Anda di halaman 1dari 215

http://isharmanto.blogspot.

com/2009/11/daur-
biogeokimia.html
Senin, 14 Desember 2009

TAXONOMI 1

TAXONOMI
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi
menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki
persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan
kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali
diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-
1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng denganCarolus Linnaeus.

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel
sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama
yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada
zaman Linnaeusbahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.

Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain

3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup

4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama

Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :

1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragame

2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup

3. Klasifikasi memudahkan komunikasi

PROSES KLASIFIKASI

Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang
diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup.

1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu
makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk
hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit
yang disebut takson.

3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam
mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

TINGKATAN TAKSON

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok
besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi
kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang
beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa
(takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan
International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :

Kingdom

Divisio

Clasis

Order

Familia

Genus

Species

Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia

Dunia/Kerajaan

Divisio/Filum

Kelas

Ordo

Suku

Marga

Jenis

1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia

2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division
digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki
akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau division

4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi
akhiran ales.

5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran
aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.

6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata,
huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau
dibedakan dari huruf lainnya.

7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar
sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)

TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.
Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan
klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu
menggunakan dua kata (nama genusdan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)

2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf
kecil

3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan

4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)

5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau
diberi tanda penghubung.

6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama
subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species

7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L
tersebut merupakan inisial Linnaeus

Jumat, 04 Juni 2010


VIROLOGI
PENDAHULUAN
 Virus dipelajari oleh keilmuan virologi
 Virus merupakan oraganisme yang sangat kecil dari bakteri, ukuran virus milimikron, sedangkan bakteri
satuannya mikron
 Satuan kehidupannya pada virus Virion sedangkan bakteri sel
 Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun
 Virus juga dinamakan meta organisme
 Virus dianggap sebagai jembatan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup , karena kemampuan
dapat dikristalkan (seperti mati) dan dapat berkembang biak (seperti hidup)

BATASAN VIRUS
 Virus merupakan organisme yang sangat kecil dan jauh lebih kecil dari bakteri dan mampu menembus
saringan bakteri dan hanya dapat disaring dengan menggunakan saringan porselin
 Virus adalah parasit intra seluler ,dan parasit obligat dengan ukurannya 20-200 nm (mili mikron) bentuk
dan komposisi kimianya bervariasi,
 Hanya mengandung satu asm nuklead saja yaitu RNA or asam nuklead DNA.
 Partikelnya secara utuh disebut “VIRION”yg tdr dr “Kapsid” dari bahan Protein yang diambil dari
mahkluk hidup lain, terkadang Kapsid juga tersusun atas Glycoprotein bisa juga lipid.
 Virus resisten terhadap Antibiotics , sehingga tidak mati dengan antibiotik , mematikannya dengan
Interferon
ASAL USUL VIRUS
 Asal-usul virus belum diketahui secara jelas
 Ada 3 hipotesis mengenai asal-usul virus :
1. Virus merupakan parasit sel-sel primitif dan keduanya berevolusi bersama. Banyak virus
sekarang tidak menyebabkan kerusakan sel hospes dan tetap laten dalam tuan rumah (lisogenik)
2. Virus berevolusi dari kuman parasit. Meskipun demikian untuk organisme intraseluler obligat
lainnya misal ada chlamydia, pada saat ini tidak ada bukti bahwa virus berevolusi ke kuman / bakteri
3. Virus mungkin merupakan komponen sel tuan rumah yg kemudian menjadi otonom
HISTORITIKAL VIRUS
 Virus pertama kali ditemukan oleh Adolf Meyer di Nederland pada tahun 1885
 Penelitian tentang virus dilanjutkan oleh ahli botani berkebangsaan Rusia yaitu Dimitri Ivanowski
(1892), dan Baijerinck (1899) berkebangsaan Jerman Keduanya meneliti pada Daun tembakau yang terdapat
bercak putih (Mozaik)
 Kemudian Keduanya menyimpulkan bahwa penyakit mozaik pada tembakau disebabkan oleh virus
 Loffer dan Frosch (1897) menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada
ternak ( Mouth and Mouth Disease
 Reed tahun 1907 menemukan virus yang menyebabkan penyakit demam kuning pada manusia
 Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus yang menyebabkan lisis pada bakteri yang disebut
dengan bakteriofage.
SIFAT KHUSUS VIRUS
 Menurut Lwoff, Horne dan Tournier (1966) :
1. Bahan genetik virus terdiri dari DNA atau RNA, sehingga tidak terdiri dari kedua jenis asam
nukleat sekaligus
2. Struktur dari virus relatif sangat sederhana, yakni terdiri dari pembungkus yang mengelilingi
asam nukleat (DNA/RNA ) itu dari bahan Protein yang kemudian disebut kapsid
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yakni dalam sitoplasma, dalam nukleus
atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan reproduksi jika berada di luar sel hidup
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan.
5. Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dari
pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat
infektif ( Asembling /Perakitan)
6. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan
sistem enzim sel hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus (
Eklipase / Sintesis / Proliferase)
7. Virus menginfeksi sel menggunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolisme
mendapatkan protein untuk kaopsidnya
8. Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel
hospes tidak lama sebelum dibebaskan / Lisis
9. Selama dalam proses pembebasan, bebrapa partikel virus mendapatkan selubung luar yang
mengandung protein /glikoprotein / Lipid dan bahan lain yang sebagain besar berasal dari dalam sel
hospes
10. Partikel virus lengkap dinamakan virion dan dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan
protein yang bersifat antigenik yang disebut dengan kapsid
BENTUK DAN UKURAN VIRUS
 Bentuk virus sangat bervariasi.
1. Ada yang berbebtuk bulat
2. oval
3. memanjang
4. silindris
5. dan ada juga yang berbentuk hurut T
 Ukuran tubuh virus sangat kecil dan bervariasi yaitu kira-kira berdiameter 20 nm, Karena sangat kecil
maka virus tidak dapat dilihat dg menggunakan mikroskop biasa, kecuali poxyvirus
SUSUNAN TUBUH VIRUS

1. Kapsid
 Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus, yang tersusun atas protein.
 Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan nonkovalen
 Fungsi kapsid :
1. Memberi bentuk virus
2. Sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan dirinya
3. Mempermudah proses penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2. Isi (Nucleic acid)
 Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik, yaitu suatu molekul pembawa sifat keturunan.
 Materi genetik ini berupa ARN atau ADn.
 Virus hanya memiliki satu asam nukelat saja
 Asam nukelat sering bergabung dengan protein sehingga disebut Nukleoprotein

3. Kepala dan ekor


 Ekor virus berfungsi melekatkan tubuh virus pada inang
 Struktur virus ada 2 macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung
 Virus telanjang terdiri dari 5 kelompok :
1. Piconavirus
2. Reovirus
3. Adenovirus
4. Papovirus
5. Parvovirus
 Sedang virus lain di luar kapsid terdapat selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan dan lipid
 Pengertian tentang asam ukleat virus mempunyai arti penting untuk memahami proses
perkembangbiakan virus, sifat biologiknya dll
REPLIKASI VIRUS
 Perkambang biakan virus mempunyai arti penting agar mengetahui bagaimana virus bisa mematikan
atau menstransformasi sel.
Adapun tahap-tahap replikasi virus adalah
1. Adsorpsi
2. Penetrasi sel inang
3. Eklipase
4. Asembling (Pembentukan virus baru)
5. Lisis (Pemecahan sel inang)

1. Adsorpsi
 Attachment (adsorption): the phage attaches to a protein or polysaccharide molecule (receptor) on the
surface of the bacterial cell.
 Merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel inang. Virus menempelkan sisi
tempel atau reseptor site ke dinding sel bakteri
2. Penetrasi sel inang
 Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel bakteri
 Molekul asam nuklead virus bergerak keluar melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel
melalui dinding sel yang terbuka
 Pada virus telanjang, proses penyusupan terjadi dengan cara fagositosis virion, sedangkan pada virus
terselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma
3. Eklipase
 Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus,
seperti protein, asam nukleat dan kapsid
 Bahan yang digunakan berasal dari protein, enzim, san asam nukleat sel bakteri
4. Pembentukan virus(bakteriofage) baru
 Setelah bagian-bagian tubuh virus terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan digabungkan
untuk menjadi virus yang baru dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100-300 virus baru
5. Pemecahan sel inang
 Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri.
 Di dalam sel bakteri terbentuk enzim lisosim yang mampu melarutkan ikatan kimia dinding sel bakteri.
Setelah dinding sel pecah maka keluarlah virus baru itu dan selanjutnya mencari sel bakteri lainnya
Gambaran replikasi Virus

KLASIFIKASI VIRUS
 Pada awalnya kriteria menentukan apakah suatu jasad termasuk virus atau bukan hanya didasarkan
pada kemampuannya melewati saringan kuman
 Dengan lebih diketahuinya penyakit yang ditimbulkan, maka penggolongan virus lebih dikembangkan.
 Tahun 1966 dibentuk Komite Internasional Untuk Penamaan dan Penggolongan Virus.
Pada saat ini penggolongan virus meliputi pembagian atas famili, subfamili, genus dan spesies

1. Nama famili virus ditandai dengan akhiran viridae, anggota famili mempunyai sifat umum sama
dan tidak banyak berubah. Anggota famili tertentu mempunyai morfologi virion, struktur dan replikasi
genom khas.
2. Nama sub famili diberi akhiran virinae
3. Nama akhiran genus diberi akhiran virus
4. Kriteria dasar klasifikasi virus
 Jenis asam nukelat, ARN atau ADN
 Ukuran dan morfologi
 Adanya enzim spesifik yang dimiliki
 Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik
 Cara penyebaran alamiah
 Gejala-gejala yang ditimbulkan
 Ada tidaknya selubung
 Banyaknya kapsomer
VIRUS DNA
Virus DNA (Deoxybo Nucleat Acid) terdiri dari 6 kelompok :
1. Poxvirus
2. Virus herpes
3. Adenovirus
4. Virus Papova
5. Virus parvo
6. Hepadnavirus
1. Poxvirus
 Merupakan virus yang memiliki ukuran cukup besar seperti batu bata
 Ukuran 300x200x100 nm.
 Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa
 Terdiri dari inti DNA dengan bagian tengah cekung
Ada 4 kelompok :
1. virus mamalia
2. virus unggas
3. onkogenik virus dan lain-lain

Virus mamalia :
1. Variola
2. Vaksinia
3. Cacar sapi
4. Ektro melia
5. Cacar kelinci
6. Cacar monyet
Virus unggas :
1. Virus burung
2. Virus kalkun
3. Virung onkogenik
4. Miksoma
5. Fibroma
Lain-lain :

 Virus dermatitis pustula menular


 Virus bintik-bintik pemerah susu
 Virus stomatitis pustula sapi
2. Virus herpes

 Berselubung, ikosahedron
 Berkembang biak dalam inti sel
 Dibungkus selubung yang peka eter
 Ukuran 100-150 nm
Ada 5 macam Herpes karena Virus :

 Herpes simplek
 Varicella
 Herpes zooster
 Sitomegalovirus
 Virus epstein barr

Herpes simplek

 Menyebabkan erupsi kulit vesikuler ringan


Ada 2 type :
1. Tipe infeksi pada mulut, mata, SSP
2. Tipe infeksi pada alat kelamin
Varicella

 Morfologi identik dengan herpes simplek


 Menyebabkan cacar air pada anak-anak
 Gejala berupa erupsi vesikel pada kulit dan selaput lendir, timbul tidak serentak
Sumber penderita cacar atau herpes zoster

Herpes Zoster
 Pada infeksi varicella infeksi menyeluruh, tetapi pada herpes zoster terlokalisasi
 Yang paling sering terkena adalah daerah kulit yang dipersyarafi oleh segmen sumsum tulang
belakang T2 – L2 dan nervus trigeminus
Sitomegalovirus

 Mirip virus herpes yang lain


 Menyebabkan pembengkaan sel host
 Bila sistemik menyebabkan pembengkakan hati
Virus Epstein Barr

 Tidak dapat dibedakan dengan virus herpes yang lain


 Memiliki afinitas terhjdap sel limfoblast
 Menginfeksi sel limfosit
 Menyebabkan leukopenia
3. Adeno Virus

 Virus DNA tidak berselubung


 Berbentuk bulat diameter 70-90 nm
 Stabil pada suhu 4-36o C
 Mati pada suhu 56 derajad Celsius
Misal : Adenovirus manusia hanya hidup pada sel manusia

 mirip gumpalan sehingga terjadi sarkomaMemiliki efek mengelompokkan dan membulatkan sel host
4. Virus Papova

 Berkembang dalam inti sel


 Tahan terhadap eter
 Menyebabkan kutil pada manusia
5. Virus parvo

 Virus berukuran kecil


 Diameter 18-22 nm
 Kebal terhadap eter
 Ditemukan pada binatang
 Pada manusia belum jelas
6. Hepadnavirus

 Virion : berselubung (HBsAg), berdiamter 42 nm


 Replikasi di hepatosid
 Misal : Virus hepatitis B
VIRUS RNA

Virus RNA terdiri dari 9 kelompok :

 Virus picorna
 Orthomyxo virus
 Paramyxo Virus
 Virus Rubella
 Rhabdo Virus
 Arbovirus
 Virus Corona
 Virus Leuko
 Virus Rheo
1. Virus Picorna

 Ukuran kecil 20-30 nm, tak terselubung kebal terhadap eter


 Terdiri dari 2 tipe :
1. Virus polio
2. Orthomyxo Virus
Virus polio

 Berdiameter 30 nm, Bulat, Kebal eter, Kloroform Garam emepedu


 Dapat hidup pada pH rendah dan suhu rendah
 Menyebabkan penyakit Poliomyelitis pada manusia
Virus Coxsachie

 Menyebabkan faringitis vesikuler, ISPa ringan dan meningitis


2.Orthomyxo Virus

 Virus RNA berselubung yangmampu diserap oleh reseptor eritrosit


 Ukuran 80-120 nm
 Berbentuk bulat
 Yang termasuk golongan virus ini adalah virus influenza
 Virus Influenza menyebabkan infeksi saluran pernafasan,
 Virus masuk (port de entri ) mukosa saluran nafas.
 Sembuh sendiri dalam waktu 3-7 hari apabila tanpa infeksi sekunder
4. Paramyxo Virus

 Virus besar berukuran 100-250 nm


 Yang termasuk golongan virus ini adalah :
Parotitis epidemica (Mumps)

 Menyebabkan infeksi akut pada kelenjar ludah


 Tanda khas berbicara dengan bergumam
 Inaktif pada suhu kamar, UV, eter dan formaldehida
 Port de entri mukosa saluran nafas dan konjungtiva
Respiratory syncytial virus

 Menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia

Campak

 Menyebabkan infeksi akut sangat menular ditandai dengan ruam makulopapular menyeluruh didahului
oleh demam, batuk, radang konjungtiva berair, biasanya sembuh sendiri

4. Virus Rubella

 Merupakan virus RNA berselubung


 Pada anak menyebabkan limfadenopati
 Pada dewasa menyebabkan infeksi sendi dan perdarahan bawah kulit
 Pada masa awal kehamilan embriopati
 Ukuran 50-70 nm
 berbentuk bulat
 tidak tahan pemanasan
 inaktif oleh eter dan kloroform
 Port de entrée mukosa saluran nafas
 Berkembang biak pada KGB leher
 Bagi petugas kesehatan hati-hati terhadap bayi yang terinfeksi virus ini
5. Rhabdo virus

 Berbentuk seperti peluru, ukuran 120-200 x 60-80 nm


 Berkembang biak pada sitoplasma sel host
Yang termasuk virus ini adalah :
1. Virus rabies
 Mati oleh sinar UV , pemanasan, eter, asam kuat dan basa kuat,
 berkembang biak pada hewan berdarah panas (anjing)
 melalui serabut syaraf sumsum tulang belakangApabila manusia terinfeksi digigit anjing virus masuk
luka
 dan SSP menyebar ke tempat lain
GEJALA RABIES

 Gejala awal lesu


 Nafsu makan menurun
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Demam
 Gejala lanjut sensitif terhadap rangsangan
 kejang
 koma dan mati
6. Arbo Virus

 Virus RNA
 berbentuk bulat
 diameter 20-60 nm
 berselubung lipid
 peka terhadap eter, garam empedu
 Berkembang biak pada serangga oleh karena itu ditularkan oleh srangga
 Dalam tubuh manusia berkembang biak dalam sel limfosit dan trombosit
Misal :
1. Virus Ensefalitis
2. Virus penyebab penyakit demam
7. Virus corona

 Berbentuk lonjong atau bulat


 Peka terhadap eter
 Menyebabkan batuk pilek, ispa dan hepatitis pada mencit
8. Virus Leuko

 Merangsang timbulnya tranaformasi keganasan pada sel leukosit


 Menyebabkan leukemia
9. Virus Reo

 Virus RNA berserat rangkap


 Tanpa selubung
 Kebal terhadap eter
 Penyebab infeksi saluran nafas dan saluran pencernaan
 Unclassified virus
 Penyebab ensefalopati
Misal

 virus hepatitis C
 virus hepatitis Delta
Routes of Virus Transmission
1. Oral transmission
2. Direct skin contact.
3. Transplacental.
4. Droplet transmission.
5. Direct inoculation.
6. Sexual transmission.
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 04.34 0 komentar
Label: VIROLOGI

Senin, 07 Desember 2009


VIRUS
Mapel:
Biologi
Standar Kompetensi: Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Indikator Ketuntasan:
1. Mengidentifikasi ciri ciri virus

2. Membedakan struktur virus dengan makhluk lainnya.


3. Menjelaskan cara replikasi virus.
4. Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan.
5. Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan.
6. Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu
burung, SARS.
Kelas:
Kelas X
Semester:
Semester 1

VIRUS
Virus berarti racun. karena hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme . ia selalu parasit
obligat karena jika dikembang biakan di media bukan mahkluk hidup misalnya media agar atau glukosa tidak
bisa berkembang biak , namun jika di jaringan mahkluk hidup OK banget

Ciri ciri Virus


 Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil diukur satuannya mili mikron ( 1/1000000 mm.
 Dari ukurannya ia hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri
(bakteri filter)
 virus adalah kehidupan transisi antara benda mati dan hidup karena ia bisa sebagai benda mati ketika
dikristalkan tetap bisa hidup (Wendell Stanley) , dan mampu reproduksi sebagai mahkluk hidup
 Reproduksinya selalu di jaringan mahkluk hidup misalnya di embryo/telur , jaringan tumbuhan
 Reproduksinya secara Replikasi /Proliferasi , tidak bisa membelah diri karena ada bagian tubuhnya
yaitu Kapsid disusun oleh protein yang mereka tidak bisa membuatnya sendiri
 Maka Virus selalu parasit (Parasit obligat) karena ia hanya ingin membentuk dirinya dengan mengambil
protein untuk membentuk kapsidnya
 protein tidak bisa ia buat karena ia tidak memiliki ribosom , dan bagian sel lainnya mengingat ia
memang tak punya sel karena ukurannya ( sel satuan terkecilnya mikron)
 selain itu tubuh virus hanya tersusun oleh satu asam nuklead RNA atau DNA , perlu diketahui semua
mahkluk hidup mempunyai keduanya RNA dan DNA
 dengan hanya mempunyai satu asam nuklead ya jelas meraka tak bakal bisa membuat Protein karena
sintesa protein itu dibuat Kerja sama antara DNA dan RNA. DNA sebagai Arsitek/perancangmya dan RNA
sebagai pelaksananya OK
SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya
meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit
mozaik daun tembakau (virus TVM).

STRUKTUR TUBUH
 Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein (Kapsid) di
bagian luar dan asam nukleat (ARN atau ADN) di bagian dalamnya.

 Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN atau dan virus ARN.
 Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan,
jaringan tumbuhan).
 Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel
yang diinfeksi.
 Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi
sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi.
 Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
 Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik.
 Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi,
sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel
bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.
 Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan
yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.

Ada 2 daur Infeksi virus :daur Litik - daurLisogenik

DAUR LITIK

1. Fase adsorpsi dan Penetrasi / infeksi


 Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak
dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme,
tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.Sesudah dinding sei
bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag
kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.n Perakitan
2. Fase Replikasi (fase sintesis)/ Eklipase dan Perakitan
 DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta
membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan
selubungnya.
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
 Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah
virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20
menit.

DAUR LISOGENIK
Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
 Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian
mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
 DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen
berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk
mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
 Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung
profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag
membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus
(fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.

BEDA LITIK DAN LISOGENIK


Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
• Terikat pada kromosom bakteri

Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL


 Adsorpsi, yaitu virus menempel pada dinding sel bacteri Escherichia coli dengan ujung ekornya.
 Penetrasi, yaitu virus melobangi dinding sel bacteri kemudian memasukan DNA-nya (materi geneti)
 Eklipase, DNA virus dalam bacteri akan mempengaruhi metabolisme bacteri kemudian dibentuklah
DNA virus dan protein yang baru.
 Pembentukan virus baru (Asembling) , komponen-komponen virus dalam sel bacteri dirakit kembali dan
terbentuklah bacteriofage yang baru.
 Pemecahan sel inang ( LISIS), bacteriofage-bateriofage yang baru melepaskan diri dari bacteri
sehingga sel bacteri pecah dan munculah virus-virus baru (antara 200 - 300 ekor) yang siap menginfeksi bacteri
Escherichia coli yang lain.
REPRODUKSI PADA SEL MAHKLUK HIDUP

Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi.
Karena itu virus dapat dibedakan :
1. Virus bacteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bacteri, asam nukleat virus ini
umumnya ADN
2. Virus tumbuhan : virus yang dapat berkembangbiak pada sel tumbuhan tingkat tinggi, asam
nukleat virus ini umumnya ARN
3. Virus hewan : virus ini dapat berkembangbiak pada sel hewan asam nukleat virus ini umumnya
ADN atau ARN
4. Virus pada Manusia : virus ini bisa menyebabkan penyakit AIDS , Hepattis dll
PERAN VIRUS

Peranan virus dalam kehidupan manusia :

a. Menguntungkan :
 Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam penelitian dan percobaan
kedokteran. Bahkan virus banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular dan untuk membuat peta
kromosom.

b. Merugikan :
 Pada manusia :
- Cacar (voricella) jenis Virus DNA yaitu Orthopox Virus
- Polio melitis jenis Virus RNA
- Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus
- Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E
- Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus
- Morbili (campak)
- Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus
- Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus
- Demam kuning (yellow fever)
- Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang
- Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A
- Menginitis (radang selaput otak)
- Rubella
- Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker)
- Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen
- AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt ( Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun
- Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/ virus ebola
- Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1)
- SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrom ) Jednis Virus DNA yaitu Corona virus

 Pada hewan :
- Rabies pada anjing, monyet, kucing. jenis Virus DNA yaitu RhabdoVirus
- tetelo / NCD (New Caste Disease ) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf
- Parrot fever (pada unggas).
- Foot and mouth disease /FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan
kerbau dan ternak .
- Kanker pada Ayam ( Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV.

 Pada tumbuhan :
- Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis
(Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic).
- CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk.
- Tungro , kekerdilan pada padi.
- Potato yellow dwarf pada kentang.
- Tobacco necrosis pada tembakau.

Catatan:

HIV : Human Immunedeficiency Virus


AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS :
berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan
bekeringat.
Cara penularan AIDS :
menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma,
yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari
placenta ibu dan hubugnan seksual.
ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul kekebalan
pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini
penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.

BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN

1. Pada Bakteri :

 Bakteriofage.

2. Pada Tumbuhan :

 Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun tembakau.
 Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini dengan perantara wereng coklat
dan wereng hijau.
 Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman jeruk

3. Pada Hewan :
 Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik.
 Virus Rabies

4. Pada Manusia
 Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang palingberbahaya adalah virus Hepatitis B.
 Virus Rabies >> penyebab rabies
 Virus Polio >> penyebab polio
 Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
 Virus Influenza >> penyebab influensa
 Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
 Virus HIV >> penyebab AIDS
 Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi.
 Vaksin pertama yang ditemukan di tubuh manusia
1. vaksin cacar, dicoretkan di lengan , ditemukan oleh Edward Jenner (1789),
2. vaksin polio vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi
penyebab polio.
3. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang
disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus,
karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan mengapa virus dikatakan sebagai bentuk peralihan antara benda mati ke makhluk
hidup!
2. Gambarlah bakteriofag dan tunjukkan bagian-bagiannya!
3. Jelaskan manfaat virus bagi kehidupan!
4. Jelaskan mengapa embrio ayam dapat digunakan sebagai medium untuk mengembangkan
virus!
5. Hampir semua orang pernah menderita influenza. Bahkan selama hidupnya, orang berkali-kali
menderita influenza. Seringkali obat yang pernah berhasil meredakan influenza tidak lagi berhasil
meredakan influenza yang selanjutnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 22.51 0 komentar


Label: VIRUS

Kamis, 03 Desember 2009


STRUKTUR - REPRODUKSI VIRUS
STRUKTUR
Sebuah partikel virus dikenal dengan nama virion. bagian luar dari tubuh virus dibungkus oleh selubung protein
yang dikenal dengan nama Kapsid. kapsid mengandung materi genetik berupa asam nukleat DNA atau RNA
yang memiliki kemampuan membentuk kode-kode genetik untuk sintesis elemen-elemen tubuh virus. Struktur
tubuh virus bakteriofage seperti terlihat pada gambar dibawah ini!
REPRODUKSI
Virus menyerang sel inang dengan cara menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel inang. Sel yang
terinfeksi memproduksi protein virus dan materi genetiknya lebih banyak dibandingkan protein tubuhnya sendiri.
Ada beberapa tahap dari siklus hidup virus. Tahap pertama disebut adsorbsi, ditandai dengan melekatnya virus
pada dinding sel iangnya. Tahap kedua disebut penetrasi, materi genetik virus disuntukkan kedalam sel
inangnya. Tahap ke tiga sintesis, merupakan tahap melipatgandakan komponen-komponen tubuh virus. Tahap
ke empat maturasi atau perakitan, berupa penyusunan tubuh-virus menjadi satu kesatuan yang utuh. tahap
terakhir adalah lisis. Partikel virus yang baru terbentuk memecah sel inang, dan siap menginfeksi sel inang
berikutnya. mekanisme reproduksi virus seperti di atas disebut daur litik.

Beberapa jenis virus bisa dalam keadaan dorman di dalam tubuh sel inangnya sampai jangka waktu tertentu,
tidak menyebabkan kerusakan, dan menjadi bagian dari sel inang. Fase reproduksi sel seperti di atas disebut
daur lisogenik. tapi jika ada penstimulus keadaan dorman tersebut, maka virus akan aktif, dan kembali
melakukan daur litik dengan cara sintesis atau penggandaan materi genetik, merakit komponen-komponen
tubuh virus, menghancurkan sel inang dan siap menginfeksi sel inang berikutnya.
Virus menyebabkan penyakit pada sel eukariot. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan virus
diantaranya cacar, influensa, herpes, polio, ebola, demam, dan AIDS. bahkan beberapa jenis kanker
disebabkan oleh virus
Di sisi lain, karena virus memiliki kemampuan mentransfer materi genetik dari satu species ke species lain,
makavirus banyak dimanfaatkan para ahli untuk kegiatanrekayasa genetika. Virus dapat bergabung dengan
beberapa materi genetik dari sel inangnya, kemudian bereplikasi, selanjutnya mentransfer informasi genetik ke
sel inang berikutnya. peristiwa tersebut dikenal dengan istilah transduksi

Catatan lain dari virus


Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam
deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak
memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman
tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus
penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus
penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935)
berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai
lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.19

Rabu, 02 Desember 2009


VIRUS
lmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan
penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya
meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit
mozaik daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung proteindi bagian luar
dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita
mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang
hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian
tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.

Contoh perkembangbiakan bacteriofage (cara perkembangbiakan virus dalam tubuh bacteri)

Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel
bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau
replikasi.

Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur
litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika
bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.

Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang
berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.

Ada 2 daur Infeksi virus :daur Litik - daurLisogenik

DAUR LITIK

1. Fase adsorpsi dan infeksi

Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut
daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat
melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi
rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.

Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel
bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.

2. Fase Replikasi (fase sintesis)

DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta
membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan
selubungnya.

3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis

Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru
ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.
b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik

Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:

1. Fase adsorpsi dan infeksi

Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan
DNAnya ke dalam tubuh bakteri.

2. Fase penggabungan

DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada
dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode
protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.

3. Fase pembelahan

Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di
dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah.
Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru
yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.

Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik:


Siklus/daur litik

• Waktu relatif singkat

• Menonaktifkan bakteri

• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri

Siklus/daur lisogenik

• Waktu relatif lama

• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus

• Terikat pada kromosom bakteri

Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL


a. Adsorpsi, yaitu virus menempel pada dinding sel bacteri Escherichia coli dengan ujung ekornya.
b. Penetrasi, yaitu virus melobangi dinding sel bacteri kemudian memasukan DNA-nya (materi geneti)
c. Eklipase, DNA virus dalam bacteri akan mempengaruhi metabolisme bacteri kemudian dibentuklah DNA
virus dan protein yang baru.
d. Pembentukan virus baru (Asembling) , komponen-komponen virus dalam sel bacteri dirakit kembali dan
terbentuklah bacteriofage yang baru.
e. Pemecahan sel inang ( LISIS), bacteriofage-bateriofage yang baru melepaskan diri dari bacteri sehingga sel
bacteri pecah dan munculah virus-virus baru (antara 200 - 300 ekor) yang siap menginfeksi bacteri Escherichia
coli yang lain.

Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi.
Karena itu virus dapat dibedakan :
a. Virus bacteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bacteri, asam nukleat virus ini umumnya ADN
b. Virus tumbuhan : virus yang dapat berkembangbiak pada sel tumbuhan tingkat tinggi, asam nukleat virus ini
umumnya ARN
c. Virus hewan : virus ini dapat berkembangbiak pada sel hewan atau manusia, asam nukleat virus ini
umumnya ADN atau ARN

Peranan virus dalam kehidupan manusia :

a. Menguntungkan :
Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam penelitian dan percobaan kedokteran.
Bahkan virus banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular dan untuk membuat peta kromosom.

b. Merugikan :
Pada manusia :
- Cacar (voricella)
- Polio melitis
- Influenza
- Morbili (campak)
- Rabies (gila anjing)
- Trakom (radang selaput mata)
- Demam kuning (yellow fever)
- Demam berdarah
- Gondongan (parototis)
- Leukemia
- Menginitis (radang selaput otak)
- Rubella
- Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker)
- Kanker
- AIDS oleh HIV
- Ebolla
- H5N1

Pada hewan :
- Rabies pada anjing, monyet, kucing.
- NCV (Newcaste Disease Virius atau tetelo) pada ayam.
- Parrot fever (pada unggas).
- Foot and mouth disease (penyakit kuku dan mulut) pada sapi dan kerbau.

- Parrot fever pada unggas.

Pada tumbuhan :
- Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis
(Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic).
- CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk.
- Tungro , kekerdilan pada padi.
- Potato yellow dwarf pada kentang.
- Tobacco necrosis pada tembakau.

Catatan:

HIV : Human Immunedeficiency Virus


AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS :
berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan
bekeringat.
Cara penularan AIDS :
menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma,
yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari
placenta ibu dan hubugnan seksual.
ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul kekebalan
pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini
penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.

KLASIFIKASI VIRUS
(gambar kelompok virus)

BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN

1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.
2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk
3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.
4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan
oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh EdwardJenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan
oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti
virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi
virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 19.32 0 komentar

Label: VIRUS

Senin, 07 Desember 2009


REPRODUKSI VIRUS
Salah satu alasan mengapa virus dipertimbangkan sebagai bagian dari makhluk hidup adalah kemampuan
virus untuk bereproduksi atau berkembang biak walaupun dengan syarat harus di dalam sel inang.
Daur reproduksi virus ada dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur litik dicirikan dengan tahap lisis
yaitu tahap pecahnya sel inang. Sedangkan pada daur lisogenik tidak terjadi tahap lisis. Dari daur lisogenik,
virus bisa memasuki daur litik.

Daur Litik

 Adsoprsi, pada tahap ini virus melekat pada dinding sel inang.
 Penetrasi, pada tahap ini virus memasukkan materi genetiknya ke dalam tubuh sel inang.
 Replikasi, pada tahap ini materi genetik sel bereplikasi mengikuti materi genetik virus.
 Sintesis, pada tahap ini materi genetik sel membentuk bagian-bagian tubuh virus.
 Perakitan, pada tahap ini bagian-bagian tubuh virus tersusun membentuk tubuh virus yang utuh.
 Lisis, pada tahap ini tubuh-tubuh virus yang baru memecah dinding sel inang dan keluar.
Daur Lisogenik

 Adsorpsi dan penetrasi sama seperti pada daur litik.


 Profage/penyisipan, pada tahap ini virus menyisipkan materi genetiknya ke dalam materi genetik sel
inang.
 Pembelahan sel, pada tahap ini sel inang membelah diri seperti biasa. Bedanya materi genetik sel
inang sudah tersisipi materi genetik virus.
 Pemisahan, pada daur lisogenik, sewaktu-waktu materi genetik virus yang telah tersisipi bisa lepas dari
materi genetik sel inang. Misalnya jika terkena radiasi pada sel inang. Jika materi genetik virus terpisah dari
materi genetik sel inang, virus kemudian memasuki daur litik yaitu tahap replikasi.
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 22.36
Label: REPRODUKSI VIRUS

Rabu, 02 Desember 2009


PENYAKIT AKIBAT VIRUS

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya
pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
untuk cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus
secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.

a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus

1. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau,
kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic
Virus (TMV). Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum
(Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau
melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat
bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan
dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat
pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna
belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun
normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
2. Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
3. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.
4. Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi
yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan
berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang
berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat
sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang
lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau
Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
5. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem degeneration
(CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana
(Homoptera Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.

b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new
castle disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak
sebagai sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. penyakit kuku dan mulut
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah
diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah
terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus.
Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak
nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.

3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).

4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah
Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan
syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah
panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila
sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.

5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.

6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.

c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus

1. lnfluenza

Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan
lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang
hanya pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat
menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya
akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.

Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan
terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon
kekebalan tubuh meningkat.

Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari
kontak dengan penderita influenza.
2. Campak

Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala
campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.

Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus
menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.

3. Cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang
sel diploid manusia.

4. Hepatitis

Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus hepatitis yaitu hepatitis
A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan
selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus
hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker
hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.

5. Polio

Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput
otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.

Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air selama berbulan -
bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan
lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan
bahkan melalui ludah.

6. Gondong

Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak , selaput otak, pankreas,
testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid
pada leher di bawah daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui
ludah, urin dan muntahan.

7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang
rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah
mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus
HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan
mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.

Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai
oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan
berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan
mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.

8. Ebola

Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan
hilang nafsu makan.
Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola
menyerang sel darah.

Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan kulit memar,
rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.

Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam
vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.

Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.


Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin, ludah,
keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.

Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui, demikan
pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit.
kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
9. Herpes simplex

Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus herpes
simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.

Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak. Infeksi
pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada
bayi, virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.

Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala utama
penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada
alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.

10. Papilloma

Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan,
dan saluran utama pernapasan.
Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.

11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)

Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang mudah sekali bermutasi
setiap terjadi replikasi.
Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala,
susah bernapas, dan diare.

12. Rabies

Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan,
misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku
agresif ataupun kelumpuhan.

Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang
sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di sekitar luka
gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu
minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.

Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughansebagai berikut:

1) Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5 - 7 hari setelah menggigit, dapat
dianggap bahwa gigitan tidak mengandung virus rabies.

2) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam ludahnya.

3) Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan adanya virus pada ludah kucing
yang terinfeksi rabies lebih besar (90%) daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit pada hewan dilakukan
dengan cara vaksinasi

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 20.02 1 komentar

Label: PENYAKIT AKIBAT VIRUS

Minggu, 07 Maret 2010


KRONOLOGI AIDS
AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya , penyakit ini disebabkan oleh Virus jenis DNA yaitu virus
Human Immunodefisiensi Virus ( HIV) . Virus menyerang kekebalan tubuh kita ( Lympocyt) bagian dari
Leucocyt yang mempunyai peran sangat penting ditubuh sebagai penghasil immun / antibody yaitu penahan
serangan antigen dari luar yang asing berupa kuman yang bisa membuat toksis sel sehingga kita jadi mudah
sakit.
benda asing berupa Virus ini sangat berbahaya bagi tubuh karena ia cendarung parasit obligat dan dipastikan
akan menggangu kinerja sel sel tubuh.
Mengapa di tubuh kok bisa ada Virus , apalagi virus HIV ini ... lha ini yang kita bahas kali ini
Virus HIV akan menyebabkan kekebalan tubuh kita berkurang habis habisan karena dihabisi olheh virus HIV
maka penyakit yang ditimbulkan namanya jadi AIDS ( Adquired Immuno Defisiensi Syndrom ) .karena
memang berkurang zat antibody kita , sehingga rentan dengan penyakit . siklus penyerangannya secara Litik
sehingga darah putih khususnya Lympocyt penghasil antibody yang diserangnya pada mati /rusak .
sekali lagi kok bisa bisanya ya kita kena AIDS itu permasalahan yang perlu direnungkan.
Anda semua sudah tahu semua kenapakok bisa kena AIDS padahal jaman dulu AIDS ada juga tetapi nggak
banyak kali.
Kalau kita telaah serinci mungkin dari pengalaman orang yang kena AIDS dipastikan ia selalu kebanyakan
yang kena orang yang aneh aneh ... maka agar kita tidak kena AIDS ya jangan yang aneh aneh ,
Untuk itu orang yang memberikan nama AIDS itu sudah benar menurut saya karena AIDS itu singkatan dari
Anunya Itu Digunakan Sembarangan . Kalau masih nggak yakin lihatlah kronologi gambar ini untuk REfeleksi

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 01.07

Label: KRONOLOGI AIDS

0 komentar:

Senin, 23 November 2009


CIRI CIRI BAKTERI

bakteri

Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk
hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1
s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 01.27


Senin, 07 September 2009
BAKTERI
BAKTERI

Pengantar

Dari asal kata Bakterion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio
Schizomycetes.
Dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa membran nukleus (pro-caryo-theca), cytoskeleton, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.yang membuat inti difus di sitoplasma , dan menggantikan
mitocondria dengan mesosom . Struktur sel merupakan prokariotik, untuk membedakan mereka dengan
organisme yang memiliki sel lebih kompleks ( disebut eukariotik ). Mereka tersebar berada di mana-mana
(kosmopolitan) di tanah, udara ,air, di kawah, parasit dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak
patogen merupakan bakteri biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm
dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel berbahan peptidoglikan, . Banyak yang
bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.

Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.umumnya bakteri tidak memiliki klorofil (
kecuali Bakterio chlorofil , dan Bacterio purpurin )dan berukuran renik (mikroskopis).

Berbagai bentuk bakteri

Ciri Ciri Bakteri

- Tubuh uniseluler (bersel satu)


Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil
-
sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof

- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)

- Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)

- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)

Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

BENTUK-BENTUK BAKTERI
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk
antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.

Berbagai macam bentuk bakteri :

1. Bakteri Kokus :

a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus
yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan
berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus
berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel
bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri
kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :

a. Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal

b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri


basil berdempetan

c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil


berdempetan membentuk rantai

3. Bakteri Spirilia :

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang

b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca


koma

ALAT GERAK BAKTERI

Alat Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
0 Atrik : bila tidak mempunyai flagellum : contoh Escherichia coly

1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu , contoh : Vibrio colera


2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi, contoh Rhodospirillum rubrum
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujun contoh: Pseudomonas aeruginosa
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri contoh: salmonella typhosai
NUTRISI BAKTERI

1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan
tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua
yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan respirasinya.

STRUKTUR BAKTERI Struktur sel prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya
Semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding
sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada
perbedaan struktur dinging sel.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic.
Bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan
yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak,
melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan
bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa
spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada
lingkungan ekstrim.

PERANAN bAKTERI
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

1. Escherichia colie : pembusukan / penguraian sisa-sisa mahluk hidup, pembentuk vit K ,


penting dalam rekayasa genetik Teknik plasmid dll.
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil
fermentasi Acetobacter pada pembuatan asam
cuka Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de
coco Lactobacillus casei pembuatan
Yakult Streptococcus thermophilus pada
pembuatan keju Streptococcus lactis untuk pembuatan Mentega

1. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen


yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar
tanaman kacang-kacangan Azotobacter chlorococcum. dan Clostridum pasteurianum
2. Penyubur tanah dalam peristiwa
nitrifikasi Nitrosococcus , Nitrosomonas dan Nitrosomonas
yang berperan dalam proses nitrifikasi dengan mengubah Amoniak menjadi ion nitrat dari yang
dibutuhkan tanaman.
3. Penghasil
antibiotik Bacillus
polymyxa penghasil antibiotik polimiksin untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus
subtilis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif & TBCStreptomyces
rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
4. Pembuatan zat kimia
Clostridium acetobutylicum untuk pembuatan aseton dan butanol
5. Berperan dalam biogas
(Mehan) Methanobacterium pembusukan
/fermentasi sampah dan kotoran hewan
6. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim,
vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit
TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ),Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus ) dan Mycobacterium leprae(penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks
pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau)
serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
PERTUMBUHAN BAKTERI

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah
:dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. SuhuBerdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:


• Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
• Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° –
40°C.
• Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu
optimum 50 - 65°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° –
94°C.

2. Kelembapan
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari
protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

3 Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel
mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel
yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri
dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora
dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih
tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila
keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak
endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri
tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-
senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi
di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
[sunting] Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah.
Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
NH3 + O2 menjadi HNO2

• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

HNO2 + O2 menjadi HNO3


Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh
tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang
berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi
suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-
bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup
bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium
pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-
polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.
Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria,
Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain
bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar),
maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil
akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian
terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa
pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan
selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

Bakteri penghasil antibiotik


Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan
mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
• Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
• Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Bakteri merugikan

Bakteri perusak makanan


Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil
metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
• Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan
• Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
• Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan

Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk
nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang
menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.

Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus
2. Shigella dysenteriae penyebab penyakit Disentri basiler
3. Vibrio comma penyebab penyakit Kolera
4.Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit Pneumonia (radang paru-paru)
5. Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC paru-paru
7. Clostridium tetani penyebab penyakit Tetanus
8. Neiseria meninges penyebab penyakit Meningitis (radang selaput otak)
9. Neiseria gonorrhoeae penyebab penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
10. Treponema pallidum penyebab penyakit Sifilis atau Lues atau raja singa
11. Mycobacterium leprae penyebab penyakit Lepra (kusta)
12. Treponema pertenue penyebab penyakit Puru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:


No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Brucella abortus -- Brucellosis pada sapi
2. Streptococcus agalactia --- Mastitis pada sapi (radang payudara)
3. Bacillus anthracis --- Antraks
4. Actinomyces bovis ----Bengkak rahang pada sapi
5. Cytophaga columnaris --- Penyakit pada ikan

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:


No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Xanthomonas oryzae ---- Menyerang pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris ----Menyerang tanaman kubis
3. Pseudomonas solanacaerum --- Penyakit layu pada famili terung-terungan
4. Erwinia amylovora --- Penyakit bonyok pada buah-buahan

Dekomposisi

Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses
pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia.
Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah
terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari
luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang
hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif,
menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian
dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak
jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.
[sunting] Bakteri heterotrof
Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri
heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat
bertahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasilkan makanan
sendiri dengan CO2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia
lainnya.
Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan
energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti protein,
karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi
molekul-molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung
enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor
(P), serta sulfur (S).

Kumpulan unsur organik


Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak bakteri-bakteri tersebut,
karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain.
Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti C, H, N,
O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut
dibutuhkan bakteri heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara cairan-cairan
dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur
(lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut.

Bau busuk
Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai
dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan
enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis
bakteri, misalnya bakteri acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk
menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan
bau.
Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen, misalnya
Methanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan
pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan
karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga
menghasilkan bau busuk.
Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya seperti
telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena
mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh.
Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein
toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk
beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di
kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah
merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin
menjadi ancaman yang serius.
Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu
dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. Menjaga
lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik
imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus dipahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat.
Antara lain menggunakan masker standar minimal WHO (tipe N-95), memakai sarung tangan khusus, serta
mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan
mayat.
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 05.07

nggu, 22 November 2009


BAKTERI MENGUNTUNGKAN
Bakteri menguntungkan
Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri
tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-
senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi
di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.

Bakteri Nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:

 Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.

Reaksi nitritasi
 Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

Reaksi nitratasi

Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh
tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang
berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

Bakteri Fiksasi nitrogen


Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi
suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-
bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup
bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum,Clostridium
pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-
polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.
Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau
seperti Crotalaria,Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat
dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari
inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit
sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup.
Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

Bakteri pembusuk di usus


Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa
pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

No. Nama produk atau makanan Bahan baku Bakteri yang berperan

1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus

2. Mentega susu Streptococcus lactis

3. Terasi ikan Lactobacillus sp.

4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp.

5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae

6. Kefir susu Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis


Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan
mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:

 Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin


 Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
 Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Bakteri di bidang Bioteknologi

1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).


2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacterpada pembuatan
asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,Acetobacter xylinum pada pembuatan
nata de coco dan Lactobacillus caseipada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaituRhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B
untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan
infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Contohnyamethanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim,
vitamin dan hormon.
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.53

Minggu, 22 November 2009


PENYAKIT AKIBAT BAKTERI
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :

1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:


No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Salmonella typhosa Tifus

2. Shigella dysenteriae Disentri basiler

3. Vibrio comma Kolera

4. Haemophilus influenza Influensa


5. Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)

6. Mycobacterium tuberculosis TBC paru-paru

7. Clostridium tetani Tetanus

8. Neiseria meningitis Meningitis (radang selaput otak)

9. Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)

10. Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa

11. Mycobacterium leprae Lepra (kusta)

12. Treponema pertenue Puru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Brucella abortus Brucellosis pada sapi

2. Streptococcus agalactia Mastitis pada sapi (radang payudara)

3. Bacillus anthracis Antraks

4. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi

5. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan

6 Agrobacterium tumafaciens penyebab tumor pada tumbuhan

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi

2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis

3. Pseudomonas solanacaerum Penyakit layu pada famili terung-terungan

4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.04


Minggu, 22 November 2009
FAKTOR PENGARUH BAKTERI
Pengaruh lingkungan terhadap bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksibakteri. Faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan,
dan cahaya.

Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:

 Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum
15°C.
 Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25°
– 40°C.
 Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu
optimum 50 - 65°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° –
500°C.
Kelembapan
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari
protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak
sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen
sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri
dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora
dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih
tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila
keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak
endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.18

Senin, 07 Desember 2009


ALGAE BIRU
Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir, (Cvanophyceae,
Schizophyceae,atau Myxophyceae) adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur
tubuh yang masih sederhana. Warna biru-kehijauan, autotrof. Inti dan kromotofora tidak ditemukan. (Tjitro
Soepomo,1994)
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa, yanga kadang-kadang berupa lendir, oleh
sebab itu ganggang ini juga dinamakan ganggang lendir(Myxophyceae). Rupa-rupanya sebagian dinding lendir
ini berlekatan dengan plasma, meskipun tidak selalu demikian, dan ini terbukti dari percobaan-percobaan
plasmolisis. (Tjitro Soepomo,1994)

Pada bagian pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil-a, karotenoid, dan dua
macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu: fikosianin yang berwarna biru danfikoeritrin yang berwarna
merah. Perbandingan macam-macam zat warna itu amat labil, oleh sebab itu warna ganggang tidak tetap,
kadang kadang tampak kemerah-merahan, kadang-kadang kebiru-biruan. Gejala ini dianggap sebagai suatu
penyesuaian diri terhadap sinar (adaptasi kromatik), misalnya dalam cahaya hijau warnanya kebanyakan
merah, dalam cahaya merah menjadi hijau atau biru. Hal ini rupa-rupanya berhubungan dengan proses
asimilasi. (Tjitro Soepomo,1994)

Di tengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam deoksi-ribonukleat
dan asam ribonukleat. Jadi di sini kedua macam asam nukleat itu telah terkumpul seperti dalam inti sel tumbuh-
tumbuhan tinggi. Tetapi kromosom belum tampak. Bagian pusat dapat mengembang dan berpengaruh
terhadap turgor.Dalam sel-sel yang telah tua tampak juga vakuola. (Kimball,1987)

Sebagai zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan di samping itu butir-butir sianofisin (lipo-
protein) yang letaknya diperiferi, dan volutin yang fungsinya masih belum terang.

Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Di antara jenis jenis yang berbentuk benang dapat
mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu
mungkin sekali karena adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir. (Kimball,1987)

Perkembangbiakan selalu vegetatif dengan membelah, pembiakan secara seksual belum pernah
ditemukan. (Tjitro Soepomo,1994)

Cyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa.

Bangsa Chroococcales.

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan.

Suku Chroococcaceae, termasuk di dalamnya jenis-jenis:

¾ Chroococcus turgidus,

¾ Gloeocapsa sanguinea

Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan,
sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok-
kelompok atau koloni. (Tjitro Soepomo,1994)

Bangsa Chamaesiphonales,

Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang-benang itu
dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru. (Tjitro
Soepomo,1994)

Spora terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan
baru. Untuk menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan
cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel. (Kimball,1987)

Suku Chamaesiphonaceae, contohnya: Chamaesiphon confer-vicolus.


Bangsa Hormogonales

Sel-selnya merupakan koloni ber bentuk benang, atau diselubungi suatu membran. Benang-benang itu
melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai per cabangan sejati, lebih sering mem punyai
percabangan semu. Benang-benang itu selalu dapat membentuk hormogonium. (Tjitro Soepomo,1994)

Suku Oscillatoriaceae, di dalamnya termasuk marga:

Oscillatoria, hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel selnya bulat, merupakan benang-benang
dan akhirnya memben tuk koloni yang berlendir. Pada jarak-jarak tertentu pada benang benang itu terdapat sel-
sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan keku ning-
kuningan dan dinamakan heterosista. Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang
baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. (Kimball,1987)

— O. limosa; O. princeps.

Suku Rivulariaceae, yang meliputi antara lain marga Rivularia.

Pada koloni Rivularia tampak adanya polaritas. Pangkalnya terdiri atas suatu heterosista, ujungnya berakhir
dalam suatu ram bu t.

— R. bullata; R. haematites.

Suku Nostacaceae, antara lain meliputi marga Nostoc dan Ana baena.

Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungimembentuk Lichenes.

— N. commune; N. sphaeroides.

Anabaena, juga menambat N dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman lain.

¾ cycadeae bersimbiosis dengan pakis haji (Cycas rumphii) dalam akar-akarnya yang disebut akar-akar bunga
karang.

¾ A. azollae bersimbiosis dengan sejenis paku air Azo/la pinnata (dalam daunnya) yang hidup di sawah-sawah dan
di rawa-rawa. (Tjitro Soepomo,1994)

Cyanophyceae tersebar di seluruh dunia sebagai massa lendir atau benang-benang halus, hidup dalam
air, bahkan ada yang dalam sumber-sumber air panas, sebagian juga dalam tanah yang basah dan pada kulit
pohon-pohon.. Ganggang ini merupakan perintis dan menyiapkan batu-batu atau cadas-cadas untuk tumbuh-
tumbuhan lain yang lebih tinggi. Beberapa jenis ganggang ini dapat melarut batu kapur.Ada pula di antaranya
yang ikut menyusun Lichenes. (Tjitro Soepomo,1994)

Hubungan kekerabatan Idengan golongan tumbuh tumbuhan lain masih belum terang. Hubungan
dengan Flagellata yang bagi ganggang lainnya dapat ditunjukkan, tidak tampak bagi Cyanophyceae. Mengingat
bentuk dan susunan tubuhnya, ada kemungkinan alga biru mempunyai hubungan dengan bakteri, tetapi rupa-
rupanya dengan penyelidikan lebih mendalam kemungkinan itu makin tipis. Melihat belum adanya diferensiasi
isi selnya, ganggang ini harus digolongkan makhluk kuno, yang sudah hidup pada zaman Pra-Kambrium, 600
juta tahun yang lalu. (Kimball, 1987)

Divisi 2. Cyanophyta

Kelompok yang beranggotakan 1.500 spesies ini biasanya bercirikan warna hijau kebiru-biruan, yang
disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan karotenoid. Kadang-kadan pigmen merah juga ada, dan
variasi dalam perbandingan pigmen- pigmen ini menghasilkan kisaran yang sangat luas dalam hal warna pada
tumbuhan kelas ini. Laut Merah diberi nama demikian karena kadang-kadang ganggang hijau-biru ini terdapat
dalam jumlah amat besar, sehingga pigmen merah yang lebih banyak itu jadi tampak.(Kimball,1987)

Tubuh algae hijau-biru tidak menunjukkan diferensiasi dalam struktur secara nyata. Di antaranya ada
yang uniselular, tetapi kebanyakan membentuk koloni tanpa filamen atau dapat juga membentuk filamen
dengan atau tanpa cabang-cabang (Gambar 16.14). Sel-sel dan koloni tanpa filamen diselubungi dengan suatu
kelubung gelatin yang dapat sangat menyolok. Reproduksi seksual tidak diketahui pada algae hijau-biru, dan
zoospora motil tidak dibentuk. Satu-satunya reproduksi yang dikenal ialah cara asek sual, terutama dengan
pembelahan sel pada bentuk-bentuk uni selular, sedangkan yang membentuk koloni dengan cara pembelah an
sel dan fragmentasi. Beberapa filamen dapat juga membentuk spora istirahat, yakni spora berdinding tebal
yang resisten terhadap panas dan pengeringan, dan yang mengandung bahan makanan. Suatu sel baru
tumbuh dari spora istirahat pada waktu perkecam bahan. Filamen dapat juga membentuk sel-sel membesar
yaitu heterosista, yang fungsinya tidak ada. Sel-sel tanpa fungsi ini diduga spora yang telah kehilangan daya
reproduksinya. (Tjitro Soepomo,1994)

Dalam beberapa hal, organisasi selular ganggang hijau-biru berbeda dengan yang ada pada tumbuhan tingkat
tinggi dan malahan menyerupai bakteri (Bab 23). Pembelahan sel terjadi dengan perluasan dinding selnya arah
ke dalam berbentuk cincin. Belum ditemukan satu pun struktur yang sama benar dengan nukleus sebagaimana
pada organisme lain, yang dilengkapi dengan kromosom, membran nuklir, dan nukleolus. Bahan nuklir yang
dijumpai pada struktur yang tidak beraturan namun kaya akan DNA, biasanya dinamai benda kromatin, dan
cenderung terpusat di bagian tengah sel, tetapi dapat juga tersebar. Seperti halnya pada tumbuhan tingkat
tinggi, klorofil terikat pada lam (Bab 10) tetapi tidak berkumpul menjadi grana. Pada kebanyakan spesies,
lamela fotosintetik ini membentuk jalinan kompleks yang menyebar ke seluruh sel dan menembus sitoplasma.
tetapi, pada beberapa spesies, lamela tersusun dalam lapisan paralel di bagian luar sel. Jadi, di dalam sel
algae hijau-biru tidak ada benda khusus seperti nukleus, plastid, atau sitoplasma. (Kimball,1987)

Ganggang hijau-biru tersebar luas dan tumbuh di pelbagai habitat. Banyak di antaranya hidup dalam air; yang
lain terdapat pada tanah lembab, batu-batuan basah, atau menempel pada tumbuhan atau binatang. Agaknya
amat banyak dijumpai dalam kolam hangat yang kaya akan benda organik, karena mereka memerlukan banyak
sekali nitrogen. Sejumlah spesies dapat bertahan dalan air tercemar dan kerap kali merupakan petunjuk
adanya polusi organik. Ganggang hijau-biru terdapat dalam sumber air panas di berbagai tempat di permukaan
bumi. Mereka dapat tumbuh subur pada suhu sampai 85°C, yang hampir merupakan batas atas bagi
kehidupan untuk dapat ada dalam keadaan aktif. (Tjitro Soepomo,1994)
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 01.44
Label: ALGAE BIRU

Sabtu, 21 November 2009


KEANEKA RAGAMAN, M.H
Keaneka Ragaman Mahkluk Hidup dibagi menjadi 3

1. Keanekaragaman hayati tingkat gen

Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antar individu pada bentuk, penampilan,warna, ataupun hal
lainnya, yang masih berada dalam tingkat spesies yang sama.
jadi pada keaneka ragaman gen ini karena masih 1 species ( 1 jenis) maka prinsipnyajika disilangkan anggota
jang berbeda tersebut masih menurunkan keturunan ( Fertil)
Contohnya : kelapa macamnya yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid; dan kelapa hijau,
mangga macamnya mangga tali jiwo; gadung; golek; dan arumanis,
padi macamnya padi IR; Rojolele, Pandan wangi , sedani; wulu; dan kapuas.
Manusia ras Mongolid , Caucasoid , Negroid , Aborigin
Jelas padi Rojolele dengan Padi Pandan Wangi jika dikawinkan masih bisa menurunkan keturunan .
begitu pula pada manusia yang berbagai ras tersebut OK
Meskipun namanya sama pada kelapa hijau dan kelapa sawit , jeruk bali dan jeruk nipis ini tidak menurunkan
keturunan jika dikawinkan maka bukan keaneka ragaman tingkat gen /variasi

b. Keanekaragaman hayati tingkat jenis/spesies

Keanekaragaman yang menyebabkan terbentuknya spesiesiasi , artinya speciesnya berbeda , lebih mudah
diamati karena perbedaan lebih menyolok, tidak variasi lagi dan yang paling penting Jika dikawinkan anggota
yang berbeda itu tak menurunkan keturunan (steril).. Keanekaragaman hayati tingkat spesies dapat diamati
pada tingkat takson yang lebih tinggi dari spesies seperti genus dan familia.contoh jeruk bali (Citrus maxima)
dengan jeruk nipis (Citrus nobilis) yang ukurannya kecil ya pasti steril . karena speciesnya beda , kedua jeruk
itu hanya sama pada tingkat genus sama sama Citrus . OK

Contohnya : variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan, aren dan pinang: variasi famili Graminae antara
lain padi, gandum, tebu, dan jagung: spesies pada genus Pandanus: spesies pada familia Arecaceae.

c. Keanekaragaman Ekosistem

Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang berbeda, tempat
hidup ini akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem melibatkan
komponen fisik dan komponen kimia (komponen abiotik) dan komponen biotic, sebagai penyusun dari
ekosistem itu sendiri. Komponen fisik misalnya iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembapan, topografi,
dan geologi. Komponen kimia misalnya, keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Sedangkan, komponen
bioticnya adalah makhluk hidup.

Contohnya : kelapa ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di daerah kering, aren ekosistemnya
di daerah rawa.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 23.48

Minggu, 13 Desember 2009


PTERYDOPHYTA
TUMBUHAN PAKU
Tanaman paku punya ciri khas

- ujung daun mudanya menggulung

- daun nya ( Tumbuhan pakunya ) sebagai sporofit (penghasil spora)

- akarnya serabut

- pasti sudah ada jaringan pengangkut Xylem - Floem (Trcheophyta)

- tipe berkas pengangkut tipe konsentris

- sporogonium mempunyai bagian bagian antara lain


The annulus comprises dead water-filled cells and stretches about two-thirds of the way around the
sporangium. The walls of the cells of the annulus are thinner on the outside than on the inside.

Under dry conditions, water evaporates from the annulus distorting the outer wall. This causes the annulus to
peel back and the sporangium to open.

As more water is lost, the tensile strength of water is overcome and air comes out of solution forming a bubble
within each cell of the annulus. This results in a violent snapping back of the annulus, dislodging spores (
haploid)

- Gametofitnya berupa

- Sporofitnya Tumbuhan paku (Diploid)

- Gametofit umurnya lebih penfek dibanding Sporofit karena yang ada di lingkungan tumbuhan pakunya

- daunnya ada 2 tipe : Sporofil /fertil penghasil spora dan Daun tropofil /steril untuk fotosintesis

- epidermisnya berkhlorofil

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus
muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan
tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku
peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora
menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil)
(ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan
heterospora menghasilkan spora pbentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin (ex Equisetum
debile/paku ekor kuda).

OK

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 05.31

Label: PTERYDOPHYTA

Sabtu, 28 November 2009


TUMBUHAN PAKU
Pteridophyta (Paku-pakuan)

Divisio Pteridophyta dibagi atas empat klas, yakni Psilopsida, Lycopsida, Sphenopsida dan Pteropsida.
a. Klas Psilopsida
Klas Psilopsida atau Psilophytinae disebut paku purba dan kebanyakan telah punah. Ciri-ciri yang nampak
sebagai berikut :
- tidak punya akar atau daun
- punya batang di bawah tanah (rizoma / rimpang)
- punya batang di atas tanah (tegakan / shoot) yang mengandung xylem dan phloem,

serta menghasilkan sporangium


- fotosintesis berlangsung pada batang tegak
- tiap butir homospora (isospora) yang jatuh berkembang menjadi dua gametofit kecil yang membentuk
antheridia (gamet jantan) dan archegomia (gamet betina); fertilisasi dilakukan oleh sperma / antheridia yang
berenang-renang menuju ke sel telur / archegonia, karena tumbuhan ini hidup pada habitat basah.
b. Klas Lycopsida
Klas Lycopsida atau Lycopodiinae disebut juga lumut gada atau pinus tanah atau paku kawat / paku rambat,
karena sangat pendek (dekat permukaan tanah)
contoh :
Famili : Psilophyta
Genus : Psilotum
Spesies : Psilotum nudum (paku telanjang)
Genus : Tmesipteris
Spesies : Tmesipteris sp.

Ciri khas klas ini sebagai berikut :


- berdaun sederhana dan kecil-kecil (mirip lumut) dan membentuk spora dengan struktur “spora gada” atau
strobilus
- jika lumut tak berpembuluh (tanpa xylem dan phloem), maka lumut gada berpembuluh (punya xylem dan
phloem) dalam akar dan batang, serta jaringan pembuluh ini mencapai hingga ke tulang daun yang tunggal,
tanpa cabang
- klas ini umumnya menghasilkan heterospora (2 macam spora yang berbeda), yakni mikrospora (spora jantan)
dan makrospora atau megaspora (spora betina); mikrospora lalu tumbuh menjadi gametofit jantan dan
megaspora menjadi gametofit betina; fertlisasi terjadi di dalam jaringan “basah” dari sporofit induk (tumbuhan itu
sendiri)
- contoh :
Famili : Lycopodiaceae
Genus : Lycopodium (paku kawat)
Spesies : L. obscurum, L. clavatum

Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : S. wildenovii (paku rane)

Famili : Isoetaceae
Genus : Isoetes
Spesies : Isoetes sp.

c. Klas Sphenopsida (Equisetinae)


Klas Sphenopsida atau Equisetinae disebut juga paku ekor kuda (scuring rushes), dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
- sering tumbuh di tempat berpasir, menghasilkan heterospora
-batangnya banyak mengandung silica
- mempunyai batang di atas tanah (tegakan / shoot) dan batang di bawah tanah (rimpang / rhizome)
- contoh :
Famili : Equisetaceae
Genus : Equisetum arvense, E. palustre.

d. Klas Pteropsida (Filicinae)


Klas Pteropsida atau Filicinae disebut juga paku sejati. Klas ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- bersifat homospora / isospora (hanya menghasilkan satu macam spora), terletak pada sorrus di bawah daun
- spora yang jatuh berkembang menjadi prothalus yang mengandung organ kelamin jantan atau betina,
sehingga dalam fertilisasinya perlu air (lingkungan yang basah), agar sperma bersilia dapat berenang menuju
sel telur, karena itu tumbuhan paku banyak hidup di habitat basah
- penyebaran spora ke tempat-tempat baru dengan bantuan angin
- punya batang di bawah tanah (rhizome) yang berakar dan batang di atas tanah (tegakan / shoot).

Subklas Eusporangiatae
1. Ordo : Ophioglossales (paku ular)
Famili : Ophioglossaceae
Genus : Ophioglossum
Spesies : O. reticulatum (di Indonesia), O. vulgatum (di Eropa)

Genus : Botrychium
Spesies : B. daucifolium dan B. ternatum (di Indonesia), B. lunaria (di Eropa)

Genus : Helminthostachys
Spesies : H. zeylanica

2. Ordo Marattiales
Famili : Maratiaceae
Genus : Christensenia
Spesies : C. aesculifolia

Genus : Angiopteris
Spesies : A. efecta

Genus : Marattia
Spesies : M. fraxinea

Subklas : Leptosporangiatae (Filices)


1. Ordo Filicales
Famili : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : O. javanica

Famili : Cyatheaceae
Genus : Cyathea

Famili : Schizaeaceae
Genus : Schizaea
Spesies : S. digitata, S. dichotoma
Genus : Lygonium
Spesies : L. circinnatum

Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia (paku andam / paku resam)
Spesies : G. linearis, G. leaevigata

Famili : Matoniaceae
Genus : Matonia
Spesies : M. pectinata
Genus : Phanerosorus
Spesies : Phanerosorus sp. (banyak tumbuh di Kalimantan)

Famili : Loxomaceae
Genus : Loxoma
Spesies : L. cunninghami

Famili : Hymenophyllaceae
Genus : Hymenophyllum
Spesies : H. junghuhnii, H. australe
Genus : Trichomanes
Spesies : T. teysmani, T. javanicum, T. palmatifidium

Famili : Dicksoniaceae
Genus : Dicksonia
Spesies : D. blumei, D. antartica (di Australia)

Famili : Thyrsopteridaceae
Genus : Thyrsopteris
Spesies : Thyrsopteris sp

Famili : Cyatheacea (paku tiang)


Genus : Cyathea
Spesies : C. javanica (di hutan-hutan dan di pinggir sungai)
Genus : Alsophila
Spesies : A. glauca

Famili : Polypodiaceae
Subfamili : Woodsieae
Genus : Woodsia
Spesies : Woodsia sp
Genus : Cystopteris
Spesies : C. tenuisecta, C. fragilis

Subfamili : Onocleae
Genus : Onoclea
Spesies : O. sensibilis

Subfamili : Oleandreae
Genus : Oleandra
Spesies : O. musifolia

Subfamili : Aspidieae
Genus : Dryopteris (Aspidium)
Spesies : D. filix-mas, D. disecta, D. rufescens

Subfamili : Asplenieae
Genus : Asplenium
Spesies : A. nidus (paku sarang burung)
Genus : Blechnum
Spesies : B. orientale, B. patersonii

Subfamili : Pterideae
Genus : Pteridium
Spesies : P. aquilinum (paku garuda)
Genus : Pteris
Spesies : P. ensiformis
Genus : Adiantum
Spesies : A. cuneatum (suplir), A. farleyanse (ekor merak)
Genus : Anograma
Spesies : A. subdigitata, A. leptophylla
Genus : Notochlena
Spesies : N. hirsuta

Subfamili : Vittarieae
Genus : Vittaria
Spesies : V. elongata
Genus : Anthrophyum
Spesies :
Anthrophyum sp.

Subfamili : Polypodieae
Genus : Polypodium
Spesies : P. vulgare, P. sinuosum, P. sundaicum, P. trilobum, P. triquetrum, P. feei
Genus : Cyclophorus
Spesies : C. nummularifolius, C. varius, C. longifolius
Genus : Drymoglossum
Spesies : D. piloselloides (paku picis)

Subfamili : Acrosticheae
Genus : Elaphoglossum
Spesies : E. angulatum
Genus : Platycerium (paku tanduk rusa)
Spesies : P. bifurcatum, P. coronarium
Genus : Acrostichum
Spesies : A. spesiosum, A. aureum (paku laut)

3. Subklas Hydropterides (Paku Air)


Famili : Salviniaceae
Genus : Salvinia (paku sampan)
Spesies : S. natans, S. cucullata, S. minima
Genus : Azolla
Spesies : A. pinnata (di sawah-sawah di Indonesia dan Asia), A. caroliniana (di Amerika)

Famili : Marsileaceae
Genus : Marsilea
Spesies : M. crenata (paku semanggi)
Genus : Pilularia
Spesies : P. globulifera (paku semanggi)
Genus : Regnellidium
Spesies : R. diphyllum

Daur Hidup Pteridophyta


Daur hidup paku homospora (isospora) sebagai berikut :

Daur hidup paku heterospora sebagai berikut :


Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.11 1 komentar

Label: TUMBUHAN PAKU

Minggu, 13 Desember 2009


GYMNOSPERMAE 2
GYMNOSPERMAE - PINOPHYTA

Pinophyta berasal dari kata Pinos yang artinya “Minum” dan Phyton yang artinya tumbuhan. Jadi Pinophyta
adalah kelompok tumbuhan yang serbuk sarinya masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes
penyerbukan. Pinophyta dapat disebut juga Gymnospermae. Istilah Gymnospermae didasarkan pada bijinya
yang terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpel.

b. Ciri-ciri Umum Pinophyta / Gymnospermae

Akar dan batang pinophyta berkambium yang selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas
pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada pinophyta hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan
floemnya tanpa sel-sel pengiring. Habitus pinophyta adalah semak, perdu atau pohon. Sistem perakarannya
adalah sistem akar tunggang. Tumbuhan Pinophyta memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan daunnya tidak
banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang
sistem pertulangannya beraneka ragam.

Pinophyta tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina.
Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina. Letak makrosporofil dan
mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Penyerbukan yang
terjadi pada Pinophyta hampir selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk
sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang.
Pembuahan yang terjadi pada pinophyta disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti
sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas.

Klasifikasi Pinophyta

Pinophyta atau Gymnospermae merupakan suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak Palaezoicum.
Kelompok-kelompok yang lebih kecil daripada Pinophyta berkembang pada akhir Palaezoicum dan awal
mesozoicum kemudian menyusut pada akhir Mesozoikum seiring dengan punahnya dinosaurus. Pada
kenozoicum hanya tinggal 4 kelas dengan adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya
ditemukan 3 kelas yaitu Cy1. Cadopsida
2. Coniferopsida
3. Gnetopsida,
4. Ginkopsida hanya ditemukan di daerah subtropis seperti Jepang, Cina, dan Amerika Utara.

1. Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cicadales
Familia : Cicadaceae
Zamiaceae

2. Kelas Coniferiopsida
Ordo Coniferales
Family Pineceae
Arauchariaceae
Poddocarpaceae
Cupressaceae

3. Kelas Gnetopsida
Ordo Gnetales
Familia Gnetaceae
Ephedraceae
Welwitisiaceae.
1. Classis Cycadopsida

Classis ini hanya terdiri atas satu ordo yaitu Cycadales. Bangsa Cycadales pada awalnya hanya memiliki satu
familia (Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Ciri-ciri familia Cycadaceae adalah
sebagai berikut.

- Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.

- Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.

- Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.

- Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada
permukaan bawah.
- Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.

- Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.

- Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.

Genus : Cycas, Zamia, Macrozamia, Dioon, Encephalartos.

Contoh : Cycas rumphii (Pakis haji)

Daun dan runjung jantan Cycas strobilus betina Cycas rumphii


Strobilus betina dan strobilus jantan

Classis Gynkopsida

Warga kelas ini tersebar luas di zaman mesozoikum dan tersier, berupa pohon-pohonan yang mempunyai
tunas panjang dan pendek dengan daun-daun yang bertangkai panjang. Kelas ini hanya memiliki satu ordo
yakni Gynkoales yang juga hanya memiliki satu familia yaitu Gynkoaceae. Ciri-ciri familia Ginkgoaceae :

- Habitus pohon tinggi > 1000 kaki, daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
Tumbuhan berumah dua; Gamet jantan motil, penyerbukan di air.

- Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris karena lekukan yg dalam,
mengalami perkembangan.

- Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda kematangannya; ovulum
mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah warna.

- Lembaga mempunyai 2 cotyledon.

Salah satu contoh species dari ordo Gynkgoales adalah Ginkgo biloba (the living fossils)

Daun Ginkgo biloba

Daun tumbuhan kelas ini banyak yang berbentuk jarum, oleh karena itu sering disebut sebagai pohon jarum.
Tajuk pohon kebanyakan berbentuk kerucut (Conus = kerucut; Ferein = mendukung).

Ordo Coniferales terbagi dalam beberapa familia, yaitu :


1). Familia Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Ciri-ciri familia Araucariaceae :
- Evergreen trees, mengandung resin.
- Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing.
- Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar.
- Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia.
- Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap.
- Kecambah dengan 2-4 cotyledon.
Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba

Araucaria sp

Agathis alba

2). Familia Podocarpaceae


Ciri-ciri familia Podocarpaceae :
- Terdapat di belahan bumi selatan
- Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai
lancealatus
- Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris;
- Strobilus jantan berbentuk conus dgn banyak mikrosporofil; dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil.
- Strobilus betina hanya satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen è
epimatium (homolog dgn sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus).
- Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah

Contoh : Podocarpus imbricatus, P. polystachyus


Podocarpus sp betina dan jantan

3). Familia Pinaceae

Genus : Pinus
Ciri-ciri familia Pinaceae :
- Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
- Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan
braktea lepas.
- Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
- Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus betina
(berkayu), terletak aksilaris.
- Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
- Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
- Cotyledon banyak.

Contoh : Pinus merkusii

Strobilus pada Pinus merkusii


4). Familia Cupressaceae

Genus : Cupressus
Ciri-ciri familia Cupressaceae :
- Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik dan braktea bersatu.
- Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
- Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus betina
berbentuk bulat; terletak aksilaris.
- Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.
- Cotyledon banyak.

Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantea

Cupressus sp.

4. Classis Gnetopsida

Ordo: Gnetales
Familia : Gnetaceae
Memiliki ovulum yang lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam pinophyta,
tetapi mikropilnya tetap terbuka.

Karakteristik:
- Liana berkayu, beberapa tegak;
- Percabangan bersendi dan menebal;
- Daun sederhana, berhadapan, menyirip;
- Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku;
- Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu;
- Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung;
- Biji dilindungi perianth yang berdaging.

Contoh : Gnetum gnemon


Gnetum gnemon Strobilus Gnetum gnemon

d. Perkembangbiakan Pinophyta
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.58 0 komentar

Label: GYMNOSPERMAE 2

Rabu, 10 Maret 2010


ANGIOSPERMAE
ANGIOSPERMAE

Tumbuahan adalah organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Akar, batang dan daun
merupakan organ hasil diferensiasi jaringan. Tumbuhan memiliki sel eukariotik dan mempunyai kloroplas.
Didalam kloroplas terdapat pigmen klorofil. Pada umunya tumbuhan memiliki klorofil a, klorofil b dan ada juga
yang mengandung karoten. Sel-sel tumbuhan memikili dinding sel yang mengandung selulosa, mengakibatkan
tubuhnya kaku. Dalam klasifikasi dengan system 5 kingdom diantaranya tumbuhan biji namun ditekankan pada
Phanerogamae dan lebih kepada Angiospermae.
Phanerogamae tumbuhan berbiji tamplak jelas perbiakan seksul antara individu jantan dan betina.
Imbangan dari Cryptogamae, tumbuhan spora yang

Perbiakan seksualnya tersembunyi, tak tampak.

Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup. Hampir semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan
angiospermae. Angiospermae dibedakan atas dua kelas yakni dikotil dan monokotil. Klasifikasi angiospermae
menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif
(batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).

DEFINISI PHANEROGAMAE

Tumbuhan berbiji tamplak jelas perbiakan seksul antara individu jantan

dan betina. Imbangan dari Cryptogamae, tumbuhan spora yang

Perbiakan seksualnya tersembunyi, tak tampak.

Ciri-ciri Phanerogamae :

n Struktur tubuh sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan didarat : tak ada lagi gamet yang berenang ke tempat
pembuahan.

n Pembuahan gamet menghasilkan biji yang berada dalam buah.

n Memiliki batang yang jelas.

n Jaringan pembuluh terbagi atas Xylem dan Floem

DIVISI, KELAS, ANAK KELAS

Divisi : Gymnospermae

Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyleae

Kelas : Dycotileae

Anak kelas : Choripetalae

Anak kelas : Sympetalae

ANGIOSPERMAE

Sebaian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan
kelompok tubuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies
tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat
berupa akar misalnya worte, kangkung, bit; buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, papaya; buah dan biji
kacang-kacangan Leguminosae, buah kariopsis dari padi- padian (Graminae) misalnya padi dan jagung.

Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae, anggrek, palem, babu
dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki
pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh terbesar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya,
dan memiliki akar serabut. Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies dari tumbuhan dikotil.
Kelompok tumbuhan ni meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan yang penghasil makanan.
Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang
tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.

Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)


Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati,
umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan
ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae
(berkeping dua).

CIRI MORFOLOGI ANGIOSPERMAE

Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan tumbuhan dapat hidup di
darat adalah kemampuannya untuk mengabsorsi air dan mineral dari dalam tanah. Menyerap cahaya matahari
dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta kemempuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering.
Akar dan tajuk saling bergantunh satu sama lain, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya.
Karena tidak memiliki kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa
gula dan nutrisi organic lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem dari tajuk.
Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar. Akar tumbuhan berfungsi
sebagai penompang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsorpsi air dan mineral, serta tempat peyimpanan
cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga (bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi
tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun
dan bunga. Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok danseua cabang-cabang, termasuk ranting-
ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai ruas yakni
jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis, kendati ada beberapa
spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis karena mengandung kloroplas. Daun terdiri
dari helaian daun yang melebar (lamella) dan tangkai daun (petiol) yang menghubungkan daun dengan batang.
Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang yang disebut tunas ujung. Selain itu di jumpai juga
tunas aksilar/ tunas lateral/ tunas samping yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada
banyak tumbuhan, tunas ujung menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar.
Fenomena ini disebut dengan dominasi apical yang yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan
kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerpatan suatu vegetasi di
suatu tempat tinggi. Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu
tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberpa tunas tersebut kemudian berkembang menjadi cabang-cabang
yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi capang non reproduktif, lengkap dengan
ujung tunas, daun-daun dan tunas aksilar. Struktur tubuh tumbuhan dikotil. Organ tumbuhan yaitu akar, batang,
daun, buah, bunga dan biji, seluruhnya disusun dari jaringan-jaringan yang masing-masing jaringan tersebut
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Masing-masing jaringan disusun dari sel-sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Beberapa modifikasi akar dan tajuk. Akar tumbuhan menalami
beberapa modifikasi antara lain menjadi akar yang menyimpan cadangan makanan (pati) misalnya bit gula atau
akar penyimpan air pada beberapa famili Cucurbitaceae yang tumbuh di daerah kering atau daerah yang tidak
turun hujan dalam waktu yang panjang, akar nafas (pneumatofor) yang dapat meningkatkan pertukaran gas
antara udara dengan akar-akar yang terendam air pada tanaman bakau/Avicennia nitida, akar udara pada
anggrek yang dapat membantu penyerapan air hujan, akar parasit/haustorium tali putri/Cuscuta sp, dan
mikoriza yaitu simbiosis mutualisme antara akar tumbun dan cendawan.
Beberapa modifikasi akar yakni tempat penimbun pati, akar nafas, akar udara, haustorium, mikoriza. Seperti
halnya akar batang dan dun juga mengalami modifikasi untuk fungsi yang beragam, antara lain rhizome, stolon,
runner, umbi batang (tuber), umbi lapis (bulb) serta umbi kormus (corm). Rhizoma adalah batang yang tumbuh
horizontal dalam tanah atau dekat dengan permukaan tanah, mempunyai ruas-ruas yang pendek dan pada
bukunya terdapat daundaun seperti sisik. Dijumpai akar adventif di sepanjang rhizome, terutama di permukaan
bawahnya. Rhizome dapat relative tebal, berdaging, mereupakan tempat disimpannya cadangan makanan
misalnya pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean). Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah,
umumnya di sepanjang permukaan tanah, mempunyai ruas panjang misalnya pada tanaman strawberry. Stolon
mirip sengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegas di dalam tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah.
Pada kentang, beberapa ujung stolon berkembang membentuk umbi batang. Mata tunas pada umbi kentang
merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setia mata tunas tersebut akan mampu berkembang
menjadi individu baru. Berbeda dengan umbi kentang, umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh
sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging
mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdangin selalu dikelilingi oleh daun-daun
seperti sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili dan lain-lain. Kormus mirip dengan umbi lapis
tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan bagian batang. Helaian daun berbentuk sisik yang
menutupi seluruh permukaan kormus.

Beberapa modifikasi batang yakni stolon pada strawbwerry, rhizome pada tanaman iris, umbi kentang, umbi
lapis, kormus. Beberapa modifikasi daun antara lain sulur (tendril), duri dan daun penangkap serangga
ditemukan dibeberapa tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang daunnya sebagian atau seluruhnya mengalami
modifikasi bentuk sulur. Apabil sulur menyentuh benda padat misalnya ranting/kawat segera sulur tersebut
membelitnya dngan erat. Pada tanaman lain ada juga petiolnya berubah menjadi sulur. Sulur dijumpai pada
famili Cucurbitaceae (waluh-waluhan), tanaman anggur dan lainnya. Duri yang dijumpai pada kaktus
merupakan modifikasi dari daun. Duri sekaligus berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu,
disamping untuk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Daun penangkap serangga pada tumbuhan
karnivor akan menutup sewaktu serangga tertangkap, selanjutnya serangga tersebut akan segera dicerna
oeleh enzim pencerna dan nutrisinya digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan.

ORGAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN ANGIOSPEMAE

Organ vegetatif tumbuhan ini terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem
jaringan yang sama, yaitu: sistem jaringan dermal/penutup, sistem jaringan pembuluh dan sistem jaringan
dasar. Sistem jaringan dermal terdapat pada bagian terluar tubuh tmbuh-tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan
primer, sistem jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis, sedangkan pada tubuh tumbuhan sekunder, epidermis
digantikan oleh jaringan periderm. Sistem jaringan pembuluh terdiri dari Xilem dan Floem. Xilem berfungsi
mengangkut air dan larutan garam dari akar ke daun melalui betang; sedangkan floem berfungsi hasil
fotosintesis dari daun kebagian organ lainnya. Sistem jaringan pembuluh terdapat diantara sistem jaringan
dasar, yang sebagian besar terdiri dari jaringan parekim. Perbedaan pokok diantara ketiga organ tersebut
terdapat pada distribusi sistem jaringan pembuluh dan sistem jaringan dasar.

Struktur Anatomi Akar

Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks,
endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xylem
dan floem yang tersusun berselang seling. Stuktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.

Struktur Anatomi Batang


Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan
dasar berupa korteksdan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xylem dan floem. Xylem dan
floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xylem dan floem tersusun melingkar pada
tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.

Struktur Anatomi Daun

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata dan trikoma. Sistem jaringan
dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil)
dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang., tidak demikian halnya pada monokotil khususnya
famili graminae. Sistem berkas pebuluh terdiri atas xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

Ciri-ciri dan Perbedan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua

Pada tumbuhan kelas/tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan
berbiji keping satu atau keping yang disebut dengan monokotil/monocotyledonae dan tmbuhan berbiji keping
dua atau yang disebut juga dengan dikotil/dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil dapat
ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki:

No Perbedaan ciri Monokotil Dikotil

1 Bentuk akar Memiliki system Memiliki system


akar serabut akar tunggang

2 Bentuk sumsum Melengkung atau Menyirip atau


dan pola tulang sejajar menjari
daun

3 Kaliptrogen/tudung Ada tudung akar / Tidak terdapat


akar kaliptra tudung akar

4 Jumlah keping Satu buah keping Ada dua buah


biji/kotiledon biji saja keping biji

5 Kandungan akar Tidak terdapat Ada cambium


dan batang cambium

6 Jumlah kelopak Umumnya Biasanya kelipatan


bunga kelipatan tiga empat atau lima

7 Pelindung akar Ditemukan batang Tidak ada


dan batang lembaga/koleoptil pelindung kelorhiza
tembaga dan akar maupun keleoptil
lembaga/kelorhiza

8 Pertumbuhan akar Tidak dapat tubuh Bias tumbuh


dan batang berkembang berkembang
menjadi
membesar menjadi mebesar

Contoh tumbuhan monokotil : kelapa, jagung, dan lain sebagainya

Contoh tumbuhan dikotil : kacang tanah, magga, rambutan,dsb.

Suku-suku pada Dikotil


1. Jarak-jarakan [Euphorbiaceae]
2. Terung-terungan [Solanaceae]
3. Jambu-jambuan [Myrtaceae]
4. Kompositae (example : Bunga Matahari)
5. Kacang-kacangan
6. Petai-petaian
7. Johar-joharan
8. Kapas-kapasan

Suku-suku pada Monokotil


1. Pinang-pinangan
2. Rumput-rumputan [Gramineae]
3. Pisang-pisangan[Muscaceae]
4. Jahe-jahean [Zingiberaceae]
5. Anggrek-anggrekan [Orchids]

REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

1. Reproduksi Seksual

1.1 Bunga: Alat Reproduksi Seksual

Secara evolusi kesuksesan suatu organisme diukur dari kemampuannya menghasilkan keturunan yang fertile.
Oleh sebab itu dari sudut pandang evolusi seluruh struktur dan fungsi dari organ tumbuhan diarahkan untuk
memberikan dukungan dalam mekanisme reproduksi. Pada tumbuhan tinggi srtuktur yang secara khusus
bertugas dalam proses reproduksi adalah bunga.

Bunga memiliki ukuran yang bervariasi, dari yang sangat kecil sampai yang luar biasa besar. Bunga terkecil
berukuran kurang dari 0,1 mm dijumpai paa sejenis gulm mungil Wolffia Columbiana yang ukuran total
tumbuhnya hanya berkisar antar 0,5 – 0,7 mm. Sedangkan terbesar di dunia adalah Rafflesiadari Indonesia
dengan diameter lebih dari 1 m serta berat mencapai 9 Kg.

Bunga merupakan bagian paling menarik pada tumbuhan karena warnanya, tekstur maupun aroma yang
dihasilkannya. Bunga merupakan hasil dari modifikasi dari tunas yang mendukung bagian-bagian, yaitu
kelopak, mahkota, benang sari dan putik yang merupakan modifikasi dari daun dalam suatu susunan yang
rapat.

Kelopak (calyx) terdiri dari daun-daun kelopak (sepal). Kelopak terdapat pada bagian terluar dari bunga,
menyelubungi bagian bunga lainnya, pada umumnya berwarna hijau, berfungsi untuk melindungi kuncup.
Mahkota (corolla) terdiri dari daun mahkota (petal), bagian ini biasanya memiliki tekstur dan warna yang
menarik. Warna mahkota sangat bervariasi dari warna-warna tunggal. Kombinasi warna-warna pelangi atau
bahkan hitam atau putih. Keragaman tekstur dan warna mahkota ditunjukkan untuk menarik perhatian serangga
penyerbuk. Disebalah dalam mahkota terdapat benangsari (stamen) yang terdiri dari tangkai sari (filament)
yang mendukung kotak sari (anter).

Benang sari merupak alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari (polen). Polen dibentuk dan disimpan
di dalam kotak sari. Bagian paling dalam pada bunga adalah putik (gynoecium). Putik terbentuk sebgai hasil
pelekatan daun-daun buah (carpel). Putik dapat terdiri dari satu atau beberapa daun buah. Putik terdiri dari 3
bagian yaitu :

1. Bagian paling bawah biasanya membengkak disebut bakal buah (ovari), yang mengandung bakal biji (ovul).

2. Bagian tengah, berupa tangkai yang ramping disebut tangkai putik (style).

3. Bagian paling ujung, disebut kepala putik (stigma), pada permukaan stigma ini butir-butir serbuk sari dari bunga
yang sama atau bunga-bunga lain yang dibawa oleh angina maupun serangga ditangkap pada peristiwa
penyerbukan. Bentuk stigma sangat beragam ada yang kecil runcing, sedikit mengembang atau bercabang-
cabang membentuk lengan-lengan.

TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA

BAGIAN BUNGA FUNGSI

1. Kelopak (kalik) Melindungi kuncup


bunga

2. Mahkota (korola) Menarik perhatian


serangga

3. Benang sari Sebagai penghasil


(stamen) terdiri dari : gamet jantan, yaitu
serbuk sari (pollen)
a. tangkai sari (filamen)

b. kepala sari (antera)


terdiri atas 4 kantong
sari

4. Putik (pistilus) terdiri Sebagai penghasil


atas : gamet betina

a. tangkai putik (stilus)

b. kepala putik (stigma)

c. bakal buah (ovarium)


di dalam bakal buah
terdapat bakal biji
(ovule)

Perkembangan Gamet Jantan dan Betina

Tumbuhan dalam siklus hidupnya mengalami pergantian generasi haploid (n) dengan generasi diploid (2n).
Akar, batang daun dan sebagian besar struktur reproduktif tanaman angiospermae dan gymnospermae
lainnya bersifat diploid. Tubuh tumbuhan yang bersifat diploid dikenal dengan sebutan sporofit.
Pada angiospermae sporofit menghasilkan struktur khusus berupa anter (kotak sari) dan ovule (bakal biji) yang
sel-selnya akan mengalami meiosis. Anter (kotak sari) pada umumnya terdiri atas 4 kantong polen (serbuk sari)
yang masing-masing berupa ruangan memanjang. Pada awal perkembangan anter (kotak sari) mampu
berkembang dan disebut dengan mikrosporofil. Mikrosporofil mengalami pembelahan meiosis, setiap sel
menghasilkan 4 sel haploid yang disebut mikrospora. Selanjutnya mikrospora mengalami pembelahan meiosis
sehingga terbentuk 2 sel yaitu sel tabung dan sel generatif yang berukuran lebuh kecil.
Kedua sel yang berdampingan tersebut diselubungi oleh lapisan yang tebal dalam suatu struktur butiran yaitu
butir serbuk sari (polen). Bila serbuk sari telah masak, dinding anter (kotak sari) membuka dan menebarkan
butir-butir serbuk sari tersebut. Pada tumbuhan angiospermae butir serbuk sari berfungsi sebagai gametofit
jantan yang menghasilkan gamet jantan yaitu sel-sel sperma.

Gamet betina berkembang di dalam suatu struktur di sebelah dalam ovari disebut ovul (bakal biji). Ovul memiliki
1 atau 2 lapis jaringan pelindung yang disebut integumen. Pada bagian ujung ovul, integumen tidak
menyambung mengakibatkan terbentuk celah kecil yang disebut mikropil.

Pada awal perkembangan ovul ini satu sel dalam dinding ovul yang disebut megasporofit membesar sebagai
persiapan pembelahan meiosis. Megasporofit tertanam pada jaringan yang disebu nuselus. Megasporofit
mengalami pembelahan meiosis menghasilkan empat sel yang berderet: sel-sel ini bersifat haploid dan disebut
megaspore. Tiga sel yang dekat dengan mikrofil mengecil, sedangkan sel yang terjauh dari mikrofil membesar
dan kemudian akan berkembang menjadi kantung embrio, setelah mengalami 3 tahap pembelahan meiosis.
Perkembangan megaspore membentuk kantung embrio melalui beberapa tahap yaitu:

1. Megaspore mengalami 3 kali pembelahan meiosis menghasilkan sebuah kantung embrio dengan 8 inti.

2. Inti-inti bermigrasi.

3. Terbentuk dinding sel yang menyelubungi inti.

Pada akhir proses tersebut sebuah sel telur dan dua sel sinergid berada pada kantung embrio yang
terdekat dengan mikropil. Dua inti bermigrasi berada pada bagian tengah kantung embrio disebut inti kutub.
Tiga inti berada pada ujung lain kantung embrio bersebrangan dengan mikropil, membentuk 3 sel antipodal.
Kantung embrio merupakan fase gametofit dalam siklus hidup tumbuhan berbunga, karena intinya bersifat
haploid.

1.2 Pembuahan Ganda pada Angiosperma


Tahap awal yang mendahului proses pembuahan adalah penyerbukan (polinasi), yaitu pengantaran
butir serbuk sari ke kepala putik. Sebagian besar tumbuhan angiospermae mengandalkan bantuan hewan,
serangga, burung atau kelelawar dalam proses penyerbukan. Namun beberapa tumbuhan seperti rumput-
rumputan melakukan penyerbukan dengan bantuan angin. Setelah penyerbukan, butir serbuk sari yang
menempel pada stigma berkecambah membentuk tabung serbuk sari. Sel tabung bergerak ke tabung serbuk
sari yang menuju bakal buah (ovari). Sementara itu sel gametofit membelah secara mitosis enghasilkan 2 sel
sperma. Saat tabung polen (serbuk sari) mencapai ovul (bakal biji), ujung tabung menembus kantung embrio
melalui mikropil, dan melepaskan ke 2 sel sperma. Satu sel sperma membuahi sel telur membentuk zigot yang
bersifat diploid (2n), sedangkan sel sperma lainnya membuahi 2 ini kutub sehingga terbentuk sel triploid (3n).
sel ini akan membelah membentuk jaringan penyimpan cadangan makanan yang disebut endosperm.
Selanjutnya endosperm akan menyediakan makanan bagi embrio yang berkembang dari zigot. Dua peristiwa
fusi yang terjadi antar sel sperma dengan sel telur dan sel sperma dengan sel kutub inilah yang dikenal dengan
pembuahan ganda pa angiospermae. Sel antipoda serta sinergid biasanya mengalami degenerasi. Proses
pembuahan selanjutnya akan diikuti dengan perkembangan buah dan biji.

2. Reproduksi Aseksual

2.1 Reproduksi Vegetatif Alami

Bila biji ditanam, tumbuhan yang diperoleh bias jadi memiliki sifat-sifat yang berbeda dari induknya. Pada
proses pebentukan buah dan biji, pollen dari suatu tumbuhan membuai bunga dari tumbuhan lain, tumbuhan
membawa karakter dari kedua tetuanya serta memunculkan kombinasi karakter yang beragam pada generasi
berikutnya. Hal ini berbeda dengan fenomena yang terjadi pada reproduksi aseksual.

Reproduksi aseksual sering juga disebut dengan reproduksi vegetatif., merupakan tipe reproduksi yang lazim
pada tumbuhan. Reproduksi vegetaif meliputu fragmentasi yaitu pemisahan bagian tubuh tumbuhan yang diikuti
dengan regenerasi membentuk individu utuh. Umbi bawang putih sesungguhnya merupakan batang di bawah
tanah yang berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan. Sebuah umbi yang besar terdiri atas bagian-
bagian yang disebut siung (clove). Setiap siung bawang dapat tumbuh menjadi satu individu. Adapun selubung
berwarna putih pada umbi tersebut sebenarnya adalah daun-daun yang memprl pada batang.

Reproduksi aseksual memiliki beberapa keuntungan. Tumbuhan tertua yang telah mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dapat membentuk klon yang terdiri dari indiidu-individu yang merupakan kembaran dari
dirinya. Pada masa-masa awal kehidupannyaketurunan vegetatif yang merupakan fragmen dewasa yang
berasal dari tetuanya tidak terlalu beresiko menghadapi kondisi lingkungan dibandingkan dengan tumbuhan
yang berasal dari kecambah. Reproduksi seksual serta seksual memiliki peranan yang penting dalam evolusi
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

2.2 Reproduksi Vegetatif Buatan

Kemampuan tumbuhan melakukan reproduksi vegetatif telah lama dimanfaatkan manusia. Cara
perbanyakan vegetatif buatan yang paling banyak dilakukan adalah melalui stek, menurut organ yang
digunakan dikenal stek batang, stek akar dan stek daun. Stek batang merupakan cara paling lazim digunakan,
biasa dilakukan terhadap jenis-jenis pohon dan semak. Stek akar sering dilakukan pada perbanyakan tanaman
sukun. Stek daun banyak dilakukan pada beberpa tanaman hias derupa herba seperti African violet, Begonia,
Peperomia serta beberapa tumbuhan lain yang berdaun tebal.

Selain akar dan batang biasa, modifikasi dari ke dua bagian ini seperti rhizome dan umbi yang
mengandung sekurang-kurangnya 1 mata tunas dapat berkembang menjadi tumbuhan. Tumbuhan baru juga
dapat dipeoleh dengan memotong stolon pada tanaman seperti strawberry, sehingga anakan terpisah dari
induknya.

Reproduksi Vegetatif Buatan sebagai Pendukung Pertanian Modern.

Kemampuan tumbuhan melakukan reproduksi vegetatif memberi peluang untuk produksi bibit
tumbuhan dalam jumlah besar dengan biaya dan tenaga yang minimal. Sehingga contoh tanaman buah dan
tanaman hias yang sebagian besar dilakukan dengn stek batang dan daun. Beberapa tumbuhan lain
diperbanyak dengan anakan yang muncul dari akar misalnya. Selain itu banyak tumbuhan penghasil umbi di
perbanyak dengan potongan umbi.

Belakangan ini kemampuan reproduksi vegetatif pada tumbuhan dimanfaatkan untuk melakukan perbanyakan
klonal di dalam laboratorium. Potongan organ tumbuhan dapat di tanam pada media buatan yang sesui yang
mengandung unsur-unsur hara, vitamin serta zat pengatur tumbuh yang diperlukan.

Potongan oran yang ditanam dalam media buatan dapat tumbuh menjadi satu atau beberapa tanaman atau
membentuk massa dari sel parenkima yang disebut kalus. Kalus yang diperoleh dapat dipotong-potong
kemudian diregenerasikan menjadi tanaman atau embrio. Teknik pemeliharaan tumbuhan dengan menanam
potongan tumbuhan di dalam media buatan ini secara umum dikenal dengan teknik kultur jaringan tanaman.
Dalam pelaksanaan teknik ini semua peralatan maupun tabung-tabung serta media yang digunakan harus
berada dalam keadaan steril. Alat-alat serta media biasa disterilkan dengan cara pengukusan bertekanan tinggi
dengan alat autoklaf. Selain itu pelaksanaan pemotongan atau penanaman juga dilakukan di ruangan steril.

Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak serta cepat.
Selain itu beberpa tejnik yang dikembangkan lebih lanjut dapat mengatasi masalah dalam budidaya tanaman
seperti menghasilkan bibit tanaman bebas penyakit, menyediakan biji buatan serta memungkinkan perbaikan
tanaman dengan rekayasa genetic. Untuk memperoleh tanaman bebas penyakit dikembangkan suatu teknik
yang disebut kultur meristem (mericloning). Upaya ini dilakukan dengan mengambil sekelompok sel pada
jaringan meristem dari tanaman yang sakit untuk ditanam dalam media kutur. Biasanya selain meristem turut
diambil primordial daun termuda. Proses pemotongan jaringan dilakukan secara aseptic di bawah mikroskop
khusus yang disebut dissecting microscope. Selajutnya pemotongan meristem dipelihara pada media steril
dalam tabung. Jaringan tersebut selanjutnya akan membesar kemudian berdiferensiasi dan beregenerasi
membentuk tunas dan akar. Sebelum tunas dan akar terbentukmassa sel tersebut dipotong menjadi beberapa
bagian baru kemudian diregenerasikan menjadi tanaman.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 23.30 0 komentar

Label: ANGIOSPERMAE

Minggu, 13 Desember 2009


ANGIOSPERMAE
A.Tumbuhan Biji Tertutup (Magnoliophyta atau Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini
adalah:

1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna


2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar
3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat
perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari
Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 04.54 0 komentar
Label: ANGIOSPERMAE

Rabu, 02 Desember 2009


REPRODUKSI ANGIOSPERMAE
Berikut disajikan Berbagai cara perkembang biakan tanaman baik secara
1. Sexual : bertemu kedua sel kelamin (generatif)
2. Asexual : yang prinsipnya melepas bagian tubuhnya entah itu apanya (sel tubuhnya) bagian tubuh yang
dilepaskan (alami) dan dibuat /dipaksa dilepas (buatan) bisa membentuk individu baru karena adanya
kemampuan : TOTIPOTENSI kemampuan sel memebelah , elongasi dan bisa berdefrensiasi kemudian sel itu
punya fungsi khusus(specialisasi) yang akhirnya terbentuk individu yang sama dengan induknya (100%)

ASEXUAL ALAMI

1. Perkembang Biakan Tak Kawin Secara Alami / Vegetatif Alami,Perkembangbiakan secara alami adalah
berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan / anakan tanaman
baru.

a. Umbi Lapis, adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah,
bawang bombay dan………………….
UMBI LAPIS

b. Umbi Batang, adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-
tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh seperti KENTANG,
UBI.

KENTANG

C. Geragih, adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas batang dapat muncul
tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, STRAWBERY dan lain sebagainya.
STOLON/GERAGIH

d. Akar TInggal (Rhizoma), adalah tunas yang muncul pada batang tumbuhan yang tumbuh secara mendatar
di tanah. Contohnya seperti Jahe Cs ( Zingiberaceae ) pada keladi, alang-alang, dll.

RHIZOMA/AKAR TINGGAL

e. Spora, adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan membentuk spora tempat
tunas baru akan muncul.
TUMBUHAN PAKU/PTERISSPORANGIUM

SPORANGIUM

f. Tunas, adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. COntohnya yakni seperti
pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya.
TUNAS

g. Tunas Adventif, adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun,
dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dll.

TUNAS ADVENTIF
h. Hormegenium, adalah perkembangbiakan yang terjadi pada tumbuhan ganggang berbentuk benang
dengan cara memutus benang yang ada. Pada benang yang terputus nantinya kana tumbuh individu baru.

OEDOGONIUM

i. Pembelahan Sel, adalah perkembangbiakan pada tumbuhan bersel satu.

CLAMIDOMONAS

ASEXUAL BUATAN

2. Perkembang Biakan Tidak Kawin Buatan / Reproduksi Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan
manusia.
a. Mencangkok / Cangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang
yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka
batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
MENCANGKOK

b. Merunduk / Menunduk, adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan
batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa
dipotong dan dibawa ke tempat lain.

MERUNDUK

c. Menyetek / Nyetek, adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar
tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.

d. Menyambung / Mengenten, adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan
sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik
Reproduksi Generative

Alat perkembangbiakan secara kawin atau generative atau sexual pada tumbuhan adalah Bunga. Bunga
memiliki bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini :

BUNGA LENGKAP

BAGIAN-BAGIAN BUNGA

TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA


BAGIAN BUNGA FUNGSI

1. Kelopak (kalik) Melindungi kuncup bunga

2. Mahkota (korola) Menarik perhatian serangga

3. Benang sari (stamen) terdiri dari : Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu
serbuk sari (pollen)
a. tangkai sari (filamen)

b. kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari

4. Putik (pistilus) terdiri atas : Sebagai penghasil gamet betina

a. tangkai putik (stilus)

b. kepala putik (stigma)

c. bakal buah (ovarium) di dalam bakalbuah terdapat bakal


biji (ovule)

Pembentukan Gamet Betina

Pada Angiospermae Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini
terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis
dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap
tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari
sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya
menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju
dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti
ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan
cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.

Penyerbukan Dan Pembuahan


PENYERBUKAN

Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :


a. Perantara angindisebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.Contoh :
pada pinus, damar, rumput-rumputan.

PENYERBUKAN OLEH ANGIN

b. Perantara air disebut hidrogami.Contoh : pada tanaman air.


c. Perantara hewan disebut zoogami.Bila serangga Þ entomogamiburung Þ ornitogamisiput Þ
malakogamikelelawar Þ kiroptorogami.

PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN SERANGGA


PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN KELELAWAR

PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN BURUNG KOLIBRI

KOLIBRI

d. Penyerbukan dengan perantara manusia disebut antropogami


.Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN MANUSIA

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :


a. Autogami (penyerbukan sendiri)Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat
bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon
(satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi
autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami :
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak
lebih dahulu daripada putiknya ….(protandri)…..Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung 2. Putik masak lebih
dahulu daripada serbuk sari ….(protogini).
b. Didesious :
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum
Arremon)
c. Heterostili :
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.Contoh : kopi, kina dan
kaca piring.
d. Herkogami :
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.Contoh : vanili

Proses Penyerbukan dan Pembuahan


Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti
generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ
sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain
membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan
ganda.

Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami :
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b. Partenogenesis :
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif :
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.

Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji,
disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 08.59

Senin, 21 Juni 2010


PENCEMARAN LINGKUNGAN-POLUSI

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lngkungan atau Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alamsehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan olehalam (misal gunung
meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahaspencemaran yang disebabkan oleh aktivitas
manusia, yang dapat dicegah dandikendalikan.

 Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi Pencemaran lingkungan tersebut tidak
dapat dihindari.
 Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
 Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan
 Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :


1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

1. Berdasarkan Tempat Terjadinya Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi


pencemaran udara, air, dan tanah.

a. Pencemaran Udara

 Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.

1. CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2di udara. Karbon dioksida
itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidaksegera diubah
menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan
diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.

2. CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran Misalnya, menghidupkan mesinmobil di dalam garasi
tertutup Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna,maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO
(karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi
tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya.
Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil,sehingga dapat menyebabkan kamatian.

3. CFC

Pencemara udara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon(disingkat CFC). Gas CFC
digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berbahaya.Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon),
pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat

mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakanpelindung bumi dari pengaruh
cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon,radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi,
menyebabkan kematianorganisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan
kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadireaksi antara CFC dan ozon,
sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yangdisebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui
pesawat luar angkasa,lubang ozon di kutub Selatan emakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali
luas benua Eropa Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.

4. SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas
tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam.
Maka terjadilah hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan
logam mudah berkarat. Bangunan–bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.

5. Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asaprokok mengandung berbagai
bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam
kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.

Perokok aktif adalah mereka yang merokok.

Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok disuatu ruangan.

Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkanperokok aktif. Jadi, merokok di
dalam ruangan bersama orang lain yang tidakmerokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan(bronkhitis,


emfisema, dan kemungkinan kanker paru-paru.
2. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnyawarna cat.
3. Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman
akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
4. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta
dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik
sehingga mempengaruhikeseimbangan ekologi.

b. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga
menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan
warna.

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapatdibedakan antara lain :

1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.

Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudiandimakan hewan atau manusia
orang yang memakannya akan keracunan.
Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan
sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai olehmikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan
aturan. Jangan membuangsisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat

menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dantumbuhan air tumbuh subur
(blooming). Hal yang demikian akan mengancamkelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan
biota air akan matikarenanya.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbahrumah tangga cair dapat
dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan,nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang
terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium,
dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir.
Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalahpencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.

Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik
meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifexberwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-
kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalamair got yangdemikian tidak
ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di
daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada
jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau
mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi

panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara airoleh limbah industri. Misalnya,
limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut,
sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam
kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan
hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya.

Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar,kemudian permukaan
polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau

potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun

tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih

kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk

hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut

mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya

perairan.

a. Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain

b. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.

c. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan

d. Pendangkalan Dasar perairan.

e. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.

f. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

g. Menjalarnya wabah muntaber.


c. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar,

industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasadjasad

renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah

organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah

tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti

besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat

diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang.

Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan

ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sebaiknya, sampah yang

akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai,

dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos.

Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat

diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan

tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Lihat gambar 8.19. Proses ini merupakan

proses pendaurulangan (recycle).Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat

dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan

lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol

bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun

penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran

tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak

negatifnya atau mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan pendaurulangan,

masih ada lagi upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan

bahan/ penghematan (reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju,

slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain

a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).


b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk

pertumbuhan tanaman, dan

c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini,

Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif,

pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.

a. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,

Salmonella thyposa.

b. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.

c. Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara (kebisingan)

Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan.

Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat

dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan

dan ketenangan manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu,

bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan

penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress.

Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu

bising. jika bising harus diusahakan adanya isolator. menanam tanaman berdaun

rimbun di halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka

mendengarkan musik yang hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus

(misal di dalam kamar) agar tidak mengganggu orang lain.

3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran

Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan

ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.


b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.

Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.

c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.

Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil

tertutup, dan pencemaran radioaktif.

Parameter Pencemaran Lingkungan

Untuk mengukur tingkat pencemaran diasuatu tempat digunakan parameter

pencemaran. Parameterpencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya

pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi Paarameter pencemaran meliputi

parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.

1. Parameter Fisik

Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan

radioaktivitas.

2. Parameter Kimia

Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar

logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajukan pengukuran pH air, kadar

CO2, dan oksigen terlarut.

a. Pengukuran pH air

Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5

– 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih

tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi

lebih asam. Kapurmenyebabkan kondisi air menjadi alkali (basa). jadi, perubahan pH
air tergantung kepada macam bahan pencemarnya. Perubahan nilai pH mempunyai

arti penting bagi kehidupan air. Nilai pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi

(sangat basa) tidak cocok untuk kehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap

perubahan satu unit skala pH (dari 7 ke 6 atau dari 5 ke 4) dikatakan keasaman naik 10

kali. Jika terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali. Keasaman air dapat diukur

dengan sederhana yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam air untuk elihat

perubahan warnanya.

b. Pengukuran Kadar CO2

Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi

oleh suhu, pH, dan banyaknya organismeyang hidup di dalam air. Semakin banyak

organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika

di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur

dengan cara titrimetri.

c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut

Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million

atau satu per sejita; 1ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar

oksigen 1 ppm). Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob dari dasar perairan.

3. Proses pernapasan orgaisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.

Pencemaran air (terutama yang disebabkan oleh bahan pencemar organik) dapat

mengurangi persediaan oksigen terlarut. hal ini akan mengancam kehidupan

organisme yang hidup di dalam air. Semakin tercemar, kadar oksigen terlerut semakin

mengecil. Untuk dapat mengukur kadar oksigen terlarut, dilakukan dengan metode

Winkler. Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik

dikenal sebagai parameter biokimia. contohnya adalah pengukuran BOD dab COD.

Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh

bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik

tersebut. akibatnya, kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin

banyak bahan pencemar organik yang ada di perairan, semakin banyak oksigen

yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.

Banyaknya oksigen terlerut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasikan bahan

organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB) atau Biological

Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD ditetapkan dengan

menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air

cuplikan (sampel) disimpan selama 5 hari pada suhu 20oC. Karenanya BOD

ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja. Oksigen terlarut awal diibaratkan

kadar oksigen maksimal yang dapat larut di dalam air. Biasanya, kadar oksigen dalam air

diperkaya terlebih dahulu dengan oksigen. Setelah disimpan selama 5 hari, diperkirakan

bakteri telah berbiak dan menggunakan oksigen terlarut untuk oksidasi. Sisa

oksigen terlarut yang ada diukur kembali. Akhirnya, konsumsi oksigen dapat

diketahui dengan mengurangi kadar oksigen awal dengan oksigen akhir (setelah 5 hari).

3. Parameter Biologi

Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada

pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang peka akan

mati karena pencemaran dan organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan

Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang

mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mengalami

pencemaran. Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang

tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan

organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaab cacing

tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang

dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis. Indikator


biologis terkadang lebih dapat dipercaya daripada indikator kimia. Pabrik yang

membuang limbah ke sungai dapat mengatur pembuangan limbahnya ketika akan

dikontrol oleh pihak yang berwenang.

Pengukuran secara kimia pada limbah pabrik tersebut selalu menunjukkan tidak adanya

pencemaran. Tetapi tidak demikian dengan makluk hidup yang menghuni ekosistem

air secara terus menerus. Disungai itu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme,

bentos, mikroinvertebrata, ganggang, yang dapat dijadikan indikator biologis.

C. Dampak Pencemaran Lingkungan

1. Punahnya Spesies

Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis

hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki

kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,

larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang

dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak.

Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada

batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,

maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. antai

makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,

keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi


terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan

tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam.

Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya

hujan asam.

5. Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat

mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati,

ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang

menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.

6. Pemekatan Hayati

Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai

pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.

7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan

permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia hal ini disebabkan
karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan

1. Meenempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau

pemukiman penduduk.

2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau

ekosistem.

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang

dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

4. Memperluas gerakan penghijauan.

5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.

6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga

manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.

KESIMPULAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam

sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan

peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh

alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas

pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan

dikendalikan.

Pencemara udara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon

(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi,
tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya.Gas ini dapat digunakan misalnya

untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari

es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat

mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan

pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon,

radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian

organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan

kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi

reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang

disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa,

lubang ozon di kutub Selatan emakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali

luas benua Eropa Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 04.58 20 komentar

Label: PENCEMARAN LINGKUNGAN-POLUSI

Selasa, 16 Maret 2010


SOAL VIRUS - KLASIFIKASI
1. Berikut ini adalah nama ilmiah beberapa organisme:
1. curcuma domestica
2. musa textilis
3. felix domestica
4. musa paradisiaca
Manakah yang kekerabatannya paling dekat?
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1 dan 3
2. Dalam praktiknya, urutan langkah-langkah metode ilmiah yang benar adalah ....
a. identifikasi masalah – hipotesis – observasi – eksperimen – menarik kesimpulan.
b. merumuskan masalah – pengumpulan keterangan – hipotesis – eksperimen –
menarik kesimpulan.
c. identifikasi masalah – observasi – hipotesis – menarik kesimpulan.
d. mengumpulkan data – merumuskan masalah – menyusun hipotesis – mengadakan
eksperimens – menarik kesimpulan.
e. mengadakan observasi – merumuskan masalah – mengadakan eksperimen –
menyusun hipotesis – menarik kesimpulan.
3. Salah satu dasar pengelompokkan makhluk hidup adalah sejarah perkembangan evolu
sinya, ini berarti bahwa….
a. Makin dekat kekerabatannya, makin banyak persamaan sifat.
b. Makhluk hidup sejenis mempunyai sedikit persamaan sifat
c. Semua makhluk hidup mempunyai moyang yang sama
d. Makhluk sesuku mempunyai lebih banyak persamaan dari pada makhluk sejenis
e. Organisme sebangsa memiliki banyak persamaan struktur
4. Sistem pemberian nama yang dipakai saat ini adalah bahwa nama jenis terdiri dari dua nama / kata
(binominal). Orang yang paling banyak berjasa dalam bidang taksonomi dengan system seoerti di atas
adalah….
a. Ernest Haeckel
b. John Ray
c. Carolus Linnaeus
d. Whittaker
e. Aristotele
5. Ruang lingkup biologi meliputi objek, tingkat organisasi, dan tema dasar. Yang
termasuk tingkatan organisasi dalam kehidupan adadlah..
a. animalia, biosfer dan plantae.
b. organisme, populasi dan komunitas.
c. molekul, sel, jaringan dan organ.
d. plantae, komunitas dan populasi.
e. populasi, komunitas dan planet.
6. Kumpulan makhluk hidup sejenis yang menempati areal tertentu disebut ...
a. komunitas.
b. populasi.
c. organisme.
d. ekosistem.
e. bioma.
7. Berikut ini adalah komponen hierarki kehidupan:
1 = komunitas. 3 = populasi.
2 = organisme. 4 = ekosistem.
Urutan hierarki kehidupan dari yang rendah ke yang lebih tinggi adalah ...
a. 2-1-3-4.
b. 2-4-3-1.
c. 2-3-1-4.
d. 3-2-1-4.
e. 2-3-4-1.
8. Cabang biologi yang megkhususkan bidang kajiannya pada organ tubuh makhluk
hidup adalah.....
a. morfologi.
b. fisiologi.
c. anatomi.
d. sitologi.
e. organologi.
9. Untuk memahami perikehidupan organisme yang tidak kasatmata maka kita harus
memperdalam cabang biologi..
a. virologi.
b. palaeontologi.
c. patologi.
d. mikrobiologi.
e. parasitologi.
10. Berikut adalah barang yang dijumpai pada sebuah supermaket:
1. kain sutera.
2. ember plastik.
3. kain nilon.
4. kain katun.
5. minyak sawit.
6. bola plastik.
Barang yang merupakan hasil penerapan biologi di bidang industri adalah ...
a. 1, 2 dan 3.
b. 1, 2 dan 4.
c. 2, 4 dan 5.
d. 1, 4 dan 5.
e. 2, 3 dan 5.
11. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila ...
a. habitat dan warna rambutnya sama.
b. warna dan bentuk rambutnya sama.
c. jenis makanan dan cara makanya sama.
d. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama.
e. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil
12. Nama ilmiah tanaman jagung adalah Zea mays. Kata Zea, dalam nama tersebut
menunjukkan takson.....
a. marga.
b. bangsa
c. suku
d. kelas
e. spesies
13. Tumbuhan tebu diberi nama ilmiah Saccharum officinarum, sedangkan gelagah diberi
nama Saccharum spontaneum. Ini berarti bahwa tumbuhan tebu dan gelagah adalah ...
a. spesiesnya sama, genusnya berbeda.
b. spesiesnya sama, sukunya berbeda
c. genusnya sama, spesiesnya berbeda.
d. sukunya sama, bangsanya berbeda.
e. genusnya berbeda, sukunya sama.
14. Virus dapat dimasukkan ke dalam golongan makhluk hidup karena memiliki ciri ...
a. tidak melakukan respirasi.
b. dapat berkembang biak dalam sel hidup
c. tubuhnya tersusun atas sel.
d. dapat dikristalkan.
e. tubuhnya berbentuk T.
15. HIV merupakan jenis virus yang sangat membahayakan kesehatan manusia. Virus ini
menyerang ...
a. sistem peredaran darah.
b. sistem saraf dan kulit.
c. alat peredaran dan pernapasan.
d. sistem kekebalan tubuh.
e. sistem pencernaan dan peredaran.
16. Perhatikan gambar virus T berikut ini !

Bagian virus yang berperan mengatur proses replikasi adalah yang bernomor ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 1 dan 2

17. Kelompok penyakit berikut ini yang disebabkan oleh virus adalah ...
a. rabies, kolera dan sampar.
b. TBC, difteria dan tifus.
c. demam berdarah, rabies dan trakom.
d. influenza, demam dan difteri.
e. cacar, difteri dan campak.
18. Sel tubuh bakteri sering disebut sebagai sel yang prokariotik, sebab ...
a. tidak mempunyai sitoplasma.
b. selnya amat kecil dan transparan.
c. selaput selnya terlalu tipis.
d. inti sel tidak mempunyai selaput inti.
e. sering menimbulkan penyakit.
19. Penyakit demam berdarah yang timbul di berbagai kota di Indonesia disebabkan ialah
a. aedes aegypti.
b. bakteri.
c. virus.
d. amoeba.
e. plasmodium.
20. Sel eukariotik lebih tinggi tingkatannya dari sel prokariotik. Arti sel eukariotik
adalah ...
a. sel hanya bisa membelah satu kali.
b. inti sel mempunyai selaput inti.
c. sel tidak mempunyai inti.
d. sel dapat membentuk endospora.
e. sel mempunyai dinding
21. Urutan tahap daur litik yang benar adalah…
a. Eklifase-pembentukan virus baru-lisis-adsorpsi-penetrasi
b. Eklifase-adsorpsi-penetrasi-pembentukan virus baru-lisis
c. Adsorpsi-penetrasi-eklifase-pembentukan virus baru-lisis
d. Adsorpsi-penetrasi-eklifase-lisis-pembentukan virus baru
e. Penetrasi-adsorpsi-eklifase-pembentukan virus baru
22. Di bawah ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. New Castle Disease (NCD)
2. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD)
3. Foot and Mouth Disease (FMD)
4. Tobacco Mosaik Virus (TMV)
5. Tungro
Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah….
a. 1, 4 dan 5
b. 3, 4 dan 5
c. 2, 4 dan 5
d. 1, 2 dan 3
e. 2, 3 dan 4
23. Ciri khas virus yang tidak terdapat pada organisme lain adalah ...
a. memiliki DNA dan RNA.
b. bentuknya beraneka ragam.
c. hanya dapat berkembang biak dalam satu sel hidup.
d. bersifat parasit.
e. merupakan organisme satu sel.
24. Bentuk virus yang menyerang bakteri (bakteriofage) adalah ...
a. segiempat.
b. bentuk huruf T.
c. jarum.
d. batang.
e. bola.
25. Virus dapat hidup pada ....
a. daging sapi.
b. agar-agar dan vitamin.
c. embrio ayam.
d. ekstrak bakteri.
e. kaldu ayam.
26. Medium untuk menumbuhkan virus adalah…
a. Embrio yang hidup di dalam telur
b. Air gula yang telah disterilkan
c. Selai steril yang dibuat dengan tepung agar-agar
d. Selai steril yang dibuat dengan mineral, vitamin dan agar-agar
e. Air yang didihkan dan didinginkan dengan vitamin dan mineral
27. Bakteriofage adalah virus yang menyerang ...
a. kentang.
b. bakteri.
c. amoeba.
d. tembakau.
e. plasmodium.
28. Daur lisogenik ialah ...
a. infeksi virus yang memecahkan bakteri dan sel anak mengandung campuran DNA
bakteri dan virus.
b. infeksi virus pada bakteri sehingga terjadi lisis.
c. virus menempel pada bakteri.
d. terjadi replikasi ADN virus.
e. DNA virus mengambil alih DNA bakteri.
29. Kingdom manakah yang hanya beranggotakan organisme heterotrof?
a. tumbuhan (plantae)
b. jamur (fungi)
c. ganggang, protozoa dan jamur lendir (protozoa)
d. tumbuhan mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik
e. tumbuhan dan jamur (plantae dan fungi)
30. Agar hipotesis terbukti benar, kita harus melakukan …
a. observasi.
b. eksperimen.
c. pembuatan laporan.
d. kesimpulan.
e. pengumpulan data.
31. Sebuah pohon padi ditanam di pot. Pohon tersebut termasuk ...
a. populasi.
b. individu.
c. biosfer.
d. komunitas
e. ekosistem.
Perhatikan gambar berikut, untuk soal no.32, 33 dan 34.

32. Pada daur litik tahap no.2 adalah ...


a. adsorbsi.
b. sintesis.
c. lisis.
d. injeksi.
e. perakitan.
33. Pada daur lisogenik profage pada nomor ...
a. 3.
b. 4.
c. 5
d. 6.
e. 7.
34. Proses penghancuran dinding bakteri terjadi pada nomor ...
a. 1.
b. 2.
c. 3.
d. 4.
e. 5.
35. Urutan tingkatan takson yang benar dari tingkat rendah ke tingkat tinggi adalah…
a. Spesies-genus-famili-ordo-kelas-filum
b. Spesies-genus-ordo-famili-kelas-filum
c. Spesies-genus-kelas-ordo-famili-filum
d. Spesies-genus-kelas-famili-ordo-filum
e. Spesies-filum-genus-ordo-familia-kelas
36. Ilmu yang mempelajari sifat menurun pada manusia disebut…
a. Sitologi
b. Patologi
c. Genetika
d. Biologi
e. Embriologi
37. Perkembangan bioteknologi banyak memanfaatkan bagian bakteri, yaitu…
a. Kromosom
b. Spora
c. Plasmid
d. Mesosom
e. Enzim
38. Penyakit berikut yang tidak disebabkan oleh virus adalah…
a. AIDS
b. Tipus
c. Herpes
d. Flu burung
e. Cacar

a. Obat nyamuk merek A sangat mudah untuk mematikan nyamuk.


b. Obat nyamuk merek B paling manjur.
c. Nyamuk tidak tahan terhadap obat nyamuk merek C.
d. Obat nyamuk A, B, dan C bisa digunakan bergantian.
e. Pemakaian nyamuk tergantung pada obat nyamuk merek B.
40. Siswa kelas XA bernama Nindia merencanakan penelitian pada waktu liburan
menjelang idul fitri dengan judul pengaruh lama perebusan terhadap keawetan
ketupat. Variabel bebas pada penelitian tersebut adalah...
a. keawetan ketupat. d. banyaknya air dalam merebus.
b. ukuran ketupat. e. jenis beras yang digunakan.
c. lama waktu merebus.
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03.38 0 komentar
Label: SOAL VIRUS - KLASIFIKASI

Kamis, 07 Januari 2010


BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK
Perkembangbiakan virus

Virus selama hidupnya di dalam organisme inang mengalami dua macam daur hidup, yaitu daur litik dan daur
lisogenik.

DAUR LITIK

Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase
perakitan dan fase lisis (pembebasan virus baru).

DAUR LISOGENIK
Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan
fase pembelahan.

Gambar : Daur Hidup Virus litik-lisogenik

DAUR LITIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli)
pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut
ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri
sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel
organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan
tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap
selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila virus masuk ke dalam
siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri. Tetapi jika
virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam
nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.

3. Eklipase -Replikasi (sintesis)

Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis protein yang
berhubungan dengan struktur dan enzim virus. Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur
capsid, ekor dan serabut ekor.

4. Asembling - Fase Perakitan

Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru.
Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan
serabut ekor).

Fase lisis

Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang.
Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-
virus dapat keluar dari sel. virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.

Ingat - A-P-E-A-L

DAUR LISOGENIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli)
pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut
ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri
sebelum melakuan perlekatan.
2, Fase Infeksi (Penetrasi)

Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel
organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan
tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap
selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila virus masuk ke dalam
siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri. Tetapi jika
virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam
nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.

3. Fase Penggabungan -Pembentukan PROFAGE

Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik. Setelah asam nukleat
virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang, selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan
DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri. Penggabungan materi genetik ini
bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat
proses pembelahan sel. DNA Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk
salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.

4. Fase pembelahan

Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan materi genetiknya
yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom. Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat
pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus.
Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus
yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan. Jika jumlah DNA virus yang
dibutuhkan sudah cukup, DNA virus akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase
sintesis (replikasi).

Akhir Cerita DAUR LISOGENIK ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang
tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya .

Daur Litik

Daur Lisogenik
Berikut kami berikan perbedaan keduanya untuk konklusi .OK

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 21.57 0 komentar


Label: BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK
Senin, 23 November 2009
REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin)
dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah
menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel
bakteri yang lainnya.

transformasi

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan
organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

transduksi

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada
bakteri gram negatif.

konjugasi
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka,
Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan
Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang
hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk
pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri
gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai
bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif
metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan
obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ),
Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit
pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada
tumbuhan)

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 01.04

Minggu, 22 November 2009


CARA GERAK BAKTERI
Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.

Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
A. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
B. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
C. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
D. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
E, Atrik : bila yidak mempunyai flagela

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.51

Jumat, 20 Agustus 2010


HEWAN BERSEGMEN /BERUAS RUAS

STRUKTUR BAKTERI

Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri

struktur-bakteri1

Struktur dasar bakteri :


1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan
membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan
protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

granula

Struktur tambahan bakteri :


1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya
terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil
dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel
bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma,
materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan
endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 01.25

CIRI-CIRI UMUM

A. Ciri-ciri Umum Phylum Arthropoda

Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda
dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah
species maupun penyebarannya. Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah
Arthropoda.

Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:

a) Crustacea atau Udang-udangan

b) Insecta atau serangga (Hexapoda)

c) Myriapoda atau lipan (kaki seribu)

d) Arachnida atau labah-labah

Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut:

1) Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen).
Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).

2) Bentuk tubuh simetris bilateral

3) Rangka luar keras tersusun atas zat kitin

4) Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas

5) System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-
pembuluh darah terbuka

6) Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)

7) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus

8) Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara
seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)

9) System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena

10) Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

BAB II

KLASIFIKASI PHYLUM ARTHROPODA

A. Crustacea atau Udang-udangan

a) Ciri-ciri Crustacea

1) Pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak sebagai berikut:

Ø Tiga pasang rahang yaitu, satu pasang Mandi Bula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila
kedua.
Ø Dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua)

2) Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapilar

3) Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas
dengan seluruh permukaan tubuhnya

4) Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina

5) Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya

6) Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen.

b) Klasifikasi / Sistematika

Kelas insecta terbagi atas 2 subkelas yaitu:

1) Subkelas Malacostrata(udang tingkat tinggi) yang memiliki ciri-ciri sebagai brikut:

Ø Tubuhya terdiri atas cephalothoraks

Ø Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius

Ø Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus

Ø Hewan ini tidak berwarna.

a. Klasifikasi Malacostrata

Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut:

v Ordo Isopoda

· Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat

· Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu

v Ordo Stomatopoda

· Hidupnya di laut

· Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah

· Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar

· Warna tubuhnya menyolok

v Ordo Decapoda

· Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam

· Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang

· Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh
· Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks.

Contoh :

o Cabarus sp (udang air tawar)

o Panulirus sp (udang laut lobster)

o Penacus sp (udang windu / udang air payau)

2) Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø Merupakan mikroorganisme

Ø Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas

Ø Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

b) Klasifikasi Entomostraca

Subkelas Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut:

v Ordo Branciopoda

· Tubuhnya sangat kecil dan hidupnya di air tawar

· Pada umumnya bertubuh pucat dan transparan.

Contoh:

o Daphnia Pulex (kutu air)

o Lepidurus

o Notostraca

o Estheria

o Conthrostraca

v Ordo Ostracoda

· Hidupnya di air laut dan air tawar

· Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai plankton

v Ordo Copepoda

· Merupakan ordo terbesar di Enromostraca

· Hidupnya di air laut, tawar dan hidup sebagai plankton


v Ordo Cirripedia

· Hidupnya di laut

· Pada umumnya hidupnya melekat pada suatu tempat

c) System Organ Crustacea

v System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh

v System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela),
dan lambung kelenjar.

v Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi
larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.

d) Habitat

Hewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan sungai. Di laut hewan ini hidup mulai dari
pantai hingga laut dalam. Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat.

e) Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Berbagai Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini:

· Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting.

· Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya
anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.

Selain menguntugkan, ada beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:

· Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda.

· Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.

· Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.

B. Insecta atau Serangga

Anggotanya sangat besar dan bervariasi sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi tersendiri yang
disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga.

a) Ciri-ciri Insecta

1) Sebagian anggotanya hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Jarang sekali hewan ini
yang hidup di dalam air laut.

2) Ukuran tubuhnya bervariasi, ada yang bersifat mikroskopis sampai ada yang beberapa sentimeter
panjangnya.
3) Tubuhnya terdiri atas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut).

4) Pada kepalanya terdapat:

Ø Sepasang mata faset (mata majemuk) tetapi ada yang bermata tunggal

Ø Sepasang antena sebagai alat peraba

Ø Empat pasang alat mulut dan mempunyai empat bentuk mulut, yaitu:

Alat mulut menggigit pada semut

Alat mulut menggigit dan menjilat pada lebah

Alat mulut mengisap pada kupu-kupu

Alat mulut menusuk dan mengisap pada nyamuk

5) Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen, yaitu:

Ø Prothoraks (bagian depan), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap

Ø Mesothoraks (bagian tengah), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap

Ø Metathoraks (bagian belakang), terdapat sepasang kaki jalan.

6) Pada abdomennya biasanya terdapat 6-11 segmen, dan satu ataupun dua sayap.

7) Alat pencenaan makanannya terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung
kelenjar, usus, usus akhir, dan anus. Penghancuran makanan terjadi dalam lambung otot.

8) Pada serangga betina terdapat ovipositor yang berguna untuk menyimpan telur.

9) Pada segmen pertama dari abomennya memiliki membran hympanum untuk mendengar

10) Hewan ini tidak mempunyai zat warna merah, tetapi ada sel darah dan pembuluh darah.

11) System saraf tangga tali

12) Hewan ini mengalami metamorfosis (perubahan bentuk tubuh menuju kedewasaan) sebagai berikut:

Ø Metamorfosis sempurna

Telur larva kepompong (pupa) imago (dewasa).

Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon.

Ø Metamorfosis tidak sempurna

Telur larva nimfa imago

Contoh: jangkrik, lipas, dan belalang.

Ø Tidak mengalami metamorfosis


Telur imago (dewasa)

Contoh: Lepisma (kutu buku)

b) Klasifikasi / Sistematika

Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas sebagai berikut:

1) Subkelas Apterygota yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø Tubuh berwarna perak dan tidak memiliki sayap

Ø Tidak mengalami metamorfosis

Ø Thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang jelas.

a. Klasifikasi Apterygota

Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut:

v Thysaruna, yaitu Apterygota yang memiliki antena panjang.

Contoh:

o Lepisma Saccharina (kutu buku)

Ø Mempunyai kemampuan merusak buku dan pakaian yang dikanji

Ø Menghasilkan enzim selulosa yang berguna untuk mengubah selulosa menjadi gula sederhana.

v Collembola

Ø Hidup di tanah terutama di hutan yang lembab

Ø Antenanya berbuku-buku

Ø Abdomen belakang berbentuk seperti garpu dan berfungsi untuk meloncat.

2) Subkelas Pterygota

Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota.

v Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh dan metamorfosisnya tidak
sempurna.

v Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam dinding dan metamorfosisnya tidak
sempurna.

Subkelas Pterygota dibagi menjadi 10 ordo sebagai berikut:

v Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli)

· Termasuk Exopterygota
· Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama

· Metamorfosisnya tidak sempurna

· Mempunyai alat mulut menggigit.

Contoh:

o Aeshna (capung) dan Reticulitermis (anai-anai)

Ø Rayap membentuk susunan masyarakat (polimorfisme), yaitu raja, ratu, prajurit (tentara), dan pekerja (tidak
bersayap)

Ø Rayap prajurit dan pekerja mandul

Ø Di dalam usus rayap terdapat flagellata yang mencerna selulosa.

v Ordo Neuroptera (bersayap jala)

· Termasuk Endopterygota

· Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan

· Metamorfosisnya sempurna

· Mempunyai alat mulut menggigit.

Contoh: Myrmeleon frontalis (undur-undur)

v Ordo Orthoptera (bersayap lurus)

· Termasuk Exopterygota

· Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis

· Metamorfosisnya tidak sempurna

· Mempunyai alat mulut menggigit

Contoh:

o Blatta orientalis (kecoak)

o Manthis religiosa (belalang sembah)

o Gyrlius domestica (jangkrik)

o Gyrllotalpa hirsute (anjing tanah)

o Branchytrupes (gangsir)

v Ordo Rinchota

Ordo Rinchota dibagi menjadi dua familia sebagai berikut:


Hemiptera

· Termasuk Exopterygota

· Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti selaput tipis

· Mempunyai mulut menusuk dan mengisap

· Metamorfosisnya tidak sempurna

Contoh:

o Podops vermiculata (walang colelat)

o Leptopcorisa acuta (wlang sangit)

o Cymex rotundatus (kutu busuk)

Homoptera

· Termasuk Expterygota

· Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput

· Pada waktu istirahat sayap dilipat

· Metamorfosisnya tidak sempurna

Contoh:

o Nilaparvata lugegens (wereng)

o Pediculus capitis (kutu kepala)

o Aphis medicaginis (kutu daun)

o Coccidae (kutu perisai)

v Ordo Coleoptera

· Termasuk Endopterygota

· Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap karena zat tanduk

· Sayap belakangnya tipis berupa selaput

Contoh:

o Chrysochrosa fulminans (samber lilen)

o Coccinella sp. (kepik emas)

o Orhyctes rhinoceros (kumbang tanduk)


o Hydrous picicornis (kepik)

o Xylotropes gideon (kumbang kelapa)

o Calandra oryzae (kumbang beras)

o Lampryris (kunang-kunang)

v Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

· Termasuk Endopterygota

· Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama

· Mempunyai alat mulut menggigit dan menjilat

Contoh:

o Apis indica (lebah madu)

Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta susunan masyakat lebah , yaitu:

Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat mengurus telur dan larva.

Lebah tentara

Lebah jantan

Lebah ratu

o Oechophylla smaragdina (semut rangrang)

o Delichoderus bituberculatus (semut hitam)

v Ordo Diptera (bersayap dua)

· Termasuk Endopterygota

· Mempunyai dua pasang sayap tipis

· Metamorfosisnya sempurna

Contoh:

o Culex sp.

o Aedes aegepty

o Anopheles dudlowi

o Glossina morsitans (lalat tse-tse)

o Drosophila melanogaster (lalat buah)


o Anopheles sundaicus (vector penyakit malaria)

o Musca domestica (lalat rumah)

o Mansonia sp.

v Ordo Siphonoptera

· Termasuk Endopterygota

· Tidak bersayap dan bermata tunggal

· Metamorfosisnya sempurna

· Mempunyai alat mulut menusuk dan mengisap

Contoh:

o Ctenocephalus cannis (kutu anjing)

o Ctenocephalus felis (kutu kucing)

o Pulex irritan (pinjal manusia)

o Xenopsylla cheopsis (kutu tikus)

v Ordo Lepidoptera

· Termasuk Endopterygota

· Mempunyai alat mulut mengisap

· Metamorfosisnya sempurna

· Mempunyai dua pasang sayap tipis beraneka ragam warna

Contoh:

o Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak)

o Bombyx mori (ngengat sutera)

o Attacus atlas (kupu-kupu gajah)

o Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari)

o Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)


c) System Organ Insecta

v System pernapasan pada serangga disebut system trakea. Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-
pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel. Udara
pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat
di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh.

v System pencernaannya dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi. Dari mulut
makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa
waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin. Selanjutnya makanan masuk ke lambung. Pada lambung
terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim. Makanan yang telah dicerna menjadi
sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa. Sisa pencernaan
sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus.

v System reproduksinya, kadang-kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis


adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis
adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.

d) Habitat

Hewan ini sebagian besar hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Namun, jarang
sekali hewan ini yang hidup di air laut.

e) Peranan Insecta Bagi Kehidupan Manusia

Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain:

v Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini dapat diperoleh
secara musiman.

v Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera)

v Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori

v Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah)

v Di bidang Ekologi, Insecta merupakan rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen

v Berbagai Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.

Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain:

v Sebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa

v Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo
Rhynchota)
v Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk

v Hama padi misalnya wereng dan walang sangit

v Merusak tanaman budidaya, misalnya belalang, kumbang kelapa, sexava, dan berbagai jenis ulat

v Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coloeoptera, misalnya kepik.

C. Myriapoda atau Kelabang

a) Ciri-ciri Myriopoda

1) Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)

2) Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)

3) Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit

4) Alat gerak pada kelompok hewan chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan
pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.

b) Klasifikasi / Sistematika

Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu:

1) Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm

Ø Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.

2) Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø Mencakup berbagai macam lengkibang (luing)

Ø Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap

Ø Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.

c) Habitat

Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak
mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.

d) System Organ Myriapoda

v System pernapasannya berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali
pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
v System pencernaan, saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor
dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-
daunan.

v System reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal). Myriapoda ada
yang vivipar dan ada yang ovipar.

e) Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia

Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan ada beberapa
yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam
memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

D. Arachnida atau Labah-labah

a) Ciri-ciri Arachnida

1) Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air

2) Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya

3) Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena

4) Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana

5) Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu:

Ø Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya

Ø Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya

Ø Empat pasang kaki untuk berjalan.

6) Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya

7) Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.

b) Klasifikasi / Sistematika

Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu:

1) Scorpionida

Ø Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah

Ø Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil.

2) Arachnoida

Ø Mencakup segala macam labah-labah


Ø Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.

3) Acarina

Ø Tubuhnya tidak berbuku-buku

Ø Mencakup caplak dan tungau

c) Habitat

Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.

d) System Organ Arachnida

v System pernapasan berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan.

v Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan
dilengkapi dengan limapasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

v System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh
betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Adaovipar, ovovivipar, dan
vivipar.

e) Peranan Arachnida Bagi Kehidupan Manusia

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-
hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:

v Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia

v Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda

v Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing

v Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.


Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 09.04 0 komentar
Label: HEWAN BERSEGMEN /BERUAS RUAS

Jumat, 01 Januari 2010


METHODE ILMIIAH-KLASIFIKASI-VIRUS
KLAS X SEMESTER 1 LATIHAN ULANGAN UMUM

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Kebanyakan orang merasa yakin dapat mengidentifikasi makhluk hidup dari tidak hidup berdasarkan
karakteristik yang tampak. Istilah ilmiah untuk makhluk hidup adalah ...
a. genetik
b. jazad renik
c. autotrof
d. molekuler
e. organisme
2. Makhluk ada yang terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada yang terdiri atas banyak sel (multiseluler).
Manakah dari makhluk hidup dibawah ini yang uniseluler

3. Makhluk hidup yang tidak bisa fotosintesis dan mendapatkan energi dengan cara memakan makhluk hidup
lain disebut ...
a. Uniseluler
b. Heterotrof
c. Multiseluler
d. Epifit
e. Autotrof
4. Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan reproduksi. Jenis reproduksi yang menghasilkan keturunan
dengan cara mengkombinasikan materi genetik dari dua induk disebut ..
a. Pembelahan biner
b. aseksual
c. Regenerasi
d. seksual
e. Partenogenesis
5. Manakah dari pernyataan berikut yang bukan karakteristik makhluk hidup?
a. Menggunakan energi
b. Terbuat dari sel
c. Berada di lingkungan yang stabil
d. Bereproduksi
e. Tumbuh dan berkembang
6. Manakah dari pernyataan berikut termasuk cabang-cabang dari ilmu biologi?
a. Sel,jaringan, organ, sistem organ, organisme
b. Botani, sitologi, histologi, ekologi, zoologi
c. Populasi, komunitas, ekosistem, bioma
d. Kode genetik, mutasi, evolusi, biosfer
e. Individu, organisme, animal, plantae
7. Manakah tingkatan organisasi kehidupan dibawah ini yang benar dari yang sederhana ke yang kompleks?
a. Organisme, sel, populasi molekul ekosistem
b. Ekosistem, populasi, organisme, sel, molekul
c. Molekul, sel, organisme, populasi, ekosistem
d. Molekul, organisme, sel, populasi, ekosistem
e. Jaringan, sel, organ, organisme, sistem organ
8. Cara atau langkah sistematis yang digunakan oleh ilmuwan dalam memecahkan masalah disebut ...
a. Eksperimen
b. metodologi
c. Hipotesis
d. Metode ilmiah
e. kajian teoritis
9. Hipotesis merupakan bagian dari langkah metode ilmiah. Hipotesis disusun berdasarkan hasil ....
a. Observasi
b. Tujuan penelitian
c. Eksperimen
d. Kesimpulan
e. Kajian teoritis
10. Tentukan variabel bebas dari penelitian berikut:” Pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau”.
a. Lama waktu perendaman
b. Kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau
c. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
d. Jenis biji kacang-kacangan
e. Jenis larutan yang digunakan untuk perendaman
11. Wabah penyakit flu burung yang merenggut banyak nyawa disebrkan melalui perantaraan hewan ternak.
Cabang ilmu yang berkaitan adalah ...
a. Virologi
b. Bakteriologi
c. Parasitologi
d. Mikrozoologi
e. Patologi
12. Tingkatan organisasi kehidupan satu tingkat setelah populasi adalah ...
a. Individu
b. ekosistem
c. Populasi
d. bioma
e. Komunitas
13. Data hasil suatu penelitian disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas, rumusan hipotesis yang tepat adalah ....


a. Apakah Obat nyamuk B dapat membunuh nyamuk dengan cepat?
b. Obat nyamuk B dapat membunuh nyamuk dengan cepat dalam jumlah besar
c. Obat nyamuk B memiliki kemampuan membunuh nyamuk lebih cepat dibandingkan obat nyamuk lainnya
d. Obat nyamuk C memiliki kemampuan membunuh nyamuk lebih lambat
e. Semua obat nyamuk memiliki kemampuan untuk membunuh nyamuk
14. Berikut cabang-cabang ilmu biologi
1. Sitologi
2. Histologi
3. Ornitologi
4. palaentologi
5. patologi
6. Embriologi
Cabang ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh manusia dan bentuk-bentuk kehidupan di masa
lampau adalah ...
a. 1 dan 3
b. 4 dan 6
c. 2 dan 4
d. 3 dan 6
e. 3 dan 5
15. Tingkatan organisasi kehidupan seperti yang gambar dibawah ini adalah ...

a. Individu
b. ekosistem
c. Populasi
d. bioma
e. komunitas
16. Klasifikasi atau pengelompokkan pada makhluk hidup bertujuan untuk ....
a. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
b. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu makhluk hidup
c. Mengetahui hubungan perkerabatan antar makhluk hidup
d. Memudahkan mengelompokkan makhluk hidup
e. Memberi nama ilmiah pada makhluk hidup
17. Pengklasifikasian tumbuhan dengan sistem artifisial dilakukan berdasarkan ...
a. Habitat dan morfologi
b. Persamaan morfologi
c. Kekerabatan antar takson
d. Kesamaan tatanan biokimia
e. Perbedaan bentuk dan fungsi
18. Perhatikan pengelompokkan hewan dibawah ini!
1. Gajah, kuda kerbau
2. Kecoa, lalat, burung pipit, merpati
3. Cumi-cumi, ubur,ubur, gurita, hiu
4. Ular, ikan mas, buaya biawak
Cara pengelompokkan tersebut berdasarkan sistem ...
a. Morfologi d. buatan
b. Fisiologi e. filogenik
c. alamiah
19. Tujuan pemberian nama suatu organisme secara nomenklatur binomial adalah untuk ...
a. Menyeragamkan nama seluruh makhluk hidup
b. Memudahkan penamaan pada makhluk hidup
c. Menyeragamkan jumlah kata suatu jenis makhluk hidup
d. Menentukan kesamaan pengertian (persepsi) suatu makhluk hidup
e. Memudahkan penulisan nama suatu jenis makhluk hidup
20. Pernyataan yang tidak termasuk tata aturan Nomenklatur binomial adalah ...
a. Singkatan nama dibelakang nama ilmiah menunjukkan penemu
b. Penulisan nama ilmiah harus menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
c. Nama ilmiah terdiri dari dua suku kata
d. Kata pertama dari nama ilmiah menunjukkan takson species, dan kata kedua menunjukkan keterangan
dari species
e. Penulisan nama ilmiah harus dibedakan dari penulisan lain dengan cara cetak miring.
21. Nama ilmiah dari makhluk hidup dibawah ini adalah

a. Carica papaya
b. Mangifera indica
c. Cocos nucifera
d. Citrus robustus
e. Psidium guajava
22. Di dalam klasifikasi, jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifilia) dan jeruk keprok (Citrus
nobilis) termasuk dalam satu kelompok, yaitu pada tingkat ...
a. Species
b. ordo
c. Genus
d. kelas
e. familia
23. Tingkatan takson dalam klasifikasi makhluk hidup:
Perrnyataan yang tepat untuk menggambarkan diagram di atas adalah ...
a. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin banyak persamaan antar makhluk hidup
b. Semakin rendah tingkatan takson, semakin banyak persamaan antar makhluk hidup
c. Semakin rendah tingkatan takson, semakin sedikit persamaan antar makhluk hidup
d. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin sedikit perbedaan antar makhluk hidup
e. Tingkatan takson menentukan tingakatan determinasi makhluk hidup
24. Berikut contoh klasifikasi hewan

Kinggdom : 1
2 : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : 3
Ordo : Carnivora
Familia : 4
Genus : Felis
Species : Felis familiaris

Urut-urutan nomer 1, 2, 3 dan 4 adalah ...


a. Animalia – divisio – mamalia - canidae
b. Animalia – filum – mamalia - canidae
c. animalia – devisio – vertebrata - canidae
d. animalia – filum – vertebrata - canidae
e. animalia – filum- vertebrata - canis
25. Sistem klasifikasi 3 kingdom mengelompokkan makhluk hidup atas ...
a. virus – plantae – animalia
b. virus – fungi – plantare
c. Virus – monera – protista
d. Monera – plantae – animalia
e. Monera – protista – animalia
26. Perhatikan tabel berikut ini!

No Nama Virus Nama penyakit


1 Virus prox a. campak
2 Virus herpes b. demam berdarah
3 Virus dengue c. Puso pada padi
4 Virus tungro d. Bercak kuning
5 Virus mozaik e. Demam berdarah
Pasangan yang tepat antara nama virus dengan penyakit yang ditimbulkannya adalah ...
a. 1 dan b
b. 4 dan a
c. 2 dan d
d. 5 dan c
e. 3 dan e
27. Pernyataan yang tepat tentang susunan tubuh virus adalah ...
a. Memiliki selubung dari protein dan materi genetik berupa DNA atau RNA
b. Memiliki selubung dari lemak dan materi genetik berupa DNA atau RNA
c. Kapsid tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa kromosom
d. Kapsid tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi genetik berupa plasmid
e. Organisme non seluler dan memiliki kristal yang mengandung plasmid
28. Vaksin salk merupakan vaksin yang telah digunakan untuk memberantas virus ...
a. Herpes
b. Hepatitis
c. Polio
d. Campak
e. Cacar
29. Berdasarkan daur hidup virus, x, y dan z secara berurutan adalah ...

a. Penetrasi, lisis, sintesis


b. Penetrasi, absorbsi, sintesis
c. Lisis, penetrasi, absorbsi
d. Absorbsi, penetrasi, sintesis
e. Absorbsi, sintesis, lisis
30. ”virus bukan sel” Virus merupakan bentuk peralihan antara makhluk hidup dengan benda mati. Virus
dikatakan sebagai benda makhluk hidup karena ....
a. Virus dapat di kristalkan
b. Memiliki asam nukleat DNA / RNA
c. Tidak memiliki organel-organel sel
d. Tidak memiliki protoplasma
e. Dapat berkembang biak di berbagai tempat
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 18.12 0 komentar
Label: METHODE ILMIIAH-KLASIFIKASI-VIRUS

Rabu, 16 Desember 2009


ANALISIS / PREDIKSI SKL 2

SKL: Menjelaskan ciri-ciri virus, KEMAMPUAN YANG DIUJI:Mengidentifikasi Virus, Protista, Monera dan
Kingdom Protista, Monera, fungi serta peranannya bagi manusia
dan fungi serta peranannya
bagi kehidupan
1. Pernyataan yang benar tentang susunan tubuh virus adalah .......
A. memiliki selubung dari protein dan materi genetik berupa DNA atau RNA
B. memiliki selubung dari lemak dan materi genetik berupa DNA atau RNA
C. kapsid tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa kromosom
D. kapsid tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi genetik berupa plasmid
E. organisme non seluler dan memiliki kristal yang mengandung plasmid
2. Beberapa jenis penyakit dapat ditularkan oleh virus atau bakteri.
Manakah pernyataan berikut yang benar?
penyakit kelompok jenis
a. Ebola Virus Pasteurella pestis
Diplococcus
b. TBC Bakteri
pneumonia
c. Tetanus Virus Clostridium tetani
d. Sifilis Bakteri Treponema paledum
e. Tipus Virus Salmonella typhosa
3. Berdasarkan daur hidup virus x, y, dan z secara berurutan adalah

A. penetrasi, perakitan , lisis


B. penetrsi, absorbsi, sintesis
C. lisis, penetrasi, absorbsi
D. absorbsi, penetrasi, sintesis
E. absorbsi, sintesis, lisis
4. Virus yang materi genetiknya RNA dan dapat menyebabkan kehancuran limfosit pada manusia sehingga
daya tahan tubuh menurun adalah ......
A. HIV
B. H5N1
C. RSV
D. CVPD
E. TMV
5. Berikut ini ciri jasad renik !
1. inti prokariotik
2. berkembang biak pada sel hidup
3. mempunyai plasmid
4. reproduksi dengan membelah diri
5. resistan terhadap antibiotik
Ciri-ciri bakteri adalah … .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
6. Bakteri yang berperan mengubah alkohol menjadi asam cuka adalah …. .
A. Basilicus subtilis
B. Acetobacter aceti
C. Clostridium tetani
D. Lactobacillus bulgarius
E. Sacharomyces sereviceae
7. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

Protozoa yang tergolong kelas Mastigophora (Flagellata) adalah .........


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 5
D. 2 dan 6
E. 3 dan 4
8. Hasil penelitian terhadap feses seorang pasien di laboratorium kesehatan terdapat mikroorganisme seperti
gambar berikut ini!

Orang tersebut menderita penyakit


A. malaria
B. antraks
C. anemia
D. influensa
E. disentri

9. Perhatikan tahapan reproduksi Plasmodium berikut ini :


1. tropozoit
2. sporozoit
3. merozoit
Urutan proses reproduksi Plasmodium yang tepat adalah .... .
A. 1 – 2 – 3
B. 1 – 2 – 3
C. 2 – 1 – 3
D. 2 – 3 – 1
E. 3 – 1 – 2
10. Perhatikan gambar berikut :

Urutan yang benar dari reproduksi Spyrogira sp adalah …. .


A. 1, 2, 3, 4, dan 5
B. 1, 3, 5, 4, dan 2
C. 2, 4, 1, 3, dan 5
D. 3, 5, 2, 4, dan 1
E. 5, 1, 3, 2, dan 4
11. Ditemukan jamur dengan ciri-ciri: hifa bersekat, spora tersimpan di dalam kantung
askus, dapat dibedakan gametnya, jamur tersebut dimasukkan dalam …. .
A. Oomycota
B. Basidiomycota
C. Zygomycota
D. Deuteromycota
E. Ascomycota

12. Seorang siswa menemukan jamur menempel pada kayu lapuk, bentuknya seperti kuping, dapat
dimakan, sebagai sumber protein. Jamur tersebut dikelompokkan ke dalam ...
a. Ascomycota
b. Basidiomycota
c. OOmycota
d. Deuteromycota
e. zygomycota

13. Perhatikan gambar di bawah ini !

Secara berurutan, hifa dan basidio karp adalah …. .


A. A dan B d. D dan A
B. A dan C e. E dan D
C. C dan D
PREDIKSI
1. Aspergillus wentii dipergunakan dalam pengolahan makanan karena dalam proses fermentasi memecah
protein dan mengubah amilum. Di Indonesia digunakan dalam pembuatan .......
A. tape dan tempe
B. tauco dan kecap
C. roti dan keju
D. asinan dan oncom
E. tuak dan anggur
2. Bakteri banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk mengubah bahan makanan menjadi produk yang
mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Hubungan antara jenis bakteri, bahan dan produk yang dihasilkan
pada tabel berikut ini yang benar adalah …..
Jenis Bakteri Bahan Produk
A Methanobacterium Bungkil kacang Gas metana
B Lactobacillus susu yogurt
bulgaricus
C Aspergillus wentii kedelai tauco
D Acetobacter xylinum kelapa kopra
E Bacillus subtillis susu antibiotik
3. Perhatikan beberapa tahapan reproduksi plasmodium malaria berikut ini
1. oocyst

2. gametosit
3. ookinet
4. merozoit
5. sporozoit
6. tropozoit
Fase perkembangan plasmodium malaria yang terjadi didalam tubuh manusia secara urut adalah
a. 1,2 dan 4
b. 1,4 dan 5
c. 3,5 dan 2
d. 4,3 dan 5
e. 5,4 dan 2

3. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia adalah ...


a. Thiobacillus ferrosidans dapat menghasilkan antibodi
b. Penicillium camemberti berperan dalam pembuatan keju
c. Clostridium tetani berperan dalam pembentukkan alkohol
d. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan TBC
e. Streptococcus thermophilus berperan dalam pembuatan nata de coco

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03.16 0 komentar


Label: ANALISIS / PREDIKSI SKL 2
Kamis, 26 November 2009
SOAL VIRUS
PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

1. Sifat virus yang menunjukkan ciri sebagai makhluk hidup adalah kemampuannya
untuk ....
a. menduplikasi diri
b. mengikat oksigen
c. dapat dikristalkan
d. memasuki jaringan
e. gerakan yang aktif

2. HIV sebagai penyebab AIDS akan mengakibatkan orang yang terinfeksi


mengalami ....
a. peningkatan leukosit
b. kerusakan hati dan limpa
c. peningkatan trombosit
d. lemahnya sistem kekebalan
e. penurunan kadar eritrosit

3. Penyakit pada sapi yang disebabkan oleh virus adalah penyakit ....
a. antraks
b. tungro
c. kulit dan kuku
d. surro
e. tetelo

4. Para saintis telah menemukan cara untuk menyatukan bakteriofaga dengan lapisan
protein dari faga T2 dan DNA dari faga T4. Seandainya faga gabungan ini
menginfeksi bakteri, faga yang diproduksi sel inang akan memiliki ....
a. protein dari faga T2 dan DNA dari faga T4
b. protein dari faga T4 dan DNA dari faga T2
c. campuran antara DNA dan protein dari faga
d. protein dan DNA dari faga T2
e. protein dan DNA dari faga T4

5. Vaksin yang dapat diberikan secara oral (melalui mulut) adalah vaksin untuk
mencegah wabah penyakit ....
a. demam berdarah
b. trakom
c. rabies
d. polio
e. cacar

6. Ahli biologi yang pertama kali mengetahui tanaman tembakau terserang organisme
yang sangat kecil (virus) adalah ....
a. edward Janner
b. ivanowsky
c. stanley Miller
d. beijerink
e. antony van leeuwenhoek

7. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah ....


a. agar-agar
b. telur ayam busuk
c. embrio ayam yang masih hidup
d. embrio tikus putih yang sudah mati
e. ekstrak agar-agar ditambah glukosa

8. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena ....


a. sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi
b. dapat dikristalkan
c. struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya
d. melakukan tahapan replikasi
e. tidak memiliki DNA atau RNA

9. Salah satu sifat dari virus adalah ....


a. dapat hidup pada sel hidup dan tidak hidup
b. memiliki inti sel dan organel sel
c. hanya menginfeksi sel yang memiliki kesesuaian protein
d. dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya
e. selnya berbentuk coccus

10. Virus RNA membutuhkan pasokannya sendiri atas enzim-enzim tertentu karena ....
a. virus tersebut secara cepat akan dihancurkan oleh sel inang
b. sel inang tidak memiliki enzim RNA untukmembentuk RNA atau RNA untuk membentuk DNA
c. enzim-enzim tersebut mentranslasi mRNA virus menjadi protein
d. virus menggunakan enzim-enzim ini untuk penetrasi sel inang
e. enzim-enzim ini tidak dapat dibuat oleh sel inang

11. Virus tidak dapat masuk dalam kelompok makhluk hidup karena ....
a. virus dapat dikristalkan
b. virus dapat melakukan pembuahan
c. virus dapat menularkan penyakit
d. virus dapat bergerak
e. virus dapat berkembang biak

12. Ukuran virus sangat kecil, yaitu ....


a. 10 milimikron d. 200 – 3000 milimikron
b. 20 – 300 milimikron e. <10 milimikron
c. 1 – 3 milimikron

13. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ....


a. virion d. partikel virus
b. vaksin e. hospes
c. kapsid

14. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus ini adalah ....
a. melipatgandakan bakteri
b. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
d. untuk membuat bakteri hancur
e. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi
enzim baru

15. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah ....


a. selubung protein d. organel sel
b. membran sel e. inti sel
c. sitoplasma

16. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ....


a. mikrobakteri d. makrobakteri
b. bakteriofag e. mikroprofag
c. profag

17. Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara virus harus digunakan medium berupa
....
a. air kelapa d. daging dan kaldu
b. agar e. embrio ayam
c. agar campur kentang

18. Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap ....
a. sintesis d. adsorpsi
b. injeksi e. melebur
c. perakitan

19. Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap ....


a. sintesis d. adsorpsi
b. injeksi e. melebur
c. perakitan

20. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap....
a. sintesis d. adsorpsi
b. injeksi e. melebur
c. perakitan

21. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor menjadi rangkaian kapsid
yang utuh adalah tahap ....
a. sintesis d. adsorpsi
b. injeksi e. melebur
c. perakitan

22. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel bakteri disebut ...
a. Neuraminidase d. lisozim
b. litik e. lismin
c. lisogenik

23. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus adalah ....
a. Iwanovski d. Louis P.
b. M. Beijerinck e. Einstein
c. Wendell

24. Virus tidak dianggap sebagai sel karena ....


a. virus tidak dapat melakukan pembelahan
b. virus dapat melakukan proliferasi
c. virus tidak bermembran inti
d. virus tidak memiliki sitoplasma dan membran sel, berukuran sangat kecil, serta dapat dikristalkan
e. virus hanya dapat hidup sebagai parasit (parasit sejati)

25. Ilmuwan yang mengemukakan bahwa virus tembakau dapat dikristalkan adalah ....
a. Iwanovski d. Louis P.
b. M. Beijerinck e. Robert Hook
c. Wendell

26. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak merasa sakit? Hal ini disebabkan virus
....
a. merusak sistem imun
b. belum cukup matang
c. dapat masuk ke fase litik
d. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat mendeteksi benda asing
e. tidak bersifat parasit

27. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan bakteri dan virus tersebut adalah ....
a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati
b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos
c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik
d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati
e. memasukkan sel hidup untuk inang virus

28. Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala pendarahan di dalam dan di luar tubuh
disebut dengan virus ....
a. demam berdarah d. kanker
b. ebola e. herpes
c. hepatitis

29. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus ....


a. E. coli d. Variola
b. Herpes zoster e. Mata belek
c. Varisela

30. Sintesis DNA virus terjadi di dalam ....


a. tubuh virus d. tubuh inang
b. tubuh virus dan inang e. ekor virus
c. di alam bebas

31. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena memiliki


a. dapat menyerang manusia
b. dapat bergerak
c. dapat berkembang biak dalam sel hidup
d. dapat menularkan penyakit
e. dapat dikristalkan

32. Selubung virus tersusun dari ....


a. virion d. karbohidrat
b. protein e. vitamin
c. lemak

33. Bakteriofage adalah virus yang menyerang ....


a. bakteri d. manusia
b. tumbuhan e. serangga
c. hewan

34. Perhatikan gambar di samping!


Kapsid ditunjukkan nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

35. Kultur yang paling sesuai untuk pembiakan virus adalah ....
a. medium agar
b. embrio tikus
c. kaldu steril
d. garam fisiologis yang steril
e. embrio ayam hidup

36. Tahap-tahap daur litik yang benar adalah ....


a. adsorpsi – injeksi – litik – perakitan – sintesis
b. adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi
c. adsorpsi – injeksi – sintesis – perakitan – litik
d. adsorpsi – injeksi – sintesis – litik – perakitan
e. adsorbsi – sintesis – injeksi – perakitan – litik
37. Fase yang tidak terdapat pada daur litik adalah ....
a. sintesis d. penggabungan
b. perakitan e. adsorbsi
c. injeksi

38. Virus yang mempunyai asam nukleat RNA adalah virus ....
a. HIV d. influenza
b. cacar e. herpes
c. hepatitis

39. Virus flu burung merupakan jenis virus yang sangat membahaya-
kan manusia karena menyerang ....
a. sistem saraf dan kulit
b. sistem peredaran darah
c. sistem peredaran darah dan pernapasan
d. sistem peredaran darah dan sistem saraf
e. sistem pernapasan dan sistem saraf
40. Perhatikan gambar struktur virus!
Virus tersebut adalah virus HIV,
bagian yang bertanda nomor A
adalah ....
a. kapsid
b. RNA
c. glikoprotein
d. lapisan lemak
e. enzim

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 05.16 0 komentar

Label: SOAL VIRUS

Minggu, 22 November 2009


GANGGANG - LENGKAP
DIVISI CHLOROPHYTA

Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau termasuk dalam divisi chlorophyta
bersama charophyceae. Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas
seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan
dibandingkan karotin dan xantofil. Hasil asimilisasi beberapa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada
tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin.

Gangang hijau meliputi sebanyak sebanyak 7.000 spesies, baik yang hidup di air maupun di darat. Sejumlah
gangang hijau tumbuh dalam laut, namun golongan ini secara keseluruhan lebih khas bagi gangang air tawar.
Gangang hijau tidak menunjukkan derajat diferensiasi yang tinggi, sebatang tmbuhan biasanya merupakan
bentuk bersel tunggal atau juga koloni-koloni yang berfilamen atau tanpa filamen. Pada beberapa genus
misalnyaselada laut (Ulva) dan semak batu (Nitelia chara), tubuhnya lebih kompleks tetapi berukuran lebih
kecil jika dibnadingkan gangang merah dan gangang coklat yang berukuran besar sekalipun. Gangang hijau
sepanjang hidupnya dapat terapung bebas atau melekat.

Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama yang
tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun phitoplankton. Sebagian besar
fitoplankton adalah anggota alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis
sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.

Chlorella, salah satu anggota dari Chlorophyceae memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dibandingkan sengan
nilai jasad yang lainnya. Di dalam sel Chlorella masih pula memiliki chlorelin yaitu semacam antibiotik yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Beberapa anggota atau bagian yang tergabung dalam divisi chlorophyta mempunyai persamaan pigmen,
tempat penyimpanan dan susunan chloroplas. Menurut Levavaseur (1989), bahwa pigmen-pigmen
photosintesis daripada alga hijau berkhlorofil A dan B dan mengandung siphonaxanthin atau lutcin. Dan
tempat penyimpanan makanan berupa pati.
Gangang hijau dapat dijadikan tumpuan utama dalam mempelajari evolusi, khususnya sebagai titik tolak garis
evolusi, karena tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di darat dan umumnya sedemikian terspesialisasinya,
mungkin berasal dari gangang hijau purba. Bentuk-bentuk gangang hijau tertentu yang hidup sekarang ini
mewakili tingkatan-tingkatan dalam evolusi tersebut, karena kemungkinan besar bahwa banyak gangang
yang hidup sekarang telah mengalami perubahan hanya sedikit dalam kurun waktu geologis yang panjang
dan boleh dikatakan tetap tinggal primitif. Jenis-jenis seperti itu tidak membentuk tipe-tipe yang lebih maju dan
hanya dapat diwakili cabang-cabang rendah pada pohon evolusi. Teapi karena jenis gangang itu juga
mewakili peranan tumbuhan purba dalam sejarah kehidupan organisme, maka tumbuhan ini tetap berfaedah
sebagai bahan studi. Maka dalam pembahasan tentang gangang hijau ini, dapat kita pertimbangkan faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya evolusi bagi jenis-jenis lain serta tipe-tipe gangang yang lebih
maju, dan petunjuk-petunjuk apa saja yang dapat memberikan sifat-sifat nenek moyang yang diturunkan
kepada berbagai macam tumbuhan di muka bumi ini.

Ciri Umum Chlorophyta

1. HABITAT
Chlorophyta atau alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air
payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang
hidup di air laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan Siphonales. Gangang hijau atau chlorophyta
meliputi sebanyak 7.000 spesies, baik yang hidup di air maupun yang hidup di darat, sejumlah gangang hijau
tumbuh dalam laut, namun golongan ini secara keseluruhan lebih khas sebagai gangang air tawar. Bahkan
ada jenis-jenis Chlorophyta yang hidup pada tanah-tanah yang basah, bahkan diantaranya tahan akan
kekeringan, sebagian juga lainnya hidup bersimbiosis dalam Lichenes, ada lagi yang interseluler pada
binatang rendah.
Jenis yang hidup di air tawar bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti:
kolam, danau, genangan air hujan, pada air mengalir (sungai atau selokan). Alga hijau ditemukan pula pada
lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohin yang lembab
(Protococcus dan Trentepolia). Beberapa anggotanya hidup di air mengapung tau melayang, sebagian hidup
sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.

1. SUSUNAN TUBUH
Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun dalam bentuk dan
susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat
tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:
1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas
2. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella
3. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai
bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.
4. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
5. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium
 Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora
1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang rebah
(prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium
2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi lebih
dari satu bidang, contoh: Ulva
3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang, contoh:Caulerpa

1. SUSUNAN SEL
Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulosa dan lapisan luar adalah
pektin. Tetapi beberapa alga bangsa Volvocales dindingnya tidak mengandungselulosa, melainkan tersusun
oleh glikoprotein. Dinding sel Caulerpales mengandung xylhan atau mannan. Banyak jenis Chlorophyceae
mempunyai tipe ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi. Dinding sel selain disusn oleh selulosa
sebagai penyusun utama, sel-sel terbut juga biasanya mengandung vakuola pusat yang besar yang diliputi
oleh selapis sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat butir kloroplas atau lebih. Kloroplas ini pun kerap berisi
massa protein cadangan, yang disebut pirenoid, yang juga meupakan pusat pembentukan pati. Pirenoid
umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati.
Gambar Bagian – bagian sel dari Divisi Chlorophyta

Kloroplas

Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a
dan klorofil b, beta-karoten serta berbagai macam xantofil, luten, violaxanthin, zeaxanthin. Kloroplas di dalam
sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel (parietal), contoh : Ulothrix atau di tengah lumen sel (axial) contoh :
Muogothia. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada Siphonales,Zignematales terdapat lebih dari
satu kloroplas setiap sel. Kloroplas ini pun kerap berisi massa protein cadangan, yang disebut pirenoid, yang
juga merupakan pusat pembentukan pati. Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini
berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak.

Bentuk kloroplas sangat bervariasi, oleh karena itu penting untuk klasifikasi dalam tingkatan marga. Variasi
bentuk kloroplas sebagai berikut :

1. Bentuk mangkuk, contoh : Chlamydomonas


2. Bentuk sabuk (girdle), contoh : Ulothrix
3. Bentuk cakram, contoh : Chara
4. Bentuk anyaman, contoh: Oedogonium
5. Bentuk spiral, contoh : Spirogyra
Inti Sel
Inti dari Chlorophyceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi diselubungi membran inti dan terdapat nukleus
dan kromatin. Inti umumnya tunggal, tetapi beberapa anggota misalnya jenis yang tergolong dalam
bangsa Siphonales memiliki inti lebih dari satu.

Cadangan Makanan

Cadangan makanan merupakan amilum seperti pada tumbuhan tinggi tersusun sebagai rantai glukosa tidak
bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam
granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut piretinoid, Pirenoid umumnya diliputi oleh
butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak. Tetapi beberapa jenis
tidak mempunyai pirenoid dan jenis yang demikian ini merupakan golongan Chlorophyceae yang telah tinggi
tingkatannya. Jumlah pirenoid umumnya dalam tiapel tertentu dan alat digunakan sebagai taksonomi.

Flagel

Dua tipe pergerakan fototaksis pada Chlorophyceae, yaitu:

1. Pergerakan dengan flagela


Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai adanya alat gerak. Flagela
pada kelas Chlorophyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada
bangsa Oedogoniales memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat luas
disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut blepharoplas. Tiap
flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2
singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2, flagela tersebut dikelilingi oleh
selubung plasma.
1. Pergerakan dengan sekresi lendir.
Dalam monografi tentang desmid, ditunjukan terjadi pergerakan pada desmid di permukaan lumpur dalam
laboratorium. Pergerakan tersebut disebabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi
lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan kutub belafadul dari
satu sisi ke sisi yang lain sehingga lendir bagian belakang seperti berkelok-kelok.
Perkembang biakan

Reproduksi seksual merupakan salah satu ciri yang paling terkemuka pada tumbuhan darat. Sudah barang
tentu aspek tunbuhan ini merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena buah dan biji sebagai
bahan makananya hanya dihasilkan sebagai akibat proses seksual. Karena itulah sangat menarik untuk
mencoba mengenali tingkatan-tingkatan yang menuju ke arah metode pembiakan secara sexual yang telah
sedemikian terspesialisasinya dan sekarang hal ini merupakan ciri khas bagi tumbuhan tingkat tinggi.
Kita dapat mencari diantara ganggang ini bentuk – bentuk yang mewakili tingkatan evolusi yang dijalani
tumbuhan dalam hal metode reproduksi sexual yang lebih maju. Dalam hubungan ini,
baik Ulothrix maupun Oedogonium, kedua-duanya mempunyai arti yang memadai. Ulothrix mewakili metode
reproduksi sexual yang primitif, yaitu gamet – gamet motil yang bentuk luarnya serupa keluar dari sel-sel
induknya yang tidak bersifat khusus dan akhirnya saling melebur diri dalam air. Oedogonium sebaliknya,
memperlihatkan adanya evolusi dalam hal dierensiasi seksual (oogami), yaitu terbentuknya gamet-gamet
yang tidak serupa, telur besar nonmotil dan sperma motil yang lebih kecil. Tambahan lagi tumbuhan ini
mempunyai alat kelamin oogonium dan anteridium yang terbentuk secara khusus dan dapat dibedakan dari
sel-sel vegetatif tubuh gangang tersebut. Proses peleburan gamet tidak lagi berlangsung dalam air setelah
gamet itu dilepaskan dari sel-sel induknya. Telur yang nonmotil tetap dipertahankan pada sel tetuanya, dan
sperma harus berenang menuju telur agar pembuahan dapat berlangsung. Janganlah diduga
bahwa Ulothrix dan Oedogonium itu sendiri merupakan nenek moyang tumbuhan tingkat tinggi, namun
memang terdapat ciri – ciri dalam siklus hidupnya yang menunjukan tingkatan evolusi tumbuhan biji yang
hidup dewasa ini.

Pada tumbuhan tingkat tinggi tumbuhan biji tertutup, tumbuhan biji terbuka, dan lain-lainnya, oogami
merupakan ciri tetap. Tumbuhan dapat yang paling primitif, berpembuluh ataupun tidak, kesemuanya
mengadakan oogami. Karena Oedogonium, dapat mewakili suatu tingkatan evolusi yang prosesnya boleh jadi
dicapai selama perpindahan cara hidup dari tumbuhan dalam air menuju tumbuhan darat, namun hal itu juga
sekaligus memperlihatkan adanya potensi untuk mengembangkan diferensiasi seksual, yaitu suatu sifat yang
hakiki pada gangang.

Berdasarkan berbagai pengertian dan pembahasan diatas maka secara umum perkembangbiakan ganging
hijau dapat dibagi kedalam tiga cara, yaitu :

1. Secara vegetative
Perkembangbiakan vegetative dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan juga melakukan pembelahan sel.
1. Secara Asexual
Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru
tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering
disebut perkembangbiakan secara sporik.
Zoospora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus disebut
sporangin. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai.
Umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding, selama poses ini alga
mensekresikan lendir yang berperan untuk mempertahankan diri.

Menurut litelatur yang lain perkembangbiakan secara asexual terjadi dengan pembentukan zoospore, yang
berbentuk buah per dengan 2 – 4 bulu cambuk tanpa rambut- rambut mengkilap pada ujungnya, mempunyai
2 vakuola kontraktil, kebanyakan juga suatu bintik mata merah, dengan kloroplas di bagian bawah yang
berbentuk piala atau pot.

Selain dengan zoospora, perkembangbiakan secara asexual dilakukan dengan pembentukan :

1. Aplanospora
2. Hipnospora
3. Autospora
3. Secara sexual
Perkembangbiakan secara sexual banyak dijumpai yaitu : isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat
terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu pembentukan spora atau gamet. Daur hidup yang
umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diolohaplonthik.

Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukan kea rah
anisogami. Pada tipe anisogami masing – masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran tidak sama,
sedangkan yang lebih maju yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami masing – masing jenis telah menunjukan
perbedaan baik ukuran maupun bentuknya.

Pergiliran Generasi

Tidak hanya asal usul reproduksi sesual tetapi juga tentang asal – usul pergiliran generasi yang erat
hubunganya dengan proses seksual, pada ganging pun dapat diikuti jejaknya. Pada siklus hidup tumbuhan
biji tertutup, fase yang paling terkemuka dan dominan yaitu tumbuhan itu sendiri termasuk generasi sporofit
atau generasi diploid. Hal ini juga berlaku bagi semua tumbuhan berpembuluh lainnya. Generasi gametofit
yang berikutnya merupakan fase dalam siklus hidupnya yang tidak menonjol dan fase tereduksi (berumur
singkat).

Meskipun demikian, tubuh tumbuhan tidak selalu merupakan gase diploid. Pada gangang terdapat hal yang
sangat beragam pada sifat ke dua generasinya. Tubuh tumbuhan kebanyakan koloni gangang hijau yang
berfilamen dan yang tidak termasuk generasi haploid atau gametofit. Tumbuhan tersebut menghasilkan
gamet – gamet haploid, atau gametofit. Tumbuhan tersebut menghasilkan gamet – gamet haploid yang dapat
saling melebur diri membentuk zigot. Zigot ini merupakan sporofit, karena meiosis terjadi pada zigot
berkecambah. Pada Oedogonium misalnya, telur yang telah dibuahi merupakan satu – satunya sel diploid,
sedangkan kesemua struktur lain pada tumbuhan tersebut meliputi filament, zoospore asexual, gamet, dan
spora – spora yang terbentuk sesudah meiosis, termasuk generasi gametofit.

Pada Spirogyra pada saat terjadinya perkecambahan, nucleus zigospora berkembang menjadi empat
nucleus, masing – masing dengan jumlah kromosom n (haploid). Tiga dari keempat nucleus itu gugur, namun
nucleus yang keempat menjadi nucleus sel pertama filament yang baru. Asal – usul tubuh tumbuhan tinggi
yang bersifat diploid tidak dapat di cari diantara spesies semacam itu, karena semua struktur vegetatifnya
termasuk generasi gametofit.

Di antara tipe – tipe siklus hidup yang dijumpai pada gangang ialah yang generasi diploidnya merupakan fase
menyolok dalam siklus hidupnya, sedang generasi haploid menjadi terdesak dan ada kemungkinan sangat
tereduksi. Siklus hidup semacam itu, yang mendekati daur hidup tumbuhan biji, terutama ditemukan di antara
gangang coklat. Pada tipe ketiga kedua generasi tidak tergantung sesamanya, dan banyak persamaanya
sampai kepada ukurannya. Siklus hidup semacam itu dijumpai pada gangang hijau tertentu, beberapa
jenisgangang coklat, dan kebanyakan gangang merah. Bagaimanapu, gangang mrah dan coklat tidak dapat
diterima sebagai nenek moyang suatu bentuk kehidupantumbuhan tingkat tinggi. Perlengkapan untuk
fotosintesis golongan gangang tersebut tidak serupa dengan yang dimiliki tumbuhan tingkat tinggi, dan kedua
macam algae tersebut telah menjadi sedemikian terspesialisasinya sesuai dengan kehidupan di laut.

Secara umum dari bahasan diatas pergiliran generasi atau keturunan dari gangang hijau dapat dibedakan
menjadi :

1. Isomorf (tumbuhan sporofit sama dengan tumbuhan gametofit)


2. Heteromorf (tumbuhan sporofit tidak sama dengan tumbuhan gametofit)
Pola Daur Hidup
Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu :

1. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini hanya mempunyai
satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid.
2. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya mempunyai 2 macam
tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan tumbuhan yang bersifat diploid.
Menurut Smith (1955) klas dari Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa yaitu :
1. Volvocales
2. Tetrasporales
3. Ulotrichales
4. Oedogenales
5. Ulvales
6. Schizogonales
7. Chlorococales
8. Siphonales
9. Siphonacladades
10. Zygnematales
Sedangkan menurut Mattox dan Stewart (1984), ada 5 klas Chlorophyta yaitu :
1. Micromunadophyceae
2. Charophyceae
3. Ulvophyceae
4. Pleurastrohyceae
5. Chloophyceae
Klas chlorophyceae sendiri terbagi dalam 9 bangsa (ordo), yaitu :
1. Volvocales : sel – sel flagelata dan berkoloni dinding glicoprotein
2. Tetrasporales : aggregasi palmolloid dan berkoloni, flagelata nonmotil, sel -sel
dengan vacuola contractile, tibih basal dan bentuk mata, dinding
glicoprotein

1. Chlorococcales : sel -sel nonmotile, agregasi dan berkoloni sel – selnya tampak
Vacuola contractile, pembagiannya hanya menyatu dengan bentuk paa tahap reproduksi saja.
1. Ulotrichales : filament talus dengan bentuk bulat sel.
2. Ulvales : parenchymatous sel
3. Oedogonialies : filament – felamen bercabang dan tidak bercabang dengan sel sel
Uninucleat, pembagian sel-sel termasuk pembentukan lingkaran, stephanokontous zoospora dan sperma.
1. Cladoporales : (mencakup siphonocladales) alga multiseluler dengan sel-sel
Multinicleat, filamen atau sascate thalli
1. Caulerpales : (siphorales) single coenoytic sel berkomposisi dengan thallus;
Siphonaxanthin; dinding selulosa, mannans atau xylan.
Beberapa Contoh Species Divisi Chlorophyta

1. Desmid
Desmid adalah gangang hijau yang hidup di air dan dapat mengapung bebas, kebanyakan bersel tunggal,
meskipun kadang – kadang sel – selnya saling bertautan dari ujung ke ujung untuk membentuk suatu koloni
seperti filament. Kebanyakan desmid itu mempunyai tanda – tannda khasberupa penyempitan di bagian
tengah yang membagi sel menjadidua bagian sama besar, masing – masing mengandung satu atau dua
kloroplas besar. Banyak sekali spesies desmid telah diketahui. Tempat tumbuhnyatersebar luas dan umum
terdapat di kolam – kulam dan danau – danau.

1. Ulothrix
Pada gangang ini filamennya juga tidak bercabnag-cabang, melainkan terdiri dari sebaris sel yang silindris
dan pendek berkaitan pada ujung pangkalnya. Sel pangkal biasanya berubah menjadi pelengkap. Tumbuhan
ini dijumpai menempel pada batu – batuan dan benda lain dalam sungai kecil dan danau, tetapi juga terdapat
dalam masa yang terapung bebas, sebagaimana Spirogyra di permukaan air. Setiap sel hanya mengandung
kloroplas yang bentuknya seperti sabuk yang terbuka pada kedua ujungnya. Kloroplas itu dapat mengambil
bentuk silinder yang sempurna atau hanya sekitar sebagian selnya, dan mengandung satu atau beberapa
pirenoid. Reproduksi asexual pada Ulothrix berlangsung dengan fragmentasi dan zoospore. Pembentukan
zoospore pada Ulothrix dapat dikemukakan sebagai contoh dipertahankannya sifat nenek moyang dalam
ontogeny lebih kemudian ke tumbuhan yang bersangkutan. Zoospore Ulothrix dengan demikian dapat
mewakili tingkatan permulaan dalam evolusi tumbuhan bersel banyak, tingkatan tersebut merupakan periode
pertumbuhan bersel tunggal dan serupa dengan golongan flagelata yang hidup sekarang. Ulothrix, bilamana
berkembangbiak dengan zoospora, dengan demikian dapat memberikan bukti mengenai nenek moyang
golongan flagelata.

1. Spirogyra
Studi tentang gangang berfilamen dimulai secara tepat dengan pertimbangan beberapa spesies tumbuhan
yang dikenal sebagai spirogyra, yang berukuran besar, mudah diidentifikasi, dan mempunyai daerah
penyebaran yang luas. Tmbuhan ini, yang membentuk massa berwarna hijau cerah di permukaan kolam dan
sungai beraliran tenang, kerap kali disebut kekam kola. Benang – benangnya tidak bercabang. Setiap sel
mengandung sebutir kloroplas, atau pada beberapa spesies bahkan dapat lebih banyak. Kloroplas yang
umumnya besar itu terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel. Plastid itu merupakan badan seperti
pita dengan tepi – tepi tidak rata, berpilin – pilin dari pangkal sampai ke ujung sel. Pirenoid – pirenoid yang
dikelilingi oleh butiran pati, terikat dalam plastid pada selang waktu yang beraturan dan merupakan cirri – cirri
menyolok pada selnya. Sitoplasma mengelilingi vakuola besar di pusat. Nukleus, yang dikelilingi suatu
kelubung sitoplasma, terdapat di tengah – tengah sel, yang dihubung – hubungkan oleh untaian sitoplasma
meluas sampai vakuola dan lapisan sitoplasma di tepi. Reprodukso aseksual pada Spirogyra, ternyata amat
sedrhana, Karen setiap sel akan tumbuh dan membentuk suuatu filament. Karena pengaruh aliran air atau
pemberian makanan kepada ikan atau binatang yang kecil akan memungkinkan fragmentasi sehingga
terbentuk taaman – tanaman baru. Repoduksi seksual menyertakan peleburan dua gamet nonmotil biasanya
berasal dari dua filamen yang berainan, lalu menghasilkan zigospora bulat atau bulat telur. Bilamana ada dua
filament berdekatan, maka zat berlendir akan melekat padanya. Dari setiap sel yang berhadapan akan tumbh
papilla yang disebut tunas.

1. Protococcus
Organism ini adalah salah satu dari gangang hijau bersel tunggal yang paling umum ditemukan di mana –
mana, hidup di darat, tumbuh sebagai selaput tipis berwarna hijau pada batu – batuan yang selalu lembab,
dinding, tongak -tongak pagar, dan dengan pohon. Selnya bulat dan mengandung satu kloroplas besar dan
tercuping tepat di dalam dinding sel. Satu – satunya cara perkembangbiakan yang diketahui adalah dengan
pembelahan sel, yang dapat berlangsung pada salah satu dari ketiga bidang belahnya. Sel – sel anak yang
terbentuk dapat memisahkan diri atau dapat pula tetap tinggal berlekatan untuk sementara dalam kelompok
yang terdiri atas dua, empat, delapan sel atau bahkan lebih. Protococcus dianggap anggota family gangang
berfilamen yang mengalami pertumbuhan teredeksi dengan demikian tidak mempunyai arti penting adlam
evolusi tumbuhan tungkat tinggi. Gangang bersel tunggal lainnya yang agak serupa dijadikan contoh untuk
mewakili tingkat permulaan dalam evolusi tumbuhan bersel banyak.
1. Oedogonium
Gangang ini umum terdapat dan tersebar luas, tumbuh sebagai benang tidak bercabang, melekat pada
tempat tumbuh dengan pelengkap ketika masih muda, tetapi biasanya mengapung dalam bentuk masa ketika
matang. Selnya mengandung sebutir kloroplas yang berbentuk silindris dan seperi jala, dengan banyak sekali
pirenoid. Tumbuhan ini berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi dan dengan zoospore
berukuran besar, berwarna hijau serta bulat atau bulat telur. Reproduksi seksual pada Oedogonium ternyata
agak rumit, namun secara garis besar dapat diberikan gambaran yang cukup mengenai proses yang
berlangsung karena seksual melalui oogami. Telur yang dihasilkan satu -satu dalam sel khusus yang melebar
dan disebut oogonium. Sel – sel khusus yang menghasilkan sperma dinamakan anteridium.

Peranan Chlorophyta

Chlorophyta mempunyai peranan di dalam kehidupan sebagai :

1. Produsen dari ekosistem air


2. Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorela (karena kandungan
chlorelinnya banyak mengandung vitamin E)
3. Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan
alternative, misalnya Spirulina sp.
4. Beberapa spesies ganggang hijau – biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi)
nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya :Anabaena azollae.
5. Chlorella digunakan untuk makanan suplemen, obat-obaatn, dan kosmetik
DIVISI CHRYSOPHYTA
Pendahuluan

Chrysophyta, divisi (divisi) dari unicellular organisme laut atau air tawar dari kerajaanProtista terdiri
dari diatoms (kelas Bacillariophyceae), emas, atau emas-coklat, alga (kelas Chrysophyceae), dan kuning-
ganggang hijau (kelas Xanthophyceae). Dalam banyak chrysophytes dinding sel terdiri dari selulosa dengan
silika dalam jumlah besar. Beberapa memiliki satu atau dua flagella, yang dapat sama atau berbeda-beda.
Beberapa bentuk jenis ameboid adalah tanpa dinding sel. Penyimpanan produk makanan dari chrysophytes
adalah minyak atau polysaccharide laminarin. Sebelumnya diklasifikasikan sebagai tanaman, yang
chrysophytes berisi photosynthetic pewarna klorofil a dan c; tetapi semua-ganggang hijau kuning juga
mengandung carotenoid pigmen fucoxanthin. Dalam beberapa keadaan diatoms akan mereproduksi secara
seksual, tetapi yang biasa adalah bentuk reproduksi sel divisi. Yang diatoms dan emas-Ganggang coklat yang
sangat penting sebagai komponen dari plankton dan nanoplankton yang membentuk dasar dari rantai
makanan laut

Chrysophytes, atau emas Ganggang, umum adalah mikroskopis chromists di air tawar. Beberapa spesies
adalah warna, namun sebagian besar adalah photosynthetic.. Oleh karena itulah, terutama penting di danau,
di mana mereka dapat sumber utama untuk makanan zooplankton.. Mereka tidak dianggap benar-benar
autotrophic oleh beberapa ahli biologi karena hampir semua chrysophytes menjadi facultatively
heterotrophickarena tidak cukup cahaya, atau di hadapan banyak makanan dibubarkan.. Bila ini terjadi, yang
chrysoplast atrophies dan alga Mei gilirannya predator, makan padabakteri atau diatoms.

Ada lebih dari seribu dijelaskan jenis emas Ganggang, kebanyakan mereka bebas-kolam dan unicellular,
tetapi ada berserat dan bentuk penjajahan.. Lain chrysophytes dikeluarkan bagian dalam kehidupan mereka
sebagai amoeboid sel. Pada bagian kiri dan pusat di atas adalah gambaran Dinobryon, sebuah genus air
tawar di mana individu adalah sel-dikelilingi oleh vas berbentuk loricae, terdiri dari chitin fibrils dan lain
polysaccharides.. Koloni yang tumbuh sebagai Branched atau unbranched rantai.. Sebuah bentuk bulat
kolonial, Synura, adalah di sebelah kanan; permukaan sel ini dilindungi oleh silika skala.. Spesies yang
memproduksi siliceous coverings mungkin bristles atau skala cukup dengan struktur kompleks.. Beberapa
kelompok peneliti yang chrysophytes dengan silika dalam skala jenis / takson terpisah, yang Synurophyceae.

Tertua yang dikenal chrysophytes dari calcareous dan siliceous deposito dariCretaceous usia, tetapi mereka
sampai mereka keragaman terbesar di Miocene. Grup sebenarnya memiliki cukup lengkap catatan fosil,
karena sebagian besar air tawar chrysomonads rahasia istirahat cysts dari silika, yang mungkin banyak
tersedia dalam beberapa batu – dalam beberapa Paleocene deposito, chrysophyte cysts melebihi jumlahnya
yang diatoms!. Fosil yang chrysophytes, seperti yang diatoms dancoccolithophorids, sering digunakan
sebagai indikator untuk kembali paleoecological kuno lingkungan.

Sekarang umumnya percaya bahwa Chrysophyta adalah kelompok heterogen, mungkin paraphyletic..
Beberapa kelompok sebelumnya termasuk di sini telah diberikan pengakuan terpisah, seperti
Raphidiophyceae, Eumastigophyceae, Xanthophyceae,Silicoflagellata, Sarcinochrysophyceae, dan lain-lain..
Namun, sampai sekarang belum ada tidak ada konsensus umum sebagai cara untuk kelompok ini adalah
untuk saling terkait atau ke chromist kelompok lain.

Divisi chrysophyta memiliki 3 kelas, berdasarkan pada, persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan
heterokontous flagelata. Selain berdasarkan hal tadi divisi chrysophyta juga dapat dibagi ke dalam 3 klas yaitu
gangang hijau-kuning, gangang coklat-emas dan diatom.

Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan C1/C2 dan karotenoid
fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menunjukan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat
tiga thylakoids disekitar periphery kloropla (girdle lamena). Kloroplast terdiri dari dua membran (CER). Jarak
periplastida antara dua kloroplas dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat plagenta yang paling tinggi yaitu heterokontous. Sel
heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu flagel licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau
mastigonema dalam dua baris.

Karakteristik Pengelompokan Divisi Chrysophyta

Kelompok Mayor Photo Persediaan Dinding sell Flagella


Synthetic Karbohidrat
(nama umum) Pigmen

Chrysophyceae Chl A, C1 dan C2; Chrysolaminarin Skala, Loricae Heterokontus


(Alga Coklat Fukosantin (= lukasin)
Keemasan)

Tribophyceae Chl A, C1 dan C2 Chrysolaminarin Pectin/Dinding Heterokontus


(Xanthophyceae) Selulosa
Alga Hijau
Kekuningan

Bacillariophyceae Chl A, C1 dan C2; Chrysolaminarin Silica Frustula Gamet Jantan


(diatomyphyceae) Fukosantin dengan satu
flagel dan
mastigonema

Mustigonema dibentuk dalam gelombang antar sel. Dalam Chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya
terdiri dari klorofil A dan C1 / C2 dan karetonoid fukosanthin.

Diatom merupakan komponen besar planktonic dan komunitas benthic di samudera dan air jenih. Kadang –
kadang diatom dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan strategi ekologi : (1) diatom, (2) diatom benthic
(periphytic) dan (3) diatom meioplonthonic (tycoplanktonic).

Spesies euplanktonik merupakan anggota plankton tetap. Hampir semua diatom sentrik adalah planktonic dan
ditemukan di air jernih dan samudra. Diatom pennate yang sedikit merupakan planktonic. Diatom planktonic
sering berproduksi pada musim semu dan musim gugur berkembang pada temperatur danau dan samudera
dan pada musim panas berkembang pada latitude tinggi. Hanya sedikit diatom yang diketahui menghasilkan
toksin (dari spesies Nitzschia dan Chaetocheros).

Semua diatom benthic adalah pennate. Pada air jernih dan habitat marine, diatom sering merupakan inisial
koloni alga pada substrat di bawah permukaan air. Sekresi mucilage oleh diatom dan bakteri membentuk
biofilm yang menyediakan substrat berikutnya oleh organisme yang lain. Kepadatan pertumbuhan diatom
menghasilkan diskolorasi coklat keemasan.

Klasifikasi Chrysophyta

Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

1. Kelas Xanthopyceae
2. Kelas Chrysophyceae
3. Kelas Bacilloryphyceae / Diatomeae
Ciri – Ciri Kelas
1. Kelas Xanthophyceae
Xanthophyceae juga lazim dikenal dengan nama alga hijau – kuning, karena alga ini mempunyai plastid hijau
kekuningan, warna ini disebabkan kelebihan Xanthofil. Salah satu contoh dari kelas ini adalah Vaucheria yang
berwarna hijau kuningdan menyolok, tumbuh secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan
bersama – sama chlorophyta. Bermacam – macam spesiesnya dapat hidup dalam air atau di darat. Yang
hidup di darat dapat ditemui tumbuh dalam massa seperti beludru di kolam atau tepi sungai yang lembab,
atau dapat hidup sebagai selaput tipis di tanah kebun dan pot – pot yang ada dalam rumah kaca.
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-
kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi
tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual
yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang
dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok
menjadi filamen baru.

Tumbuhan ini terdiri dari filamen yang berbentuk tabung, kadang – kadang bercabang. Yang hidup di darat
dapat tertambat oleh rizoid, yaitu cabang – cabang seperti akar dan tidak berwarna. Filamen berinti banyak
dan tidak dibatasi oleh dinding sekat, kecuali jika terdapat struktur reproduktif. Filamen seperti itu
dinamai senosit (Coenocyte). Adanya senosit ini tidak hanya pada Vaucheria tetapi juga dijumpai pada alga
lain, fungi, dan bahkan pada jaringan tumbuhan tingkat tinggi. Sitoplasma terdapat tepat di dalam dinding sel
dan mengelilingi vakuola besar di tengah – tengah. Di dalam sitoplasma banyak inti, plastid berbentuk cakram
yang tidak dilemgkapi pirenoid, dan banyak sekali tetesan minyak.

Reproduksi berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Cara yang pertama biasanya dengan
pembentukan zoospora, satu demi satu dalam sporangium berbentuk gada yang dipisahkan pada ujung –
ujung cabang. Zoospora itu multinukleat, permukaanya dilengkapi dengan amat banyak flagela, yang terdapat
berpasang – pasangan, maka zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan sejumlah
besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak berhasil memisahkan diri. Zoospora memisahkan diri
dari sporangium melalui pori ujung, berenang – renang selama beberapa saat, lalu menetap, flagela pun
hilang, kemudian berkecambah untuk menjadi tumbuhan baru.

Bilamana bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia biasanya terbentuk pada filamen yang
sama, pada cabang lateral yang sama, atau dapat pula pada cabang yang berdekatan. Oogonia terdapat di
ujung atau pada percabangan sisi yang dipisahkan oleh dinding dari filamen utama atau cabang fertil. Satu
telur uninukleat besar yang mengandung plastid dan tetesan minyak terdapat di dalam oogonium. Anteridium
terdiri dari bagian terminal suatu cabang sisi, biasanya melengkung dan mengandung sejumlah besar sperma
berflagela sangat kecil. Spema keluar melalui pori – pori pada anteridium dan memasuki oogonium melalui
pori. Salah satu spema bersatu dengan inti dalam telur. Setelah pembuahan, terjadilah zigot yang membentuk
dinding tebal lalu menjalani masa dorman. Sesudah perkecambahan, zigot itu tumbuh langsung menjadi
filamen baru.

Secara umum ciri – ciri dari clas Chrysophyta adalah:

1. Tempat Hidup:
Hidup di air tawar, air laut dan tanah
1. Susunan Tubuh
Berbentuk sel tungal, contoh : Botrydiopsis
Berbentuk Filamen, contoh : Tribonema

Berbentuk Tubular, contoh : Vaucheria

1. Susunan Sel:
Umumnya tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pektin dan silikon (SiO3).
Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti Tribonema sp.
1. Alat Gerak :
Berupa 2 buah flagel yang tidak sama panjang. Satu bagian di ujung / apikal, bagian yangnya terletak di
anterior.
1. Isi Sel :
Terdapat inti sel : Berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti
Terdapat plastida berbentuk cakram tanpa pirenoid

Pigmen : Klorofil a dan b, Betakaroten, Xanthofil.

1. Cadangan Makanan :
Berupa krisolaminarin (Lutein)
1. Perkembangbiakan
Secara Vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi
Secara Sporik, dengan cara pembentukan zoospora, contoh : Botrydiopsis, Tribonema

Dengan pembentukan apianospora, contoh : Botrydium

Secara gametik, dengan oogamet (oogami), contoh : Vaucheria.

Dengan Isogamet (isogami), contoh: Botrydium

1. Klas Chrysophyceae
Klas Chrysophyceae, sering juga disebut dengan nama gangang coklat – emas. Seperti halnya gangang hijau
kuning, gangang coklat – emas sangat beragam dalam bentuk meskipun sebagian besar uniseluler dan motil
atau berbentuk koloni yang tidak berfilamen. Di dalam sel terdapat satu atau beberapa plastid yang besar,
selain dari klorofil, berisikan pigmen karetinoid tertentu yang berlebihan.
Secara umum klas chrysophyceae mempunyai ciri umum yaitu:

1. Tempat Hidup :
Di air tawar, dan di air laut.
1. Susunan Tubuh
Berbentuk sel tunggal, contoh : Ochromonas, dan Chrysamoeba
Berbentuk koloni, contoh : Synura dan Dinobryon
1. Susunan sel:
Umumnya tidak ada dinding sel, maka terdiri dari: Lorika, contoh: Dinobryon, dan Kephryon. Atau bisa juga
tersusun dari lempengan silikon, contoh: Sinura dan Mallomonas. Atau bisa juga tersusun dari cakram
kalsium karbonat, contoh : Syracospaera.
1. Alat Gerak :
Terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga, contoh : Synura danSyracosphaera, mempunyai 2
flagel yang sama panjang.
Dinobryon dan Ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya.Chrysamoeba, memiliki 1 flagel.

1. Isi Sel :
Berinti tunggal
Plastida, terdiri dari 1 dan 2

Pigmen, berupa klorofil a, b, dan c. Betakaroten, Xanthofil, berupa lutein, diadinoxanthin, fukoxanthin, dan
dinoxanthin.

1. Cadangan Makanan :
Cadangan makanan berupa krisolaminarin.
1. Perlembangbiakan dilakukan secara :
Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu :
1. Koloni memisah menjadi 2 bagian atau lebih
Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
1. Sporik, dengan membentuk zoospora (untuk sel – sel yang yang tidak berflagel) dan
statospora.
Statospora yaitu tipe spora paling unik yan diketemukan pada Chrysophyta, khususnya pada kelas
Chrysophyceae dengan bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2 bagian yang saling
tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore dan ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.
Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam – macam, yaitu :

 Ada yang berdinding halus


 Berornamen, dan
 Berduri, ketiga bentuk tersebut dapat ditemukan pada genus yang non motil, contoh
: Chysomonadales
Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu : flagel tertarik ke
dalam dan membentuk bagian yang sperik atau bulat selanjutnya flagel mengalami diferensiasi internal dari
protoplasma yang sperik. Yang terpisah hanya bagian membran plasma dari bagian periferi protoplasma asli.
Kemudian sekresi dari dinding antara dua membran plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler,
nantinya akan membentuk lubang atau pore.
1. Klas Bacillariophyceae
Alga ini uniseluler atau berbentuk koloni, yang secara luas tersebar di dalam air tawar dan air asin.
Kebanyakan spesies berenag – renang bebas, tetapi beberapa menempel pada tumbuhan atau benda –
benda lain. Dinding sel terdiri dari dua belahan, atau katup, yang saling menutupi. Bentuk umum sel itu
persegi panjang sampai bulat tetapi banyak variasinya.
Dinding sel terdiri dari lapisan pektin di bagian dalam dan lapisan silika (SiO2) di baian luar. Silika adalh
mineral yang paling banyak tersebar di muka bumi dan merupakan bagian pokok kaca. Apabila pektin dan
kandungan organik sel itu hancur, maka tersisalah cangkang silika yang tembus cahaya. Katup – katup dihiasi
dengan bermacam ragam aluran, kerutan, lubang renik, dan tanda – tanda lain sehingga Bacillariophyceae
atau juga sering disebut diatom itu tampak sangat indah di bawah mikroskop. Lubang – lubang kecil pada
cangkang yang tidak dapat dilewati memungkinkan hubungan antara protoplas dan lingkungan yang
mengandung air. Di dalam sitoplasma terdapat satu sampai beberapa plastid, berisi pigmen coklat – emas
yang menutupi klorofil. Zat makanan disimpan dalam bentuk minyak, dan benda ini acap kali dapat terlihat
dalam sel seperti tetesan bulat yang besar.

Diatom memperbanyak diri dengan proses seksual, tetapi cara yang utama melalui pembelahan sel. Nukleus,
protoplasma, dan plastid berbelah untuk membentuk dua protoplas, masing – masing di dalam salah satu
katup. Dinding baru, yang merupakan katup sebelah dalam, kemudian tumbuh di seluruh protoplas masing –
masing. Sel anak dapat berpisah atau tetap bersama dalam satu koloni, sel – selnya itu bersatu oleh
kelubung (sarung) bergelatin.
Jumlah spesies diatom banyak sekali (sekitar 16.000). Jumlah yang kini hidup atau diketahui pernah hidup
dalam masa geologi lampau jauh daripada yang diperkirakan. Sebagian besar hidup dalam air laut, dan
apabila tumbuhan renik ini mati, maka jatuh ke dasar laut dan, karena mengandung zat silika, dinding selnya
tidak akan hancur -hancur atau tetap lestari. Endapan besar bahan ini yang dikenal dengan nama tanah
diatom, dijumpai di banyak di bagian permukaan bumi. Di Amerika Serikat, kumpulan yang terbesar setebal
1.400 kaki (atau lebih dari lima puluh meter) terdapat di California.

Karena tanah diatom ini secara kimiawi itu lebam dan memiliki sifat – sifat fisika yang luar biasa, maka zat itu
amat penting dan bernilai bagi industri. Misalnya digunakan untuk bahan penyaringan, yang secara luas
digunakan untuk memisahkan zat pewarna dari produk – produk seperti bensin dan gula. Karean bukan
penghantar panas yang baik, maka tanah diatom ini digunakan dalam pipa pemanas dan pipa uap. Juga
karena menyerap bunyi, bahan ini digunakan dalam alat pengedap suara. Selain itu dimanfaatkan dalam
pembuatan cat, pernis, piringan hitam, dan wadah untuk kotak baterai. Karena kerasnya, juga dipakai dalam
bahan pelicin, dan bahan pengemplas.

Secara umum ciri – ciri dari klas Bacillariophyceae :

1. Tempat Hidup
Di air laut, air tawar, ataupun pada tanah – tanah yang lembab.
1. Susunan Tubuh
Berbentuk sel tunggal
Berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial (Centrales).

1. Susunan Sel
Terdapat dinding sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian
tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustula ini tersusun oleh zat pektin yang dilapisi silikon. Epiteka dan
Hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah. Valve tersusun dari : rafe, stria, nodulus pusat dan
nodulus kutub.
Pennales pinna berarti sirip, strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan di air tawar.

Centrales, central berarti pusat, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.

1. Alat Gerak
Fagel terdapat pada sperma.
1. Isi Sel
Berinti tunggal dan berinti diploid
Pigmen : kolorofil a dan c

Betakaroten dan xanthofil (fukoxanthin)

1. Cadangan Makanan
Berupa tepung krisolaminarin
1. Perkembangbiakan
Secara vegetatif, dengan pembelahan sel.
Secara gametik, dengan membentuk auxospora, dengan cara : Partegonosis, pedogami, konjugasi isogami,
konjugasi anisogami, autogami dan oogami.

Catatan:

1. Pembentukan Auxospora
Sel induk akan membelah menjadi 2 sel anak, masing – masing sel anak akan membelah menjadi 2 sel
anakan, sel anak makin lama makin mengecil. Sel anak anak lama kelamaan menjadi besar membentuk
auxospora.
1. Partogenesis
Sel induk tidak membelah hanya intinya saja yang membelah secara mitosis, diawali dari mitosis pertama.
Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis ke dua yang pada akhirnya dinding sel pecah dan inti diselubungi
lendir dan membentuk dinding baru (auxospora).
1. Pedogami (perkawinan anak)
Sel dengan satu inti membelah secara meiosis menjadi dua sel anak dan sel anak ini akan menjadi
membentuk 4 inti, plasma sel memisah dengan masing – masing dua inti, dua inti pertama mengalami
degenerasi. Dua inti yang kedua mengadakan penggabungan (perkawinan anak), membentuk auxospora.
1. Konjugasi
Dua sel induk berdekatan melakukan senggama, dilanjutkan dengan plasmogami, dilanjutkan dengan
sinapsis dan diakhiri dengan karyogami.
Konjugasi anisogami : satu sel dengan satu inti membelah secara meiosis membentuk menjadi 4 inti. 2 inti
mengalami degenerasi dan 2 inti bersifat fungsional. 2 inti yang fungsional mengadakan pembelahan sel lagi
membentuk 4 inti yang terdiri dari 2 inti besar dan 2 inti kecil. Inti kecil bergabung dengan inti kecil
(auxospora).

Konjugasi isogami : pada prinsipnya proses konjugasi isogami sama dengan anisogami. Perbedaanya pada
ukuran inti hasil pembelahan adalah sama besar.

1. Oogami
Oogami dilakukan oleh sel telut (non motil), gamet jantan (motil) yang mendatangi gamet betina (sel telur),
mengadakan pembelahan meiosis dan membentuk anteridium.
1. Autogami
Inti sel membelah secara mitosis menjadi 2 inti, dilanjutkan dengan pembelahan meiosis membentuk 4 inti, 2
inti mengalami degenerasi dan 2 inti bergabung membentuk auxospora.

Secara umum ciri – ciri dari anggota Divisi Chrysophyta adalah sebagi berikut:

I. Chrysophyceae – Ganggang keemasan

A. Chrysophytes dengan emas-coklat chloroplasts, berisi chlorophylls a dan c, dan mayoritas carotenes dan
xanthophylls, termasuk fucoxanthin.

B. Kurangnya silicified dinding sel. Sebagian besar adalah bentuk protoplasts telanjang, tetapi beberapa
memiliki lorica.

C. Makanan cadangan termasuk chrysolaminarin, yang dimodifikasi laminarin (leucosin) dan minyak.

D. Flagellated memiliki dua bentuk berbeda flagellae.

E. Reproduksi: motil bentuk bagi dengan pembagian, sedangkan non-motil zoospores bentuk produksi motil.
Ada juga yang khusus jenis spora unik untuk grup ini, dikenal sebagai statospore. Hal ini berbentuk bola
dengan sebuah plug, yang popped menjadi sporagerminates. Isogamous reproduksi seksual adalah langka.

F. Habitat adalah dingin terutama air tawar.

H. Ekonomi dan ekologi signifikans – sedikit nilai dalam rantai makanan, seperti
beberapa Dynobryon dan Synura dapat menyebabkan rasa tidak enak air.

II. Bacillariophyceae – Diatoms.

A. Unicellular atau kolonial dengan bentuk silicified dinding sel.

B. Habitat – umum dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.. Mereka membuat atas sebagian
besar plankton, tetapi ada beberapa bentuk terlampir.

C. Makanan cadangan adalah chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak.

D. Struktur – dua tumpang tindih memperdua –


epivalve dan epicingulummembentuk epitheca, dan hypovalve dan hypocingulum membentuk hypothec
a.Cigulums yang membentuk sabuk. Frustule adalah istilah untuk seluruh “shell”. Centric dan pennate jenis
diatoms. Pennate bentuk menunjukkan rapha atau celah.

E. Reproduksi
1. Asexual oleh divisi sel, di mana setiap anak perempuan tetap setengah dari tembok asli, yang menjadi
epitheca sel yang baru. Dengan demikian setengah dari putri penurunan ukuran sel. Ini hanya dapat berjalan
untuk waktu yang terbatas. Reproduksi seksual memungkinkan untuk kembali ke ukuran penuh.
2. Reproduksi seksual melibatkan khusus sel dikenal sebagai auxospore. Mekanisme yang tepat bervariasi,
tapi ini adalah khas prosedur: 2n vegetatif sel yang melepas orang pertama dari sel dinding, dan mengalami
meiosis, diikuti oleh syngamy, yang mengembalikan kondisi yang 2n. 2n ini protoplasta enlarges ke ukuran
penuh untuk spesies. sel sekitar tembok ini orang pertama bentuk, membentuk sebuah auxospore dengan
dinding sel tidak seperti mereka yang khas dinding sel. Mitosis sekarang memproduksi dua atau lebih baru sel
yang akan membentuk dinding sel baru khas untuk spesies, dan ukuran penuh. Terdapat banyak variasi pada
tema umum ini.

F. pentingnya ekonomi.

1. Plankton, khususnya di lautan sejuk, di mana ia adalah produsen utama utama.


2. Diatomaceous bumi. Deposito besar, hingga 3.000 kaki tebal adalah bekas lombong. California merupakan
tambang dicatat, dengan luas banyak mil persegi dan kedalaman dari 700 kaki. Menggunakan termasuk:

a. penyaringan, terutama dalam memperbaiki gula, aquariums,

b. denda polandia untuk perak, pasta gigi, c. cat tambahan untuk meningkatkan daya pemantulan.

d. isolasi, terutama dalam tungku pembakaran dengan suhu melebihi 1.000 derajat F.

G. Ecology

1. Spring diatom meningkatkan – invertebrata menetaskan banyak saat ini, dan satu spesies yang dikenal
secretes sebuah substansi yang sebenarnya induksi pemijahn di beberapa Balanus.

2. Keragaman paling besar pelagis di daerah-daerah, di mana terdapat kepadatan rendah individu (juga di
danau mandul), sementara keragaman rendah di wilayah pesisir dan subur danau, dimana terdapat individu
kepadatan tinggi.
3. Karena banyak diatoms memiliki syarat pertumbuhan yang sangat spesifik, pemantauan spesies diatom
yang baik adalah indikator kualitas air.
4. Diatoms formulir tikar di dermaga, kapal, dll, sebagai tahap kedua dalam proses fouling, yang culminates di
barnacles dan tiram.
5. Memiliki pertumbuhan dilanjutkan setelah 48 tahun kering penyimpanan.

III. Xanthophyceae – Yellow-green Algae Xanthophyceae – Kuning-hijau Alga

A. Karakteristik

1. Ganggang hijau-kuning dengan chloroplasts yang mengandung zat hijau yang biasa dan c, carotenes dan
xanthophylls, tetapi tidak fucoxanthin.
2. Dinding sel jika telah hadir besar pectic zat. Mei telah Selulosa sering, dan mungkin penuh dengan silica.

3. Makanan yang chrysolaminarin dan cadangan minyak.

B. Contoh : Vaucharia

. Terjadi di air tawar dan garam, dan di tanah basah. Kawat pijar yang merupakancoenocyte dengan tidak
septae lintas. Ada banyak chloroplasts, dengan pyrenoids tidak hadir.
Asexual reproduksi mungkin termasuk zoospores, aplanospores, dan akinetes.Akuatik formulir biasanya
menggunakan zoospores, dimana ujung Branched kawat pijar yang akan mengembangkan sekat, dan
menjadi orang pertama metamorphoses multi-flagellated multinucleated zoospore. Darat yang biasanya
memanfaatkan bentuk aplanospores atau akinetes.
Seksual dan reproduksi adalah oogamous biasanya homothallic.

Manfaat Chrysophyta
1. Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat
saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.
2. Diatom : – bidang perikanan : merupakan fitoplankton
 Ekosistem Perairan : sebagai produsen primer penyedia bahan organic
 Bidang Industri : banyak mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi
bahan dasar industry kaca dan penyaring bakteri
DIVISI PHAEOPHYTA
Pendahuluan

Phaeophytes, seperti kebanyakan photosynthetic protists, secara tradisional telah diklasifikasikan


sebagai tanaman.. Namun, phaeophytes tidak terkait erat dengan tanah tanaman; mereka sel berisi
berbagai pewarna, seperti klorofil c dan fucoxanthin.. Mereka juga tidak memiliki plasmodesmata dan
produksi pati tanah tanaman dan keluarganya.

Seperti tanaman dan banyak protists, Ganggang coklat mengalami siklus hidup yang kompleks yang
melibatkan silih bergantinya generasi. Dalam gambar ini, Anda dapat melihat diploid kelp dengan rata
photosynthetic struktur, yang Blades, percabangan dari Stipe, atau hati-hati. The “engah” daerah terlampir ke
Blades adalah receptacles, struktur yang gametes yang dihasilkan.

Gangang coklat dibedakan dari alga lain karena warna coklat atau hijau zaitun dan juga struktur tubuhnya
serta organ – organ reproduktif. Hampir, semuanya hidup di laut, secara luas tersebar di pantai – pantai laut,
terutama di daerah yang lebih dingin. Sekitar 1.000 spesies telah diketahui secara terperinci. Phaeophyta
hidup di batu – batuan dalam air sedalam 1,5 – 5 meter atau lebih dan meluas ke arah pantai di daerah –
daerah yang maih tertutupi pasang naiknya air laut. Semua spesies multiseluler, beberapa diantaranya
berbentuk ramping, sederhana, sedangkan yang lain tumbuh menjadi sangat besar dan berbeda – beda
bentuk luarnya. Di antara gangang coklat yang paling umum ialah spesies yang
tergolong Fucus dan Ascophyllum. Gulma batu atau Fucus tersebar luas, terutama di wilayah utara beriklim
sedang. Tumbuhan ini dapat mencapai 30 – 100 cm dan melekat dalam massa luas di batu – batuan dan
tampak jika air pasang surut. Gelembung udara atau lupa – lupa sepanjang sisi talusnya menyebabkan
cabang – cabang seperti garpu timbul di permukaan. Ujung beberapa cabangnya membesar dan berisi organ
kelamin.

Genus lain yang dikenal adalah Sargassum. Kebanyakan spesiesnya tumbuh menempel di sepanjang pantai
berbatudi daerah tropika dan beriklim ugharia, tetapiSargassum natans merupakan komponen utama pada
massa gulma laut yang terapung – apung di Atlantik Utara. Massa ini berbeda – beda ukurannya dari yang
hanya terdiri atas beberapa tumbuhan sampai kepada yang hanya beberapa ratus meter lintangnya. Kawasan
yang ditumbuhi gangang coklat ini dikenal dengan Laut Sargasso. “Laut” ini dibatasi oleh gelombang laut
sampai suatu daerah lonjong seluas lebih dari dua juta mil persegi, meluas ke Bahama, ke Azores. Tumbuhan
tersebut berkembangbiak secara tidak terbatas di laut terbuka dengan cara aseksual, satu – satunya cara
reproduksi yang diketahui. Akan tetapi, kebanyakan spesies diketahui bereproduksi secara
seksual. Sargassum filipendula menggambarkan penampilan umum tumbuhan genus tersebut. Panjangnya
hampir setengah meter, banyak bercabang, dan menyandang lupa – lupa yang kecil -kecil lagi bertangkai.

Gangang coklat yang terbesar, kelp, merupakan salah satu raksasa dalam dunia tumbuhan. Ukurannya yang
terbesar dijumpai di pantai barat Amerika Utara, ada yang mencapai panjang lebih dari tiga kilometer.
Biasanya kelp terdiri dari satu sampai beberapa helai daun yang dihubungkan oleh tangkai ke suatu pelekap
berupa akar yang tumbuh kuat – kuat pada batuan di dasarnya. Lupa – lupa yang merupakan perpanjangan
batang membulat dan kosong didapati pada talus banyak spesies. Jaringan sebelah dalam acap kali
terdiferesiansi demikian banyaknya sehingga terbentuk sel – sel yang secara stuktual mendekati unsur tapis
tumbuhan tingkat tinggi.

Kelp, bersama – sama alga lain, mengambil sari beberapa unsur kimia yang ada di dalam air laut, terutama
kalium, dan yodium, dan menimbunnya di dalam jaringannya. Kalium kloride dapat sebanyak 32 % dari berat
kering kelp. Konsentrsai yodium dalam kelp dapat 20.000 kali banyaknya yang terdapat dalam air laut. Di
Amerika Serikat eksploitasi kelp untuk tujuan komersil tidak menguntungkan karena tersedianya zat – zat
kimia tersebtu dapat diperoleh lebih banyak dari sumber – sember lain. Banyak spesies kelp ini dimanfaatkan
untuk bahan makanan manusia terutama di Timur. Di Eropa Utara dan negara lain misalnya kelp digunakan
untuk makanan ternak. Sudah sejak lama tumbuhan ini digunakan sebagai pupuk; kandungan nitrogen dan
kalium tinggi tetapi fosfornya rendah.
Ekstrak dari kelp penting untuk beberapa proses dalam industri. Mungkin lebih dari 50% es krim yang
diperjualbelikan diberi algin, suatu koloid dari gangang coklat. Penggunaan bahan ini memberi konsistensi
halus kepada produk yang dibekukan itu dan mencegah pembentukan kristal es yang besar selama
penyimpanannya. Algin juga digunakan dalam pembuatan produk – produk farmasi, seperti pil, tablet, salep,
dan obat pembersih gigi, juga dalam kosmetik seperti lotion dan krem sehabis mencukur. Zat itu penting
sekali sebagai komponen bahan cetakan dalam pembuatan gigi palsu. Bannyak lagi kegunaan algin yang
bermanfaat bagi manusia.

Klasifikasi dari divisi phaeophyta dibagi berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyta dibagi dalam 3
golongan, yaitu:

1. Golongan Isogeneratae
Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan isomorf, sporofit dan gametofit mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda. Contoh : Ectocarpus, Dictyota,
dan Cutleria.
1. Golongan Heterogeneratae
Yaitu golongan tumbuhan yang mmiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya
berbeda secara morfologi maupun sitologisnya. Contoh : Laminaria, Nercocystis.
1. Golongan Cyclosporae
Yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan, contoh : Fucus
Divisi ini hanya mempunyai satu kelas, yaitu Phaaeophyceae.

Ciri – Ciri Umum

1. Morfologi
Sebagian besar phaeophyta memiliki struktur sebagai berikut: yang Blades, yang Stipe, dan pegangan erat.
Semua ini adalah bersama-sama disebut thallus (jamak thalli).. Beberapa juga telah pengapungan bladders
untuk membantu menjaga mereka Blades dekat air permukaan dalam rangka untuk lebih baik
photosynthesize.. Adaptasi ini timbul sebagai akibat dari lingkungan yang Ganggang coklat ditemukan.
Semua Ganggang coklat adalah multicellular; tidak ada yang unicellular atau kolonial.. Mereka memiliki luas
permukaan besar untuk acquier dibubarkan gizi berupa air di sekitarnya. Beberapa kelp Blades mendapatkan
hingga 100 meter panjang.
1. Habitat
Ganggang coklat ditemukan di seluruh dunia.. Hampir semua adalah organisme laut dan lebih dingin, air aktif,
meskipun beberapa lebih suka iklim tropis dan subtropis.. Phaeophytes yang lebih sejuk karena iklim sejuk air
itu mampu bertahan lebih tinggi konsentrasi karbon dioksida, yang digunakan dalam fotosintesis.. Mereka
ditemukan di lepas pantai hampir setiap negara.. Mereka adalah bagian penting dari flora laut, karena
menyediakan makanan, tempat berlindung, pemijahan daerah, dan substrat untuk berbagai hewan laut.
Phylogeny dan sejarah evolusioner

Seperti yang dilihat, cabang ini (Chromista) adalah dipisahkan dari Ganggang merah dan hijau.. Mereka
dipisahkan karena tertentu klorofil yang mengandung mereka.. Ini adalah klorofil c, yang tidak hanya
ditemukan di Phaeophyta, tetapi juga berikut phyla: Dinoflagellata, Bacillariophyta, dan Chrysophyta.

Dari bagian di atas. Hal pertama adalah thallus.. Ia digunakan untuk seaweeds yang memiliki tubuh plantlike,
tetapi tidak benar bagian tanaman. Akar yang macam hal di bawah disebut holdfasts.. There is also a stipe ,
which is the stemlike structure. Ada juga yang Stipe, yang merupakan stemlike struktur.. The Blades (leaflike
struktur) yang didukung oleh Stipe.. Seperti tanaman, yang Blades adalah bagian di mana fotosintesis
berlangsung.. Dalam beberapa Ganggang coklat, permasalahanmengaktifkan Blades untuk tinggal dekat
permukaan air. Permasalahan tersebut, (tidak kita di atas) adalah seperti bola sedikit di dekat akhir Blades..
Lain adaptasi dapat ditemukan pada dinding sel. Selain selulosa, ganggang coklat juga telah membentuk
sebuah gel-polysaccharide yang membantu untuk bantalan yang thalli (yang plural thallus) terhadap ombak
yang kuat.

1. Perkembangbiakan
Pekembang biakan dilakukan secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan
perantaraan cabang – cabang kecil yang dibentuk di bagian basal dan thalussnya atau dapat pula dilakukan
secara fragmentasi thalussnya. Perkembang biakan seksual dilakukan secara oogamis. Gangang ini bersifat
monoesis atau diesis.
Menurut Tjitsosopomo (1983), struktur reproduksi dalam kelompok gangang coklat, banyak yang serupa
dengan yang dijumpai pada alga hijau. Reproduksi aseksual dengan zoospora berflagela dan reproduksi
seksual secara isogami atau oogami, bergantung kepada sama tidaknya gamet – gamet yang berpadu. Alga
coklat, seperti halnya alga hijau mungkin berasal dari nenek moyang yang berflagela

Salah satu contoh spesies yang mudah dilihat cara perkembangbiakannya adalhFucus, Fucus berkembang
biak hanya secara seksual melalui oogami. Telur dan sperma terbentuk di dalam ruang berbentuk bola,
dinamai konseptakel, di ujung – ujung tallus yang membengkak. Letak setiap konseptakel dicirikan oleh
lubang renuk yang membuka ke ujung luar dan tampak oleh mata bugil. Telur dan sperma mungkin terbentuk
dalam konseptakel yang sama, tetapi lebih umum keduanya tebentuk dalam ruang terpsah pada Thallus yang
sama atau berlainan.

Satu spesies yang ditelaah secara umum ialah Fucus vesiculosis yang membentuk konseptakel pada talus
berada. Di dalam organ betina terdapat banyak sekali oogonia, bertangkai, masing – masing menghasilkan
sel sperma. Anteridia tersusun dalam kelompok pada filament pendek bercabang yang timbul darri dasar dan
tepi konseptakel. Pada kedua macam konseptakel tersebut banyak sekali dijumpai rambut – rambut tidak
bercabang dan berwarna.

Generasi sporofit merupakan tubuh tumbuhan Fucus. Oogonia dan anteridia muda itu uniseluler, dengan
nuklea 2n. Telur – telur nya terbentuk setelah pembelahan inti tiga kali berturut – turut, dua diantaranya ialah
meiosis. Sesudah pembelahan yang ketiga, sitoplasma tersusun mengitari setiap nekleus, jadi membentuk
telur. Sama halnya, nucleus diploid pada anteridia juga menjalani meiosis, dan hal ini disusun oleh sejumlah
pembelahan mitosis, sampai menghasilkan 64 sperma.

Bilamana sudah matang, gamet – gamet itu dikeluarkan ke dalam air. Baik telur maupun sperma mula – mula
dikelilingi suatu selaput tipis, tetapi segera sobek – sobek dan gamet – gamet bebas keluar. Hal ini tidak
lazim, karena pada galibnya gamet – gamet nonmotil tetap di di dalam organ seks betina dan tidak dilepaskan
sebelum pembuahan. Begitu terlepas, maka sperma – sperma berenang – renang disekeliling telur itu sampai
ada satu spema yang berhasil memasukinya. Setelah fertilisasi, zigot membentuk dinding tebal, lalu melekat
pada suatu batuan, dan langsung tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Perlu diperhatikan bahwa oogonia dan anteridia terbentuk pada generasi sporofit, berlawanan dengan
keadaan yang biasa yaitu organ – organ yang mengandung gamet dihasilkan oleh generasi gametofit. Untuk
menjelaskan hal ini, ada beberapa ahli tentang alga yang berpendapat bahwa oogonia itu sebenarnya adalah
megasporangia dan anteridia itu mikrosporangia. Berdasarkan pendapat ini, struktur – struktur yang
dihasilkan di dalam organ – organ seks, sesudah meiosis, merupakan megaspore besar yang nonmotil dan
mikrospora kecil yang motil. Spora – spora ini berbeda dalam perilaku dengan spora – spora pada tumbuhan
lain, karena fungsinya yang langsung sebagai gamet, bersatu sehingga membentuk zigot. Generasi haploid
dengan demikian dianggap sangat tereduksi, hanya terdiri dari gamet – gamet itu sendiri bersama – sama
nucleus – nekleus haploid yang mendahului pembentukannya.

1. Pembuahan
Sebelum terjadinya pembuahan, banyak antherizoid mengelilingi sel telur. Pada gangang ini terbentuk 8 sel
telur. Bisanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur
dan terjadilah inti diploid. Zigot segera membentuk tonjolan yang akan membentuk rhizoid, hingga
meninjukkan adanya populaitas. Faktor luar seperti cahaya, suhu, ph dan adanya zat pengatur di dalam sel
telur merupakan faktor bagi perangsang terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang cukup
dalam sel telur. Maka mula – mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian pertumbuhan menjadi
lambat karena tergantung dari fotosintesis. Tubuh yan terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi
terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
Ciri – Ciri Klas

Classis : Phaeophyta
1. Thallus dari jenis – jenis yang tergolong phacophyceae selalu bersel banyak (multiseluler).
Umumnya makoskopis dan mempunyai bentuk tertentu. Sel mengandung promakopora yang
berwarna coklat kekuning – kuningan karena adanya kandungan fikosantin yang melimpah. Pigmen
yang terkandung dalam phaeophyta tersebut adalah klorofil A, klorofil C, beta karoten, fikosantin,
flaposantin, neosantin, fukosantin, neufukasantin A dan neufukasantin B. Cadangan makanan berupa
laminarin, yaitu beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun oleh tiga
macam polimer yaitu : selulosa, asam alginat, fukan dan fuoidin. Asam alkinan dan fukoidin
mempunyai struktur kimia lebih kompleks dari pada selulosa, tetapi senyawa – senyawa tersebut
tidak merupakan komponen struktural. Fungsi skelatel dari ganggang ini diperkirakan berasal dari
sifat – sifat fisik pembentuk “gel” yang larut dalam viskus.
Gambar Morfologi dari Divisi Phaeophyta
1. Perkembang biakan
Perkembang biakan dapat terjadi atau dilakukan secara seksual dan aseksual
1. Perkembang biakan aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak
berdinding. Zoospora mempunyai dua buah flagella yang tidak sama panjang, terletak di bagian
lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yamg uniseluler, dinamakan sperangia yang unilokuler atau
spora dibentuk dalam sporangium yang multi seluler yang disebut sporangium prolilukuler.
2. Perkembang biakan seksual dilakukan secara isogami dan anisogami.
1. Struktur Vegetatif
Dalam daur hidupnya \, semua phaeophyceae kecuali bangsa fucales menunjukkan adanya pergantian
keturunan antara gametofit dan sporofit yang masing – masing hidup sebagai individu yang bebas. Pergantian
keturunan tersebut bersifat isomorfik dan heteromorfik.
Ukuran thalusnya baik sporofit maupun gametofitnya, bermacam – macam. Beberapa marga gametofit
ataupun sporofitnya hanya terdiri dari beberapa sel saja, tetapi sebaliknya sporofit dari ” Gangang Pirang
Raksasa” mencapai tinggi atau panjang sampai berpuluh – puluh meter. Sporofit maupun gametofit dewasa
mempunyai bentuk tertentu. Sebagian besar dari phaeophyceae, pertumbuhannya bersifat trikhothallik.
Pertumbuhan trikholthahilik adalah cara pertumbuhan yang dilakukan oleh sel – sel yang letaknya di bagian
basal dari filamen yang terdapat pada ujung thallus. Sel – sel tersebut aktif membelah.

1. Distribusi
Sebagian besar phaeophyceae terdapat di laut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis –
jenis ini meruupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat di daerah yang beriklum dingin. Alga
ini mendominasi bagian literal daerah artik dan antraktik. Kearah daerah tropik jenis ini makin berkurang.
Walaupun demikuan, maka dari bangsa dikhtyalles dan jenis – jenis dari sargassum da turbinaria hanya
terdapat di daerah tropik dan subtropik. Sebagian dari phaeophyceae hidup melekat pada substrat karang
dan lainnya, beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Ordo : Ectocarpales

Ectocarpales mempunyai pergantian keturuna yang isomorf, thallus berbentuk yang bercabang – cabang,
bebas atau saling berhubungan satu dengan lainnya hingga membentuk jaringan pseudoparenkhimatik. Alat
reproduksi / perkembangbiakan letaknya bebas satu sama lin atau membentuk suatu rantai. Sporofit
menghasilkan zoospora dan spora netral. Sedang gametofit gamet. System klasifikasi dari bangsa ini
seluruhnya didasarkan atas struktur vegetative dan cara perkembangbiakannya.

Marga Ectocarpus

Thallus dari gangang ini merupakan filamen yang uniseriate, bercabang banyak. Sel berinti tunggal dengan
plastida yang berbentuk pita atau piring. Perkembangbiakan dilakukan oleh zooid yang berflagela 2 buah dan
dibentuk di dalam alat reproduksi yang molekuler atau plurilokuler. Alat reproduksi tersebut biasanya terdapat
pada ujung – ujung cabang lateral.

Perkembangbiakan sporangia yang unilokuler dimulai dengan membesarnya sel terminal dan cabang yang
pendek. Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat telur, ukurannya menjadi beberapa kali sel
semula. Inti tunggal yang terdapat dalam sporangia muda mengalami pembelahan meiosis yang diikuti 32 –
64 inti. Jika pembelahan inti berhenti, terjadilah celah – celah yang membagi protoplast menjadi protoplast –
protoplast berinti satu. Masing – masing protoplast ersebut mengalami metamorphose menjadi zoospore yang
berbentuk seperti buah pir dan berflagella 2 buah di bagian lateral, tidak sama panjang. Flagella yang pendek
diarahkan ke belakang sedang yang panjang ke muka. Zoospora dikeluarkan dalam suatu massa melalui
lubang kecil yang kemudian dapat berenang bebas. Setelah zoospore dikeluarkan, maka sporangia baru
terbentuk di sebelah dalam dinding yang lama.
Gametofit bersifat homothallis atau heterothallis. Gamet dibentuk dalam gametangium yang plorikuler yang
perkembangganya identikdenan perkembangan sporangium yang plorikuer. Sel yang terbentuk mengalami
metamorfosa menjadi gamet yang berflagella 2 buah. Gamet dibebaskan melalui suatu porus di bagian
terminal dari gametangium. Tipe persatuan gamet adalah isogamik atau anisogamik. Gamet betina akan lebih
cepat mengalami waktu istirahat dari pada yang jantan, gamet betina kemudian dikelilingi oleh banyak sekali
gamet jantan. Gamet jantan melekat pada yang perantaaraan flagellate yang anterior. Salah satu diantara
gamet jantan melebur dengan gamet betina ini sedang gamet jantan lain yang akan pergi. Setelah terjadi
persatuan gamet, maka terbentuklah zigot yang berdinding tipis. Zigot langsung berkecambah menjadi
sporofit yang diploid. Sporofit mengandung sporangium yang plurikoler yang menghasilkan zoospore yang
diploid. Zoospore berkecambah menjadi sporofit (A) yang sifatnya diploid. Sporofit ini juga membentuk
sporangium yang unilokuler (F), inti dari sporangium tersebut : mengadakan meiosis, hingga zoospore yang
dihasilkan bersifat haploid (G). zoospore kemudian tumbuh jadi gametofit yang haploid (H). gametofit
mengandung gametangium yang prolukuler (I) yang menghasilkan gamet (J), persatuan gamet kemudian
terjadi (K) dan terbentuklah zigot (L). zigot tumbuh sporofit yang diploid (A).

Bangsa Fucales

Thallus dari jenis – jenis gangang yang termasuk bangsa ini bersifat diploid, pembelahan reduksi (meiosis)
terjadi pada saat gametogenesis. Alat kelamin terdapat di dalam konseptakel. Dalam daur hidupnya, gangang
ini tidak menunjukkan adanya pergantian keturunan.

Suku Fucaceae

Marga Fucus

Fucus hidup di daerah beriklim dingin di belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua, berbentuk pita yang
bercabang dikhotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang dengan suatu alat pelekat. Beberapa
jenis dari fucus ini, mempunyai gelembung udara di dalam tubuhnya untu menyimpan udara hingga
membantu keterapungannya, letak dar gelembung udara biasanya berpasangan kanan dan kiri. Ujung
cabang – cabang menggelembung dan mengandung konseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut
dinamakan reseptakel, secara anatomi, thallus tersusun atas meristoderm, korteks dan medulla.

Familia Sargassaceae

Sargassum terdapat di laut daerah tropic atau sub tropic di belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi fragmen
yang terputus terbawa arus laut melintas laut atlantik ke daerah yang beriklim dingin di benua eropa. Jenis –
jenis yang banyak sekali tumbuh di sepanjang pantai Australia, India, Srilangka, China, Jepang dan di
Indonesia. Di jepangSargassum enerya banyak dijadikan hiasan dan bahan makanan.

Thallus dari sargassum mempunyai morfologi yang kompleks, sepintas lalu memberi kesan seakan – akan
tubuhnya mempunyai akar, batang dan daun. Pada bagian “tangkainya” (bagian yang menyerupai batang)
terdapat banyak cabang – cabang lateral yang menyerupai daun sering disebut filoid. Di dekat filoid ini
terdapat gelembung udara dan juga reseptakel yang mengandung konseptakel. Daur hidup bersifat diplontik.

Secara umum cirri – cirri dari familia sargassaceae diantaranya adalah :

1. Tempat Hidup
Kebanyakan anggotanya phaeophyta hidup di dalam air laut, hanya beberapa jenis saja yang hidup di air
tawar. Dilaut dan di samudra, di daerah iklim sedang dan dingin.
1. Susunan Tubuh :
Berbentuk benang, contoh: Ectocharpus
Berbentuk multiseluler, contoh : Dictyota, Necrocistis, Fucus

1. Susunan Sel
Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari tiga macam polimer, yaitu : selulosa,
asam alginate, fukan dan fukoidin. Dimana algin dan fukoidin lebih kompleks dari selulosa dan gabungan dari
keduanya membentuk fikokoloid. Kadang – kadang dinding sel-nya juga mengalami pengapuran.
1. Isi Sel :
Berinti tunggal, bagian pangkal berinti banyak.
Kloroplas dengan berbagai macam bentuk, ukuran, dan jumlah.
1. Pigmen :
Klorofil a dan c
Betakaroten

Xantofil : Fukoxanthin yang terdiri dari violaxanthin, flavoxanthin, neofukoxanthin a dan neufukoxanthin b

1. Cadangan Makanan
Berupa laminarin, sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulosa daripada
zat tepung. Selain laminarin juga ditemukan manitol, minyak dan zat – zat lainnya.
1. Alat Gerak :
Berupa flagel, terletak pada sel – sel perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah 2 yang heterokon
dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau sekoci. Pada waktu bergerak ada yang
panjang mempunyai rambut – rambut mengkilat menghadap kemuka yang pendek menghadap kebeakang.
Dekat dengan keluarnya flagel terdapat bintik mata yang berwarna kemerah – merahan.
1. Perkembangbiakan
Perkembangbiakan terjadi secara vegetative, dengan fragmentasi.
1. Perkembangbiakan secara sporik, dengan membantuk zoospore :
Contoh : Ectocarpus, Neecocystic
Dapat juga melakukan aplaniospora

Contoh : Dictyota

Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Unilokuler, dimiliki oleh anggota phaeophyta yang unilachuler


Contoh : Nercocystic, Dictyota, dan Ectocarpus
1. Plurikuler, dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler
Contoh : Ectocarpus.
Pembentukan Unilokuler :

Terjadi dari sel terminal, dengan cabang pendek yang membasar. Sporangia muda berbentuk belat panjang
atau bulat telur. Ukurannya lebih besar dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan meiosis sehingga
dihasilkan 32 – 64 inti. Selanjutnya terjadilah celah – celah yang membagi protoplas yang berinti satu. Masing
– masing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora berflagel 2 yang terletak di bagian lateral
dengan panjang flagel yang tidak sama. Flael yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang
diarahkan kedepan.

Pembentukan plurilokuler

Berasal dari sel terminal yan pendek. Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan transversal secara
berulang – ulang. Yang akhirnya dihasilkan 6 – 12 sel. Pembelahan vertikal dimulai dari deretan sel bagian
tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak 20 – 40 deretan. Protoplas pada
masing – masing sel mengalami metamorfosa menjadi zoospora yang emiliki 2 flagel (diploid). Diikuti dengan
thallus yang bersifat diplois dan terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorikuler.

1. Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oelh sporangium yang plurilokeler.


Gamet akan membentuk zoogamet dengan cara :
1. Isogami, contoh : Ectocarpus
2. Anisogami. Contoh : Cuthleria
3. Oogami, contoh : Fucus
Manfaat Phaeophyta
1. Macrocrystas pyrifera menghasilkan iodine, yaitu unsur yang
dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok Macrocystis (alga coklat)
2. Macrocrystas adalah makanan suplemen untuk herwan ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
3. Laminaria, Fucus, Ascophylum menghasilkan asam alginate sebagai pengental dalam produk
makanan (sirup, soklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri (lem, tekstil, pelapis
kertas, tablet antibiotic, pasta gigi)
DIVISI PYRROPHYTA
Pendahuluan
Kebanyakan anggota divisi ini disebut dinoflagelata, yakni mencakup berbagai spesies yang uniseluler, motil,
beberapa tanpa membungkus tetapi sebagian besar dilengkapi dengan dinding sel. Ciri yang utama ialah
adanya celah dan alur sebelah luar, masing – masing mengandung satu bulu cambuk dengan satu alur
melintang dan seluruhnya melingkupi selnya, yang satu lagi membujur dan hanya meluas sepanjang satu sisi.
Dinding sel, bilamana ada, acap kali dibagi – bagi menjadi lempengan selulose poligonal, yang brsambungan
sangat rapat. Beberapa plastid, yang berisi klorofil dan pigmen coklat kekuning – kuningan tersimpan di dalam
sel. Cara perkembangbiakan yang umum ialah pembelahan sel. Dinoflagelata terutama hidup di dalam air laut
meskipun beberapa spesies terdapat dalam air tawar, kadang – kadang dalam jumlah besar. Sejumlah
dinoflagelata marine bersama dengan binatang laut yang amat kecil, bersifat pendarfosfor dan memancarkan
demikian banyaknya cahaya sehingga sangat menyolok pada waktu malam, teristimewa jika laut itu terganng.
Dinoflagelata, bersama -sama diatom, sangat penting perananya dalam ekonomi laut.

Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagellata merupakan protista yang hidup di laut
atau air tawar, dikelompokkan sebagai protista autotrof oleh adanya klorofil a dan c , tetapi tidak mempunyai
klorofil b pigmen xantophil yang khas yaitu peridinin, neoperidinin, dinoxanthin dan neodinoxanthin) dan b
karoten yang memberikan warna coklat atau warna coklat emas. Cadangan makanan berbentuk tepung atau
minyak. Pyrrophyta bersifat fotoautotrof atau heterotrof, sebagai saprofit, parasit, hidup bersimbiose atau
holozoik sehingga dinamakan pula sebagai Dinoflagellata karena mempunyai sepasang flagella yang tidak
sama panjang. Karakteristik dari organisme ini dari eukariotik lainnya adalah tetap memadatnya kromosom
pada semua stadia sehingga dikenal dengan sifat mesokariotik.

Dinoflagellata adalah mikroskopis, (biasanya) unicellular, flagellated, sering photosynthetic protists, umumnya
dianggap sebagai “Ganggang” (Divisi Pyrrophyta). Mereka dicirikan oleh melintang flagellum yang encircles
tubuh (seringkali dalam alur dikenal sebagai cingulum) dan longitudinal flagellum berorientasi lurus ke malang
flagellum. Kedua flagella yang terpasang di titik yang sama pada dinding sel, dengan konvensi mendefinisikan
permukaan perut. Jalur ini biasanya sedikit depresi, dan adalah istilah yang sulcus. Dalam heterotrophic
dinoflagellates (orang yang makan organisme lain), ini adalah titik di mana struktur berbentuk kerucut makan,
yang gagang bunga, diproyeksikan untuk mengkonsumsi makanan. Dinoflagellates memiliki struktur yang
unik nuklir di beberapa tahap siklus hidup mereka – sebuah dinokaryotic inti (sebagaimana berlawanan
dengan eukaryotic atau prokaryotic), di mana chromosomes adalah perminently kental. Sel dinding banyak
dinoflagellates dibagi ke dalam piring dari selulosa ( “baja”) dalam amphiesmal vesicles, dikenal sebagai
theca. Piring ini suatu bentuk geometri / topologi dikenal sebagai tabulasi, yang berarti utama untuk klasifikasi.
Kedua heterotrophic (makan organisme lain) dan autotrophic (photosynthetic) dinoflagellates diketahui.
Beberapa adalah baik. Mereka membentuk bagian penting dari dasar planktonic produksi baik di lautan dan
danau. Kebanyakan dinoflagellates sedang melalui siklus hidup kompleks yang melibatkan beberapa langkah,
baik seksual dan asexual, dan bukan mobil-mobil. Beberapa jenis bentuk cysts terdiri dari sporopollenin
(sebuah polimer organik), dan melestarikan sebagai fosil. Seringkali tabulasi dari beberapa dinding sel
dinyatakan dalam bentuk dan / atau hiasan dari kista.

Karena mereka photosynthetic, dinoflagellates berisi chloroplasts. Sebagian besar spesies mempunyai dua
flagella, yang kandang jika organisme merupakan kista. Dinoflagellates berisi cholorophyll klorofil a dan air
bersih c2. Dinoflagellata memiliki dua bentuk: berlapis baja (dengan thecal piring) dan telanjang. Beberapa
spesies adalah bioluminescent, yang berarti bahwa mereka dapat menghasilkan cahaya sendiri, mirip dengan
fireflies. Selama periode dari lingkungan stres, dinoflagellates formulir cysts. Yang paling umum dinoflagellate
fosil adalah orang-orang dalam bentuk kista. Namun, beberapa spesies memiliki kista sel dinding terbuat dari
selulosa, yang tidak menjadi fosil. Mereka yang menjadi fosil biasanya memiliki dinding yang terbuat dari
bahan yang mirip dengan sporopollenin.

Ada tiga jenis dinoflagellate cysts: istirahat, sementara, dan vegetatif. Istirahat cysts hasil dari perpaduan
seksual, dan sebagai hypnozygotes Dinoflagellates muncul sebagai istirahat cysts yang terbengkalai
Sementara kista ini dibentuk di bawah kondisi buruk. Kista yang akan terbelah dan baru akan flagella formulir
apabila lingkungan meningkat Tidak seperti istirahat atau sementara cysts, vegetatif cysts adalah
metabolically aktif. Mereka mungkin juga reproductively aktif. Dalam beberapa dinoflagellates,
seperti Blastodinium dan Symbiodinium spesies, vegetatif kista yang utama adalah tahap siklus kehidupan.
Sebagian besar spesies dinoflagellate adalah sekurang-kurangnya sebagian photosynthetic. Beberapa
heterotrophic spesies adalah parasit, mendapatkan nutrien melalui host. Salah satu bentuk siklus hidup
adalah haplontic tahap, yang berisi vegetatif haploid sel. Sel ini reproduces asexually. Dalam siklus ini, satu-
satunya adalah diploid sel zygote. Ada juga yang diplontic siklus hidup, dengan vegetatif diploid sel seksual
dan reproduksi. Hanya gametes adalah haploid. Akhirnya, ada diplohaplontic siklus, yang secara bergantian
antara diploid dan haploid (seksual dan asexual) generasi. Haplontic adalah tahap yang paling umum, namun
ada pengecualian, dan semua tiga dapat ditemukan dalam divisi ini. Yang lebih kompleks terjadi antara siklus
hidup parasit simbiotik atau spesies. Adalah umum selama asexual reproduksi untuk sel induk untuk
menumpahkan semua atau bagian dari dinding sel.

Selain hal diatas, banyak sekali pendapat para ahli mengenai dinoflagelata diantarany. Hanya sedikit
dinoflagelata yang mengandung pigmen yang dapat berfotosintesis, sementara yang lainnya adalah
heterotop. Hanya dinoflagelata yang mampu untuk fotosintesis. Adanya dua pola pigmentasi adalah hal yang
umum terjadi pada dinoflagellata. Banyak dinnoflagellata yang memiliki klorofil A dan C 2 dan fucoxanthin.
Keberadaan pigmen yang ada pada sedikit dinoflagelata yang lain akan dibicarakan kemudian. Karbohidrat
disimpan dalam zat tepung. Tetapi keberadaan lemak mungkin lebih penting sebagai cadangan. Sel dari
dinoflagelata tidak dilingkupi oleh dinding tetapi memiliki sebuag theca sebagai pokok membran sel, yang
mana terdiri dari selulosa. Nekleus dan kloroplast memiliki sifat yang tidak biasa.

Kebanyakan dinoflagelata adalah sle biflagelata solitary. Dua tipe dasar telah dapat dibedakan. Desmokont
memiliki dua anterior flagelata, satu flagellum mungkin melingkari diatas permukaan sel. Dinokont memiliki
flagela insert yang lateral, satu flagelum adalah seperti pita dan melingkari sel pada sebuah lekukan dan
flagellum yang lain berkembang terbalik. Tipe sel dinikont dibagi oelh dua lekukan ekuatorial dan korset ke
dalam epicone dan hypocone. Flagelum posterior berkembang sampai ke tempat penurunan yang disebut
sulcus. Nama, dinoflagelata berasal dari gerakan berputar dan sel swimming. Meskipun kebanyakan
dinoflagelata adalah flageta uniseluler, koloni dari sel flagellata, sel non – flagellata, pengumpulan palmelloid,
dan filamen adalah diketahui. Selvegetatif non – flegellata menunjukan bahwa dinoflagellata alami ketika
mereka pada tahapan reproduktif membentuk dinokont.

Habitat

1. Kehidupan dalam Air


Baik air tawar maupun air laut mengandung organisme yan luar biasa beragamnya. Beberapa diantaranya
hidup di dalam beberapa melekat, dan yan berenang – renang dengan bebasnya. Banyak yang terapun pada
atau dekat permukaan, nonmotil atau berenag secara lemah saja, dan mudah terpengaruh arus atau pasang.
Spesies yang terapung bebas ini dinamakan Plankton dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu fitoplankton
dan zooplankton. Beberapa unsur pokok pada plankton, seperti misalnya algae dan ubur – ubur tertentu,
besar – besar, tetapi kebanyakan sangat kecil hampir mendekati ukuran mikroskopis. Istilah plankton dalam
pemakaian sehari – hari dikenakan bagi bentuk yang sangat kecil daripada yang besar – besar dalam
kehidupan terapung.
Fitoplankton terutama uniseluler atau kolonial, dan mengandung berbagai spesies yang tergolong dalam
kebanyakan kelas algae, bersama beberapa bakteri dan fungi. Zooplankton terdiri dari bentuk – bentuk
uniseluler atau multiseluler dan mencakup sejumlah besar binatang invertebrata kecil – kecil lagi beragam,
bersama dengan tingkatan larva bentuk – bentuk kehidupan lain, baik yang akuatik maupun yang teresterial.
Kepentingannya dalam rantai makanan dalam air hampir tidak dapat diduga dalam tinngi.

1. Rantai makanan dalam air laut.


Telah ditekankan betapa pentingnya peran tumbuhan hijau dalam menunjang kehidupan semua binatang
termasuk manusia. Tumbuhan hiaju merupakan mata rantai primer atau fundamental di antara banyak rantai
makanan. Dalam air, sebagaimana di daratan, kehidupan bergantung pada kegiatan organisme autotrfik,
tetapi dalam air gannganglah yang merupakan pangkal semua rantai makanan. Lautan merupakan bagian
permukaan bumi sebesar 71 %, dengan areal luas sekitar kira – kira 140 juta mil persegi. Volume air dalam
lautan kira – kira 324 juta mil – kubik, sekitar 11 kali luas seluruh daratan di atas permukaan laut.
Lautan mengandung berbagai macam tumbuhan dan binatang yang kompleks, bahkan dalam jumlah yang
lebih besar daripada yang ada di daratan. Populasi plankton berbeda – beda menurut daerahnya : di
beberapa daerah jumlahnya sedikit, di tempat lain justru banyak sekali. Biasanya kuantitas senyawa fosfor
dan nitrogen merupakan faktor – faktor yang membatasi populasi.

Gangang dalam fitiplankton, bila diberi cahaya matahari dan unsur – unsur esensial, menghasilkan bahan
makanan organik, sebagaimana tmbuhan hijau di daratan. Ikan – ikan dan bentuk – bentuk lain dalam air
untuk hidupnya bergantng kepada algae baik secara langsung maupun tidak langsung, dan pada gilirannya
ikan itu merupakan bahan makanan penting bagi binatang lebih besar, juga manusia.
Komponen phitoplankton yang merupakan unsur dalam jaringan rumit untuk kehidupan ini terdiri dari dua
macam: diatom dan dinoflagelata. Diatom jauh lebih penting, namun keduanya terdapat dalam lautan dengan
jumlah yangluar biasa banyaknya dari tempat ke tempat dan waktu ke waktu jumlah itu dapat bervariasi.
Misalnya telah ditemukan di pantai timur Amerika Serikat diatom sejumlah sampai 1 – 2 juta galon per air laut.

Dibandingkan dengan diatom, dinoflagelata jauh lebih sedikit jumlahnya dan agak kurang penting artinya.
Walaupun demikian, dinoflagelata kadang – kadang dijumpai dalam jumlah demikian banyaknya sehingga
warna lautan menjadi berubah sampai amat luas. Hal ini terjadi di Teluk Meksiko sekali – kali. Airnya menjadi
berwarna kekuning – kuningan sampai coklat kemerah – merahan, karena itu dinamai “pasang merah”.
Jumlah dinoflagelata yang telah mencemarkan suatu daerah diperkirakan lebih dari 200 juta sel per galon.
Akibat racun yang dikeluarkan oleh dinoflagelata ke dalam air, maka berjuta – juta ikan mati dan terdampar di
tepi pantai florida bagian selatan. Kejadian ini dilaporkan berulangkali terjadi semenjak tahun 1844. Juga
eristiwa perubahan warna karena dinoflagelata dan algae lain telah diberitakan di banyak bagian permukaan
bumi kita.

Hubungan makanan dalam air, sebagaimana di darat, banyak sekali dan amat rumit. Seperti halnya di darat
organisme dapat diklasifikasikan sebagai produsen dan konsumen. Beberapa rantai makanan itu sederhana,
contohnya dijumpai pada tiram yang memakan diatom dan pada gilirannya tiram dimangsa oleh binatang laut
atau dimakan oleh manusia. Satu rantai makanan seperti itu merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Satu spesies dinoflagelata yang terutama didapati sepanjang pantai Pasifik di Amerika Utara menghasilkan
racun yang amat kuat, suatu alkoloid begitu beracunnya sehingga satu per juta per gram dapat membunuh
seekor tikus. Remis laut banyak sekali memakan dinoflagelata ini dan memusatkan zat racun di dalam
kelenjar pencernaan dan hati. Racun itu tidak berbahaya bagi kerang, tetapi bilamana kerang itu termakan
manusia selama bulan – bilan musim panas akan berakibat amat parah bahkan tercatat menimbulkan
kematian.

Lebih umum ialah banyak macam organisme merintangi produsen dan konsumen akhir. Fitiplankton acap kali
merupakan makanan bagi zooplankton. Contoh yang dikebali ialah sebangsa udang renik Copepoda anggota
Crustaceae udang laut besar dan kinjing.

Diatom dan dinoflagellata dumakan oleh udang Copepoda, dan organisme ini dimakan oleh ikan – ikan kecil,
yang pada gilirannya dimakan oleh ikan – ikan lebih besar seperti ikan tuna, ikan pedang, dan iakn biru yang
kesemuanya dapat menjadi bahan makanan bagi manusia.

Zooplankton yang dilahap oleh binatang yang lebih besar tidak saja udang Copepoda tetapi juga tingkat larva
Crustacea lainnya, cacing kecil, keong renik, dan binatang lain. Banyak iakn hidup dari fitoplankton dan
zooplankton, dan ikan besar dapat memakan zooplankton dan ikan kecil. Tetapi kehidupan di laut sebagian
besar bergantung kepada diatom.

1. Rantai makanan dalam air tawar


Hubungan makanan di dalam air tawar serupa yang dijumpai dalam lautan. Diatom banyak sekali, tetapi
dinoflagelata jauh lebih kurang penting dibandingkan dengan yang di laut. Selain diatom, bentuk – bentuk
uniseluler dan kolonial gangang hijau biru – biru, gangang hijau, gangang coklat – emas dan algae air tawar
lainnya dimakan oleh zooplankton. Komponen penting pada zooplankton air tawar, selain udang Copepoda,
juga kutu air, rotifera, larva berbagai macam serangga. Ikan – ikan kecil memakan zooplankton dan pada
gilirannya dimangsa oleh ikan lebih besar, yang juga memakan zooplankton yang lebih besar, bersama
dengan serangga besar lainnya.
Dalam rangka peningkatan produksi makanan, dan untuk tujuan rekreasi, maka sungai dan danau kerap kali
ditambahkan ikan – ikan. Sebelum melakukan hal itu, airnya harus diperiksa secara cermat akan hal
temperatur, derajat pencemaran, dsn terutama banyaknya makanan alamiah bagi ikan. Penambahan ikan ke
dalam sungai atau danau kadang – kadang dilakukan tanpa pengetahuan lengkap tentang ekologi sungai dan
danau yang bersangkutan. Tidaklah memadai, bahkan upaya yang sia – sia saja, kalau tidak tersedia
makanan alamiah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan ikannya.

Salah satu cara yang telah dilakukan ialah membubuhkan pupuk mineral ke dalam air kolam untuk
meningkatkan produksi ikannya. Dalam keadaan yang sesuai, pupuk itu dapat merangsang pertumbuhan
algae, sehingga dengan penambahan fitoplankton ini dimulai gelombang peningkatan seluruh rantai
makanandan berakhir dengan ikan bahan makanan manusia. Cara ini telah menjadikan dorongan bagi para
petani ikan kolam sebagai salah satu usaha rencana jangka panjang dalam pemanfaatan lahan.
Siklus hidup

“Di antara protists, siklus hidupnya dapat:

1. haplontic, di mana vegetatif (yaitu pakan dan aktif asexually mereproduksi) adalah sel
haploid, yang menjadi satu-satunya zygote sel diploid dalam siklus hidup;
2. sel vegetatif adalah diploid, yang gametes menjadi satu-satunya sel haploid dalam siklus
hidup; atau
3. diplohaplontic, di mana ada selingan dari diploid dan vegetatif haploid generasi.
Dengan pengecualian langka, dinoflagellates diketahui, atau percaya, untuk memiliki haplontic siklus hidup.
“Kehidupan dari siklus paling dinoflagellate spesies melibatkan relatif sederhana asexual pembagian satu sel
menjadi dua sel anak perempuan, proses umum termasuk pengguguran sebagian atau seluruh orang tua
dinding sel. Namun, lebih kompleks terjadi siklus hidup, terutama di kalangan parasit dan simbiotik spesies,
dan banyak gratis-hidup dinoflagellates diketahui memproduksi cysts (Text-Fig. 4). A kista adalah segala
nonmotile sel yang mempunyai dinding sel (lihat bagian berikutnya). Beberapa cysts memiliki dinding terdiri
dari selulosa dan tidak preservable sebagai fosil ; Fossilizable lain, yang terdiri dari dinding yang kompleks
polimer organik yang mirip dengan sporopollenin (lihat Brooks dkk. 1971), sebagai dinosporin (Fensome dkk.
1993b). Cysts dapat dikategorikan dalam hal fungsi mereka. Dinoflagellates Di antara hidup, tiga fungsional
jenis kista yang menonjol (Dale 1983; Taylor 1990):

1. Istirahat cysts mewakili yang terhenti di tahap yang biasa hidup adalah proses dikurangi.
Dinoflagellate istirahat cysts telah, sejauh ini, telah ditemukan untuk hasil dari perpaduan seksual;
mereka sehingga zygotic istirahat cysts, diungkap hypnozygotes. TEMBOK istirahat cysts sering
diperkuat oleh sebuah sporopollenin-bahan seperti (dinosporin) dan mungkin terdiri dari beberapa
lapisan. Kebanyakan fosil dinoflagellates yang mungkin hypnozygotes, meskipun hal ini tidak
langsung dpt untuk spesies punah.
2. sementara cysts. Sebuah motil dinoflagellate dengan sel kulit tipis Mei dikembangkan dengan
baik, dalam kondisi buruk, kandang dengan flagella dan dinding luar (termasuk piring, dimana
sekarang) dan formulir sementara kista dikelilingi oleh kulit tipis.
3. vegetatif cysts. Cysts vegetatif nonmotile sel yang dikelilingi oleh dinding kontinyu, mungkin
pada kulit tipis. Sel ini adalah metabolically dan / atau reproductively aktif, dalam kontras untuk
istirahat dan sementara cysts. Dalam beberapa dinoflagellates, khususnya parasit dan simbiotik taxa
seperti Blastodinium dan Symbiodinium, kepala sekolah tahap siklus kehidupan diwakili oleh vegetatif
cysts. Pyrocystis adalah contoh gratis-hidup dinoflagellate yang melewati kebanyakan dari siklus
hidup sebagai vegetatif kista.
Proses seksual, yang bisa berakibat pada hypnozygote, dikenal hanya satu persen untuk hidup
dinoflagellates (Pfiester & Anderson 1987). Namun, ia mungkin akan lebih luas dibandingkan saat ini diamati.”
Sebagai Pfiester & Anderson menunjukkan, proses seksual telah mungkin telah diabaikan dalam banyak
spesies karena: 1) gametes menyerupai sel normal; 2) adalah perpaduan lambat dan mudah bingung dengan
divisi; 3) Fusi terjadi pada malam hari di photosynthetic spesies, dan 4) berkutil zygotes telah misinterpreted
sebagai dr kebiasaan sel. “
Typical Sell

Sel dinoflagelata memiliki beberapa sifat yang tidak umum, yang mana akan kita pertimbangkan :

1. Theca dan berhubungan dengan struktur (ampmesma)


2. Nucleus, dan
3. Kloroplast
Gelembung thecal berada pada lapisan bawah sel membran. Mereka adalah gelembung flattened, yang mana
melingkupi piringan yang ejlas, dan sellulosa atau mungkin kekurangan kandungan yang jelas. Ukuran,
jumlah dan susunan dari jenis piringan thecal berbeda antara masing – masing dinoflagelata dan ini
merupakan hal yang penting dalam sistem taksonomi. Desmokont memiliki dua piringan besar, sementara
dinokont menunjukan variasi yang dapat dipertimbangkan. Beberapa dinokont memiliki jumlah tertentu,
biasanya piringan thecal yang tidak jelas bentuknya, sementara yang lain adalah piringan lesar yang jelas,
dan disebut denga nama “armored”. Dalam upaya untuk mengidentifikasi pola evolusi, secara psikologis
menggunakan sejumlah pirngan thecal, tetapi tidak disetujui apakah pada kondisi primitif memiliki piringan
kecil dan pembesaran piring dan reduksi dalam jumlah yang dapat terjadi.
Gelombang thecal mungkin mendasari mikrotubula, sebuah pellicle dari fibrous material dan penambahan
membran (kadang – kadang dipertimbangka termasuk sel membran). Juga yang berhubungan dengan theca
adalah trichocysts dan getah yang dapat menghasilkan gelembung. Trichocysts adalah gelembung yang
mengandung batang cristalin yang mana dapat melepaskan, dan agaknya sebagai fungsi pertahanan.

Nukleus dari dinoflagelata menunjukkan sejumlah sifat yang berbeda dari kondisi yang biasa di eukariot.
Nukleus dilengkapi dengan pembungkus, sebagaimana pada sel eukariotik, tetapi dalam mikrograph elektron,
kromosom terlihat sebagai struktur yang berbentuk batang yang jelas. Berbeda dengan kondisi yang biasa
pada nuclei eukariotik, kromosom dinoflagetala mengikat nuclear pembungkus. Dinoflagetala nukleus
mempertimbangkan mewakili kondisi primitif diantara organisme eukariotik dan kadang – kadang disebut
dengan mesokaryotik ata dinokaryotic untuk membedakan itu dalam atau dengan kondisi eukaryotik typical
yang lain.

Struktur Sel

Pembagian Pyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknyanya penutup sel (ampiesma) yaitu
yang telanjang (unarmored) dan mempunyai penutup sel (theca). Pada theca terdapat pelat-pelat seperti baja
dengan komponen utama sellulosa. Jumlah dan letak pelat digunakan sebagai dasar dalam pemberian
nama Peridinium.

Mempunyai bintik mata (stigma), berupa kumpulan butir lipid yang mengandung pigmen karetinoid. Tubuh
dinoflagellata primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri, mempunyai dua flagella, satu terletak di
lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut sulcus dan memanjang ke bagian posterior.
Sedangkan flagella yang lain ke arah transversal dan ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) yang
melingkari tubuh atau bentuk spiral pada beberapa belokan. Lekukan tranversal disebut girdle, merupakan
cincin yang simpel dan jika berbentuk spiral disebut annulus. Flagellum transversal menyebabkan pergerakan
rotasi dan pergerakan kedepan, sedangkan flagellum longitudinal mengendalikan air ke arah posterior.

Sel Dinoflagellata terbagai secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka dan hipoteka. Pada Peridinium,
epiteka tersusun atas 2 seri: apical (‘) dan precingular (”). Pada beberpara genus terdapat seri pelat yang
tidak sempurna pada permukaan dorsal dengan 1-3 pelat interkalar anterior (a). Hipoteka tersusun atas 2 seri
transversal: cingular (”’) dan antapikal (””) juga sering terdapat seri yang tidak sempurna yaitu interkalar
posterior.

Ekologi

Mayoritas dari dinoflagelata berasal dari lautan, tetapi ada beberapa ratus spesies yang lain yang berada di
air segar. Dinoflagelata adalah komponen yang penting dari plankton, khususnya pada kondisi hangat.
Sebagai penambahan, beberapa spesies adalah benthic atau terjadi dalam peristiwa simbiotik.

Dinoflagelata memiliki variasi nutrisi yang bear dari range aututropik ke bentuk heterotropik, yang mana
terdapat juga invertebrate parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang lain. Dinoflegelata yang memiliki
system fotosintesisi dan membutuhkan vitamin disebut autotropi dan yang membutuhkan energy disebut
heterotrop.

Pertumbuhan yang cepat dari plankton dinoflagelata dan umumnya berhubungan dengan kondisi local. Walau
bagaimanapun, beberapa pola umum tetap terjadi. Konsentrasi yang tinggi dan sel yang menghasilkan red
tites kadang – kadang diikuti pengkayaan dar air dengan adanya upwelling atau runoff. Asekuen yang khas
untuk red tide.

1. Perkecambahan systys (hypozigot) pada dasar inokulasi sel kedalam air


2. Populasi dari peningkatan sel dengan reproduksi aseksual
3. Akumulasi sel dekat permukaan sebagai hasil dari phototaxis positif.
4. Konsebtrasi sel mungkin terjadi sebagai hasil dari pergerakan air (dihasilkan oleh onshore
wind, tide, dll)
5. Reproduksi seksual terjadi dan zigot menjadi cysts, menjaga cadangan pada fase dorman
pada dasarnya
Tabel Racun Dinoflagelata

Efek Pada Manusia Principal Genus Principal Toxin


Paralytic shelfish poisoning Alexandrium (=protogonyalax) Saxitoxin

Ptychodiscus

Brevetoxin

Neuoritic shelfish poisoning Gambierdiscus Ciguatoxin dan maitititoxin

Diarhetic shelfish poisoning Okadaic acid

Red tide kadang – kadang bermula dari estuaris dan keudian berkembang ke pesisir pantai. Dampak dari red
tide pada komunitas lautan bergantung pada spesies tersebut. Oksigen mulai dihabiskan oleh proses
respirasi dari dinoflagelata pada saat malam dan dengan dekomposisi sel ketika massa perkembangan
berakhir. Beberapa efek mungkin akan dihasilkan ketika tumpuan spesies mengandung racun terkumpul.

Hanya sedikit dinoflagelata (diperkirakan 20 spesies) adalah racun. Biasanya masing – masing spesies
membentuk campuran racun yang berbeda. Racun ang utama adalah saxitoxin dan itu dihasilkan oleh
Alexandrium, brevetoxin dihasilkan oleh Ptychodiscus, dan ciguatoxin dihasilkan oleh Gambierdiscus.
Keracunan manusia biasanya terjadi setelah memakan ikan atau moluska yang mengakumulasi racun yang
dinamakan dinoflagelata.

Ciri – Ciri Classis

Classis : Diniphyceae (Alga yang berputar)

Desmophyceae

1. Tempat Hidup
Di air tawar dan ada juga yang hidup di air laut.
1. Susunan Tubuh :
Berbentuk sel tunggal, contoh : Peridinium dan Ceratium
Berbentuk filamen yang bercabang, contoh : Dinotrix dan Dinoclanium

Susunan sel: Anggota phyrrophyta banyak yang ditemukan tanpa adanya dinding sel. Sedangkan anggota
yang memiliki dinding sel terdiri dari selulosa dan lempeng – lempeng. Contoh : Glenodinium dan Peridinium.
Terdapat lekukan pada tubuh selnya

Isi sel : terdapat inti berbentuk tunggal

Terdapat butir – butir kromatin yang berupa untaian (hal ini merupakan cii khas dari benda).

Pigmen : Klorofil a

Beta karoten

Xanthofil : Berupa Peridinin, Dinoxantin, Diadonoxanthin dan neodinoxanthin

1. Cadangan Makanan
Berupa tepung dan minyak
1. Alat Gerak
Berupa flagel, sebanyak 2 buah, satu buah melingkar sedangkan satu bagian lainnya berada di posterio. Ada
juga flagel yang terletak di bagian lateral. Bila flagel yang melingkar bergerak, maka sel akan berputar dan
bila flagel bagisn posterior yang bergerak maka sel akan maju.
1. Perkembangbiakan
Secara Vegetatif : Dengan pembelahan biner, yaitu pembelahan sel dengan sel anak mendapatkan sebagian
dari sel induk (sel anak yang membentuk dinding baru). Contoh : Ceratium dan Peridinium

Gambar Perkembangbiakan dan Siklus Hidup Dinoflagelata

1. Peranan
Sebagai zooplankton pada kehidupan air
Genus Peridinium

Peridinium adalah dinoflagellate dengan tebal, berlapis baja lempeng yang sering lobed dan dihiasi. Sutures
yang cukup jelas terlihat dan cingulum adalah hampir di sel median. Sel mungkin untuk umumnya bulat
lonjong berbentuk atau merata, dengan sirip belakang permukaan yang cembung cekung dan suatu
permukaan perut. Beberapa spesies (seperti Peridinium limbatum) mempunyai keberanian. Genus memiliki
lebih dari 30 spesies, yang sebagian besar adalah photosynthetic.

Sebagian besar peneliti setuju bahwa Peridinium harus dipisahkan menjadi dua Genera. Kelompok pertama
akan mencakup sel besar (sebanyak 65 μm dalam diameter) dengan tiga intercalary piring. Kelompok kedua
akan sangat kecil sel yang kurang dari setengah ukuran, dengan hanya dua intercalary piring.

Peridinium adalah wakil dari thecate dinoflagellates piring yang tebal dari dinding sangat kentara dan
dipisahkan oleh sutures. The zones of sutures are referred to as striated girdle bands. Sutures dari wilayah
yang disebut sebagai Striated sabuk band.

Peridinium besar adalah genus kecil menengah untuk ukuran dinoflagellates, beberapa tetapi tidak semua
yang photosynthetic. Nonphotosynthetic adalah spesies phagotrophic atau osmotrophic.

Species occur in freshwater and marine planktonic habitats worldwide. Jenis terjadi di air tawar dan laut
planktonic habitat di seluruh dunia. At least a few photosynthetic species may form significant blooms (“red
tides”). Some of these blooms are associated with nuisance odors and fish kills, although the most
devastating “red tide” dinoflagellates belong to other genera. Sekurang-kurangnya beberapa jenis
photosynthetic dapat membentuk signifikan mekar ( “merah arus”). Beberapa mekar ini adalah terkait dengan
gangguan odors ikan dan membunuh, meskipun yang paling merugikan “merah pasang” dinoflagellates milik
Genera lain.

Photosynthetic species in the genus Peridinium , and species in closely-related genera that are still treated as
species of Peridinium by many workers, are frequently used as experimental organisms in cell biology
research, especially in the areas of nuclear structure and function, circadian rhythms, and endosymbiosis.
Photosynthetic spesies dalam genus Peridinium, dan jenis-terkait erat dalam Genera yang masih dirawat
sebagai jenis Peridinium oleh banyak pekerja, yang sering digunakan sebagai percobaan organisme dalam
penelitian biologi sel, khususnya dalam bidang nuklir struktur dan fungsi, circadian rhythms, dan
endosymbiosis.

Struktural yang unik dan molekul fitur Peridinium dan keluarga telah diminta banyak spekulasi mengenai
sejarah dari dinoflagellates evolusioner. Tidak lama lalu, kelompok ini dipercaya termasuk orang-orang yang
paling kuno yang masih ada eukaryotic lineages. Bukti saat menyarankan Namun, yang dinoflagellates adalah
berasal grup, paling erat kaitannya dengan ciliates dan apicomplexan sporozoans.
Gambar Contoh Genus Anggota Dinoflagelata: Peridinium sp

Fenomena dan Problem

Dinoflagellata dalam jumlah yang kecil sebagai penyusun komunitas plankton laut, tetapi lebih melimpah di
perairan tawar. Fenonema menarik yang dihasilkan oleh Pyrrophyta adalah
kemampuan bioluminescence (emisi cahaya oleh organisme), seperti yang dihasilkan oleh Noctiluca,
Gonyaulax, Pyrrocystis, Pyrodinium danPeridinium sehingga menyebabkan laut tampak bercahaya pada
malam hari.

Fenomena lainnya adalah pasang merah (red tide) yaitu blooming Pyrrophyta dengan 1- 20 juta sel per liter.
Red tide dapat menyebabkan:

1. Kematian ikan dan invertebrata, jika yang blooming adalah Ptychodiscus brevis,
Prorocentrum dan Gymnodinium breve

2. Kematian invertebrata jika yang blooming adalah Gonyaulax, Ceratium danCochlodinium

3. Kematian organisme laut, yang lebih dikenal sebagai paralytic shellfish poisoning, jika yang blooming
adalah Gonyaulax.

Species yang hidup di air laut dari genus Gymnodinium dan Gonyaulax menyebabkan pasang merah ( “red
tide“) terutama di daerah pantai New England, Florida, California dan Eropa yang menyebabkan paralitic
shellfish poisoning (PSP). Di bawah kondisi lingkungan yang ideal dan didukung adanya substansi
pertumbuhan menyebabkan populasi species tertentu bertambah jumlahnya. Riegel (1949) menggambarkan
bahwared tide di Monterey Bay, California kepadatan Gonyaulax mencapai 20 sampai 40 juta organisme per
cm3. Namun demikian red tide tidak selalu merah, ada kemungkinan berwarna kuning atau coklat.
Konsentrasi substansi metabolic toxic tertentu(saxitoxin) dengan level yang tinggi menyebabkan kehidupan
organisme di laut akan terbunuh. Pada tahun 1972 red tide yang terjadi di pantai New England dan Florida,
jutaan burung, ikan dan hewan lainnya telah terbunuh dan mendatangkan malapetaka bagi industri kerang-
kerangan karena larangan memakan remis besar (clam and cysters).

Gymnodinium merupakan contoh Dinoflagellata yang tubuhnya tidak tersusun oleh pelat-pelat. Banyak
dijumpai hidup di air tawar dan air laut, merupakan dinoflagellata yang cingulumnya terletak di tengah-tengah
dan melingkari sel dengan sempurna dan berakhir pada permukaan ventral.

Ceratium hidup di air laut ataupun air tawar, mempunyai tiga prosesus dinding sehingga berbentuk seperti
terompet, yang satu pada akhir tubuh, sedang yang dua ditempat tubuh lain yang tidak digunakan untuk
berlabuh. Histiophysis mempunyai bentuk seperti kendi dan Ornithocercus mempunyai bentuk seperti layar
atau sayap.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 20.57

Kamis, 12 November 2009


PROTISTA
PERANAN PROTISTA

Beberapa penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa
parasit. Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat menguntungkan,antara lain sebagai
berikut:

1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai
makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk
endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan
membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
5. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat
organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).
7. Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa yang merugikan, antara lain:

1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus
dan diare.
2. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah
dari Entamoeba histolytica.
3. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi,
tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
4. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau
trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari
jenis Glossina tachionides.
5. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit
di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
6. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur
pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina
morsitans dan Glossina palpalis.
7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.

8. Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
9. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
10. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
11. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
12. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N,
Ca.
13. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
14. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan
(sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-
biotik, pasta gigi).
15. Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi
bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 16.13

Kamis, 03 Desember 2009


FILARIASIS-KAKI GAJAH

Berikut ini Gambar atau Skema Penularan Filariasis


FILARIASIS

Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan
oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain
sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas
hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak
1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan
jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria
rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang
mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas
penyakit ini sampai tuntas

WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a
Public Health problem by The Year 2020 (. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan missal dengan
DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik
yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan
melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten
percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga
spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular : Di Indonesia
hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes &
Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah.

Cara Penularan :
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif
yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil (
mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang
mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan
dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Culex quinquefasciatus breeds in polluted water bodies such as cesspits, drains, septic tanks, unused
wells, storm water canals etc

Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama 3 ? 5 hari, Demam dapat hilang bila
istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang saluran
kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah
ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa
pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Diagnosis
Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis ; yaitu bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan
gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu
setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan
mikrofilaria. Pencegahan ; adalah dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector (
mengurangi kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup
ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles
kulit dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk ; dengan membersihkan tanaman air
pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan
genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ; membersihkan semak-semak disekitar rumah.

Pengobatan :
secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC)
dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5 ? 10 tahun, untuk mencegah reaksi samping seperti
demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol
400 mg albenzol (1 tablet ) ; pengobatan missal dihentikan apabila Mf rate sudah mencapai < 1 % ; secara
individual / selektif; dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat
tergantung dari keadaan kasus.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 14.34 0 komentar

Label: FILARIASIS-KAKI GAJAH

Rabu, 25 November 2009


CESTODA ( CACING PITA )
Cestoda (cacing pita)

taenia_pisiformis
Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita.
Tubuh Cestoda
Tubuhnya dilapisi kutikula
Tubuh terdiri dari bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid.

Pada skoleks terdapat alat pengisap.


Skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum)
Rostellum berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.
Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.
Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).
Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.dan mempunyai rumah tangga sendiri ( metameri)
Proglotid yang dibuahi ( yang matang ) terdapat di bagian posterior / paling bawah tubuh cacing.
Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan tubuhnya secara osmosis
Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya.
Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut.
Scolex hanya untuk menancapkan tubuhnya di usus halus
Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna.
Daging hewan hospes ( inang perantara ) yang mengandung Cysticercus
Inang pernatara Cestoda adalah hewan ternak misalnya
Sapi yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia saginata yang ada pada ototnya
Babi yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia solium yang ada pada ototnya.
di Kedua ternak itu Cacing pita hanya sementara terjadi cyclus ditubuhnya hingga membentuk Cysticercus
Jadi tidak dijumpai dala bentuk Dewasa ( yang dewasa di tubuh manusia)
di Ternak berurutan cyclusnya : Telur - Oncosfer - Hexacant - Cysticercus ( T-O-H-C),
T-O-H-ada di Ususnya dan C(cysticercus) meninggalkan usus ke otao(daging)
Agar kita tidak kena Taeniasis ini dimasak yang matang dagingnya, dan manusia yang kena Taeniasis jangan
buang air besar ke lingkungan , karena Faecesnya yang ada telurnya sangat kuat di lingkungan yang mungkin
di rumput akan dimakan sam ternak tersebut . OK

Ciri-ciri Pendukung

Cacing pita (Cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, p

Panjang antara 2 - 3m

Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap.


Setiap segmen yang menyusun strobila /Proglotid mengandung alat
perkembangbiakan.

Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen


(proglotid) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan
tanpa alat pencernaan. Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran
yang berakhir dengan sel api. Sistem saraf sama seperti Planaria dan
cacing hati, tetapi kurang berkembang.

Contoh Cestoda yaitu:

a) Taenia saginata (dalam usus manusia)


b) Taenia solium (dalam usus manusia)
c) Choanotaenia infudibulum (dalam usus ayam)
d) Echinococcus granulosus (dalam usus anjing)
e) Dipylidium latum (menyerang manusia melalui inang protozoa)
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 03.19 0 komentar

Label: CESTODA ( CACING PITA )

Rabu, 25 November 2009


TURBELARIA (CACING GETAR)
CACING GETAR
Contoh Planaria

Cacing pipih ini merupakan hewan Triploblastik yang tidak mempunyai


rongga tubuh (acoelomata).
Hidup biasanya di air tawar, air laut dan tanah lembab.
Platyhelminthes ini memiliki tubuh pipih, lunak dan epidermis bersilia.

Cacing ini mempunyai lapisan kutikula dan silia (rambut getar).


Cacing pipih belum mempunyai sistem peredaran darah dan sistem pernafasan.
Sedangkan sistem pencernaannya tidak sempurna, tanpa anus.

Planaria mempunyai sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, faring,


usus (intestine) yang bercabang 3 yakni satu cabang ke arah anterior
dan 2 cabang lagi ke bagian samping tubuh.
Percabangan ini berfungsi untuk peredaran bahan makanan dan memperluas bidang penguapan.
Planaria tidak memiliki anus pada saluran pencernaan makanan
sehingga buangan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut.
Perhatikan gambar susunan saluran pencernaan Planaria berikut ini.

Gambar Susunan saluran pencernaan Planaria


Sistem ekskresi pada cacing pipih terdiri atas dua saluran eksresi
yang memanjang bermuara ke pori-pori yang letaknya berderet-deret
pada bagian dorsal (punggung).
Kedua saluran eksresi tersebut bercabang-cabang dan
berakhir pada sel-sel api (flame cell).
Perhatikan gambar sistem eksresi dan sel api Planaria di bawah ini.

Gambar a.Susunan saluran eksresi pada Planaria


b. Sel api (flame cell)

Sistem saraf berupa tangga tali yang terdiri dari sepasang ganglion otak
di bagian anterior tubuh.
Kedua ganglia ini dihubungkan oleh serabut-serabut saraf melintang
dan dari masing-masing ganglion membentuk tangga tali saraf yang
memanjang ke arah posterior.
Kedua tali saraf ini bercabang-cabang ke seluruh tubuh.
Perhatikan gambar sistem saraf Planaria berikut!
Reproduksi pada cacing pipih seperti Planaria dapat secara aseksual
dan secara seksual.
Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni
memutuskan bagian tubuh.
Sedangkan reproduksi seksual (generatif) dengan peleburan
dua sel kelamin pada hewan yang bersifat hemafrodit.
Sistem reproduksi seksual pada Planaria terdiri
atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum,
kelenjar kuning telur.
Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis.
Perhatikan gambar sistem reproduksi Planaria.

Gambar Sistem reproduksi Planaria

Selanjutnya perhatikan gambar reproduksi aseksual


Planaria di bawah ini!

Gambar Reproduksi aseksual Planaria

A. Terpotong secara alami


B. Dibelah dua
C. Dibelah tiga
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 04.11
Senin, 23 November 2009
PORIFERA
Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan
multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti
busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur dan fungsi tubuh

struktur tubuh-porifera

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang
bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang
disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah
sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan
ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan
melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel
yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan
makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam
tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat
porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera
hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat
berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang
bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan
pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang
musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan
regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan
sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu
yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Klasifikasi porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau
Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae).
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo =
kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam
seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi
tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 –
1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
Demospongiae

Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari
serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga
untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan
diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe
Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air
tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air
tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons)
memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk
seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang
memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat
gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari
kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.09

Senin, 23 November 2009


COELENTERATA
Karang yang ada di pantai tebentuk dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata.Coelenterata (dalam
bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut
berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani,
cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada
tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk
jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada
yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea.Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa
medusa atau polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan”
(tentakel).Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang.
Struktur dan fungsi tubuh
Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm
(epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang
endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau
gastrosol.Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol
akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol
disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel
gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel
gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya
secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara
difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi
mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan
epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh
tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan
makanan dan mengeluarkan sisa makanan
karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan
makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau
knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
Cara hidup
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Mangsa
menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.Habitat Coelenterata
seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau
berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk
bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan
pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh
di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh
Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip
yang membentuk gamet adalah hydra.
Klasifikasi
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu
Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
Hydrozoa

Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro


= air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus
hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa
dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa
dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40
cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa
secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni
seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih
besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi
secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.Koral
hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan
dan membantu pembentukan rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan
makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat
kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau
karang).
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia

terumbu-karang

Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk
ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan
ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari
Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi
manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek
wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.10

Senin, 23 November 2009


PLATYHELMINTES
Platyhelminthes (dalam bahasa yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang struktur
tubuhnya sedah lebih maju dibandingkan porifera dan Coelenterata.Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), yaitu
ekstoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Platyhelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh


Platyhelminthes memiliki ukuran tubuh beragam, dari yang berukuran hampir microskopis hingga yang panjangnya 20 cm.Tubuh
Platyhelminthes simetris bilateral dengan bentuk pipih.Diantara hewan simetris bilateral, Platyhelminthes memiliki tubuh yang paling
sederhana.

Struktur dan fungsi tubuh


Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga disebut hewan aselomata.Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan
usus (tanpa anus).Usus bercabang-cabang ke seluruh tubuhnya.Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah
(sirkulasi).Platyhelminthes juga tidak memiliki sistem respirasi dan eksresi.Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel
tubuhnya.Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih.Sistem eksresi pada kelompok Platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga
kadar air dalam tubuh.Kelompok Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali.Sistem saraf tangga taki terdiri dari sepasang
simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga.Organ reproduksi
jantan (testis) dan organ betina (Ovarium)
Platyhelminthes terdapat dalam satu individu sehingga disebut hewan hemafrodit.Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh.
Cara hidup dan habitat
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit.Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil
atau zat organik lainnya seperti sisa organisme.Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya.Habitat
Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembap.Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam
tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia.
Reproduksi
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual.Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.Fertilisasi ovum
oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal).Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan lain.Reproduksi aseksual tidak
dilakukan oleh semua Platyhelminthes.Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah
diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.
Klasifikasi
Jenis Platyhelminthes dikelompokan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing rambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda
(caing pita).
Turbellaria (cacing rambut getar)

platyhelm_turbellaria_dugesia

Turbellaria memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran 15 – 18 mm.Silia digunakan untuk bergerak.Pergerakan juga dapat
menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang.Pada kalas ini akan dibahas mengenai ciri salah satu contoh Turbellaria, yaitu
Dugesia.
Bagian anterior tubuh Dugesia berbentuk segitiga dan memiliki sistem indera berupa sepasang bintik mata serta celah yang disebut
aurikel.Bintik mata untuk membedakan keadaan gelap dan terang, sedangkan aurikel berfungsi sebagai indera pembau saat Dugesia
mencari makanannya.
Permukaan tubuh bagian ventral Dugesia memiliki silia yang berfungsi untuk pergerakan.Pada bagian tengah tubuhnya terdapat
mulut.Melalui mulut, faring dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus.
Sistem eksresi Dugesia terdiri dari saluran bercabang-cabang yang disebut protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan
tubuh bagian dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya.Sel-sel api yang berbentuk seperti bola lampu dan memiliki silia di
dalamnya.Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakkan air dalam sel menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel
api.Dugesia merupakan hewan hemafrodit, namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan hanya oleh satu individu.Fertilisasi dilakukan
secara silang oleh dua individu Dugesia.Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode larva.Sedangkan reproduksi
aseksual adalah dengan membelah dirinya dan setiap belahan tubuh akan menjadi individu baru yang dikarenakan oleh daya
regenerasinya yang sangat tinggi.
Trematoda (cacing isap)

platyhelm_trematoda_clonorchis
Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior
tubuhnya.kegunaan alat isap adalah untuk menempel pada tubuh inangnya.Pasa saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa
jaringan atau cairan tubuh inangnya.Dengan demikian, Trematoda merupakan hewan parasit.
Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.Trematoda berlindung di
dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula dan permukaan tubuhnya tidak memiliki silia.Salah satu
contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).Cacing hati memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan sedikitnya
dua jenis inang, yaitu inang utama dan inang sebagai perantara.Daur hidup cacing hati terdiri dari fase seksual dan aseksual.Fase
seksual terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam tubuh inang utama.Fase aseksual dengan membelah diri terjadi saat larva
berada di dalam tubuh inang perantara.
Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia antara lain sebagai berikut :
- Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina )
cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.Inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
- Schistosoma japonicum
Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah pad saluran pencernaan manusia.Manusia merupakan inang utamanya, namun hewan juga
dapat terinfeksi seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.Inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.Cacing ini
menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun, dan pembengkakan hati.
- Paragonimus westermani
Cacing ini hidup dalam paru-paru manusia.Inang perantaranya adalah udang air tawar.
Cestoda (cacing pita)

taenia_pisiformis

Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita.Tubuh Cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari
bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid.Pada skoleks terdapat alat pengisap.Skoleks pada jenis
Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum) yang berfungsi untuk melekat pada organ tubuh
inangnya.Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.
Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi
sendiri.Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh cacing.Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh
inang utama bersama dengan tinja.
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya.Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan
tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan pencernaan (usus).Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan
yang dimasak tidak sempurna.Inang pernatara Cestoda adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada taenia solium.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.14

Senin, 23 November 2009


NEMATHELMINTES
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig
karan tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum
memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh
sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Nemathelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.Individu
betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang
dengan ujung-ujung yang meruncing.
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.Kutikula ini lebih kuat pada cacing
parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim
pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut
terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes
memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom.
Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan
tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
Cara hidup dan habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.Nemathelminthes yang hidup
bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya.
Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.Nemathelminthes parasit hidup
dalam inangnya.
Reproduksi
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu
organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur
hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut akan
dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
ascaris2

Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.Ascaris lumbricoides
merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit.Ascaris lumbricoides
hanya berkembang biak secara seksual.Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang
menyembul dari anus disebut spikula.Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan
memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi
pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat
hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior
melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin
berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki
vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
enterobius-vermicularis

Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di
dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup
mengganggu.Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan
makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini
bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus
dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

Wuchereria bancrofti (cacing rambut)


Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini
menyebabkan penyakit kaki gajah ( elefantiasis ), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena
akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang
terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.17


Senin, 23 November 2009
ANNELIDA
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh
bersegmen.
Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah
memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya
paling sederhana.

Ciri tubuh
Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing
tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
Struktur dan fungsi tubuh
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya
terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen
dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan
kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan
anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya
mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada
anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia (
tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia
dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ
ekskresi tiap segmen tubuhnya.
Cara hidup dan habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada
vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada
yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat
liang sendiri.
Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang
bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu
dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
Klasifikasi
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut
sedikit), dan Hirudinea.
Polychaeta

polychaeta

Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut
banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor
palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada
setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus
sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang
disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang
bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice
oele(cacing wawo).
Oligochaeta

cacing-tanah

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut
sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh
Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah
Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah
raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan
cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat
lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi
hewan ternak.
Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta
pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan
posterior yang meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian
besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup
dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan
hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya
tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah
yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.19

Senin, 23 November 2009


MOLLUSCA
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik
selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter
dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m
seperti cum-cumi raksasa.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau
menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar
organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang
ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca
bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang
melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula
yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut
radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan
insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga
mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia
yang berperan sebagai ginjal.
Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu
lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi
larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki,
dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Gastropoda

gastropoda

Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan
perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot
(Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda
bergerak lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel
panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek
berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan
Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada
mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).

Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan
digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan
membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau
perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang
pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk
membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun
dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya
masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing
tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya
terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom,
dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata
(dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring
makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri
dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion
pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada
masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot
yang kemudian akan menjadi larva.
Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala,
podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia
officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan
merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan
pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki
organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam
yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap
mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi
hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua
(dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
Peran mollusca bagi manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.Peran mollusca yang
menguntungkan adalah sebagai berikut :
-Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau
(Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
-Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
-Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
-Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari
tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.22


inggu, 22 November 2009
ECHINODERMATA
• Dalam ekosistem berkedudukan sebagai hewan pemakan bangkai.
• Semua jenisnya hidup di lautan.
• Dewasa  simetri tubuhnya radial, larva  simetri tubuhnya bilateral.
• Pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air  kaki ambulakral
(sistem ambulakral).

• Sistem ambulakral
Air  celah (madreporit) 
saluran batu  saluran cincin 
gelembung yang berotot (ampula).
• Sistem saraf terdiri dari 
CINCIN SARAF.
• Organ pernafasan dan ekskresi 
PAPULA.

DIBAGI MENJADI 5 KELAS :

1 Asteroidea (bintang laut)


Mempunyai lengan sebanyak 5 atau kelipatan 5. Pada lengannya terdapat duri-duri tumpul
dan juga duri-duri berbentuk catut yang disebut PEDISELARIA. misalnya:Asyterias
foberi, Linckia sp., dll.

2 Echinoidea (landak laut)


Berduri panjang dan tajam, misalnya:Diadema
saxatile (landak laut)

3 Ophiuroidea (bintang ular)


Tidak memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya : Ophiolepsis sp.

4 Crinoidea (lilia laut)


Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan.Pemukaan oral
hewan ini menghadap ke atas (berbeda dengan
echinodermata lainnya), misalnya: Ptilocrinus pinnatus.
5 Holothuroidea (tripang/timun laut)
Memiliki daya regenerasi sangat besar, merupakan
echinodermata yang memiliki nilai ekonomi  lezat dimakan,
misalnya: Holothuria atra.

Semua anggota filum ini hidup di air laut, mempunyai kulit


berduri dan simetri radial dan bergerak lamban dengan
bantuan kaki tabung. perluasan dan penciutan dilakukan oleh
gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh
air.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 06.35

Senin, 23 November 2009


ARTHROPODA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku,
atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik
selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran
kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang
beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang
di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat
membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan
eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan
yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks
dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat
tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang
disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari
jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga
hemolimfa.
Cara hidup dan habitat
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai
kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ
reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya
yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
Arachnoidea

laba-laba

Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba
saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi,
ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas
maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida,
Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah
kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar
beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan
(Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu
sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal
atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit),
dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret
yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang
pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung
protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak
pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil
panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya
dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada
kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah
satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu,
atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang
berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap
segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat
dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Chilopoda
kelabang

Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan
sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki
termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan
bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain
seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat
dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan
sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan
menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas
berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang
sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
Malacostraca

lobster

Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang,
lobster, dan kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang
menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa
karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang
bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena,
dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang
mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang
maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada
bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk
berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur
sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di
sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan
terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme
dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral
tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ
kelamin bersifat dioseus.
Insecta

kupukupu

Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk,
lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang
dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu
adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen
juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ
kelaminnya dioseus.
*Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku
(lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan
induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang,
kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda
(sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh
seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa
keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
*Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya
berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut
Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex
rotundus)
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala
(Pediculus humanus)
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan
kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa
latipes)
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah
(Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan
kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
Peran Arthropoda bagi manusia
kepiting

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia
misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
-Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus),
kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
-Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
-Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur,
dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
-Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.27

Senin, 23 November 2009


VERTEBRATE
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari
filum Chordata.

Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


> Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf,
memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
> Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
> Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
> Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata
tergolong invertebrata.Berikut bagan dari subfilum Chordata.
Ciri tubuh
Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala
hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord.Tulang
punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada
vertebrata adalah :
- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
- Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
- Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
- Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
- Rongga tubuh mengandung sistem viseral
- Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa
- Gonad sepasang pada betina dan jantan
Habitat
Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut.
Klasifikasi
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada dan tidak adanya rahang.Vertebrata dengan mulut tidak berahang
dikelompokkan dalam superkelas Agnatha, sedangkan yang memiliki rahang termasuk dalam superkelas Gnathostomata.
Superkelas Agnatha
Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta tidak memiliki rahang.Contoh di kelas ini adalah
Cephalospidomorphi (lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish).
Lamprey hidup diperairan tawar dan laut.Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh
ikan dan menghisap darahnya.Larvanya memakan partikel di air.Larva lamprey hidup di perairan tawar.
Hagfish hanya hidup di air laut.Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.Mulut hagfish tidak bergigi, namun memiliki tentakel peraba.
Makanannya adalah ikan mati yang kemudian di hisap darahnya dan cacing laut.
Superkelas Gnathostomata
Hewan ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.Hewan ini di golongkan menjadi enam kelas yaitu :
Kelas Chonrichthyes
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa
bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
- mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
- celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
- kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
- adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
- usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
- hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
- fertilisasi terjadi secara internal
- bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur
selama perkembangannya hingga menetas
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera.
Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari
berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna
mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan
berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh.Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.
Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainya adalah :
- mulut terdapat di bagian depan tubuh
- celah insang satu di masing-masing sisi kepala
- sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
- kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
- adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
- sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
- usus panjang dan ramping menggulung
- fertilisasi terjadi di luar
- mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
ikan-gurami

Kelompok ikan ini hidup di laut dan dihampir setiap habitat air tawar.Osteichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (yunani, aktin =
berkas, pteryg = sirip) dan subkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri
panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri.Contoh ikan bersirip duri adalah ikan mas (cyprinus carpio), ikan
cupang (Betta splendens), ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus
bitaeniatus), dan ikan louhan (Cichlasoma sp.).
Sarcopterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot.Sirip ini digunakan untuk berjalan d dasar perairan atau darat.Ikan yang
termasuk kelompok ini adalah ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru (lungfish).Contoh ikan bersirip lobus adalah coelancanth dengan
nama spesies Latimeria chalumnae.Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam.Ikan paru-paru akan naik kepermukaan untuk bernapas.
JIka perairan mengering saat musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur.
Kelas Amphibia

katak hijau

Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
- berkulit licin tidak bersisik
- menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
- fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab
- menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air
dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan
hujan tropis.Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
Anura
Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat.
Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya.Bagi yang jantan memiliki kantong udara di
kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin.Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana
signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan kodok atau bangkong (bufo sp.)
Urodela
Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa.Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta
memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang.Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat.Hewan yang
tegolong kelompok ini adalah salamander.
Apoda
Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut.Larva sesilian sangat
menyerupai sesilian dewasa.Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah.
Kelas reptilia

buaya

Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin).Sisik berfungsi mencegah
kekeringan.Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :
- anggota tubuh berjari lima
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang tiga tau empat
- menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
- fertilisasi secara internal
- menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang
Reptil hidup hidup di air dan darat.Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria, dan
Crocodilia.Chelonia adalah reptilia yang memiliki cangkang.Cangkang bagian atas disebut karapaks, sedangkan bagian bawahnya
disebut plastron.Cangkang merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai pelindung dari
pemangsanya.Chelonia yang hidup di laut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) yang
memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang.Cangkang chelonia lebih tipis dibandingkan Chelonia darat.Contoh chelonia darat adalah
kura-kura paua (Chelodina novaeguineae).Chelonia termasuk hewan berumur panjang hingga mencapai 200 tahun.
Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik.Reptil yang termasuk golongan ini adalah kadal dan ular.Kadal memiliki
sisik yang licin dan berbentuk membulat.tubuhnya kebanyakan berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.Contoh hewan kadal
bertubuh kecil misalnya, kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus paltyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela
jubata), hingga kadal yang bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis).
Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang serta memiliki sisik.Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga
memungkinkan menelan mangsa yang lebih daripada tubuhnya.Gigi di mulut ular memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk
memegang mangsanya agar tidak mudah lepas.Ular berbisa memiliki sepasang gigi berlubang dan tajam untuk menyuntikkan bisa ke
mangsanya.Lidahnya dapat dijulurkan untuk mengipas bau ke arah organ penciumannya.Ular memiliki kepekaan terhadap getaran yang
berperan untuk mencari mangsanya.Ular tertentu memiliki kepekaan terhadap suhu mangsanya.Sebagian jenis ulat bersifat ovovivipar,
yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.Contohnya adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan ular
sanca (Phyton sp.).
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu
persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot.Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian
berselaput untuk berenang.Lubang hidung terletak di ujung moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam
air.jantungnya beruang empat namun memiliki pori di antara bilik kiri dan kanan.Contoh spesies buaya adalah buaya muara ( Crocodylus
porosus ).
Kelas Aves
burung-pipit

Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin.Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang.selain bulu, ciri-ciri lainnya
pada burung adalah :
- berparuh dari bahan keratin
- tidak bergigi
- struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangnya kuat namun ringan
- memiliki empedal untuk menghacurkan makanan
- lambung berotot besar
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang empat
- memiliki kantung udara
- indera penglihatan sangat tajam
- fertilisasi terjadi secara internal
- bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar
- mengerami telurnya dan merawat anaknya
Aves hidup di darat.Kelompok ini dibedakan menjadi dua berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu karinata dan ratita.
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina).Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar.Otot dada
memberikan kekuatan terbang.Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang,
otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo
passeriformes atau burung bertengger.Brung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.Contoh burung ini
adalah burng layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan
berbagai burung pengicau.Burung layang-layang adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.
Ayam (gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata.
burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya.Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata.Burung unta
(Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu (Dromaius novaehollandiae) adalah contoh burung ratita.
Kelas mammalia

kangguru

kelompok mammalia semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di
daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.Selain memiliki kelenjar susu, Mammalia
juga berambut serta memiliki tiga tulang telinga tengah.Ketiga ciri ini tidak dimiliki oleh vertebrata lainnya.Pada paus dan lumba-lumba,
rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya.Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.Rambut
mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba
antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi
dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah
berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia adalah :
- geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
- rahang bawah tersusun dari satu tulang
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang empat
- diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
- otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
- menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan
homeoterm
- fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
- melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di
kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang
merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan.
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil,
yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera
musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu
ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.Mammalia dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu
Mammalia bertelur (prototheria), mammalia berkantung (metatheria), dan mammalia berplasenta (eutheria).
Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar.Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai
sumber makanannya.Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk ini tidak memiliki puting
susu.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Monotremata, contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan echidna.
Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal sehingga masa kehamilannya singkat.Contohnya
kanguru merah, anaknya yang masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi.Anak dalam tahap embrio
tersebut dapat merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium.Di dalam masupium embrio menyusu pada puting
susu dan mengalami perkembangan selanjutunya.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya
adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos cinereus), dan opposum (Pucadelphys andinus).
Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim (uterus).Embrio
memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta.Sebagian besar ordo
dalam mammalia tergolong Mammalia berplasenta.Berikut Ordo-ordo utama Mammalia Eutheria :
- Ordo Insectivora adalah kelompok mammalia pemakan serangga.Tikus mondok dan landak adalah contoh hewan pemakan serangga.
- Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki selaput kulit membentang dari kaki depan, badan, dan kaki
belakang.Struktur sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari.Sebagian besar hewan ini
adalah hewan nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari.Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan buah-
buahan dan vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain yaitu kelelawar vampir menghisap darah mammalia lain
- Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat, misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang
daripada kaki depan.Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat.
- Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari
tengahnya lebih besar daripada jari lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda (Equus
caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang berkuku tiga.
- Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah genap masing-masing kakinya.Hewan ini juga
herbivora.Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa
camelopardalis).
- Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki
belakang.Ekor besar dan pipih horizontal yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh
besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung atau dugong (Dugong dugong).
- Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera
(Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan
tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading.
- Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak
berambut dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera
musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.
- Ordo Cornivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan
mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing
(Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing laut (Caniformia pinniped).
- Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar
sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit.
- Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang
baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.), orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi
(homo sapiens) digolongkan dalam primata.
Peran Vertebrata bagi manusia
Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :
- Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi
- Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol
- Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia
- Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci atau burung.
Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 02.29

Minggu, 22 November 2009


DAUR BIOGEOKIMIA
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.

Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-
unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan
siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan
siklus karbon.

1. Siklus Nitrogen (N2)


Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat
ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan
beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen
dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan
ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar
tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob
danClostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga
mampu menambat nitrogen.

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk


amonia. Amonia diperoleh dari hasil
penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.
Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit,
yaituNitrosomonas dan Nitrosococcussehingga
menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri
denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia
kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen
yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini
siklus nitrogen akan berulang dalam
ekosistem. Lihat Gambar.

Gbr. Siklus Nitrogen di Alam

2. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).

Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis
dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan
fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah
dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini
berulang terus menerus. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Fosfor di Alam

3. Siklus Karbon dan Oksigen


Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal
dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.

Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis danmenghasilkan


oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.

Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam
tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02
di udara.

Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion
bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri
mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam

Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 06.41

Minggu, 22 November 2009


PROTOZOA
PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS Þ BERDASAR ALAT GERAK

Rhizopoda (Sarcodina),
alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
• Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
• Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba
(bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
• Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam
mulut radang gusi (Gingivitis)
• Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
• Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut
digunakan untuk bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora), alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk).


Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
• Golongan phytonagellata Euglena viridis (makhluk hidup peralihah
antara protozoa dengan ganggang)
- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang)
- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya
bila terkena rangsangan mekanik)
• Golongan Zooflagellata, contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.Menyebabkan
penyakit tidur
di Afrika dengan vektor (pembawa)lalat Tsetse (Glossina sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak
- Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
- Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
- Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan

Ciliata (Ciliophora),
alat gerak berupa silia (rambut getar)
• Paramaecium caudatum  disebut binatang sandal,
yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil
yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis
(osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti  Makronukleus dan Mikronukleus (inti
reproduktif).
Cara reproduksi, aseksual  membelah diri, seksual  konyugasi.
• Balantidium coli  menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa,

adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak

Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan


tubuhnya.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara
generatif (seksual) disebut Sporogoni.

Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia  Toxopinsma


dan Plasmodium.

Jenis-jenisnya antara lain:


- Plasmodiumfalciparum  malaria tropika  sporulasi tiap hari
- Plasmodium vivax  malaria tertiana  sporulasi tiap hari ke-3
(48 jam)
- Plasmodium malariae  malaria knartana  sporulasi tiap hari
ke-4 (72 jam)
- Plasmodiumovale  malaria ovale

Siklus hidup Plasmodium


mengalami metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi
vegetatif Þ
skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles sp.
(reproduksi generatif Þ sporogoni). secara lengkap sebagai berikut:

Sporozoit  Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) 


 Tropozoid  Merozoit (memakan eritrosit  Eritrositer)  Eritrosit Pecah
(peristiwanya  Sporula
si)  Gametosit  Terhisap Nyamuk  Zygot Ookinet  Oosis  Sporozeit.
Pemberantasan malaria dapat dilakulcan dengan cara :

1. Menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp.


2. Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan larvasida
3. Pengobatan penderita secara teratur
4.
5. dengan anti malaria  chloroquin, fansidar, dll
Diposkan oleh ISHARMANTO - BIOLOGI . di 06.21

Anda mungkin juga menyukai