Oleh :
Dosen Pembimbing :
2. Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan
makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri
serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian Nama
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi.
Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan
sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya
nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu
daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam
pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan
spesies)
1. Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum).
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil.
3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkanNama spesies harus
ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya).
4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies,
melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah spesies.
6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya
jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
II.1.7 Tingkatan Klasifikasi
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok
besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil
lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan
hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson.
Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of
Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Tingkat takson sangat penting karena tanpa adanya tingkat-tingkat takson maka
faedah dari sistem klasifikasi tidak dapat dihasilkan. Takson dinyatakan sebagai unit
taksonomi tingkat yang manapun. Bila setiap bagian yang lebih kecil pada takson itu
disebut dengan istilah yang sama dan diberi awalan anak (sub), kita dapat memilah 25
takson termasuk yang terkecil yaitu individu. Berikut ini urutan 25 takson tersebut dari
yang paling besar ke yang kecil:
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu
kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Namun ternyata setelah dipelajari lebih lanjut
terdapat jenis makhluk tertentu yang umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Hal ini yang kemudian membuat para ahli taksonomi mengelompokkan
makhluk hidup kedalam 3 kelompok yaitu: protista, plantae dan animalia.
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Monera, protista, Plantae, dan Animalia.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini
berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan
makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi
kingdom Eubacteria dan Archaebacteria, sehingga melahirkan sistem baru yang dikenal
sistem klasifikasi 6 kingdom. Adapun sistem klasifikasi berdasarkan atas pembagian
kingdom secara garis besar dibedakan atas beberapa sistem, yaitu :
1. Sistem dua kingdom : Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan
2. Sistem tiga kingdom : Protista, plantae, dan animalia
3. Sistem empat kingdom : Monera, protista, plantae, dan animalia
4. Sistem lima kingdom : Monera, protista, fungi, plantae, animalia
5. Sistem enam kingdom : Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae dan
animalia
Kingdom Plantae
Kingdom tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari
bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Ganggang,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan.
Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam
kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.
Kingdom Animalia
Kingdom hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing
(Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda),
hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan
bertulang belakang (Chordata).
Makhluk hidup bersel satu tersebut dibagi menjadi 2 filum, filum pertama ialah
filum Protozoa yaitu untuk menyebutkan makhluk bersel satu yang dapat bergerak, filum
yang kedua adalah Thallophyta atau Protophyta yaitu filum yang menyatakan makhluk
hidup bersel satu seperti alga dan bakteri. Kingdom Protista digunakan untuk menyatakan
organisme bersel satu. Kingdom ini memiliki sifat hewan dan tumbuhan sekaligus.
Kingdom Fungi
Kingdom jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan
secara heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi). Jamur dibedakan
karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel
tumbuhan melainkan dari bahan kitin. Jamur mendapatkan makanan dari makhluk
hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telah
mati (Saprofit).
Kingdom Plantae
Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya
sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.
Kingdom Animalia
Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara
heterotrof dengan cara memakan organisme lain.
Sayangnya, sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang
termasuk ke dalam makhluk hidup tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun.
Hal tersebut tidak lain karena bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak
memiliki inti sel. Terlepas dari itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan
adanya kemajuan dalam sistem klasifikasi. Organisme bersel satu atau multiseluler
sederhana telah memiliki kingdom tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut
memiliki ciri yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan.
Kingdom Monera
Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga disebut
organisme prokariotik. Contoh dari kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang
biru-hijau.
Kingdom Fungi
Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi
Kingdom Plantae
Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan paku,
dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam kingdom ini.
Kingdom Animalia
Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom
animalia.
Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop
kebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari
bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga
ahli mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.
Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim,
misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di
tempat yang asam.
Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal.
Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air tawar, air laut, daerah lembab, atau
pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan
(Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista hidup di air
karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari
kekeringan.
Kingdom Fungi
Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran
sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara
saprofit atau parasit.
Kingdom Plantae
Kingdom Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk
kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang
tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.
Divisi Tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang paling primtif hal ini karena
tumbuhan tersebut membelah diri dengan membelah diri,tubuh hanya dengan sebuah sel,
protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas sehingga inti belum nampak jelas/nyata,
demikian pula dengan plastidanya. Secara garis besar Schyzophyta dibedakan menjadi 2
kelas yaitu: bakteri (Bacteria/schyzomycetes)dan Ganggang biru,ganggang belah, atau
ganggang lender (Cyanophyceae,Schizophyceace atau Myxophyceae) (Gembong,1981:3)
Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu:
Pseudomonales,
Chlamydobacteriales,
Eubacteriales,
Actinomycetes,
Beggiatoales,
Myxobacteriales dan Spirochaetales.
Lumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar, batang, dan daun.
Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar, batang, dan daun sejati. Bagian
yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-benang halus. Bagian ini
berguna untuk menganbil air dan mineral. Tumbuhan lumut mempunyai klorofil sehingga
berwarna hijau. Lumut biasanya hidup di tempat lembab yang tidak terkena cahaya secara
langsung. Ada juga lumut yang hidup di tempat kering dan juga di air. Lumut
berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.
Perkembangan vegetatif lumut dilakuakan dengan pembentukan spora.
Perkembangan generatif lumut dilakukan dengan pembentukan sel-sel kelamin (gamet).
Tumbuhan lumut dapat dapat disebut sporofit dan gametofit karena dapat menghasilkan
spora dan sel gamet. Apabila spora jatuh di tempat yang lembab, spora akan tumbuh
menjadi benang-benang yang halus dan berkuncup pada beberapa tempat. Benang-benang
itu disebut protonema. Selanjutnya protonema tumbuh menjadi lumut yang bersifat
gametofit. Lumut dewasa membentuk arkegonium dan anteridium. Arkegonium
menghasilkan sel kelamin betina (sel telur), sedangkan anteridium menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoid).
Apabila sel kelamin jantan membuahi sel telur terbentuklah zigot. Zigot tumbuh
menjadi tumbuhan baru yang berupa tangkai dengan kotak spora di ujungnya yang
disebut sporagonium. Sporagonium ini menyatu dengan tubuh tumbuhan lumut induk.
Sporagonium menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat lembab akan tumbuh
menjadi protonema. Demikianlah siklus tersebut terulang kembali seperti di atas.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, tumbuhan lumut debedakan menjadi dua kelas, yaitu
lumut daun (Musci) dan lumut hati (Hepaticea).
Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati
tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan yang terdapat di pegunungan. Contoh lumut
hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia. Adapun klasifikasi lumut hati :
Regnum : Plantae
Division : Hepaticohyta
Classis : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticiopsida sp
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi
sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp.
Thalus dipakai untuk menyatakan jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum
bisa dibedakan bagian-bagiannya) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkat
rendah. Istilah Thallophyta ("tumbuhan talus") dipakai untuk menggolongkan alga
("ganggang") dan lumut kerak. Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut
klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen
tambahan lain yang dominan. Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang
mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk
lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya
melayang – layang didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut
neustonik. Berdasarkan sifatnya ganggang digolongkan menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).
Cara ganggang bereproduksi dengan dua macam, yaitu seksual dan aseksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahansel, fragmentasi, dan pembentukan
zoozpora, sedangkan reproduksi secara aseksual terjadi melalui isogami dan oogami.
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon
atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan
bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan
makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun,
belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun,
bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk
asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut
sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan
macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku
homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora
menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora
menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan
mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku
peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora
pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin contoh : paku ekor kuda.
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang
menghasilkan gemma (tunas).Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun
yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel
kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin
betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga
mengalami pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara
paku homospora dan heterospora. Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok
yaitu :
I. Psilotophyta
Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di
daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun,
pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.
II. Lycophyta
III. Sphenophyta
Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan
subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil
(daun penghasil spora). Contohnya: Adiantum cunatum (paku suplir untuk hiasan),
Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung),
Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).
Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan biji yang bijinya tidak
tertdapat dalam buah., tetapi bijinya terletak di daun buah sehingga bijinya tampak dari
luar. Daun buah adalah daun biasa yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu bentuknya
memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukannya terdapat bakal biji. Karena
bakal bijinya tidak diliputi daun buah, tumbuhan biji terbuka disebut tumbuhan biji
telanjang. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ada beberapa ciri tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae).
1. Akar
Akar kebanyakan berupa sistem perakaran tunggang. Akar ini memiliki jaringan
pengangkut yang terdiri atas sel-sel trakheid. Pada ujung akar terdapat kelompok sel
pemula (inisial) yang membentuk plerome (ke dalam) dan kaliptra (ke luar).
2. Batang
Batang berkayu, berbentuk perdu atau pohon. Pada batang terdapat jaringan
pengangkut xylem dan floem. Batang dan akar berkambium sehingga selalu mengadakan
pertumbuhan sekunder. Batang tumbuhan biji terbuka, ada yang lurus, misalnya pada
pakis haji, serta ada yang bercabang, misalnya pada Ginkgo dan belinjo.
3. Daun
Daun berbentuk jarum (misalnya pada pinus dan cemara), seperti pita bertulang
daun sejajar (misalnya pada pakis haji), atau berdaun lebar dengan tulang daun menyirip
(misalnya pada belinjo). Daun berwarna hijau karena mengandung klorofil yang berguna
dalam fotosintesis, yaitu proses mengubah CO 2 dan H2O menjadi zat gula dan O2 dengan
bantuan energi cahaya.
4. Bunga
5. Biji
Biji tidak terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan organ reproduksi
tumbuhan biji terbuka. Ada dua macam daun buah, yaitu daun buah jantan yang akan
menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan daun buah betina yang akan menghasilkan sel-
sel kelamin betina.
Pada beberapa tumbuhan, misalnya pinus, daun buahnya berkumpul dalam satu
kelompok seperti kerucut. Kumpulan tersebut disebut strobilus atau runjung. Alat
kelamin jantan disebut mikrosporofil yang terdapat pada strobilus jantan. Alat kelamin ini
menghasilakan mikrospora (serbuk sari). Alat kelamin betina disebut megasporofil yang
terdapat pada strobilus betina. Alat ini menghasilkan megaspora.
Strobilus jantan dan betina tidak selalu dalam satu pohon. Ada beberapa tumbuhan
yang strobilus jantan dan betina terdapat pada pohon yang berbeda, misal pada pakis haji.
Tumbuhan seperti ini disebut berumah dua, sedangkan tumbuhan yang strobilus jantan
dan betinanya terdapat dalam satu pohon disebut berumah satu.
Gymnospermae digolongkan menjdai lima kelas sebagai berikut :
2. Cycadinae
Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar menyerupai pohon
palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang, serta berdaun
majemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan uniseksual (berkelamin
tunggal), misalnya pakis haji (Cycas rumphii).
3. Ginkgoinae
Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut dara
cina). Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai
tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena tanaman ini tahan terhadap udara
tercemar. Daun Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan lunak. Tumbuhan
jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan Inggris.
4. Gnetinae
Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi karena memiliki
bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua, serta
berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan kelas Gnetinae adalah belinjo
(Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat tumbuhan Welwitschia mirabilis
yang termasuk anggota kelas Gnetinae.
5. Coniferinae
Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih
dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan ini
tersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini berumah
satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu pinus (Pinus
merkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah dammar (Agathis
alba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies balsamea dapat digunakan sebagian
bahan balsam.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya
tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang
sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan
evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga sejati. Tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Akar
Batang tumbuhan biji tertutup berbentuk pohon, perdu, dan semak. Batang sebagai
pendukung ranting, daun, buah, dan bunga. Pada batang terdapat jaringan pengangkut
berupa xylem dan floem. Pembuluh xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam
mineral dari akar menuju daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi untuk mengangkut
zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan.
Angiospermae kebanyakan mempunyai daun tipis dan lebar, ada yang berbentuk
lurus, sejajar, menjari, dan menyirip. Pada umumya daun berwarna hijau karena
mengandung klorofil.
4. Bunga
Biji terbentuk melalui peristiwa penyerbukan, yaitu melekatnya serbuk sari diatas
kepala putik dan pembuahan yaitu bersatunya sel kelamin jantan dan sel telur. Hasil
pembuahan adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi biji. Biji terlindung oleh
daun. Biji ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua.
a. Gramineae (Poaceae)
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang, batang bulat beruas-ruas dan
berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. Daun
melekat langsung pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir. Beberapa
bulir mrembentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh angin.
Contonya adalah jagung, tebu, padi dan alang-alang.
b. Cyperaceae
Ciri-ciri tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar rimpang,
batang segitiga dan tidak berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan terletak di
pangkal batang. Contohnya: rumput teki.
c. Liliaceae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini
merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi daum
berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk bahan
kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang dimanfaatkan
untuk bumbu masakan.
d. Palmae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang, daun
menyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya: kelapa,
aren, dan salak.
e. Zingiberaceae
T
Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat sebagai
bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.
f. Cannaceae
Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal dan
berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.
g. Orchidaceae
Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun
berubah menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.
h. Pandanaceae
Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak, batang
bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan ini
kadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas tanah.
Contohnya: pandan wangi.
i. Musaceae
Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang
semu, yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batang
aslinya berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak
dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang
Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada saat biji tumbuhan
dikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Biji berkeping dua.
b. Dua daun lembaga terangkat keatas.
c. Tulang daun menjari.
d. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
e. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk danjarang berpelepah.
f. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.
g. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.
h. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari dengan
jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu buah.
Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-
kupu. Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh:
kacang tanah, kacang hijau, dan kacang panjang
b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)
c. Mimmosaceae
Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga berbentuk
bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si
kejut), Leucaena glauca (petai cina).
Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai obat.
Contoh: kembang merak, asam, johar.
e. Labiatae
Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota dan
kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.
f. Convolvulaceae
Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan
bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.
g. Myrtaceae
Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan
jambu biji.
h. Moraceae
Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu
yang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah.
Contoh: nangka dan beringin.
i. Rutaceae (jeruk)
Daunnya mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali, dan jeruk
nipis.
j. Rubiaceae
Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.
l. Bombaceae
Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna menarik.
Contoh: durian.
n. Verbenaceae
Contahnya tanaman jati.
o. Annonaceae
Contahnya srikaya dan sirsak.
p. Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-
timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.
q. Asteraceae
Tumbuhan yang mempunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bunga
tengah dan bunga tepi). Conthnya: bunga matahari dan kenikir.
2) Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh,
sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri
dari kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:
a. Pisces (ikan) yaitu jenis hewan yang hidup di air, bernafas dengan insang, contoh:
ikan louhan.
b. Amphibia, yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan kulit.
Contoh : katak.
c. Reptilia yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan paru- paru,
contoh: komodo.
d. Aves (burung), yaitu hewan yang memiliki bulu, ekor, badan, leher dan kepala,
berkembang biak dengan cara bertelur, contoh: penguin.
e. Mamalia, jenis hewan yang menyusui anaknya. Bernafas dengan paru- paru. Contoh:
kera.
II.2.2 c Kingdom Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau
fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun
sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan
kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup
secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan
diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi,
pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista
tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah, baik yang bersel satu
atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan
yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen
primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista
lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia,
seperti malaria dan tripanosomiasis.
Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan
yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta
yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur lendir dan jamur air
yang menyerupai jamur. Dulu, bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga
kerajaan (Animalia, Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri
dipisah dari protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
·Kingdom Chromista
Pada tahun 2015, sebuah jurnal ilmiah taksonomi dengan judul "A Higher Level
Classification of All Living Organisms" dengan author Michael A. Ruggiero, dkk (salah
satunya juga Cavalier-Smith) melakukan revisi sistem klasifiksi yang melibatkan sekitar
3.000 ahli taksonomi dunia dan berdasarkan konsensus Taxonomic Outline of Bacteria
and Archaea (TOBA) dan the Catalogue of Life menyatakan bahwa archae dan bacteria
dipisah menjadi kingdom yang berbeda.
Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini
dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan
dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua
golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista),
Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan
Archaebacteria.
Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini lebih adalah lebih detail. Lahir
kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi
dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta,
Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom
asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji
melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang
berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom
chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista
lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari
kingdom sebelumnya.
Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin
mengelompokan organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka
makin besar pula tingkat kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat
Peranan bakteri
a. Bakteri fotosintetik Sebagaimana tumbuhan hijau, bakteri fotosintetik
menggunakan energi cahaya matahari untuk mereduksi karbon dioksida
menjadi karbohidrat. Akan tetapi, berlawanan dengan fotosintetis pada
tumbuhan hijau, sumber elektron bakteri bukan air. Bakteri belerang ungu dan
bakteri belerang hijau menggunakan hidrogen sulfida (H2 S) untuk
menyediakan elektron yang diperlukan dalam mensistesis energi. Dalam
proses itu bakteri tersebut menghasilkan unsur belerang.
b. Bakteri fotosintetik mengandung bentuk klorofil khusus yang disebut
bakteriklorofil yang tergabung di dalam membran mesosom. Dengan peralatan
ini, bakteri dapat menjalankan fotosistem I tetapi tidak fotosistem II (yang
menerangkan ketidakmampuannya menggunakan H2O sebagai sumber
elektron). Kebanyakan bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka tidak
tahan terhadap oksigen bebas. Jadi terbatas pada habitat, seperti permukaan
sedimen di dasar kolam.
Di tempat-tempat seperti itu, mereka memanfaatkan energi cahaya apapun
yang melalui ganggang hijau dan tumbuhan air yang tumbuh dalam air di
atasnya. Spektrum absorpsi pada bakteri klorofil sebagian besar terletak di
daerah spektrum infra merah sehingga mereka dapat menangkap energi yang
tak tertangkap oleh alga di atas mereka. Bakteri fotosintetis dapat mengikat
N2 menjadi bentuk senyawa misalnya NH3 dan NO3 .
c. Bakteri kemoautotrop Beberapa bakteri tak berwarna juga mempunyai
kemampuan seperti organisme berklorofil, yaitu mampu membuat karbohidrat
dari bahan mentah anorganik, tetapi mereka tidak menggunakan energi cahaya
untuk melakukan hal itu. Pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat
dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan seperti pada sel-sel tumbuhan. Reaksi
"gelap" yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam sel-sel bakteri
kemoautotrop.
Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan melaksanakan
oksidasi beberapa substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya. Energi
bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan
karbohidrat.
Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H2 S di tempat tinggalnya
(mata air belerang) sehingga menghasilkan energi.
Batang gram positif Genus Clostridium merupakan contoh genus yang
termasuk ke dalam batang gram positif yang terdiri atas bakteri pembentukan
spora yang bersifat anaerobik obligat yang tak tahan hidup bila terkena
oksigen. Beberapa diantaranya mengeluarkan toksin yang kuat.
Spora Clostridium tetani tersebar luas di tanah dan acapkali dapat memasuki
tubuh kita. Luka misalnya karena pecahan gelas, paku atau jarum kotor para
pencandu narkotik memiliki resiko besar terinfeksi bakteri ini karena luka
tersebut dapat menimbulkan keadaan anaerobik yang diperlukan untuk
perkecambahan dan pertumbuhan organisme tersebut. Bila hal ini terjadi maka
dilepaskan toksin protein, zat ini menghalangi sinapsis inhibitorin pada
jaringan saraf tulang punggung (tali spinal) dan otak. Akibatnya
penghambatan yang timbal balik dari pasangan otot antagonis menjadi
terhenti.
Dan korbannya menderita kejang otot yang hebat. Penyakit ini disebut tetanus,
berkat imunisasi yang hampir universal melawan toksin itu maka perubahan
kimiawi toksin menghasilkan toksoid tak berbahaya yang masih
mempertahankan determinan antigen toksin tersebut. Bila digabungkan
dengan suatu vaksin, maka toksoid memberikan imunisasi yang relatif
berumur panjang untuk melawan efek toksinnya.
Bakteri batang gram positif lainnya adalah Clostridium botulinum yang tidak
menginfeksi manusia namun bakteri ini mampu membuat toksin yang
dihasilkan pada saat ia tumbuh perlahan dalam makanan yang sudah rusak
(kadaluwarsa). Sebanyak 1 g saja dari toksin ini termakan bersama buncis atau
jamur yang mentah maka dapat mengakibatkan kematian. Toksin ini
menghalangi pelepasan ACh dari ujung-ujung akson motor. Terlihat si korban
menunjukkan bukti kegiatan dari saraf simpatetik, yaitu pembesaran pupil,
sulit buang air seni dan juga melemahkan otot kerangka. Apabila mengenai
otot antar rusuk maka pernafasan terhenti. Toksin tersebut merupakan suatu
protein dan dengan cepat sekitar 10 menit mengalami denaturasi sehingga
sifat-sifatnya berubah pada suhu 1000 0 C.
Bacillus anthracis menyebabkan antraks, antraks khususnya merupakan suatu
penyakit pada hewan ternak seperti sapi, biri-biri dan kambing. Sebelum
antibiotik diketemukan, angka kematian karena infeksi Bacillus anthracis pada
manusia cukup tinggi. Karena bakteri penyebab penyakit mempunyai dampak
dramatis yang relatif kecil, maka akan mudah untuk mengamati seberapa
banyak bakteri yang menguntungkan.
Bacillius subtilis merupakan bakteri tanah, yang memiliki kegunaan sebagai
sumber basitrasin, yaitu suatu antibiotik. Batang gram-positif dari genus
Lactobacilius juga amat penting dalam proses perubahan susu menjadi keju
dan mentega atau yoghurt. d. Kokus gram positif Banyak organisme dalam
kelompok ini tumbuh dalam koloni-koloni yang khas, Staphylococcus
membentuk paket-paket sel yang pipih. Staphylococcus albus dapat tumbuh di
kulit. Staphylococcus aureus juga sering menghuni kulit, saluran pernafasan
dan saluran pencernaan. Staphylococcus hidup dengan subur dalam makanan,
khususnya produk krim.
Bakteri mengeluarkan toksin dan jika kita mengkonsumsi makanan tersebut
dapat mengakibatkan sakit perut. Cara terbaik mencegah keracunan ini ialah
dengan menyimpan makanan di lemari es dan memastikan penanganannya
tidak dilakukan oleh orang yang mempunyai luka terbuka di tangannya.
toksin yang menyebabken diare yang parah berkisar 10-15 liter/hari sehingga
akan menghilangkan garam-garam elektrolit didalam butuh. Kalau air dan
garam tidak diganti secepatnya, si penderita dapat meninggal setelah beberapa
jam. Sebagaimana penyakit usus lainnya, kolera timbul karena menelan
makanan atau air minum yang dicemari organisme tersebut.
Dua species mikrobakteri ini menyebabkan penyakit pada manusia yang serius
dan kronis, yaitu Tuberkolose dan lepra. Corynebacteria diphtheriae
menyebabkan penyakit difteri, sebagaimana pada tetanus, bahaya pada difteri
bukan karena penyebaran bakteri tersebut ke dalam jaringan di tenggorokan,
melainkan karena toksin yang dihasilkan. Toksin difteri mengeluarkan efek
beracunnya dalam cara yang paling spesifik.
Racun itu mengkatalisis inaktivasi suatu faktor yang penting bagi asam amino
untuk ditambahkan kepada rantai polipeptida yang disintesis pada ribosom.
Toksin difteri adalah suatu protein, gen struktural yang menyandikan untuk
protein itu bukan merupakan milik bakteri tersebut, tetapi suatu bakteriofaga
yang dapat menginfeksi bakteri tersebut dan bergabung dengan genomnya.
Toksin difteri dapat diperoleh dari biakan organisme, perlakuan dengan
formaldehida mengubahnya menjadi toksoid yang tidakmembahayakan.
Imunisasi dengan toksoid difteri biasanya bergabung dengan toksoid tetanus
dan preparat kuman batuk rejan yang dilemahkan dalam vaksin "tripel"
menyebabkan penurunan besar dalam wabah penyakit.
Spirochaeta Spirochaeta adalah bakteri yang panjang dan juga tipis, berbentuk
pilinan yang panjangnya berkisar antara beberapa m sampai 500 m. Dinding
selnya tidak sekaku dinding sel spirilla sehingga mereka dapat melengkung
dengan mudah sekali walau beberapa Spirochaeta ada yang tidak berbahaya
dan hidup dalam air tawar, tanah, atau tubuh hewan, tetapi ada juga yang
parasit, misalnya Spirochaeta yang menyebabkan penyakit sifilis, yaitu
penyakit kelamin yang menular.
Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia
karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia
sebagai penyebab penyakit antara lain: • Toxoplasma gondii, penyebab
toksoplasmosis; • Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria; Trypanosoma
gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur; •
Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar; • Trichomonas vaginalis,
penyebab penyakit pada alat kelamin wanita; • Entamoeba histolytica,
penyebab penyakit disentri.