium Silindris Berlapis Tunggal
Epitelium silindris berlapis tunggal berbentuk batang memanjang dengan inti di dekat permukaan sel.
Fungsi jaringan ini adalah untuk pengeluaran zat-zat di dalam tubuh, penyerapan zat, perlindungan,
dan melicinkan. Epitelium ini terdapat pada dinding usus, lambung dan oviduk.
6) Epitelium Silindris Berlapis Banyak
Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan. Epitelium terletak pada alat-alat
tubuh.
7) Epitelium Silindris Berlapis Banyak Semu
Bentuk epitel ini berlapis-lapis dan pada permukaan terluarnya memiliki bulu getar (cilia) yang
berfungsi menyaring dan mengeluarkan benda asing yang masuk, misalnya debu. Epitelium ini
berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan pergerakan zat melewati permukaan. Jaringan epitelium ini
terdapat pada saluran pernapasan yaitu rongga hidung dan trakea.
8) Epitelium Transisional
Epitelium transisional berbentuk tidak menentu. Di antara sel-selnya ada yang berbentuk pipih,
panjang, kubus. Jaringan ini terdapat pada ureter, kandung kemih, eretra.
9) Epitelium Kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air
ludah, maupun hormon.
Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.Biologi SMA/MA Kelas XI 73
a) Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya
kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
b) Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan
getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil
sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid,
anak ginjal, dan hipofisis.

2. Jaringan konektif
Jaringan konektif mempunyai sel-sel yang susunannya tidak terlalu rapat. Jaringan ini berhubungan
dengan jaringan-jaringan yang lain.
Jaringan konektif dibedakan sebagai berikut.
a. Jaringan Pengikat
Apakah yang dimaksud jaringan pengikat? Menurut asal katanya, berarti jaringan ini berfungsi
mengikat. Apakah yang diikat? Sudah dijelaskan di depan bahwa organ tubuh kita tersusun dari
berbagai macam jaringan, yang tersusun berlapis dari luar ke dalam. Coba Anda pikirkan bagaimana
jaringan-jaringan tersebut dapat menyatu menyusun organ! Ibarat sebuah lem, maka jaringan
pengikat ini melekatkan dengan erat antar-jaringan sehingga mereka dapat menyatu dan dapat
berhubungan dengan baik untuk menunjang fungsi organ. Berdasarkan susunan serabut
selnya,jaringan pengikat dibedakan menjadi dua.
1) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen
yang putih. Serabut sel pada jaringan ikat padat tersusun rapat dan kompak antara satu dengan yang
lain. Jaringan ini tersusun atas serabut-serabut kolagen yang tidak elastis. Contohnya terdapat pada
tendon, ujung otot yang melekat pada tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan pengikat yang
menghubungkan tulang-tulang). Jaringan ikat padat berfungsi untuk memberikan sokongan dan
proteksi, menghubungkan otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon) dan menghubungkan tulang ke
tulang (pada ligamen).
2) Jaringan Ikat Longgar
Pada jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi ruang di antara organ, juga
membungkus saraf dan pembuluh darah yang memberikan makanan pada jaringan-jaringan di
sekitarnya. Pada jaringan ikat longgar terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara lain fibroblas dan
makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis.
Fungsi jaringan ikat longgar antara lain:
a) mengelilingi berbagai organ;
b) menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut zat-zatmakanan ke sel-sel dan zat
buangan keluar dari sel-sel;
c) menyimpan glukosa, garam-garam dan air untuk sementara waktu;
d) menyokong jaringan dan organ.
b. Jaringan Penunjang/Penguat
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh yang lemah.
Jaringan penunjang terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan mempunyai banyak matriks dan bersifat lentur yang disebut kondrin. Pada
anak-anak, tulang rawan berasal dari jaringan mesenkim, tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh
perikondrium yang banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan (kondrosit). Sel-sel tulang rawan
ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang disebut lakuna. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi
tiga macam.
a) Tulang Rawan Hialin
Matriks tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan, mengkilat, dan jernih. Fungsinya adalah
membantu pergerakan, membantu jalannya pernapasan. Tulang rawan ini terdapat pada cakram
epifisis, dan ujung rusuk.
b) Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis tersusun dari serabut kolagen dan bersifat elastis. Matriksnya berwarna kuning.
Fungsinya adalah memberikan fleksibelitas dan menguatkan. Contohnya pada daun telinga, epiglotis
dan bronkiolus.
c) Tulang Rawan Fibrosa
Matriks pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap, tetapi banyak mengandung serabut kolagen
yang membentuk suatu berkas dan tersusun sejajar. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan
dan melindungi jaringan yang lebih dalam.
2) Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Matriksnya padat dan
banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini
disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam tubuh menyusun ra ngka. Fungsinya
adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah danmengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah
matriksnya jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua.
a) Tulang Kompak
Pada tulang kompak terdapat matriks yang banyak, rapat, dan padat.Contoh dapat dijumpai pada
tulang-tulang pipa. Substansi mineral disimpan dalam lapisan tipis yang disebut lamela. Struktur
mikroskopis tulang panjang menunjukkan adanya saluran-saluran memanjang yang saling
berhubunganyang disebut Kanalis Havers. Havers terdiri atas lamella-lamella yang tersusun melingkari
suatu saluran, yang di tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah inilah yang
menyuplai makanan kepada sel-sel tulang.
b) Tulang Spons (Bunga Karang)
Matriks pada tulang spons tersusun tidak rapat dan berongga. Pada tulang spons tidak terdapat sistem
Havers. Contohnya pada tulang-tulang pipih.
c. Jaringan Darah dan Limfe
Darah merupakan cairan tubuh yang berfungsi sebagai alat transportasi. Sebagai alat transportasi,
darah mengangkut sari-sari makanan air, O2 , CO2 dan sisa-sisa metabolisme lain serta hormon. Darah
juga merupakan penghasil imunitas dan homeostasis. Pada dasarnya darah dibedakan menjadi 2
komponen, yaitu sebagai berikut.
1) Sel-Sel Darah
Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku
(trombosit). Sel darah merah memiliki protein yang disebut hemoglobin yang bertugas untuk
mengangkut O2 dan CO2 dalam darah. Sel–sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang yang
disebut eritoblas. Sel darah merah berbentuk cakram, bikonkaf, dan tidak berinti. Sel darah putih
terdiri atas monosit, limfosit, netrofil, basofil, dan eosinofil. Sel-sel ini dibentuk di dalam sumsum
tulang dan limfe. Fungsi sel darah putih ini adalah sebagai penghasil imunitas. Sedangkan trombosit
adalah sel darah yang bertugas dalam proses pembekuan darah. Ukurannya lebih kecil dari sel darah
merah dan berbentuk cakram. Sel-sel trombosit tidak memiliki inti
2) Plasma Darah Plasma darah adalah cairan yang mengandung sel-sel darah. Di dalam plasma darah
terlarut berbagai macam zat antara lain zat makanan, protein, zat sekresi dan gas (O2 , CO2 , dan
N2 ). Plasma darah mengandung serum yang berfungsi sebagai tempat pembentukan antibodi. Selain
darah, cairan tubuh yang lain adalah limfe. Cairan limfe terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam.
Limfe berfungsi sebagai alat pengangkut cairan dan protein, emulsi lemak, dan penghasil antibodi.
Komponen seluler limfe terdiri dari limfosit dan granulosit.
d. Jaringan Penghubung Berserat
Jaringan penghubung berserat tersusun dari sel-sel lemak yang berbentuk poligonal. Sel-selnya
berdinding tipis dan tersusun longgar, sehingga membentuk suatu rongga. Rongga-rongga ini berisi
tetes-tetes lemak.Sel-sel lemak terdapat di seluruh tubuh, yaitu di bawah lapisan kulit, sekitar ginjal,
dalam bantalan/sekitar persendian dan dalam sumsum tulang panjang. Fungsi jaringan ini adalah
untuk tempat penyimpanan lemak, sebagai cadangan makanan, melindungi organ-organ dalam tubuh
dari suhu dingin dan bantalan.
Jaringan ini sering kita jumpai pada lapisan bawah kulit, sekitar persendian, dan di antara organ-organ
dalam tubuh.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot tersebut
dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-
sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota
tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar.
Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi
kemudian berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut.
Otot dibedakan menjadi 3 jenis, seperti berikut.
a. Otot Lurik/Kerangka
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka karena melekat pada
kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini memiliki bentuk silindris panjang dan
memiliki karakteristik antara lain berinti banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki
gerakan cepat dan kuat, mudah lelah.
b. Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di tengah. Otot
polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa
adanya pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak
sadar. Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat, bekerja terus-
menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk berkontraksi otot polos memerlukan
waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung,
ginjal, pembuluh darah.
c. Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki struktur
seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurikmelintang tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel
otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan bercabang-
cabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf,
akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk
ganglion. Ganglion-ganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum
tulang belakang.
Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh dendrit,
kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson
inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor.
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga.
a. Saraf Sensorik (Neuron Aferen)
Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) ke pusat
susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel neuron sensorik
berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori
membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.
b. Saraf Motorik (Neuron Eferen)
Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke bagian efektor.
Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor menerima rangsang maka akan
melakukan respon tubuh.
c. Saraf Konektor (Asosiasi)
Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan motorik. Antara saraf satu dengan
yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson.
Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan
dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari
sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan
rangsang yang disebut neurotransmitter.
STRUKTUR & ORGANEL SEL HEWAN & TUMBUHAN

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon kelapa hingga cemara

semua tersusun atas sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme uniseluler, dan ada makhluk hidup yang

tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme multiseluler.Sel meskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Kenapa?

Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi,

ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel.

Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.

Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan

menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa

Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.

SEJARAH PENEMUAN SEL

Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu,

isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau selaput sel.

Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas

baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad

ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:

• Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang

biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.


• Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin

cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel.

• Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus 1723), menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam spermatozoa, bakteri dan

protista.

• Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada

pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.

• Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.

• Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organisme

TEORI SEL

Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan disusun oleh sel. Sel-sel ini berkumpul dan bergabung

dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf.

Dalam keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal lain-lain.

Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari kata

pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel prokariotiiik artiya ”sebelum inti”.

Ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam

sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon.

Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi

inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Sumardi dan Marianti, 2007).

Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal dari sel tunggal yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel

purba ini digambarkan dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas

bumi.

Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya hidup dan lestari di bumi

dalam status awal hidpunya (kira-kira selama milyaran tahun pertamanya).

• Sel Prokariot

Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria.
Pada bakteri bagian dalam membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat mengandung vakuola, vesikel

(vakuola kecil) dan menyimpa cadangan gula komplek atau bahan-bahan organik. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat

terjadinya sintesis protein.

• Sel Eukariot

Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebh maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat sebagai massa yang jenih

dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh sutu selaput dan ditengah-tengahnya tedapat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya

bulat, disebut nnukleus atau inti sel.

Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membran sel, plasma sel, dan inti sel. Di bawah dapat dilihat struktur sel eukariotik (sel

hewan dan sel tumbuhan).

Selaput Plasma (Plasmalemma)

Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak

atau Lipid dan senyawa Protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:

Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma

bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).

Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.

Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang

disebut Dinding Sel (Cell Wall).

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah

(Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain

Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran

Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.

Sitoplasma dan Organel Sel


Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang

bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.

Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

A. Dinding Sel

Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang transparan.Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi

sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur

penyusun dan kelengkapannya berbeda.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif

karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding

sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar

terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting).

Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara

itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).

B. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut

di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan

uniseluler tingkat rendah.

Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol

terdesak ke bagian tepi dari sel.

Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan

vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor

pada dinding sel.

Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak

mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi

kekacauan reaksi biokimi

C. Plastida
Plastida adalah organel pada sel tumbuhan (dalam arti luas, Viridoplantae). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling

umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kenyataannya, plastida dikenal dalam berbagai bentuk:

• proplastida, bentuk belum “dewasa”

• leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar

• kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya

• kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga

• amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi

dalam bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.

• elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti

endospermium (pada biji)

• etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif

dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.

Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa

fungsi sehari-hari sel.

Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi

penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih

kemudian.

D. Kloroplas

Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari

fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel

dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang

lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya.

Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.

Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas

terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem.


Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase

gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih

dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam

fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.

Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki

susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk

ribosom dari tipe prokariotik.

Struktur Kloroplas Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian amplop kloroplas terdiri dari

membran luar yang bersifat sangat permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor

melekat, dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam.

Bagian dalam kloroplas mengandung DNA , RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri atas

membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas

terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza sativa), gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max), dan

kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada sel mesofil dan bundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah

jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum officinarum).

Genom Kloroplas Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi merupakan evolusi dari bakteri fotosintetik menjadi organel sel tanaman. Genom

kloroplas terdiri dari 121 024 pasang nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang mengandung gen-gen rRNA (16S dan 23S

rRNAs) untuk pembentukan ribosom.

Genom kloroplas mempunyai subunit yang besar yaitu penyandi ribulosa biphosphate carboxylase. Protein yang terlibat di dalam kloroplas

sebanyak 60 protein. 2/3nya diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara 1/3nya diekspresikan dari genom kloroplas.

E. Nukleus

Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang

menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.

Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang

terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran

luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel).

Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang

mempertahankan bentuk nukleus.Di dalam nukleus terdapat:


(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan

ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom.

Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan

serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.

(2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.

(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah

butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat)

yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi

di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim

diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.

F. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik.Retikulum

Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang

disebut sitosol atau cytosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan

ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.Pada bagian-

bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan

protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan

daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan

protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim

dan hormon.

Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth

Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum

Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-

lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE)

merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-

sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang

seperti tabung di dalam sitoplsma.Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian

sel lainnya.Ada tiga jenis retikulum endoplasma:RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.

Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari

RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu

sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot

lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE

sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.RE halus berfungsi dalam

berbagai macam proses metabolisme, trmasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun”RE berfungsi

sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri”.

Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput selaput di seluruh sitoplasma dan

membentuk saluran pengangkut bahan. Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah) yang terdiri dari protein

dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut (Time Life,

1984).jadi fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.

Fungsi Retikulum Endoplasma

Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol

• Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.(RE kasar)

• Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati(RE kasar dan RE halus)

• Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.

• Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)

G. Ribosom

Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta

terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA

untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel,

ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.

H. Sentriol

Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang

dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk

gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol)

yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah.

Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi

sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa

mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol

bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

I. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan

struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak

dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,

sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-

bahan lain.

2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi

bagian dari membran plasma.

3. Membentuk dinding sel tumbuhan

4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan

lisosom.

5. Tempat untuk memodifikasi protein

6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

7. Untuk membentuk lisosom

J. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan

intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel

eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,

fosfatase, ataupun sulfatase.


Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

EndositosisEndositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-

materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.

Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di

endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan

pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

AutofagiProses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-

mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi

dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati,

transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,

membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim

hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

K. Mitokondria

Mitokondria (mitochondrion’, plural: mitochondria’) atau kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi

respirasi sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi

berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.

Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di sinilah energi dalam bentuk ATP [Adenosine Tri-Phosphate]

dihasilkan.

Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada

dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ‘ruangan’ yang disebut matriks, dimana

beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.

Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis

dengan prokariot (bakteri) [Margullis, 1981]. Kemudian keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang

pertama. Adanya DNA pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya.

Hipotesis ini ditunjang oleh beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria menyerupai ukuran bakteri, dan

keduanya bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua. Hal yang utama adalah keduanya memiliki DNA berbentuk lingkar. Oleh

karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang berbeda dengan sistem genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA
mitokondria lebih mirip dengan yang dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti sel eukariot [Cooper, 2000].

Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.

L. Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom)

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase.

Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang

berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel

tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam

berbagai tipe sel.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein

atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah.

Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi

perkecambahan.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Hewan

1. tidak memiliki dinding sel

2. tidak memiliki plastida

3. memiliki lisosom

4. memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen

6. bentuk tidak tetap

7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit

Sel Tumbuhan

1. memiliki dinding sel dan membran sel

2. umumnya memiliki plastida


3. tidak memiliki lisosom

4. tidak memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa pati

6. bentuk tetap

7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Transpor lewat membran

Transpor lewat membran dibedakan atas:

1. Transpor pasif, tanpa bantuan energi dari sel (difusi dan osmosis)

2. Transpor aktif, dengan menggunakan energi dari sel (endositosis, eksositosis dan pompa natrium kalium).

Mekanisme Transpor Melalui M0embran

Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan

konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. pengaturan keluar masuknya

materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.

Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut

dalam air. Transpor materi-materi yang rarut dilam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran. Transpor molekul –

molekul kecil .

1. Transpor Molekul – Molekul Kecil

Pengangkutan molekul-molekul kecil melalui membran dilakukan secara pasif (transpor pasif) maupun secara aktif (transpor aktif). Kedua

macam transpor ini dilakukan secara terpadu untuk mempertahankan kondisi intraseluler agar tetap konstan.

a) Transpor pasif

Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan

energi rnetabolik. Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi

(facilitated diffusion), dan osmosis.


l) Mekanisme difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui

membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh

protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut

dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul

larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel

juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta

ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori

dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.

Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat

menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.

Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.

2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi

Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui membran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein

transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan

ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa

diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.

Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel

tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.

3) Mekanisme osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju

larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam

suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel

ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda

dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju

larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi

airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat

terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .


Sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan

yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan

sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan

hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.

Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang

dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan

tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan

hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah

mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.

b. Transpor aktif

Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk

ATP. selama transpor aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif

primer dan sekunder.

Transpor aktif primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi untuk transpor ini. contoh transpor

aktif primer adalah pompa ion Na- dan ion K+. Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sebaliknya konsentrasi ion

Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel.

Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na- dan K+ harus selalu dipompa melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil

hidrolisis ATP. Tiga ion Na+ dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk hidrolis ATP diperlukan ATP-ase yang merupakan

suatu protein transmembran yang berperan sebagai enzim.

Tranpor aktif sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul

lain.

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh

beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan

kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap

jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

Definisi
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling

mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.

Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan

akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam

pengangkutan air dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun

organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.

Macam Jaringan

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk , struktur, dan fungsi sehingga mudah

dikenali. Jaringan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Jaringan Maristem

Jaringam meristem adalah jaringan


muda yang terdiri dari sekelompok sel-
sel tumbuhan yang aktif membelah.
Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan
meristem adalah ukuran selnya kecil,sel
berdinding tipis, mempunyai nukleus
yang relatif besar,vakuola berukuran
kecil, banyak mengandung sitoplasma,
selnya berbentuk kubus.

Sel-sel meristem membelah terus


untuk menghasilkan sel-sel baru,
beberapa hasil pembelahan akan
tetap berada dalam jaringan
meristem dan disebut sel
inisialatau sel permulaan.
Sedangkan sel-sel baru yang
digantikan kedudukannya oleh sel
meristem disebut derivatif atau
turunan.

Meristem Sekunder
Berdasarkan asal pembentukannya jaringan
meristem dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Promeristem.
2. Meristem primer.
3. Meristem skunder.

Promeristem adalah jaringan meristem


yang ada pada saat tumbuhan masih
dalam tingkat embrio.

Meristem primer adalah jaringan


meristem yang terdapat pada tumbuhan
dewasa yang sel-selnya masih
membelah. Pada umumnya jaringan
meristem primer terdapat pada ujung
akar dan ujung batang yang dapat
mengakibatkan tumbuhan bertambah
tinggi.

Meristem skunder adalah jaringan


meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer.Contoh jaringan
meristem skunder yaitu kambium.

Kambium adalah lapisan sel-sel


tumbuhan yang aktif membelah dan
terdapat diantara xilem dan floem.

Aktivitas kambium menyebabkan


pertumbuhan skunder, sehingga batang
tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi
pada tumbuhan
dikotil danGymnospermae(tumbuhan
berbiji terbuka ).

Pertumbuhan kambium kearah luar akan


membentuk kulit batang, sedangkan
kearah dalam akan membentuk
kayu.Pada masa pertumbuhan,
pertumbuhan kambium kearah dalam
lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga
menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-

sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebutpertumbuhan primer. Jaringan

yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.

Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem

interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga. Meristem lateral atau meristem

samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang

menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk

dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar

dengan akar dan batang.

Jaringan Permanen

Jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik. Jaringan non meristematik yaitu jaringan yang sel-selnya tidak

membelah lagi. Jaringan permanen dibentuk dari hasil defensiasi sel-sel meristem, yang terdiri dari meristem primer dan meristem

skunder.

Yang termasuk jaringan permanen :

a. Jaringan epidermis.

b. Jaringan parenkim.

c. Jaringan penyokong.

d. Jaringan pengangkut.

e. Jaringan gabus.

 Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah,

dan biji ). Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:

1. Tersusun dari sel-sel hidup.


2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.

4. Tidak memiliki klorofil.

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan
epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-
rambut), spina (duri),vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).

 Jaringan Parenkim

Jaringan Parenkim merupakan jaringan


dasar yang terdapat diseluruh organ
tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar
karena sebagai penyusun sebagian besar
jaringan pada akar, batang, daun, bunga,
buah dan biji.

Ciri-ciri jaringan parenkim adalah :


 Terdiri dari sel-sel hidup yang
berukuran besar dan berdinding tipis.
 Bentuk sel parenkim segi enam.
 Memiliki banyak vakuola.
 Mampu bersifat meristematik.
 Memiliki ruang antar sel sehingga
letaknya tidak rapat.

Berdasarkan fungsinya jaringan


parenkimdibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air

4. Parenkim penyimpan udara


(aerenkim).
1. Parenkim asimilasi
(klorenkim) adalah sel parenkim
yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel
parenkim ini dapat menyimpan
cadangan makanan yang berbeda
sebagai larutan di dalam vakuola,
bentuk partikel padat, atau cairan di
dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim
yang mampu menyimpan air.
Umumnya terdapat pada tumbuhan
yang hidup didaerah kering (xerofit),
tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.

4. Parenkim udara (aerenkim) adalah


jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai
ruang antar sel yang besar. Aerenkim
banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit.
 Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong merupakan jaringan


yang berperan untuk menunjang bentuk
tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.
Disebut juga jaringan penguat karena
memiliki dinding sel yang tebal dan kuat
serta sel-selnya yang telah mengalami
spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari
jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

Jaringan kolenkim yaitu jaringan


penyokong atau penguat pada organ
tubuh muda.

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup


dengan protoplasma yang aktif. Sel
kolenkim dapat mengandung kloroplas,
makin sederhana deferensiasinya makin
banyak kloroplasnya, sehingga
menyerupai parenkim.

Jaringan Sklerenkim merupakan


jaringan penyokong yang terdapat pada
organ tubuh tumbuhan yang telah
dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun
oleh eel-sel mati yang seluruh bagian
dindingnya mengalami penebalan
sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku
daripada sel kolenkim, sel sklerenkim
tidak dapat memanjang.

Sel sklerenkim dibedakan menjadi


dua bentuk yaitu serat (fiber) dan
sklereid.

 Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau berkas
vaskulermerupakan jaringan yang
berperan untuk mengangkut air dan
unsur hara dari akar sampai daun, serta
mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya jaringan
pengangkut pada tumbuhan terdiri dari
xilem dan floem.

Xilem atau pembuluh


kayu adalah jaringan kompleks
yang terdiri atas beberapa tipe sel
yang dindingnnya mengalami
penebalan dari zat kayu.

Xilem tersusun oleh parenkim


xilem, serabut xilem, trakeid, dan
unsur pembuluh.

Floem atau pembuluh tapis merupakan


jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup
dengan tipe yang berbeda.

Floem tersusun oleh parenkim floem,


serabut floem, pembuluh tapis, sel
pengiring (hanya terdapat pada
Angiospermae ).

 Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk

oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah

dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan

merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel

(tidak tembus air ).

Fungsi Jaringan Permanen

Jaringan permanen pada tumbuhan berfungsi antara


lain :
1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang
berada didalamnya.
2. Jaringan parenkim palisade, tempat
penyelenggara fotosintesis.
3. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat
fotosintesis juga tempat penyimpan hasil
fotosintesis.
4. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ
tubuh tumbuhan yang muda.
5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun
yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang
daun.
6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam
tanah melalui akar sampai daun.

7. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun


keseluruh tubuh tumbuhan

Juli 24, 2009 Ditulis oleh Dhewhy Irianti | Biologi | Tinggalkan sebuah Komentar

FILUM ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropodaadalah hewan

berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup

dengan kitin sebagai rangka luarnya.

Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan

mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.

Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan

rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk

berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang

adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetusdi Afrika Selatan.

Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:

1). Pencernaan : saluran pencernaan dari mulut sampai anus.

2). Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara

masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba

bernapas dengan paru-paru buku.

3). Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh.

Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.

4). Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.

5). Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.

Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.

1). Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan

perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.

2). Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk

kepala, dada, dan perut.

3). Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang

menyatu membentuk sepalotoraks.

4). Memiliki rangka luar (eksoskeleton ) yang terbuat dari kitin.

5). Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa

jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6). Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.

Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:

1. A. Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya

dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang,

udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah

beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat

parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:

1). Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut).

Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.

2). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

a). 2 pasang antenna

b). 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya

c). 1 pasang maksila

d). 1 pasang maksilliped

3). Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.

4). Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang,

merangkak atau menempel di dasar perairan.

5). Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.

Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:

1). Sistem Pencernaan

Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior

tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau

hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat

ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.

2). Sistem Saraf


Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat

paraba),statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.

3). Sistem Peredaran Darah

System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah

tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.

4). Sistem Pernafasan

Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh

permukaan tubuhnya.

5). Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki

ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).

Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain

itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian

pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses

regenerasi.

Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:

Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:

1). Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan

makanan ikan.

Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:

a). Branchiopoda

Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.

Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secaraParthenogenesis.

b). Ostracoda

Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.


Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.

c). Copecoda

Contoh: Argulus indicus, Cyclops.

Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.

d). Cirripedia

Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.

Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda

lain.Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang

terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.

2). Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang

bersatu serta perut (abdomen).

Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:

a). Isopoda

Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.

Contoh:

- Onicus asellus (kutu perahu)

- Limnoria lignorum

Keduanya adalah pengerek kayu.

b). Stomatopoda

Contoh: Squilla empusa (udang belalang).

Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks.

Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.

c). Decapoda (si kaki sepuluh)


Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat

penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein.

Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx.

Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa

yang hidup di laut.

Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:

- Udang

1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.

3. Cambarus virillis (udang air tawar)

4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.

5. Palaemon carcinus (udang sotong)

- Ketam

1. Portunus sexdentatus (kepiting)


2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.

3. Scylla serrata (kepiting)

4. Birgus latro (ketam kenari)

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:

1). Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.

2). Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda,

Ostracoda dan Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:

1). Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

2). Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda

3). Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

1. B. Hexapoda / Insecta

Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak

anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang.
Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda

(hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya

invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai

peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau

insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

1). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).

2). Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.

3). Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi

bahkan ada yang tidak memiliki sayap.

4). Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan

manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.

5). Alat pernapasan insekta berupa trakea.

6). Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

7). System sirkulasinay terbuka.

8). Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen

terakhir dari abodemen.

9). Fertilasi terjadi secara internal.

10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

System organ insekta/Hexapoda antara lain:

1). Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,

mesothoraks, danmetathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan

metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi

sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:

a). Panggul (coax)

b). Gelang paha (trokanter)


c). Paha (femur)

d). Ruas betis (tibia)

e). Ruas-ruas kaki (tarsus)

2). Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen

dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki.

Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system

organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.

a). Sistem Pencernaan

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat

makanan.

b). Sistem Pernapasan

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari

trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan

menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

c). Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa

hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

d). Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

e). Sistem Saraf

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior

menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1). Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).

2). Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a). Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)

Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap

perkembangannya adalah:

Telur larva dewasa.

Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.

(1). Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.

(2). Isoptera, contoh: capung.

(3). Hemiptera, contoh: walang sangit.

(4). Homoptera, contoh: wereng.

b). Endopterygota (metamorfosis sempurna)

Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:

Telur larva (ulat) kepompong (pupa) dewasa (imago).

Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.

(1). Coleoptera, contioh: kunang-kunang.

(2). Diptera, contoh: nyamuk, lalat.

(3). Hymenoptera, contoh: lebah madu.

(4). Siphonoptera, contoh: kutu kepala.

(5). Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.

(6). Neuroptera, contoh: undur-undur.

Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:

 Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
 Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)

 Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).

Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:

 Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit


 Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)

 Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)

 Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).

 Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam
ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu
buku Lepisma sacharina).

1. C. Myriapoda

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang

atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di

daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-

batuan.

Ciri-ciri Myriapoda

1). Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.

2). Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.

3). Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.

4). Susunan saraf tangga tali.

5). System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya

udara.

6). System peredaran darah terbuka.

7). Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.

8). Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Klasifikasi Myriapoda:

Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:

1). Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.

Ciri-ciri Chilopoda:
a). Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki,

kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang

“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri

atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan

binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

b). Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran

malphigi.

c). Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.

d). Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.

2). Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

Ciri-cirinya Diplopoda:

a). Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas)

mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami

modifikasi sebagai oragan kopulasi.

b). Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.

c). Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.

d). Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.

e). Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.

1. D. Chelicerata

Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).

Arachinida

Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan

menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.

Ciri-ciri Arachnida :

1). Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2). Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal,

mulut, keliseradan pedipalpus.

3). Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.

4). Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.

5). Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.

6). Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di

dalam).

7). System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia

8). Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.

9). Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.

1. a. Scorpionida

Contohnya:

- Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)

- Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.

1. b. Arachnoida

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

- Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)

- Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

- Laba-laba penjerat (di Malaysia)

- Laba-laba pemburu (di Meksiko)

- Laba-laba srigala

- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse

- Tarantula (Rhechostica hentz)


Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.

1. c. Aracina

Contohnya:

- Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

- Caplak unggas (Dermanyssus)

- Caplak sapi (Boophilus annulatus)

- Ungau (Dermacentor sp.)

Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia

termasuk manusia.

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak

merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:

1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia


2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.

Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.

Juli 24, 2009 Ditulis oleh Dhewhy Irianti | Biologi | Komentar Dimatikan

 Home

 TENTANG SYAKIRA

SYAKIRAHERBAL HABBATUSSAUDA MADU ZAITUN


SARI KURMA
JUAL HERBAL HABBATUSSAUDA MADU ZAITUN SARI KURMA YOGYAKARTA

LESITIN, KANDUNGAN HEBAT KEDELAI


Posted on | April 6, 2010 | No Comments
LESITIN, KANDUNGAN HEBAT KEDELAI
Dalam kacang kedelai, kacang tanah, jagung, dan bunga matahari terdapat senyawa kimia yang dinamakan lesitin, lesitin adalah
campuran fosfatida dan senyawa-senyawa lemak yang meliputi fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fofatidil inositol (penentu mutu
dan khasiatnya) dan lain sebagainya. Lesitin merupakan bahan penysusun alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling
banyak diperoleh dari kedelai. Penggunaan lesitin yang paling awal adalah pada tahun 1980- an sebagai pengemulsi pada
margarin, berupa kuning telur (mengandung lesitin tinggi) dan fosfatida lainnya.
Sekarang, lesitin dapat diperoleh di pasaran dengan macam tingkat kelarutan dan angka HLB. Lesitin digunakan pada pembuatan
roti cokelat, margarin dan lain-lainnya. Hidroksil lesitin memiliki banyak gugus polar dapat mendispersi cepat dalam air. Hidroksi
lesitin digunakan pada pembuatan roti kue, produk-produk adonan manis dan pie crust.
Menurut H. Unus Suriawiria dalam sebuah aritkel, lesitin kedelai merupakan “buldozer” kolesterol yang dapat membuat awet muda.
Minum susu kedelai setiap hari membuat Dr. dward yang telah berusia 80 tahun pulih kesehatannya. Bahkan pada usia 88 tahun ia
masih menghasilkan penemuan ilmiah mengenai khasiat lesitin. Lesitin HPF (highly Purified Fraction) adalah sejenis lesitin kedelai
dengan kadar fosfatidil kolin optimal (70-75%) serta mengandung asam lemak esensial.
Khasiat zat yang mampu meningkatkan vitalitas dan memudahkan sel tubuh itu semakin populer setelah Dr. Edward
mengemukakan hasil penelitiannya di dalam Biocontrol News and Information, Discover & Science News.
Lesitin dapat dihasilkan dari bahan pangan hewani maupun nabati. Menurut Dr. Edward dalam artikel H. Unus S. menyatakan,
lesitin nabati paling baik dari lesitin hewani yang mempunyai sifat superior (dapat berfungsi sebagai peremaja sel tubuh, sehingga
vitalitasnya meningkat). Lesitin nabati yang dimaksud dari hasil penelitiannya adalah lesitin yang terkandung dalam kedelai
memeiliki sifat lebih unggul sebagai peremaja sel tubuh, jika dibandingkan lesitin dari bahan-bahan lainnya.
Kandungan lesitin bersama zat-zat lainnya pada kacang kedelai merupakan senyawa yang sangat tinggi khasiatnya sebagai obat
awet muda, penguat dan mempertinggi daya tahan tubuh. Kesimpulan ini dikeluarkan sewaktu ia berusia di atas 80 tahun dan
keadaan fisiknya melemah serta sakit-sakitan. Namun setelah minum susu kedelai setiap saat, lama kelamaan kesehatannya pulih.
Kekuatan dan vitalitas hidupnya semakin baik dan mantap.
Lesitin memiliki sifat emulsif terhadap lemak. Di dalam tubuh oran gberusia tua, kadar lemak di dalam darahnya selau tinggi
selama 5-7 jam, sehingga mengendap di dalam jaringan. Oleh karena itu, orang tua yang menyantap bahan makanan mengandung
lesitin, maka pangan itu dapat menetralkan atau menormalkan lemak di dalam darahnya dalam waktu yang singkat. “tetapi
sebaliknya bila kandungan lemak semakin menggumpal dalam darah, maka aliran darah akan terganggu, nadi akan mengeras dan
pembuluh darah kemungkinan akan pecah,” tulis Dr. Edward.
Kolesterol adalah bahan esensial untuk menangun dinding sel serta diperlukan untuk memudakan sel tubuh yang jumlahnya
miliaran. Secara umum ada dua kandungan kolesterol yang didapatkan di dalam darah, yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high
density lipoprotein (HDL). LDL umum dinamakan kolesterol jahat karena bila kadarnya meningkat akan menyebabkan penimbunan
dan selanjutnyameningkatkan risiko arteroskrerosis (penyumbatan pembuluh jantung). Sementara HDL dinamakan kolesterol baik,
karena dapat berperan sebagai pendobrak atau mengurangi penimbunan kolesterol pada pembuluh darah. Kehadiran HDL akan
mengurangi risiko arteroskerosis. Perbandingan LDL terhadap HDL menentukan tingkat kadar kolesterol seseorang. Jumlah yang
dianggap aman kalau kandungan LDL 60 – 70 % sedang HDL sekitar 25%.
Di dalam dinding sel pembuluh dara, lesitin HPF dapat menyebabkan lecithine cholesterol acyl transferase (LCAT) menjadi ester-
kolesterol yang berperan sangat penting dalam pembentukan HDL. LCAT berperan dalam menentukan sintesis kolesterol.
Ester-kolesterol bersifat lebih mudah bergerak dan non asterogenik (tidak menyebabkan arterosklerosis) serta mudah
dimetabolisme dalam hati.
Category: ARTIKEL HERBAL

ISOFLAVON, KANDUNGAN HEBAT KEDELAI


Posted on | April 6, 2010 | No Comments
ISOFLAVON, KANDUNGAN HEBAT KEDELAI
Dengan semakin majunya teknologi, khususnya di dunia nutrisi, kita mengenal zat gizi yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Isoflavon adalah salah satunya. Masih ada ratusan lagi zat-zat gizi lainnya yang ditemukan dibuah-buahan, sayuran, polong-
polongan, kacang dan biji-bijian. Isoflavon bisa anda dapatkan pada kelompok tumbuhan polong-polongan. Kedelai seagai salah
satu anggota keluarga kelompok polong-oolongan mempunyai kadar isoflavon yang tinggi.
Isoflavon menjadi terkenal karena berdasarkan penelitian diketahui bahwa zat gizi ini berperan dalam mencegah terjadinya kanker
dan gangguan jantung. Selain itu, isoflavon juga dikaitkan dengan masalah osteoporosis dan menopause. American Heart
Association mengeluarkan rekomendasi agar setiap orang mengkonsumsi kedelai dan olahannya. Setelah tiga bulan mengkonsumsi
kedelai, diketaui bahwa terjadinya peningkatan high density lipoprotein (HDL) rata-rata 4,7 %. HDL akan membuat materi
penyumbat arteri keluar dari pembuluh darah karena itu ia disebut sebagai kolesterol jahat.
Penelitian juga membukrikan bahwa penambahan kedelai ke dalam diet para penderita masalah kolesterol akan membantu
menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh mereka. Kedelai ini digunakan sebagai pengganti daging, susu dan keju. Isoflavon juga
merupakan suatu antioksidan yang bisa membantu mencegah terjadinya penuaan dini.
Selain menurunkan kadar kolesterol dan bersifat antioksidan, mengkonsumsi isoflavon lebih dari 50 mg/hari dapat menghambat
terjadinya atehrogenesis atau proses penyumbatan pembuluh darah pada jantung. Manfaat lain, isoflavon menurunkan kadar
diastolik tekanan darah, memperbaiki elastisitas pembuluh darah dan mencegah penyempitan pembuluh darah koroner.
Isoflavon juga merupakan estrogen alami dari tumbuh-tumbuhan (fito-estrogen). Sebab isoflavon mempunyai struktur kimia
menyerupai estradiol, hormon utama wanita. Karena kemiripan ini maka isoflavon bisa melekat pada reseptro estrogen tubuh.
Dengan demikian, isoflavon bisa digunakan oleh para wanita yang mengalami gangguan menopause. Selain itu isoflavon dapat
membantu mengatasi osteoporosis. Konsumsi susu kedelai juga diketahui dapat mempertahankan tulang tengkorak maupun tulang
belakang.
Isoflavon dapat membantu mengatasi osteoporosis karena dua hal. Pertama, isoflavon menstimulasi aktivitas osteoblastik
(pembentukan sel tulang) melalui aktivitas reseptor estrogen. Kedua, isoflavon juga meningkatkan produksi hormon pertumbuhan
IGF-1 (insulin-Like Growth Factor 1). Isoflavon juga dikatakan mempunyai kemampuan untuk mencegah kanker. Penelitian yang
dilakukan oleh Dr. J. Mark Cline dari wake Forest University pada tahun 1999 menunjukkan bahwa penambahan Isoflavon dalam
diet dapat menurunkan pertumbuhan tidak normal sel payudara dan endometria sehingga resiko terjadinya kanker kedua jaringan
tersebut akan menurun.
Isoflavon dapat anda temukan dari semua makanan dengan bahan dasar kedelai. Isoflavon utama yang dikandung oleh kacang
kedelai adalah daidzein dan genistein. Produk kedelai umumnya mengandung lebih banyak genistein dibandingkan daidzein, tapi
jumlahnya bervariasi tergantung produknya.
Dalam keadaan kering, kacang kedelai mentah mengandung 2-4 mg isoflavon/gram. Konsentrasi Isoflavon dalam produk kedelai
sangat beraneka ragam tapi semua makanan kedelai tradisional kedelai seperti susu kedelai, tempe, dan tahu, merupakan sumber
isoflavon yang baik, dengan kandungan isoflavon antara 30- 40mg per gelas atau potong. Setengah mangkuk tepung kedelai
mengandung kurang lebih 50 mg isoflavon. Produk kedelai yang tidak mengandung isoflavon adalah kecap dan minyak kedelai.
Category: ARTIKEL HERBAL

MANFAAT SUSU KEDELAI UNTUK OSTEOPOROSIS


Posted on | April 6, 2010 | No Comments
MANFAAT SUSU KEDELAI UNTUK OSTEOPOROSIS
Dewasa ini, masalah menopause dapat ditunda dengan terapi hormon estrogen (estrogen replacement therapy), yang diharapkan
dapat menghambat laju osteoporosis. Yang terutapa dianjurkan melakukan terapi hormon estrogen adalah mereka yang berhenti
menstruasi sebelum usia 40 tahun atau mereka yang menderita osteoporosis pada usia muda. Namun, hormon estrogen ini dapat
menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, perubahan perasaan mendadak, merasa depresi dan ingin muntah. Dampak
negarif lainnya yaitu kanker payudara dan kanker rahim.
Karena terapi hormon estrogen bisa berdampak negarif, maka beberapa peneliti mulai mencari bahan pengganti estrogen yang
aman untuk menghambat laju osteoporosis. Salah satu bahan pangan yang kini menjadi pusat perhatian dalam hubungannya
dengan osteoporosis adalah kedelai. Hal itu desebabkan pada kedelai terdapat senyawa alami mirip estrogen, yang disebut
fitoestrogen. Fitoestrogen terbukti mampumenghambat osteoporosis.
Category: ARTIKEL HERBAL

KANDUNGAN SUSU KEDELAI


Posted on | April 6, 2010 | No Comments
KANDUNGAN SUSU KEDELAI
Susu kedelai memeiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu
kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kelesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi
masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya. Kandungan protein dalam susu kedelai
dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas.
Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang deperoleh.
Kadar protein dalam susu kedelai yang dibuat dengan perbandingan kedelai dan air 1:8, 1:10, dan 1:15 berturut-turut adalah
3,6%, 3,2%, dan 2,4%. Susu kedelai yang dibuat dengan kadar protein 3% mempunyai mutu gizi yang mendekati susu sapi. Pada
anak balita, minum dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% total kebutuhan proteinnya setiap hari. Karena kadar asam
amino lisin yang tinggi, susu kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi protein pada nasi dan makanan serrealia
lainnya, yang umumnya rendah kadar lisinnya. Mutu protein susu kedelai hamper sama dengan mutu protein susu sapi. Protein
efficiency ratio (PER) susu kedelai adalah 2.3, sedangkan PER susu sapi adalah 2.5. PER 2.3 artinya setiap gram protein yang
dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 2.3 gram. Dengan demikian, semakin tinggi nilai PER
mencerminkan semakin baik mutu protein tersebut.
Secara umum susu kedelai mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, susu kedelai tidak
mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya (terutama kalsium) lebih sedikit dibandingkan susu sapi. Oleh karena itu,
dianjurkan untuk melakukan fortifikasi (penambahan) vitamin dan minerl pada susu kedelai untuk mensujajarkan kualitasnya
dengan susu sapi.
Category: ARTIKEL HERBAL

SERBA-SERBI SUSU KEDELAI


Posted on | April 6, 2010 | No Comments
SERBA-SERBI SUSU KEDELAI
Kedelai sebagai bahan makanan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Di antara jenis kacang kacangan, kedelai merupakan sumber
protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Dalam lemak kedelai terkandung beberapa fosfolipida penting, yaitu
lesitin, sepalin dan lipositol.
Kedelai sudah diyakini banyak orang untuk penyembuhan penyakit, seperti diabetes, ginjal, anemia, rematik, diare, hepatitis, dan
hipertensi. Kandungan zat dalam kedelai diyakini cukup berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit tersebut. Dengan
berbagai menfaat dan khasiatnya itu, sangat disayangkan sampai saat ini Negara kita masih belum dapat memenuhi sendiri
kebutuhan akan kedelai. Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, diantaranya adalah susu kedelai yang
dibuat dari ekstrak kedelai. Kada protein dan komposisi asam amino serta lema dalam susu kedelai hamper sama dengan susu
sapi. Komposisi itu bergantung pada varietas kedelai dan cara pengolahannya.
Susu kedelai akhir-akhir ini telah banyak dikenal sebagai susu alternative pengganti susu sapi. Susu kedelai mempunyai kandungan
protein yang cukup tinggi dengan harga relative lebih murah jika disbanding deengan sumber protein lainnya. Untuk meningkatkan
kandungan gizinya, susu kedelai dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Komposisi susu kedelai
hamper sama dengan susu sapi maupun air susu ibu (ASI).
Kedelai khususnya penting untuk bayi dan anak anak yang sangat memerlukan protein untuk pertumbuhannya terutama bayi dan
anak-anak yang alergi terhadap susu sapi. Sebagai minuman, susu kedelai dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh, karena
pada umumnya minuman hanya bersifat menyegarkan tetapi tidak menyehatkan.
Susu kedelai juga dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak mengandung kolesterol melainkan kandungan phytokimia,
yaitu suatu senyawa dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat menyehatkan.
Kelebihan dari susu kedelai adalah ketiadaan laktosa, sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu
seseorang yang tidak mempunyai enzim lactase dalam tubuhnya. Orang tanpa enzim lactase tidak dapat mencerna makanan yang
berlemak. Menurut Henny Krissetiana H., susu kedelai tidak kalah dengan susu sapi maupun susu ibu.
Category: ARTIKEL HERBAL

CARA KERJA HABBATUSSAUDA


Posted on | April 5, 2010 | No Comments
SYSTEM KERJA HABBATUSSAUDA
Habbatussauda adalah obat yang bekerja dengan unik, yakni dengan melakukan detoksifikasi, penguatan imunitas tubuh, dan
penggantian sel. Karena itu, habbatussauda bisa menyembuhkan semua penyakit sekaligus suplemen bagi yang sehat karena
system kerjanya tersebut (tidak hanya menghilangkan gejala da rasa sakit yang timbul saja).
Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun, toksin, polutan, dan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh atau yang mengganggu
metabolism tubuh.
Zat-zat yang merusak tubuh tersebut bisa datang dari luar (polusi udara,zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, zat-zat aditif
(perasa, pewarna, pengawet dll) pada makanan, zat-zat yang berasal dari alat-alat yang kita gunakan.
Bisa juga zat tersebut berasal dari dalam tubuh, terutama bila jumlahnya sudah melebihi kebutuhan tubuh. Misalnya kolesterol,
asam urat, gula, dll.
Penguatan imunitas tubuh melalui konsumsi habbatussauda terjadi karena kandungan positif yang ada di habbatussauda membuat
antibody menguat.
Penggantian sel-sel yang rusak akibat penyakit yang ada (penyembuhan yang baik harus berasal dari perbaikan sel, jaringan,
organ, system organ, sehingga seluruh tubuh merasakan akibat kesembuhan tersebut) dilakukan sesuai kondisi kesehatan dan
umur pengkonsumsi habbatussauda. Yangjelas, dengan penyembuhan secara sel, kualitas kesembuhan lebih baik, lebih permanen,
lebih menyeluruh.
Category: ARTIKEL HERBAL

PENELITIAN TENTANG HABBATUSSAUDA


Posted on | April 5, 2010 | No Comments
PENELITIAN TENTANG HABBATUSSAUDA
1. Pada kongres kanker internasional di New Delhi, minyak Nigella diperkenalkan ilmuwan kanker Immono Biology Laboratory, dari
California Selatan.
“Nigella sativa dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan. Interferon-nya menghasilkan sel-sel normal terhadap virus
yang merusak sekaligus menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibody.
2. Penelitian Dr. Balil Ali dan rekannya dari College of Medicine tahun 1993, kemudian Dr. Haq dari departemen Biologi dan pusat
penelitian medis di Riyadh serta dikuatkan oleh King Faishal University, bahwasannya habbatussauda memperkuat immunity
system (pertahanan tubuh).
3. Penelitian oleh Cancer Imunobiology Laboratory, south Carolina, Amerika Serikat, menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi
habbatussauda, dapat menstimulasi sumsum di tulang dan sel imunitas serta produksi interferon, melindungi sel normal untuk
melawan virus perusak, termasuk melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibody. Penelitian serupa dilakukan oleh
Pharmacology Reseach Laboratory Department of Pharmacy College, London tahun 1995. Selain penemuan dia atas, Dr. Jamnul
Azhar (M.B.B Ch, Universitas Al Azhar Mesir), mengemukakan tentang kegunaan habbatussauda:
• Mempercepat penembuhan luka
• Antiseptic
• Mencegah osteoporosis
• Mengobati kering mulut
• Mengobati ulser duonenum
• Mengobati pharyngitys
• Mengobati tracheitis
• Mengobati parasit
• Mengobati anemia
• Mengobati syaraf
• Memperkuat system pernapasan
• Mengobati libido
• Antibiotic
• Memperbanyak ASI
• Mengobati sakit asma
• Mengobati ulser perut
• Mengobati hepatitis
• Mengobati oesophagitis
• Mengobati diphteira
• Mengobati influenza
• Mengobati rheumatic
• Mengobati gout (buah pinggang)
• Mengobati epilepsy
• Menjaga awet muda
Adapun dari penelitian lain menyebutkan manfaat habbatussauda:
• Anti peradangan sendi dan organ
• Menambah energy dan kesuburan pria
• Mengobati asam urat
• Mengobati gondok
• Mengobati jantung
• Mengobati keputihan
• Mengobati sakit kepala dan gigi
• Mengobati sembelit mengobati kencing darah
• Anti kanker
• Menguatkan jantung
• Mengobati diabetes
• Mengobati panas dalam
• Mengobati impotent
• Mengobati darah tinggi
• Mengobati kolesterol
• Mengobati stroke
• Mengobati kencing batu
(sumber : Rahasia Habbatus Sauda’(jinten hitam) As Salaamah, hal 6-7)
Category: ARTIKEL HERBAL

KHASIAT HABBATUSSAUDA
Posted on | April 5, 2010 | No Comments
KHASIAT HABBATUSSAUDA
Berdasarkan kandungan Nigella seperti tersebut di atas, maka dapat diperoleh berbagai macam manfaat seperti di bawah ini:
1. Menguatkan sistem kekebalan
berdasarkan hasil penelitian, jintan hitam dapat meningkatkan jumlah sel T, yang baik untuk meningkatkan sel- sel pembunuh
alami. Efektivitasnya hingga 72 % jika dibandingkan dengan placebo (hanya 7%). Dr. Basil Ali dan koleganya dari College of
Medicine, di Universitas King Faisal, mempublikasikannya dalam jurnal Pharmasetik Saudi. Kemapuhan ekstrak Nigella diakui oleh
Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immunologi dari Universitas Munich, dapat meningkatkan system kekebalan tubuh dan dapat
digunakan sebagai bioregulator. Dengan demikian, Nigella dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh
seperti kanker dan AIDS.
2. Meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Nigella merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna
untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan. Nigella juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok
diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
3. Meningkatkan bioaktivitas hormon
Hormone adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin, yang masuk dalam peredaran darah. Dalam tubuh manusia
terdapat berbagai jenis hormon, diantaranya hormon reproduksi yang berhubungan dengan gairah seksual. Salah satu kandungan
Nigella adalah sterol yang berfungsi sintesa dan bioaktivitas hormon.
4. Menetralkan racun dalam tubuh
Racun dapat mengganggu metabolism dan menurunkan fungsi organ penting seperti hati, paru-paru dan otak. Gejala ringan
keracunan dapat berupa diare, muntah, pusing, gangguan pernapasan dan menurunkan daya konsentrasi. Nigella mengandung
saponin yang dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh.
5. Mengatasi gangguan tidur dan stress
Sapion terdapat pada Nigella mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak
serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan
lingkungan, gangguan tidur dan dapat menghilangkan stress.
6. Anti histamine
Histamine adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asma bronchial.
Minyak yang dibuat dari Nigella dapat mengisolasi dithymoquinone, minyak ini sering disebut nigellone yang berasal dari Volatile
Nigella. Pemberian minyak ini berdampak positif terhadap penderita asmabronchial. Penelitian yang dilakukan oleh Nirmal
Chakravaty MD pada tahun 1993, membuktikan Kristal dari negellone memberi efek suppressive. Kristal-kristal ini dapat
menghambat proteinkinase C, sebuah zat yang memicu pelepasan histamine. Penelitian lain juga membuktikan hal serupa. Kali ini
dilakukan oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immunologi dari Universitas Munich, ia melakukan pengujain terhadap 600 orang
yang menderita alergi. Hasilnya cukup meyakinkan, 70 % yang menderita alergi terhadap debu, serbuk, jerawat, dan asma
sembuh setelah diberi minyak Nigella. Dalam praktiknya, Dr. Schleincher memberi resep Nigella ke pasiennya yang menderita
influenza.
7. Memperbaiki saluran pencernaan dan anti bakteri
Nigella mengandung minyak atsiri dan minyak volatile yang telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara
tradisional minyak atsiri digunakan untuk obat diare. Pada tahun 1992, Jurnal Farmasi Pakistan memuat hasil penelitian yang
membuktikan volatile lebih ampuh untuk membunuh strain bakteri V cholera dan E coli dibandingkan dengan anti biotic seperti
ampicillin dan tetrasiklin.
8. Melancarkan air susu ibu
Koordinasi bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonal yang terdapat pada Nigella dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian
ini kemudian dimuat dalam literature penelitian Potchestroom, tahun 1989.
9. Tambahan nutrisi pada ibu hamil dan balita
Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan system kekebalan tubuh secara alami, terutama pada
musim hujan, anak-anak akan mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega 3, Omega 6, dan Omega 9 yang terdapat pada
Nigella merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak balita dan janin.
10. Meremajakan sel-sel kulit dan menunda proses penuaan
Kulit merupakan salah satu organ tubuh terluar yang penting. Fungsinya melindungi tubuh dari benturan fisik, kuman, dan jamur.
Nigella sangat baik untuk menjaga kelembaban, kehalusan, dan keremajaan kulit.
11. Nutrisi bagi lansia dan food supplement
Kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energy sangat ideal untuk orang yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga
daya tahan tubuh dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Nigella juga mengandung 15 macam asam amino penyusun isi
protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Asam amino tidak dapat doproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup,
oleh karena itu harus doperoleh dari makanan.
12. Antiradang
Mengandung zat anti inflamasi yang mampu mengurangi radang (bengkak). Jadi, baik untuk penderita asma (mengurangi radang
paru-paru), eksim (gatal-gatal, kulit merah) dan arthritis (bengkak sendi). (14/berbagai sumber)
Category: ARTIKEL HERBAL

KANDUNGAN POSITIF HABBATUSSAUDA


Posted on | April 5, 2010 | No Comments
KANDUNGAN POSITIF HABBATUSSAUDA
Biji habbatussauda mengandung crystalline negellon dan arganine, sebagai stabilisator sistem imunitas tubuh. Selain itu,
kandungan karotennya mampu melumpuhkan radikal bebas penyebab kanker. Kandungan senyawa-senyawa lain yang terpenting
bagi kesehatan tubuh sangat komplet, antara lain 15 macam asam amino, protein, kalsium, sodium, potassium, magnesium, zat
besi, omega 3 dan 6, vitamin A, B1, B2, C, E, dan niacin.
Juga habbatussauda mengandung nutrisi antara lain:
1. Oleat (omega 9), Linoleat (Omega 6), Linolenat (Omega 3)
2. Minyak-minyak volatile atau minyak esensial
3. Fitosterol
4. Alkaloid (Nigelleine dan Nigellamine-n-oxide)
(sumber: Majalah Natural Edisi 01 Januari 2005, hal. 30)
Berdasarkan penelitian yang lain, kandungan habbatussauda antara lain
• Saponin – berupa triterpenoid glikosida, monosakarida (molekul gula tunggal) yang berbentuk glukosa, ramnosa, silosa, dan
arabinosa.
• Komponen non starch polysaccharide – bahan aktif ini merupakan sumber yang berguna untuk serat diet.
• Asam lemak – terutama asam lemak tak jenuh (linoleat dan oleat). Meliputi misristik, palmato oleat, asam behenat, asam stearat
(52%), asam arakidonat (26,95%), omega-3, omega-6.
• Asam amino – terdapat 15 jenis asam amino yang membentuk habbatussauda, termasuk 9 asam amino esensial.
• Arginin – merupakan bahan aktif yang penting untuk masa pertumbuhan balita
• Karotin – karotin akan dirubah oleh hati menjadi vitamin A.
• Mineral meliputi kalsium, zat besi, sodium, potassium yang secara keseluruhan berfungsi sebagai kofaktor fungsi enzim.
• Minyak volatil – diantaranya timokuinon, nigelon, timohidrokuinon.
(sumber:Rahasia Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) As Salamah, hal 5-6)
Daftar dibawah ini menunjukkan komposisi biji dan minyak Nigella Sativa dengan kandungan aktif nutrisi dan lainnya sbb:
Komposisi Nutrisi Biji Nigella Sativa
Protein 21%
Karbohidrat 35%
Lemak 35-38%
Komposisi minyak esensial (1,4%) minyak Nigella Sativa
Carvone 21,1%
Alfa Pinene 7,4%
Sabinene 5,5%
Beta Pinene 7,7%
P-Cymene 46,8%
Lainnya 11,5%
Nutrisi Minyak Nigella Sativa
Protein 208 ug/g
Thiamin 15 ug/g
Riboflavin 1 ug/g
Pyridoxine 5 ug/g
Niacin 57 ug/g
Folacin 610 IU/g
Calsium 1,859 mg/g
Iron 105 ug/g
Copper 18 ug/g
Zinc 60 ug/g
Phosphorus 5,265 mg/g
Asam Lemak Minyak Nigella Sativa
Myristic Asam (C14:0) 0,5%
Palmitic Asam (C16:0) 13,7%
Palmitoleic Asam (C16:1) 0,1%
Stearic Asam (C18:0) 2,6%
Oleic Asam (C18:1) 23,7%
Linoleic Asam (C18:2) (Omega-6) 57,9%
Linolenic Asam (C18:3n-3) (Omega-3) 0,2%
Arachidic Asam (C20:0) 1,3%
Asam lemak jenuh dan tak jenuh minyak Nigella Sativa
Saturated Acid 18,1%
Monosaturated Acid 23,8%
Polyunsaturated Acid 58,1%
Category: ARTIKEL HERBAL

SEJARAH HABBATUSSAUDA
Posted on | April 5, 2010 | No Comments
SEJARAH HABBATUSSAUDA
Nigella sativa pertama ditemukan di daerah Tutankhamen, Mesir dan memiliki peranan penting dalam praktek kehidupan Mesir
Kuno. Tanaman ini tumbuh liar di negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan di Mesir dan Siria. Raja-raja pada masa itu
pasti sangat berhati-hati dalam menggunakan tanaman terbaik sebagai obat.
Dioscoredes, ahli fisika Yunani di abad ke satu, melaporkan bahwa Nigella Sativa dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidubg
tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis (penyakit dalam). Selain itu juga digunakan untuk membantu masa menstruasi dan
meningkatkan produksi Air Susu Ibu.
Tokoh Muslim, Al Biruni (973-1048), yang menggabungkan obat-obatan leluhur India dan Cina menyebutkan bahwa nigella Sativa
adalah sejenis biji-bijian yang digunakan sebagai bahan nutrisi di abad ke 10 dan 11 Masehi.
Dalam sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang bersal dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina, Bigella Sativa merupakan
penyembuh yang sangat bernilai dalam mengobati disfungsi pencernaan dan hepatitis yang digambarkan sebagai stimulan untuk
kondisi-kondisi berbeda, dan pereda demam tinggi.
Ibnu Sina (980-1037), dalam karya terbesarnya “The Canon of Medicine”, yang dianggap banyak orang sebagai buku paling
terkenal di dunia kedokteran, baik di Timur atau di Barat, menyatakan Bigella Sativa bermanfaat “Menstimulasi energi di tubuh dan
membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat”. Berbagai penelitian memberikan bukti bahwa Nigella Sativa nyata
dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh jika digunakan sepanjang waktu.
Di negara-negara Timur Tengah dan Timur Jauh selama berabad-abad menggunakan Nigella Sativa untuk mengobati penyakit
ringan termasuk asma dan bronkhitis, tematik dan luka radang, meningkatkan produksi susu ibu hamil, mengobati gangguan
pencernaan, membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan pencernaan dan pembuangan, dan melawan
infeksi parasit. Minyaknya digunakan untuk mengobati penyakit kulit, seperti eksim, dan luka radang serta mampu mengobati
gejala meriang.
Sungguh banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan yang bisa didaptkan dari Nigella Sativa ini sehingga tidak mengherankan
apabila ia populer disebut dengan “the seed of blessing” / “Habbatu barakah”, yang artinya “Biji-bijian yang mengandung rahmat”.
Category: ARTIKEL HERBAL

Anda mungkin juga menyukai